Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

RANGE OF MOTION (ROM)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Meedikal Bedah II

Dosen pengampu : Camalia Suhertini S, M.Kep, Sp. MB

Disusun oleh

Cut Adinda Rifinah P17320319057

Dwi Hermawan P17320319059

Putri Amalia Qurratu Ain P17320319075

Putri Aulia P17320319077

Vira Firyal Fawzia P17320319096

Zahra Nur Fadilla P17320319098

TINGKAT II B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BOGOR

2021
1. PENGERTIAN
1.1 Latihan ROM
Range Of Motion  (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang
diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas,
atau trauma. Dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai
gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kemampuan menggerakan persendian
secara normal.

1.2 Jenis ROM

a. Latihan Aktif Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam


melaksanakan  pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak
sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi
dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif.
b. Latihan Pasif ROM latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan
perawat dalam setiap gerakan  persendiannya sesui dengan rentang geraknya.

2. TUJUAN
2.1 Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat
dilakukan secara aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
2.2 Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
2.3 Merangsang sirkulasi darah
2.4 Mencegah Kontraktur dan kelainan bentuk

3. INDIKASI
3.1 pasien semikoma dan tidak sadar
3.2 pasien dengan keterbatasan mobilisasi
3.3 pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk,
2008).

4. KONTRA INDIKASI
4.1 Trombus atau emboli dan peradangan pada pembuluh darah
4.2 Kelainan sendi atau tulang
4.3 Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
4.4 Trauma baru dengan kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi atau luka dalam
4.5 Nyeri berat
4.6 Sendi kaku atau tidak dapat bergerak

5. ACUAN / BUKU SUMBER


5.1 Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar.
EGC : Jakarta
5.2 Apriliyakartikasari37.blogspot.co.id

