Pasien wanita usia 54 tahun di rawat di ruang bedah wanita untuk persiapan operasi
tiroidektomi bilateral. Saat dikaji didapatkan data: pasien cemas karena jadwal
operasi yang belum jelas. Pemeriksaan fisik didapatkan: pembesaran pada kelenjar
tiroid tidak disertai nyeri tekan. Pasien mengeluh sering berdebar-debar di dada, dan
mengeluh sudah 3 hari tidak bias tidur. Tanda-tanda vital: TD 150/100 mmHg, Nadi:
100 x/menit, Respirasi: 20x/menit, Suhu: 36,9 C. Pemeriksaan diagnostic: T3: 6
nMol/L dan T4: 15 ug/dL.
1. Gangguan kelenjar tiroid: pengertian, etiologi, manifestasi, pengobatan.
a. Pengertian Hipertiroidisme
Hipertiroidisme (hipersekresi hormon tiroid) adalah peningkatan
produksi dan sekresi hormontiroid oleh kelenjar tiroid. Tirotoksikosis
adalah sindrom klinis yang diakibatkan peningkatan tiroksin (T4) atau
triiodotironin (T3). Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan
hipertiroidisme,tetapi ada dua yang paling lazim ditemukan,yaitu penyakit
Grave dan Goiter multinodular toksik. (Mary Baradero, Mary W. Dayrit,
Yakobus Siswadi : 2009).
Hipertiroidisme merupakan Respon jaringan tubuh terhadap pengaruh
metabolic hormone tiroid yang berlebihan.Keadaan ini dapat timbul
spontan atau akibat asupan tiroid yang berlebihan. (Yulis Hati : 2015).
Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif menghasilkan
hormon sehingga jumlah yang beredar di dalam darah menjadi berlebih.
Penyebabnya bisa karena penyakit Graves, pengeluaran yang abnormal
dari TSH (thyroid stimulating hormone), tiroiditis (peradangan kelenjar
tiroid) dan konsumsi yodium berlebih.( el vina : 2013).
b. Etiologi Hipertiroidisme
Hipertiroid dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
1. Graves disease
Graves disease adalah kelainan autoimun dimana sistem imun
dalam tubuh membentuk suatu antibodi yang disebut thyroid stimulating
merupakan
penyebab
paling
umum
dan
luka-luka
kulit
(dermopathy).
menjadi
"otonomi",
yang
berarti
bahwa
ia
tidak
merespon
yang
terdapat
protein
Thyroglobulin
yang
merupakan
tiroid
mungkin
terjadi
setelah
suatu
penyakit
virus
banyak
dapatmenyebabkan
terjadinya
hipertiroiod.
Pada
menurun
walaupun
nafsu
makan
meningkat,
palpitasi,
tidak tahan panas dan lebih senang cuaca dingin. Pada wanita muda gejala
utama penyakit Graves dapat berupa amenore atau infertilitas.
Pada anak-anak, terjadi peningkatan pertumbuhan dan percepatan
proses pematangan tulang. Sedangkan pada penderita usia tua ( > 60
tahun ), manifestasi klinis yang lebih mencolok terutama adalah
manifestasi kardiovaskuler dan miopati, ditandai dengan adanya palpitasi,
dyspnea deffort,tremor, nervous dan penurunan berat badan.
d. Pengobatan Hipertiroidisme
Menurut Suzanne C Smeltzer (2001) penatalaksanaan klien hipertiroid
dibedakan menjadi tiga, yakni :
1. Farmakologi
Yakini dengan menggunkan obat-obatan yang mempengaruhi
sintesis
hormon
tiroid
serta
preparat
yang
mengendalikan
3.
kelenjar tiroid.
Pembedahan dengan pengakatan sebagian besar kelenjar tiroid. Terapi
yang
dilakukan
bergantung
pada
penyebab
hipertiroid
dan
2. Patofisiologi gangguan.
Patofisiologi
Hipertiroid mungkin karena over fungsi keseluruhan kelenjar, atau
kondisi yang kurang umum, mungkin disebabkan oleh fungsi tunggal atau
multiple adenoma kanker tiroid. Juga pengibatan miksedema dengan hormon
tiroid yang berlebihan dapat menyebabkan hipertiroid.
Bentuk tiroid yang paling umum adalah penyakit graves (goiter difus, toksik)
yang mempunyai tiga tanda penting: Hipertiroid, pembesaran kelenjar tiroid
(goiter), dan eksoptalmos (protrusi mata abnormal). Penyakit graves
merupakan kelainan autoimun yang dimediasi oleh antibodi Ig G yang
berkaitan dengan reseptor TSH aktif pada permukaan sel-sel tiroid. Penyebab
lain hipertiroid dapat mencakup goiter nodular toksik, adenoma toksik (jinak),
karsinoma tiroid, tiroiditis subakut, dan kronis ingesti TH. Hipertiroid ditandai
oleh kehilangan pengontrolan normal sekresi hormon tiroid (TH). Karena
kerja dari TH pada tubuh adalah merangsang, maka terjadi hipermetabolisme,
yang meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis. Jumlah TH yang
berlebihan menstimulasi sistem kardiak dan meningkatkan jumlah reseptor
beta-adrenergik, dan aliran darah perifer. Metabolisme sangat meningkat
mengarah keseimbangan nitrogen negatif, penipisan lemak dan hasil akhir
defisiensi nutrisi. Hipertiroid juga terjadi dalam perubahan sekresi dan
metabolisme hipotalamik, pituitari dan hormon gonad. Jika hipertiroid terjadi
sebelum pubertas, akan terjadi penundaan perkembangan seksual pada kedua
jenis kelamin, tetapi pada pubertas mengakibatkan penurunan libido baik pada
pria dan wanita. Setelah pubertas wanita akan juga menunjukkan
ketidakteraturan
menstruasi
Rumahorbo.1997.hal:50)
dan
penurunan
fertilitas
(Hotma
3. Data apa yang harus dikaji pada pasien tersebut mencakup anamnesa,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostic.
Pengumpulan biodata seperti umur, jenis kelamin, dan tempat tinggal.
Riwayat penyakit dalam keluarga
Kebiasaan hidup sehari-hari mencakup aktivitas dan mobilitas, pola makan,
penggunaan obat-obat tertentu, istirahat dan tidur.
Keluhan klien seperti berat badan turun meskipun napsu makan meningkat,
diare, tidak tahan terhadap panas, berkeringat banyak, palpitasi dan nyeri
dada.
A. Pemeriksaan fisik:
a. Amati penampilan umum klien, amati wajah klien khususya kelainan
pada mata seperti :
a) Opthalmopati yang ditandai
- Eksoftalmus : bulbus okuli menonjol keluar
- Tanda stellwags : mata jarang berkedip
- Tanda von graefes : jika klien melihat ke bawah maka palpebral
superior sukar atau sama sekali tidak dapat mengikuti bola mata
- Tanda mobieve : sukar megadakan atau menahan konvergensi
- Tanda joffroy : tidak dapat mengerutkan dahi jika melihat ke atas
- Tanda rosembagha : tremor palpebral jika mata menutup
b) Edema palpebral dikarenakan okumulasi cairan di periorbital dan
penumpukan lemak di retroorbita.
c) Juga akan dijumpai penurunan visus akibat penekanan syaraf
optikus dan adanya tanda-tanda radang atau infeksi pada
konjungtiva dan atau kornea
berbagai system
bagaimana
DS:
5. DATA
Pasien
mengeluh
ETIOLOGI
Antibody TSH
yang berlebihan
mmHg
Nadi : 100x/menit
Hipertiroidisme
Aktivitas simpatik
berlebihan
Perubahan konduksi listrik
jantung
MASALAH
Resiko penurunan curah
jantung
jantung
Antibody TSH
merangsang aktivitas tiroid
DO :
Nadi 100x/menit
Cemas
Diagnosa keperawatan:
a. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol.
b. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik.
6. Intervensi keperawatan apa yang saudara bisa rencanakan untuk
diagnose keperawatan pasien tersebut.
Perencanaan/Intervensi
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol.
Tujuan :Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan kriteria :
1) Nadi perifer dapat teraba normal.
2) Vital sign dalam batas normal.
3) Pengisian kapiler normal
4) Status mental baik
5) Tidak ada disritmia
Intervensi :
a. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika
memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi
Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat
dari vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume
sirkulasi
b. Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan
pasien.
Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen
oleh otot jantung atau iskemia
c. Auskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yang tidak normal
(seperti krekels)
Rasional : S1 dan murmur yang menonjol berhubungan dengan curah
jantung meningkat pada keadaan hipermetabolik. Observasi tanda dan
gejala haus yang hebat, mukosa membran kering, nadi lemah,
penurunan produksi urine dan hipotensi.