Anda di halaman 1dari 19

LABIOSKIZIZ

A. Definisi
Labioschisis atau yang biasa dikenal dengan istilah bibir sumbing
merupakan cacat berupa celah pada bibir atas yang terjadi sampai ke
gusi, rahang dan langit-langit yang terbentuk pada trimester pertama
kehamilan karena taok terbentuknya mesoderm pada daerah tersebut
sehingga prosesus nasalis dan maksilaris yang telah menyatu menjadi
pecah kembali (Armi, 2018).

Labioskizis atau yang lebih dikenal dengan sebutan bibir


sumbing adalah suatu pemisahan dua sisi bibir yang dapat
mempengaruhi kedua sisi bibir juga tulang dan jaringan lunak
tulang alveolus. Sumbing palatum merupakan suatu lubang di garis
tengah palatum yang terjadi karena kegagalan kedua sisi palatum
untuk menyatu selama perkembangan embrionik (Kusumawati,
2018).
1. Faktor Genetik

2. Faktor
B. Etiologi Lingkungan

3. Faktor Interaksi
Genetik-
Lingkungan
C. Klasifikasi

1. Unilateral 2. Unilateral 3. Bilateral 4. Bilateral


komplit. Inkomplit. Komplit. Inkomplit.
Tanda dan gejala

a. Adanya distorsi hidung, celah bibir, atau rongga pada


hidung
b. Adanya celah langit-langit atau celah pada ovula
c. Terdapat kesukaran menghisap, menelan, makan
d. Mudah tersedak
e. Penurunan bernapas,, distress pernapasan, dispneu.
f. Celah bibir dan kebanyakan keadaan celah palatum
tampak pada saat lahir dan penampilan kosmetik
merupakan keprihatinan yang timbul segera pada orang
tua.
g. Bicara dapat terhambat dan bila berkembang, dapat
ada hipernasalitas dan artikulasi yang jelek
h. Anak yang mengalami celah palatum sering
berkembang infeksi sinus masalas dan hipertrofi tonsil
dan adenoid
Patofisiologi

Cacat terbentuk pada trimester pertama kehamilan, prosesnya


karena tidak terbentuknya mesoderm, pada daerah
tersebut sehingga bagian yang telah menyatu (proses nasalis dan
maksilaris) pecah kembali.
Labioskizis terjadi akibat fusi atau penyatuan prominen
maksilaris dengan prominen nasalis medial yang diikuti
disfusi kedua bibir, rahang dan palatum pada garis tengah dan
kegagalan fusi septum nasi. Gangguan fusi palatum durum
serta palatum molle terjadi sekitar kehamilan ke 7 sampai
12 minggu
Pathway
Penatalaksanaan
1. Tahap sebelum operasi
2. Tahapan Operasi
3. Tahap setelah operasi
Komplikasi
01 Kesulitan makan
03 Kesulitan
berbicara

02 Infeksi telinga
04 Masalah gigi
PENCEGAHAN

a. Berkonsultasi dengan konselor genetik jika memiliki riwayat keluarga


bibir sumbing dan celah langit-langit sebelum mendapatkan anak.
b. Pastikan imunisasi sudah diperbarui sebelum hamil.
c. Kurangi risiko untuk infeksi selama kehamilan.
d. Mengonsumsi makanan dan vitamin yang benar sebelum hamil dan
selama masa kehamilan
e. Hindari mengonsumsi obat apa pun sebelum mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari dokter
f. Hindari merokok
g. Hindari penggunakan obat ilegal dan minuman beralkohol
h. Hindari melakukan tes medis yang memaparkan terhadap radiasi
i. Jauhkan diri dari orang sekitar yang memiliki penyakit menular
Pemeriksaan fisik

Hasil pemeriksaan fisik. Beberapa hasil pemeriksaan fisik


yang didapatkan pada pasien dengan labioskiziz adalah
pemisahan bibir, pemisahan langit‐langit, pemisahan bibir
dan langit‐langit, infeksi telinga berulang, berat badan
tidak bertambah serta regurgitasi nasal atau air susu
keluar dari lubang hidung ketika bayi menyusu ibunya.
Pemeriksaan penunjang
a. Rontgen

b. Radiologi
Asuhan keperawatan
A.pengkajian
1. Identitas klien
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan
4. Pemeriksaan Umum
5. Pemeriksaan Fisik
6. Evaluasi Fungsi Bicara
7. Evaluasi Fungsi Makan dan Minum
8. Evaluasi Fungsi Pernapasan
9 Evaluasi Psikososial
Diagnosa

1. Bersihan jalan napas tidak efektif 5. Ansietas


2. Pola napas tidak efektif 6. Gangguan komunikasi verbal
3. Deficit nutrisi 7. Resiko infeksi
4. Deficit pengetahuan 8. Risiko gangguan integritas
kulit/jaringan
Intervensi
Implementasi
Implementasi keperawatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu berfokus pada masalah keperawatan
defisit volume cairan dengan melakukan tindakan
keperawatan seperti memonitor vital sign,
mempertahankan catatan intake dan output yang
akurat, memonitor status hidrasi (kelembaban
membrane mukosa, nadi adekuat, TD ortostatik)
@reallygreatsite
Evaluasi
Menurut Sudarti (2010) evaluasi yang diharapkan
pada bayi baru lahir dengan labioskizis yaitu terjadi
pada bayi, keseimbangan cairan danelektrolit bayi
terpelihara dan terjalin interaksi bayi dan orang tua.
Penanganan yang tepat dan observasi yang baik
dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien maka dari hasil tidak
ditemukan kesenjangan antara praktek dan teori.
Analisa jurnal
WWW.REALLYGREATSITE.COM

Anda mungkin juga menyukai