Anda di halaman 1dari 36

JOURNAL READING

Stase Ilmu Bedah


M. Alvin Ramadhan Usman (14711093)

Pembimbing :
dr. Pramono Sargo, Sp. B
dr. Aji Pangki Asmaya, Sp. B
2
Identitas Jurnal
- Judul Jurnal
Total Versus Near Total Thyroidectomy in Treatment of Toxic
Goiter
- Penulis
Atef Mohamed Abdel-Latif, Yasser Ali Elsayed, Waleed
Ahmed Elsayed Gado, Mohamed Elsayed Ibrahim
- Penerbit
The Egyptian Journal of Hospital Medicine
- Tahun Terbit
Januari 2020
- Design
Prospective Randomized Controlled Trial
3
Pertanyaan PICO
Population : Patient with Toxic Goiter
Intervention : Total Thyroidectomy
Comparison : Near Total Thyroidectomy
Outcomes : Complications and Curability
BACKGROUN
D

5
PENDAHULUAN
⪢ Selama bertahun-tahun, tiroidektomi subtotal (STT) telah menjadi
pilihan terapi untuk goiter toksik.

⪢ Tiroidektomi Near-total (NTT) dan Total tiroidektomi (TT)


kemudian mulai banyak digunakan dalam pengobatan penyakit
Graves.

6
PENDAHULUAN
⪢ Tiroidektomi subtotal (STT) adalah prosedur standar karena
dianggap dapat menghindari terapi penggantian tiroksin jangka
panjang dan dianggap menjadi operasi yang lebih aman dengan
tingkat komplikasi yang rendah dibandingkan dengan (TT) dan
(NTT).

⪢ Namun ditemukan komplikasi jangka panjang STT yaitu


peningkatan progresif kejadian hipotiroidisme atau hipertiroidisme
berulang dari sisa jaringan tiroid.

7
PENDAHULUAN
⪢ Di sisi lain, kelebihan TT adalah dapat menghindari kekambuhan penyakit
dan tiroidektomi berulang di masa depan yang diketahui berhubungan
dengan morbiditas yang lebih tinggi.

⪢ Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan antara tiroidektomi


total (TT) dan tiroidektomi near-total (NTT) “Hasil, Komplikasi, dan
Kesembuhan" pada pasien dengan goiter toksik yang terkontrol.

8
PATIENTS
AND
METHODS

9
PATIENTS AND
METHODS

 Prospective randomized controlled Trial

 Total 84 pasien dengan goiter toksik

 Di Unit Bedah Endokrin, Departemen Bedah


Umum, Rumah Sakit Universitas Mansoura
(MUH).

 Penelitian ini dilakukan antara Februari 2018 dan


Januari 2019.

10
PATIENTS AND
METHODS
 Sebanyak 84 pasien subjek penelitian dibagi
secara acak menjadi dua kelompok.

 Kelompok 1 (TT) terdiri dari 42 pasien menjalani


tiroidektomi total.

 Kelompok 2 (NTT)terdiri dari 42 pasien yang


menjalani tiroidektomi near-total.

 Semua pasien diinformasikan tentang prosedur


bedah dan melakukan persetujuan tertulis terlebih
dahulu.
11
PERSETUJUAN
ETIK
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan
komite etik.

12
Kriteria Inklusi
 Penderita penyakit Grave dengan
manifestasi toksik terkontrol

 Jenis kelamin laki-laki maupun perempuan

 Usia antara 25 dan 75.

13
Kriteria Eksklusi
 1. Pasien dengan lesi tiroid lainnya,
misalnya(Kanker atau Tiroiditis).

 2. Manifestasi toksik yang tidak terkendali.

 3. Pasien dengan masalah pita suara.

14
Metode

A) Riwayat: Riwayat secara rinci diambil dari


masing-masing pasien

B) Pemeriksaan kondisi umum, tanda-tanda


vital (denyut nadi, tekanan darah dan suhu),
pemeriksaan fisik head to toe.

