Anda di halaman 1dari 15

“GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN”

Dosen : IBU AGNES MONTOLALU,S.Pd,MPH.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
Maria Magdalena Sinaulan 711540120059
Marlen Marlindah Panggey 711540120060
Nanda walta D Nusi 711540120065
Sinthia Velaristi Walanda 711540120092
Trinice Himpede 711540120076
Siti Nurlaila kembar melati 711540120084
Pengertian Gangguan Sistem Endokrin

Gangguan endokrin adalah penyakit


yang terkait dengan kelenjar endokrin
pada tubuh. Sistem endokrin adalah
jaringan kelenjar yang menghasilkan
hormon yang merupakan sinyal kimia
yang dikeluarkan melalui aliran darah.
Faktor Risiko Gangguan Sistem Endokrin

Ada banyak faktor risiko yang membuat


Penyebab Gangguan Sistem Endokrin
seseorang mengalami gangguan endokrin,
yaitu:
1. Gangguan endokrin biasanya
1. Meningkatnya kadar kolesterol.
dikelompokkan dalam dua
2. Riwayat keluarga dengan gangguan
kategori, meliputi:
endokrin.
2. Kelenjar menghasilkan terlalu
3. Inaktivitas.
banyak atau terlalu sedikit hormon
4. Riwayat penyakit terhadap gangguan
endokrin yang disebut
autoimun.
ketidakseimbangan hormon.
5. Pola makan yang tidak baik.
3. Pembentukan luka (seperti bintil
6. Kehamilan (pada kasus seperti
atau tumor) pada sistem endokrin
hipotiroidisme).
yang dapat atau tidak memengaruhi
7. Operasi, trauma, infeksi, atau cedera
kadar hormon.
serius yang baru saja terjadi.
Gejala Gangguan Sistem Endokrin

1. Diabetes
Gangguan endokrin yang paling umum Pencehagan
adalah diabetes mellitus yang terjadi ketika  Menjaga berat badan ideal
pankreas tidak menghasilkan insulin yang  Makan makanan bergizi seimbang
cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan  Memperhatikan asupan
insulin yang tersedia dengan optimal. karbohidrat dan gula
Gejala diabetes dapat meliputi:  Menjaga porsi makan
 Haus atau lapar yang berlebih.  Memperbnyak aktivitas fisik
 Kelelahan.  Rutin olahraga
 Sering buang air kecil.  Berhenti merokok
 Mual dan muntah.  Mengurangi konsumsi makan
 Kenaikan atau penurunan berat badan manis
yang tidak disertai alasan.  Jangan melewatkan jadwal makan
 Perubahan pada penglihatan.  Banyak minum air putih
2. Akromegali
Akromegali adalah gangguan ketika kelenjar pituitari
menghasilkan hormon pertumbuhan yang berlebih. Ini
menyebabkan pertumbuhan yang berlebih, terutama Pencegahan akromegali
pada tangan dan kaki. Gejala akromegali biasanya Akromegali tidak dapat dicegah.
meliputi: Namun, deteksi dini dan
 Ukuran bibir, hidung, atau lidah yang terlalu besar.
penanganan yang efektif dapat
 Tangan atau kaki yang terlalu besar atau bengkak.
 Perubahan struktur tulang muka.
mencegah akromegali
 Nyeri pada tubuh dan sendi. memburuk serta terhindar dari
 Suara yang dalam. komplikasi.
 Kelelahan dan kelemahan.
 Sakit kepala.
 Pertumbuhan tulang dan kartilago yang berlebih serta
penebalan kulit.
 Disfungsi seksual, termasuk penurunan libido.
 Sleep apnea.
 Gangguan pada penglihatan.
3. Penyakit Addison
Penyakit Addison ditandai dengan penurunan
produksi kortisol dan aldosteron akibat
kerusakan kelenjar adrenal. Gejala penyakit Pencegahan Penyakit Addison
Addison biasanya meliputi: Penyakit Addison tidak dapat
 Depresi. dicegah. Oleh karena itu, jika
 Diare. Anda merasakan gejalanya, segera
 Kelelahan. periksakan diri ke dokter, terlebih
 Sakit kepala. jika Anda juga memiliki faktor
 Hiperpigmentasi pada kulit. risiko penyakit Addison. Deteksi
 Hipoglikemia. dan penanganan dini dapat
 Nafsu makan rendah. menghambat perkembangan
 Tekanan darah rendah. penyakit dan mencegah
 Periode menstruasi yang terlewat. komplikasi.
 Mual dengan atau tanpa muntah.
 Ingin mengonsumsi garam.
 Penurunan berat badan.
 Kelemahan.
4. Sindrom Cushing
Sindrom cushing disebabkan oleh kelebihan Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang
kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi sindrom
Gejala dari sindrom cushing biasanya, meliputi: Cushing:
 Mengurangi dosis kortikosteroid secara bertahap
 Buffalo hump (lemak di antara bahu, seperti
atau mengganti kortikosteroid dengan obat lain,
punuk). jika sindrom Cushing disebabkan oleh penggunaan
 Diskolorasi kulit seperti memar. kortikosteroid dalam dosis tinggi atau dalam
 Kelelahan. jangka panjang
 Merasa sangat haus.  Menjalankan prosedur bedah pengangkatan tumor,
 Penipisan dan melemahnya tulang jika sindrom Cushing disebabkan oleh tumor
(osteoporosis).  Melakukan prosedur terapi radiasi (radioterapi),
 Sering buang air kecil. jika masih ada tumor yang tersisa setelah bedah
atau jika bedah tidak dapat dilakukan
 Gula darah tinggi (hiperglikemia).
 Memberikan obat-obatan pengontrol kadar hormon
 Tekanan darah tinggi (hipertensi). kortisol, seperti ketoconazole, metirapon, mitotane,
 Mudah marah dan perubahan mood. dan mifepriston, jika bedah dan radioterapi tidak
 Obesitas pada bagian atas tubuh. efektif mengobati pasien
 Wajah bundar.
 Kelemahan.
5. Penyakit Graves
Penyakit graves merupakan salah satu Pencegahan Penyakit Graves
jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan Penyakit Graves sulit dicegah
produksi hormon tiroid. Gejala penyakit karena penyakit ini tergolong
graves biasanya meliputi: penyakit autoimun. Meski
 Mata menonjol. demikian, Anda bisa menurunkan
 Diare. risiko terjadinya penyakit Graves
 Kesulitan tidur. dengan rutin melakukan
 Kelelahan dan kelemahan. pemeriksaan jika memiliki
 Goiter (pembesaran kelenjar tiroid). riwayat penyakit autoimun atau
 Intoleransi terhadap panas. memiliki riwayat penyakit Graves
 Detak jantung yang tidak teratur. dalam keluarga.
 Mudah marah dan perubahan mood.
 Detak jantung berdebar cepat
(takikardia).
 Kulit yang tebal atau merah pada betis.
 Tremor.
 Penurunan berat badan.
6. Hashimoto’s thyroiditis
Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu
kondisi ketika tiroid diserang oleh Pencegahan Penyakit Hashimoto
sistem imun yang menyebabkan Hingga saat ini belum ada tindakan
hipotiroidisme dan produksi hormon yang dapat dilakukan untuk
tiroid yang rendah. Gejalanya mencegah penyakit hashimoto.
meliputi:
 Intoleransi terhadap dingin.
 Konstipasi.
 Rambut kering dan rontok.
 Kelelahan.
 Goiter (pembesaran kelenjar
tiroid).
 Nyeri sendi dan otot.
 Periode menstruasi yang terlewat.
 Detak jantung yang melambat.
 Pertambahan berat badan.
7. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai Pencegahan
dengan kelenjar tiroid yang overaktif. Gejala  Berhenti merokok
umum dari hipertiroidisme meliputi:  Konsumsi alkohol dengan
 Diare. bijak
 Kesulitan tidur.  Konsumsi makanan yang
 Kelelahan. menyehatkan tiroid
 Goiter.  Cek kesehatan tiroid
 Intoleransi terhadap panas.
 Mudah marah dan perubahan mood.
 Detak jantung yang cepat (takikardia).
 Tremor.
 Penurunan berat badan tanpa penyebab.
 Kelemahan.
8.Hipotiroidisme
Pencegahan Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan kondisi Penyakit hipotirodisme dapat dicegah dengan
ketika tiroid underaktif dan menghindari penyebab dan faktor risikonya.
menghasilkan terlalu sedikit hormon Caranya adalah dengan:
tiroid. Gejala umum dari hipotiroidisme
meliputi:  Menerapkan pola makan sehat dan
 Intoleransi terhadap dingin. seimbang.
 Sembelit.  Mengonsumsi makanan beryodium,
termasuk garam beryodium, rumput laut,
 Menurunnya produksi keringat.
telur, udang, dan produk susu.
 Rambut kering.  Menjalani pengobatan dan pemeriksaan
 Kelelahan. secara berkala bila menderita penyakit
 Goiter. autoimun atau pernah menjalani pengobatan
 Nyeri pada sendi dan otot. penyakit tiroid.
 Periode menstruasi yang terlewat.  Menjalani pemeriksaan rutin ke dokter
 Detak jantung yang melambat. kandungan selama masa kehamilan.
 Muka membengkak.
 Kenaikan berat badan.
9. Prolaktinoma Pencegahan Prolactinoma
Prolaktinoma muncul apabila Karena penyebab pasti dari prolactinoma
kelenjar pituitari yang belum diketahui, sulit untuk mencegah
terjadinya kondisi ini. Pencegahan yang
disfungsional menghasilkan
dapat dilakukan hanyalah untuk mencegah
hormon prolaktin berlebih yang terjadinya komplikasi akibat prolactinoma.
berguna dalam produksi ASI.
Prolaktin berlebih dapat Jika Anda merasakan gejala prolactinoma
menyebabkan berbagai gejala, seperti yang disebutkan di atas atau berisiko
seperti: mengalami prolactinoma, lakukanlah
 Disfungsi ereksi. pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui
 Kemandulan. penyebabnya dan mendapat penanganan
yang tepat.
 Kehilangan libido.
 Periode menstruasi yang
terlewat.
 Produksi ASI tanpa penyebab.
Jenis-jenis dan Fungsi Kelenjar pada Sistem Endokrin
1. Kelenjar Hipofisis
Hipofisis disebut juga kelenjar pituitari. Hipofisis merupakan kelenjar kecil di rongga bertulang terletak di dasar
otak dibawah hipotalamus sekitar 2 cm. Dihubungkan ke hipolatamus oleh tangkai kecil (infundibulum). Kelenjar
hipofisis disebut master gland karena dapat menghasilkan hormon dan hormon yang dihasilkan oleh hipofisis dapat
merangsang kelenjar lain untuk menghasilkan hormon lain.
2. Kelenjar Tiroid
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid yang
menyatu di bagian tengah oleh bagian sempit kelenjar yang berbentuk seperti dasi kupu-kupu dan yang melintasi trakea
di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, letaknya berada di atas trakea,
tepat dibawah laring.
3. Kelenjar paratiroid
memiliki panjang kira-kira 6 mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm. Jika dilihat secara mikroskopik kelenjar ini terlihat
seperti lemak berwarna coklat kehitam-hitaman. Kelenjar ini sulit ditemukan karena tampak seperti lobus kelenjar tiroid.
4. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin ini terdiri dari kelenjar Testika yang terdapat pada pria dan terletak di skrotum serta menghasilkan
hormon testosteron. Fungsi hormon testosteron adalah menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis,
jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki. Pada
kelenjar ovarika yang terdapat pada wanita dan terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan uterus. Kelenjar ini
menghasilkan hormon progesteron dan estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan
sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.
5. Kelenjar Adrenal
Merupakan kelenjar suprarenal yang jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari
ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram.
6. Kelenjar Pankreas
Pulau Langerhans merupakan sel yang berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas
dan terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-
pulau Langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan
pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang lainnya menghasilkan
polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.
7. Kelenjar Pineal
Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti
sebuah Gemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar
ini menghasilkan sekresi interns dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
8. Kelenjar Timus
Kelenjar ini terletak di dalarn mediastinum di belakang os-sternum, kelenjar timus
ini hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam
toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2
lobus.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai