Anda di halaman 1dari 4

SOP KUMBAH LAMBUNG

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


0 1/1

Ditetapkan,
Direktur RSGM IIK Bhakti Wiyata

RSGM IIK
Tanggal Terbit
BHAKTI WIYATA
drg. Sahat Manampin Siahaan, MMRS
STANDART PROSEDUR NIK. 2011.0414
OPERASIONAL (SPO)
Kumbah lambung merupakan salah satu tindakan dalam memberikan
pertolongan kepada pasien dengan cara memasukkan air atau cairan tertentu
PENGERTIAN
ke dalam lambung dan kemudian mengeluarkannya menggunakan alat yaitu
NGT.
1. Membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun masuk saluran
pencernaan.
TUJUAN 2. Mendiagnosa perdarahan lambung.
3. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy.
4. Membuang cairan atau partikel dari lambung.
KEBIJAKAN
PETUGAS Perawat
1. Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu.
2. Persiapan operasi lambung.
3. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung.
INDIKASI
4. Tidak ada reflex muntah.
5. Gagal dengan terapi emesis.
6. Pasien dalam keadaan tidak sadar.
1. Tidak dilakukan secara rutin. Prosedur dilakukan selama 60 menit
setelah tertelan.
KONTRAINDIKASI 2. Pasien kejang.
3. Untuk bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (resiko aspirasi)
seperti pestisida.
ALAT DAN BAHAN 1. Baki berisi selang NGT (ukuran dewasa 14 – 20Fr dan anak-anak 8 –
16Fr).
2. 2 buah baskom.
3. Perlak dan handuk pengalas.
4. Stetoskop.
5. Spuit 10 cc.
6. Plester.
7. Nierbeken.
8. Kom penampung.
9. Air hangat.
10. Kassa/tissue.
11. Jelly.
12. Hanscoen.
13. Pinset.
14. Tongue spatel.
15. Corong.
16. Gelas ukur.
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada.
2. Mencuci tangan.
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar.
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga.
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan.
C. Tahap Kerja
1. Menggunakan handscoon.
2. Membantu klien untuk posisi semifowler (bila memungkinkan).
3. Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominan
kanan (atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri).
4. Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau
lidi kapas.
5. Menempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue
wajah dalam jangkauan klien.
6. Menentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai
dengan plester.
7. Mengukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan
menempatkan ujung melingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan
pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum; tandai lokasi
tonjolan sternum di sepanjang slang dengan plester kecil.
8. Ujung atas NGT diolesi jelly, dan bagian ujung bawah di klem.
9. Meminta klien menengadahkan kepala (bila memungkinkan), masukkan
selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih.
10. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta klien
menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut (bila klien dalam
keadaan sadar).
11. Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam faring,
instruksikan klien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan (bila
klien dalam keadaan sadar).
12. Memasukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan
tekanan lembut tanpa memaksa saat klien menelan (jika klien batuk
atau slang menggulung di tenggorokan, tarik slang ke faring dan ulangi
langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong klien untuk
bernafas dalam.
13. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang
hidung, hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta klien
membuka mulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau
drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml
masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan lambung
dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.
14. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2
inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang
hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester
lilitan mengitari selang.
15. Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring tanpa bantal
atau kepala lebih rendah selanjutnya klem dibuka.
16. Corong dipasang diujung bawah NGT, air hangat dituangkan ke dalam
corong jumlah cairan sesuai kebutuhan (±500 cc). Cairan yang masuk
tadi dikeluarkan dan ditampung dalam baskom.
17. Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar
dari lambung sudah jernih.
18. Jika air yang keluar sudah jernih selang NGT dicabut secara pelan-
pelan dan diletakkan dalam baki.
19. Setelah selesai pasien di rapikan, mulut dan sekitarnya dibersihkan
dengan tissue.
D. Tahap Terminasi
1. Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan.
2. Membereskan alat.
3. Melepaskan handscoon dan mencuci tangan.
E. Evaluasi :  
1. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang diberikan.
2. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada klien.
3. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

UNIT TERKAIT 1. Poli Rawat Jalan


2. Unit Gawat Darurat

Diperiksa Oleh Disetujui oleh


Nama
Jabatan Kepala Unit Rawat Jalan Kepala Bidang Pelayanan Medis
Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai