Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RANGE OF MOTION (ROM)

MAULIDHA FATIMAH
0433131420117062

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


Sekolah Tinggi Ilmu Kesesehatan Horizon Karawang 2020
Jl.pangkal perjuangan Km 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Range Of Motion (ROM) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat
dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008). Latihan range of
motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendin secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry,
2005).
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar,
pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua
latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan
paralisis ekstermitas total.
Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat  memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan
untuk meningkatkan massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki klasifikasi
ROM, jenis ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM dan juga prinsip
dasar dilakukan ROM. Untuk dapat mengetahui hal tersebut lebih lanjut maka dapat
meninjau pembahasan pada makalah ini.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini yakni untuk memenuhi tugas
kelompok dalam ajaran Ilmu Keperawatan Dasar I (IKD I, dan untuk membantu
memberi pengetahuan yang lebih kepada pembaca mengenai ROM (Range Of
Motion) beserta latihan dasar ROM.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian ROM (Range Of Motion)


ROM ( Range of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin
dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital, transversal,
dan frontal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke
belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati
tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang.
Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas
dan bawah.
Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Latihan range of
motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry,
2005).

B. Tujuan ROM (Range Of Motion)


Adapun tujuan dari ROM (Range Of Motion), yaitu :
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot
2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
3. Mencegah kekakuan pada sendi
4. Merangsang sirkulasi darah
5. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur

C. Manfaat ROM (Range Of Motion)


Adapun manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu :
1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
2. Mengkaji tulang, sendi, dan otot
3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
4. Memperlancar sirkulasi darah
5. Memperbaiki tonus otot
6. Meningkatkan mobilisasi sendi
7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan

D. Prinsip Latihan ROM (Range Of Motion


Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya :
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian
yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.
E. Jenis-jenis ROM (Range Of Motion)
ROM dibedakan menjadi duajenis, yaitu :
a. ROM Aktif
ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien)
dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %.
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada
ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki
oleh klien sendri secara aktif.

b. ROM Pasif
ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari
orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan
persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klienpasif).
Kekuatanotot 50 %.
Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua
latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien
dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008).
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot
dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya
perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan
pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas
yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.

F. Sasaran ROM
ROM Aktif :
a. Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran ROM Aktif
serupa dengan ROM Pasif.
b. Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak dari
kontrol gerak volunter.
ROM Pasif :

a. Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat


b. Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur
c. Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot
d. Membantu kelancaran sirkulasi
e. Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi
persendian
f. Menurunkan atau mencegah rasa nyeri
g. Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi
h. Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasien

G. Macam-macam Gerakan ROM


Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu :
a. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
b. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.
c. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.
d. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.
e. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.
f. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.
g. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak
membentuk sudut persendian.
h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak
membentuk sudut persendian.
i. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak
ke bawah.
j. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak
ke atas.
k. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama.

H. Gerakan ROM Berdasarkan Bagian Tubuh


Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian  sebaga
berikut :
1. Leher, Spina, Serfikal
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan dagu menempel ke Rentang 45o
dada
Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi Rentang 45o
tegak
Hiperektensi Meneukuk kepala ke belakang Rentang 40 - 45o
sejauh mungkin
Fleksi lateral Memirinngkan kepala sejauh Rentang 40 - 45o
mungkin sejauh mungkin kearah
setiap baru
Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin Rentang 180o
dalam gerakan sikuler

2. Bahu

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menaikan lengan dari posisi di Rentang 180o
samping tubuh ke depan ke
posisi di atas kepela
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi Rentang 180o
di samping tubuh
Hiperektensi Mengerakan lengan kebelakang Rentang 45 - 60o
tubuh, siku tetap lurus
Abduksi Menaikan lengan keposisi Rentang 180o
samping di atas kepala dengan
telapak tangan jauh dari kepala
Adduksi Menurunkan lengan ke samping Rentang 320o
dan menyilang tubuh sejauh
mungkin
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar Rentang 90o
bahu dengan menggerakan
lengan sampai ibu jari
menghadap kedalam dan
kebelakang
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan Rentang 90o
lengan sampai ibu jari ke atas
dan samping kepala
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan Rentang 360o
lingkaran penuh

