Anda di halaman 1dari 12

RANGE OF

MOTION
(ROM)

By: Mustika Wati Maulida (097STYC21)


Range of motion (ROM) adalah jumlah maksimum gerakan yang
mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan
tubuh, yaitu sagital, transversal dan frontal. Potongan sagital
adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang,
membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal
melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi
bagian depan ke belakang. Potongan transversal adalah garis
horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.

A. PENGERTIAN
RANGE OF MOTION
B. TUJUAN RANGE
OF MOTION (ROM)

1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan


kekuatan otot.
2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan.
3.Mencegah kekakuan dan kontraktur sendi.
4.Merangsang sirkulas darah
C. MANFAAT
RANGE OF MOTION
1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot
dalam melakukan pergerakan.
2. Mengkaji tulang, sendi dan otot.
3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi.
4. Memperlancar sirkulasi darah
5. Memperbaiki tonus otot
6. Meningkatkan mobilisasi sendi
7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
D. Jenis-jenis Range Of Motion
1. Room aktif
Merupakan gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan
menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Kekuatan otot yang digunakan
mencapai 75%.

2. Room pasif
Merupakan gerakan dimana energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari
orang lain atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai
dengan rentang gerak yang normal. Kekuatan otot yang digunakan pada gerakan
ini adalah 50%.
E. Indikasi Range of Motion

1. Pasien stroke atau penurunan tingkat kesadaran


2. Pasien yang memiliki kelemahan otot dan tidak dapat
menggerakkan persendian sepenuhnya.
3. Fase rehabilitas fisik
4. Klien dengan tirah baring lama.
F. Kontraindikasi Range of Motion

1. Kontraindikasi Range of Motion


2. Kelainan sendi/tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).
G. Prinsip Latihan Range of Motion
1. Pemeriksaan dan penilaian kelemahan pasen, tentukan prognosis, pencegahan serta
rencana intervensi
2. Tentukan kemampuan pasien untuk mengikuti program
3. Tentukan seberapa banyak gerakan yang dapat diberikan
4. Tentukan pola gerak ROM
5. Pantau kondisi umum pasien
6. Catat serta komunikasikan temuantemuan serta intervensi
7. Lakukan penilaian ulang serta modifikasi intervensi bila diperlukan
8. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
9. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku,
bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
10. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di
curigai mengalami proses penyakit.
11. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin
telah di lakukan.
H. Macam-macam Gerakan Range of Motion
a. Fleksi
b. Ekstensi
c. Hiperekstensi
d. Abduksi
e. Adduksi
f. Rotasi
g. Eversi
h. Inversi
i. Pronasi
j. Supinasi
K. Oposisi
I. Gerakan ROM berdasarkan Bagian
Tubuh :

1. Leher, spina, servikal


2. Bahu
3. Siku
4. Lengan bawah
5. Pergelangan tangan
6. Jari-jari tangan
7. Ibu jari
8. Pinggul
9. Lutut
10. Mata kaki
11. Kaki
12. Jari-jari kaki
A. Kesimpulan
Range of motion (ROM) adalah jumlah maksimum gerakan yang
mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh,
yaitu sagital, transversal dan frontal. Latihan range of motion
(ROM) merupakan latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter dan Perry, 2005).
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai