Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE

Maulidha Fatimah
4B/S1.Keperawatan
0433131420117062

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


Sekolah Tinggi Ilmu Kesesehatan Horizon Karawang 2020
Jl.pangkal perjuangan Km 1
Diare

Pokok bahasan : Diare


Sub pokok bahasan : Menjelaskan Pengertian Diare
Sasaran : Keluarga pasien
Hari/tanggal : Selasa/10 November 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Keluarga Tn.M

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan anggota keluarga mampu
mencegah diare berulang.

2. Tujun Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan anggota keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian diare
b. Menjelaskan penyebab diare
c. Menjelaskan gejala klinis diare
d. Menjelaskan pengobatan dirumah/penatalaksanaan dirumah
e. Menjelaskan kapan dibawa ke Pelayanan Kesehatan
f. Menjelaskan pencegahan terhadap diare
g. Menjelaskan cara membuat larutar oralit

3. Metode penyuluhan.
a. Ceramah (Zoom/Google Meet)
b. Tanya jawab (Zoom/Google Meet)

4. Media yang digunakan.


a. Power Point

1
5. Pelaksanaan Kegiatan
No. Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Respon Pasien
1. Pendahuluan. 5 menit. 1. Memberikan salam. 1. Menjawab salam.
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan dan
diri. memperhatikan.
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan.
2. Pelaksanaan 10 menit. 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan
pengetian Diare memahami
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan dan
penyebab diare memahami
3. Menjelaskan gejala 3. Mendengarkan dan
klinis diare memahami
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan dan
pengobatan/penatala memahami
ksanaan dirumah 5. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan memahami
pencegahan 6. Mendengarkan dan
terhadap diare memahami
6. Menjelaskan cara
membuat larutan
oralit

3. Evaluasi 10 menit 1. Memberi 1. Memberi


kesempatan Pasien pertanyaan
untuk bertanya. 2. Menjawab
2. Memberi pertanyaan pertanyaan point

2
pada sasaran secara a,b,c,d,e,f
bergantian
mengenai.
a. Pengertian
Diare
b. Penyebab diare
c. Gejala klinis
diare
d. Pengobatan/pen
atalaksanaan
dirumah
e. Pencegahan
terhadap diare
f. cara membuat
larutan oralit
.
4. Penutup. 5 menit. 1. Mengucapkan 1. Mendengarkan
terima kasih atas 2. Menjawab salam.
peran serta sasaran.
2. Mengucapkan salam
penutup.

6. Evaluasi
Struktur : Menyiapkan materi penyuluhan, meminta ijin dengan sasaran yang
akan diberikan penyuluhan, melalukan kontrak waktu dan tempat untuk
melakukan penyuluhan
Proses : Saat penyuluhan mulai memberikan penyuluhan, sasaran
mendengarkan, bersikap kooperatif, terdapat timbal balik
LAMPIRAN

3
MATERI PENYULUHAN MENGENAI DIARE

1. Definisi Diare
Diare adalah kondisi di mana seseorang buang air besar dalam bentuk
encer atau cair dan terjadi berulang kali. Diare dapat menyebabkan hilangnya
sejumlah besar air dan zat-zat yang dibutuhkan tubuh. Tingkat keparahan dan
durasi bervariasi untuk setiap penderita diare.

2. Penyebab Diare
Diare biasanya disebabkan karena virus yang masuk kedalam usus, penyebab
lain termasuk :
1. Infeksi bakteri atau parasit
2. Alergi atau keracunan makanan atau obat
3. Infeksi virus atau bakteri yang menyertai penyakit lain
4. Infeksi oleh bakteri (penyebab sebagian besar jenis keracunan makanan) atau
organisme lain
5. Makanan yang mengandung pemanis buatan
6. Alkohol.
7. Diabetes
8. Penyakit usus (seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa).
9. Makan makanan yang mengganggu sistem pencernaan.
10. Obat pencahar.
11. Obat-obatan tertentu.
12. Hypertiroid.
13. Terapi radiasi.
14. Kanker tertentu.
15. Operasi pada sistem pencernaan.
16. Kesulitan menyerap nutrisi tertentu, atau biasa disebut dengan malabsorpsi.

4
Diare dapat juga disertai dengan konstipasi atau sembelit, terutama bagi orang
yang menderita sindrom iritasi usus besar.

