0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR didefinisikan sebagai bayi dengan berat badan kurang dari 2.500 gram pada saat lahir dan merupakan penyebab utama kematian bayi terutama pada bulan pertama kehidupan. Dokumen tersebut menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, masalah, diagnosis, dan intervensi keperawatan yang diberikan kepada bayi BBL
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR didefinisikan sebagai bayi dengan berat badan kurang dari 2.500 gram pada saat lahir dan merupakan penyebab utama kematian bayi terutama pada bulan pertama kehidupan. Dokumen tersebut menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, masalah, diagnosis, dan intervensi keperawatan yang diberikan kepada bayi BBL
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR didefinisikan sebagai bayi dengan berat badan kurang dari 2.500 gram pada saat lahir dan merupakan penyebab utama kematian bayi terutama pada bulan pertama kehidupan. Dokumen tersebut menjelaskan etiologi, manifestasi klinis, masalah, diagnosis, dan intervensi keperawatan yang diberikan kepada bayi BBL
LATAR BELAKANG Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) merupakan indikator yang sensitif dari kondisi sosial ekonomi dan secara tidak langsung menjadi tolak ukur kesehatan ibu dan anak (Joshi et al, 2011). BBLR dianggap sebagai penyebab utama kematian
bayi terutama pada bulan pertama kehidupan.
Secara global, 40-60% dari kematian bayi di dunia
disebabkan oleh BBLR (Unicef, 2009).
DEFINISI BBLR Bayi lahir dgn BB < 2500 gr (Saifuddin, 2002) Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi
berat badannya kurang dari 2.500 gram, tanpa
memperhatikan usia gestansi (Wong, 2009). Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi
dengan berat bdan kuranga dari 2500 gram
pada waktu lahir (Amru sofian, 2012). ETIOLOGI Faktor Ibu Penyakit
Usia ibu.
Kejadian sosial ekonomi
Kondisi ibu saat
Faktor Janin
Hidramion/ polihidramion, kehamilan ganda, dan
kelainan janin. Faktor uterus
Kelainan pembuluh darah (hemamiona), laserasi tali
pusat yang tidak normal, infark plasenta, sebagian plasenta lepas. MANIFESTASI KLINIS Ada beberapa manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada bayi dengan berat badan lahir rendah (Cahyo, 2010) adalah sebagai berikut: Berat badan kurang dari 2.500 gram Panjang badan kurang dari 45cm Lingkar dada kurang dari 30cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm Masa gestasi kurang dari 37 minggu Kepala lebih besar dari tubuh Kulit tipis, transparan, lanugo banyak, lemak sedikit Osipikasi tengkorak sedikit serta ubun- ubun dan sutura lebar Genetalia imatur, labia minora belum tertutup dengan labia mayora Scrotum belum banyak lipatan Testis kadang belum turun. Tulang rawan dari daun telinga belum terbentuk secara sempurna sehingga kurang elastis Penggerakan kurang dan lemah, tangisan lemah, pernafasan belum teratur, dan sering mendapat serangan apnea Bayi lebih banyak tidur dari pada bangun, reflex menelan dan mengisap belum sempurna PROBLEM BBLR & PREMATUR Respirasi : sist. saraf & paru blm sempurna Thermoregulasi : hipothermi / hiperthermi Sistem immunologi : mudah infeksi Cairan & elektrolit : < 80 % tbh terdiri dr air, luas permukaan tbh > besar Kulit : tipis, kaku, sensitif mudah mengalami kerusakan integritas kulit Nutrisi : Kemampuan menelan & menghisap Kemungkinan intolerans lactosa Frekuensi pemberian minum sesuai dgn BB : - BB < 1250 gr = 24 X / 24 jam - BB 1500 gr - < 2000 = 12 X / 24 jam - BB 2000 gr - < 2500 = 10 X / 24 jam - BB 2500 gr - 4000 = 8 X / 24 jam Nutrisi yg diterima peroral : Hari I= 60 cc / kg. BB / 24 jam Hari II= 90 cc / kg. BB / 24 jam Hari III = 120 cc / kg. BB / 24 jam Hari IV = 150 cc / kg. BB / 24 jam Hari V = 180 cc / kg. BB / 24 jam Hari VI = 210 cc / kg. BB / 24 jam PROGNOSIS
(Fauziah, dkk 2013) sbb : Penanganan bayi Pertahankan suhu tubuh Rawat incubator Pencegahan infeksi Pemberian 02 dan nutrisi Memandikan DIAGNOSE KEPERAWATAN Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas neurologis Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan
dengan refleks menghisap tidak efektif.
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketdakmampuan menerima nutrisi Resiko hipotermia dengan faktor resiko
transfer panas. Resiko infeksi CLICK HERE INTERVENSI KEPERAWATAN