0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
118 tayangan11 halaman
1. Hormon tiroid dikeluarkan oleh kelenjar tiroid melalui mekanisme aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid. Kelainan hormone tiroid dapat berupa hipotiroid atau hipertiroid.
2. Gejala hipertiroidisme antara lain detak jantung cepat, berkeringat berlebihan, kehilangan berat badan, dan tremor.
3. Penyebab umum hipertiroidisme adalah penyakit Graves, yaitu kondisi autoimun dimana antibodi men
1. Hormon tiroid dikeluarkan oleh kelenjar tiroid melalui mekanisme aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid. Kelainan hormone tiroid dapat berupa hipotiroid atau hipertiroid.
2. Gejala hipertiroidisme antara lain detak jantung cepat, berkeringat berlebihan, kehilangan berat badan, dan tremor.
3. Penyebab umum hipertiroidisme adalah penyakit Graves, yaitu kondisi autoimun dimana antibodi men
1. Hormon tiroid dikeluarkan oleh kelenjar tiroid melalui mekanisme aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid. Kelainan hormone tiroid dapat berupa hipotiroid atau hipertiroid.
2. Gejala hipertiroidisme antara lain detak jantung cepat, berkeringat berlebihan, kehilangan berat badan, dan tremor.
3. Penyebab umum hipertiroidisme adalah penyakit Graves, yaitu kondisi autoimun dimana antibodi men
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8
patologi Robbins Edisi 9
2. Sebutkan klasifikasi kelainan hormone tiroid ?
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8
Patologi robbins edisi 9
3. Mengapa bisa berdebar-debar ? Pasien hipertiroid mengalami peningkatan LMB. Peningkatan produksi panas yang terjadi menyebabkan keringat berlebihan dan intoleransi panas. Berat tubuh biasanya turun karena tubuh menggunakan bahan bakar dengan kecepatan abnormal cepat. Terjadi pengurangan neto simpanan karbohidrat, lemak dan protein. Berkurangnya protein otot yang terjadi menyebabkan kelemahan. Berbagai kelainan kardiovaskular berkaitan dengan hipertiroidisme, baik oleh efek langsung hormon tiroid maupun oleh interaksinya dengan katekolamin. Kekuatan denyut dan kekuatan kontraksi dapat meningkat sedemikian besar sehingga individu mengalami palpitasi (jantung berdebar-debar). efek pada SSP ditandai oleh peningkatan kewaspadaan mental hingga ke titik ketika pasien mudah tersinggung, tegang, cemas, dan sangat emosional. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8 Perbedaan T3 dan T4 4. Mengapa terjadi penurunan BB ? Pasien hipertiroid mengalami peningkatan LMB. Peningkatan produksi panas yang terjadi menyebabkan keringat berlebihan dan intoleransi panas. Berat tubuh biasanya turun karena tubuh menggunakan bahan bakar dengan kecepatan abnormal cepat. Terjadi pengurangan neto simpanan karbohidrat, lemak dan protein. Berkurangnya protein otot yang terjadi menyebabkan kelemahan. Berbagai kelainan kardiovaskular berkaitan dengan hipertiroidisme, baik oleh efek langsung hormon tiroid maupun oleh interaksinya dengan katekolamin. Kekuatan denyut dan kekuatan kontraksi dapat meningkat sedemikian besar sehingga individu mengalami palpitasi (jantung berdebar-debar). efek pada SSP ditandai oleh peningkatan kewaspadaan mental hingga ke titik ketika pasien mudah tersinggung, tegang, cemas, dan sangat emosional. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8
guyton and hall edisi 12
