Dosen Pembimbing:
Eka Sutrisna, SKM, M.Kes
Ns. Rizki Mauliza, S.kep
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui,
Wakil Ketua I Bid. Akademik
Mengetahui
Ketua STIKes Bumi Persada Lhokseumawe
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang dengan limpahan
rahmat dan anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat
beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Kami sangat bersyukur dapat menyelesaikan Laporan Praktek Belajar
Komunitas di Desa Pulo Blang Mangat, Kecamatan Syamtalira Bayu ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eka Sutrisna, SKM dan Ibu Ns. Rizki
Mauliza, S.Kep selaku dosen pembimbing dan juga kepada semua pihak yang
telah membantu kami selama penyusunan laporan ini berlangsung sehingga dapat
selesai tepat waktu.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran terhadap laporan ini sangat
diperlukan agar kedepannya dapat kami perbaiki. Sekian, terima kasih.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................2
1.3 Manfaat..........................................................................................................2
iv
2.5.1 Definisi Hipertensi................................................................................21
2.5.2 Etiologi Hipertensi................................................................................21
2.5.3 Klasifikasi Hipertensi............................................................................23
2.5.4 Manifestasi Klinis Hipertensi................................................................23
2.5.5 Komplikasi Hipertensi..........................................................................24
BAB VI PENUTUP..............................................................................................37
6.1 Kesimpulan..................................................................................................37
6.2 Saran.............................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
Struktur Organisasi...........................................................................................viii
Tabel Distribusi................................................................................................ix
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Asam Urat....................................................xii
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ASI...............................................................xxiv
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Hipertensi....................................................xxxv
Leaflet Asam Urat.............................................................................................xlv
Leaflet ASI........................................................................................................xlvi
Leaflet Hipertensi.............................................................................................xlvii
Foto Kegiatan....................................................................................................
Undangan Lokmin............................................................................................
Absensi Lokmin................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tanaman obat keluarga (TOGA), Penyuluhan mengenai asam urat, ASI eksklusif,
dan hipertensi.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi tugas dalam
menyelesaikan Praktik Belajar Lapangan Komunitas Pendidikan Profesi Ners
STIKes Bumi Persada Lhokseumawe pada Tahun 2022 di Desa Pulo Blang
Mangat, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara.
b. Tujuan khusus
Adapun tujuan dari Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Desa Pulo Blang
Mangat, Kec. Syamtalira Bayu adalah:
1.3 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Praktek yang dilakukan akan menjadi tempat dimana mahasiswa dapat
mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan pada saat perkuliahan.
b. Bagi Masyarakat
Masyarakat akan menerima informasi mengenai status kesehatan desa
yang mana akan meningkatkan tingkat kualitas kesehatan masyarakat di Desa
Pulo Blang Mangat, Kec. Syamtalira Bayu.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3
2.1.2 Tujuan Kesehatan Masyarakat
Tujuan Kesehatan masyarakat baik dalam bidang promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif adalah tiap warga masyarakat dapat mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, sosial serta diharapkan
berumur panjang. Adapun tujuan umum dan tujuan khusus kesehatan masyarakat
adalah sebagai berikut:
a. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan
secara mandiri.
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
pemahaman tentang pengertian sehat sakit.
2) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan.
3) Tertangani/terlayani kelompok keluarga rawan, kelompok khusus dan
kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan pelayanan
kesehatan.
4
dan anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk
mendeteksi penyakit secara dini.
c. Kuratif ( pengobatan)
Pengobatan adalah usaha yang ditujukan terhadap orang sakit untuk dapat
diobati secara tepat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulikan
kesehatannya.
d. Rehabilitatif (pemeliharaan kesehatan)
Pemeliharaan kesehatan adalah usaha yang ditujukan terhadap penderita
yang baru pulih dari penyakit yang dideritanya.
5
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
pertumbuhan dan perkembangan seperti; ibu hamil, bayi baru lahir,
anak balita, anak usia sekolah, dan usia lanjut.
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan, di antaranya penderita penyakit menular
dan tidak menular.
3) Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya;
wanita tuna susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba,
kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya; panti werda,
panti asuhan, pusat-pusat rehabilitasi dan penitipan anak.
6
2.1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat
Hendrik L. Blum mengatakan bahwa ada empat faktor yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan.
a. Lingkungan (Environment)
Lingkungan meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan manusia)
misalnya sampah, air, udara dan perumahan, dan sosiokultur (ekonomi,
pendidikan, pekerjaan dan lain-lain).
b. Perilaku (Life Styles)
Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat dan tidak
sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat
tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, di samping itu juga
dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial
ekonomi dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.
c. Pelayanan Kesehatan (Health Care Services)
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat
menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap
penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat
yang memerlukan pelayanan kesehatan.
d. Keturunan (Heredity)
Faktor keturunan/genetik berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini
karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik atau faktor
yang telah ada pada diri manusia yang dibawa sejak lahir.
7
Defenisi Pelayanan kesehatan menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2009 (Departemen Kesehatan RI) yang tertuang dalam Undang-
Undang Kesehatan tentang kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
8
b. Dapat diterima dan wajar (acceptable & appropriate)
Pelayanan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan,
keyakinan dan kepercayaan masyarakat serta bersifat wajar.
c. Mudah dicapai (accessible)
Pengertian tercapai disini terutama dari sudut lokasi. Untuk dapat
mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik maka pengaturan distribusi
sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan kesehatan yang terlalu
terkonsentrasi di daerah perkotaan saja dan tidak ditemukan di daerah
pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
d. Mudah dijangkau (affordable)
Pengertian keterjangkauan ini terutama dari sudut biaya. Untuk dapat
mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan biaya pelayanan
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
e. Bermutu (quality)
Pengertian bermutu disini adalah yang menunjukkan pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan yang disatu
pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan di pihak lain tata
cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah
ditetapkan.
9
Efendi (2009) menyimpulkan bahwa komunitas adalah suatu wilayah
kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu.
Dasar-dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan semasyarakat
setempat.
10
kalsium pirofosfat dihidrat (CCPD), dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi
degenarasi tulang rawan sendi (Nurarif dan Kusuma, 2016).
Gejala arthritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Kelainan ini berhubungan
dengan gangguan kinetik asam urat yang hiperurisemia (Sya’diyah 2018).
Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena:
a. Pembentukan asam urat yang berlebih
1) Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang berlebih
2) Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih
karena penyakit lain, seperti leukimia, terutama bila diobati dengan
sitotistika psoarisis, polisetemia vera dan mielofibrosis
b. Kurang asam urat melalui ginjal
1) Gout primer renal terjadi karena ekseresi asam urat ditubuli distal
ginjal yang sehat.
2) Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal,
misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronis.
11
c. Fagositosis
Kristal difagositosis oleh leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya
membran vakuala disekeliling kristal bersatu dan membran leukositik
lisosom.
d. Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakan lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan
hidrogen antara permukaan kristal membran lisosom, peristiwa ini
menyebabkan robekan membran dan pelepasan enzim-enzim dan oksidae
radikal kedalam sitosplasma.
e. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam
cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan
kerusakan jaringan.
12
2.3.5 Penatalaksanaan Asam Urat
Penanganan gout biasanya dibagi menjadi penanganan serangan akut dan
penanganan hiperurisemia pada pasien arthritis kronik. Ada 3 tahapan dalam
terapi penyakit ini (Nurarif dan Kusuma, 2016):
a. Mengatasi serangan akut
b. Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan kristal asam
urat pada jaringan, terutama persendian.
c. Terapi pencegahan menggunakan terapi hiperurisemia.
13
ASI eksklusif adalah tidak memberikan bayi makanan atau minuman lain,
termasuk air putih, kecuali obat-obatan, dan vitamin atau mineral tetes sejak bayi
lahir sampai bayi berusia 6 bulan.
14
ASI yang keluar dari hari ke 10 pasca persalinan sampai
seterusnya.Komposisi relative konstan (adapula yang menyatakan bahwa
komposisi ASI relative mulai konstan pada minggu ke 3 sampai minggu
ke 5), tidak mudah menggumpal bila dipanaskan. ASI pada fase ini yang
keluar pertama kali atau pada 5 menit pertama disebut sebagai foremilk.
Foremilk lebih encer, kandungan lemaknya lebih rendah namun tinggi
laktosa, gula protein, mineral dan air (Nugroho, 2011).
15
kenyamanan, ketentraman, terutama karena mendengar detak jantung
ibunya.
b. Bagi Ibu
Manfaat bagi ibu adalah sebagai berikut:
1) Aspek kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada putin susu merangsang ujung saraf sensorik
sehingga posanterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin
masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada
ovulasi. Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI memberikan 98%
metode kontrasepsi yang efisien selama 6 buan pertama sesudah
kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan belum terjadi
menstruasi kembali.
2) Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin
oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan
berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi
anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang
menyusui lebih rendah dibandingkan yang tidak menyusui. Mencegah
kanker hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui anaknya secara
eksklusif. Penelitian membuktikan ibu yang memberikan ASI secara
eksklusif memiliki resiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium
25% lebih kecil dibanding daripada yang tidak menyusui secara
eksklusif.
3) Aspek penurunan berat badan
Ibu yang menyusui secara eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih
cepat kembali ke berat badan semula seperti sebelum hamil. Pada saat
hamil, berat badan akan bertambah berat, selain karena adanya janin,
juga karena penimbunan lemak pada tubuh. Cadangan lemak ini
sebetulnya memang disiapkan sebagai sumber tenaga dalam proses
produksi ASI. Dengan menyusui, tubuh akan menghasilkan ASI lebih
banyak lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi sebagai
16
cadangan tenaga akan terpakai. Jadi, jika timbunan lemak menyusut
berat badan ibu akan cepat kembali ke keadaan seperti sebelum hamil.
4) Aspek psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga
untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang
dibutuhkan oleh semua manusia.
17
6) Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit- langit mulut
bayi
7) Usahakan sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi,
sehingga puting susu berada diantara pertemuan langit- langit yang
keras (palatum durum) dan langit- langit lunak (palatum molle)
8) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan
memerah sehingga ASI akan keluar dari sinus lactiferous yang terletak
dibawah kalang payudara
9) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara
tidak perlu dipegang atau disangga lagi
10) Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan hidung
bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal itu tidak
perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara
menekan pantat bayi dengan lengan ibu
11) Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus- elus
bayi
c) Cara Menyendawakan Bayi
1) Letakkan bayi tegak lurus bersandar pada bahu ibu dan perlahan-lahan
diusap punggung belakang sampai bersendawa
2) Kalau bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap. Udara
akan keluar dengan sendirinya.
18
Tujuan utama latch on sebenarnya untuk mencegah munculnya luka,
nyeri, bahkan sakit pada puting susu ibu karena posisi isapan bayi yang
kurang tepat. perlekatan (latch on) yang tepat adalah dagu bayi menempel
ke payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan menutupi sebagian besar
areola (area gelap di sekitar puting). Pastikan juga bibir bayi terlipat ke
luar, tidak ada bunyi decak melainkan bunyi menelan, ibu tidak merasa
sakit, dan si kecil tampak tenang saat menyusui. Dengan posisi dan
perlekatan yang tepat, aliran ASI akan lancar, pengosongan payudara akan
efektif, sehingga akan memberikan sinyal ke otak untuk memproduksi ASI
untuk sesi menyusui berikutnya.
c. Menyusui dengan kedua payudara.
Hal ini dilakukan untukmengosongkan kedua belah payudara.
d. Kosongkan payudara
Apabila payudara kosong, otak akan merangsang ppembentukan ASI
untuk sesi selanjutnya.
e. Cukup minum air putih
Untuk menghasilkan ASI yang cukup, pastikan minum air ptuih 2,5 liter
hingga 3 liter perhari.
f. Mengkonsumsi makanan bergizi.
Ibu menyusui memerlukan tambahan jumlah kalori lebih banyak, yakni
300 hingga 500 kalori lebih tinggi dari biasanya. Konsumsi makanan
bernutrisi, tinggi protein, tinggi lemak baik, tinggi serat. Perbanyak
konsumsi biji-bijian utuh (whole grain), protein nabati maupun hewani,
buah, serta sayur. Makanan bergizi yang mengandung vitamin dan mineral
penting yaitu buah-buahan, sayuran hijau, daging, ayam, ikan, telur, dan
lainnya penting sebagai memperbanyak ASI. Oatmeal, mengandung
banyak zat besi. Bawang putih, memiliki kandungan senyawa
galactagogue yang bisa memperbanyak ASI. Aneka jenis sayuran
khususnya yang berdaun gelap, seperti wortel, ubi, bayam, brokoli, daun
katuk. Berbagai jenis sayur tersebut memiliki senyawa khusus di dalamnya
bisa memperbanyak ASI. Biji wijen, mengandung mineral kalsium
sehingga baik untuk memperbanyak produksi ASI serta menunjang
19
pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Kacang atau susu almond dan buah
pepaya juga baik dikonsumsi jika untuk memperbanyak dan memperlancar
persediaan ASI.
g. Isitirahat
Tubuh yang kelelahan dapat menghambat pembentukan ASI
h. Hindari stress
i. Pijat
1) Sambil berdiri di hadapan cermin, angkat satu sisi payudara dengan
tangan kiri dan tahan bagian atas payudara dengan tangan kanan.
2) Letakkan empat jari dari tangan tangan kanan pada bagian atas salah
satu payudara, dan empat jari pada tangan kiri di bagian bawahnya.
3) Gerakkan kedua tangan maju mundur dengan lembut alias secara
melingkar. Jika tangan kanan bergerak ke arah kiri, tangan kiri akan
bergerak ke kanan.
4) Pindahkan kedua tangan Anda ke bagian sisi pinggir payudara, dan
gerakkan secara melingkar seperti yang sebelumnya dilakukan. Jika
perlu, beri tekanan pada payudara secara perlahan.
5) Coba gunakan juga ujung jari-jari Anda untuk memijat dan
memberikan sedikit tekanan pada payudara.
6) Ulangi gerakan ini sampai sekitar 20 kali, kemudian ganti ke bagian
payudara yang lainnya.
7) Masih berada di posisi yang sama, angkat satu sisi payudara dengan
tangan kiri.
8) Gunakan tiga atau empat jemari tangan kanan Anda, lalu buat gerakan
melingkar di atas puting susu sebanyak 20 kali.
9) Lakukan langkah ini sembari jari-jari Anda memberikan tekanan
lembut pada payudara.
10) Rasakan seperti sedang mendorong ASI mengarah ke puting susu, agar
bisa dengan lancar keluar.
11) Masih dengan kedua jari-jari tangan Anda, urut payudara perlahan-
lahan dari bagian luar.
20
12) Posisikan tangan di bagian bawah ketiak dan belahan dada, kemudian
menuju ke arah puting payudara.
13) Ulangi langkah tersebut sebanyak 10 kali dan ganti ke sisi payudara
yang lain.
14) Dengan ujung ibu jari dan telunjuk, puntir pelan-pelan puting susu
pada masing-masing payudara.
21
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau
saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia
menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa
masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada
yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada
bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
b. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya
usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak
dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama
ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar
jangan melewati batas atas yang normal.
c. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah
dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes,
penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang
berkulit hitam.
d. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah
Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh
darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya
tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini
mungkin
e. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30
persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita
tekanan darah tinggi.
f. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga
dapat memicu tekanan darah tinggi.
g. Rokok
22
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan
darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko
diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok
yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan
kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan jantung dan darah.
h. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah
i. Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi
j. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa
menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur
mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan
olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
23
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan darah tidak teratur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataanya ini merupakan gejala
terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan
medis. Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
1) Mengeluh sakit kepala, pusing
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Epistaksis
8) Kesadaran menurun
24
kebutuhan okigen miokardioum tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi
iskemia jantung yang menyebabkan infark.
c. Gagal Ginjal
Kerusakan pada ginjal disebabkan oleh tingginya tekanan pada kapiler-
kapiler glomerulus. Rusaknya glomerulus membuat darah mengalir ke unti
fungsionla ginjal, neuron terganggu, dan berlanjut menjadi hipoksik dan
kematian. Rusaknya glomerulus menyebabkan protein keluar melalui urine
dan terjadilah tekanan osmotic koloid plasma berkurang sehingga terjadi
edema pada penderita hipertensi kronik.
d. Ensefalopati
Ensefalopati (kerusakan otak) terjadi pada hipertensi maligna (hipertensi
yang mengalami kenaikan darah dengan cepat). Tekanan yang tinggi
disebabkan oleh kelainan yang membuat peningkatan tekanan kapiler dan
mendorong cairan ke dalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf
pusat. Akibatnya neuro-neuro disekitarnya terjadi koma dan kematian.
25
BAB III
PROSES PENGUMPULAN DATA
3.2 Pelaksanaan
Pada hari pertama, dari 11 anggota kelompok terbentuk 4 kelompok yang
akan mengumpulkan data di 4 dusun yang berbeda, yaitu Dusun Timur, Dusun
Barat, Dusun Selatan, dan Dusun Utara. Sedangkan pada hari kedua, anggota
kelompok dibagi menjadi 5 kelopok, yang mana satu diantaranya menjadi
perwakilan untuk mendapatkan data di Puskesmas Syamtalira Bayu.
Dari pengumpulan data yang dilakukan selama 2 hari, kami mendapatkan
data sebagai berikut.
a. Data Kabupaten
1) Luas Wilayah : 3.236,86 km2
2) Jumlah Desa : 852 Desa
3) Jumlah Penduduk : 593.511 Jiwa
4) Saranan Pelayanan Kesehatan : Rumah Sakit dan Puskesmas
b. Data Profil Puskesmas
26
1) Luas Wilayah : 7753 km2
2) Jumlah Desa : 38 Desa
3) Jumlah Penduduk : 21.767 Jiwa
4) Jumlah Tenaga Kesehatan
Dokter Umum : 4 Orang
Dokter Gigi : 1 Orang
Perawat : 37 Orang
CMHN : 9 Orang
Bidan Desa : 29 Orang
Bidan Klinis : 70 Orang
Sanitarian : 2 Orang
Ahli Gizi : 1 Orang
c. Data Desa Siaga Sehat Jiwa
Desa Pulo Blang Mangat belum aktif dalam program Data Siaga Sehat
Jiwa, oleh karena itu data yang diperoleh hanya berupa data demografis.
1) Luas Wilayah : 8,5 hektar
2) Jumlah Dusun : 4 Dusun
3) Jumlah KK : 103 KK
4) Jumlah Penduduk : 374 Jiwa
3.3 Evaluasi
a. Pengumpulan data desa
1) Proses pengumpulan data berlangsung dengan cepat dikarenakan luas
wilayah Desa Pulo Blang Mangat yang kecil sehingga kami dapat
selesai dalam waktu 2 hari.
2) Masih banyak warga yang enggan memberikan data dengan jujur
terkait kondisi kesehatan, hal ini dikarenakan proses PBL dilakukan
pada saat pandemi.
3) Banyak warga yang mengharapkan bantuan sehingga pertanyaan
mengenai kualitas hidup tidak dijawab dengan jujur.
b. Pengumpulan data Puskesmas
27
1) Untuk mendapatkan data Puskesmas, perwakilan kelompok harus
menunggu selama 4 jam namun sebagian besar dari data yang
diperlukan tidak dimiliki oleh Puskesmas.
28
BAB IV
HASIL PENGUMPULAN DATA
4.1.1 Usia
2%
8% 13%
Bayi (0-1 tahun)
Balita (1-5 tahun)
Anak dan Remaja (6-19
tahun)
29%
Dewasa (20-59 tahun)
48% Lansia (>60 tahun)
3%
42%
39%
SD
SMP
SMA
PT
17%
29
Berdasarkan diagram diatas, didapati bahwa 41% dari warga Desa Pulo
Blang Mangat memiliki tingkat pendidikan terakhir SD, 17% SMP, 39% SMA,
dan hanya 3% yang melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
6%
<Rp1.000.000
51%
43% Rp1.000.000-3.000.000
>Rp3.000.000
Berdasarkan diagram diatas, didapati bahwa 51% dari warga Desa Pulo
Blang Mangat memiliki penghasilan rata-rata <Rp1.000.000, 43% memiliki rata-
rata penghasilan Rp1.000.000-3.000.000, dan 6% memiliki penghasilan
>Rp3.000.000.
31%
<10%
>10%
69%
Berdasarkan diagram diatas, didapati bahwa 31% warga Desa Pulo Blang
Mangat memiliki ventilasi yang >10% dari ukuran rumah, dan 69% yang
memiliki ventilasi <10% ukuran rumah.
30
4.1.5 Jarak Sumber Air dengan Septic Tank
17%
<10m
>10m
83%
Berdasarkan diagram diatas, didapati bahwa 17% dari warga Desa Pulo
Blang Mangat yang sumber air dan septic tanknya berjarak >10m, sedangkan
sisanya sebanyak 83% berjarak <10m.
26%
Ya
Tidak
74%
31
4.1.7 Tempat Pembuangan Akhir
Bakar
100%
Berdasarkan diagram diatas, didapati bahwa warga 100% Desa Pulo Blang
Mangat memiliki kebiasaan membakar sampah.
31%
Terbuka
Tertutup
Tidak Ada
63%
7%
Berdasarkan diagram diatas, didapati bahwa 62% dari warga Desa Pulo
Blang Mangat memiliki tempat pembuangan sampah sementara yang terbuka, 7%
memilik tempat pebuangan sampah tertutup. Dan 31% tidak memiliki tempat
pembuangan sampah sementara.
32
4.1.9 Kebiasaan BAB/BAK
100%
33
12 Keluarga memiliki akses jamban sehat 72
38%
Sehat
Resiko
Gangguan
63%
34
BAB V
INTERVENSI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
5.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan lokmin dilakukan pada hari selasa, 22 Februari 2022, jam
14.00 WIB s/d selesai dengan susuan acara sebagai berikut:
No Agenda Waktu Pelaksana
1 Pembukaan oleh MC 10 Menit Fazia Zarawati
2 Pembacaan ayat suci Al- 10 Menit Maulana Fikri
Quran
3 Kata-kata sambutan dari 10 menit Ismu Azis
perwakilan mahasiswa
4 Kata kata sambutan dari 10 Menit Tgk. M. Said
perwakilan desa
5 Kata kata sambutan 10 Menit Eka Sutrisna, SKM.,
perwakilan dari dosen M.Kes
6 Pembacaan profil desa 10 Menit Nurul Ulfa
7 Presentasi hasil 15 Menit Intan Oftarina
pengumpulan data
35
8 Penyuluhan ASI ekslusif 20 Menit Ulfah Mayyani
9 Penyuluhan Asam Urat 20 Menit Sabar Yani
10 Penyuluhan Hipertensi 20 Menit Darmayanti
11 Pembagian kado 15 Menit Pak Geuchik dan Dosen
12 Penutup 5 Menit Fazia Sarawati
13 Pembacaan doa 10 Menit Tgk. M. Said
5.3 Evaluasi
Setelah melakukan penyuluhan mengenai Asam Urat, ASI Eksklusif, dan
Hipertensi, terlihat bahwa:
a. Warga semakin peduli mengenai status kesehatan.
b. Warga melakukan pemeriksaan kadar asam urat dan tekanan darah
c. Warga yang mengalami asam urat maupun hipertensi memilih untuk
melakukan perawatan ke faskes terdekat.
36
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami dapatkan selama berada di Desa Pulo Blang
Mangat, kami mendapati bahwa:
a. Kelompok usia terbesar di Desa Pulo Blang Mangat adalah dewasa dengan
jumlah 48% dari total populasi.
b. Tingkat pendidikan di Desa Pulo Blang Mangat tergolong sangat rendah.
Dimana 41% penduduk memiliki tingkat pendidikan terakhir setara SD.
c. Tingkat ekonomi warga Desa Pulo Blang Mangat tergolong rendah, 51%
dari seluruh masyarakat berpenghasilan <Rp 1.000.000.
d. 69% warga memiliki ukuran ventilasi <10% ukuran rumah.
e. 83% dari warga memiliki jarak sumber air dengan septic tank yang <10m.
f. Terdapat jentik dalam penampungan air di 26% rumah warga.
g. Seluruh warga desa membakar sampah.
h. 31% warga tidak memiliki tempat pembuangan sampah sementara.
i. Seluruh warga desa sudah memiliki akses jamban sehat.
j. Sebagian besar lansia mengalami asam urat.
k. Hanya 1 ibu yang menyusui anaknya.
l. 5 orang diantara jumlah lansia mengalami hipertensi.
m. Desa Pulo Blang Mangat belum aktif menjadi Desa Siaga Sehat Jiwa.
n. 38% keluarga di Desa Pulo Blang Mangat merupakan keluarga yang
beresiko mengalami gangguann jiwa.
o. Tidak ada keluarga dengan gangguan jiwa di Desa Pulo Blang Mangat.
6.2 Saran
a. Bagi Masyarakat
Tingkatkan tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pendidikan
mempengaruhi pengetahuan mengenai PHBS sehingga masyarakat dapat lebih
menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan hidup.
37
b. Bagi Institusi
Perbanyak referensi laporan PBL agar mempermudah proses pembuatan
laporan selanjutnya.
38
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 1994. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Sinar Harapan
Hananta IPY, Freitag H. 2011. Deteksi dini dan pencegahan hipertensi dan stroke.
Yogyakarta: MedPress;
Indonesia, P. R., & Indonesia, P. R. (1992). Undang Undang No. 23 Tahun 1992
Tentang: Kesehatan. Undang Undang, 23, 1-31.
vii
Lampiran
Dosen Pembimbing
Eka Sutrisna, SKM., M.Kes
Ns. Rizki Mauliza, S.Kep
Ketua
Ismu Azis
Wakil Ketua
Ulfah Mayyani
Sekretaris Bendahara
Nurul Ulfa Darmayanti
Anggota
Asmaul Husna M
Fazia Sarawati
Intan Oftarina
M. Fadhil
Mauliza
Sabar Yani
Zamzami
viii
TABEL DISTRIBUSI
ix
2 >10m 12 17%
Jumlah 72 100%
x
Jumlah 6 100%
xi
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASAM URAT
A. Tujuan
a. Mengetahui pengertian asam urat
b. Mengetahui etiologi asam urat
c. Mengetahui faktor resiko asam urat
d. Mengetahui penyakit akibat tingginya kadar asam urat dalam darah
e. Mengetahui patofisiologi asam urat
f. Mengetahui tanda gejala dan gambaran klinis asam urat
g. Mengetahui pemeriksaan penunjang
h. Mengetahui pengobatan penyakit asam urat
i. Mengetahui pencegahan penyakit asam urat
B. Materi Pembahasan
a. Pengertian asam urat
b. Etiologi asam urat
c. Faktor resiko asam urat
d. Penyakit akibat tingginya kadar asam urat dalam darah
e. Patofisiologi asam urat
f. Tanda gejala dan gambaran klinis asam urat
g. Pemeriksaan penunjang
h. Pengobatan penyakit asam urat
i. Pencegahan penyakit asam urat
C. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
xii
A. Media
a. Leaflet
b. Leptop
c. LCD Proyektor
d. Layar proyektor
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pengumuman kepada masyarakat melalui kader
xiii
b. Persiapan masyarakat mengikuti, mendengar penyuluhan tentang asam
urat
c. Media tersedia dan memadai
d. Tempat sesuai dengan perencanaan kegiatan
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi dalam proses
penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyuluhan pada masyarakat. peserta diharapkan dapat:
a. Mengetahui pengertian asam urat
b. Mengetahui etiologi asam urat
c. Mengetahui faktor resiko asam urat
d. Mengetahui penyakit akibat tingginya kadar asam urat dalam darah
e. Mengetahui patofisiologi asam urat
f. Mengetahui tanda gejala dan gambaran klinis asam urat
g. Mengetahui pemeriksaan penunjang
h. Mengetahui pengobatan penyakit asam urat
i. Mengetahui pencegahan penyakit asam urat
G. Pengorganisasian Acara
Penanggungjawab : Eka Sutrisna, SKM
: Ns. Rizki Mauliza, S.Kep
Moderator : Fazia Sarawati
Penyaji : Sabar Yani
Observer : Ismu Azis
Fasilitator : Mauliza
: Nurul Ulfa
: Darmayanti
: Intan Oftarina
: Asmaul Husna M
: Ulfah Mayyani
xiv
: M. Fadhil
: Zamzami
xv
Lampiran
ASAM URAT
A. Pengertian Asam Urat
Penyakit asam urat (gout arthritis) adalah suatu penyakit yang diakibatkan
karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat
merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam
nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat
mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan nyeri di daerah
persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi
penderitanya.
Penyebab penumpukan kristal di daerah tersebut diakibatkan tingginya
kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7
mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal di sebut
Hiperurisemia.
B. Etiologi
Penyebab asam urat adalah metabolisme tubuh yang tidak sempurna.
Penyebab asam urat bisa juga dari kegagalan ginjal mengeluarkan asam urat
melalui air seni. Adapun faktor dari luar adalah makanan yang tinggi purin
contohnya kacang-kacangan, emping, melinjo, daging (Jeroan), ikan, coklat,
minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh. Faktor dari dalam
dikarenakan terjadinya proses penyimpanan metabolisme yang umumnya
berkaitan dengan faktor usia, dimana usia lebih dari 40 tahun atau manula lebih
beresiko besar terkena asam urat (Nabyluro’y, 2011).
xvi
2) Riwayat keluarga mengalami asam urat
3) Berat badan berlebih bisa menjadi faktor penyebab terkena asam urat
4) Mengonsumsi obat diuretik jangka panjang dapat membuat kadar asam
urat dalam tubuh semakin tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya cairan
yang keluar dari tubuh.
5) Kekurangan cairan dapat menghambat proses pembuangan asam urat oleh
ginjal.
6) Kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, gangguan sindrom metabolik,
penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi,
leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.
7) Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
8) Jarang berolahraga
xvii
Osteoartritis adalah suatu penyakit sendi menahun yang ditandai dengan
adanya kemunduran pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di
dekatnya, yang bisa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan (Junaidi,
2006).
xviii
Setelah satu sampai dua tahun berikutnya, interval serangan bertambah
pendek, terbentuk tofi dan deformasi atau perubahan bentuk pada sendi-sendi
yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti semula, ini disebut sebagai suatu
gejala yang irreversibel. Gejala berupa kulit diatasnya akan berwarna merah atau
keunguan, kencang dan licin, serta terasa hangat dan nyeri jika digerakkan, serta
muncul benjolan pada sendi yang disebut tofus. Jika sudah lima hari, kulit
diatasnya akan berwarna merah kusam dan terkelupas (deskuamasi). Pada kondisi
ini, frekuensi kambuh akan penyakit ini semakin sering dan disertai rasa sakit
yang lebih menyiksa akibat adanya tofi (Iskandar, 2012)
Menurut Dianati (2015) Tanda dan Asam urat adalah sebagai berikut:
a. Akut Serangan awal gout berupa nyeri yang berat, bengkak dan
berlangsung cepat, lebih sering di jumpai pada ibu jari kaki. Ada kalanya
serangannyeri di sertai kelelahan, sakit kepala dan demam.
b. Interkritikal Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana
terjadi periode interkritikal asimtomatik. Secara klinik tidak dapat
ditemukan tandatanda radang akut.
c. Kronis Pada gout kronis terjadi penumpukan tofi (monosodium urat)
dalam jaringan yaitu di telinga, pangkal jari dan ibu jari kaki.
xix
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan cairan sinovia didapatkan adanya kristal monosodium
intraseluler
b. Analisis cairan sendi merupakan pemeriksaan cairan sendi dibawah
adanya peradangan, infeksi bakteri, dan kristal asam urat.
c. Pemeriksaan serum asam urat meningkat >7 mg/dl.
d. Pemeriksaan kadar asam urat dalam urin per 24 jam Kadar asam
urat dalam urin berlebihan jika kadarnya >800 mg pada diit biasa
atau lebih dari 600 mg/24 jam pada diit bebas urine. Urinalis untuk
mendeteksi resiko batu asam urat. Pemeriksaan kimia darah untuk
mendeteksi fungsi ginjal, hati, hipertrigliseridemia, tingginya LDL,
dan adanya diabetes mellitus.
2. Leukositosis didapatkan pada fase akut
3. Radiodiagnostik
a. Radiografi untuk mendeteksi adanya klasifikasi sendi
b. Radiografi didapatkan adanya erosi pada permukaan sendi
4. Pemeriksaan lain Jenis pemeriksaan lain adalah MRI (magnetic resonance
imaging) dan computer tomograpy scan (CT Scan) yang dapat
menggambarkan anatomi tubuh sehingga dapat mendeteksi kelainan dan
ketidak normalan organ dan jaringan tubuh secara terperinci adalah
arthrograpy, biopsi dan arthroskopi.
xx
d. Obat yang mengontrol tingkat asam urat dalam darah,
seperti Allopurinol dan febuxostat.
Berikut beberapa obat herbal yang sudah pernah diteliti secara medis
manfaatnya untuk asam urat.
a. Jahe adalah tanaman herbal yang dipercaya dapat meredakan nyeri karena
peradangan pada penderita asam urat. Hal ini diduga karena zat aktif di
dalam jahe, yaitu gingerol, gingerdione, dan zingeron, yang bersifat
sebagai antiinflamasi. Ketiga zat aktif tersebut bekerja dengan
menghambat leukotrien dan prostaglandin di dalam tubuh yang merupakan
pemicu inflamasi. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda dapat
mencampurkan jahe dengan air hangat atau mendidih, kemudian diminum
seperti teh. Selain itu, jahe juga dapat dijadikan dalam bentuk pasta untuk
digunakan sebagai kompres atau obat oles (topikal) ke area sendi yang
terkena. Tanaman herbal ini dapat Anda gunakan setiap hari sebagai obat
tradisional untuk membantu mengatasi asam urat Anda.
b. Kunyit
Curcumin adalah senyawa kimia antiradang dalam kunyit yang membantu
meredakan peradangan.
c. Cuka apel
Keasaman cuka apel disinyalir dapat membantu mengurangi rasa sakit
akibat radang sendi, termasuk asam urat. Pasalnya, cuka dapat
meningkatkan alkalinitas (kebasaan) tubuh dan memiliki sifat
antiinflamasi.
d. Biji seledri
Mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk luteolin dan 3-n-
butylphthalide (3nB), yang sudah diteliti bermanfaat untuk mengatasi
peradangan dan mengendalikan produksi asam urat. Oleh karena itu,
tanaman obat herbal ini diklaim bisa menjadi salah satu cara untuk
mengobati asam urat secara alami.
e. Daun sersak
Air rebusan daun sirsak efektif dalam menurunkan kadar asam urat dalam
darah. Nilai rata-rata asam urat dalam penelitian ini setelah diberikan
xxi
rebusan daun sisrsak yaitu 5,9 mg/dl. Hasil ini menunjukkan ada
penurunan kadar asam urat melalui penghambatan produksi enzim xantin
oksidase. Enzim ini berperan penting dalam perubahan basa purin menjadi
asam urat. Tanin dan resin merupakan suatu senyawa yang mengandung
flavonoid yaitu antioksidan pada sirsak (Ilkafah, 2017).
f. Daun Salam
Daun salam mampu memperbanyak produksi urin (diuretik) sehingga
dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Pada penelitian
Setianingrum, Kusumaningrum, dan Rini (2019), pemberian air rebusan
daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada penderita asam urat.
Nilai ratarata yang didapatkan dari 18 responden dengan meminum air
rebusan daun salam 2 kali sehari selama 3 hari mendapatkan hasil yaitu 6,0
mg/dl. Sebanyak 14 responden kadar asam uratnya turun dan sebanyak 4
responden kadar asam uratnya naik. Hal ini menunjukkan adanya
pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar
asam urat dengan presentase keberhasilan 77,8%. Flavonoid yang
terkandung pada daun salam dapat mengikat senyawa enzim xathine
oxidase sehingga dapat menurunkan pembentukan xathine yang dapat
membentuk asam urat
xxii
g. Menghentikan kebiasaan merokok.
Jika mengalami asam urat, hal yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Istirahat.
b. Angkat anggota tubuh yang terasa nyeri untuk mengurangi
pembengkakan.
c. Berikan kompres es pada sendi yang meradang selama sekitar 20 menit.
d. Ulangi kompres sesering yang diperlukan.
xxiii
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksi Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit klien dapat mengerti
tentang ASI.
2. Tujuan Instruksi Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, klien dapat:
a. Mengetahui pengertian ASI eksklusif
b. Mengetahui jenis ASI
c. Mengetahui Manfaat ASI
d. Mengetahui cara menyusui dengan benar.
e. Mengetahui tips memperlancar ASI.
B. Materi Pembahasan
a. Pengertian ASI eksklusif
b. Jenis ASI
c. Manfaat ASI
d. Cara menyusui
e. TIPS memperlancar ASI
C. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
D. Media
e. Leaflet
xxiv
f. Leptop
g. LCD Proyektor
h. Layar proyektor
E. Kegiatan Belajar Mengajar
Waktu Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu-ibu Media
5 menit Pembukaan 4. Mengucapkan salam 4. Menjawab salam
5. Menyampaikan topik dan 5. Mendengarkan
tujuan Penkes 6. Menyetujui
6. Kontrak waktu untuk kesepakatan waktu
kesepakatan pelaksanaan pelaksanaan
Penkes.
10 menit Penyajian 1. Menjelaskan dan Mendengarkan, Leaflet
mendemonstrasikan materi melihat dan ikut
penyuluhan melakukan
2. Memberikan kesempatan Bertanya
kepada sasaran untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti
3. Menjawab pertanyaan
5 menit Penutup 4. Memberikan Pertanyaan Menjawab pertanyaan
5. Menyimpulkan Materi Mendengarkan
6. Menutup acara dengan kesimpulan
mengucapkan salam serta Menjawab salam
terima kasih kepada
sasaran
F. Evaluasi
4. Evaluasi struktur
a. Pengumuman kepada masyarakat melalui kader
b. Persiapan masyarakat mengikuti, mendengar penyuluhan tentang ASI.
c. Media tersedia dan memadai
d. Tempat sesuai dengan perencanaan kegiatan
xxv
5. Evaluasi proses
c. Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan
d. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi dalam proses
penyuluhan
6. Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyuluhan pada masyarakat. peserta diharapkan dapat
menyebutkan
a. Mengetahui pengertian ASI eksklusif
b. Mengetahui jenis ASI
c. Mengetahui manfaat ASI
d. Mengetahui cara menyusui dengan benar.
e. Mengetahui tips memperlancar ASI
G. Pengorganisasian Acara
Penanggungjawab : Eka Sutrisna, SKM
: Ns. Rizki Mauliza, S.Kep
Moderator : Fazia Sarawati
Penyaji : Ulfah Mayyani
Observer : Ismu Azis
Fasilitator : Mauliza
: Nurul Ulfa
: Darmayanti
: Intan Oftarina
: Asmaul Husna M
: Sabar Yani
: M. Fadhil
: Zamzami
xxvi
Lampiran
AIR SUSU IBU (ASI)
J. Pengertian ASI
ASI adalah cairan susu yang diproduksi ibu yang merupakan makanan
terbaik untuk kebutuhan gizi utama bagi bayi. ASI (Air Susu Ibu) adalah suatu
emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam-garam organik yang
disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi
bayi.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi 0-6 bulan tanpa
pemberian tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air
putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu,
biskuit, dan nasi tim.
ASI eksklusif adalah tidak memberikan bayi makanan atau minuman lain,
termasuk air putih, kecuali obat-obatan, dan vitamin atau mineral tetes sejak bayi
lahir sampai bayi berusia 6 bulan.
K. Jenis ASI
Air susu ibu menurut stadium laktasi adalah kolostrom, ASI
transisi/peralihan dan ASI matur (Fikawati dkk, 2015).
d. Kolostrom
Cairan pertama kali yang keluar dari kelenjar payudara, mengandung
tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus
dari kelenjar payudara sebelum dan sesudah masa puerperium. Kolostrom
keluar pada hari pertama sampai hari keempat pasca persalinan. Cairan ini
mempunyai viskositas kental, lengket dan berwarna kekuning-kuningan.
Cairan kolostrom mengandung tinggi protein, mineral garam,vitamin A,
nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi dibandingkan dengan
ASI matur. Selain itu, kolostrom rendah lemak dan laktosa. Protein
utamanya adalah immunoglobulin (IgG, IgA, IgM) berguna sebagai
antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.
Volume kolostrom antara 150-300 ml/24 jam. Meskipun kolostrom hanya
sedikit volumenya, tetapi volume tersebut mendekati kapasitas lambung
xxvii
bayi yang berusia 1-2 hari. Kolostrom berfungsi sebagai pencahar ideal
yang dapat mengeluarkan zat-zat yang tidak terpakai dari usus bayi baru
lahir dan mempersiapkan kondisi saluran pencernaan agar siap menerima
makanan yang akan datang (Nugroho, 2011).
e. ASI Peralihan
Merupakan peralihan dari kolostrom sampai menjadi ASI matur. ASI
peralihan keluar sejak hari ke 4-10 pasca persalinan.Volumenya bertambah
banyak dan ada perubahan warna dan komposisinya. Kadar
immunoglobulin menurun, sedangkan kadar lemak dan laktosa meningkat
(Nugroho, 2011).
f. ASI Matur
ASI yang keluar dari hari ke 10 pasca persalinan sampai
seterusnya.Komposisi relative konstan (adapula yang menyatakan bahwa
komposisi ASI relative mulai konstan pada minggu ke 3 sampai minggu
ke 5), tidak mudah menggumpal bila dipanaskan. ASI pada fase ini yang
keluar pertama kali atau pada 5 menit pertama disebut sebagai foremilk.
Foremilk lebih encer, kandungan lemaknya lebih rendah namun tinggi
laktosa, gula protein, mineral dan air (Nugroho, 2011).
L. Manfaat ASI
c. Bagi Bayi
Manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai berikut:
7) Sebagai nutrisi dan makanan tunggal untuk memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia enam bulan.
8) Mengandung antibodi sehingga akan lebih jarang terkena sakit,
mencret, dan infeksi saluran pernapasan.
9) Terhindar dari alergi. Pada bulan-bulan pertama kehidupan, dinding
usus bayi lebih berlubang atau lebih terbuka sehingga dapat
membocorkan protein asing ke dalam darah dan ASI tidak
mengandung lactoglobulin dan bovine serum albumin yang sering
menyebabkan alergi.
xxviii
10) Meningkatkan kecerdasan bagi bayi karena lemak pada ASI adalah
lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel-sel
otak sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI eksklusif akan
tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga
menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf
otak.
11) Meningkatkan daya penglihatan, kepandaian berbicara, dan menunjang
perkembangan motorik sehingga bayi yang ASI eksklusif akan lebih
cepat bias jalan.
12) Meningkatkan jalinan kasih sayang antar ibu dan bayi karena bayi
sering berada dalam dekapan ibu. Bayi juga bisa merasakan
kenyamanan, ketentraman, terutama karena mendengar detak jantung
ibunya.
d. Bagi Ibu
Manfaat bagi ibu adalah sebagai berikut:
5) Aspek kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada putin susu merangsang ujung saraf sensorik
sehingga posanterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin
masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada
ovulasi. Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI memberikan 98%
metode kontrasepsi yang efisien selama 6 buan pertama sesudah
kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan belum terjadi
menstruasi kembali.
6) Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin
oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan
berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi
anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang
menyusui lebih rendah dibandingkan yang tidak menyusui. Mencegah
kanker hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui anaknya secara
eksklusif. Penelitian membuktikan ibu yang memberikan ASI secara
xxix
eksklusif memiliki resiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium
25% lebih kecil dibanding daripada yang tidak menyusui secara
eksklusif.
7) Aspek penurunan berat badan
Ibu yang menyusui secara eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih
cepat kembali ke berat badan semula seperti sebelum hamil. Pada saat
hamil, berat badan akan bertambah berat, selain karena adanya janin,
juga karena penimbunan lemak pada tubuh. Cadangan lemak ini
sebetulnya memang disiapkan sebagai sumber tenaga dalam proses
produksi ASI. Dengan menyusui, tubuh akan menghasilkan ASI lebih
banyak lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi sebagai
cadangan tenaga akan terpakai. Jadi, jika timbunan lemak menyusut
berat badan ibu akan cepat kembali ke keadaan seperti sebelum hamil.
8) Aspek psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga
untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang
dibutuhkan oleh semua manusia.
M. Teknik Menyusui
Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar
c. Posisi Badan Ibu dan Badan Bayi
7) Ibu duduk atau berbaring dengan santai
8) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala
9) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara
10) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
11) Dengan posisi seperti ini telinga bayi akan berada dalam satu garis
dengan leher dan lengan bayi
12) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat
bayi dengan lengan ibu.
d. Posisi Mulut Bayi dan Putting Susu Ibu (DepKes RI, 2005, pp.26-32)
xxx
12) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang
dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari
telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola (kalang
payudara)
13) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan
cara menyentuh puting susu, menyentuh sisi mulut puting susu.
14) Tunggu samapi bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan
lidah ke bawah
15) Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan
bahu belakang bayi bukan bagian belakang kepala
16) Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadapan- hadapan
dengan hidung bayi
17) Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit- langit mulut
bayi
18) Usahakan sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi,
sehingga puting susu berada diantara pertemuan langit- langit yang
keras (palatum durum) dan langit- langit lunak (palatum molle)
19) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan
memerah sehingga ASI akan keluar dari sinus lactiferous yang terletak
dibawah kalang payudara
20) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara
tidak perlu dipegang atau disangga lagi
21) Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan hidung
bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal itu tidak
perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara
menekan pantat bayi dengan lengan ibu
22) Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus- elus
bayi
d) Cara Menyendawakan Bayi
3) Letakkan bayi tegak lurus bersandar pada bahu ibu dan perlahan-lahan
diusap punggung belakang sampai bersendawa
xxxi
4) Kalau bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap. Udara
akan keluar dengan sendirinya.
xxxii
Ibu menyusui memerlukan tambahan jumlah kalori lebih banyak, yakni
300 hingga 500 kalori lebih tinggi dari biasanya. Konsumsi makanan
bernutrisi, tinggi protein, tinggi lemak baik, tinggi serat. Perbanyak
konsumsi biji-bijian utuh (whole grain), protein nabati maupun hewani,
buah, serta sayur. Makanan bergizi yang mengandung vitamin dan mineral
penting yaitu buah-buahan, sayuran hijau, daging, ayam, ikan, telur, dan
lainnya penting sebagai memperbanyak ASI. Oatmeal, mengandung
banyak zat besi. Bawang putih, memiliki kandungan senyawa
galactagogue yang bisa memperbanyak ASI. Aneka jenis sayuran
khususnya yang berdaun gelap, seperti wortel, ubi, bayam, brokoli, daun
katuk. Berbagai jenis sayur tersebut memiliki senyawa khusus di dalamnya
bisa memperbanyak ASI. Biji wijen, mengandung mineral kalsium
sehingga baik untuk memperbanyak produksi ASI serta menunjang
pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Kacang atau susu almond dan buah
pepaya juga baik dikonsumsi jika untuk memperbanyak dan memperlancar
persediaan ASI.
p. Isitirahat
Tubuh yang kelelahan dapat menghambat pembentukan ASI
q. Hindari stress
r. Pijat
15) Sambil berdiri di hadapan cermin, angkat satu sisi payudara dengan
tangan kiri dan tahan bagian atas payudara dengan tangan kanan.
16) Letakkan empat jari dari tangan tangan kanan pada bagian atas salah
satu payudara, dan empat jari pada tangan kiri di bagian bawahnya.
17) Gerakkan kedua tangan maju mundur dengan lembut alias secara
melingkar. Jika tangan kanan bergerak ke arah kiri, tangan kiri akan
bergerak ke kanan.
18) Pindahkan kedua tangan Anda ke bagian sisi pinggir payudara, dan
gerakkan secara melingkar seperti yang sebelumnya dilakukan. Jika
perlu, beri tekanan pada payudara secara perlahan.
19) Coba gunakan juga ujung jari-jari Anda untuk memijat dan
memberikan sedikit tekanan pada payudara.
xxxiii
20) Ulangi gerakan ini sampai sekitar 20 kali, kemudian ganti ke bagian
payudara yang lainnya.
21) Masih berada di posisi yang sama, angkat satu sisi payudara dengan
tangan kiri.
22) Gunakan tiga atau empat jemari tangan kanan Anda, lalu buat gerakan
melingkar di atas puting susu sebanyak 20 kali.
23) Lakukan langkah ini sembari jari-jari Anda memberikan tekanan
lembut pada payudara.
24) Rasakan seperti sedang mendorong ASI mengarah ke puting susu, agar
bisa dengan lancar keluar.
25) Masih dengan kedua jari-jari tangan Anda, urut payudara perlahan-
lahan dari bagian luar.
26) Posisikan tangan di bagian bawah ketiak dan belahan dada, kemudian
menuju ke arah puting payudara.
27) Ulangi langkah tersebut sebanyak 10 kali dan ganti ke sisi payudara
yang lain.
28) Dengan ujung ibu jari dan telunjuk, puntir pelan-pelan puting susu
pada masing-masing payudara.
xxxiv
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIPERTENSI
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksi Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit klien dapat mengerti
tentang penyakit hipertensi.
2. Tujuan Intruksi Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, klien dapat :
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab
c. Mengetahui tanda dan gejala
d. Mengetahui kompikasi
e. Mengetahui penatalaksanaan
f. Mengetahui pencegahan
g. Mengetahui pengobatan tradisional
C. Materi Pembahasan
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Kompikasi hipertensi
5. Penatalaksanaan hipertensi
6. Pencegahan hipertensi
7. Pengobatan tradisional hipertensi
xxxv
D. Metode Penyuluhan
c. Ceramah
d. Tanya jawab
B. Media
a. Leaflet
b. Leptop
c. LCD Proyektor
d. Layar proyektor
xxxvi
8. Menyimpulkan Materi Mendengarkan
9. Menutup acara dengan kesimpulan
mengucapkan salam Menjawab salam
serta terimakasih
kepada sasaran
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pengumuman kepada masyarakat melalui kader
b. Persiapan masyarakat mengikuti, mendengar penyuluhan tentang
hipertensi
c. Media tersedia dan memadai
d. Tempat sesuai dengan perencanaan kegiatan
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi dalam proses
penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyuluhan pada masyarakat. peserta diharapkan dapat
menyebutkan
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab
c. Mengetahui tanda dan gejala
d. Mengetahui kompikasi
e. Mengetahui penatalaksanaan
f. Mengetahui pencegahan
g. Mengetahui pengobatan tradisional
G. Pengorganisasian Acara
Penanggungjawab : Eka Sutrisna, SKM
: Ns. Rizki Mauliza, S.Kep
Moderator : Fazia Sarawati
xxxvii
Penyaji : Ulfah Mayyani
Observer : Ismu Azis
Fasilitator : Mauliza
: Nurul Ulfa
: Darmayanti
: Intan Oftarina
: Asmaul Husna M
: Sabar Yani
: M. Fadhil
: Zamzami
xxxviii
Lampiran
PENYAKIT DARAH TINGGI ( HIPERTENSI )
A. Pengertian
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu ganguan pada sistem
pembuluh darah yang ditandai dengan tekanan darah melebihi normal. Sering
terjadi diusia pertengahan atau lebih (usia 45 tahun atau lebih). Hipertensi
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang mengakibatkan makin
meningkatnya tekanan darah.
Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil
pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan diastolik:
Sistolik
Diastolik
Tekanan Darah (angka
(angka kedua)
pertama)
Normal 90 – 120 60 - 80
Catatan :
Angka pertama (120) yaitu tekanan darah sistolik, yaitu tekanan saat jantung
berdenyut atau berdetak (sistol). Sering disebut tekanan atas.
Angka pertama (90) yaitu tekanan darah diastolik, yaitu tekanan saat jantung
beristirahat di antara saat pemompaan. Sering disebut tekanan bawah.
xxxix
B. Penyebab (Etiologi)
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki
tekanan darah tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat
dikendalikan. Ada juga yang dapat dikendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit
darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:
k. Keturunan
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau
saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia
menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa
masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada
yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada
bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
l. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya
usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak
dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama
ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar
jangan melewati batas atas yang normal.
m. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah
dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes,
penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang
berkulit hitam.
n. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah
Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh
darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya
tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini
mungkin
o. Obesitas/Kegemukan
xl
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30
persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita
tekanan darah tinggi.
p. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga
dapat memicu tekanan darah tinggi.
q. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan
darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko
diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok
yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan
kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan jantung dan darah.
r. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah
s. Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi
t. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa
menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur
mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan
olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
xli
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut :
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak napas
6. Gelisah
7. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung,
dan ginjal
D. Komplikasi
Komplikasi / Bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi :
1. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan
kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan
pandangan mata kabur.
2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama
dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit
dan bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.
3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit
pada ginjal.
4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang
bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak ( Stroke ).
E. Penatalaksanaan/perawatan
1. Diet Makanan
a. Kandungan garam (Sodium/Natrium)
Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol
diri dalam mengonsumsi asin-asinan dan garam, ada beberapa tips
yang bisa dilakukan untuk mengontrol diet sodium/natrium ini :
xlii
Jangan meletakkan garam diatas meja makan
Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli
Batasi konsumsi daging dan keju
Hindari cemilan yang asin-asin
Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan
sodium
b. Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan
tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa
buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung
potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi
antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu
parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang
putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat
dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).
2. Penurunan berat badan
3. Berhenti merokok dan minuman alcohol
4. Olah raga teratur
5. Kontrol dan minum obat secara teratur
F. Pencegahan
1. Kurangi berat badan
2. Olah raga teratur misalnya lari pagi seminggu sekali
3. Mengubah kebiasaan hidup misalnya kurangi kopi atau alkohol,
mengindari stress, berhenti merokok, dan berusaha hidup santai
4. Mengurangi makanan yang banyak garam atau banyak lemak
5. Kontrol teratur ke Puskesmas atau petugas kesehatan lainnya.
G. Pengobatan Tradisional
1. Dua buah belimbing di parut kemudian di peras airnya sehingga menjadi
satu gelas belimbing dan diminum setiap pagi.
xliii
2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum
2 gelas/hari.
3. Makan 2 buah ketimun/hari.
xliv
LEAFLET ASAM URAT
xlv
LEAFLET ASI
xlvi
LEAFLET HIPERTENSI
xlvii
DOKUMENTASI KEGIATAN
xlviii
Gambar 4. Pengumpulan Data di Kediaman Warga
xlix
Gambar 7. Gotong Royong di Posyandu dan Menasah
Gambar 9. Perlombaan
l
Gambar 10. Penyelenggaraan Lokakarya Mini
I
Gambar 12. Pemeriksaan Kesehatan Gratis
li
Gambar 13. Perpisahan Bersama Perangkat Desa dan Warga
lii