Anda di halaman 1dari 9

Nama : Desmita Aulia

Kelompok :3

Kelas : A 2018 1

Mata Kuliah : Tekmod II

Topik : Terapi Okupasi (Rom Aktif Dan Pasif)

Dosen Pengampu : Yesi Hasneli, Skp., MNS

Link Video : https://youtu.be/H2xq5A7rhwA

Resume : Pada video perawat memberikan latihan ROM ke pasien, latihan


ROM yang diberikan ada aktif dan pasif. Hal yang pertama dilakukan perawat
adalah memperkenalkan diri, memastikan identitas pasien, memberitahu tujuan
latihan dan meminta kesediaan pasien. Setelah pasien menyetujui selanjutnya
perawat mencuci tangan, menanyakan keluhan pasien, dan memberikan latihan
pada pasien yaitu :

1. Fleksi, ekstensi, lateral fleksi, hiperekstensi dan rotasi bagian leher


2. Fleksi, ekstensi, hiperekstensi, rotasi eksternal dan internal, sirkumduksi
abduksi dan adduksi bagian bahu
3. Fleksi dan ekstensi bagian siku
4. Supinasi, pronasi bagian lengan bawah
5. Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi bagian pergelangan tangan
6. Abduksi, adduksi, oposisi dan sirkumduksi bagian jari tangan
7. Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan sirkumduksi bagian panggul
8. Miring kanan lalu hiperekstensi panggul
9. Fleksi, ekstensi bagian lutut
10. Plantar fleksi dan dorso fleksi bagian pergelangan kaki
11. Fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi bagian jari kaki
12. Eversi telapak kaki
Selama tindakan perawat selalu menanyakan apakah terasa sakit bagi pasien,
setelah selesai tindakan perawat merapikan pasien, cuci tangan, lihat respon
pasien.
Konsep ROM
1. Definisi ROM
Range of motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan
masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif
ataupun pasif.
Rentang gerak (ROM) adalah pergerakan maksimal dapat
dilakukan pada sendi terdiri dari tiga bidang, yaitu: sagital, frontal,
transversal. Bidang sagital adalah bidang yang melewati tubuh dari depan
ke belakang, membagi tubuh menjadi sisi kanan dan sisi kiri. Bidang
frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh ke depan dan
kebelakang. Bidang transversal adalah bidang horisontal yang membagi
tubuh ke bagian atas dan bawah (Potter & Perry, 2009).
Menurut (Suratun,Heryati,Manurung, & Raenah, 2008) klasifikasi
ROM sebagai berikut:
a. ROM pasif adalah latihan yang di berikan kepada klien yang
mengalami kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan
pada tulang maupun sendi dimana klien tidak dapat melakukannya
sendiri, sehingga klien memerlukan bantuan perawat atau keluarga.
b. ROM aktif adalah latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien
tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan yang dilakukan. Indikasi
ROM aktif adalah semua pasien yang dirawat dan mampu
melakukan ROM sendii dan kooperatif.
2. Tujuan ROM
Menurut Johnson (2005), Tujuan range of motion (ROM) sebagai berikut:
a. Mempertahankan tingkat fungsi yang ada dan mobilitas
ekstermitas yang sakit.
b. Mencegah kontraktur dan pemendekan struktur muskuloskeletal.
c. Mencegah komplikasi vaskular akibat imobilitas.
d. Memudahkan kenyamanan.
Sedangkan tujuan ltihan Range Of Motion (ROM) menurut Suratun,
Heryati, Manurung, & Raenah (2008).
a. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot.
b. Memelihara mobilitas persendian.
c. Merangsang sirkulsi darah.
d. Mencegah kelainan bentuk.
3. Syarat-syarat dilakukan ROM pada pasien
Syarat-syarat dilakukan ROM :
a. Pasien bedrest dan tirah baring ditempat tidur
b. Pasien tidak sadar
c. Pasien stroke
Prinsip dasar latihan range of motion (ROM) menurut Suratun, Heryati,
Manurung, & Raenah (2008) yaitu:
a. ROM harus di ulangi sekitar 8 kali dan di kerjakan minimal 2kali
sehari
b. ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehinga tidak melelahkan
pasien.
c. Dalam merencanakan program latihan range of motion (ROM) ,
Memperhatikan umur pasien, diagnosis, tanda vital, dan lamanya
tirah baring.
d. ROM sering di programkan oleh dokter dan di kerjakan oleh ahli
fisioterapi
e. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan ROM adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, atau pergelangan kaki.
f. Rom dapat dilakukan pada semua persendian yang di curigai
mengurangi proses penyakit.
g. Melakukan ROM hrus sesuai waktunya, misalnya setelah mandi
atau perawatan rutin telah dilakukan.
4. Indikasi dan kontraindikasi ROM
Menurut Padhila (2013) indikasi dan kontraindikasi ROM adalah :
Indikasi ROM :
a. Pasien stroke dan penurunan kesadaran
b. Kelemahan otot
c. Tahap rehabilitasi fisik
d. Pasien dengan tirah baring lama
Kontraindikasi ROM :
a. Kelainan sendi atau tulang
b. Pasien tahap imobilisasi karena kasus penyakit jantung
c. Sendi yang terinfeksi
d. Pasien dengan hipermobility
5. Gerakan-gerakan pada ROM
a. Kepala
Kepala : Tundukkan kepala ke bawah menuju dada lalu kembalikkan
ke posisi semula, naikkan kepala ke atas dan kembali ke bawah

b. Tangan
Bahu : Naikkan lengan ke atas dan kembalikan ke bawah
Abduksi adduksi : Gerakan lengan menjauhi dan mendekati tubuh
Sirkumduksi : Gabungan fleksi, abduksi, ektensi, dan adduksi yang
menciptakan gerakan melingkar

Siku: bengkokkan siku hingga jari-jari tangan menyentuh dagu


kemudian kembalikan posisi semula.
Pergelangan tangan: dibengkokkan ke bawah dan keatas

Memutar pergelangan tangan.

Gerakan jari jari tangan : Tangan mengenggam mengepal dan


kembalikan ke posisi semula.
Gerakan jari jari tangan : Memutar jari jari tangan

Oposisi : Sentuhkan masing– masing jari tangan dengan ibu jari tangan

c. Kaki
Gerakkan atau tekuk lutut kearah paha . Kembalikan lutut atau kaki ke
posisi semula.
Fleksi dan ekstensi serta Abduksi dan adduksi jari kaki

Plantar fleksi dan dorso fleksi

Inversi dan eversi telapak kaki

Anda mungkin juga menyukai