Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN KELENJAR HIPOFISIS

OLEH KELOMPOK IX:


Zyatna Patattan
Delfianus Rober
Maria Rosalia Yoana Gosal
Definisi Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Hipofisis disebut juga dengan
Kelenjar Pituitari, berukuran sebesar
kacang dan terletak pada dasar otak
besar dalam kantong tulang yang
disebut sela tursika (sella turcica).
Kelenjar hipofisis menghasilkan
bermacam-macam hormone yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya dan
mempengaruhi semua proses
metabolik. Oleh karena itu, kelenjar
hipofisis disebut master of gland
(kelenjar induk/kelenjar ibu). Kelenjar
ini dihubungkan dengan hipotalamus
oleh tungkai hipofisis.
Anatomi Fisiologi
 Growth hormone (somatotropin) atau
hormone pertumbuhan;
 Tirotropin atau thyroid stimulating hormone
Hipofisis anterior menghasilkan
(TSH);
 Kortikotropin (adrenokortikotropin hormone-
Menurut (adenohipofisis) ACTH);
Greenstein dan  Hormon gonadotropin (terdiri atas FSH dan
Wood, 2010; LH);
Guyton dan Hall,  Prolaktin/laktogenik (liteotropin);
1997

Kelenjar Hipofisis menghasilkan Melanocyte Stimulating Hormone (MSH)


Hipofisis intermedia

Hipofisis posterior • antidiuretic hormone (ADH) / vasopressin


menghasilkan
(neurohipofisis) • Oksitosin
Gangguan pada kelenjar hipofisis atau pituitary yaitu Hiperpituitari dan Hipopituitari
Berikut beberapa contohnya:

GIGANTISME

DWARFISME ARKOMEGALI
1
2
HIPERPITUITARISME
HIPOPITUITARISME
Menurut Saputra (2012) Menurut Nur Aini & Ledy Martha Aridiana
hiperpituitarisme adalah (2016), Hipopituitarisme adalah defisiensi
salah satu atau lebih hormone hipofisis
penyakit kronik progresif atau diakibatkan oleh berbagai penyebab.
yang di tandai oleh disfungsi
hormonal yang Hipopituitarisme merupakan kegagalan
total atau parsial pada keseluruhan enam
mengakibatkan hormone pertumbuhan, dan prolactin
pertumbuhan skeletal yang (Kowalak, dkk, 2011)
berlebihan.
HIPERPITUITARISME HIPOPITUITARISME

Bersifat primer
 Tumor hipofisa
 Adenoma primer salah satu jenis
 Berkurangnya aliran darah ke
sel penghasil hormone, biasanya hipofisa (akibat perdarahan hebat,
sel penghasil GH, ACTH atau bekuan darah, anemia)
prolakter.  Infeksi dan peradangan
 Pengangkatan kelenjar hipofisa
 Tidak ada umpan balik kelenjar melalu pembedahan
sasaran, misalnya peningkatan Bersifat sekunder
kadar TSH terjadi apabila sekresi  Tumor hipotalamus
HT dan kelenjar tiroid menurun  Peradangan
atau tidak ada.  Cedera kepala
(Elisabet, Endah P, 2000)  Kerusakan pada hipofisa,
pembuluh darah maupun saraf
akibat pembedahan.
HIPERPITUITARISME HIPOPITUITARISME

 Perubahan bentuk dan ukuran Defisiensi GH


tubuh serta organ-organ • Pasien mengalami gagal pertumbuhan
pada masa anak-anak
dalam (seperti tangan, kaki, • Pada pasien dewasa terdapat keriput
Defisiensi ACTH
jari-jari tangan, lidah, rahang, • Kelelahan
disekitar mata dan mulut.
• Penurunan selera makan
kardiamegali) Defisiensi Gonadotropin
• Kehilangan berat badan
• Amnorea
 Impotensi • Penurunan pigmentasi kulit dan
• Infertilitas pada perempuan
 Nyeri kepala • Defisiensi testosterone
puting
 Perubahan siklus menstruasi • Respon abnormal terhadap stress
• Penurunan libido
Defisiensi kombinasi ACTH dan
(pada klien wanita) • Berkurangnya cambang dan bulu badan
gonadortropin mengalami rambut
• Menetapnya garis rambut kepala anak
 Libido seksual menururn Defisiensi TSH
ketiak dan pubis akan hilang
 Kelemahan otot, kelemahan • Kelelahan
Defisiensi GH dan kortisol mengalami
dan letargi • Intoleransi dingin
hipoglikemia
• Kulit yang lunak tanpa adanya struma
Defisiensi AVP mengalami diabetes
insipidus dengan polyuria dan rasa
haus.
HIPERPITUITARISME

Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada sel
mana yang mengalami hiperfungsi. Kelenjar biasanya mengalami pembesaran,
disebut adenoma makroskopik bila diameternya lebih dari 10mm, yang terdiri
atas satu jenis sel atau beberapa jenis sel. Kebanyakan adalah tumor yang terdiri
atas sel-sel laktotropik (juga dikenal sebagai prolaktinomas). Prolaktionoma
(adenoma laktotropin) biasanya adalah tumor kecil, jinak, yang terdiri atas sel-
sel pensekresi prolactin.

HIPOPITUITARISME

Penyebab hipofungsi hipofise dapat bersifat primer dan sekunder. Primer bila
gangguannya terdapat pada kelenjar hipofise itu sendiri, dan sekunder bila
gangguan terdapat pada hipotalamus. Penyebab tersebut seperti Defek
perkembangan kongenital, tumor yang merusak hipofise,Iskemia.
HIPERPITUITARISME HIPOPITUITARISME

Pemeriksaan Radiologi Radiologi hipofisis


CT Scan / MRI
Pemeriksaan Laboratorium
Angiografi selebral
Kadar prolaktatin serum :
ACTH, GH
HIPERPITUITARISME HIPOPITUITARISME

Terapi pembedahan Menurut Nur Aini & Ledy Martha


(hipofisektomi melalui Aridiana (2016), berbagai
nasal atau jalur hormone harus diberikan pada
pasien dengan hipopituirtari,
transkranial)
namun pemberian kortisol adalah
yang paling penting.
Terapi radiasi Pada situasi stress atau saat
mempersiapkan pasien tersebut
Terapi obat untuk pembedahan hipofisis, dosis
glukokortikoid yang tinggi harus
diberikan
HIPERPITUITARISME
Pengkajian 4. Pemeriksaan Fisik
1. Identifikasi Pasien • Amati bentuk wajah, khas pada hipersekresi GH
2. Keluhan utama seperti bibir dan hidung besar, tulang supraorbita
• Perubahan ukuran dan bentuk tubuh serta menjolok.
organ-organ tubuh seperti jari-jari, tangan, • Kepala, tangan/lengan dan kaki juga bertambah
dsb. besar, dagu menjorok kedepan.
• Perubahan tingkat energy, kelelahan dan • Amati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yang
letargi. tidak tumbuh dengan baik.
• Nyeri kepala, kaji PQRST • Pemeriksaan ketajaman penglihatan
• Gangguan penglihatan seperti kurangnya • Amati perubahan pada persendian di mana klien
ketajaman penglihatan, penglihatan mengeluh nyeri dan sulit bergerak.
ganda, dan sebagainya • Suara membesar karena hipertropi laring.
• Kesulitan dalam hubungan seksual • Pada palpasi abdomen, didapat hepatomegali dan
• Libido menurun splenomegali.
• Impotensia • Hipertensi
3. Riwayat kesehatan • Disfagia akibat lidah membesar.
• Pada perkusi dada dijumpai jantung membesar
Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan


1
agen cedera biologis

Gangguan citra tubuh berhubungan


dengan penyakit 2

Keletihan berhubungan dengan


3. fisiologis: status penyakit
HIPOPITUITARISME
Pengkajian
1. Identifikasi Pasien
2. Keluhan utama
Tanda dan gejala dari Hipopituitari
3. Riwayat kesehatan
4. Pemeriksaan Fisik
• Kaji TTV
• Amati bentuk dan ukuran tubuh, ukuran BB dan TB,
amati bentuk dan ukuran buah dada, pertumbuhan
rambut aksila dan pubis, dan pada klien pria, amati pula
pertumbuhan rambut di wajah (jenggot dan kumis)
• Tergantung pada penyebab hipopituitari, perlu juga dikaji
data lain sebagai data penyerta seperti bila penyebabnya
adalah tumor maka perlu dilakukan pemeriksaan
terhadap fungsi serebrum dan fungsi nervus karnialis
dan adanya keluhan nyeri kepala.
• Kaji dampak perubahan fisik terhadap kemampuan klien
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya
Diagnosa Keperawatan

Gangguan citra tubuh berhubungan


1
dengan penyakit

Disfungsi seksual berhubungan


dengan proses penyakit 2

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


3. kebutuhan berhubungan dengan
faktor biologis

Resiko harga diri rendah situasional


dengan faktor resiko penyakit fisik 4.
dan gaangguan citra tubuh
Pendidikan Kesehatan
• Pasien bersama keluarga membutuhkan penyuluhan
kesehatan dan dukungan tentang perubahan pada citra
tubuh, kecemasan, disfungsi seksual, intoleransi aktivitas
dan obat yang diteruskan dirumah.
• Pasien pascareseksi transfenoidal perlu diberitahu untuk
menghindari kegiatan yang bisa mengakibatkan
peningkatan tekanan intracranial, misalnya: membungkuk,
bersin, batuk dan manuver valsava (ekspirasi paksa) ketika
defekasi.
• Pasien perlu menghindari konstipasi.
• Pasien memerlukan bantuan ketika melakukan aktivitas
hidup sehari-hari karena ia cepat merasa lelah.
• Setelah operasi, pemberian hormon diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan cairan. Jelaskan
penggunaan obat - obatan dan jelaskan pula perlunya
tindak lanjut secara teratur.
Peran Fungsi

Pemberi asuhan
keperawatan
Independen
Advokat
Dependen
Peran dan Edukator
Fungsi Interdependen
Perawat Kolaborator

Konsultan

Koordinator

Anda mungkin juga menyukai