Anda di halaman 1dari 16

Kegiatan Belajar

LATIHAN RENTANG GERAK


(RANGE OF MOTION)

 170 Menit

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum dan Petunjuk Belajar

A. Deskripsi Singkat
Rentang gerak (range of motion, ROM) adalah pergerakan
sendi yang mungkin dilakukan secara normal. Gerakan di sendi
sinovial dibatasi oleh bentuk tulang persendian dan struktur
ligamentum ekstrakapsul (dan kadang intrakapsul). Faktor pembatas
yang lain adalah kekuatan dan tegangan otot-otot yang berdekatan.

Macam gerakan pada sendi :


1. Inversi
Gerakan pergelangan kaki yang memutar
telapak kaki kearah medial. Berlaku hanya
pada kaki.

2. Eversi
Lawan dari inversi. Gerakan ini membuat
telapak kaki berputar ke lateral.

3. Pronasi
Gerakan lengan bawah yang pada posisi
ekstensi akan menyebabkan telapak tangan
menghadap kebawah. Hanya berlaku untuk
lengan bawah.

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3 1


4. Supinasi
Lawan dari pronasi. Saat lengan bawah
berada dalam keadaan ekstensi, gerakan ini
menyebabkan telapak tangan menghadap
keatas.

5. Fleksi
Menekuknya sebuah sendi; biasanya gerakan
yang mengurangi sudut dari dua tulang yang
bersendian satu sama lain.

6. Ekstensi
Lawan dari fleksi. Gerakan ini memperbesar
sudut antara dua tulang persendian dan dapat
bergerak, biasanya hingga maksimal 1800. Jika
sudut ekstensi melebihi 1800 tindakan ini
disebut hiperekstensi.

7. Abduksi
Gerakan sebuah tulang atau anggota badan
menjauhi bidang median tubuh. Abduksi di
tangan dan kaki adalah gerakan sebuah jari
menjauhi sumbu pusat anggota badan.

8. Aduksi
Lawan dari abduksi, berupa mendekatnya
anggota badan ke bidang median tubuh.

9. Protraksi
Menonjolnya suatu bagian tubuh, mis., rahang
bawah

10. Retraksi
Lawan dari protraksi

2 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3


11. Rotasi
Berputarnya suatu bagian tubuh mengelilingi
sumbunya, misalnya menggelengkan kepala.
Tidak ada rotasi tubuh yang sempurna (3600)

12. Sirkumduksi
Kombinasi gerakan yang menyebabkan suatu
bagian tubuh menggambarkan sebuah
lingkaran.

Untuk mengkaji rentang gerak sendi, perawat meminta klien


menggerakkan sendi tertentu untuk melewati rentang gerak normal.
Jika klien tidak mampu melakukannya, perawat dapat menggerakkan
sendi-sendi klien melalui rentang gerak pasif. Alat yang digunakan
untuk mengetahui rentang gerak sendi adalah geniometer.

Prinsip dasar latihan ROM yaitu :


1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali
sehari.
2. ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur
pasien, diagnosis, tanda vital, dan lamanya tirah baring.
4. ROM sering diprogramkan oleh dokter dan dikerjakan oleh
bagian fisioterapi
5. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan ROM adalah
leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki dan pergelangan kaki.
6. ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit.

Klasifikasi latihan ROM meliputi :


1. Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang dilakukan pasien
dengan bantuan perawat pada setiap gerakan. Indikasi latihan
pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien usia lanjut

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3 3


dengan mobilitas terbatas, pasien tirah baring total, atau pasien
dengan paralisis ekstremitas total. Adapun kekuatan otot pasien
maksimal 2.
2. Latihan ROM aktif adalah latihan ROM yang dilakukan sendiri
oleh pasien tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan yang
dilakukan. latihan ini dilakukan pada pasien composmentis
dengan kekuatan otot minimal 3.
3. Latihan ROM aktif asistif adalah latihan ROM yang dilakukan
sendiri oleh pasien dengan menambahkan beban sesuai dengan
kemampuan pasien. latihan ini dilakukan pada pasien
composmentis dengan kekuatan otot minimal 3.

Hal Yang Harus Diperhatikan Selama Latihan


1. Atur ketinggian bed yang sesuai agar memudahkan perawat
dalam bekerja, terhindar dari masalah pada body alignment.
Pergunakan selalu prinsip-prinsip body mekanik.
2. Pada ROM aktif atau aktif asistif, Kaji saturasi oksigen, jika
nilainya kurang dari 95% berikan oksigen tambahan, setelah
diatas 95 dilakukan kembali ROM Aktif atau aktif asistif.
3. Posisikan pasien dalam posisi supinasi dekat perawat, dan buka
bagian tubuh yang akan dilakukan gerakan.
4. Lakukan masing-masing gerakan 3 kali, kembalikan pasien pada
posisi awal setiap selesai melakukan masing-masing gerakan.
5. Kaji rentang gerak masing-masing persendian dan kemampuan
pasien untuk mentoleransi gerakan yang dilakukan.
6. Istirahatkan pasien jika mengalami kelelahan, kaji vital sign
setelah latihan. Beritahukan kepada pasien bahwa latihan dapat
dihentikan sewaktu-waktu bila pasien merasa kelelahan.
7. Catat masalah yang ditemukan misalkan, kontraktur atau
kekakuan, segera laporkan pada dokter atau perawat yang
bertanggung jawab.

4 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3


B. Relevansi
Materi yang telah dipelajari sebelumnya terkait dengan sistem
muskuloskeletal dan syaraf meliputi anatomi, fisiologi dan patofisiologi
menjadi dasar pemahaman pada materi ini yang akan mempelajari
gangguan atau penyakit pada sistem muskuloskeletal dan syaraf.
Konsep dasar dalam fundamental of nursing juga menjadi bagian dari
hal yang relevan terkait tindakan ini.

C. Petunjuk Belajar
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa melakukan discovery learning terkiat skill perawatan
luka bakar
2. Mahasiswa melakukan pre test
3. Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
(pra interaksi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
4. Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah
diajarkan
5. Mahasiswa melaksanakan post test

KEMAMPUAN AKHIR YANG DI CAPAI (KOGNITIF,


AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)

Diharapkan setelah mahasiswa melaksanakan skill lab ini, mahasiswa


mampu:
1. Mahasiswa mampu memahami konsep tindakan ROM
2. Mahasiswa mampu melakukan persiapan untuk melakukan
tindakan ROM
3. Mahasiswa mampu melakukan prosedur tindakan ROM secara
mandiri

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3 5


LATIHAN / TRIGGER CASE

Seorang laki-laki berusia 59 tahun dengan diagnosa medis stroke non


hemorragic rawat inap di RS sejak 4 hari yang lalu. Klien mengalami para
plegi, kondisi lemah, dan bed rest total. Hasil pengkajian didaptakan
kekuatan otot ekstremitas kanan 3333. Lakukan tindakan keperawatan
yang tepat pada klien.

PERALATAN DAN BAHAN

1. Penghangat / WWZ dan sarungnya (bila perlu).

PROSEDUR KETERAMPILAN

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada.
2. Mengidentifikasi pasien dengan tepat.
3. Mencuci tangan.
4. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar.
B. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam, menyapa pasien dan memperkenalkan diri.
2. Melakukan kontrak untuk tindakan yang akan dilakukan.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien.
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien.
2. Mengajak pasien membaca basmalah dan berdoa.

6 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3


3. Lakukan pengkajian kekuatan otot. Jika kekuatan otot maksimal
2 maka latih dengan ROM pasif. Jika kekuatan otot pasien
minimal 3 maka latih dengan ROM aktif atau aktif asistif.
4. Menghangatkan sendi yang akan dilatih selama 5-10 menit.
5. Melatih sendi-sendi secara bergantian.
a. Gerakan bahu
1) Mulai masing-masing gerakan dari lengan di sisi pasien.
Peganglah lengan di bawah siku dengan tangan kiri
perawat, dan pegang pergelangan tangan pasien
dengan tangan kanan perawat.

2) Flexi dan extensikan bahu


Gerakkan lengan ke atas menuju kepala tempat tidur,
kembalikan ke posisi sebelumnya.

Gambar : Flexi dan extensi bahu

3) Abduksikan bahu
Gerakkan lengan menjauhi tubuh dan menuju kepala
pasien sampai tangan di atas kepala.

4) Adduksikan bahu
Gerakkan lengan pasien ke atas tubuhnya sampai
tangan yang bersangkutan menyentuh tangan di
sebelahnya.

