150 Menit
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum dan Petunjuk Belajar
A. Deskripsi Singkat
Penetesan obat atau irigasi saluran telinga luar disebut otik dan
biasanya dilakukan untuk tujuan membersihkan. Kadang-kadang
pemberian larutan hangat dan antiseptik diprogramkan. Irigasi yang
dilakukan di rumah sakit memerlukan teknik aseptik sehingga
mikroorganisme tidak masuk telinga. Teknik steril digunakan jika
gendang telinga mengalami perforasi.
Medikasi otik bertujuan untuk melunakkan serumen sehingga
mudah dikeluarkan, memberikan terapi lokal untuk mengurangi
inflamasi, membasmi organisme infeksius, serta untuk meredakan
nyeri. Pemberian obat ke dalam saluran telinga harus memperhatikan
posisi saluran telinga. Posisi saluran telinga luar bervariasi pada
masing-masing usia. Pada anak dibawah usia 3 tahun, saluran telinga
menghadap ke arah atas. Pada orang dewasa saluran telinga eksternal
adalah struktur berbentuk-S dengan panjang sekitar 2,5 cm.
B. Relevansi
Materi yang telah dipelajari sebelumnya terkait dengan sistem
penginderaan meliputi anatomi, fisiologi dan patofisiologi menjadi
dasar pemahaman pada materi ini yang akan mempelajari gangguan
atau penyakit pada sistem penginderaan. Konsep dasar dalam
fundamental of nursing juga menjadi bagian dari hal yang relevan
terkait tindakan ini.
PROSEDUR KETERAMPILAN
BO SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
BOT 0 1 2
Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi 1
2. Mencuci tangan 1
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar 1
4. Mendekatkan alat ke dekat pasien 1
Tahap Orientasi
1. Salam, sapa, perkenalkan diri 1
2. Melakukan kontrak 1
3. Menjelaskan tujuan 1
4. Menjelaskan prosedur 1
5. Menanyakan kesiapan dan kerjasama pasien 1
Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien 1
2. Mengajak pasien membaca basmalah 1
3. Periksa gelang identitas pasien 1
Minta pasien berbaring miring dengan telinga
4. 1
yang akan diobati menghadap ke atas
5. Memakai sarung tangan 2
Bersihkan daun telinga dan meatus auditori
6. 2
dengan cotton bud yang dibasahi cairan NaCl
DAFTAR PUSTAKA
IRIGASI TELINGA
150 Menit
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum dan Petunjuk Belajar
A. Deskripsi Singkat
Serumen adalah hasil produksi kelenjar seromusinosa yang
terdapat di liang telinga luar, yang berguna untuk melicinan dinding
liang telinga, dan mencegah masuknya serangga kecil ke liang telinga.
Faktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras di liang
telinga, sehingga menyumbat antara lain adalah:
1. Dermatitis kronis liang telinga luar
2. Liang telinga sempit
3. Produksi serumen banyak dan kental
4. Adanya benda asing di liang telinga
5. Adanya eksostosis (pertumbuhan jinak dari permukaan tulang)
liang telinga
6. Serumen terdorong oleh jari tangan atau ujung handuk setelah
mandi, atau kebiasaan mengorek telinga.
Gejala yang timbul akibat sumbatan serumen dapat berupa rasa
telinga tersumbat, sehingga pendengaran berkurang. Rasa nyeri dapat
timbul apabila serumen keras membatu, dan menekan dinding liang
telinga. Telinga berdengung (tinitus) dan pusing dapat timbul apabila
serumen telah menekan membran timpani, terkadang dapat disertai
batuk, oleh karena rangsangan nervus vagus melalui cabang aurikuler.
B. Relevansi
Materi yang telah dipelajari sebelumnya terkait dengan sistem
penginderaan meliputi anatomi, fisiologi dan patofisiologi menjadi
dasar pemahaman pada materi ini yang akan mempelajari gangguan
atau penyakit pada sistem penginderaan. Konsep dasar dalam
fundamental of nursing juga menjadi bagian dari hal yang relevan
terkait tindakan ini.
C. Petunjuk Belajar
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa melakukan discovery learning terkiat skill irigasi mata
2. Mahasiswa melakukan pre test
3. Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
(pra interaksi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
4. Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah
diajarkan
5. Mahasiswa melaksanakan post test
PROSEDUR KETERAMPILAN
BO SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
BOT 0 1 2
Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi 1
2. Mencuci tangan 1
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar 1
4. Menyiapkan dan mendekatkan alat 1
DAFTAR PUSTAKA
Bickley LS, Szilagy PG. Bates’ guide to physical examination and history
taking. 11th Philadelphia: Wolters Kluwer Health | Lippincott Williams
& Wilkins; 2013. p. 344,361-5.
Black, J.M. & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan medikal bedah manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan ed.8. Singapura: Elsevier.
World Health Organization. (2010). WHO guidelines on drawing blood : best
practices in phlebotomy. Geneva, Switzerland: WHO Press.
Retrieved from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK138650/pdf/Bookshelf_NBK
138650.pdf