TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat
produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid
memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radioaktif dalam dosis kecil dapat
digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya). Kelenjar tiroid adalah
subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan dilepaskan kedalam aliran
darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel tubuh, yang
menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka. Kelainan
banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolism tubuh. Metabolisme
adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan menghasilkan energi yang
diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi. Hipertiroid atau Hipertiroidisme
biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan lainnya adalah pembedahan untuk
mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium radioaktif. Setiap pengobatan
memiliki kelebihan dan kekurangan. Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid
memerlukan sejumlah kecil yodium : Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan
jumlah hormon yang dibuat dan mencegah pelepasan hormon tiroid. (Guyton dan Hall
2017)
Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinik akibat
produksi hormone tiroid yang berlebihan oleh kelenjar troid yang terlalu aktif, karena
memproduksi hormon tiroksi dari iodium, maka iodium radiaktif dalam dosis kecil data
digunakan untuk mengobatinya. Hipertiroid adalah suatu keadaan hiperatifitas kelenjar tiroid
yang mensekresikan hormone T3 dan T4 secara berlebihan dan menimbulkan suatu
manifestasi yang dikenal dengan tirotoksikosis .Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan
suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan
suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan
hormon tiroid berlebihan.
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF
karena umpan balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat
malfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH dan TSH yang finggi. TRF akan rendah
karena umpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi
hipotalamus akan memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
1. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang over aktif dan merupakan penyebab
hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih
sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoimun, dimana antibodi
yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu Tyroid Stimulating Immunogirobulin (TSI
antibodies), Thyroid Peroksidase Antibodies (TPO) dan TSH Receptor Antibodies
(TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan kulit,
penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat
menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak
tergantung pada tinggi rendahnya hormone tiroid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi
merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak.
Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH
sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter
yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang
minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan berat badan hingga timbul efek samping.
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang
tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan.
Dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiroid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala
hipotiroid.
6. Konsumsi Yodium Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila
sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
C. Manifestasi Klinik
· Banyak keringat
· Rambut rontok
· Terjadi perubahan pada mata bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka
terhadap Cahaya
D. Patofisiologi
Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang
“menyerupai” TSH, Biasanya bahan – bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang
disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor
membran yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan – bahan tersebut
merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme.
Karena itu pada pasien hipertiroidisme kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi
TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar
tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam.
Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan
pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior.
E. Pathway
F. Penatalaksanaan Medis
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau
merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)
1. Obat antitiroid
Digunakan dengan indikasi :
a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien
muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.
c. Persiapan tiroidektomi
Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18- 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya
diberikan propiltiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi.
Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar
dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.
3. Operasi
a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid
b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
c. Alergi terhadap obat anti tiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
e. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid
kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari
selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.
4. Pengobatan tambahan
a. Sekat β-adrenergik
Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis diberikan 40-
200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberikan 10 mg/6 jam.
b. Yodium
Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan yodium
radioaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100- 300 mg/hari.
c. Ipodat
Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis
tiroid kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi
sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormone dari tiroid.
d. Litium
Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya
dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan pada pasien dengan krisis tiroid
alergi terhadap yodium
G. Pemeriksaan Penunjang
· X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)
H. Komplikasi
Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang
terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :
1. Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan
Badai tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan
tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badai tiroid biasanya terjadi karena
hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :
- Pembedahan
- Stress
- Ketakutan
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku/bangsa,= alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung biaya.
a. Keluhan utama
Pasien merasa perutnya tidak enak dan sering buang air besar dengan konsistensi cair.
Dalam keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit hipertiroid.
2. Sirkulasi
Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah
dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis
tirotoksikosis)
3. Eliminasi
Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang berhubungan dengan
kondisi.
5. Makanan / Cairan
Gejala: Hilang nafsu makan, mual atau muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan
glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari/minggu,
haus, penggunaan diuretik (tiazid)
6. Neurosensori
Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala kesemutan, kelemahan pada otot parasetia,
gangguan penglihatan.
Tanda : Disorientasi, mengantuk, lethargi, stupor atau koma (tahap lanjut), gangguan memori
baru masa lalu ) kacau mental. Refleks tendon dalam (RTD menurun;koma), aktivitas kejang
( tahap lanjut dari DKA).
7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang / berat), wajah meringis dengan palpitasi,
tampak sangat berhati-hati.
8. Pernapasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen (tergantung
adanya infeksi atau tidak)
Tanda : sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulent (infeksi), frekuensi pernapasan
meningkat
9. Keamanan
Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi atau ulserasi, menurunnya kekuatan
umum/rentang gerak, parastesia atau paralysis otot termasuk otot pernapasan (jika kadar
kalium menurun dengan cukup tajam)
10. Seksualitas
Gejala : Rabas wanita ( cenderung infeksi ), masalah impotent pada pria.
plasma positif secara mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolesterol
meningkat.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalami hipertiroidisme adalah
sebagai berikut :
· Pola napas tidak efektif b.ddepresi pusat pernapasan d.d klien susah napas
C. Intervensi Keperawatan
1.Pola napas tidak aktif b.d depresi pusat pernapasan d.d klien sesak napas
Setelah Tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan “pola napas “ pasien “membaik”
denggan kriteri hasil
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Dispenea √
Keterangan
1: meningkat
2.Cukup meningkat
3.sedang
4.cukup menurun
5. menurun
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Frekuensi napas √
Kedalaman napas √
Keterangan :
1.Memburuk
2: cukup memburuk
3.sedang
4.cukup membaik
5.membaik
Intervensi :
Observasi
Teraupeutik
3.atur interval
Edukasi
Observasi
Teraupeutik
Edukaasi
Kolaborasi
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan “status nutrisi
membaik “dengan kriteria hasil :
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Keterangan :
1.Memburuk
2.cukup memburuk
3.sedang
4.Cukup membaik
5.membaik
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Berat badan √
Frekuensi makan √
Bising usus √
Membrane √
mukosa
Keterangan
1:Memburuk
2:Cukup memburuk
3.sedang
4.Cukup membaik
5.Membaik
Intervensi
Observasi
Teraupeutik
5edukasi
Kolaborasi
6.Kolaborasi ahli gizi untuk menentukan jumlah jenis makanan yang dibutuhkan
Observasi
Teraupeutik
Observasi
Teraupeutik
Edukasi
Kolaborasi
4.Kolaborasi denggan ahli gizi tentang target dan kebutuhan kalori dan pilihan jenis makanan
Observasi
Teraupeutik
Edukasi
Kolaborasi
7.Kolaborasi ahli gizi untuk menentukan jumlah jenis makanan yang dibutuhkan
4.PENURUNAN CURAH JANTUNG B.D PERUBAHAN IRAMA JANTUNG D.D
BUNYI IRAMA JANTUNG
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan “curah jantung
pasien meningkat “dengan kriteria hasil :
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
palpitasi √
Takikardi √
Keterangan
1.Meningkat
2.Cukup meningkat
3.Sedang
4.Cukup menurun
5.menurun
Observasi
Teraupeutik
Edukasi
D. Implementasi
E. Evaluasi
1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
tubuh
4. Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus
diatasi