3. Siku

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menggerakan siku sehngga Rentang 150o
lengan bahu bergerak ke depan
sendi bahu dan tangan sejajar
bahu
Ekstensi Meluruskan siku dengan Rentang 150o
menurunkan tangan

4. Lengan bawah

Gerakan Penjelasan Rentang


Supinasi Memutar lengan bawah dan Rentang 70 - 90o
tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga Rentang 70 - 90o
telapak tangan menghadap ke
bawah
5. Pergelangan tangan

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menggerakan telapak tangan ke Rentang 80-90o
sisi bagian dalam lengan bawah
Ekstensi Menggerakan jari-jari tangan Rentang 80-90o
sehingga jari-jari tangan, lengan
bawah berada dalam arah yang
sama
Hiperektensi Membawa permukaan tangan Rentang 89 - 90o
dorsal ke belakng sejauh
mungkin
Abduksi Menekuk pergelangan tangan Rentang 30o
miring ke ibu jari
Adduksi Menekuk pergelang tangan Rentang 30-50o
miring kea rah lima jari

6. Jari-jari tangan

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Membuang genggaman Rentang 90o
Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan Rentang 90o
Hiperektensi Menggerakan jari-jari tangan ke Rentang 30-60o
belakang sejauh mungkin
Abduksi Mereganggkan jari-jari tangan Rentang 30o
yang satu dengan yang lain
Adduksi Merapakan kembali jari-jari Rentang 30o
tangan

7. Ibu jari

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menggerakan ibu jari menyilang Rentang 90o
permukaan telapak tangan
Ekstensi Menggerakan ibu jari lurus Rentang 90o
menjauh dari tangan
Abduksi Menjauh ibu jari ke samping Rentang 30o
Adduksi Menggerakan ibu jari ke depan Rentang 30o
tangan
Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap -
jari-jari tangan pada tangan yang
sama

8. Pinggul

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menggerakan tungkai ke depan Rentang 90-120o
dan atas
Ekstensi Menggerakan kembali ke Rentang 90-120o
samping tungkai yang lain
Hiperektensi Mengerka tungkai ke belakang Rentang 30 - 50o
tubuh
Abduksi Menggerakan tungkai ke Rentang 30-50o
samping menjauhi tubuh
Adduksi Mennggerakan tungkai kembali Rentang 30-50o
ke posisi media dan melebih jika
mungkin
Rotasi dalam Memutar kaki dan tungkai Rentang 90o
kearah tungkai lain
Rotasi luar Memutar kakidan tungkai Rentang 90o
menjuhi tungkai lain
Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar -

9. Lutut

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menggerakan tumit kea rah Rentang 120-130o
belakang paha
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai Rentang 120-130o
10. Mata Kaki

Gerakan Penjelasan Rentang


Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari- Rentang 120-130o
jari kaki menekuk ke atas
Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari- Rentang 45-50o
jari kaki menekuk ke bawah

11. Kaki

Gerakan Penjelasan Rentang


Inversi Memutar telapak kaki ke Rentang 10o
samping dalam
Eversi Memutar telapak kaki ke Rentang 10o
samping luar

12. Jari-jari kaki

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke Rentang 30-60o
bawah
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki Rentang 30-60o
Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu Rentang 15o
dengan yang lain
Adduksi Merapatkan kembali bersama- Rentang 15o
sama
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
ROM harus dilaksanakan secara berulang, perlahan dan hati-hati sehingga tidak
melelahkan pasien. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan,
siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. ROM dapat di lakukan pada semua
persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit serta
harus sesuai waktunya.
Selain daripada yang telah disebutkan diatas, ROM dilakukan juga harus
memperhatikan tujuan, manfaat, indikasi, serta kontraindikasinya agar tidak terjadi suatu hal
yang tidak diinginkan pada pasien lebih lanjut.

B. Saran
Berdasarkan makalah yang kami buat ini, kami dapat menyarankan ke semua Pelayan
Kesehatan khususnya perawat untuk lebih dapat mengetahui, memahamitentang
ROM  beserta semua prinsip, indikasi dan kontraindikasinya agar mampu menjadi
pertimbangan dalam penerapannya di dunia kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi
4. Jakarta: EGC

Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis . Jakarta :
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Depkes RI, 1995. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.

Anda mungkin juga menyukai