DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :
OLEH:
Menyetujui,
Mengetahui,
Dr.Jurana,S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIP.197112151991012001
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami ( Mahasiswa Program Profesi Kelompok 2 Ners Poltekkes
Kemenkes Palu) dapat menyelesaikan Laporan ini. Laporan dengan judul
“Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas Di Desa Pusungi Dusun 2 dan 4
Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una Una Kota Ampana Sulawesi
Tengah”, disusun untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Ners di
Politeknik Kemenkes jurusan Keperawatan prodi Pendidikan Ners Palu.
Penulisan Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak,
baik moril maupun materil. dengan selesainya penyusunan Laporan ini, kiranya
Allah SWT akan membalas dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya atas jasa-
jasa yang telah diberikan kepada kami Oleh karena itu dalam kesempatan ini secara
khusus kami menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada yang terhormat :
1. Nasrul, SKM, M.Kes., Direktur Poltekkes Kemenkes Palu
2. Selvi Alfrida Mangundap, S.Kp, M.Si., Kepala Jurusan Keperawatan Poltekes
Kemenkes Palu.
3. Dr. Jurana, S.Kep.Ns, M.Kes., Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
4. Sagaf A. Lapairi Kepala Desa Pusungi
5. Muh. Ichsan Mursali, SP.,M.Si Camat Ampana Tete
6. Kepala Puskesmas Tete
7. Fitria Masulili, M.Kep, Ns,Sp.Kep.An Koordinator mata kuliah keperawatan
komunitas.
8. Drs. Junaidi SKM.,M.Kes sebagai Preceptor Institusi
9. Baiq Emy Nurmalisa, S.Kep.,Ns.,M.Kep Preceptor institusi
10. Noprita Patulak, S.Kep.,Ns selaku Preceptor klinik.
Penyusun
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Umum ............................................................................... 4
2. Tujuan Khusus .............................................................................. 4
3. Manfaat Prakek Keperawatan Komunitas ...................................... 5
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 6
2. Metode pengumpulan data dan pendekatan pemecahan masalah ..... 6
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 72
B. Saran ............................................................................................... 72
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di
segala bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan
berbagai inovasi yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, maka terjadi peningkatan usia harapan hidup
warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya
peningkatan derajat/status kesehatan penduduk (Rezky,2013). Komunitas
(community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai
(values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-
batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembag
(Mubarak, 2015)
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010). Sejalan dengan
tujuan keperawatan komunitas, pada tanggal 6 Juni 2022. WHO
mengumumkan wabah sebuah coronavirus baru (COVID-19) sebagai
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia. Untuk
menanggapi COVID-19, diperlukan kesiapan dan tanggapan yang bersifat
kritis seperti memperlengkapi tenaga kesehatan dan manajemen fasilitas
pelayanan kesehatan dengan informasi, prosedur, dan alat yang penting agar
dapat aman dan efektif bekerja. Tenaga kesehatan berperan penting dalam
memberikan tanggap terhadap wabah COVID-19 dan menjadi tulang
punggung pertahanan suatu negara untuk membatasi atau menanggulangi
penyebaran penyakit (WHO, 2020).
Perawatan kesehatan komunitas merupakan perpaduan antara praktek
keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk
A. Tahap Persiapan
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa
Pusungi Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-una Kota Ampana
Sulawesi Tengah maka mahasiswa berusaha untuk menerapkan konsep-konsep
keperawatan komunitas, yang ada. Kegiatan praktik keperawatan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa diawali dengan pertemuan dengan Camat,
Kepala Desa, Kepala Puskesmas, kepala dusun, kader kesehatan, tokoh
masyarakat, tokoh agama di kecematan Ampana Tete Desa Pusingi Dusun satu.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaporkan meliputi tahap-tahap persiapan dan
pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan
teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian,perencanaan,
implementasi, evaluasi dan rencana tindak lanjut.
Pada tahap ini, mula-mula kelompok melakukan kegiatan
pengidentifikasian tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, dan
organisasi kemasyarakatan yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2022.
Setelah mengidentifikasi tokoh masyarakat, maka dilakukan pendekatan
membina hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan
menjelaskan tentang tujuan Praktek Keperawatan Komunitas, di Desa Pusungi
Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-una Kota Ampana Provinsi
Sulawesi Tengah.
Selanjutnya mahasiswa mengadakan pertemuan dengan kepala dusun 2,
dan 4 untuk rencana pertemuan dengan masyarakat setempat, tokoh agama,
kader kesehatan tentang rencana pertemuan pertama dan pertemuan
selanjutnya dari kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas mahasiswa Profesi
Ners Poltekkes Kemenkes Palu tersebut.
Tanggal 6 Juni 2022 diadakan pertemuan pertama. Pertemuan tersebut,
dimulai dengan perkenalan dengan perangkat Desa, Pihak Puskesmas dan
masyarakat, tujuan dan maksud keberadaan mahasiswa di Desa Pusungi
B. Tahap Pelaksanaan
1. Pengkajian
a. Data Demografi
Pusungi adalah salah satu Desa di kecamatan Ampana Tete,
Kabupaten Tojo Una-una, Kota Ampana, Provinsi Sulawesi Tengah,
Indonesia. Desa Pusungi terdiri dari lima dusun, Sebagian besar
penduduk Desa Pusungi menggunakan Bahasa Indonesia dari berbagai
suku diantaranya suku Bugis, suku kaili, suku Gorontalo dan suku Ta’a.
Desa Pusungi memiliki wilayah yang datar dan berbukit dengan luas
wilayah 16 km2 dengan batas wilayah sebelah utara teluk tomini, batas
wilayah sebelah selatan kajulangko, batas wilayah sebelah barat
Dondo/Patingko dan batas wilayah sebelah timur Tete/Uebone. Desa
Pusungi memiliki bandara tanjung api yang didirikan pada tahun 2006-
2014 yang dijadikan sebagai landasan penerbangan dari kota ampana ke
berbagai provinsi .
Jumlah kepala keluarga yang terdata dikantor desa pada dusun 2
dan 4 sebanyak 400 KK yang dijadikan sampel sejumlah 266 KK yang
terdiri dari warga dusun 2 dan 4. Proses pendataan belum bisa dilakukan
secara maksimal, hal ini disebabkan oleh warga yang tidak menetap di
Desa Pusungi dan beberapa warga yang menolak untuk didata serta
beberapa warga lainnya menghindari kontak dengan Mahasiswa dengan
alasan meminimalisir penularan Covid-19 sehingga dalam pelaksanaan
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 28
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
praktek selalu mengindahkan prinsip physical distancing dan
mengurangi kontak langsung dengan orang lain, menggunakan APD
standar seperti masker.
Berdasarkan data dari tabel 3.6 bahwa sebagian besar type rumah
penduduk adalah rumah permanen dengan jumlah 209 rumah dengan
persentase (78,6 %)
NO Ventilasi Frekuensi %
1 Memenuhi syarat kesehatan 259 97,37
2 Tidak memenuhi syarat kesehatan 7 2,63
Jumlah 266 100
N= 266 ( Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.8 didapatkan bahwa sebagian besar
memiliki sistem ventilasi rumah yang memenuhi syarat kesehatan dengan
jumlah 259 rumah dengan persentase (97,37%) sehingga sirkulasi udara
dalam rumah menjadi lebih segar.
NO PENAMPUNGAN FREKUENSI %
1 Bak 205 77,07
2 Ember 35 13,16
3 Gentong 16 6,01
4 Lain-lain 10 3,76
JUMLAH 266 100
N= 266 Rumah
Berdasarkan data dari tabel 3.18, didapatkan sebagian besar tempat
penampungan air sementara Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
adalah Ember dengan jumlah 76 rumah dengan persentase (58,46%).
FREKUENSI
NO FREKUENSI %
MEMBERSIHKAN
1 1 minggu/sekali 213 80,07
2 2 minggu/sekali 44 16,55
3 3 minggu sekali 9 3,38
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)
3) Pengelohan Sampah
Table 3.23. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Sampah Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
SISTEM
NO FREKUENSI %
PEMBUANGAN
1 Dikumpul dan dibakar 171 64,28
2 Disungai 0 0
3 Di Timbun dalam tanah 3 1,14
4 Dilaut 0 0
5 Disembarang Tempat 0 0
6 Diselokan 0 0
Diangkut dinas
7 92 34,58
kebersihan
8 Lain-lain 0 0
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)
KEPEMILIKAN
NO FREKUENSI %
JAMBAN/WC
1 Ya 260 97,75
2 Tidak 6 2,25
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.26, didapatkan masih ada beberapa
rumah yang tidak memiliki jamban yaitu sejumlah 6 rumah dengan
presentase (2,25%).
6) Ekonomi
Tabel 3.34. Distribusi Frekuensi Penghasilan Keluarga Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4)
NO PENGHASILAN FREKUENSI %
1 < Rp.500.000 53 19,93
2 Rp. 500.000 – Rp.1.000.000 153 57,52
3 > Rp. 1.000.000 –Rp. 2.500.000 47 17,67
4 > Rp. 2.500.000 13 4,88
Jumlah 266 100
N= 266 (KK)
Berdasarkan data dari tabel 3.34, sebagian besar penghasilan keluarga Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) Rp.500.000 - Rp.1.000.000 dengan jumlah
153 Kepala keluarga dengan persentasi (57,52%).
1 Ya 56 56,56
2 Tidak 43 43,43
Jumlah 99 100
N= 99 (Anak 6-12 thn)
b. Kesehatan Remaja
Tabel 3.44. Distribusi Frekuensi Masalah yang Sering Dialami Anak
Remaja Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Masalah Remaja Frekuensi %
1 Kesulitan Belajar 7 9,21
2 Kurang bisa bergaul 0 0
3 Begadang 45 59,22
4 Kurang percaya diri 3 3,94
5 Lain – lain 21 27,63
Jumlah 76 100
N= 76 (Remaja 13-17 thn)
Berdasarkan data dari tabel 3.53, didapatkan ibu hamil memiliki usia
kehamilan terbanyak pada trimester 2 sebanyak 4 orang (57,14%).
Berdasarkan data dari tabel 3.55, ibu nifas dibantu oleh bidan
dalam melahirkan, yaitu sejumlah 2 orang (100%).
b. Keluarga Berencana
Tabel 3.56. Distribusi Frekuensi berdasarkan Peserta Akseptor KB Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Akseptor KB Frekuensi %
1 Peserta 84 77,77
2 Tidak Peserta 24 22,23
Jumlah 108 100
N= 108 (PUS)
b) Kematian
Tabel 3.59. Distribusi Kematian Dalam Periode Satuan Terakhir Di
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
No Umur Frekuensi %
1 0 – 28 hari ( Neonatus) 0 0
2 1 bln – 12 bln ( bayi ) 0 0
3 1 thn – 3 thn ( batita ) 0 0
4 >3 thn – 5 thn ( balita ) 0 0
5 >5 thn – 12 thn ( anak ) 0 0
>12 thn – 17 thn thn
6 0 0
(remaja )
>17 thn – 35 thn ( dewasa
7 0 0
muda )
>35 thn – 59 thn ( dewasa
8 0 0
tua )
9 ≥60 thn ( lansia ) 1 100
Jumlah 0 0
N= 1 (Kematian)
Berdasarkan data dari tabel 3.59, didapatkan Kematian Dalam
Periode Satuan Terakhir Di Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) sebanyak 1
orang (100%) dengan umur >60 tahun.
4. PENAPISAN MASALAH
Tabel 3.63 Penapisan Masalah Komunitas Di Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) Kecamatan Ampana Tete
Kriteria penapisan
pendidikan kesehatan
Sesuai dengan peran
Kemungkinan untuk
Jumlah skore
Sumber daya tempat
Besarnya resiko
perawat
Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan 5 5 4 5 3 4 5 4 3 4 5 5 52
kurangnya partisipasi lansia dalam pemeliharaan
kesehatan di Dusun 2 dan 4 Desa Pusungi.
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 5 4 4 5 3 5 5 4 3 4 4 5 51
lingkungan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam memelihara
Diagnosa
No Keperawatan Tujuan Sasaran Strategi Rencana kegiatan
Komunitas
1 Defisit kesehatan Setelah dilakukan tindakan Lansia Ceramah 1. Berikan penyuluhan tentang
komunitas berhubungan keperawatan 1 kali pertemuan dan dan tanya penyakit dan gangguan kesehatan
dengan kurangnya diharapkan masyarakat di Dusun 2 warga di jawab yang dapat timbul pada lansia
partisipasi lansia dalam desa praktek 2. Berikan penyuluhan tentang
dan 4 Desa Pusungi mampu:
pemeliharaan kesehatan pusungi Rheumatik pada lansia
di Dusun 2 dan 4 Desa a. Mengidentifikasi penyakit dan dusun 2 3. Berikan penyuluhan tentang
Pusungi. gangguan kesehatan yang dapat dan 4 pentingnya kontrol kesehatan pada
timbul pada lansia. lansia
b. Memahami pentingnya 4. Mengajak lansia di Dusun 2 dan 4
pemeriksaan kesehatan bagi lansia Desa Pusungi untuk mengikuti
posyandu lansia secara rutin
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Warga Ceramah 1. Diskusikan bersama warga tentang
pemeliharaan kesehatan keperawatan 1 kali pertemuan di dan tanya tindakan yang dapat dilakukan oleh
lingkungan diharapkan masyarakat di Dusun 2 Dusun 2 jawab, warga bila ada anggota keluarga yang
berhubungan dengan dan 4 Desa Pusungi mampu:. dan 4 Praktek sakit.
kurangnya pengetahuan a. Mampu memahami dan Desa 2. Berikan penyuluhan PHBS tentang (
masyarakat dalam menerapkan PHBS ( 3M ) untuk Pusungi 3M ) dalam mencegah masalah
memelihara lingkungan pencegahan masalah kesehatan kesehatan yang ditimbulkan oleh
yang memenuhi syarat yang ditimbulkan lingkungan lingkungan
kesehatan dan
Tabel 3.65 Implementasi dan Evaluasi Komunitas Di Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) Kecamatan Ampana Tete
A. Kesimpulan
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat di Dusun 2 dan 4 Desa
Pusungi masih perlu ditingkatkan khususnya dalam pengelolaan sampah,
tempat pembuangan limbah, dan jamban sehat sebagai bentuk pencegahan
dari penyakit infeksi / menular maupun tidak menular.
2. Pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan lansia di Dusun 2 dan 4
Desa Pusungi masih perlu dicanangkan lebih baik lagi dalam program-
programnya, seperti peningkatan jumlah kunjungan lansia secara teratur
untuk melakukan kontrol kesehatan.
3. Sebagian masyarakat masih belum memahami seputar memelihara
kesehatan utamanya pada masyarakat yang mengalami asam urat di Dusun
2 dan 4 Desa Pusungi.
4. Masih kurangnya pemahaman ibu betapa pentingnya ASI Ekslusif pada bayi
0 hari – 2 tahun di dusun 2 dan 4 desa pusungi.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas Ampana Tete
Diharapkan dapat membuat modifikasi dalam menjalankan program
yang ada sehingga dapat menarik minat masyarakat, baik untuk pelaksanaan
Posbindu, Promosi kesehatan, dan lain sebagainya.
Selain itu, diharapkan kedepannya dapat menjadi wadah bertumbuh
yang baik bagi mahasiswa, dan dapat menjadi fasilitator yang dapat
diandalkan bagi mahasiswa maupun masyarakat setempat.
2. Bagi Instansi Pemerintah
Diharapkan pelaksanaan program kesehatan masyarakat yang di
laksanakan secara lintas sektor dapat dipertahankan dan ditingkatkan
sehingga semua pihak dapat berkontribusi dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Ardhi, Yudha. 2013. Merancang Media Promosi Unik dan Menarik. Yogyakarta:
Bintang Pustaka Abadi.
Bambang, 2015. Asuhan Keperawatan Komunitas.Palembang; LIPI
Benny,2010. Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta; TIM.
Jaji, 2012. Asuhan Keperawatan Komunitas dan Keluarga. Fakultas Keperawatan;
Universitas Indonesia. Diakses dari Http;/umc.ac.id pada tanggal 23 Mei
2022.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian RI.
Rezky, 2013. Asuhan Keperawatan Komunitas dan Keluarga di Desa Tinggadek,
kabupaten Mulyorejo 2017. FKIK; Universitas Airlangga. Diakses dari
Http;umc.ac.id pada tanggal 23 Mei 2022.
Tim PISPK. 2021. Profil Kesehatan Puskesmas Ampana Tete: Data PISPK. Desa
Pusungi:Puskesmas Ampana Tete.
Tim Puskesmas Ampana Tete. 2022. Profil Kesehatan Ampana Tete. Desa
Pusungi:Puskesmas Ampana Tete.
Umar dkk. 2020. Panduan Profesi Keperawatan Keluarga dan Keperawatan
Komunitas. Palu: Poltekkes Kemenkes Palu.