3. Gejala Klinis
Pada orang dewasa, diare seringkali dapat disembuhkan dengan obat-
obatan warung atau obat tradisional. Namun pada anak atau balita, diare
memerlukan penanganan yang lebih serius.
a. Diare pada Anak: Diare pada anak jika tidak ditangani dengan serius
bisa berakibat fatal. Hubungi dokter jika diare anak atau balita Anda
tidak membaik setelah 24 jam atau jika :
1) Terus buang air dalam tiga jam atau lebih
2) Muntah-muntah
3) Mengalami demam lebih dari  39 derajat Celcius
4) Tinja berdarah atau berwarna hitam
5) Kram perut
6) Mulut kering
7) Cekung pada perut , mata atau pipi

b. Diare pada orang dewasa: Pada orang dewasa, diare biasanya


sembuh tanpa perawatan khusus dari dokter. Temui dokter Anda jika :

1) Diare berlanjut lebih dari dua hari tanpa tanda-tanda akan


sembuh
2) Mengalami dehidrasi, diikuti rasa haus yang berlebihan, mulut
dan kulit kering, sedikit atau tidak buang air kecilTtubuh sangat
lemah, pusing atau badan terasa melayang
3) Urin berwarna gelap
4) Kram perut
5) Perut atau dubur sakit
6) Tinja berdarah atau berwarna hitam
7) Demam lebih dari 39 derajat Celcius

5
c. Kapan dibawa ke Pelayanan Kesehatan
1) Bila berak cair dengan jumlah lebih dari normal, rasa haus
bertambah, air kencing sedikit, muntah berulang (Dehidrasi
ringan)
2) Tegangan kulit menurun/ kulit jadi kendur, demam, ubun-ubun
cekung, mata cowong, tidak dapat makan & minum seperti
biasanya (Dehidrasi sedang).
3) Kesadaran menurun, kejang, terdapat darah pada kotoran
(Dehidrasi berat)

4. Pengobatan/Penatalaksanaan dirumah
Sebagian besar kasus diare dapat pulih dalam beberapa hari tanpa
memerlukan pengobatan. Penderita diare dapat menerapkan beberapa hal
berikut ini di rumah untuk meredakan gejalanya:
a. Meningkatkan konsumsi cairan.
Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit adalah salah satu kunci
penting dalam penanganan diare. Hal ini juga diperlukan untuk mencegah
terjadinya dehidrasi. Caranya adalah dengan mengonsumsi cairan sebanyak-
banyaknya, bisa berupa air putih, jus, atau kaldu. Pada anak-anak, pemberian
oralit sangat disarankan. Pada bayi yang masih menyusui, asupan ASI harus
selalu terjaga.
b. Mengonsumsi makanan yang tepat
Saat mengalami diare, penderita dianjurkan untuk mengonsumsi
makanan lunak selama beberapa hari. Selain itu, hindari juga makanan yang
sarat lemak, serat, atau bumbu. Jika kondisi usus sudah membaik, ganti ke
makanan semi padat dengan kadar serat yang ditingkatkan secara bertahap.

Jika upaya penangan diare secara mandiri belum berhasil, maka dokter
dapat memberi obat diare untuk mengatasinya. Dokter dapat meresepkan
antibiotik jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri.

6
Di samping obat antibiotik, dokter juga dapat memberikan obat yang
dapat memperlambat gerakan usus, sehingga mengurangi diare yang parah.
Contoh obat tersebut adalah loperamide dan bismuth subsalicylate.
Diskusikan kembali dengan dokter mengenai manfaat dan risiko
mengonsumsi obat anti diare
Untuk obat pereda rasa sakit, meski tidak dapat mengobati diare,
dokter akan meresepkannya jika diare disertai demam dan nyeri. Contohnya
adalah paracetamol atau ibuprofen.
Untuk kasus diare yang berlangsung lama, misalnya akibat radang
usus, dokter perlu menangani penyakit tersebut terlebih dahulu. Setelah
kondisi penyebabnya tertangani, maka diare akan otomatis mereda.

5. Pencegahan Terhadap diare


Meskipun diare dapat terjadi karena banyak penyebab, namun ada
beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya:

a. Menghindari diare akibat keracunan makanan bisa dengan mencuci area


memasak dan bahan-bahan makanan lebih sering.
b. Sajikan makanan segera setelah masak.
c. Dinginkan sisa makanan dengan segera.
d. Selalu mencairkan makanan beku di lemari es.