15
Metode
C) Pemeriksaan status lokali tiroid. Penilaian
pembengkakan tiroid: Situs, sisi, ukuran, bentuk,
permukaan, kulit di atasnya, pemeriksaan THT dan
penilaian mobilitas pita suara (semua pasien harus
memiliki hasil negatif).

D) Tes fungsi tiroid (Serum T3, T4 dan TSH). Tes


Laboratorium Lengkap, EKG, Ultrasonografi leher,
FNAC (Fine-needle aspiration cytology) pra operasi,
dan patologi pasca operasi.

16
MATERIALS AND
METHODS
 Data dianalisis menggunakan perangkat
statistik (SPSS versi 20.0 Inc., Chicago,
Illinois, USA).

 Data kuantitatif dinyatakan sebagai mean ±


standar deviasi (SD).

 Data kualitatif dinyatakan sebagai frekuensi


dan persentase.

17
MATERIALS AND
METHODS
§ Independent-sampel t-test signifikansi
digunakan saat membandingkan antara dua
mean.

§ Uji Chi-square (x2) signifikansi digunakan


untuk membandingkan proporsi antara dua
parameter kualitatif.

§ Confidence interval (CI) ditetapkan 95%.

18
MATERIALS AND
METHODS
§ Nilai tersebut dianggap signifikan sebagai
berikut

§ Probabilitas (nilai-P)
- Nilai-P <0,05 dianggap signifikan.
- Nilai-P <0,001 dianggap sangat signifikan.
- Nilai P> 0,05 dianggap tidak signifikan.

19
20
HASIL
21
HASIL

Usia : rata-rata adalah 41,43 ± 9,27 tahun. Dengan 32 (38%) pasien dalam usia (51-75) dan 52 (62%) pasien
dalam usia (25-50).
 
Jenis Kelamin: Laki-laki mewakili 12 pasien (14%) sementara wanita mewakili 72 pasien (86%).

 TSH Pre-Op: Tingkat Pre-op TSH rata-rata adalah 0,11 ± 0,07 pada kelompok TT dan 0,12 ± 0,08 pada
kelompok NTT.

22 FNAC: Preop. pemeriksaan sitologi menunjukkan 100% kasus jinak.


HASIL

Tabel (2) menunjukkan data Sonograghic di antara kelompok studi: 18


pasien dengan TIRADS 2 (21%) sementara 58 (69%) dengan TIRADS 3, 8
pasien yang diklasifikasikan dengan ultrasonografi sebagai TIRADS 4a.

23
Sebanyak 5 pasien (6%) dari 84  hematoma pasca operasi.Hanya 2 (2,3%) perlu dieksplorasi
kembali intra operasi.

Sebanyak 4 pasien (4,7%) dari 84 kasus  pendarahan pasca operasi.

Sebanyak 6 pasien  cedera RLN Sementara pascaoperasi (7%), hanya satu pasien
menunjukkan tanda-tanda cedera RLN pada periode jangka panjang pada kelompok TT.
24
HASIL

Tabel (4) menunjukkan bahwa di antara kelompok studi 6 kasus (7%)


menunjukkan manifestasi hipokalsemia segera pasca operasi.

Hanya 3 dari 6 kasus ini (3,5%) yang menunjukkan manifestasi


hipokalsemia lanjut dari jangka panjang dan diperlukan perawatan medis.
25
Kadar TSH serum pasca operasi pada bulan pertama tidak menunjukkan perubahan nilai TSH
yang signifikan

Setelah 6 bulan, follow up TSH menunjukkan penurunan pada 2 kasus (4,8%) kelompok NTT
dan manifestasi toksik mulai muncul pada pasien.

Pada follow up TSH setelah 1 tahun 6 pasien (14,3%) dari kelompok (NTT) menunjukkan
penurunan kadar TSH dan terjadi rekurensi manifestasi toksik pada pasien.
26
DISKUS
I
27
DISKUSI
 Haluk unalp dalam studinya dengan 143
pasien goiter toksik terkontrol.

 Pasien dalam kelompok 1 (n 75) menjalani


tiroidektomi total, dan pasien dalam
kelompok 2 (n 68) menjalani tiroidektomi
near-total.

 Kadar kalsium serum paska operasi lebih


rendah daripada kadar kalsium serum
sebelum operasi (8,4 ± 0,6 mg / dL vs 9,3 ±
0,4 mg / dL).

28
DISKUSI
 Dalam penelitian ini, kami setuju dengan
penelitian tersebut karena hipokalsemia
temporer pasca operasi ditemukan pada 2
pasien (4,8%) kelompok tiroidektomi total dan
pada 4 pasien kelompok tiroidektomi near-total
(9,5%).

 Sementara 1 pasien (2,4%) dalam penelitian


kami mengalami hipokalsemia permanen post
tiroidektomi total dan 2 pasien (4,8%) memiliki
hipokalsemia permanen post tiroidektomi near-
total satu tahun setelah operasi.

29
DISKUSI
 Serdar Ozbas menemukan dalam penelitiannya
pada 117 pasien

 Dalam kelompok NTT 39 pasien (39/117 - 33,3%),


Sebanyak 2 pasien (0,6%) mengalami gangguan
suara transien. Tidak ada pasien dalam kelompok
ini yang mengalami komplikasi permanen.

 Sedangkan dalam kelompok TT 78 pasien (78/117


- 66%), ditemukan 5 pasien (5/117 - 4,27%)
memiliki cedera RLN sementara dan tidak satupun
yang menjadi permanen.

30
DISKUSI
 Penelitian ini setuju dengan penelitian
sebelumnya

 Cedera nervus laringeal berulang (4,8%


sementara dan 2,4% permanen) pada
kelompok tiroidektomi total dan (9,5%
sementara dan 0% permanen) pada kelompok
tiroidektomi near-total.

 Mayoritas tercatat lebih banyak pada goiter


yang lebih besar.

31
DISKUSI
 Efremidou dkk. melaporkan bahwa hemostasis dapat
dicapai dengan lebih baik pada tiroidektomi total. Perdarahan
pasca operasi yang membutuhkan operasi ulang hanya
terjadi pada 2 pasien (0,2%).

 Dalam penelitian ini, lima pasien mengalami hematoma


pasca operasi (2 pasien (4,2%) pada kelompok tiroidektomi
total) dan ( 3 pasien (9,5%) pada kelompok tiroidektomi near-
total) dan hanya memerlukan manajemen konservatif .

 Hanya 2 dari seluruh kelompok studi (2,3%) yang perlu


dieksplorasi ulang secara operasi. Kami setuju dengan
penulis lain bahwa hemostasis dapat lebih terkontrol pada
operasi tiroidektomi total.

32
DISKUSI
 Dalam penelitian ini, level TSH pasca operasi
dihitung pada bulan pertama, bulan ke-6 dan bulan
ke-12.

 Pada kelompok tiroidektomi total, kadar TSH pasca


operasi setelah 1 bulan normal tanpa kelainan, dan
sama tidak berubah setelah 6 dan 12 bulan.

 Ada perubahan progresif pada kelompok


tiroidektomi near-total dalam 4,8% kasus (6 bulan
pasca operasi) dan 14,3% (12 bulan pasca operasi)
yang menunjukkan rekurensi manifestasi toksik dari
penyakit ini. Tidak ada infeksi luka yang ditemukan
dalam penelitian kami.
33

KESIMPULAN

34
KESIMPULAN
 Tiroidektomi total (TT) memberikan hasil yang lebih baik
dalam pengelolaan pasien dengan goiter toksik
dibandingkan dengan tiroidektomi near-total (NTT).
 Total tiroidektomi (TT) disarankan untuk dilakukan pada
pasien dengan goiter toksik karena lebih rendahnya
kecenderungan untuk kekambuhan (rekurensi) pasca
operasi, asalkan dilakukan oleh ahli bedah endokrin
berpengalaman di fasilitas yang terkualifikasi baik.

35
Semoga bermanfaat
Mohon maaf apabila banyak
kekurangan dan kesalahan
Terimakasih

ANY QUESTION ?

36

Anda mungkin juga menyukai