5. Mengapa berkeringat berlebihan ? Pasien hipertiroid mengalami peningkatan LMB. Peningkatan produksi panas yang terjadi menyebabkan keringat berlebihan dan intoleransi panas. Berat tubuh biasanya turun karena tubuh menggunakan bahan bakar dengan kecepatan abnormal cepat. Terjadi pengurangan neto simpanan karbohidrat, lemak dan protein. Berkurangnya protein otot yang terjadi menyebabkan kelemahan. Berbagai kelainan kardiovaskular berkaitan dengan hipertiroidisme, baik oleh efek langsung hormon tiroid maupun oleh interaksinya dengan katekolamin. Kekuatan denyut dan kekuatan kontraksi dapat meningkat sedemikian besar sehingga individu mengalami palpitasi (jantung berdebar-debar). efek pada SSP ditandai oleh peningkatan kewaspadaan mental hingga ke titik ketika pasien mudah tersinggung, tegang, cemas, dan sangat emosional. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8 6. Mengapa mata menonjol? Inflamasi dan pembengkakan otot mata dan lemak di belakang mata di dalam orbita (rongga mata di tulang tengkorak) mendorong bola mata ke depan hingga menonjol dari tulang orbita, terkadang hingga ke titik ketika kelopak mata tidak dapat tertutup sepenuhnya. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8
patologi robbins edisi 9
Ukuran penonjolan matanya Pemeriksaan mata secara sistematis dan teliti, dapat dilakukan dengan penyinaran oblik, slit lamp, funduskopi, tonometri, eksoftalmometer, dimana normal penonjolan mata sekitar 12-20 mm. Selain itu dapat pula dilakukan tes lapangan pandang dan pemeriksaan visus. Protrusi dari mata merupakan gejala klinik yang penting dari penyakit mata. Eksoftalmometer Hertel adalah sebuah alat yang telah diterima secara umum untuk menilai kuantitas proptosis. Eksoftalmometer adalah alat yang dipegang tangan dengan dua alat pengukur yang identik (masing-masing untuk mata satu), yang dihubungkan dengan balok horizontal. Jarak antara kedua alat itu dapat diubah dengan menggeser saling mendekat atau saling menjauh, dan masing-masing memiliki takik yang pas menahan tepian orbita lateral yang sesuai. Bila terpasang tepat, satu set cermin yang terpasang akan memantulkan bayangan samping masing-masing mata di sisi sebuah skala pengukur, terbagi dalam milimeter. Jarak dari kornea ke tepian orbita biasanya berkisar dari 12 sampai 20 mm, dan ukuran kedua matanya biasanya berselisih tidak lebih dari 2 mm.Jarak yang lebih besar terdapat pada eksoftalmus, bisa uni atau bilateral 7. Mengapa terdapat benjolan di leher dan tidak nyeri ? Goiter terjadi jika kelenjar tiroid dirangsang secara berlebih. Goiter adalah pembesaran kelenjar tiroid. Karena tiroid terletak di atas trakea, gondok mudah diraba dan biasanya terlihat. Goiter terjadi ketika TSH atau TSI merangsang secara berlebihan kelenjar tiroid. Gondok dapat menyertai hipotiroidisme dan hipertiroidisme, tetapi keadaan ini tidak harus ada pada kedua penyakit tersebut. Dengan mengatahui aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid dan kontrol umpan-balik, dapat memperkirakan tipe disfungsi tiroid yang dapat menyebabkan goiter. 1) hipotiroidisme Hipotiroidisme akibat kegagalan hipotalamus dan hipofisis anterior tidak akan disertai oleh gondok karena kelenjar tiroid tidak dirangsang secara adekuat, apalagi secara berlebihan. Pada hipotiroidisme yang disebabkan kegagalan kelenjar tiroid atau kekurangan iodium, goiter terjadi karena kadar hormon tiroid dalam darah rendah sehingga tidak terdapat inhibisi umpan-balik negatif di hipofisis anterior dan hipotalamus; dan karenanya sekresi TRH meningkat. TSH bekerja pada tiroid untuk meningkatan laju sekresi mereka. Jika sel tiroid tidak dapat mengeluarkan hormon karena kekurangan enzim esensial atau iodium, seberapapun jumlah TSH tidak akan mampu dapat menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia tiroid, dengan konsekuensi terjadinya pembesaran paradoks kelenjar (yaitu, goiter) meskipun produksi kelenjar tetap kurang. 2) Hipertiroidisme Sekresi TSH berlebih akibat defek hipotalamus atau hipofisis anterior akan jelas disertai dengan goiter dan sekresi berlebih T3 dan T4 akibat stimulasi pertumbuhan tiroid yang belebih. Pada penyakit Graves, terjadi goiter dengan hipersekresi karena TSI mendorong pertumbuhan tiroid. Karena kadar T3 dan T4 yang tinggi menghambat hipofisis anterior, sekresi TSH sendiri menjadi lemah.
