Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRAKTIK

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Disusun Oleh : KELOMPOK 17

BAIQ CANDRI WULAN TUNJUNG TILAH

GISKA CAHYANINGSIH

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2021/2022


SOP PERNAPASAN DARI MULUT KE MULUT

 Definisi
Mouth to mouth atau memberikan napas dari mulut ke mulut adalah teknik napas buatan
yakni memasukkan udara kedalam paru-paru melai mulut ke mulut dengan cara meniup.
Tindakan ini adalah bagian dari tidakan RJP yang umum dilakukan, tetapi sudah tidak
direkomendasikan. Teknik mouth to mouth dapat dilakukan siapa saja ketika hendak
memberikan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas sambil
menunggu datangnya bantuan.

 Indikasi
1. Cedera pada pernafasan hingga tidak sadarkan diri

2. Henti napas yang ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara
pernapasan dari korban /  pasien

 Kontraindikasi
1. Adanya cedera pada mulut ( lesi, nanah atau darah)

 Referensi :
https://www.alodokter.com/pelajari-teknik-napas-buatan-berikut-ini
http://rsudwaled.cirebonkab.go.id/informasi/baca/3
https://www.youtube.com/watch?v=iGm1_3DmNW8 ( Pertolongan Pernapasan Mouth
To Mouth)

No Tahap Sub Tahap Pelaksanaan


Pra Interaksi PERSIAPAN 1. Handscoon bersih (jika diperlukan)
ALAT 2. Kain bersih (sebagai pembatas antara mulut ke mulut)
PERSIAPAN 1. Perhatikan privacy pasien
PASIEN 2. Mengatur posisi pasien
Fase kerja PROSEDUR 1. Terlentangkan korban dan kemudian dorong kepalanya
KERJA menengadah hingga dagunya terangkat ke atas. Pada
penderita patah tulang leher, kepala tidak boleh di
dorong menengadah tetapi cukup diberi bantal di
bawah lehernya.
2. Dorong dagunya sehingga mulut korban terbuka
sedikit. Bersihkan mulut tersebut dari kotoran yang
menghalangi.
3. Mulut penolong dibuka lebar dan diletakkan ke mulut
korban. Bersamaan dengan itu, hidung korban ditutup
dengan dipencet rapat-rapat.
4. Bila mulut korban cedera atau terkunci, penolong
meletakkan mulutnya di hidung korban. Dalam hal itu,
harus dijaga agar mulut korban tetap tertutup rapat.
5. Kemudian penolong menghembuskan napas kuat-kuat
ke dalam saluran napas korban, lalu penolong
melepaskan mulut untuk member jalan udara yang
keluar dari mulut korban. Tindakan tersebut dilakukan
berulang-ulang. Untuk orang dewasa, hembusan napas
dilakukan dengan kecepatan 12 kali dalam semenit.
Untuk anak-anak, berikan tiupan pendek dengan
kecepatan 20 kali/menit. Tangan kanan penolong ikut
membantu mendorong gerakan dada korban
Fase akhir TERMINASI 1. Mengatur posisi pasien kembali
2. Peralatan dibersihkan/dirapihkan
3. Cuci tangan
4. Catat respon pasien
5. Ucapkan perpisahan
6. Kontrak pertemuan selanjutnya jika diperlukan
SOP DEHIDRASI BERAT

 Definisi
Dehidrasi berat adalah kondisi tubuh kekurangan cairan dan elektrolit diakibatkan
beberapa sebab di antaranya adalah  pengeluaran  pengeluaran cairan dan elektrolit
elektrolit yang berlebihan. Dimana diakibatkan dua tanda utama ditambah dua atau lebih
tanda tambahan kesadaran umum lemah letargis atau koma.

 Indikasi
1. Pasien dengan kesadaran umum lemah
2. Dan memiliki ciri-ciri seperti :
- Letargis atau koma
- UUB sangat cekung
- Mukosa mulut bibir sangat kering
- Air mata tidak ada
- Turgor buruk, akral dingin

 Kontraindikasi
1. Pasien dengan keluhan kejang atau epilepsy
2. Kontraindikasi yang lain relative tidak ada

 Referensi :
https://pdfcoffee.com/diare-akut-dehidrasi-berat-pdf-free.html
https://idoc.pub/documents/sop-penanganan-dehidrasi-beratdocx-x4e6y618p9n3
https://id.scribd.com/document/362967546/SOP-DEHIDRASI-BERAT-docx
https://www.merdeka.com/jatim/penyebab-dehidrasi-akut-dan-komplikasinya-yang-
berbahaya-bagi-tubuh-kln.html
https://www.youtube.com/watch?v=mjfte4wM0iM ( Syok dan Terapi Cairan)

No Tahap Sub Tahap Pelaksanaan


Pra Interaksi PERSIAPAN 1. Cairan infus RL
ALAT 2. Infus set
3. Abocath
4. Plester
5. Kasa
6. Spalek
7. Kapas Alkohol
8. Oralit
9. Gelas
10. Air Minum
11. Handscoon bersih
12. Handsanitizer

PERSIAPAN 1. Perhatikan privacy pasien


PASIEN 2. Mengatur posisi pasien

Fase PENGENALA 1. Mengucapkan salam


Orientasi N 2. Panggil klien dengan panggilan yang disenangi
3. Perkenalkan diri, maksud dan tujuan prosedur
yang akan dilakukan
4. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya

Fase kerja PROSEDUR 1. Cuci tangan


KERJA 2. Gunakan handscoon
3. Melakukan anamnesaa.
- Gejala dehidrasi,
- Riwayat buang air kecil terakhir.
- Riwayat makan makanan sebelumnyag.
4. Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital pasien
5. Menetapkan diagnosis dehidrasi
6. Menentukan derajat dehidrasi
7. Melakukan rehidrasi sesuai derajat dehidrasi
8. Jika dehidrasi berat, maka rehidrasi dengan larutan
Ringer Laktat 100 cc/kg BB
9. Pasang jalur intravena ( infus)
10. Berikan cairan RL dengan aturan :
- 30 cc dalam setengah jam pertama, dilanjutkan
70 cc dalam 2 setengah jam berikutnya
11. Berikan minum jika pasien sudah mau minum
sebanyak 5 cc selama proses rehidrasi
12. Berikan pengobatan sesuai symptom
13. Berikan antibiotic bila ditemukan tanda-tanda
infeksi
14. Observasi ualang keadaan umum pasien

Fase akhir TERMINASI


7. Peralatan dibersihkan/dirapihkan
8. Cuci tangan
9. Catat respon pasien
10. Ucapkan perpisahan
11. Kontrak pertemuan selanjutnya jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai