Anda di halaman 1dari 21

Hormon ?

Hormon merupakan senyawa kimia berupa


protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau
mengiatkan proses metabolissme tubuh. Dengan
adanya hormon dalam tubuh maka organ akan
berfungsi lebih baik.
Pada makhluk hidup khususnya manusia
hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar
dalam tubuh.

Kelenjar didalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2


bagian :
1. Kalenjar eksokrin : kelenjar yang mempunyai
saluran khusus dalam penyaluran
sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar pencernaan
2. Kelenjar endokrin : kelenjar yang tidak mempunyai
khusus dalam penyaluran sekretnya/getahnya. Ex :
kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.
Hormon Pituitari

Kelenjar Hipofise (pituitari) adalah suatu kelenjar yang terletak di dasar


tengkorak dibawah Hypothalamus yang memegang peranan penting dalam
sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin.
Hormon dari bagian depan kelenjar pituitari

Hormon adrenokortikotropik (ACTH) Prolaktin

Hormon perangsang tiroid (TSH) Hormon pertumbuhan (GH)

Hormon perangsang folikel (FSH) dan Luteinizing hormone (LH)

Hormon dari • Hormon anti diuretik (ADH)


bagian belakang
kelenjar pituitari • Oksitosin
• suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau
hiperplasi hipofisisme sehingga menyebabkan peningkatkan
Hiperpituitary sekresi salah satu hormone hipofise atau lebih.

• kelainan akibat berkurangnya atau menghilangnya sekresi dari


satu atau lebih hormon hipofisis dan menyebabkan gangguan
pertumbuhan yaitu ukuran tubuh kecil atau cebol, timbulnya
tanda-tanda dan gejala-gejala biasanya lambat dan
Hipopituitary tersembunyi, tergantung dari cepatnya serangan dan hebatnya
faktor kerusakan hipotalamus, hipofisis yang dipengaruhi oleh
dasar patogenesis.
Gangguan hormon hipofisis
• Tumor hipofisis
ketika sel-sel tumbuh secara tidak terkendali,akan
menyebabkan tumor,tumor hipofisis sebagain jinak

• Penyebab
Pada pituitary adenoma, sel
pituitari memperbanyak diri dengan tidak terkontrol.
Namun demikian, para ilmuwan meyakini bahwa faktor-
faktor genetik dan cacat genetik memiliki peran dalam
menyebabkan adenoma pituitari. Beberapa tumor dalam
kelenjar pituitari adalah hasil dari gangguan genetik yang
disebut multiple endocrine neoplasia tipe 1 (MEN 1).
G
Masalah pada indra penciuman
E
Sakit kepala
J
Penglihatan rabun
A
Siklus menstruasi irreuler atau amenorrhea (amenore)
L
Mual, muntah dan pusing
A
Penanganan
• Operasi
Operai pengankaan tumor kelenjar hipofisis perlu dilakukan
terutama jika tumor menekan saraf optik atau memproduki
hormon tertentu secara berlebihan.

• Kemoterapi
Merupakan metode unuk mengecilkan ukuran tumor.
Kemoterapi bisa dilakukan sebagai langkah pengobatan
menyembuhkan atau sebagai bentuk pengobatan paliatif yang
bertujuan untuk mengurangi gejala penyakit.

• Terapi radiasi
Metode ini biasanya digunakan pada pasien yang tidak bisa
menjalani operasi. Selain itu, terapi radiasi juga sering dipakai
jika tumor kembali muncul pasca operasi.
 Acromegaly Gejala

Pembesaran tulang dan jaringan otot di


lengan, wajah dan tangan
Alis menonjol dan pembesaran lidah
atau rahangnya
Pembengkakan dan nyeri di sendi yang
mungkin mempersulit gerakan
Berat badan dan pertumbuhan rambut
Akromegali adalah kelainan yang yang berlebihan pada wanita
muncul karena tubuh
Kelemahan otot, kelelahan dan sakit
kelebihan , sehingga terjadi
kepala
pertumbuhan secara berlebihan
pada berbagai jaringan tubuh, Keringat berlebih tidak mampu untuk
otot dan tulang, khususnya pada tidur
kaki, tangan, dan wajah.
Penyebab :
• produksi yang berlebihan dari hormon Pertumbuhan
• Penyebab tersering dari hormon pertumbuhan
berlebih adalah tumor jinak pituitari.

Penanganan :
Ada tiga cara untuk mengobati akromegali:
• Pembedahan
• Obat-obatan
• Radiasi
Kekurangan Pertumbuhan hormon

Kekuatan tulang berkurang

Depresi dan kurangnya konsentrasi

Kurangnya daya ingat

Perasaan kelelahan dan kekurangan stamina

Tekanan emosional dan serangan kecemasan.


Genotropin ( somatropin )

Somatropin adalah obat yang


berbagai mereknya digunakan
untuk pengobatan salah satu
kondisi medis berikut:
• kegagalan pertumbuhan
•kekurangan hormon
pertumbuhan,
 Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah kondisi yang cukup langka,


dengan gejala selalu merasa haus dan pada saat
bersamaan sering membuang air kecil dalam jumlah
yang sangat banyak.
Gejalan diabetes insipidus
Teramat sangat haus

Nyeri otot dan lekas marah

Kehilangan berat badan

Sering Mengompol

Sering Lesu dan lemah

Kulit kering
Desmopressin

Desmopressin adalah obat yang


digunakan untuk
mengendalikan jumlah urin
yang diproduksi ginjal Jumlah
urin biasanya dikendalikan oleh
suatu zat tertentu dalam tubuh
yang disebut vasopressin.
Penanganan

Masing-masing dari empat jenis diabetes insipidus


membutuhkan jenis pengobatan yang berbeda. Pilihan
metode pengobatan juga tergantung pada tingkat keparahan
kondisi. Dalam hal masalah kehausan dan sering buang air
kecil, dokter menyarankan untuk meningkatkan jumlah
asupan air. Kasus yang parah yang ditangani melalui terapi
hormon dan obat-obatan. Kadang-kadang, hal ini diperlukan
untuk mengobati kondisi yang mendasarinya
Penyakit Cushing

Peningkatan berat badan

Adanya lemak di daerah wajah dan


punggung atas serta bahu

Sakit kepala

Penipisan dan memar kulit


Mengalami Kelemahan otot dan
kelelahan
Lemas dan mudah lelah
Penipisan kulit, sehingga membuat
memar.

Kecemasan, depresi dan mudah


tersinggung
Penyebab

•Cushing syndrome disebabkan karena tubuh memproduksi terlalu


banyak kortisol.

•Penyakit Cushing, yang terjadi saat kelenjar pituitari menghasilkan terlalu banyak
hormon ACTH (hormon adrenocorticotropic). ACTH kemudian mengirim sinyal pada
kelenjar adrenal untuk memproduksi terlalu banyak kortisol. Tumor kelenjar pituitari
dapat menyebabkan kondisi ini.

• penyakit ini juga bisa disebabkan karena penggunaan obat jenis


kortikosteroid, seperti prednison, dalam dosis tinggi dan jangka panjang.
Penanganan

Pengobatan penzakit ini bisa dilakukan untuk mengurangi kadar kortisol


dalam tubuh. Metode pengobatan yang dipilih tergantung pada penyebab
dan tingkat keparahannya.

1. Mengurangi Penggunaan Kortikosteroid


2. Operasi
3. Radioterapi
4. Adrenalektomi

Anda mungkin juga menyukai