Hipertiroidisme yang terjadi akibat aktivitas berlebih tiroid tanpa adanya
overstimulasi, misalnya karena tumor tiroid yang tak terkendali, tidak disertai oleh goiter. Sekresi spontan T3 dan T4 dalam jumlah berlebih menekan TSH sehingga tidak ada lagi sinyal stimulatorik yang mendorong pertumbuhan tiroid. (meskipun tidak terjadi goiter, suatu tumor dapat menyebabkan pembesaran tiroid, bergantung pada sifat atau ukurean tumor) Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8 8. Mengapa terjadi tremor? Pasien hipertiroid mengalami peningkatan LMB. Peningkatan produksi panas yang terjadi menyebabkan keringat berlebihan dan intoleransi panas. Berat tubuh biasanya turun karena tubuh menggunakan bahan bakar dengan kecepatan abnormal cepat. Terjadi pengurangan neto simpanan karbohidrat, lemak dan protein. Berkurangnya protein otot yang terjadi menyebabkan kelemahan. Berbagai kelainan kardiovaskular berkaitan dengan hipertiroidisme, baik oleh efek langsung hormon tiroid maupun oleh interaksinya dengan katekolamin. Kekuatan denyut dan kekuatan kontraksi dapat meningkat sedemikian besar sehingga individu mengalami palpitasi (jantung berdebar-debar). efek pada SSP ditandai oleh peningkatan kewaspadaan mental hingga ke titik ketika pasien mudah tersinggung, tegang, cemas, dan sangat emosional. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8
guyton and hall edisi 12
9. Mekanisme hipertiroidisme ? Penyebab tersering hipertiroidisme adalah penyakit Graves. Ini adalah suatu penyakit autoimun ketika tubuh secara salah menghasilkan thyroid stimulating immunoglobulin (TSH) yang juga di kenal dengan long-acting thyroid stimulator (LATS), suatu antibodi yang sasarannya adalah reseptor TSH di sel tiroid. (penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem imun menghasilkan antibodi bagi salah satu jaringan tubuh sendiri) TSI merangsang sekresi dan pertumbuhan tiroid mirip dengan yang dilakukan TSH. Namun, tidak seperti TSH, TSI tidak dipengaruhi oleh inhibisi umpan-balik negatif hormon tiroid sehingga sekresi dan pertumbuhan tiroid berlanjut tanpa terkendali. Meskipun sangat jarang, hipertiroidisme dapat terjadi karena kelebihan TRH atau TSH atau berkaitan dengan hipersekresi tumor tiroid. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8 10. Patofisiologi dari scenario?
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke system. Edisi 8
guyton and hall edisi 12
11. Etiologic dari scenario ? a. Toksisitas pada strauma multinudular b. Adenoma folikular fungsional atau karsinoma (jarang) c. Edema hipofisis penyekresi-tiroid (hipertiroid hipofisis) d. Tumor sel benih e. tiroiditis 12. Manifestasi klinis dari scenario ? patologi robbins edisi 9 a. Peningkatan frekuensi denyut jantung b. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap katekolamin c. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebih. d. Penurunan berat badan (tampak kurus), peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik) e. Peningkatan frekuensi buang air besar f. Gondok g. Gangguan reproduksi h. Tidak tahan panas i. Cepat letih j. Tanda bruit k. Haid sedikit dan tidak tetap l. exoptalmus 13. Pemeriksaan penunjang dari scenario ?
guyton and hall edisi 12
Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu penegakan diagnosis dari Grave's disease antara lain: Pemeriksaan Biokimia Darah Pada pemeriksaan biokimia darah akan tampak penurunan dari kadar TSH sampai < 0.01 mU/l sampai tidak terdeteksi sama sekali. Kadar hormon tiroid yaitu T3 dan free T4 akan meningkat. Pada keadaan awal atau hipertiroid subklinis kadar T3 dan free T4 dapat normal sedangkan kadar TSH mulai menurun. Pada pasien wanita yang sedang hamil atau menyusui pemeriksaan scan tiroid dan uptake iodin menjadi kontraindikasi. Pada keadaan ini sering dilakukan pemeriksaan antibodi reseptor TSH untuk memastikan penyebab tirotoksikosis adalah penyakit graves. Bartelana. "Diagnosis and management of Graves disease: a global overview: Review." Nat. Rev. Endocrinol. , 2013: 724-734. Endocrinology, The Indonesian Society of. "Indonesian Clinical Practice Guidelines for Hyperthyroidism ." Journal of the ASEAN Federation of Endocrine Societies , 2012.
Ultrasonografi Kelenjar Tiroid
Ultrasonografi (USG) kelenjar tiroid merupakan teknik pemeriksaan yang cenderung mudah dan tidak invasif. Pada pemeriksaan ultrasonografi Grave's disease akan tampak gambaran kelenjar tiroid yang membesar dan diffuse dengan gambaran hypoechoic. Tingkat sensitivitas teknik ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan skintigrafi kelenjar tiroid yaitu 95.2% dan nilai spesifitas 16%. Ultrasonografi doppler berguna untuk membedakan Grave's disease dengan struma multinodular toksik non autoimun dimana vaskularisasi intranodus pada Grave's disease normal dengan vaskularisasi ekstranodus yang meningkat. Sedangkan, pada pasien struma multinodul toksik non autoimun vaskularisasi intranodul dan perinodul meningkat sedangkan vaskularisasi ekstranodul yang normal. Pemeriksaan ini juga dapat menjadi acuan pada saat melakukan tindakan biopsi untuk memastikan diagnosis penyakit graves. Bartelana. "Diagnosis and management of Graves disease: a global overview: Review." Nat. Rev. Endocrinol. , 2013: 724-734. Endocrinology, The Indonesian Society of. "Indonesian Clinical Practice Guidelines for Hyperthyroidism ." Journal of the ASEAN Federation of Endocrine Societies , 2012.
Scintigrafi Kelenjar Tiroid
Prinsip pemeriksaan ini adalah menilai distribusi iodine di kelenjar tiroid. Pada Grave's disease akan tampak distribusi merata sedangkan pada penyakit lain yang menimbulkan hipertiroid akan tampak distribusi iodin yang terbatas pada nodus. Pemeriksaan ini biasanya digabungkan dengan pemeriksaan ambilan iodin radioaktif. Department of Health and Human Serivices, U.S. "Graves Disease." march 12, 2012. Bartelana. "Diagnosis and management of Graves disease: a global overview: Review." Nat. Rev. Endocrinol. , 2013: 724-734.
Radioactive Iodine Uptake Test
Prinsip pemeriksaan ini adalah menentukan jumlah penangkapan iodin oleh kelenjar tiroid. Pemeriksaan ini dilakukan jika etiologi tirotoksikosis belum dapat dipastikan. Tangkapan iodine yang tinggi mengindikasikan penyakit graves. Department of Health and Human Serivices, U.S. "Graves Disease." march 12, 2012. Endocrinology, The Indonesian Society of. "Indonesian Clinical Practice Guidelines for Hyperthyroidism ." Journal of the ASEAN Federation of Endocrine Societies , 2012.
Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Pemeriksaan ini dilakukan jika pada kelenjar tiroid teraba nodul dan bertujuan untuk menentukan jenis nodul yaitu malignansi atau benigna melalui pemeriksaan histopatologi. Endocrinology, The Indonesian Society of. "Indonesian Clinical Practice Guidelines for Hyperthyroidism ." Journal of the ASEAN Federation of Endocrine Societies , 2012. Penelitian oleh Tam et al di Spanyol menunjukkan hampir 33.6% pasien dengan Grave's disease memiliki nodul pada kelenjar tiroid dan risiko terjadinya keganasan meningkat pada pasien Grave's disease dengan nodul tiroid yaitu 13% dibandingkan dengan pasien tanpa nodul tiroid yaitu 8%. Erik D, Schraga. "Hyperthyroidism, Thyroid Storm, and Graves Disease." Medscape, 2018. Gambaran histopatologi pada Grave's disease adalah peningkatan jaringan fibrosa pada septum interlobularis, infiltrat limfosit, kromatin kasar dan sitoplasma yang bergranula serta sebukan eosinofil pada folikel tiroid yang dikelilingi oleh sel epitel kolumnar dan inti sel yang bulat serta sel yang mengalami hiperplasia dan hipertrofi. Thompson, Lester D. R. "Diffuse hyperplasia of the thyroid gland (Graves' disease)." Ear, Nose and throat Journal, 2007: 666-7. 14. Diagnosis dan DD dari scenario ? Diagnosa : penyakit graves DD : Gejala Grave's disease ditimbulkan akibat keadaan tirotoksikosis. Penyakit lain yang menimbulkan gejala tirotoksikosis adalah: a) Tiroiditis subakut yang diawali infeksi saluran nafas atas, nyeri pada leher, namun pada pemeriksaan iodine radioaktif, ambilan iodin normal. Penyakit ini dapat sembuh sendiri. b) Silent tiroiditis yang terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan dan tidak nyeri c) Struma multinodular toksik yaitu keadan tirotoksikosis yang timbul pada usia tua dan ditandai dengan perabaan kelenjar tiroid berupa benjolan yang tidak teratur. d) Tirotoksikosis iatrogenik akibat konsumsi hormon tiroid. e) Iodine induced thyrotoxicosis yang terjadi pada pasien dengan nodul tiroid dan sebelumnya terpapar terhadap kontras yang mengandung iodine atau amiodarone. f) Adenoma hipofisis yang mensekresikan hormon tirotropin dan merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin. g) Tirotoksikosis akibat koriogonadotropin human beta yaitu gejala tirotoksikosis yang dapat terjadi pada kehamilan dengan mola hidatidosa, koriokarsinoma, dan karsinoma testis. Erik D, Schraga. "Hyperthyroidism, Thyroid Storm, and Graves Disease." Medscape, 2018 15. Penatalaksanaan dari scenario ? At a Glance Farmakologi Medis. edisi 5. Published : Erlangga