Anda di halaman 1dari 12

Penyakit

AutoImun
AMANA MARLIYANA 21110009

Apt. Ridha Elvina,M.Farm.


Penyakit Graves
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan
tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Ada lebih dari 80 penyakit
yang digolongkan penyakit autoimun. Beberapa penyakit di antaranya
memiliki gejala serupa, seperti lelah, nyeri otot, dan demam.
Penyakit Graves' adalah suatu penyakit ketika terjadi kelebihan
produksi hormon tiroid karena adanya kelainan sistem imun tubuh (autoimun)
yang dapat menimbulkan gejala berupa berat badan menurun secara tiba-
tiba, mata menonjol (eksoftalmus), rambut rontok, jantung berdebar, gelisah,
dan insomnia.
● Hormon tiroid adalah hormon yang mempengaruhi banyak fungsi tubuh
sehingga gejala yang ditimbulkan akibat kelainan hormon ini sangatlah
beragam.
● Hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid berada pada
daerah leher depan bagian bawah. Pada kondisi normal, kelenjar ini tidak
terlihat dari luar. Kelenjar ini baru terlihat jika terjadi pembesaran.
Gejala atau tanda Graves
Penyakit Graves' mempengaruhi berbagai sistem organ dalam • Peningkatan gerakan usus, dapat
tubuh sehingga gejala yang ditimbulkan dapat beraneka ragam. disertai dengan frekuensi BAB
Gejala penyakit Graves' adalah: (buang air besar) yang
● Sulit tidur. meningkat.
● Mudah lelah. • Kelainan kulit (Graves'
● Pengeroposan tulang. dermopathy). Kelainan ini jarang
● Mata terlihat menonjol. muncul. Kelainan ini tampak
● Perubahan siklus menstruasi. sebagai kemerahan dan
● Rasa cemas dan mudah marah. penebalan kulit, paling sering
● Terdapat pembesaran pada kelenjar tiroid. terjadi di depan tulang kering
● Gangguan fungsi ereksi dan penurunan libido. (kaki bagian depan) atau pada
● Gemetaran yang terlihat pada tangan dan jari-jari tangan. kaki bagian ujung atas.
● Berat badan yang turun walau sudah makan dalam jumlah
banyak.
● Tidak tahan atau sensitif dengan kondisi udara yang panas,
mudah keringatan.
● Jantung berdebar-debar, dapat disertai detak jantung yang
cepat dan tidak teratur.
Penyebab Graves’
● Walaupun tidak diketahui apa penyebab penyakit Graves', para ahli
memperkirakan terdapat beberapa faktor yang meningkatkan
kemungkinan terjadinya penyakit Graves'. Faktor tersebut antara lain:
● Merokok.
● Kehamilan.
● Stres, baik secara emosional atau secara fisik (penyakit).
● Usia. Penyakit ini paling banyak terjadi antara usia 20 hingga 50 tahun,
namun penyakit ini dapat terjadi pada usia berapapun.
● Menderita penyakit autoimun lain, misalnyarheumatoid
arthritis,anemia pernisiosa,lupus,vitiligo dan diabetes tipe 1.
● Jenis kelamin. Wanita memiliki risiko 7 kali lipat lebih tinggi
dibandingkan pria untuk mengalami penyakit Graves'.
● Riwayat keluarga. Jika keluarga Anda ada yang menderita penyakit
Graves', maka Anda memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit
serupa.
jika tidak segera ditangani, penyakit Graves' akan menimbulkan gangguan,
misalnya pada tulang (pengeroposan), infertilitas (tidak subur), gangguan
irama jantung hingga kematian, gangguan emosional (mudah menangis,
tertawa berlebihan, dan lainnya), dan badai tiroid (mengancam nyawa).
Pada ibu hamil, jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, ataupun melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah.
Diagnosis Graves
Diagnosis penyakit Graves' dilakukan dengan:
● Wawancara. Dokter Anda akan melakukan wawancara mengenai
gejala yang Anda rasakan saat ini maupun mengenai riwayat penyakit
dahulu dan keluarga.
● Pemeriksaan fisik. Dokter akan menilai nadi, tekanan darah, detak
jantung, pembesaran kelenjar tiroid, penonjolan mata, dan lain-lain.
● Pemeriksaan darah untuk melihat kadar hormon tiroid dalam darah.
● USG kelenjar tiroid.
● Tes konsumsi radioaktif iodin oleh kelenjar tiroid(radioactive iodine
uptake test).
● Jika diagnosis masih meragukan, dokter dapat melakukanCT
scan atauMRI, terutama bagi kelainan mata terkait penyakit Graves'.
Cara Mengobati Graves'
1. Obat-obatan
Ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit Graves', antara lain:
● Obat anti (penurun) tiroid.
● Obat jantung (jenisbeta blocker), yang berguna untuk memperlambat
dan menjaga irama detak jantung agar tetap teratur.
● Pada ibu hamil, obat anti tiroid yang digunakan; terutama pada
trimester 1 adalah PTU(propylthiouracil).
● Penggunaan obat-obatan anti tiroid harus dilakukan sesuai dengan
anjuran dokter, mengingat pengobatan akan memakan waktu yang
cukup panjang.
● 2. Terapi radioiodine
Terapiradioiodine adalah terapi yang menggunakan iodine
radioaktif kapsul atau cairan yang selanjutnya akan diminum. Radioaktif
iodine ini akan diserap oleh kelenjar tiroid yang aktif memproduksi hormon
lalu akan merusaknya.
● Kerugian dari terapi ini pada sebagian orang malah mengalami kondisi
kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) dalam beberapa waktu setelah
terapi.Hipotiroid dapat ditangani dengan konsumsi obat penambah
hormon tiroid seumur hidup. Beberapa dokter masih memilih terapi ini
karena dianggap keadaanhipertiroid jauh lebih berbahaya
daripadahipotiroid dan keadaanhipertiroid harus segera ditangani.
● Terapi ini tidak dilakukan pada ibu hamil dan menyusui karena dapat
membahayakan janin dan radioaktif ini dapat keluar bersama air susu
ibu dan akan merusak kelenjar tiroid anak.
● Ketika menjalani terapi ini, unsur radioaktif masih ada dalam tubuh
hingga beberapa hari setelah terapi dan dapat memengaruhi atau
memberi efek bagi orang sekitar. Sebaiknya Anda mengikuti petunjuk
dokter terkait isolasi diri sementara hingga kadar radioaktif tidak lagi
membahayakan orang sekitar.
3. Operasi medis
● Cara pengobatan ini jarang ditempuh. Terapi dengan operasi baru
dipikirkan jika penyakit ini tidak berhasil ditangani dengan penggunaan
obat-obatan, (dalam 6 bulan tidak ada perubahan) atau pada kelenjar
tiroid yang besar.
● Yang mungkin akan dilakukan jika terapi dengan operasi yang dipilih
adalah pengangkatan sebagian besar kelenjar tiroid (subtotal
tiroidektomi). Kerugian dari operasi ini adalah adanya risiko kecacatan
pada saraf pita suara yang menjadikan suara parau atau risiko
rusaknya kelenjar paratiroid yang ada berdekatan dengan kelenjar
tiroid. Namun komplikasi ini dapat dihindari jika operasi dilakukan oleh
dokter yang sudah berpengalaman di bidangnya.
Terapi kelainan mata pada penyakit Graves' (Graves' ophthalmopathy)

Kelainan mata pada penyakit Graves' adalah adanya mata yang menonjol dan sulit untuk
menutup mata. Penanganan bagi kondisi mata ini adalah diberikannya tetes air mata buatan
atau salep mata untuk malam hari untuk menjaga mata agar tidak kering.
Jika kondisi gangguan pada mata Anda cukup berat, maka dokter akan memberikan:
Obat-obatan untuk mengurangi pembengkakan otot mata di belakang mata.
Kacamata prisma jika Anda memiliki penglihatan ganda akibat penyakit atau akibat operasi
penyakit Graves'.
Operasi mata. Operasi ini akan dilakukan dengan mengambil tulang di daerah sekitar mata
untuk mengurangi tekanan belakang bola mata sehingga mata tidak menonjol.
Radioterapi mata, dilakukan dengan X-ray pada daerah mata yang selnya ingin dihancurkan.
Namun saat ini terapi ini masih kurang jelas efektifitasnya.
Kelainan mata yang disebabkan oleh penyakit Graves' biasanya tidak ikut membaik dengan
pengobatan penyakit ini. Biasanya kondisi akan memburuk pada 3 hingga 6 bulan awal
dideritanya penyakit Graves', lalu kondisi akan menetap selama 1 tahun, namun ada
kemungkinan dapat mengecil sendiri.
Contoh
Sekian
terimakasih!!!!!!!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai