Anda di halaman 1dari 6

SKIL LAB

MATERI : Pemberian Obat - Obatan


WAKTU : 150 Menit
UNIT : Keterampilan Klinik Praktek Kebidanan II
DOSEN :

SUMBER PUSTAKA :

1. Hidayat, A, dkk. 2005. Buku Saku: Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.


Jakarta: EGC
2. Kusyati, Eni. 2006. keterampilan dan prosedur laboraturium keperawatan
dasar. Jakarta:EGC
3. Pawiroharjo, Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridasa Printer.

DASAR TEORI
PEMBERIAN OBAT – OBATAN
1. Pemberian obat melalui oral
Pemberian obat melalui mulut dapat dilakukan dengan tujuan mencegah ,
mengobati dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat .
Persiapan alat dan bahan :
· Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat.
· Obat dan tempatnya
· Air minum dalam tempatnya
Prosudur kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan .
3. Baca obat, dengan berperinsip tepat obat ,tepat pasien , tepat dosis, tepat
waktu, dan tepat tempat.
4. Bantu untuk meminumkannya dengan cara

53
a. Apabila memberikan obat berbentuk tablet atau kapsul dari botol, maka
tobat. Jangan sentuh obat dengan tangan untuk obat berupa kapsul jangan
dilepaskan pembungkusnya.
b. Kaji kesulitan menelan bila ada, jadikan tablet dalam bentuk bubuk dan
campuran dengan minuman.
c. Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat yang
membutuhkan pengkajian .
5. Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian . evaluasi respons terhadap
obat denngan mencatat hasil pemberian obat
6. Cuci tangan

Melalui mata
Pemberian obat pada mata dengan obat tetes mata atau salep mata digunakan
untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan mendilatasi pupil,
pengukuran refraksi lensa dengan melemahkan otot lensa, serta penghilangan
iritasi mata.
Persiapan alat dan bahan:
b. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep.
c. Pipet
d. Pinset anatomi dalam tempatnya
e. Korentang dalam tempatnya
f. Plester
g. Kain kasa
h. Kertas tisu
i. Balutan
j. Sarung tangan
k. Air hangat / kapas pelembat.
Prosedur keja:
1. Cuci tangan
2. Jelskan pada pasien, mengenai prosedur yang dilakukan

54
3. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di
samping kanan
4. Gunakan sarung tangan
5. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembat dari sudut
mata k arahhidung apabila sangat kotor, basuh dengan air hangat.
6. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu
jari,jari telunjuk di atas tulang orbita.
7. Teteskan obat mata di atas sakus konjugtiva. Setelah tetesan selesai sesuai
dengan dosis, anjurkan pasien untuk menutup mata dengan perlahan-lahan,
apabila menggunakan obat tetes mata.
8. Apabila obat mata jenis salep pengang aflikator salep di atas pinggir kelopak
mata kemudian pencet tube sehingga obat keluar dan berikan obat pada
kelopak mata bawah.setelah selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke bawah ,
secara bergantian dan berikan obat pada kelopak mata bagian atas.biarkan
pasien untuk memejamkan mata dan menggerakan kelopak mata
9. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
10. Cuci tangan
11. Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian .

Melalui telinga
Memberiakan obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes pada telinga atau
salep. Pada umumnya, obat tetes telinga yang dapat berupa obat antibiotik
diberiakan pada gangauan infeksi telinga. Khususnya otitis media pada telinga
tengah.
Persiapan alat dan bahan :
a. Obat dalam tempatnya
b. Penetes
c. Spekulum telinga
d. Pinset anatomi dalam tempatnya
e. Korentang dalam tempatnya
f. Plester

55
g. Kain kasa
h. Kertas tisu
i. Balutan
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien , mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau ke kiri sesuai dengan
daerah yang akan diobati , usahakan agar lubang telinga pasien ke atas.
4. Lurusakan lubang telinga denger menarik daun telinga ke atas atau ke
belekang pada orng dewasa dan k bawah pada anak
5. Apabila obat berupa obat tetes, maka teteskan obat dengan jumlah tetesan
sesuai dosisi pada dinding saluaran untuk mencegah terhalang oleh gelembung
udara
6. Aoabila berupa salep, maka ambil kapas lidi dan masukkan atau oleskan
salep pada liang telinga
7. Pertahankan posisi kepala 2-3m
8. Tutup telinga dengan pembalut dan plester kalau perlu
9. Cuci tangan
10. Catat jumalah, tanggal,dan dosis pemberian.

Melalui hidung
Pemberian obat tetes hidung dapat dilakukan pada hidung seseorang dengan
keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring.
Persiapan alat dan bahan
a. Obat dalam tempatnya
b. Pipet
c. Spekulum hidung
d. Pinset anatomi pada tempatnya
e. Korentang dalam tempatnya
f. Plester
g. Kain kasa

56
h. Kertas tisu
i. Balutan
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi pasien dengan cara :
4. Berikan tetesan obat sesuai dengan dosis pada tiap lubang hidung

5. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang selama 5 m


6. Cuci tangan
7. Catat cara tanggal, dan dosis pemberian obat

Melalui Bukal
Pemberian obat secara bukal adalah memberika obat dengan cara
meletakkan obat diantara gusi dengan membran mukosa diantara pipi
Prosedur kerja
Secara umum persiapan dan langkah pemberian sama dengan pemberian obat
secara oral. Yang perlu diperhatikan adalah klien perlu diberikan penjelasan untuk
meletakkan obat diantara gusi dan selaput mukosa pipi sampai habis diabsorbsi
seluruhnya.

Melalui topical
Pemberian obat dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau
membran mukosa, dapat pula dilakukan melalui lubang yang terdapat pada tubuh
(anus).

57
Obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat topical pada kulit adalah obat
yang berbentuk krim, lotion, atau salep.

58

Anda mungkin juga menyukai