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3 7


5) Rotasikan bahu internal dan eksternal
Letakkan lengan di samping tubuh pasien sejajar
dengan bahu, siku membentuk sudut 900 dengan kasur.
Gerakkan lengan ke bawah hingga telapak tangan
menyentuh kasur, kemudian gerakkan ke atas hingga
punggung tangan menyentuh bed.

b. Gerakan Siku
1) Flexi dan extensikan siku
Bengkokkan siku hingga jari-jari tangan menyentuh
dagu, kemudian luruskan kembali ke tempat semula.

Gambar : Flexi dan extensi siku

2) Pronasi dan supinasikan siku


Genggam tangan pasien seperti orang yang sedang
berjabat tangan. Kemudian putar telapak tangan pasien
ke bawah dan ke atas, pastikan hanya terjadi
pergerakan siku, bukan bahu.

c. Gerakan Pergelangan Tangan


1) Flexi pergelangan tangan
Genggam telapak dengan satu
tangan, tangan yang lainnya
menyangga lengan bawah.
Bengkokkan pergelangan Gambar : Flexi
pergelangan tangan
tangan ke depan.

8 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3


2) Extensi pergelangan tangan
Dari posisi fleksi, tegakkan kembali pergelangan tangan
ke posisi semula. Jika melewati posisi lulus maka
disebut hiperextensi

Gambar : hiperextensi pergelangan tangan

3) Flexi radial / radial deviation (abduksi)


Bengkokkan pergelangan tangan secara lateral menuju
ibu jari.

Gambar : Flexi radial

4) Flexi ulnar / ulnar deviation (adduksi)


Bengkokkan pergelangan tangan secara lateral ke arah
jari kelingking.

Gambar : Flexi ulnar

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3 9


d. Gerakan Jari-Jari Tangan
1) Flexi
Bengkokkan jari-jari tangan dan ibu jari ke arah telapak
tangan (tangan menggenggam).

Gambar : Flexi jari-jari tangan


2) Extensi
Dari posisi flexi, kembalikan ke posisi semula (buka
genggaman tangan).
3) Hiperextensi
Bengkokkan jari-jari tangan ke belakang sejauh
mungkin.
4) Abduksi
Buka dan pisahkan jari-jari tangan.

Gambar : Abduksi jari tangan


5) Adduksi
Dari posisi abduksi kembalikan ke posisi semula.
6) Oposisi
Sentuhkan masing-masing jari tangan dengan ibu jari.

Gambar : Oposisi

10 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3


e. Gerakan Pinggul dan lutut
Untuk melakukan gerakan ini, letakkan satu tangan di bawah
lutut pasien dan tangan yang lainnya di bawah mata kaki
pasien.
1) Flexi dan extensi lutut dan pinggul
Angkat kaki dan bengkokkan lutut. Gerakkan lutut ke
atas menuju dada sejauh mungkin. Kembalikan lutut ke
bawah, tegakkan lutut, rendahkan kaki pada kasur.

Gambar : Gerakan flexi dan extensi


pinggul dan lutut

2) Abduksi dan adduksi kaki


Gerakkan kaki ke samping menjauhi pasien.
Kembalikan menyeberang di atas kaki yang lainnya.

Gambar : Gerakan kaki abduksi dan adduksi

3) Rotasikan pinggul internal dan eksternal


Putar kaki ke dalam kemudian keluar.

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3 11


f. Gerakan Telapak Kaki dan Pergelangan Kaki
1) Dorsofleksi telapak kaki
Letakkan satu tangan di bawah tumit. Tekan kaki pasien
dengan lengan perawat, untuk menggerakkannya ke
arah kaki.

Gambar : dorsoflexi telapak kaki

2) Plantar flexi telapak kaki


Letakkan satu tangan pada punggung kaki dan tangan
yang lainnya berada pada tumit. Dorong telapak kaki
menjauh dari kaki.

Gambar : plantar flexi telapak kaki

3) Flexi dan Extensi jari-jari kaki


Letakkan satu tangan pada punggung kaki pasien,
letakkan tangan yang lainnya pada pergelangan kaki.
Bengkokkan jari-jari kaki ke bawah, kembalikan lagi
pada posisi semula.

Gambar : Flexi dan extensi jari-jari kaki

12 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3


4) Inversi dan eversi telapak kaki
Letakkan satu tangan di bawah tumit, dan tangan yang
lainnya di atas punggung kaki. Putar telapak kaki ke
dalam, kemudian keluar.

g. Gerakan Leher
Ambil bantal di bawah kepala pasien.
1) Flexi dan extensikan leher
Letakkan satu tangan di bawah kepala pasien dan
tangan yang lainnya di atas dagu.Gerakkan kepala ke
depan sampai menyentuh dada, kemudian kembalikan
ke posisi semula tanpa disangga oleh bantal.
2) Flexi lateral leher
Letakkan kedua tangan pada pipi pasien. Gerakkan
kepala pasien ke arah kanan dan kiri.

h. Gerakan-Gerakan Hiperextensi
Bantu pasien untuk berubah pada posisi pronasi di sisi
tempat tidur dekat dengan perawat.
1) Hiperextensi leher
Letakkan satu tangan di atas dahi, tangan lainnya pada
kepala bagian belakang. Gerakkan kepala ke belakang.
2) Hiperextensi bahu
Letakkan satu tangan di atas bahu pasien dan tangan
yang lainnya di di bawah siku. Tarik lengan atas ke atas
dan ke belakang.
3) Hiperextensi pinggul
Letakkan satu tangan di atas pinggul, tangan yang
lainnya menyangga kaki bagian bawah. Gerakkan kaki
ke belakang dari persendia pinggul.

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3 13


D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL
3. Merapikan pasien dan lingkungan.
4. Mengajak pasien membaca Hamdalah dan berdoa kepada Allah.
5. Berpamitan dan menyampaikan kontrak yang akan datang.
6. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula.
7. Mencuci tangan.
8. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

CHECK LIST PENILAIAN DEMONSTRASI SKILL

BO SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
BOT 0 1 2
Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi 1
2. Mencuci tangan 1
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar 1
4. Menyiapkan dan mendekatkan alat 1
Tahap Orientasi
1. Salam, sapa, perkenalkan diri 1
2. Melakukan kontrak 1
3. Menjelaskan tujuan 1
4. Menjelaskan prosedur 1
5. Menanyakan kesiapan dan kerjasama 1
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy 1
2. Mengajak pasien membaca Basmalah 1
3. Menghangatkan sendi yang akan dilatih 1
4. Gerakan bahu
a. Flexi dan extensikan bahu 1
b. Abduksikan bahu 1

14 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3


c. Adduksikan bahu 1
d. Rotasikan bahu internal dan eksternal 1
5. Gerakan Siku
a. Flexi dan extensikan siku 1
b. Pronasi dan supinasikan siku 1
6. Gerakan Pergelangan Tangan
a. Flexi pergelangan tangan 1
b. Extensi pergelangan tangan 1
c. Flexi radial/radial deviation (abduksi) 1
d. Flexi ulnar/ulnar deviation (adduksi) 1
7. Gerakan Jari-Jari Tangan
a. Flexi 1
b. Extensi 1
c. Hiperextensi 1
d. Abduksi 1
e. Adduksi 1
f. Oposisi 1
8. Gerakan Pinggul dan lutut
a. Flexi dan extensi lutut dan pinggul 1
b. Abduksi dan adduksi kaki 1
c. Rotasi pinggul internal dan eksternal 1
9. Gerakan Telapak dan Pergelangan Kaki
a. Dorsofleksi telapak kaki 1
b. Plantar flexi telapak kaki 1
c. Flexi dan Extensi jari-jari kaki 1
d. Inversi dan eversi telapak kaki 1
10 Gerakan Leher
a. Flexi dan extensikan leher 1
b. Flexi lateral leher 1
11. Gerakan-Gerakan Hiperextensi
a. Hiperextensi leher 1
b. Hiperextensi bahu 1
c. Hiperextensi pinggul 1
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang dilakukan 1
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut 1
3. Mengajak pasien membaca Hamdalah 1
4. Berpamitan dan menyampaikan kontrak 1

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3 15


5. Membereskan dan mengembalikan alat 1
6. Mencuci tangan 1
7. Mencatat kegiatan 1
Penampilan selama tindakan
1. Ketenangan 1
2. Menjaga keamanan, kenyamanan pasien 1
3. Menggunakan bahasa yang dimengerti 1

TOTAL SCORE

DAFTAR PUSTAKA

Black, J.M. & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan medikal bedah


manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan ed.8. Singapura:
Elsevier.
Kozier, B. (2008). Fundamental of nursing: concept, process and practice.
Pearson Education.
Timby, B. K. (2009). Fundamental Nursing Skills and Concepts.
Philadelphia: Lippincot William & Wilkins.

16 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 3

Anda mungkin juga menyukai