Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DESA PUSUNGI DUSUN 2 DAN 4


KECAMATAN AMPANA TETE
KABUPATEN TOJO UNA UNA
SULAWESI TENGAH

Stase Keperawatan Komunitas

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 2 :

Marselinus Jamaluddin Merlin Julfiani Hasriati


Khaerunnisa Herawati Sri Wahyuni S.
Megafini Novia Renza Paembonan Putri Ulul Azmi
Ulvia Kurniawati Nurlaila Eprianty Sombo
Rian Rifaldi Kadulah Sri Irmayanti Syahrir Liana Ros
Nur Izlah S. Makkulau Ferdianto Ibrahim Yeni Oktafianti
Hany Oktaviani Pakaya Mersi Marselina Lonto Rahayu
Nur Hafifah Kiki Fatmawati Pakaya Agnes Sawita Dewa
Hamartya Utami Chandra Dita Muliaty A. Manopo Nur fitri Rahmayanti
Herlina Mahmud

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM
STUDI PROFESI NERS
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI DESA PUSUNGI DUSUN 2 DAN 4 KECAMATAN AMPANA TETE
KABUPATEN TOJO UNA UNA
SULAWESI TENGAH

OLEH:

MAHASISWA PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES PALU
KELOMPOK 2

Desa Pusungi, 9 Juni 2022

Menyetujui,

Preceptor Klinik Koordinator Mata Kuliah

……………………………. Fitria Masulili, M.Kep, Ns,Sp.KepAN


NIP. 197812032000122001

Mengetahui,

Ketua Prodi Profesi Ners

Dr.Jurana,S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIP.197112151991012001

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas ii


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami ( Mahasiswa Program Profesi Kelompok 2 Ners Poltekkes
Kemenkes Palu) dapat menyelesaikan Laporan ini. Laporan dengan judul
“Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas Di Desa Pusungi Dusun 2 dan 4
Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una Una Kota Ampana Sulawesi
Tengah”, disusun untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Ners di
Politeknik Kemenkes jurusan Keperawatan prodi Pendidikan Ners Palu.
Penulisan Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak,
baik moril maupun materil. dengan selesainya penyusunan Laporan ini, kiranya
Allah SWT akan membalas dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya atas jasa-
jasa yang telah diberikan kepada kami Oleh karena itu dalam kesempatan ini secara
khusus kami menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada yang terhormat :
1. Nasrul, SKM, M.Kes., Direktur Poltekkes Kemenkes Palu
2. Selvi Alfrida Mangundap, S.Kp, M.Si., Kepala Jurusan Keperawatan Poltekes
Kemenkes Palu.
3. Dr. Jurana, S.Kep.Ns, M.Kes., Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
4. Sagaf A. Lapairi Kepala Desa Pusungi
5. Muh. Ichsan Mursali, SP.,M.Si Camat Ampana Tete
6. Kepala Puskesmas Tete
7. Fitria Masulili, M.Kep, Ns,Sp.Kep.An Koordinator mata kuliah keperawatan
komunitas.
8. Drs. Junaidi SKM.,M.Kes sebagai Preceptor Institusi
9. Baiq Emy Nurmalisa, S.Kep.,Ns.,M.Kep Preceptor institusi
10. Noprita Patulak, S.Kep.,Ns selaku Preceptor klinik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Asuhan Keperawatan


Komunitas di Desa Pusungi Dusun 2 dan 4 Kecamatan Ampana Tete Kabupaten
Tojo Una Una ini masih banyak kekurangan baik dari segi bentuk, isi maupun
penyusunannya. Oleh karena itu dengan rendah hati kami menerima semua saran
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas iii
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
dan kritik yang sifatnya membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan laporan
ini.
Sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT dan akhirnya Kami
mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

Pusungi, 9 Juni 2022

Penyusun

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas iv


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ i


Lembar Pengesahan .................................................................................... ii
Kata Pengantar ........................................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................................... v
Daftar Tabel ................................................................................................vi
Daftar Lampiran ..........................................................................................ix

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Umum ............................................................................... 4
2. Tujuan Khusus .............................................................................. 4
3. Manfaat Prakek Keperawatan Komunitas ...................................... 5
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 6
2. Metode pengumpulan data dan pendekatan pemecahan masalah ..... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Konsep Keperawatan Komunitas .......................................................... 7

BAB III : APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


A. Tahap Persiapan .................................................................................. 22
B. Tahap Pelaksanaan .............................................................................. 28
1. Pengkajian .................................................................................... 28
2. Pengumpulan Data ....................................................................... 59
3. Analisa Data ................................................................................. 60
4. Penepisan Masalah ........................................................................ 63
5. Prioritas Masalah ........................................................................... 65
6. Rencana keperawatan ................................................................... 66
7. Implementasi dan Evaluasi ............................................................ 68

BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 72
B. Saran ............................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 74

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas v


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) ....................................................... 29
Tabel 3.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ...................................................... 30
Tabel 3.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4). ............................................................... 31
Tabel 3.4. Distribusi Frekuensi Berdasakan Agama Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4). ............................................................... 31
Tabel 3.5. Distribusi FrekuensiBerdasarkan Status Kepemilikan Rumah Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ....................................... 32
Tabel 3.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Type Perumahan Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ...................................................... 32
Tabel 3.7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lantai Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4).. .............................................................. 33
Tabel 3.8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sistem Ventilasi Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ...................................................... 33
Tabel 3.9. Distribusi Kondisi/keadaan Dalam Rumah Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4)... ............................................................. 33
Tabel 3.10. Distribusi Penyebab Kondisi Rumah Tidak Bersih Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ..................................................... 34
Tabel 3.11. Distribusi Frekuensi Kebersihan Halaman Rumah Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ..................................................... 34
Tabel 3.12. Distribusi Pemanfaatan Pekarangan Rumah Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4). ............................................................... 35
Tabel 3.13. Distribusi Vektor yang Banyak Disekitar Rumah Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ..................................................... 35
Tabel 3.14. Distribusi frekuensi berdasarkan sumber air untuk minum Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ....................................... 36
Tabel 3.15. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sistem Pengolahan Air Minum
Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. .................................. 36
Tabel 3.16. Distribusi frekuensi sumber air untuk mandi dan mencuci ............. 37
Table 3.17. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan
Septik tank/MCK Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)... ..... 37
Tabel 3.18. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Penampungan Air
Sementara Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ................. 38
Table 3.19. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Tempat
Penampungan Air Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ......38
Tabel 3.20. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan
Air Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ............................ 39
Tabel 3.21. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Air Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4).. .............................................................. 39
Tabel 3.22. Distribusi frekuensi membersihkan penampung air. ....................... 39
Tabel 3.23. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Sampah Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ....................................... 40
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas vi
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.24. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Penampungan Sampah
Sementara Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).. ................. 41
Tabel 3.25. Distribusi Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 41
Tabel 3.26. Distribusi Frekuensi kepemilikan jamban Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4).. .............................................................. 42
Tabel 3.27. Distribusi Frekuensi Jenis Jamban Di Wilayah Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4).. ........................................................................... 42
Tabel 3.28. Distribusi Frekuensi status kepemilikan jamban Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4). ............................................................... 42
Tabel 3.29. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pembuangan Tinja Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 43
Tabel 3.30. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sistem Pembuangan Air
Limbah Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)....................... .43
Tabel 3.31. Distribusi Frekuensi Hewan Ternak Dirumah Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4). ............................................................... 44
Tabel 3.32. Distribusi Frekuensi Letak Kandang Hewan Peliharaan Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 44
Tabel 3.33. Distribusi Frekuensi Kondisi Kandang Di Wilayah Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4). ............................................................................ 44
Table 3.34. Distribusi Frekuensi Penghasilan Keluarga Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4). ............................................................... 45
Tabel 3.35. Distribusi Frekuensi Alokasi dana untuk pemeliharaan
kesehatan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ................... 45
Tabel 3.36. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Kartu Menuju
Sehat (KMS) pada Bayi/Balita Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun
2 dan 4).......................................................................................... 46
Tabel 3.37. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gambaran Grafik KMS Pada
Bayi/Balita Setiap Bulan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan
4). .................................................................................................. 46
Tabel 3.38. Distribusi Status Gizi Pada Bayi dan Balita Setiap Bulan Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 47
Tabel 3.39. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif Pada
Bayi Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................... 47
Tabel 3.40. Distribusi Frekuensi Penyebab Bayi Tidak Diberikan ASI Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 47
Tabel 3.41. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian Vitamin A Pada
Bayi/BalitaDi Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). .................. 48
Tabel 3.42. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Yang Sering Di Derita
Pada Bayi/Balita Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).......... 48
Table 3.43. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anak Yang Mengalami
Kesulitan Makan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........ 49
Table 3.44. Distribusi Frekuensi Masalah yang Sering Dialami Anak Remaja
Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ...................................49
Tabel 3.45. Distribusi Frekuensi cara remaja mengatasi masalah Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) ....................................................... 50
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas vii
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.46. Distribusi Frekuensi Kegiatan Remaja Pada Waktu Luang Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 50
Tabel 3.47. Distribusai frekuensi sarana pendidikan di wilayah Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4). ............................................................................ 51
Tabel 3.48. Distribusai frekuensi Keluarga Mendapat Informasi Kesehatan Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 51
Tabel 3.49. Distribusi Frekuensi kebiasaan keluarga melakukan pemeriksaan
kesehatan ....................................................................................... 52
Tabel 3.50. Distribusi Frekuensi Tanggapan Keluarga Terhadap Petugas
Kesehatan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). .................. 52
Tabel 3.51. Distribusi Frekuensi sarana komunikasi yang digunakan keluarga
......................................................................................................53
Tabel 3.52. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu Hamil Dalam
Keluarga Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). .................... 53
Tabel 3.53. Distribusi Frekuensi berdasarkan Umur Kehamilan Ibu Yang
Sekarang Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). .................... 54
Tabel 3.54. Distribusi Frekuensi tempat pemeriksaan kehamilan Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ...................................................... 54
Tabel 3.55. Distribusi Frekuensi Cakupan Pertolongan Persalinan Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ...................................................... 55
Tabel 3.56. Distribusi Frekuensi berdasarkan Peserta Akseptor KB Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 55
Tabel 3.57. Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Menjadi Peserta KB di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 56
Tabel 3.58. Distribusi Frekuensi Penyakit Terbanyak yang diderita keluarga
1 tahun terkahir Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). .......... 56
Tabel 3.59. Distribusi Kematian Dalam Periode Satuan Terakhir Di Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4). ............................................................... 57
Tabel 3.60. Distribusi Frekuensi Penyakit yang Sering Diderita Lansia Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ........................................ 58
Tabel 3.61. Distribusi Frekuensi Kunjungan Pemeriksaan Kesehatan Lansia
Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4). ...................................58
Tabel 3.62. Analisa Data .................................................................................. 60
Tabel 3.63. Penapisan Masalah Komunitas Di Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
......................................................................................................63
Tabel 3.64. Rencana Keperawatan Komunitas Di Desa Pusungi (Dusun 2 dan
4). .................................................................................................. 66
Tabel 3.65. Implementasi dan Evaluasi Komunitas Di Desa Pusungi (Dusun
2 dan 4).......................................................................................... 68

