ASRIANI
NIM : PO7120421004
A. Pengertian
tiroksin dari iodium, maka iodium radiaktif dalam dosis kecil dapat
aktif dan membuat berlebihan hormon tiroid. Kelenjar tiroid dadalah organ
yang terletak dibagian depan leher dan hormon ini yang mengontrol
tubuh, dan banyak fungsi lainnya dalam tubuh. Ketika kelenjar tiroid yang
(T3) yang memainkan peran penting dalam cara fungsi seluruh tubuh. Jika
sebagai hipertiroid.
yang dihasilkan oleh tubuh untuk melindungi terhadap virus atau bakteri)
wanita.
gondok beracun, yang merupakan benjolan atau nodul pada kelenjar tiroid
Selain itu, radang kelenjar tiroid yang disebut tiroiditis-akibat virus atau
banyak yodium (baik dari makanan atau suplemen) atau yang mengambil
1. Penyakit Graves
Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih sering daripada pria.
kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir dimata, mata
nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi
2013)
C. Manifestasi Klinis
2. Tremor tanga
7. kekeringan kulit
8. kesulitan tidur
17. Tremor
D. Patofisiologis
pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang
klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk
akibat dari sifat hormone tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju
kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus
diatas normal juga merupakan salah satu efek hormon tiroid pada system
F. Penatalaksanaan
untuk merusak sel-sel yang membuat hormon tiroid. Dalam kasus yang
samping dari terapi ini, operasi untuk mengangkat tiroid (salah satu bagian
dari seluruh kelenjar) mungkin diperlukan. Pilihan pengobatan tergantung
sedang hamil, kondisi lain yang mungkin dimiliki, dan potensi efek
G. Pemeriksaan Penunjang
4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Menurut (wijaya, 2013) data yang perlu dikaji pada pasien hipertiroid
adalah
A. Pengkajian
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
c. Data Dasar
Data Subjectif
c) Kelelahan berat
Data Obyektif
a) Atrofi otot
2) Sirkulasi
Data subjectif
a) Palpitasi
b) Nyeri dada
Data obyektif
3) Integritas ego
Data subjectif
fisik
Data obyektif
4) Eliminasi
Data subjectif
5) Makan / minum
Data subjectif
Data obyektif
6) Sensori Neural
Data objectif
Data subjectif
8) Respirasi
Tanda :
b) Dipsnea
9) Keamanan
Data subjectif
pemeriksaan
Data Obyektif
dan mengkilap
10) Seksualitas
Data subjectif
tiroidektomi sebagian.
B. Diagnosa Keperawatan
adalah :
kimia tubuh
C. Intervensi
distrimia.
Intervensi :
1) Perawatan Jantung
Observasi
pucat)
- Monitor aritmia
Terapeutik
yang sehat
Edukasi
Kolaborasi
kimia tubuh
1) Edukasi Aktivifas/Istirahat
Observasi
Terapeutik
istirahat
kesepakatan
bertanya
Edukasi
secara rutin
sesuai kemampuan
c) Defisit Nutrisi b/d peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu
Intervensi :
1) Manajemen Nutrisi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
harapkan klien tidak cemas lagi dengan kriteria hasil : Tampak rileks,
1) Reduksi ansietas
Observasi
kepercayaan
akan datang
Edukasi
Kolaborasi
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2013). NANDA NIC-NOC. (jilid 1 & 2).
Yogyakarta : MediaAction
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kaleke
No RM : 047225
Dx. Medis : Hipertyroid
B. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama :
Klien mengatakan nyeri pada bagian leher
2. Riwayat keluhan utama:
Klien mengatakansering kontrol di poliklinik sejak 3 bulan lalu, Klien
mengatakan nyeri pada leher sudah 1 minggi yang lalu, nyeri
bertambah bila beraktivitas , nyeri seperti ditusuk-tusuk,hilang timbul
dengan skala nyeri 5 (0-10) dan nyeri masih bisaa dikontrol.
3. Keluhan lain yang menyertai : klien mengatakan khawatir akan
penyakitnya dank lien selalu bertanya tentang penyakit yang dialami
klien
4. PEMERIKSAAN FISIK
BB sebelum sakit : 55 Kg
BB saat sakit : 49 Kg
Tinggi badan :155 cm
Kesadaran : Compost mentis
Ku : Baik
Tanda-tanda vital
TD : 140/80 mmHg
N : 95 x/menit
RR : 18x/menit
SB : 36 oC
BB : 48 Kg
1. Kepala dan rambut
Inspeksi : bentuk kepala bulat, bersih,warna rambut
hitam dan panjang sampai bahu, tumbuh merata
Palpasi : tidak teraba pembengkakan dikepala klien,
tidak ada nyeri tekan
2. Mata
Inspeksi : bentuk mata simetris kiri dan kanan,
menonjol, sklera nampak putih,
konjungtifa normal (merah muda), pupil
isokor
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada kedua bola
mata
3. Hidung
Inspeksi : bentuk rongga hidung simetris, tidak
tedapat deviasi septum, tidak ada cuping
hidung, tidak ada tanda-tanda infeksi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada hidung.
5. Telinga
ANALISA DATA
Data objectif
1. Kes : Composmentis
Ku : Baik
Ttv
Td : 139/77 mmHg
N : 95x/menit
RR : 20x/menit
2. Nampak meringgis dan
Gelisah
3. Skala nyeri 5
Data Objektif
DO:
Hasil : klien Nampak meringgis,
□ Ku : Baik gelisah A:
Td : 140/80mmHg Edukasi :
Skala nyeri 5 nafas dalam; menarik nafas lewat durasi, frekwensi,kualitas, intensitas