Anda di halaman 1dari 5

MELATIH RENTANG GERAK RANGE OF MOTION (ROM)

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Pengertian:
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap
untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2010)

ROM Aktif
Gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan
menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing pasien dalam melaksanakan pergerakan sendiri
secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal
(kekuatan otot 75%).
Indikasi:
a. Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara
aktif dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan
bantuan atau tidak.
b. Pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat
menggerakkan persendian sepenuhnya.
c. ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi
ruas di atas dan di bawah daerah yang tidak dapat
bergerak.
ROM Pasif
Energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain
(perawat) atau alat mekanik.perawat melakuan gerakan persendian
pasien sesuai dengan rentang gerak yang normal (kekuatan otot ≤
50%)
Indikasi:
a. Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut
yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan
menghambat proses penyembuhan.
b. Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan
untuk bergerak aktif pada ruas atau seluruh tubuh,
misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total

Tujuan:
Setelah mengikuti kegiatan mata praktikum ini mahasiswa mampu
memahami
instruksi dan mendemonstrasikan terkait latihan range-of-motion.

Tujuan dari ROM (Range of Motion):


1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot
2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan
3. Mencegah kekakuan pada sendi
4. Merangsang sirkulasi darah
5. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
Persiapan alat:
1. Handscoon bersih
2. Lembar dokumentasi

Tahap Pre Interaksi


1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat –alat dan privacy ruangan
3. Cuci tangan

Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga.

Tahap Kerja
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Lihat kembali saran dokter dan rencana keperawatan untuk
aktivitas pasien. Identifikasi adanya hambatan pergerakan.
4. Atur ketinggian tempat tidur pasien agar dapat berkerja dengan
nyaman. Posisikan kepala pasien datar, atur sampai batas
pasien dapat mentoleransi.
5. Perawat berdiri di sisi persendian yang akan dilakukan latihan.
Buka bagian ektremitas yang akan dilakukan latihan.
6. Lakukan latihan dengan perlahan dan hati-hati. Support dengan
memegang area proximal dan distal ekstremitas. Ulangi latihan
2-5 kali di setiap gerakan dengan teratur. Hentikan latihan jika
pasien mengeluh nyeri atau terdapat tahanan.
7. Selama latihan, mulai dari kepala kemudian turun ke bagian bawah
(dari bagian proksimal ke distal). Anjurkan kepada pasien untuk
melakukan latihan dengan mandiri semampu pasien.
8. Gerakkan dagu sampai menyentuh dada. Posisikan kepala
kembali seperti posisi semula. Gerakkan kepala ke sampai
menyentuh bahu kanan kemudian kiri.

Gerakkan kepala dengan menoleh ke kanan dan ke kiri.


11.Gerakkan lengan ke arah atas kepala kemudian posisikan
kembali seperti posisi semula

12.Posisikan lengan ke belakang, gerakkan lengan ke arah depan


sampai diatas kepala dan kembalikan ke posisi semula.
Gerakkan lengan menyilang tubuh.

13.Angkat tangan sampai sejajar bahu. Kemudian posisikan siku


pada 90 derajat. Gerakkan lengan ke atas dan ke bawah. Lakukan
pada lengan sisi yang lain.

Posisikan siku menekuk kemudian gerakkan lengan bawah dan tangan


ke atas. Posisikan kembali lengan ke posisi semula dengan meluruskan
siku.

15.Rotasikan lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan


dalam posisi menghadap ke atas. Rotasikan lengan bawah dan
tangan sehingga telapak tangan dalam posisi menghadap ke
bawah.
16.Gerakkan tangan ke arah bawah. Kembalikan ke posisi
netral kemudian gerakkan ke arah punggung tangan
sejauh mungkin.
17.Tekuk jari-jari tangan untuk membuat kepalan kemudian
kembalikan ke posisi semula. Renggangkan jari-jari kemudian
posisikan seperti semula. Sentuhkan jari jempol ke jari-jari
lainnya.
18.Ekstensikan tungkai bawah kemudian angkat ke atas. Kemudian
kembalikan ke posisi semula.
19.Arahkan tungkai bawah ke arah lateral menjauhi tubuh.
Kemudian Silangkan ke tungkai yang lain.
20.Putar tungkai bawah, rotasikan ke dalam dan ke luar.
21.Fleksikan tungkai sampai tumit menyentuh bagian
posterior tungkai. Kemudian luruskan kembali.
22.Pada tumit, gerakkan kaki ke bawah dan ke atas. Gerakan jari-jari
kaki ke arah bawah.

23.Putar telapak kaki ke arah dalam dan ke arah luar.

24.Tekuk jari-jari kaki ke bawah kemudian luruskan kembali.


Bentangkan jari-jari kaki dan kembalikan ke posisi semula.
25.Ulangi latihan pada sisi tubuh yang lain. Dorong pasien
melakukan latihan secara mandiri semampu pasien.
26.Ketika prosedur telah selesai dilakukan, pastikan pasien nyaman dan
terpasang
side rails.
27.Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada Pasien
28.Akhiri tindakan dengan membaca Hamdallah
(Alhamdulillahirabbil’alamin)
29.Sampaikan informasi hasil tindakan kepada
Pasien/keluarga dan komunikasikan bahwa
tindakan telah selesai.
30.Lepaskan sarung tangan kemudian cuci tangan
Dokumentasikan hasil pemeriksaan.

Evaluasi Tindakan
1. Kesesuaian prosedur pelaksanaan
2. Tidak terjadi kontraindikasi
3. Komunikasi berlangsung sepanjang tindakan dilakukan
4. Pasien merasa nyaman

Dokumentasi
Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan.
Total Nilai

Anda mungkin juga menyukai