6. PROSEDUR PELAKSANAAN
6.1 Aktif ROM
Perawat memberikan bimbingan dan intruksi atau motivasi kepada klien untuk
menggerkan persendian –  persendian tubuh sesuai dengan rentang geraknya masing –
masing.
6.2 Pasif ROM
6.2.1 Prosedur Umum
1. Cuci tangan untuk mencegah transfer organisme
2. Jaga privasi klien dengan menutup pintu atau memasang sampiran
3. Beri penjelasan kepada klien menegenai apa yang akan anda kerjakan dan
minta klien untuk dapat bekerja sama
4. Atur ketinggian tempat tidur yang sesuai agar memudahkan perawat
dalam bekerja, terhindar dari masalah dan penjajaran tubuh dan
pergunakan selalu prinsip – prinsip mekanik tubuh
5. Posisikan klien dengan posisi supinasi dekat dengan perawat dan buka
bagian tubuh yang akan di gerakan.
6. Rapatkan kedua kaki dan letakkan kedua tangan pada masing – masing
sisi tubuh
7. Kembaikan pada posisi awal setelah masing - masing gerakan. Ulangi
masing – masing gerkan tiga kali
8. Selama latihan pergerakan, kaji
 Kemampuan untuk intoleransi gerakan
 Rentang gerak (ROM) dari masing-masing persendian yang
bersangkutan
9. Setelah latihan pergerakan, kaji denyut nadi dan ketahanan tubuh terhadap
latihan.
10. Catat dan laporkan setiap masalah yang tidak diharapkan atau perubahan
dalam pergerakan klien, misalnya ada kekakuan dan kontraktur.
6.2.2 Prosedur khusus
1. Gerakkan leher
Ambil bantal di bawah kepala klien
 Fleksi dan ekstensi leher
 Letakkan satu tangan di bawah kepala klien, dan tangan yang
lainnya diatas dagu klien
 Gerakkan kepala ke depan sampai menyentuh dada, kemudian
kembalikan ke posisi semula tanpa disangga dengan bantal
 Fleksi lateral leher
 Letakkan kedua tangan pada pipi klien
 Gerakkan kepala klien ke arah kanan dan kiri
 Hiperekstensi leher
 Letakkan satu tangan diatas dahi, tangan yang lainnya pada
kepala  bagian belakang
 Gerakkan kepala ke belakang
2. Gerakan bahu
 Mulai masing-masing gerakan dari lengan di sisi klien. Pegang lengan
dibawah siku dengan tangan kiri perawat dan pegang pergelangan
tangan klien dengan tangan kanan perawat.
 Fleksi dan ekstensikan bahu
Gerakkan lengan ke atas menuju kepala tempat tidur. Kembalikan ke
posisi sebelumnya
 Adduksikan bahu
Gerakkan lengan klien ke atas tubuhnya sampai tangan yang
bersangkutan menyentuh tangan pada sisi disebelahnya.
 Rotasikan bahu eksternal dan internal
 Letakkan lengan disamping tubuh klien sejajar dengan bahu.
 Siku membentuk sudut 900  dengan kasur
 Gerakkan lengan ke bawah hingga telapak tangan menyentuh
kasur, kemudian gerakkan ke atas hingga punggung tangan
menyentuh tempat tidur.
 Hiperekstensi bahu
 Letakkan satu tangan diatas bahu klien dan tangan yang lainnya
dibawah siku klien
 Tarik lengan atas ke atas dan ke belakang
3. Gerakkan siku
 Fleksi dan ekstensikan siku
 Bengkokkan siku hingga jari-jari tangan menyentuh dagu.
 Luruskan kembali ke tempat semula
 Pronasi dan supinasikan siku
 Genggam tangan klien seperti orang yang sedang berjabat tangan
 Putar telapak tangan klien ke bawah dan ke atas, pastikan hanya
terjadi  pergerakan siku, bukan bahu.
4. Gerakkan pergelangan tangan
 Fleksi pergelangan tangan
 Genggem telapak tangan dengan satu tangan, tangan yang
lainnya menyangga lengan bawah.
 Bengkokkkan pergelangan tangan ke depan.
 Ekstensi pergelangan tangan
 Dari posisi fleksi, tegakkan kembali pergelangan tangan ke posisi
semula
 Fleksi radial/ radial deviation (abduksi)
Bengkokkan pergelangan tangan secara lateral menuju ibu jari
 Fleksi ulnar/ ulnar deviation (adduksi)
Bengkokkan pergelangan tangan secara lateral ke arah jari kelima
5. Gerakkan jari-jari tangan
 Fleksi
Bengkokkan jari-jari tangan dan ibu jari ke arah telapak tangan
(tangan menggenggam)
 Ekstensi
Dari posisi fleksi, kembalikan ke posisi semula (buka genggaman
tangan)
 Hiperekstensi
Bengkokkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin
 Abduksi
Buka dan pisahkan jari-jari tangan
 Adduksi
Dari posisi abduksi kembalikan ke posisi semula
 Oposisi
Sentuhkan masing-maisng jari tangan dengan ibu jari
6. Gerakkan pinggul dan lutut
Untuk melakukan gerakkan ini, letakkan satu tangan di bawah lutut klien
dan tangan yang lainnya di bawah mata kaki klien
 Fleksi dan ekstensi lutut dan pinggul
 Angkat kaki dan bengkokkan lutut
 Gerakkan lutut ke atas menuju dada sejauh mungkin
 Kembalikan lutut ke bawah, tegakkan lutut, rendahkan kaki
sampai  pada kasur.
 Abduksi dan adduksi kaki
 Gerakkan kaki ke samping menjauhi klien
 Kembalikan melintas diatas kaki yang lainnya
 Rotasikan pinggul internal dan eksternal Putar kaki ke dalam,
kemudian ke luar
 Hiperekstensi pinggul
 Letakkan satu tangan diatas pinggul, tangan yang lainnya
menyangga kaki bagian bawah
 Gerakkan kaki ke belakang dari persendian pinggul.
7. Gerakkan telapak kaki dan pergelangan kaki
 Dorsofleksi telapak kaki
 Letakkan satu tangan dibawah tumit
 Tekan kaki klien dengan lengan anda untuk menggerakkannya ke
arah kaki
 Fleksi plantar telapak kaki
 Letakkan satu tangan pada punggung dan tangan yang lainnya
berada  pada tumit
 Dorong telapak kaki menjauh dari kaki
 Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki
 Letakkan satu tangan pada punggung kaki klien, letakkan satu
tangan yang lainnya pada pergelangan kaki
 Bengkokkan jari-jari ke bawah
 Kembalikan lagi pada posisi semula
 Inversi dan eversi telapak kaki
 Letakkan satu tangan di bawah tumit, dan tangan yang lainnya
diatas  punggung kaki
 Putar telapak kaki ke dalam, kemudian ke luar

7. EVALUASI
7.1 Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas
7.2 Meningkatkan kekuatan ektermitas otot
7.3 Mencegah kekakuan sendi
7.4 Mencegah kontraktur

8. DOKUMENTASI
8.1 Kembaikan pada posisi awal setelah masing - masing gerakan. Ulangi masing-
masing gerakan tiga kali
8.2 Kembaikan pada posisi awal setelah masing - masing gerakan. Ulangi masing-
masing gerakan tiga kali
8.3 Selama latihan pergerakan, kaji
 Kemampuan untuk intoleransi gerakan
 Rentang gerak (ROM) dari masing-masing  persendian yang bersangkutan
8.4 Setelah latihan pergerakan, kaji denyut nadi dan ketahanan tubuh terhadap
latihan.
8.5 Catat dan laporkan setiap masalah yang tidak diharapkan atau perubahan dalam
pergerakan klien, misalnya ada kekakuan dan kontraktur.

Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=H2xq5A7rhwA

Anda mungkin juga menyukai