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas viii


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Planning Of Action


Lampiran 2 Surat Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa I
Lampiran 3 Daftar Hadir Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa I
Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa I
Lampiran 5 Satuan Acara Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Lampiran 6 Satuan Acara Penyuluhan Asam Urat
Lampiran 7 Satuan Acara Penyuluhan ASI Eksklusif
Lampiran 8 Dokumentasi Penyuluhan PHBS
Lampiran 9 Dokumentasi Penyuluhan Asam Urat
Lampiran 10 Dokumentasi Penyuluhan ASI Eksklusif
Lampiran 11 Daftar Hadir Penyuluhan Asam Urat dan Senam Lansia
Lampiran 12 Daftar Hadir Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Lampiran 13 Daftar Hadir Kegiatan Penyuluhan ASI Eksklusif
Lampiran 14 Dokumentasi Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa II
Lampiran 15 Surat Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa II
Lampiran 16 Daftar Hadir Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa II

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas ix


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di
segala bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan
berbagai inovasi yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, maka terjadi peningkatan usia harapan hidup
warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya
peningkatan derajat/status kesehatan penduduk (Rezky,2013). Komunitas
(community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai
(values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-
batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembag
(Mubarak, 2015)
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010). Sejalan dengan
tujuan keperawatan komunitas, pada tanggal 6 Juni 2022. WHO
mengumumkan wabah sebuah coronavirus baru (COVID-19) sebagai
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia. Untuk
menanggapi COVID-19, diperlukan kesiapan dan tanggapan yang bersifat
kritis seperti memperlengkapi tenaga kesehatan dan manajemen fasilitas
pelayanan kesehatan dengan informasi, prosedur, dan alat yang penting agar
dapat aman dan efektif bekerja. Tenaga kesehatan berperan penting dalam
memberikan tanggap terhadap wabah COVID-19 dan menjadi tulang
punggung pertahanan suatu negara untuk membatasi atau menanggulangi
penyebaran penyakit (WHO, 2020).
Perawatan kesehatan komunitas merupakan perpaduan antara praktek
keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 1


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
menunjang dan memulihkan kesehatan populasi. Kegiatan praktek ini
dilakukan secara menyeluruh dan tidak terbatas pada sekelompok umur dan
diagnosa tertentu serta dilaksanakan secara berkelanjutan (Rezky, 2013). Hal
ini sesuai dengan tujuan pencegahan penularan Covid-19 yaitu dengan promosi
kesehatan dan pencegahan dari lingkup invividu, keluarga dan masyarakat.
Dengan dilaksanakannya PHBS pada setiap rumah tangga seperti menerapkan
kebiasaan cuci tangan akan mencegah penyebarannya Covid-19. Tercapainya
standar PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) dalam kelurga sangat berperan
dalam tercapainya kesehatan dalam komunitas. Komunitas merupakan acuan
dimana didalamnya terdapat kelompok-kelompok sosial yang saling
berinteraksi secara terus menerus. Komunitas terbentuk akibat kesamaan sikap,
minat, kegemaran antara individu yang kemudian diapresiasikan dengan
membuat suatu wadah (Yudha, 2013).
Keberdayaan masyarakat penting dalam pembangunan kesehatan, itu
dapat dicapai dengan memajukan partisipasi masyarakat. Partisipasi diartikan
sebagai kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai
kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri.
Dalam hal ini, menggerakkan partisipasi masyarakat merupakan usaha untuk
melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat.
Pemberdayaan kesehatan masyarakat dapat dimulai dari mengambil
lingkungan tempat tinggal sebagai tolak ukurnya atau arah strategi
pelaksanaannya. Seperti halnya Indonesia yang merupakan kepulauan maritim,
sehingga fokus arah pembangunan tidak hanya dilihat dari masyarakat di
dataran rendah atau arah pegunungan tetapi juga pada masyarakat pesisir
pantainya (Hendra, 2017).
Dalam rangka turut serta mendukung kebijakan pemerintah tentang
kesehatan tersebut maka Program Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Palu
sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan memiliki tanggung jawab
dalam rangka mempersiapkan tenaga kesehatan/keperawatan yang berkualitas
dimasa depan melalui praktik keperawatan komunitas. Kegiatan ini merupakan

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 2


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu bidang pengabdian masyarakat (Bambang,
2015).
Pengabdian masyarakat yang dituangkan Praktik keperawatan komunitas
merupakan suatu bentuk pengembangan dari praktik profesi keperawatan bagi
mahasiswa yang diarahkan pada pengalaman nyata penerapan Primary Health
Care (PHC). Pengabdian masyarakat tahun 2022 mahasiswa Prodi Ners
Poltekkes Kemenkes Palu dilaksanakan di Wilayah Desa Pusungi, yang
merupakan salah satu wilayah yang ada di Kecamatan Ampana Tete Kabupaten
Tojo Una Una Sulawesi Tengah.
Keadaan masyarakat Desa Pusungi selama pandemic Covid-19 masih
berjalan seperti biasa sebelum terjadinya pandemic, namun sudah ada sebagian
kecil masyarakat yang sudah menyadari pentingnya social distancing,
menggunakan masker dan budaya mencuci tangan. Pada akhir praktek
keperawatan komunitas di diharapkan masyarakat lokasi binaan mampu
mandiri dalam menyelesaikan berbagai masalah kesehatannya dan dengan
dikolaborasikannya penyuluhan tentang pencegahan Covid-19 diharapkan
masyarakat sekitar dapat terhindar dari penularan infeksi Covid-19. Hal ini
sejalan dengan arah pembangunan kesehatan masyarakat melalui Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang diharapkan mampu
menanggulangi faktor risiko masalah kesehatan setempat.
Disamping itu pula untuk melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan
hidup sehat pada masyarakat setempat, dengan tujuan untuk merubah perilaku
dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup sehat dari tidak tahu
menjadi tahu, dan juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam
bentuk penyuluhan-penyuluhan atau mempraktikkan secara langsung.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 3


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan umum
Menerapkan proses keperawatan komunitas dan keluarga dengan
bekerja sama dengan keluarga/kelompok/masyarakat dalam meningkatkan
dan memelihara kesehatan serta mencegah timbulnya penyakit dengan
menggunakan ilmu dan kiat keperawatan.
2. Tujuan Khusus.
Dalam program profesi keperawatan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Mengkaji kebutuhan dan masalah keperawatan kelompok/
masyarakat.
b. Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dan keperawatan
kelompok/masyarakat
c. Menetapkan rencana asuhan keperawatan komunitas dalam rangka
mengembangkan kemampuan klien/keluarga/kelompok dan
komunitas untuk mengatasi masalah kesehatannya. Menetapkan
prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah keperawatan berdasarkan
kriteria tertentu.
d. Mengkaji kebutuhan dan masalah keperawatan kelompok/
masyarakat.
e. Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dan keperawatan
keluarga/kelompok/masyarakat.
f. Menetapkan rencana asuhan keperawatan baik keluarga maupun
komunitas dalam rangka mengembangkan kemampuan klien/
keluarga/kelompok dan komunitas untuk mengatasi masalah
kesehatannya.
g. Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah keperawatan
berdasarkan kriteria tertentu.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 4


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
h. Melaksanakan rencana keperawatan melalui pendekatan
pengorganisasian masyarakat, penggunaan teknologi tepat guna,
menggalang kerja sama lintas sektoral dan program, melaksanakan
aktifitas pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan kebutuhan
dan masalah kesehatan
i. Mengevaluasi tindakan keperawatan berdasarkan standar dan kriteria
yang ditetapkan.
j. Mencatat dan melaporkan data atau informasi yang tepat berbagai
aktifitas asuhan keperawatan pada keluarga, kelompok dan
komunitas.
3. Manfaat
Laporan hasil praktik keperawatan komunitas ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi:
a. Pengembangan kemandirian masyarakat dalam mengatasi berbagai
masalah kesehatan yang ditandai dengan terciptanya perilaku hidup
bersih dan sehat serta memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia.
b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan
konsep-konsep keperawatan komunitas yang diperoleh pada
perkuliahan untuk memfasilitasi masyarakat dalam memecahkan
berbagai masalah kesehatan.
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam melaksanakan fungsi
kesehatan dan perawatan kesehatan anggota keluarganya.
d. Dapat membina hubungan yang baik antara institusi pendidikan
keperawatan, institusi pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagai
penerima pelayanan kesehatan.
e. Sebagai masukan bagi Program Profesi Ners Poltekkes Kemenkes
Palu dalam upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
penerapan asuhan keperawatan komunitas dan keluarga.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 5


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat
Praktek profesi keperawatan komunitas dan keluarga dilaksanakan
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4 Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo
Una Una Kota Ampana Sulawesi Tengah.
2. Metode pengumpulan data dan pendekatan pemecahan masalah
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, observasi
kondisi lingkungannya dengan berpedoman pada format pengkajian
keperawatan komunitas dan mempelajari berbagai sumber literatur dengan
menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan komunitas.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 6


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Keperawatan Komunitas


1. Pengertian Keperawatan Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma
dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun et. al, 2006). Misalnya di
dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui,
kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam
suatu wilayah Desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam
kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang,
masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
(Wahyudi, 2010).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 7


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/
kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder
dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan
perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong
semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan
nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang optimal
(Elisabeth, 2007).
Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas
sebagai subyek dan obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal,
mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya. Sebagian akhir
tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara
mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarakat
(Mubarak, 2005).
2. Paradigma Keperawatan Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen
pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan &
Dawkins, 1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat
dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
a. Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan
utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat
pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan
dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan
spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan
erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik
secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga
dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 8
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai
dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa alasan yang
menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan
keperawatan yaitu:
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan,
mencegah, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah
kesehatan didalam kelompoknya sendiri.
3) Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit
yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi
seluruh anggota keluarga tersebut.
c. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga,
diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan
memiliki identitas yang kuat mengikat semua warga. Kesehatan dalam
keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai kemampuan
melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah
proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan
produktif. Menurut Hendrik L. Blum ada empat faktor yang
mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik
seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di
suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat
kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada
diri manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma.
Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu
dengan yang lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 9
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas
dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh
perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan masyarakat
yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses keperawatan
untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi, psikologi,
sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup
siklus hidup manusia. Lingkungan dalam paradigma keperawatan
berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat
mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi
lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan
spiritual.
3. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
a. Upaya Promotif
Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat dengan jalan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur
5) Rekreasi
6) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
terhadap individu, keluaga, kelompok dan masyarakat melalui
kegiatan:

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 10


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
1) Imunisasi masal terhadap bayi dan balita
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah
3) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas,
ataupun di rumah
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui
c. Upaya Kuratif
Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok yang menderita penyakit ataupun masalah kesehatan
melalui:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari
puskesmas dan Rumah Sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu
bersalin dan nifas
4) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di
rumah maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama.
1) Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang, kelainan bawaan
2) Pelatihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, seperti TBC, pelatihan nafas dan batuk, penderita struk
melalui fisioterafi
e. Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembalkan individu, keluarga, dan kelompok
khusus kedalam pergaulan masyarakat.
4. Falsafah Keperawatan Komunitas
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi
pedoman untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup.
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 11
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Falsafah keperawatan memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang
luhur dan manusiawi. Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan
komunitas, yaitu:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian
integral dari upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta
dapat di terima oleh semua orang.
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara
berkelanjutan.
d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an
kesehatan, menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan.
e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan berkesinambungan.
f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas
kesehatannya. la harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi
secara aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
5. Filosofi Keperawatan Komunitas
Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi
sebagai berikut:
a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang
b. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan
c. Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu
meningkatkan kesehatannya
d. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat
bagi dirinya
e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas
yang berbeda pada waktu yang berbeda

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 12


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung
pada latar belakang budaya, agama dan sosial klien
g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang
berbeda pada waktu yang berbeda
h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan
rangsang internal dan eksternal
i. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan
j. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan
lingkungannya
k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada
waktu yang berbeda
l. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu
klien bergerak kea rah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan
dengan menggunakan kerangka teori dan pendekatan sistematik
m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang
waktu akan merubah kebutuhan kesehatan
6. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan
kesehatan yang dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan
keperawatan langsung (direction) terhadap individu, keluarga dan
kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap
kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu
kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta
masyarakat.
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan
masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 13


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
b. Tujuan Khusus
1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam
rangka mengatasi masalah keperawatan
3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan
pembinaan dan asuhan keperawatan
4) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang
memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di
panti dan di masyarakat
5) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan
tindaklanjut dan asuhan keperawatan di rumah
6) Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok
resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan
keperawatan di rumah dan di Puskesmas
7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial
untuk menuju keadaan sehat optimal
c. Fungsi
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan
ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya dibidang kesehatan
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta
melibatkan peran serta masyarakat
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan
dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga
mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,
2006).
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 14
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
7. Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat
termasuk individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang
tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut
Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat
yaitu:
a. Tingkat Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang
mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil
d1l) yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat
perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan
individu.
b. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga
dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga
yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada anggota
keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan
sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
keluarga.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
difo¬kuskan pada keluarga rawan yaitu:
1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu
keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang
persalinannya ditolong oleh dukun dan neo¬natusnya, balita
tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi
oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular
atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 15


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil
yang memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat (HB
kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK),
keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan,
infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga
dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau
keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
c. Tingkat Komunitas
Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien
1) Pembinaan kelompok khusus
2) Pembinaan Desa atau masyarakat bermasalah
8. Strategi Keperawatan Komunitas
Dalam melaksanakan program asuhan keperawatan komunitas
perlu digunakan strategi sebagai berikut:
a. Locality Development: yang menekankan pada peran serta
masyarakat dan masyarakat terlibat langsung dalam proses
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
b. Social Planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan
menggunakan birokrasi
c. Social Action: adanya proses perubahan yang berfokus pada
masyarakat atau program yang dibuat oleh pemerintah untuk
perubahan yang mendasar. Sedangkan dalam melaksanakan
program pelayanan keperawatan kesehatan komunitas perlu juga
diberi strategi:
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola
perawatan kesehatan komunitas serta tenaga pelaksana
puskesmas melalui kegiatan penataran.
2) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector,
melalui kegiatan temu karya dan forum pertemuan di kecamatan
ataupun puskesmas.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 16


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
3) Membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan melalui pendidikan kesehatan pada keluarga,
memberikan bimbingan teknis dalam bidang kesehatan
khususnya pelayanan keperawatan.
4) Mengadakan buku-buku pedoman pelayanan keperawatan.
5) Sesuai dengan teori Blum bahwa derajat kesehatan seseorang
dapat dipengaruhi oleh 4 faktor:
a) Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang berada disekeliling
keluarga dimana ia tumbuh dan berkembang. Factor ini
mencakup lingkungan. Fisik, social budaya, dan biologi.
b) Perilaku dari keluarga, baik sebagai satu kesatuan terkecil
dalam masyarakat, maupun perilaku dari tiap anggota
keluarga tersebut.
c) Pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan
keluarga baik sebagai upaya professional maupun sebagai
upaya pelayanan swadaya masyarakat dan atau keluarga
sendiri.
d) Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan
kepada keluarga
9. Prinsip Dasar Keperawatan Komunitas
Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan
beberapa prinsip, yaitu:
a. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan
manfaat yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang
dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
(Mubarak, 2005).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 17


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
b. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral (Riyadi, 2007).
c. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan
(Riyadi, 2007).
d. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan
upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas
komunitas (Mubarak, 2005).
e. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2005).
10. Peran Perawat Komunitas
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan
masyarakat diantaranya adalah:
a. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah
keperawatan yang ada, merencanakan tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi pelayanan
yang telah diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
b. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di
masyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 18
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan
dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan
mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan
perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual.
Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu : pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses
keperawatan dalam fase pengkajian seorang perawat mengkaji
kebutuhan pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar.
Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi
pengajaran. Selama pelaksanaan perawat menerapkan strategi
pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai hasil yang telah
didapat (Mubarak, 2005).
c. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan
contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat
yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
d. Sebagai pembela (Client Advocate)
Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau
tingkat komunitas. Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan
fungsinya melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat.
Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan
termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien,
memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien
(Mubarak, 2005). Tugas perawat sebagai pembela klien adalah
bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan
dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 19
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
mengambil persetujuan (Informed Concent) atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepadanya. Tugas yang lain adalah
mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan
karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi
dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
e. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola
berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat
sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya.
f. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan
cara bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli
gizi, ahli radiologi, dan lain-lain dalam kaitanya membantu
mempercepat proses penyembuhan klien Tindakan kolaborasi atau
kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang
lain pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat
penting untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan
(Mubarak, 2005).
g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah
menjalani perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah
sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada klien yang sudah
mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang
timbul serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan
rumah, pertemuan-pertemuan, observasi dan pengumpulan data.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 20


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
i. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan,
merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada klien. Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan,
karena klien menerima pelayanan dari banyak profesional (Mubarak,
2005).
j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent
and Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang
berinisiatif merubah atau yang membantu orang lain membuat
perubahan pada dirinya atau pada sistem. Marriner torney
mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang
mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan
klien untuk berubah, menunjukkan alternative, menggali
kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya,
menunjukkan peran membantu, membina dan mempertahankan
hubungan membantu, membantu selama fase dari proses perubahan
dan membimibing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).
Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari
perawatan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat
membantu klien untuk merencanakan, melaksanakan dan menjaga
perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan perilaku
yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005).
k. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care
Provider And Researcher)
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan
keperawatan kepada masyarakat yang meliputi pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi masalah kesehatan dan
pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan pencarian atau
pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan
bagian dari peran perawat komunitas.
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 21
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Tahap Persiapan
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa
Pusungi Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-una Kota Ampana
Sulawesi Tengah maka mahasiswa berusaha untuk menerapkan konsep-konsep
keperawatan komunitas, yang ada. Kegiatan praktik keperawatan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa diawali dengan pertemuan dengan Camat,
Kepala Desa, Kepala Puskesmas, kepala dusun, kader kesehatan, tokoh
masyarakat, tokoh agama di kecematan Ampana Tete Desa Pusingi Dusun satu.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaporkan meliputi tahap-tahap persiapan dan
pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan
teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian,perencanaan,
implementasi, evaluasi dan rencana tindak lanjut.
Pada tahap ini, mula-mula kelompok melakukan kegiatan
pengidentifikasian tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, dan
organisasi kemasyarakatan yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2022.
Setelah mengidentifikasi tokoh masyarakat, maka dilakukan pendekatan
membina hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan
menjelaskan tentang tujuan Praktek Keperawatan Komunitas, di Desa Pusungi
Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-una Kota Ampana Provinsi
Sulawesi Tengah.
Selanjutnya mahasiswa mengadakan pertemuan dengan kepala dusun 2,
dan 4 untuk rencana pertemuan dengan masyarakat setempat, tokoh agama,
kader kesehatan tentang rencana pertemuan pertama dan pertemuan
selanjutnya dari kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas mahasiswa Profesi
Ners Poltekkes Kemenkes Palu tersebut.
Tanggal 6 Juni 2022 diadakan pertemuan pertama. Pertemuan tersebut,
dimulai dengan perkenalan dengan perangkat Desa, Pihak Puskesmas dan
masyarakat, tujuan dan maksud keberadaan mahasiswa di Desa Pusungi

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 27


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
dijelaskan. Pertemuan diakhiri dengan rencana pendataan dari rumah ke rumah
dan kesepakatan untuk melakukan Musyawarah Masyarakat Desa Pusungi
untuk membahas hasil pendataan berupa masalah kesehatan yang ada di
masyarakat dan program kerja untuk mengatasinya.
Pada tanggal 6 s/d 7 Juni 2022 diadakan pengumpulan data oleh
mahasiswa, diambil dari data observasi langsung, data dari Desa serta
puskesmas dilanjutkan dengan tabulasi dan analisis data sampai tanggal 9 Juni
2022.

B. Tahap Pelaksanaan
1. Pengkajian
a. Data Demografi
Pusungi adalah salah satu Desa di kecamatan Ampana Tete,
Kabupaten Tojo Una-una, Kota Ampana, Provinsi Sulawesi Tengah,
Indonesia. Desa Pusungi terdiri dari lima dusun, Sebagian besar
penduduk Desa Pusungi menggunakan Bahasa Indonesia dari berbagai
suku diantaranya suku Bugis, suku kaili, suku Gorontalo dan suku Ta’a.
Desa Pusungi memiliki wilayah yang datar dan berbukit dengan luas
wilayah 16 km2 dengan batas wilayah sebelah utara teluk tomini, batas
wilayah sebelah selatan kajulangko, batas wilayah sebelah barat
Dondo/Patingko dan batas wilayah sebelah timur Tete/Uebone. Desa
Pusungi memiliki bandara tanjung api yang didirikan pada tahun 2006-
2014 yang dijadikan sebagai landasan penerbangan dari kota ampana ke
berbagai provinsi .
Jumlah kepala keluarga yang terdata dikantor desa pada dusun 2
dan 4 sebanyak 400 KK yang dijadikan sampel sejumlah 266 KK yang
terdiri dari warga dusun 2 dan 4. Proses pendataan belum bisa dilakukan
secara maksimal, hal ini disebabkan oleh warga yang tidak menetap di
Desa Pusungi dan beberapa warga yang menolak untuk didata serta
beberapa warga lainnya menghindari kontak dengan Mahasiswa dengan
alasan meminimalisir penularan Covid-19 sehingga dalam pelaksanaan
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 28
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
praktek selalu mengindahkan prinsip physical distancing dan
mengurangi kontak langsung dengan orang lain, menggunakan APD
standar seperti masker.

Tabel 3.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di


Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
Jenis Kelamin
NO UMUR Laki-
Perempuan % % Jumlah %
laki
0- 28
1 0 0 0 0 0 0
hari
1 bln-
2 4 1,38 6 2,19 10 1,76
12 bln
>1 thn-
3 8 2,74 11 4 19 3,35
3 thn
>3 thn-
4 9 3,09 8 2,10 17 3,00
5 thn
>5 thn-
5 38 13,05 45 16,36 83 14,66
12 thn
>12
6 thn- 17 31 10,65 37 13,45 68 12,01
thn
>17
7 thn-35 88 30,24 59 21,45 147 25,98
thn
>35
8 thn- 59 94 32,30 89 32,36 183 32,33
thn
≥ 60
9 19 6,52 20 7,27 39 6,89
thn
Jumlah 491 100 385 100 876 100
N= 876 (Jiwa)
Berdasarkan tabel 3.1, umur penduduk terbanyak adalah perempuan
umur >35-59 tahun yaitu 94 jiwa (32,30%). Sedangkan untuk laki-laki
terbanyak pada umur >35-59 tahun yaitu 89 jiwa (32,36%). hal ini
menunjukan bahwa penduduk diwilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) yang
terbanyak adalah di usia dewasa tua.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 29


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.2 .Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
NO Tingkat Pendidikan Frekuensi %
1 Belum Sekolah 76 8,67
Tidak pernah
2 6 0,68
sekolah
3 PAUD/Play grup 3 0,34
4 TK 13 1,4
5 SD/Sederajat
a. Tamat 223 25,45
b.Tidak tamat 2 0,23
c. Sementara 76 8,67
6 SMP/Sederajat
a. Tamat 106 12,1
b.Tidak tamat 0 0
c. Sementara 57 6,5
7 SMA/Sederajat
a. Tamat 189 21,57
b.Tidak tamat 0 0
c. Sementara 49 5,6
8 D1 1 0.17
10 D2 1 0,17
11 D3 5 0.57
12 S1
a. Tamat 45 5,14
b.Tidak tamat 0 0
c. Sementara 22 2,51
13 S2 2 0.23
Jumlah 876 100
N= 876 (Jiwa)
Berdasarkan tabel 3.2 ,distribusi penduduk yang paling banyak
mempunyai pendidikan di tingkat SD/Sederajat yaitu berjumlah 223 jiwa
(25,45%), sedangkan penduduk yang mempunyai pendidikan D1 dan D2
menempati kedudukan terkecil yaitu 1 jiwa (0,17%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 30


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4).
NO Jenis Pekerjaan Frekuensi %
1 Belum Bekerja 285 32,53
Tidak Bekerja (Usia
2 57 6,5
Produktif)
3 Honorer 12 1,4
4 PNS 44 5
5 TNI/POLRI 2 0,22
6 Pensiunan 9 1,02
7 Swasta/wiraswasta 86 9,8
8 Petani 171 19,52
9 Buruh 9 1,02
10 IRT 201 23
Jumlah 876 100
N= 876 (Jiwa)
Berdasarkan tabel 3.3, sebagian besar penduduk Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4) bekerja disektor Pertanian yaitu sebagai petani dengan jumlah 171
jiwa (19,52%), dan paling sedikit berprofesi sebagai buruh dengan jumlah 9 jiwa
(1,02%).

Tabel 3.4. Distribusi Frekuensi Berdasakan Agama Di Wilayah Desa


Pusungi (Dusun 2 dan 4).
NO Agama Frekuensi %
1 Islam 868 99,1
2 Kristen protestan 8 0,9
3 Kristen katolik 0 0
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
6 Aliran kepercayaan 0 0
Total 876 100
N= 876 (Jiwa)
Berdasarkan tabel 3.4, didapatkan penganut agama terbanyak yaitu
agama islam dengan 868 jiwa (99,1%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 31


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
b. Data Lingkungan Fisik
1) Perumahan
Tabel 3.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
NO Kepemilikan Frekuensi %
Milik
1 216 81,21
Sendiri/pribadi
2 Menumpang 40 15,03
3 Sewa/Kontrak/Kost 5 1,88
3 Asrama 5 1,88
TOTAL 266 100
N= 266 ( Rumah )

Berdasarkan data tabel 3.5 didapatkan data bahwa status


kepemilikan rumah sebagian besar adalah milik sendiri dengan jumlah 216
Kepala Keluarga dengan persentase (81,21%).

Tabel 3.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Type Perumahan Di Wilayah


Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
Type
NO Frekuensi %
Perumahan
1 Permanen 209 78,6
2 Semi Permanen 50 18,8
3 Panggung/Kayu 7 2,6
4 Lain-lain 0 0
Total 266 100
N= 266 (Rumah)

Berdasarkan data dari tabel 3.6 bahwa sebagian besar type rumah
penduduk adalah rumah permanen dengan jumlah 209 rumah dengan
persentase (78,6 %)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 32


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lantai Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4).
NO Lantai Frekuensi %
1 Tanah 2 0,75
2 Papan 12 4,52
3 Tegel/Keramik 100 37,59
4 Semen/plester 152 57,14
Jumlah 266 100
N= 266 (Rumah)

Berdasarkan data dari tabel 3.7 didapatkan jenis lantai dirumah


penduduk sebagian besar adalah berlantai semen/plester dengan jumlah
152 rumah dngan persentase (57,14%).

Tabel 3.8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sistem Ventilasi Di Wilayah


Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).

NO Ventilasi Frekuensi %
1 Memenuhi syarat kesehatan 259 97,37
2 Tidak memenuhi syarat kesehatan 7 2,63
Jumlah 266 100
N= 266 ( Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.8 didapatkan bahwa sebagian besar
memiliki sistem ventilasi rumah yang memenuhi syarat kesehatan dengan
jumlah 259 rumah dengan persentase (97,37%) sehingga sirkulasi udara
dalam rumah menjadi lebih segar.

Tabel 3.9. Distribusi Kondisi/keadaan Dalam Rumah Di Wilayah Desa


Pusungi (Dusun 2 dan 4).
KONDISI
NO FREKUENSI %
RUMAH
1 Bersih 229 86,09
Tidak
2 37 13,91
Bersih
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 33


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Berdasarkan data dari tabel 3.9 didapatkan bahwa sebagian besar
kondisi/keadaan dalam rumah di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
Bersih dengan jumlah 229 rumah dengan persentase (86,09%).

Tabel 3.10. Distribusi Penyebab Kondisi Rumah Tidak Bersih Di Wilayah


Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
KONDISI
NO TIDAK FREKUENSI %
BERSIH
1 Sisa makanan 1 2,70
2 Sampah 3 8,11
3 Pasir 6 16,22
4 Debu 27 72,97
5 Lain-Lain 0 0
JUMLAH 37 100
N= 37 (Rumah tidak bersih)
Berdasarkan data dari tabel 3.10 didapatkan bahwa sebagian besar
penyebab kondisi rumah tidak bersih di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2
dan 4) yaitu debu dengan jumlah 27 dengan persentase (72,97%).

Tabel 3.11. Distribusi Frekuensi Kebersihan Halaman Rumah Di Wilayah


Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
HALAMAN
NO FREKUENSI %
RUMAH
1 Bersih 242 90,98
2 Tidak Bersih 24 9,02
TOTAL 266 100
N= 266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.11 didapatkan bahwa sebagian besar
kebersihan halaman rumah penduduk Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2
dan 4) adalah bersih dengan jumlah 242 rumah (90,98%) dan rumah yang
halamannya tidak bersih sebanyak 24 rumah dengan presentase (9,02%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 34


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.12. Distribusi Pemanfaatan Pekarangan Rumah Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4).
PEMANFAATAN
NO FREKUENSI %
PEKARANGAN
1 Kebun/toga 61 22,93
2 Kolam ikan 0 0
3 Kandang Ternak 10 3,75
4 Tidak Dimanfaatkan 174 65,43
5 Lain-Lain 21 7,89
TOTAL 266 100
N= 266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.12 didapatkan bahwa sebagian besar
pemanfaatan pekarangan rumah penduduk Di Wilayah Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4) adalah tidak dimanfaatkan sejumlah 174 rumah dengan
persentase (65,43%).

Tabel 3.13. Distribusi Vektor yang Banyak Disekitar Rumah Di Wilayah


Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
NAMA
NO FREKUENSI %
VEKTOR
1 Lalat 101 37,96
2 Nyamuk 93 34,96
3 Kecoa 9 3,38
4 Ayam 28 10,56
5 Burung 1 0,37
6 Kucing 25 9,39
7 Tikus 0 0
8 Anjing 9 3,38
9 Monyet 0 0
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.13 didapatkan bahwa sebagian besar
vector yang banyak disekitar rumah penduduk Di Wilayah Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4) adalah Lalat yang terdapat di 101 rumah dengan
persentase (37,96%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 35


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
2) Sumber Air Bersih

Tabel 3.14. Distribusi frekuensi berdasarkan sumber air untuk minum Di


Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
NO SUMBER AIR FREKUENSI %
1 Sumur pompa 4 1,51
2 Sumur Gali 5 1,88
3 Mata Air 13 4,89
4 Sungai 0 0
5 PAM 188 70,67
6 Air hujan 0 0
7 DEPOT/Air isi ulang Galon 56 21,05
8 Lain-lain 0 0
JUMLAH 266 100
N = 266 (KK)

Berdasarkan data dari tabel 3.14 didapatkan bahwa sebagian besar


sumber air untuk minum penduduk di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan
4) adalah PAM dengan jumlah 188 KK dengan persentase (70,67%).

Tabel 3.15. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sistem Pengolahan Air


Minum Di Wilayah Desa (Dusun 2 dan 4).
NO PENGOLAHAN FREKUENSI %
1 Dimasak 228 85,72
2 Tidak Dimasak 38 14,28
3 Lain-lain 0 0
JUMLAH 266 100
N=266 ( KK )
Berdasarkan data dari tabel 3.15, didapatkan sebagian besar
pengolahan air minum setiap kepala keluarga di Wilayah Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4) adalah dimasak dengan jumlah 228 kepala keluarga
dengan persentase (85,72%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 36


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3. 16. Distribusi frekuensi sumber air untuk mandi dan mencuci
(Dusun 2 dan 4)
NO SUMBER AIR FREKUENSI %
1 Sumur pompa 10 3,77
2 Sumur Gali 16 6,01
3 Mata Air 19 7,14
4 Sungai 0 0
5 PAM 221 83,08
6 Air hujan 0 0
Air isi
7 0 0
ulang/Galon
8 Lain-lain 0 0
JUMLAH 266 100
N = 266 (Rumah)

Berdasarkan data dari tabel 3.16, didapatkan sebagian besar sumber


air untuk mandi dan mencuci setiap kepala keluarga di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4) adalah PAM dengan jumlah 221 kepala keluarga
dengan persentase (83,08%).

Tabel 3.17. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan


Septik tank/MCK Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
NO JARAK FREKUENSI %
1 Kurang (≤) 10 meter 89 33,46
2 Lebih (>) 10 meter 177 66,54
JUMLAH 266 100
N= 266 Rumah
Berdasarkan data dari tabel 3.17, didapatkan sebagian besar Jarak
Sumber Air Dengan Septik tank/MCK Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun
2 dan 4) adalah Lebih (>) 10 meter dengan jumlah 177 rumah dengan
persentase (66,54%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 37


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.18. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Penampungan Air
Sementara Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).

NO PENAMPUNGAN FREKUENSI %
1 Bak 205 77,07
2 Ember 35 13,16
3 Gentong 16 6,01
4 Lain-lain 10 3,76
JUMLAH 266 100
N= 266 Rumah
Berdasarkan data dari tabel 3.18, didapatkan sebagian besar tempat
penampungan air sementara Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
adalah Ember dengan jumlah 76 rumah dengan persentase (58,46%).

Tabel 3.19. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Tempat


Penampungan Air Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
KEADAAN
NO PENAMPUNGAN FREKUENSI %
AIR
1 Berlumut 17 6,40
2 Ada jentik nyamuk 16 6,01
3 Bersih 233 87,59
JUMLAH 266 100
N= 266 Rumah

Berdasarkan data dari tabel 3.19, didapatkan sebagian besar


keadaan penampungan air bersih dengan jumlah 233 (87,59%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 38


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.20. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Tempat
Penampungan Air Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
KONDISI
N0 FREKUENSI %
TEMPAT
1 Tertutup 58 21,80
2 Terbuka 208 78,19
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.20, didapatkan sebagian besar
penduduk dengan tempat penampungan air dalam kondisi terbuka dengan
jumlah 208 Rumah dengan persentase (78,19%) sehingga masih
memungkinkan terjadinya perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty.

Tabel 3.21. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Air Di Wilayah Desa


Pusungi (Dusun 2 dan 4).
KONDISI
NO FREKUENSI %
AIR
1 Berwarna 10 3,76
2 Berbau 0 0
3 Berasa 4 1,51
4 Bersih 252 94,73
JUMLAH 266 100
N=266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.21, didapatkan kondisi air di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) pada 252 rumah bersih (94,73%).

Tabel 3.22. Distribusi frekuensi membersihkan penampung air

FREKUENSI
NO FREKUENSI %
MEMBERSIHKAN
1 1 minggu/sekali 213 80,07
2 2 minggu/sekali 44 16,55
3 3 minggu sekali 9 3,38
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 39


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Berdasarkan data dari tabel 3.22, didapatkan sebagian besar
frekuensi membersihkan penampungan air di Wilayah Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4) sejumlah 1 minggu/sekali sebanyak 213 dengan presentasi
(80,07%).

3) Pengelohan Sampah
Table 3.23. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Sampah Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
SISTEM
NO FREKUENSI %
PEMBUANGAN
1 Dikumpul dan dibakar 171 64,28
2 Disungai 0 0
3 Di Timbun dalam tanah 3 1,14
4 Dilaut 0 0
5 Disembarang Tempat 0 0
6 Diselokan 0 0
Diangkut dinas
7 92 34,58
kebersihan
8 Lain-lain 0 0
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)

Berdasarkan data dari tabel 3.23, didapatkan sebagian besar


pembuangan sampah adalah di kumpul dan dibakar dengan jumlah 171
rumah dengan persentase (64,28%), hal ini sebenarnya tidak memenuhi
syarat kesehatan karna akan menimbulkan dampak lingkungan berupa
asap yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 40


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.24. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Penampungan
Sampah Sementara Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).

NO PENAMPUNGAN SEMENTARA FREKUENSI %

1 Ada 233 87,59


2 Tidak ada / Sembarangan 33 12,41
JUMLAH 266 100
N=266 (Rumah )
Berdasarkan data dari tabel 3.24, didapatkan sebagian besar
penduduk Tempat Penampungan Sampah Sementara Di Wilayah Desa
Pusungi Dusun 2 dan 4 didapatkan 233 rumah dengan persentase 87,59%
ada tempat sampah penampungan sementara.

Table 3.25. Distribusi Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara


Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
NO KONDISI PENAMPUNGAN FREKUENSI %
1 Banyak Lalat 66 24,81
2 Banyak kecoa 0 0
3 Bau busuk 22 8,27
4 Terpelihara 178 66,92
JUMLAH 266 100
N = 266 (Rumah)

Berdasarkan data dari tabel 3.25, didapatkan sebagian besar


penduduk kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementaranya
didapatkan terpelihara sebanyak 178 dengan persentasi (66,92%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 41


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
4) Sistem Pembuangan Tinja

Tabel 3.26. Distribusi Frekuensi kepemilikan jamban Di Wilayah Desa


Pusungi (Dusun 2 dan 4)

KEPEMILIKAN
NO FREKUENSI %
JAMBAN/WC

1 Ya 260 97,75
2 Tidak 6 2,25
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.26, didapatkan masih ada beberapa
rumah yang tidak memiliki jamban yaitu sejumlah 6 rumah dengan
presentase (2,25%).

Tabel 3.27. Distribusi Frekuensi Jenis Jamban Di Wilayah Desa Pusungi


(Dusun 2 dan 4)
JENIS
NO FREKUENSI %
JAMBAN
1 Cemplung 1 0.37
3 Leher angsa 265 99,63
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.27, didapatkan semua jenis jamban
di wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) adalah leher angsa sejumlah 265
dengan persentasi (99,63%).

Tabel 3.28. Distribusi Frekuensi status kepemilikan jamban Di Wilayah


Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
STATUS
NO FREKUENSI %
KEPEMILIKAN
1 Milik sendiri 259 97,36
2 Milik bersama 3 1.13
3 Menumpang 4 1,51
JUMLAH 266 100
N= 266 (KK)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 42


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Berdasarkan data dari tabel 3.28, didapatkan sebagian besar
penduduk dengan status kepemilikan jamban milik sendiri dengan jumlah
259 Kepala keluarga (97,36%).

Tabel 3.29. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pembuangan Tinja


Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
Tempat
NO FREKUENSI %
Pembuangan
1 Wc 262 98,49
2 Sembarang 4 1,51
JUMLAH 266 100
N = 266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.29, didapatkan sebagian besar tempat
pembungan tinja penduduk tempat pembuangan tinja Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4) adalah wc dengan jumlah 262 kepala keluarga
dengan persentase (98,49%).

Tabel 3.30. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sistem Pembuangan Air


Limbah Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)

NO TEMPAT PEMBUANGAN FREKUENSI %

SPAL system peresapan


1 16 6,01
tertutup
2 Sistem Peresapan terbuka 30 11,27
3 Selokan 213 80,07
4 Sembarang tempat 7 2,65
JUMLAH 266 100
N=266 (rumah)

Berdasarkan data dari tabel 3.30, didapatkan sebagian besar Sistem


Pembuangan Air Limbah Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
penduduk yang membuang air limbahnya di selokan sebanyak 213 Rumah
dengan persentase (80,07%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 43


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
5) Sumber Pencemaran (Air Limbah, Kotoran Ternak)
Tabel 3.31. Distribusi Frekuensi Hewan Ternak Dirumah Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4)
NO HEWAN PELIHARAAN FREKUENSI %
1 Ada 67 25,18
2 Tidak Ada 199 74,82
JUMLAH 266 100
N= 266 (Rumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.31, sebagian besar penduduk Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) tidak memiliki hewan ternak dirumah dengan
jumlah 199 Kepala keluarga dengan persentasi (74,82%).

Tabel 3.32. Distribusi Frekuensi Letak Kandang Hewan Peliharaan Di


Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
NO LETAK KANDANG FREKUENSI %
1 ≤ 25 meter 25 37,32
2 >25 meter 42 62,68
JUMLAH 67 100
N= 67 (Kepemilikin hewan ternak dirumah)
Berdasarkan data dari tabel 3.32, sebagian besar letak kandang Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) > 25 meter dengan jumlah 42
Rumah (62,68%).

Tabel 3.33. Distribusi Frekuensi Kondisi Kandang Di Wilayah Desa Pusungi


(Dusun 2 dan 4)
KEADAAN KANDANG
NO FREKUENSI %
TERNAK
1 Menyatu dengan rumah 5 7,46
2 Terpisah dengan rumah 61 91,05
3 Menempel dirumah 0 0
4 Dikolong rumah 1 1,49
JUMLAH 67 100
N= 67 (Rumah)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 44


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Berdasarkan data dari tabel 3.33, sebagian besar kondisi kandang Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) terpisah dengan rumah dengan
jumlah 61 Rumah dengan persentasi (91,05%).

6) Ekonomi
Tabel 3.34. Distribusi Frekuensi Penghasilan Keluarga Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4)
NO PENGHASILAN FREKUENSI %
1 < Rp.500.000 53 19,93
2 Rp. 500.000 – Rp.1.000.000 153 57,52
3 > Rp. 1.000.000 –Rp. 2.500.000 47 17,67
4 > Rp. 2.500.000 13 4,88
Jumlah 266 100
N= 266 (KK)
Berdasarkan data dari tabel 3.34, sebagian besar penghasilan keluarga Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) Rp.500.000 - Rp.1.000.000 dengan jumlah
153 Kepala keluarga dengan persentasi (57,52%).

Tabel 3.35. Distribusi Frekuensi Alokasi dana untuk pemeliharaan


kesehatan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
Kepemilikan Jaminan
No Frekuensi %
kesehatan
1 Ya 226 84,96
2 Tidak 40 15,04
Jumlah 266 100
N= 266 (KK)
Berdasarkan data dari tabel 3.35, sebagian besar penduduk
mengalokasi dana untuk pemeliharaan kesehatan Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4) yang menjawab ya dengan jumlah 226 Kepala
keluarga dengan persentasi (84,96%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 45


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
7) Kesehatan Bayi Dan Balita
a. Status Gizi Bayi Dan Balita
Tabel 3.36. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Kartu Menuju
Sehat (KMS) pada Bayi/Balita Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun
2 dan 4).
No Kartu Menuju Sehat (KMS) Frekuensi %
1 Memiliki 81 94,51
2 Tidak Memiliki 5 5,49
Jumlah 86 100
N= 86 (jumlah neonatus + bayi + Batita + balita)
Berdasarkan data dari tabel 3.36, didapatkan hanya sebagian kecil
bayi/balita yang memiliki KMS yaitu 81 (94,51%) , sementara yang
tidak memiliki KMS 5 (5,49%).

Tabel 3.37. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gambaran Grafik KMS Pada


Bayi/Balita Setiap Bulan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan
4).
No Grafik KMS Frekuensi %
1 Meningkat / bulan 65 75,58
2 Menurun / bulan 6 6,97
3 Tetap / bulan 15 17,45
Jumlah 86 100
N= 86 (Jumlah neonatus+bayi+batita+balita)
Berdasarkan dari dari tabel 3.37, didapatkan sebagian besar 65
anak (95,65%) memilik grafik KMS meningkat/bulan, dan ada
beberapa grafik KMS yang menurun sebanyak 6 (6,97%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 46


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.38. Distribusi Status Gizi Pada Bayi dan Balita Setiap Bulan Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
No Status gizi Frekuensi %
1 Gizi lebih 0
2 Gizi baik 43 93,48
3 Gizi kurang 2 4,35
4 Bawah garis merah 0
5 Stunting (pendek) 1 2,17
Jumlah 46 100
N= 46 (Jumlah neonatus+bayi+batita+balita)
Berdasarkan dari dari tabel 3.38, didapatkan status gizi pada bayi
dan balita setiap bulan di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
sebagian besar Gizi Baik 43 orang (93,48%) dan stunting sebanyak 1
orang (2,17%)

Tabel 3.39. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif


Pada Bayi Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Pemberian ASI ekslusif Frekuensi %
1 Ya 40 80
2 Tidak 10 20
Jumlah 50 100
N= 50 Jumlah Bayi (6 bln-3 Tahun)

Berdasarkan data dari tabel 3.39, didapatkan 40 bayi sudah


diberikan ASI Ekslusif (80%).

Tabel 3.40. Distribusi Frekuensi Penyebab Bayi Tidak Diberikan ASI Di


Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Tidak Diberikan ASI Frekuensi %
1 Produksi ASI berkurang 1 10
2 Bayi tidak mau makan 3 30
3 Ibu bekerja 4 40
4 Putting mamae tidak normal 0 0
5 Ibu sakit 1 10
6 Estetika 1 10
Jumlah 10 100
N= 10 (Bayi yang tidak diberikan ASI Ekslusif)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 47


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Berdasarkan data dari tabel 3.40, didapatkan sebagian besar
penyebab bayi tidak diberikan ASI adalah karena ibu berkerja sejumlah
4 (40%) dan bayi tidak mau makan sebanyak 3 (30%)

Tabel 3.41. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian Vitamin A Pada


Bayi/BalitaDi Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
N0 Pemberian Vitamin A Frekuensi %
1 Ya 74 86,05
2 Tidak 12 13,95
Jumlah 86 100
N= 86 (Neonatus+Bayi+batita+balita)
Berdasarkan data dari tabel 3.41, didapatkan seluruh bayi/balita
diberikan vitamin A yaitu 74 bayi dan balita dengan persentase
(86,05%).

Tabel 3.42. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Yang Sering Di


Derita Pada Bayi/Balita Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan
4).
No Penyakit Frekuensi %
1 Ispa 5 5,81
2 Demam/Panas 55 63,95
Penyakit kulit (Kudis,
3 1 1,16
kurap,Gatal2, bisul)
4 Kejang 2 2,32
5 Diare 13 15,11
6 DBD 2 2,32
7 Lain-lain 8 9,33
TOTAL 86 100
N= 39 (Neonatus+Bayi+batita+balita)

Berdasarkan data dari tabel 3.42, ditemukan penyakit yang sering


dialami bayi/balita adalah Demam/Panas dengan jumlah 55 bayi dan balita
dengan persentase (63,95%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 48


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
8) Masalah anak dan remaja
a. Kesehatan Anak

Tabel 3.43. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anak Yang Mengalami


Kesulitan Makan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
No Kesulitan Makan Frekuensi %

1 Ya 56 56,56
2 Tidak 43 43,43
Jumlah 99 100
N= 99 (Anak 6-12 thn)

Berdasarkan data dari tabel 3.43, didapatkan Anak Yang mengalami


Kesulitan Makan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) sejumlah 56
anak (56,56%).

b. Kesehatan Remaja
Tabel 3.44. Distribusi Frekuensi Masalah yang Sering Dialami Anak
Remaja Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Masalah Remaja Frekuensi %
1 Kesulitan Belajar 7 9,21
2 Kurang bisa bergaul 0 0
3 Begadang 45 59,22
4 Kurang percaya diri 3 3,94
5 Lain – lain 21 27,63
Jumlah 76 100
N= 76 (Remaja 13-17 thn)

Berdasarkan data dari tabel 3.44, didapatkan masalah yang sering


dialami anak remaja Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) yaitu
begadang sejumlah 45 remaja (59,22%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 49


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.45. Distribusi Frekuensi cara remaja mengatasi masalah Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Kegiatan Frekuensi %
1 Bercerita pada teman 10 13,15
2 Bercerita pada orang tua 59 77,63
3 Bercerita pada saudara 3 3,94
4 Marah / mengamuk 0 0
5 Mengurung diri 1 1,32
6 Lari dari rumah 0 0
7 Lain – lain 3 3,94
Jumlah 76 100
N= 76 (Remaja yang bermasalah)

Berdasarkan data dari tabel 3.45, didapatkan sebagian besar cara


remaja mengatasi masalah Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
yaitu bercerita pada orang tua sejumlah 59 remaja (77,63%).

Tabel 3.46. Distribusi Frekuensi Kegiatan Remaja Pada Waktu Luang Di


Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Kegiatan Frekuensi %
1 Kegiatan keagamaan 10 13,15
2 Membantu orang tua 42 55,26
3 Berolahraga 7 9,23
4 Karang taruna 0 0
5 Main Gadget / play games 17 22,36
Jumlah 76 100
N= 76 (Remaja 13-17 thn)

Berdasarkan data dari tabel 3.46, didapatkan kegiatan remaja


pada waktu luang yang paling banyak Di Wilayah Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4) yaitu membantu orang tua sejumlah 42 remaja
(55,26%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 50


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
9) Sarana Pendidikan
Tabel 3.47. Distribusai frekuensi sarana pendidikan di wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Sarana Pendidikan Frekuensi %
1 PAUD/Play Group 0 0
2 TK 1 25
3 SD 1 25
4 SMP 1 25
5 SMU 1 25
6 Lain-lain 0 0
Jumlah 4 100

Berdasarkan data dari tabel 3.47, didapatkan di wilayah


Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) memiliki 4 fasilitas pendidikan
yaitu Taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama dan sekolah menengah keatas.

10) Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial


Tabel 3.48. Distribusai frekuensi Keluarga Mendapat Informasi Kesehatan
Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Sarana Informasi Frekuensi %
1 Radio 7 2,63
2 Televisi 35 13,16
3 Koran/majalah 0 0
4 Papan Pengumuman RW/desa 10 3,76
Penyuluhan
5 176 66,17
Puskesmas/Posyandu
6 Lain-lain (Mesos, media lain). 38 14,28
Jumlah 266 100
N = 266 (KK)
Berdasarkan data dari tabel 3.48, didapatkan sebagaian besar
mendapat Informasi Kesehatan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
dari penyuluhan Puskesmas/Posyandu sejumlah 176 Kepala keluarga
(66,17).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 51


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.49. Distribusi Frekuensi kebiasaan keluarga melakukan
pemeriksaan kesehatan
No Tempat Pemeriksaan Frekuensi %
1 Puskesmas 221 83,08
2 Rumah Sakit 7 2,63
3 Dokter Praktek 13 4,88
4 Perawat/Bidan Desa 13 4,88
5 Balai Pengobatan 0 0
6 Posyandu/Poskedes 8 3,03
7 Dukun / 2 0,75
8 Pengobatan alternatif 2 0,75
Jumlah 266 100
N = 266 (KK)

Berdasarkan data dari tabel 3.49, didapatkan sebagaian besar


kebiasaan keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan Di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4) di Puskesmas sejumlah 221 Kepala keluarga
(83,08).

Table 3.50. Distribusi Frekuensi Tanggapan Keluarga Terhadap Petugas


Kesehatan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Tanggapan Keluarga Frekuensi %
1 Baik 263 98,87
2 Kurang Baik 3 1,13
TOTAL 266 100
N = 266 (KK)
Berdasarkan data dari tabel 3,50, didapatkan semua Tanggapan
Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun
2 dan 4) adalah Baik sejumlah 263 Kepala keluarga (98,87%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 52


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
11) Komunikasi
Tabel 3.51. Distribusi Frekuensi sarana komunikasi yang digunakan
keluarga
No Sarana Komunikasi Frekuensi %
1 Telephone/Handphone 266 100
2 Koran/majalah 0 0
3 Radio 0 0
Papan Pengumuman
4 0 0
dusun/desa
Jumlah 266 100
N : 266 (KK)
Berdasarkan data dari tabel 3.51, sarana komunikasi yang
digunakan keluarga di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) semuanya
menggunakan telephone/handphone sejumlah 266 (KK) dengan
persentase (100%).

12) Maternal dan KB


a. Kesehatan Ibu Hamil
Tabel 3.52. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu Hamil Dalam
Keluarga Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
No Ibu Hamil Frekuensi %
1 Ya
a. Usia < 20 tahun 2 28,57
b. Usia 20 – 35
3 42,86
tahun
c. Usia >35 tahun 2 28,57
2 Tidak 0 0
Jumlah 7 100
N=7 (ibu hamil)
Berdasarkan data dari tabel 3.52 jumlah ibu hamil dengan usia 20-
35 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase (42,86%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 53


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.53. Distribusi Frekuensi berdasarkan Umur Kehamilan Ibu Yang
Sekarang Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
No Umur Kehamilan Frekuensi %
Triwulan I (1 – 3
1 1 14,28
bulan )
Triwulan II (4 – 6
2 4 57,14
bulan )
Triwulan III (7 – 9
3 2 28,57
bulan )
Jumlah 7 100
N=7 (Ibu Hamil)

Berdasarkan data dari tabel 3.53, didapatkan ibu hamil memiliki usia
kehamilan terbanyak pada trimester 2 sebanyak 4 orang (57,14%).

Tabel 3.54. Distribusi Frekuensi tempat pemeriksaan kehamilan Di


Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
No Tempat Pemeriksaan Frekuensi %
1 Dokter Praktek 0 0
2 Puskesmas/Poskedes 6 85,72
3 Rumah Sakit 1 14,28
4 Bidan Praktek 0 0
5 Tidak Periksa 0 0
6 Dukun 0 0
Jumlah 7 100
N=7 (Ibu Hamil)

Berdasarkan data dari tabel 3.54, didapatkan 6 (85,72%) ibu


hamil memeriksakan kehamilannya di Puskesmas/Poskesdes.
Berdasarkan hasil pendataan penyakit yang menyertai kehamilan yaitu
anemia. Serta informasi pendidikan kesehatan yang diberikan kepada
ibu hamil terkait perawatan payudara, persiapan persalinan, perawatan
bayi baru lahir (perawatan tali pusat), gizi ibu hamil dan ASI Esklusif.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 54


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.55. Distribusi Frekuensi Cakupan Pertolongan Persalinan Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
No Pertolongan Persalinan Frekuensi %
1 Tenaga Kesehatan
a. Dokter 0 0
b. Perawat 0 0
c. Bidan 2
100
2 Non Tenaga Kesehatan
a. Dukun Terlatih 0 0
b. Dukun tidak terlatih 0 0
Jumlah 2 100
N=2 (Ibu Nifas)

Berdasarkan data dari tabel 3.55, ibu nifas dibantu oleh bidan
dalam melahirkan, yaitu sejumlah 2 orang (100%).

b. Keluarga Berencana
Tabel 3.56. Distribusi Frekuensi berdasarkan Peserta Akseptor KB Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Akseptor KB Frekuensi %
1 Peserta 84 77,77
2 Tidak Peserta 24 22,23
Jumlah 108 100
N= 108 (PUS)

Berdasarkan data dari tabel 3.56, didapatkan peserta akseptor KB di


Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) dengan jumlah 84 peserta
(77,77%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 55


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Tabel 3.57. Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Menjadi Peserta KB di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Tidak Menjadi Peserta Frekuensi %
1 Agama 10 41,66
2 Sakit 1 4,16
3 Takut 1 4,16
4 Dilarang Suami 1 4,16
5 Ingin mempunyai Anak 11 45,83
6 Tidak tahu tentang KB 0 0
Jumlah 24 100
N = 24 (PUS yang bukan menjadi peserta KB)

Berdasarkan data dari tabel 3.57, didapatkan alasan tidak menjadi


peserta akseptor KB di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) dengan
jumlah terbanyak yaitu ingin mempunyai anak 11 peserta (45,83%).

13) Status kesehatan


a) Kesakitan
Tabel 3.58. Distribusi Frekuensi Penyakit Terbanyak yang diderita keluarga
1 tahun terkahir Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Jenis Penyakit Frekuensi %
1 Hipertensi 20 21,97
2 Asma 5 5,49
3 Magh 8 8,79
4 Jantung 0 0
5 Gizi Buruk 3 3,29
6 DM 5 5,49
7 Demam 36 39,56
8 ISPA 0 0
9 Diare 3 3,29
10 Asam Urat 11 12,08
11 Gangguan Jiwa 0 0
12 Ginjal 0 0
Jumlah 91 100
N=91 Jiwa (keluarga yang menderita penyakit 1 tahun terakhir)

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 56


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Berdasarkan data dari tabel 3.58, didapatkan penyakit terbanyak
yang diderita keluarga 1 tahun terakhir adalah Demam sebanyak 36
(39,56), dan Hipertensi sebanyak 20 (21,97%).

b) Kematian
Tabel 3.59. Distribusi Kematian Dalam Periode Satuan Terakhir Di
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4).
No Umur Frekuensi %
1 0 – 28 hari ( Neonatus) 0 0
2 1 bln – 12 bln ( bayi ) 0 0
3 1 thn – 3 thn ( batita ) 0 0
4 >3 thn – 5 thn ( balita ) 0 0
5 >5 thn – 12 thn ( anak ) 0 0
>12 thn – 17 thn thn
6 0 0
(remaja )
>17 thn – 35 thn ( dewasa
7 0 0
muda )
>35 thn – 59 thn ( dewasa
8 0 0
tua )
9 ≥60 thn ( lansia ) 1 100
Jumlah 0 0
N= 1 (Kematian)
Berdasarkan data dari tabel 3.59, didapatkan Kematian Dalam
Periode Satuan Terakhir Di Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) sebanyak 1
orang (100%) dengan umur >60 tahun.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 57


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
14) Lansia
Tabel 3.60 Distribusi Frekuensi Penyakit yang Sering Diderita Lansia Di
Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Jenis Penyakit Frekuensi %
1 Hipertensi 17 36,95
2 Jantung 0 0
3 Rheumatik 17 36,95
4 Astma 2 4,34
5 Gastritis 2 4,34
6 Kolestrol 6 13,04
7 DM 4 8,69
TOTAL 46 100
N=46 (Lansia yang menderita penyakit)

Berdasarkan data dari tabel 3.60, didapatkan penyakit terbanyak


yang diderita lansia di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) adalah
reumatik dan hipertensi dengan jumlah 17 (36,95%).

Tabel 3.61 Distribusi Frekuensi Kunjungan Pemeriksaan Kesehatan Lansia


Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
No Kunjungan Frekuensi %
1 1 kali / tahun 4 6,55
2 2 kali / tahun 0 0
3 3 kali / tahun 0 0
4 Setiap bulan 6 9,83
5 Bila sakit saja 51 83,60
Jumlah 61 100
N=61 (Lansia)

Berdasarkan data dari tabel 3.61, didapatkan kunjungan pemeriksaan


kesehatan lansia terbanyak di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4)
adalah Bila sakit saja dengan jumlah 51 (83,60%).

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 58


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
2. PENGUMPULAN DATA
1. Sebagian besar pemanfaatan pekarangan rumah penduduk Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) adalah tidak dimanfaatkan sejumlah 174
rumah dengan persentase (65,43%).
2. Didapatkan bahwa sebagian besar vector yang banyak disekitar rumah
penduduk Di Wilayah Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) adalah Lalat yang
terdapat di 101 rumah dengan persentase (37,96%).
3. Didapatkan sebagian besar penduduk dengan tempat penampungan air
dalam kondisi terbuka dengan jumlah 208 Rumah dengan persentase
(78,19%) sehingga masih memungkinkan terjadinya perkembangbiakan
nyamuk aedes aegepty.
4. Didapatkan sebagian besar pembuangan sampah adalah di kumpul dan
dibakar dengan jumlah 171 rumah dengan persentase (64,28%), hal ini
sebenarnya tidak memenuhi syarat kesehatan karna akan menimbulkan
dampak lingkungan berupa asap yang dapat menyebabkan infeksi saluran
pernafasan.
5. Didapatkan masih ada beberapa rumah yang tidak memiliki jamban yaitu
sejumlah 6 rumah dengan presentase (2,25%).
6. Didapatkan sebagian besar Sistem Pembuangan Air Limbah Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) penduduk yang membuang air limbahnya di
selokan sebanyak 213 Rumah dengan persentase (80,07%).
7. Sebagian besar penyebab bayi tidak diberikan ASI adalah karena ibu
berkerja sejumlah 4 (40%) dan bayi tidak mau makan sebanyak 3 (30%)
8. Ditemukan penyakit yang sering dialami bayi/balita adalah Demam/Panas
dengan jumlah 55 bayi dan balita dengan persentase (63,95%).
9. Didapatkan penyakit terbanyak yang diderita lansia di Wilayah Desa
Pusungi (Dusun 2 dan 4) adalah reumatik dan hipertensi dengan jumlah 17
(36,95%)
10. Didapatkan kunjungan pemeriksaan kesehatan lansia terbanyak di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) adalah Bila sakit saja dengan jumlah 51
(83,60%).
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 59
di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
3. ANALISA DATA
Tabel 3.62 Analisa Data
NO Data Subjektif Data Objektif Masalah
Kesehatan
1. Usia lanjut: 1. Didapatkan penyakit Defisit kesehatan
sebagian besar terbanyak yang komunitas
dari jumlah lansia diderita lansia di berhubungan
mengalami Wilayah Desa Pusungi dengan kurangnya
berbagai keluhan (Dusun 2 dan 4) adalah partisipasi lansia
penyakit reumatik dan dalam
hipertensi dengan pemeliharaan
jumlah 17 (36,95%) kesehatan di
2. Didapatkan kunjungan Dusun 2 dan 4
pemeriksaan Desa Pusungi.
kesehatan lansia
terbanyak di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun
2 dan 4) adalah Bila
sakit saja dengan
jumlah 51 (83,60%).
2. Lingkungan fisik: 1. Sebagian besar Ketidakefektifan
Lingkungan yang pemanfaatan pemeliharaan
tidak sehat di pekarangan rumah kesehatan
Dusun 2 dan 4 di penduduk Di Wilayah lingkungan
Desa Pusungi Desa Pusungi (Dusun berhubungan
2 dan 4) adalah tidak dengan kurangnya
dimanfaatkan pengetahuan
sejumlah 174 rumah masyarakat dalam
dengan persentase memelihara
(65,43%). lingkungan yang
2. Didapatkan bahwa memenuhi syarat
sebagian besar vector kesehatan dan
yang banyak disekitar penerapan PHBS di
rumah penduduk Di Dusun 2 dan 4
Wilayah Desa Pusungi Desa Pusungi
(Dusun 2 dan 4) adalah
Lalat yang terdapat di
101 rumah dengan
persentase (37,96%).
3. Didapatkan sebagian
besar penduduk
dengan tempat
penampungan air
dalam kondisi terbuka
dengan jumlah 208

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 60


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Rumah dengan
persentase (78,19%)
sehingga masih
memungkinkan
terjadinya
perkembangbiakan
nyamuk aedes
aegepty.
4. Didapatkan sebagian
besar pembuangan
sampah adalah di
kumpul dan dibakar
dengan jumlah 171
rumah dengan
persentase (64,28%),
hal ini sebenarnya
tidak memenuhi syarat
kesehatan karna akan
menimbulkan dampak
lingkungan berupa
asap yang dapat
menyebabkan infeksi
saluran pernafasan.
5. Didapatkan masih ada
beberapa rumah yang
tidak memiliki jamban
yaitu sejumlah 6
rumah dengan
presentase (2,25%).
6. Didapatkan sebagian
besar Sistem
Pembuangan Air
Limbah Di Wilayah
Desa Pusungi (Dusun
2 dan 4) penduduk
yang membuang air
limbahnya di selokan
sebanyak 213 Rumah
dengan persentase
(80,07%).
3 Kesehatan 1. Sebagian besar Resiko
anggota keluarga: penyebab bayi tidak ketidakefektifan
bayi, balita, diberikan ASI adalah peemeliharaan
remaja yang karena ibu berkerja kesehatan pada
mengalami sejumlah 4 (40%) dan bayi, balita, dan

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 61


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
gangguan bayi tidak mau makan remaja
Kesehatan sebanyak 3 (30%) berhubungan
2. Ditemukan penyakit dengan kurangnya
yang sering dialami kesadaran
bayi/balita adalah komunitas
Demam/Panas dengan terhadap kesehatan
jumlah 55 bayi dan bayi dan balita di
balita dengan Dusun 2 dan 4
persentase (63,95%). Desa Pusungi

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 62


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
Setelah teridentifikasi beberapa masalah keperawatan komunitas, selanjutnya dilakukan penapisan untuk menetukan
prioritas masalah yang dilakukan oleh mahasiswa, perangkat Desa, Kepala Dusun dan Tokoh – tokoh masyarakat.

4. PENAPISAN MASALAH
Tabel 3.63 Penapisan Masalah Komunitas Di Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) Kecamatan Ampana Tete

Kriteria penapisan

Kemungkinan untuk diatasi


Tersedia sumber daya

Sesuai dengan program


Jumlah yang beresiko

pendidikan kesehatan
Sesuai dengan peran

Kemungkinan untuk

Sumber daya peralatan


Minat masyarakat

Jumlah skore
Sumber daya tempat
Besarnya resiko

Sumber daya waktu

Sumber daya orang


Sumber daya dana
pemerintah
Komunitas
Diagnosa keperawatan komunitas

perawat
Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan 5 5 4 5 3 4 5 4 3 4 5 5 52
kurangnya partisipasi lansia dalam pemeliharaan
kesehatan di Dusun 2 dan 4 Desa Pusungi.
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 5 4 4 5 3 5 5 4 3 4 4 5 51
lingkungan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam memelihara

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 63


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan dan
penerapan PHBS di Dusun 2 dan 4 Desa Pusungi
Resiko ketidakefektifan peemeliharaan kesehatan 5 3 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 51
pada bayi, balita, dan remaja berhubungan dengan
kurangnya kesadaran komunitas terhadap kesehatan
bayi dan balita di Dusun 2 dan 4 Desa Pusungi

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 64


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
5. PRIORITAS MASALAH
1. Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan kurangnya partisipasi
lansia dalam pemeliharaan kesehatan di Dusun 2 dan 4 Desa Pusungi.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan lingkungan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang
memenuhi syarat kesehatan dan penerapan PHBS di Dusun 2 dan 4 Desa
Pusungi
3. Resiko ketidakefektifan peemeliharaan kesehatan pada bayi, balita, dan
remaja berhubungan dengan kurangnya kesadaran komunitas terhadap
kesehatan bayi dan balita di Dusun 2 dan 4 Desa Pusungi

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 65


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
6. RENCANA KEPERAWATAN
Tabel 3.64 Rencana Keperawatan Komunitas Di Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) Kecamatan Ampana Tete.

Diagnosa
No Keperawatan Tujuan Sasaran Strategi Rencana kegiatan
Komunitas
1 Defisit kesehatan Setelah dilakukan tindakan Lansia Ceramah 1. Berikan penyuluhan tentang
komunitas berhubungan keperawatan 1 kali pertemuan dan dan tanya penyakit dan gangguan kesehatan
dengan kurangnya diharapkan masyarakat di Dusun 2 warga di jawab yang dapat timbul pada lansia
partisipasi lansia dalam desa praktek 2. Berikan penyuluhan tentang
dan 4 Desa Pusungi mampu:
pemeliharaan kesehatan pusungi Rheumatik pada lansia
di Dusun 2 dan 4 Desa a. Mengidentifikasi penyakit dan dusun 2 3. Berikan penyuluhan tentang
Pusungi. gangguan kesehatan yang dapat dan 4 pentingnya kontrol kesehatan pada
timbul pada lansia. lansia
b. Memahami pentingnya 4. Mengajak lansia di Dusun 2 dan 4
pemeriksaan kesehatan bagi lansia Desa Pusungi untuk mengikuti
posyandu lansia secara rutin
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Warga Ceramah 1. Diskusikan bersama warga tentang
pemeliharaan kesehatan keperawatan 1 kali pertemuan di dan tanya tindakan yang dapat dilakukan oleh
lingkungan diharapkan masyarakat di Dusun 2 Dusun 2 jawab, warga bila ada anggota keluarga yang
berhubungan dengan dan 4 Desa Pusungi mampu:. dan 4 Praktek sakit.
kurangnya pengetahuan a. Mampu memahami dan Desa 2. Berikan penyuluhan PHBS tentang (
masyarakat dalam menerapkan PHBS ( 3M ) untuk Pusungi 3M ) dalam mencegah masalah
memelihara lingkungan pencegahan masalah kesehatan kesehatan yang ditimbulkan oleh
yang memenuhi syarat yang ditimbulkan lingkungan lingkungan
kesehatan dan

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 66


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
penerapan PHBS di b. Mampu memahami cara 3. Berikan penyuluhan tentang manfaat
Dusun 2 dan 4 Desa pengelolaan sampah BAB pada tempatnya.
Pusungi c. Mempu mengetahui tentang 4. Berikan contoh dalam mempraktekan
pentingnya BAB pada tempatnya PHBS yang baik dilingkungan
berumah Tangga.
3 Resiko ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Warga Ceramah 1. Diskusikan tentang cara-cara
. pemeliharaan kesehatan keperawatan 1 kali pertemuan di Dusun dan tanya perawatan bayi dan balita di rumah
pada bayi, balita, dan diharapkan masyarakat di Dusun 2 2 dan 4 jawab, 2. Berikan penyuluhan tentang
remaja berhubungan dan 4 Desa Pusungi mampu: Desa Praktek pemeliharaan status kesehatan pada
dengan kurangnya a. Memahami dan menerapkan Pusungi bayi dan balita
kesadaran komunitas pemeliharaan status kesehatan 3. Berikan penyuluhan tentang cara
terhadap kesehatan bayi pada bayi dan balita merawatan anak demam pada
dan balita di Dusun 2 b. Mampu menerapkan ASI Ekslusif keluarga
dan 4 Desa Pusungi pada bayi 0-3 thn
c. Mampu mengetahui cara
perawatan padan bayi/anak
demam.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 67


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
7. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tabel 3.65 Implementasi dan Evaluasi Komunitas Di Desa Pusungi (Dusun 2 dan 4) Kecamatan Ampana Tete

No. Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Defisit kesehatan Tanggal 15 Juni 2022 a. Evaluasi Struktur :
1. komunitas 1. Pukul 08.30 WITA melakukan pemeriksaan 1) Rencana kegiatan telah
berhubungan dengan tekanan darah, dan Berat Badan pada lansia di dilakukan tiga hari sebelum
kurangnya partisipasi
puskesdes pusungi. kegiatan dilaksanakan
lansia dalam
pemeliharaan kesehatan 2. Pukul 09.00 WITA Melakukan penyuluhan 2) Pemberitahuan penyuluhan,
di Dusun 2 dan 4 Desa kesehatan tentang asam urat pada lansia dan dan senam telah dilakukan tiga
Pusungi. PHBS, meliputi: hari sebelum acara
a. Pengertian Asam Urat dilaksanakan
b. Tanda dan gejala Asam Urat b. Evaluasi Proses :
c. Komplikasi Asam Urat 1) Lansia yang hadir dalam
d. Pencegahan pada Penyakit Asam Urat penyuluhan sebanyak 31 orang
e. Makanan Apakah yang Diperbolehkan 2) Penyuluhan dilaksanakan di
f. Makanan yang Tidak Diperbolehkan Posko Kesehatan Desa
g. 10 perilaku hidup bersih dan sehat di rumah (Poskesdes)
tangga 3) Lansia cukup antusias
h. Manfaat rumah tangga ber PHBS mendengarkan pemaparan
3. Pukul 09.30 WITA, melakukan senam lansia pada materi mengenai Asam Urat dan
semua lansia yang berada di desa Pusungi. PHBS, dan pelaksanaan senam.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 68


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
4. Pukul 10.00 WITA Makan buah bersama para c. Evaluasi Hasil :
lansia, kader, dan pihak puskesmas Ampana Tete. 1) Lansia mengatakan memahami
5. Pukul 10.20 WITA melakukan pemeriksaan tentang Asam Urat dan PHBS
kesehatan pada lansia, dibantu oleh dokter dan dalam Rumah Tangga.
perawat puskesmas Tete 2) Lansia mengatakan paham dan
akan mempraktekan materi
penyuluhan dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungan
keluarga.
2. Ketidakefektifan Tanggal 12 Juni 2022 a. Evaluasi Struktur :
pemeliharaan kesehatan 1. Pukul 15.00 – 15.45 WITA 1) Rencana kegiatan telah
lingkungan a. Melakukan penyuluhan kesehatan PHBS, dilakukan dua hari sebelum
berhubungan dengan meliputi kegiatan dilaksanakan
kurangnya pengetahuan 1) Pengertian PHBS dan 3M 2) Pemberitahuan penyuluhan
masyarakat dalam 2) Jenis-jenis PHBS telah dilakukan dua hari
memelihara lingkungan 3) Manfaat PHBS sebelum acara dilaksanakan
yang memenuhi syarat 4) Penyakit akibat tidak ber PHBS b. Evaluasi Proses :
kesehatan dan 5) Manfaat mencuci tangan pakai air bersih dan 1) Warga yang hadir dalam
penerapan PHBS di sabun penyuluhan sebanyak 17 orang
Dusun 2 dan 4 Desa 2. Pukul 16.00 – 17.30 WITA Melakukan kerja bakti 2) Penyuluhan dilaksanakan di
Pusungi bersama warga dusun 2 dan 4, dibantu oleh aparat Kantor desa Pusungi.
desa Pusungi. 3) Warga cukup antusias
mendengarkan pemaparan
materi mengenai PHBS

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 69


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
4) Warga bersemangat dalam
melakukan kerja bakti
bersama.
c. Evaluasi Hasil :
1) Masyarakat mengatakan
memahami tentang PHBS
terkait pengolahan sampah
yang sehat, rumah dan
lingkungan yang sehat dan 3M
2) Masyarakat mengatakan
paham dan akan
mempraktekan PHBS dalam
kehidupan sehari-hari di
lingkungan keluarga.
3 Resiko ketidakefektifan Tanggal 15 Juni 2022 a. Evaluasi struktur :
pemeliharaan kesehatan 1. Pukul 09.00, melakukan penimbangan TB, BB, 1) Rencana kegiatan telah
pada bayi, balita, dan dan PB pada bayi, dan balita. dilakukan tiga hari sebelum
remaja berhubungan
2. Pukul 09.20 Melakukan penyuluhan kesehatan kegiatan dilaksanakan
dengan kurangnya
kesadaran komunitas tentang ASI Eksklusif dan PHBS, meliputi : 2) Pemberitahuan penyuluhan
terhadap kesehatan bayi a. Pengertian Asi Ekslusif telah dilakukan tiga hari
dan balita di Dusun 2 b. Komposisi ASI sebelum acara dilaksanakan
dan 4 Desa Pusungi. c. Inisiasi Menyusui Dini b. Evaluasi Proses :
d. Teknik Menyusui 1) Masyarakat yang hadir dalam
penyuluhan sebanyak 20 orang

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 70


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
e. 10 perilaku hidup bersih dan sehat di rumah 2) Penyuluhan dilaksanakan di
tangga rumah bidan.
f. Manfaat rumah tangga ber PHBS 3) Masyarakat cukup antusias
3. Pukul 10.00 Melakukan makan sehat, dengan selama penyuluhan
menu bubur kacang hijau bersama peserta berlangsung
Posyandu ibu dan anak, kader desa, dan Pihak c. Evaluasi Hasil :
Puskesmas Ampana Tete. 1) warga mengatakan paham
tentang penyuluhan kesehatan
yang diberikan terkait Asi
Ekslusif yang diselipkan
dengan materi PHBS

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 71


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat di Dusun 2 dan 4 Desa
Pusungi masih perlu ditingkatkan khususnya dalam pengelolaan sampah,
tempat pembuangan limbah, dan jamban sehat sebagai bentuk pencegahan
dari penyakit infeksi / menular maupun tidak menular.
2. Pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan lansia di Dusun 2 dan 4
Desa Pusungi masih perlu dicanangkan lebih baik lagi dalam program-
programnya, seperti peningkatan jumlah kunjungan lansia secara teratur
untuk melakukan kontrol kesehatan.
3. Sebagian masyarakat masih belum memahami seputar memelihara
kesehatan utamanya pada masyarakat yang mengalami asam urat di Dusun
2 dan 4 Desa Pusungi.
4. Masih kurangnya pemahaman ibu betapa pentingnya ASI Ekslusif pada bayi
0 hari – 2 tahun di dusun 2 dan 4 desa pusungi.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas Ampana Tete
Diharapkan dapat membuat modifikasi dalam menjalankan program
yang ada sehingga dapat menarik minat masyarakat, baik untuk pelaksanaan
Posbindu, Promosi kesehatan, dan lain sebagainya.
Selain itu, diharapkan kedepannya dapat menjadi wadah bertumbuh
yang baik bagi mahasiswa, dan dapat menjadi fasilitator yang dapat
diandalkan bagi mahasiswa maupun masyarakat setempat.
2. Bagi Instansi Pemerintah
Diharapkan pelaksanaan program kesehatan masyarakat yang di
laksanakan secara lintas sektor dapat dipertahankan dan ditingkatkan
sehingga semua pihak dapat berkontribusi dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 72


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
3. Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan media yang ada untuk
mencari lebih banyak informasi seputar kesehatan serta memotivasi diri dan
keluarga agar mengambil peran dalam peningkatan derajat kesehatan seperti
memperhatikan perihal hidup bersih dan sehat.
4. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Diharapkan bagi institusi pendidikan kesehatan terkhusus yang berada
di Kota Ampana, dapat membantu petugas kesehatan yang ada di puskesmas
setempat dalam merencanakan program peningkatan derajat kesehatan
masyarakat baik dalam bentuk pengabdian masyarakat atau pratek lapangan
bersama mahasiswa.
Selain itu dapat mempertimbangkan kembali tempat tujuan untuk
praktek selanjutnya, dengan pertimbangan apakah ditempat praktek tersebut
sudah dilakukan praktek atau penelitian yang sama. Untuk mempertahankan
respon masyarakat setempat terhadap kunjungan mahasiswa.
5. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat membantu program Puskesmas setempat sebagai
pelayanan kesehatan dasar masyarakat sebagai bentuk belajar lapangan,
berbagi pengalaman, dan pengabdian kepada masyarakat. Dan dapat
menjadi penyalur keinginan warga terhadap gangguan kesehatan yang
sering terjadi dimasyarakat.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 73


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2
DAFTAR PUSTAKA

Ardhi, Yudha. 2013. Merancang Media Promosi Unik dan Menarik. Yogyakarta:
Bintang Pustaka Abadi.
Bambang, 2015. Asuhan Keperawatan Komunitas.Palembang; LIPI
Benny,2010. Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta; TIM.
Jaji, 2012. Asuhan Keperawatan Komunitas dan Keluarga. Fakultas Keperawatan;
Universitas Indonesia. Diakses dari Http;/umc.ac.id pada tanggal 23 Mei
2022.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian RI.
Rezky, 2013. Asuhan Keperawatan Komunitas dan Keluarga di Desa Tinggadek,
kabupaten Mulyorejo 2017. FKIK; Universitas Airlangga. Diakses dari
Http;umc.ac.id pada tanggal 23 Mei 2022.
Tim PISPK. 2021. Profil Kesehatan Puskesmas Ampana Tete: Data PISPK. Desa
Pusungi:Puskesmas Ampana Tete.
Tim Puskesmas Ampana Tete. 2022. Profil Kesehatan Ampana Tete. Desa
Pusungi:Puskesmas Ampana Tete.
Umar dkk. 2020. Panduan Profesi Keperawatan Keluarga dan Keperawatan
Komunitas. Palu: Poltekkes Kemenkes Palu.

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas 74


di Desa Pusungi, Dusun 2 dan 4
Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai