Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

DGOPGR LSL.....................................................................................................................
7. Konsep Dasar Hipertiroid......................................................................................

G. Deoinisi...............................................................................................................
B. Itiologi..................................................................................................................
E. Manioestasi Klinik................................................................................................
D. Patooisiologi.......................................................................................................
I. Pathway 1
O. Klasioikasi...........................................................................................................
A. Pemeriksaan Penunjang................................................................................
H. Penatalaksanaan 2
L. Komplikasi..........................................................................................................
<

2. Gsuhan Keperawatan................................................................................................
7>
G. Pengakajian............................................................................................................
7>
B. Pemeriksaan Oisik............................................................................................
E. Pemeriksaan Penunjang 77
D. Gnalisa Data.......................................................................................................
I. Diagnosa Keperawatan 70
O. Lntervensi Keperawatan...................................................................................
DGOPGR PYSPGKG
1. Konsep Dasar Hipertiroid

A. Definisi

Hipertiroid adalah keadaan dimana terjadi


peningkatan hormon tiroid lebih dari yang
dibutuhkan tubuh. Menurut American Thyroid

Association dan American Association of clinical


endocrinologists, hipertiroid didefinisikan sebagai
kondisi berupa peningkatan kadar
hormon tiroid yang disintesis dan disekresikan oleh
kelenjar tiroid melebihi normal (Bahn et al, 2011)
Hipertiroid adalah kadar hormon tiroid yang
bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi
akibat disfungsi kelenjar tiroidhipofisis, atau
hipotalamus. (Elizabeth J.Corwin:296).

B. Etiologi
Hipertiroid dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar
tiroid, hipofisis,atau hipotalamus. peningkatan TSH
akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai
penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif
TH terhadap pelepasan keduanya. (Amin, Hardi,
2013). Hipertiroid akibat malfungsi hipofisis
memberikan gambaran kadar TH dan TSH yang
tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif
dari HT dan TSH. Hipertiroid akibat malfungsi
hipotalamus akan memperlihatkan HT yang tinggi
disertai TSH dan TRH yang berlebihan (Amin, Hardi,
2013).
Beberapa penyakit yang menyebabkan hipertiroid yaitu :
1. Penyebab utama
a. Penyakit Grave
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid
yang overaktif dan merupakan penyebab
hipertiroid yang paling sering dijumpai.
Penyaki ini biasanya turunan,wanita 5 kali
lebih sering dari pada pria. Diduga
penyebabnya adalah penyakit autonoimun,
dimana antibodi yang ditemukan dalam
peredaran darah yaitu tyroid stimulating.

Immunogirobulin (TSIantibodies), Thyroid


peroksidase antibodies(TPO) dan TSH
receptor antibodies (TRAB). Pencetus
kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi,
kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur,
sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir
dimata, nata dapat menonjol keluar hingga
double vision. Penyakit mata ini sering
berjalan sendiri dan tidak tergantung pada
tinggi rendahnya hormon tiroid. Gangguan
kulit menyebabkan kulit jadi merah,
kehilangan rasa sakit, serta berkeeingat
banyak.
b. Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang
berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak.
Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan
nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh
TSH

sehingga memproduksi hormon tiroid yang


berlebihan.
2. Penyebab Lain
a. Minum Obat Hormon Tiroid Berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena
periksa laboratorium dan kontrol ke dokter
yangbtidak teratur. Sehingga pasien terus
minum obat tiroid, ada pula orang yang
minum hormon tiroid dengan tujuan untuk
menurunkan badan hingga timbul efek
samping.
b. Produksi TSH Abnormal

Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat


memproduksi TSH berlebihan, sehingga
merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan
T4 yang banyak.
c. Tiroiditis (Radang Kelenjar Tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah
melahirkan, disebut tiroiditis pasca
persalinan, dimana pada fase awal timbul
keluhan hipertiroid, 2-3 bulan kemudian
keluar gejala hptiroid.
Konsumsi Yodium Berlebihan

Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan


hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul
apabila sebelumnya pasien memang sudah
ada kelainan kelenjar tiroid.

C. Manifestasi Klinik

Menurut (Amin, Hardi, 2013) :

1. Peningkatan frekuensi denyut jantung


2. Peningkatan tonus otot, tremor, iribilitas,
peningkatn kepekaan terhadap katekolamin.
3. Peningkatan laju metabolisme basal,
peningkatan pembentukan panas, intoleran
terhadap panas, keringat berlebihan.
4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu
makan baik).
5. Peningkatan frekuensi buang air besar.
6. Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran
kelenjar tiroid.
7. Gangguan reproduksi
8. Tidak tahan panas
9. Cepat
lelah
10.Pembesar
an kelenjar
tiroid
11.Mata melotot (exoplatamus) hal ini terjadi sebagai
akibat dari penimbunan zat di dalam orbit mata.

D. Patofisiologi
Pada hipertiroidi, konsentrasi TSH plasma
menurun, karena ada

sesuatu yang “menyerupai” TSH, Biasanya bahan-


bahan ini adalah antibody immunoglobulin yang
disebutTSI (Thyroid Stimulating

Immunoglobulin), yang berkaitan denganreseptor


yang mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut
merangsang aktivasi CAMP dalam sel, dengan hasil
akhirnya adalah hipertiroid. Karena itu pada pasien
hipertiroid konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini
mempunyai efek perangsangan yang panjang pada
kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan
efek TSH yang hanya berlangsung satu jam.
Tingginya sekresi hormon tiroid yang
disebabkan oleh TSI

selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh


kelenjar hipofisisanterior. Pada hipertiroid, kelenjar
tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga
diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan
tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar.
Peningkatan hormon tiroid menyebabkan
peningkatan metabolisme, meningkatnya aktivitas
sarafsimpatis. Peningkatan metabolisme rate
menyebabkan peningkatan produksi panas tubuh
sehingga pasien mengeluarkan banyak keringat dan
penurunan toleransi terhadap panas. Laju
metabolisme yang meningkat menimbulkan
peningkatan kebutuhan metabolik, sehingga berat
badan pasien akan berkurang karena membakar
cadangan energi yang tersedia. Keadaan ini
menimbulkan degradasi simpanan karbohidrat,
lemak dan protein sehingga cadangan protein otot
juga berkurang. Peningkatan aktivitas saraf simpatis
dapat terjadi pada sistem kardiovaskuler yaitu
dengan menstimulasi peningkatan reseptor beta
adregenik, sehingga denyut nadi menjadi lebih cepat,
peningkatan cardiac output, strokevolume, aliran
darah perifer serta respon terhadap sekresi dan
metabolisme hipothalamus, hipofisis dalam hormon
gonad, sehingga pada individu yang belum pubertas
mengakibatkan keterlambatan dalam fungsi
seksual,sedangkan pada usia dewasa mengakibatkan
penurunan libido, infertile dan menstruasi tidak
teratur. Bahkan akibat proses metabolisme yang
menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme
mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan
sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai
akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan
terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi
10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami
gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardia
atau diatas normal juga merupakan salah satu efek
hormone tiroid pada system kardiovaskular.
Eksopthalamus yang terjadi merupakan reaksi
inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan
periorbital dan otot-otot ekstraokuler, akibatnya bola
mata terdesak keluar.
E. Pathway

Tiroiditis Penyakit Graves (antibody TSH Nodul tiroid toxic


merangsang aktivitas tiroid)

Sekresi hormon tiroid


yang berlebihan

Hipertiroid

Hipermetabolisme Aktivitas simpatik


basal meningkat berlebihan

Produksi panas
meningkat Kontraktilitas
Penurunan jantung meningkat
berat
badan
Ketidakseimbangan
Nadi meningkat, curah
Defisit Nutrisi energi dengan
jantung menurun
kebutuhan tubuh

Mudah kelelahan Tolerensi Aritmia, takikardi


terhadap
panas
menurun
Intolerensi Aktivitas Penurunana curah
jantung

Hipertermi
F. Klasifikasi

Hipotiroid terbagi dalam hipotiroid klinis dan


hipotiroid subklinis.Hipotiroid klinis yaitu keadaan
dimana meningkatnya kadar TSH serum dan
diikuti turunnya kadar T4 serum. Sedangkan

hipotiroid subklinis yaitu menimgkatnya kadar TSH


serum, kadar T4 normal dan pasien tidak
menunjukkan gejala dan tanda hipotiroid
(Chandra & Rahman, 2016).
Selain itu, hipotiroid dibedakan menjadi
hipotiroid primer dan hipotiroid sekunder.
Hipotiroid primer terjadi karena penyakit atau
pengobatan yang menyebabkan rusaknya sel-sel
pada kelenjar tiroid atau terganggunya biosintesis
hormon tiroid. Hipotiroid sekunder disebut juga
hipotiroid sentral atau hipotirotropik yang
disebabkan oleh penyakit dpituitary atau
hipotalamus karena penurunan kadar

TRH dan TSH (Chandra & Rahman, 2016).


G. Pemeriksaan Penunjang

Menurut (Amin, Hardi, 2013)


1. TSH serum (Biasanya menurun)
2. T3, T4 (Biasanya meningkat)
3. Tes darah hormon tiroid
4. X-ray scan, CAT, MRI scan (untuk mendeteksi
adanya tumor)

H. Penatalaksanaan

a. Terapi Umum
1. Obat anti tiroid, biasanya diberikan sekitar
18-24 bulan.
Contoh obatnya: propil tio orasil (PTU) dan
karbimazol.
2. Pemberian yodium radioaktif, biasa untuk
pasien umur 35 tahun/ lebih atau pasien
yang hipertiroid nya kambuh setelah
operasi.
3. Operasi tiroidektomi subtotal
Cara ini dipilih untuk pasien yang
pembesaran kelenjar tiroid nya tidak bisa
disembuhkan hanya dengan bantuan

obat-obatan, untuk wanita hamil (trimester


kedua), dan untuk pasien alergi terhadap
obat/yodium radioaktif. Sekitar 25% dari
semua kasus terjadi penyembuhan spontan
dalam waktu setahun.
b. Terapi obat anti hipertiroid
Obat- obatan antitiroid selain yang disebutkan
yang diatas adalah:
1. Carbimazole
Berkhasiat mengurangi produksi hormon
tiroid. Mula- mula dosis nya bisa 3-8 tablet
perhari, tetapi bila sudah stabil bisa 1-3
tablet saja sehari.
2. Kalmethasone (Mengandung zat aktif
deksametason) Merupakan obat
hormon kortikosteroid yang biasanya
dipakai sebagai obat anti peradangan.
Obat ini bisa digunakan untuk
menghilangkan peradangan di kelenjar
tiroid (thyroiditis).

I. Komplikasi

a. Eksoftalmus
Keadaan dimana bola mata pasien menonjol
keluar. Hal ini disebabkankarena penumpukan
cairan pada rongga orbita bagian belakang bola
mata.Biasanya terjadi pasien dengan penyakit
graves.
b. Penyakit jantung
Terutama kardioditis dan gagal jantung. Tekanan
yang berat pada jantung bisa menyebabkan
ketidakteraturan irama jantung yang bisa
berakibat fatal(aritmia) dan syok.
c. Stroma tiroid (tirotoksitosis)
Pada periode akaut pasien mengalami demam
tinggi, takhikardi berat,derilium dehidrasi dan
iritabilitas yang ekstrem. Keadaan ini
merupakankeadaan emergensi, sehingga
penanganan harus lebih

khusus. Faktor presipitasi yang berhubungan


dengan tiroksikosis adalah hipertiroidisme
yangtidak terdiagnosis dan tidak tertangani,
infeksi ablasi tiroid, pembedahan,trauma,
miokardiak infark, overdosis obat. Penanganan
pasien dengan stromatiroid adalah dengan
menghambat produksi hormon tiroid,
menghambatkonversi T4 menjadi T3 dan
menghambat efek hormon terhadap
jaringantubuh. Obat-obatan yang diberikan untuk
menghambat kerja hormon tersebutdiantaranya
sodium ioded intravena, glukokortokoid,
dexsamethasone dan propylthiouracil oral. Beta
blokers diberikan untuk menurunkan
efekstimulasi sarap simpatik dan takikardi.
d. Krisis tiroid (thyroid storm)
Hal ini dapat berkembang secara spontan pada
pasien hipertiroid yangmenjalani terapi, selama
pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada
pasienhipertiroid yang tidak terdiagnosis.
Akibatnya adalah pelepasan hormontiroid dalam
jumlah yang sangat besar yang menyebabkan
takikardia, agitasi,tremor, hipertermia, dan apabila
tidak diobati dapat menyebabkan kematian.
2. Asuhan Keperawatan
A. Pengakajian
a. Identitas
Identitas berisi nama, usia, alamat, jenis
kelamin, pendidikan,

agama,suku bangsa,tanggal masuk dirawat,


tanggal dikaji, diagnosa
medis, dan identitas penanggung jawab.
b. Keluhan Kesehatan
1) Keluhan utama : Pasien mengatakan tubuhnya
lemas
2) Riwayat kesehatan sekarang :
Klien mengeluh nafsu makan menurun
terjadi penurunan berat badan dan lemas,
demam. Terdapat pembesaran nodul pada
leher.
3) Riwayat penyakit dahulu :
J
Mengalami penyakit metabolik seperti
diabetes tipe 1, anemia.
4) Riwayat keluarga
Catatan keluarga yang mengidap peyakit
Graves
5) Riwayat psikologis dan spiritual
Berisi riwayat psikologis dan sosial klien serta
spiritual
6) Pola aktivitas sehari — hari
Berisi pola aktivitas sehari — hari seperti
mandi, makan, minum, eliminasi urin dan
fekal, istirahat dan tidur, dan juga personal
hygine sebelum dan sesudah sakit.
7) Terapi obat — obatan :
Berisi terapi yang didapatkan oleh klien ketika
dirawat RS

B. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : compos mentis, dan merasa lemah.

TTV : Peningkatan nadi, penurunan berat badan,


peningkatan suhu, data tinggi badan dan tekanana
darah.

1) Sistem pernapasan :
Frekuensi pernapasaan meningkat dispnea, takipnea
2) Sistem kardiovaskuler :
Peningkatan tekanan darah, takikardi, distritmia
3) Sistem endokrin

Adanya pembesaran kelenjar tiroid


4) Keamanan :
Gejala : tidak tolerensi terhadap panas, keringat
yang berlebihan, tanda : suhu meningkat diatas 37
C. Eksoflatamus retraksi.

C. Pemeriksaan Penunjang
1) Tes ambilan RAI : meningkat pada penyakit
graves dan toxic goiter noduler, menurun pada
tiroiditis.
2) T4 dan T3 serum : meningkat
3) TSH : tertekan dan tidak berespon pada TRH
(tiroid releasing hormon)
4) EKG : Fibrilasi atrium, waktu sistolik
memendek,kardimegali.

D. Analisa Data

minimal 10% dibawah Hipermetabolisme basal MASALAH


DAT ETIOLO
A meningkat
GI
rentang ideal KEPERAWA
DS Sekresi hormon TANcurah
Penurunan
Penurunan berat badan
:Perubahan irama tiroid
yang jantung
jantung
(palpit beerlebihan
asi) Defisit Nutrisi
Hipertir
Perubahan
DO: iramaSekresioid
hormon tiroid
DS Hipertermi
jantung Aktivitas
yang berlebihan
DO: simpatik
(takikardia)
Gambaran EKG berlebi
Suhu tubuh diatas nilai
Tekanandarah
aritmia han
Hipe iroid
normal meningkatKontraktilitas jantung
Kulit terasa hangat
meningkat Hipermetab isme basal
meningkat
Nadi meningkat,
curah
jantung
Produksi panas
Aritmia,
menurun
meni gkat
takikardi
Penurunan curah
jantung
Tolerensi terhadap panas
men run
DS Sekresi hormon Defisit
:
Klien mengatakan tiroid
yang Nutrisi
nafsu
makan beerlebihan
menurun
Hipertir
Beratbadanmenur
DO: oid
Hipertermi

Anda mungkin juga menyukai