Anda di halaman 1dari 10

EMFISEMA

KELOMPOK 9
MEYLAN HARYANTI UTINA
MOH. SYAHRUL RAMADHAN
4A/D4 KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHARAN KEMENKES GORONTALO

DEFINISI
Emfisema paru-paru adalah gangguan
pengembangan paru-paru yang ditandai
oleh pelebaran ruang udara di dalam paruparu disertai kerusakan jaringan. (dito
anugroho, ari wulandari.2012)
Emfisema paru didefinisikan sebagai suatu
distensi abrnormal ruang udara di luar
bronkiolus terminal dengan kerusakan
dinding alveoli. (Brunner & Suddarth, 2002)

PENYEBAB
Faktor Genetik
Merokok,
Pajanan polusi udara berat,
Polusi yang lajim terjadi di daerah industri

Polusi udara yang terus menerus juga


merupakan predisposisi infeksi rekuren
karena polusi memperlambat aktivitas silia
dan fagositosis, sehingga timbunan mukus
meningkat
sedangkan
mekanisme
pertahanan itu sendiri melemah.

DISTRIBUSI PENYAKIT
a. Distribusi penyakit emfisema berdasarkan individu (person)
Penyakit emfisema merupakan penyakit yang menyerang sistem
pernapasan (paru-paru). Adapun individu yang mempunyai resiko
besar untuk terserang penyakit emfisema adalah pegawai pekerja
pabrik, orang perokok, masyarakat yang berada di lingkungan
daerah kebakaran hutan, orang yang dengan asma kronik.
b. Distribusi penyakit emfisema berdasarkan tempat
Tempat-tempat yang beresiko terpapar penyakit emfisema adalah
tempat pabrik, lingkungan daerah yang terjadi kebakaran
hutan,lingkungan yang penuh polusi,serta lingkungan yang penuh
asap rokok.

CARA PENULARAN
Penyakit Emfisema adalah bukan termasuk
penyakit yang menular karena berdasarkan
penyebabnya bukan bakteri maupun virus.

MASA INKUBASI
Emfisema paru adalah suatu penyakit menahun,
Masa inkubasi emfisema memerlukan waktu
bertahun-tahun lamanya karena bersifat slowly
progressive
(perkembangannya
lambat)
serta
ditandai dengan peningkatan resistensi jalan napas
yang berlangsung lambat
kemudian mulai timbulnya dini Biasanya mulai pada
pasien perokok berumur 15-25 tahun
.Pada umur 25-35 tahun mulai timbul perubahan
pada saluran nafas kecil dan fungsi paru.
Umur 35-45 tahun timbul batuk yang produktif.
Pada umur 45-55 tahun terjadi sesak nafas, hipoksemia dan
perubahan spirometri.
Pada umur 55-60 tahun sudah ada kor-pulmonal, yang dapat
menyebabkan kegagalan nafas dan meninggal dunia.

CARA PENCEGAHAN
Berdasarkan
penyebab
penyakit
emfisema,maka
cara
pencegahan
penyakit
emfisema
adalah
dengan
berhenti merokok bagi perokok aktif,
menjauhi orang yang merokok bagi
perokok pasif,menggunakan APD (alat
pelindung diri) masker untuk pegawai
yang bekerja di pabrik yang dipenuhi
polusi udara,banyak mengonsumsi buah
dan sayur serta rajin berolahraga.

PENGOBATAN
a. Bronkodilator.
Bronkodilator diresepkan untuk dilatasi jalan napas karena
preparat ini melawan baik edema mukosa spasme
muskular dan membantu baik dalam mengurangi obstruksi
jalan napas maupun memperbaiki pertukaran gas.

b. Terapi Aerosol
Aerosolisasi (proses membagi partikel menjadi serbuk yang
sangat halus) dari bronkodilator salin dan mukolitik sering
kali digunakan untuk membantu dalam bronkodilatasi.
Aerosol yang dinebuliser menghilangkan bronkospasme,
menurunkan edema mukosa dan mengencerkan sekresi
bronkial.

c. Kortikosteroid
Kortikosteroid tetap menjadi kontroversial
dalam pengobatan efisema. Kortikosteroid
digunakan setelah tindakan lain untuk
melebarkan bronkiolus dan membuang sekresi
tidak menunjukan hasil. Prednison biasanya
diresepkan.
d. Oksigenasi
Terapi
oksigen
dapat
meningkatkan
kelangsungan hidup pada pasien dengan
emfisema berat. Hipoksemia berat diatasi
dengan konsentrasi oksign rendah untuk
meningkatkan PaO2 hingga antara 65 dan 80
mm Hg.
e. Pengobatan infeksi.
Pasien dengan emfisema rentan terhadap
infeksi paru dan harus diobati pada saat awal

Anda mungkin juga menyukai