6. Cara membuat cairan oralit


Oralit adalah minuman yang terbuat dari campuran gula, garam, dan
air. Manfaat oralit adalah untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat
diare atau kondisi lain seperti mual, muntah serta gastroenteritis.
Orang-orang yang sedang mengalami diare disarankan untuk minum
oralit daripada hanya air putih biasa. Hal ini dikarenakan oralit tidak hanya
mampu mengganti cairan tubuh saja melainkan juga bisa menjaga
keseimbangan elektrolit tubuh.

7
Hal penting yang harus diperhatikan sebelum mengetahui cara bikin
oralit adalah minuman rehidrasi ini harus dibuat dengan hati-hati karena
terlalu banyak garam dapat berbahaya bagi kesehatan anak-anak.
Cara membuat Oralit :
Oralit atau biasa juga disebut larutan gula garam (LGG) merupakan
cairan yang mengandung campuran garam elektrolit sehingga lebih ampuh
mengganti cairan tubuh dan menjaga keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.
Berikut ini adalah cara membuat oralit yang harus Anda tahu

a. Cuci Tangan
Sebelum Anda membuat oralit atau ORS (Oral Rehydration Salts) jangan
lupa cuci tangan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar oralit yang dibuat
terhindar dari kontaminasi kuman atau kotoran di tangan
b. Masak Air
Setelah tangan Anda bersih maka siapkanlah air sebanyak 1 gelas atau
200 ml. Setelah itu, tuang 200 ml air ke dalam panci dan masak hingga
hangat. Anda bisa juga memangkas proses memasak air dengan
menyiapkan satu gelas air yang sudah hangat.
c. Campurkan Garam Elektrolit
Saat satu gelas air hangat sudah tersaji, tahap selanjutnya adalah
mencampurkan gula dan garam ke dalam air hangat tersebut. Masukkan
satu sendok teh gula pasir lalu tambahkan 1/4 sendok teh garam.
d. Larutkan
Gula dan garam yang telah ditambahkan ke dalam satu gelas air hangat
harus dilarutkan agar merata. Aduk-aduklah gula dan garam di dalam air
dengan menggunakan sendok. Pastikan tidak ada partikel gula ataupun
garam yang masih terlihat. Apabila gula dan garam tidak terlihat di dalam
gelas, maka itu pertanda keduanya sudah larut di dalam air hangat. Air
tersebut pun sudah menjadi oralit. Anda bisa langsung segera

8
meminumnya atau memberikannya kepada anggota keluarga yang sedang
diare.

Berikan oralit dosis pemeliharaan sesuai umur.


Umur Setiap Mencret Dalam Waktu 4 Jam
< 1 tahun ½ gelas 400 ml (2 bungkus)
600-800 ml (3-4
1 - 4 tahun 1 gelas
bungkus)
5 - 12 800-1000 ml (4-5
11/2 gelas
tahun bungkus)
1200-2000 ml (6-10
Dewasa 3 gelas
bungkus)

 Catatan: 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml.  Perkiraan oralit untuk


kebutuhan 2 hari..
Oralit bisa didapatkan di:

1. Puskesmas atau rumah sakit.


2. Posyandu.
3. Toko obat, apotik.
4. Warung atau toko tertentu.

9
Daftar Pustaka

Ball Jane dan Bindler Ruth. 2005. Pediatric Nursing, Appleton and Lange.

Donna L. Wong. 2006. Clinical Manual of Pediatric Nursing. Mosby Company.

Barnard Scipien Chard Howe. 2003. Pediatric Nursing Care. The C.V. Mosby

Company.

Sunoto dan kawan-kawan. 2010. Pendidikan Medik Pemberantasan Diare.

Departemen Kesehatan RI Ditjen PPM & PLP.

Ngastiyah.  Perawatan Anak Sakit. Penerbit

Ramaiah,safitri. 2007. All You Wanted To Know About Diare. Jakarta: PT.Bhuana

Ilmu Popular

Suryadi,dkk, 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Percetakan Penebar

Swadaya

Widjaja. 2007. Penyakit Trop. Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan

Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai