Anda di halaman 1dari 13

BAB: HORMON

❖ Prolaktin
Prolaktin adalah hormon yang mendorong produksi ASI pada mamalia. Tubuh
memproduksi prolaktin pada bagian depan pituitari, sebuah kelenjar kecil di dasar otak.
Selain di kelenjar pituitari, tubuh juga memproduksi hormon ini di rahim, payudara,
prostat, kulit, dan sel kekebalan tubuh.Bukan hanya wanita yang memiliki hormon ini,
prolaktin juga normalnya terdapat pada pria. Pada pria, prolaktin sendiri berperan dalam
produksi sperma.

Fungsi dan manfaat prolaktin


Pada pria, fungsi hormon ini adalah merangsang produksi sperma. Jika berada pada kadar
yang seimbang, prolaktin bisa berperan dalam menyeimbangkan gairah seks pria.
Lantas, bagaimana dengan wanita? Hormon prolaktin sangat populer dengan fungsinya
untuk meningkatkan produksi ASI.Tubuh akan melepaskan prolaktin ketika bayi baru lahir
menyusu pada payudara ibu. Inilah yang memicu peningkatan produksi ASI.Biasanya,
kadar prolaktin pada ibu hamil dan ibu baru melahirkan lebih tinggi daripada wanita yang
tidak hamil.
Tidak hanya itu, hormon ini juga berperan dalam mengatur perilaku, sistem kekebalan
tubuh, sistem reproduksi wanita, dan metabolisme tubuh.Di dalam tubuh, produksi
prolaktin juga dipengaruhi oleh kadar hormon lainnya. Ada dua hormon yang
mengendalikan produksi prolaktin, yaitu dopamin dan estrogen.Kedua hormon tersebut
mengirim pesan pada kelenjar pituitari untuk menghentikan atau memulai produksi
prolaktin.Dopamin berperan untuk menahan produksi prolaktin, sedangkan estrogen
meningkatkan pelepasan prolaktin.
Jenis kelainan hormon prolaktin
1. Hiperprolaktinemia
Menurut Medlineplus, kadar prolaktin lebih tinggi bisa meningkatkan risiko wanita
mengalami tumor kelenjar pituitari atau hiperprolaktinemia.
Tumor ini membuat kelenjar pituitari memproduksi terlalu banyak prolaktin.
Kelebihan hormon ini bisa meningkatkan produksi ASI pada wanita yang tidak hamil dan
tidak menyusui.
Selain itu, wanita juga bisa mengalami masalah menstruasi dan kesuburan bila tubuh
terlalu banyak memproduksi prolaktin.
Sementara pada pria, kelebihan hormon prolaktin bisa menyebabkan penurunan gairah
seks, disfungsi ereksi, dan impotensi.
2. Hipoprolaktinemia
Kondisi ini kebalikan dari hiperprolaktinemia. Hipoprolaktinemia terjadi saat kadar
hormon prolaktin lebih rendah dari batas normal.
Meski begitu, kondisi kekurangan prolaktin sebenarnya lebih jarang terjadi dibandingkan
kelebihan prolaktin.
Hipoprolaktinemia umumnya dialami wanita setelah melahirkan atau saat tubuh tidak
memproduksi ASI.
Rendahnya kadar prolaktin bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh wanita melemah
sehingga lebih mudah terserang berbagai penyakit.

Cara mengetahui kelainan prolaktin


Kalau Anda ingin mengetahui kadar hormon dalam tubuh, bisa konsultasikan ke dokter.
Mengetahui adanya kelainan hormon di dalam tubuh sedini mungkin akan memudahkan
Anda dalam perawatan di kemudian hari.
Untuk mendeteksi gangguan hormon prolaktin pada wanita, petugas medis akan
melakukan pengambilan sampel darah dengan penggunaan jarum.
Biasanya proses ini memakan waktu hanya 5 menit dan hanya menimbulkan efek nyeri
pada area suntikan.
Sampel darah kemudian akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Setelah itu, dokter
akan menganalisis hasilnya dan menjelaskan apakah terdapat kelainan hormon atau
tidak.
Jika mengalami tanda atau gejala yang berkaitan dengan penurunan sistem imun atau
tumor kelenjar pituitari, segera periksakan diri ke dokter.

❖ Tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher dan berfungsi untuk menghasilkan
hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Gangguan pada kelenjar tiroid dan
hormon tiroid akan menimbulkan gejala penyakit tiroid yang berbeda-beda, tergantung
jenis dan penyebabnya
Penyakit tiroid adalah gangguan yang disebabkan oleh kelainan bentuk atau fungsi
kelenjar tiroid. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan bukan penyakit yang
menular.
Penyakit tiroid terjadi ketika kelenjar tiroid mengalami perubahan bentuk, serta
menghasilkan hormon tiroid yang terlalu sedikit (hipotiroidisme) atau terlalu banyak
(hipertiroidisme). Perubahan bentuk kelenjar tiroid sendiri dapat disebabkan oleh
penyakit gondok, nodul tiroid, dan kanker tiroid.

Jenis dan Penyebab Penyakit Tiroid


Penyakit tiroid yang umum ditemukan adalah:
➢ Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi ketika jumlah hormon tiroksin yang diproduksi oleh
kelenjar tiroid terlalu sedikit.
➢ Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah penyakit tiroid yang terjadi ketika kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan dalam tubuh.
➢ Penyakit gondok
Penyakit gondok adalah pembengkakan kelenjar tiroid yang terlihat sebagai
benjolan di leher.
➢ Nodul tiroid
Nodul tiroid adalah benjolan padat atau berisi air yang terbentuk dalam kelenjar
tiroid. Benjolan ini dapat berupa tumor jinak atau kista.
➢ Kanker Tiroid
Kanker tiroid adalah penyakit tiroid yang terjadi akibat munculnya jaringan kanker
pada kelenjar tiroid.
Penyebab penyakit tiroid berbeda-beda, tergantung jenisnya. Beberapa kondisi yang
menjadi penyebab dan pemicu munculnya penyakit tiroid, antara lain:
➢ Kekurangan yodium (iodium).
➢ Peradangan pada kelenjar tiroid atau tiroiditis.
➢ Faktor genetik.
➢ Pasca melahirkan.
➢ Autoimun.
➢ Gangguan pada kelenjar pituitari atau hipofisis.
Penyakit tiroid dapat terjadi pada siapa saja, namun terdapat beberapa faktor yang
membuat seseorang berisiko menderita sakit tiroid, di antaranya:
➢ Berjenis kelamin wanita.
➢ Berusia diatas 60 tahun.
➢ Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tiroid.
➢ Memiliki riwayat menderita penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit
autoimun.
➢ Pernah menjalani pengobatan dengan iodium radioaktif.
➢ Pernah menjalani operasi tiroid.
➢ Pernah menjalani radioterapi pada dada.

Ciri-Ciri dan Gejala Penyakit Tiroid


Tergantung jenis penyakitnya, gejala yang timbul pada penyakit tiroid adalah munculnya
benjolan di leher. Selain benjolan, gejala lain yang dapat muncul adalah gejala akibat
perubahan hormon tiroid, apakah hipertiroidisme atau hipotiroidisme.

Penderita hipertiroidisme dapat mengalami gejala berupa:


➢ Tremor.
➢ Turunnya berat badan.
➢ Mudah berkeringat.
➢ Gangguan tidur.
➢ Gugup, cemas, dan mudah tersinggung.
➢ Jantung berdebar.
Penderita hipotiroidisme dapat mengalami gejala berupa:

➢ Mudah mengantuk dan cepat letih (letargi).


➢ Mudah lupa.
➢ Mudah merasa kedinginan.
➢ Kulit dan rambut menjadi
➢ Suara serak.
➢ Pembengkakan pada bagian tubuh (edema).
➢ Khusus perempuan, menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika muncul gejala-gejala penyakit tiroid, yaitu muncul benjolan di leher
atau gejala hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
Jika Anda menderita sakit tiroid, lakukan kontrol rutin untuk pengobatan penyakit tiroid.
Kontrol rutin ke dokter endokrin bertujuan untuk memantau perkembangan penyakit dan
evaluasi pengobatan.

Hipotiroidisme dan hipertiroidisme dapat menimbulkan komplikasi berupa koma


miksedema dan krisis tiroid. Kedua kondisi tersebut merupakan kondisi gawat darurat
yang harus segera ditangani. Oleh karena itu, segera ke IGD bila Anda menderita penyakit
tiroid dan timbul gejala demam, kejang, atau tidak sadarkan diri.

Diagnosis Penyakit Tiroid


Proses diagnosis penyakit tiroid membutuhkan pemeriksaan yang detail. Namun, dokter
terlebih dahulu akan menanyakan gejala-gejala yang dialami pasien. Setelah itu, dokter
akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari penyebabnya. Salah satunya adalah
dengan memeriksa benjolan di leher.
Setelah memeriksa pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Jenis
pemeriksaan tersebut meliputi:
Tes darah
Tes darah dilakukan untuk evaluasi fungsi kelenjar tiroid. Dengan tes darah dapat diukur
kadar hormon tiroid dan TSH (thyroid-stimulating hormone). Dari tes ini, dapat diketahui
apakah pasien mengalami hipertiroidisme atau hipotiroidisme.
Pemindaian
Selain tes darah, dapat juga dilakukan pemindaian melalui USG tiroid atau nuklir tiroid.
Dari pemeriksaan tersebut, dapat diketahui ukuran serta jenis benjolan yang dialami
pasien.
Biopsi
Jika diduga penyakit tiroid yang diderita adalah kanker tiroid, dokter dapat menyarankan
pasien menjalani biopsi. Biopsi dilakukan untuk mengambil sampel jaringan tiroid dan
dianalisis di laboratorium.
Pengobatan Penyakit Tiroid
Jenis pengobatan penyakit tiroid tergantung jenis dan penyebabnya. Terdapat tiga cara
yang biasanya dilakukan dalam penanganan penyakit tiroid, yaitu:

Obat-obatan
Obat-obatan yang diberikan memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung dari jenis
penyakit tiroid yang dialami. Fungsi obat-obatan yang diberikan umumnya adalah untuk:
➢ Menggantikan hormon tiroid dalam tubuh pada hipotiroid.
➢ Menurunkan produksi hormon tiroid dalam tubuh pada hipertiroid.
➢ Menghancurkan sel-sel tiroid.
Pemberian obat-obatan juga ditujukan untuk mengatasi gejala lain yang timbul, seperti
menurunkan detak jantung yang meningkat.
Terapi iodium radioaktif
Terapi iodium radioaktif atau nuklir tiroid dilakukan dengan cara menyuntikkan iodium
radioaktif ke dalam tubuh yang kemudian diserap oleh kelenjar tiroid. Iodium radioaktif
berperan untuk menghancurkan jaringan tiroid abnormal.
Operasi
Operasi yang biasanya dilakukan pada penyakit tiroid adalah operasi pengangkatan
kelenjar tiroid atau tiroidektomi. Prosedur ini bisa dilakukan untuk mengangkat kelenjar
tiroid yang membesar atau benjolan yang terdapat di dalam kelenjar.
Beberapa penyakit tiroid memerlukan terapi kombinasi, dan penderitanya mungkin perlu
menjalani pengobatan seumur hidup. Meskipun demikian, dengan pengobatan yang
tepat, penyakit tiroid tidak membahayakan nyawa.
Komplikasi Penyakit Tiroid
Komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit tiroid tergantung pada jenis dan penyebab
penyakit tiroid yang diderita. Namun secara umum, penyakit tiroid dapat menimbulkan
komplikasi berupa:
Krisis tiroid
Krisis tiroid terjadi ketika hipertiroidisme tidak ditangani dengan baik dan menyebabkan
tingginya kadar hormon tiroid dalam tubuh. Kondisi tersebut menyebabkan berbagai
organ tubuh bekerja dengan cepat hingga memicu kegagalan fungsi sejumlah organ.
Krisis tiroid merupakan kondisi darurat yang perlu segera ditangani.
Koma miksedema
Koma miksedema terjadi ketika hipotiroidisme tidak ditangani dengan baik, hingga
memengaruhi fungsi otak. Sama halnya dengan krisis tiroid di hipertiroidisme, koma
miksedema pada penderita hipotiroidisme perlu segera ditangani.
Pencegahan Penyakit Tiroid
Langkah pencegahan penyakit tiroid tergantung penyebab dan faktor risikonya. Sebagai
contoh, hipotiroidisme akibat kekurangan asupan yodium dapat dicegah dengan
mengonsumsi garam beryodium.
Seseorang yang menderita penyakit yang bisa berisiko menimbulkan penyakit tiroid,
seperti diabetes dan penyakit celiac, perlu berkonsultasi dengan dokter secara berkala
untuk memantau perkembangan penyakit.

❖ Progesteron
Progesteron adalah preparat hormon yang digunakan untuk mengatasi gangguan siklus
menstruasi dan ovulasi. Preparat progesteron juga bisa digunakan dalam terapi
penggantian hormon bersama dengan estrogen, misalnya pada saat menopause.
Pada keadaan normal, progesterone akan diproduksi secara alami oleh tubuh dalam
jumlah yang cukup. Progesteron merupakan hormon yang berperan penting dalam
mengatur siklus ovulasi, menstruasi, membantu implantasi hasil pembuahan, dan
mempertahankan kehamilan.
Saat tubuh mengalami kekurangan progesterone, akan muncul sejumlah keluhan, mulai
dari siklus haid yang tidak teratur, tidak mengalami menstruasi (amenorea), munculnya
premenstruasi syndrome, atau terjadinya keguguran yang berulang.
Manfaat Progesteron

Manfaat Progesteron Alami


Progesteron memiliki berbagai peran penting, yaitu:
Sistem reproduksi

Hormon progesteron yang disebut juga hormon kehamilan ini memiliki banyak peran
dalam pertumbuhan janin:
- Progesteron berperan dalam mempersiapkan rahim sebagai tempat tumbuhnya janin.
Progesteron, bersama dengan estrogen, juga mengubah lendir leher rahim menjadi lebih
kental dan menebal di awal masa kehamilan.

- Diduga turunnya kadar progesteron dapat menyebabkan terjadinya keguguran.


Rendahnya level progesteron juga dikaitkan dengan masa ovulasi dan kemungkinan bisa
hamil atau tidaknya seseorang.
- Selama proses menyusui, progesteron dan estrogen menginisiasi laktasi/persiapan
menyusui. Kedua hormon ini juga membantu merangsang kelenjar susu untuk
memproduksi ASI yang akan digunakan untuk menyusui bayi Anda.
- Jika pembuahan tidak terjadi, maka menstruasi akan terjadi, diawali dengan penurunan
kadar hormon progesteron.

Berperan dalam pubertas


Berbagai hormon termasuk progesteron berperan penting dalam membentuk tubuh
perempuan ketika pubertas. Hormon ini bekerja sama dengan hormon estrogen untuk
mematangkan payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak, peningkatan lemak
tubuh pada area pinggang dan paha, mematangkan rahim, dan tumbuh kembang secara
keseluruhan.
Seksualitas
Progesteron berperan penting dalam meningkatkan gairah seksual (libido) perempuan.
Gairah seksual biasanya akan mencapai puncaknya sebelum masa ovulasi. Hal ini
dikarenakan kadar hormon progesteron, bersama dengan hormon estrogen dan
testosteron, akan mengalami peningkatan.

Manfaat Progesteron Buatan


Progesteron buatan umumnya digunakan untuk beberapa kondisi berikut ini:
➢ Merangsang atau menginduksi menstruasi.
➢ Mengobati perdarahan rahim yang berhubungan dengan ketidakseimbangan
hormon dan sindrom pramenstruasi.
➢ Sebagai komponen yang berperan dalam metode kontrasepsi hormonal.\,
misalnya pil KB, KB suntik, dan KB implan.
➢ Digunakan bersamaan dengan estrogen sebagai bagian dari terapi hormon
pengganti.
➢ Untuk meredakan gejala yang ditimbulkan akibat penghentian konsumsi obat-
obatan tertentu.
➢ Menangani gejala menopause, seperti kulit wajah merah dan panas (hot flashes).
➢ Mengobati maupun mencegah gejala alergi yang disebabkan oleh hormon.
➢ Melebarkan leher rahim.
➢ Mengobati nyeri payudara pada perempuan yang terserang gangguan pada
payudara namun sifatnya nonkanker.
Meski memiliki banyak manfaat, penggunaan progesteron pada penderita penyakit
tertentu justru harus dihindari, karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Misalnya pada penderita kanker payudara, perdarahan vagina yang belum diketahui
sebabnya, dan penderita gangguan fungsi hati. Penggunaan hormon progesteron buatan
sebaiknya dikonsultasikan.

❖ Estrogen
Estrogen adalah sebutan untuk sekelompok hormon yang berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses
reproduksinya. Hormon ini sebenarnya tidak hanya diproduksi dalam tubuh wanita, tapi
juga terdapat dalam tubuh pria dengan kadar yang jauh lebih rendah.

Mengenal Hormon dan Fungsinya


Hormon sendiri adalah substansi kimia yang diproduksi dalam tubuh untuk
mengendalikan dan mengatur aktivitas sel atau organ tertentu. Secara umum, ada
beberapa fungsi hormon dalam tubuh, di antaranya:
➢ Mengatur perkembangan dan metabolisme tubuh
➢ Menentukan fungsi seksual dan jaringan reproduksi
➢ Mengontrol suasana hati
Mengenali peran hormon, terutama hormon estrogen dalam tubuh, dapat membuat
wanita lebih memahami berbagai perubahan dalam tubuhnya.

Pentingnya Fungsi Estrogen di Tubuh Wanita


Hormon estrogen pada wanita secara khusus berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan organ seksual. Hormon estrogen ini terdiri dari 3 jenis, yaitu estradiol,
estriol, dan estron.
Estradiol memiliki kadar paling tinggi pada wanita di masa suburnya, sedangkan estriol
diproduksi oleh plasenta selama masa kehamilan. Sementara itu, estron tersebar luas di
tubuh dan menjadi estrogen utama pada masa premenopause.

Beberapa fungsi estrogen lainnya adalah:


➢ Membantu mengatur suhu tubuh dan menjaganya tetap stabil
➢ Mendukung kemampuan mengingat dan meningkatkan memori
➢ Membantu mengelola bagian otak yang mempersiapkan tubuh untuk
perkembangan seksual dan reproduksi
➢ Mengatur kadar kolesterol, sehingga mengurangi risiko penumpukan plak dalam
pembuluh darah jantung (aterosklerosis)
➢ Merangsang matangnya indung telur serta merangsang permulaan siklus
menstruasi. Kondisi ini menandakan sistem reproduksi telah matang
➢ Merangsang kematangan rahim serta membantu mempersiapkan rahim sebagai
tempat berkembangnya janin
➢ Merangsang perkembangan payudara di masa pubertas serta mempersiapkan
kelenjar payudara untuk memproduksi ASI
➢ Membantu mempertahankan kepadatan tulang
Peran Estrogen dari Masa ke Masa
Selama masa pubertas, meningkatnya kadar estrogen menyebabkan pertumbuhan
payudara wanita, serta pertumbuhan rambut pada kemaluan dan ketiak.
Selama kehamilan, biasanya wanita akan menghasilkan lebih banyak estrogen
dibandingkan sepanjang hidupnya. Peran hormon ini juga sangat penting selama
kehamilan. Ini karena estrogen turut berperan dalam membentuk pembuluh darah baru
guna mengalirkan nutrisi ke tubuh janin agar tumbuh kembangnya bisa optimal.

Dalam periode transisi menopause atau sebelum menopause, kadar estrogen umumnya
mengalami fluktuasi sebelum akhirnya menurun dan menyebabkan perubahan fisik dan
emosional.

Mengatasi Efek Penurunan Kadar Estrogen di Masa Menopause


Di masa menopause, rendahnya kadar estrogen dapat menyebabkan vagina menjadi
kering dan dinding vagina menipis, sehingga hubungan seksual menjadi terasa
menyakitkan.
Selain itu, penurunan kadar estrogen juga dapat menimbulkan hot flash atau sensasi
hangat di tubuh, wajah, atau leher, perubahan suasana hati (mood swings), penurunan
gairah seksual, dan gangguan tidur.
Salah satu cara untuk mengatasi gejala penurunan kadar estrogen adalah dengan terapi
pengganti hormon estrogen. Namun, terapi ini tidak dapat diberikan pada semua wanita
dan perlu pertimbangan mengingat efek samping jangka panjang berupa peningkatan
risiko untuk terkena kanker payudara.

Selain itu, beberapa jenis obat antidepresan juga dapat digunakan untuk mengurangi hot
flashes. Guna mengurangi keluhan vagina kering, dokter dapat meresepkan krim
estrogen yang dioleskan pada vagina.
Penerapan gaya hidup sehat juga penting untuk mengurangi efek penurunan kadar
estrogen di masa menopause. Misalnya, mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang
cukup, menghindari rokok dan konsumsi minuman beralkohol, dan melakukan teknik
relaksasi.
Estrogen memang merupakan salah satu hormon penting dalam tubuh wanita. Namun,
kadar hormon estrogen perlu dijaga keseimbangannya. Ini karena bila jumlahnya berlebih
atau berkurang bisa menimbulkan masalah kesehatan, kecuali karena kondisi menopause
yang memang normal terjadi.

❖ Androgen
Androgen adalah hormon steroid yang merangsang atau mengontrol perkembangan dan
pemeliharaan karakteristik laki-laki vertebrata dengan mengikat reseptor androgen yang juga
merupakan pendukung aktivitas organ seks pria dan pertumbuhan karakteristik seks sekunder laki-
laki.

Hormon androgen sering kali disebut “hormon laki-laki”, karena secara umum hormon ini
mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi pria. Meski
demikian, hormon androgen juga diproduksi dalam tubuh wanita, hanya saja jumlahnya
tidak sebanyak pada laki-laki.

Sebenarnya, androgen merupakan sebutan untuk kumpulan hormon. Jenis hormon


androgen yang paling aktif dan dominan adalah hormon testosteron. Pada pria,
testosteron diproduksi di testis atau buah zakar. Sementara pada wanita, testosteron
diproduksi di ovarium atau indung telur.

Selain testosteron, ada juga jenis hormon androgen lain yang mendukung fungsi
testosteron, hanya saja jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan testosteron. Pada pria
dan wanita, hormon androgen memiliki fungsi yang berbeda.

Fungsi Hormon Androgen pada Tubuh Pria


Pada pria, hormon androgen memiliki beragam peran, mulai dari menunjang perubahan
fisik, mengatur proses pubertas, hingga menjaga kesehatan organ reproduksi pria.
Berikut ini adalah beberapa fungsi hormon androgen pada pria:

1. Mengatur proses pubertas


Anak laki-laki yang sudah memasuki masa pubertas akan mengalami perubahan fisik.
Misalnya, tumbuh kumis dan janggut, rambut di dada bagian atas, kaki, dan paha, serta
perkembangan organ seksual, seperti penis dan testis. Semua ini berkat adanya hormon
androgen.

2. Membantu produksi sperma


Hormon androgen juga mengatur kinerja dan fungsi organ reproduksi pria. Hormon ini
membuat pria menjadi tertarik pada pasangan, mengatur libido atau hasrat seksual, dan
menghasilkan sperma.
3. Mengubah karakter suara
Ketika anak laki-laki sudah memasuki masa remaja atau masa pubertas, pita suaranya
akan menjadi lebih panjang dan tebal. Hal ini membuat suara anak laki-laki tersebut
terdengar lebih berat dan dalam. Perubahan suara ini terjadi karena peningkatan hormon
androgen di dalam tubuh pada masa pubertas.

4. Menunjang pertumbuhan jaringan tubuh


Hormon androgen juga turut berperan dalam pertumbuhan tulang. Tak hanya pada
tulang, hormon androgen juga berperan dalam mengatur pertumbuhan jaringan otot,
pembentukan pigmen pada kulit, produksi minyak atau sebum di kulit, hingga produksi
sel darah merah.

Pria bisa saja mengalami kekurangan androgen, namun kondisi ini umumnya terjadi
secara perlahan seiring penuaan. Namun, beberapa pria ada yang terlahir dengan kondisi
kekurangan androgen karena faktor genetik atau bawaan lahir.
Bila kekurangan androgen, terutama testosteron, pria bisa mengalami disfungsi ereksi,
penurunan libido, tubuh mudah lemas, hingga sulit berkonsentrasi dan depresi. Kondisi
ketika pria kekurangan androgen disebut hipogonadisme. Kondisi ini bisa diatasi jika
penyebabnya sudah diketahui dengan jelas.

Fungsi Hormon Androgen pada Wanita


Meski androgen dikenal sebagai “hormon pria”, tubuh wanita juga memproduksi hormon
androgen. Pada wanita, testosteron diproduksi di ovarium bersama dengan estrogen
yang merupakan salah satu hormon utama di tubuh wanita. Selain ovarium, kelenjar
adrenal juga memproduksi hormon ini.
Jumlah testosteron yang diproduksi oleh tubuh wanita tidak sebanyak pada tubuh pria,
namun fungsinya tidak kalah penting. Berikut ini adalah beberapa fungsi hormon
androgen pada tubuh wanita:

Menjaga kesehatan organ tubuh


Hormon androgen di dalam tubuh wanita berfungsi untuk menunjang kesehatan organ
tubuh. Beberapa organ di dalam tubuh wanita yang membutuhkan hormon androgen
untuk tetap sehat adalah tulang, payudara, dan organ reproduksi wanita.

Meningkatkan kemampuan daya ingat dan konsentrasi


Hormon androgen juga memiliki peran cukup besar terhadap kemampuan wanita dalam
mempelajari dan mengingat sesuatu, terutama yang berhubungan dengan visual.
Hormon androgen juga diketahui berperan dalam mendukung daya konsentrasi dan
memori pada wanita.
Mengatur kinerja sistem reproduksi
Siklus menstruasi, gairah seksual, dan kesuburan wanita juga turut dipengaruhi oleh
kadar hormon androgen dalam tubuh. Tanpa kadar hormon androgen yang seimbang,
wanita lebih berisiko mengalami gangguan pada hal-hal tersebut.

Jika jumlah hormon androgen bermasalah, tubuh wanita bisa mengalami menstruasi
tidak teratur atau bahkan tidak terjadi menstruasi sama sekali. Selain itu, gangguan pada
hormon androgen juga dapat meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengalami
sindrom ovarium polisistik (PCOS).
Penyakit tersebut bisa membuat wanita mengalami kesulitan untuk hamil, kadar gula
darah tidak stabil karena resistensi insulin, peningkatan berat badan, tekanan darah
tinggi, hirsutisme, serta meningkatkan risiko penyakit jantung.
Fungsi hormon androgen sangat penting bagi tubuh, baik pada pria maupun wanita.
Kadar hormon androgen yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan berbagai
masalah kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai