Anda di halaman 1dari 14

AKUPRESUR DALAM MENGURANGI

HIPEREMESIS KEHAMILAN

Disusun oleh Kelompok 1

Jaka Pratama (21010617)

Muliana (21010637)
A. Pengertian hipermesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum atau nama lainnya nausea gravidarum (NVP), atau lebih dikenal dengan istilah morning sickness adalah gejala

mual biasanya disertai muntahyang umumnya terjadi pada awal kehamilan, biasanya pada trisemester pertama. Kondisi ini umumnya dialami

oleh lebih dari separuh wanita hamil yang disebabkan karena meningkatnya kadar hormon estrogen. Dalam beberapa kasus, gejala yang sama

pula dialami oleh para wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal, atau menjalani bentuk-bentuk terapi hormonal tertentu.
Gejala ini biasanya timbul pagi hari dengan frekuensi yang akan menurun setiap harinya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
Hal-hal yang membuat ibu hamil lebih beresiko terjadinya hiperemesis gravidum diantaranya:

•Baru pertama kali mengandung

•Mengandung anak kembar

•Menderita obesitas
•Memiliki keluarga yang pernah mengalami hiperemesis gravidarum

Mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya

•Mengalami hamil anggur

Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada janin diantaranya bayi lahir prematur, Berat bayi lahir rendah dan malnutrisi.
Sedangkan komplikasi padi ibu hamil diantaranya Gastroesofageal Refluks disease, Ruptura esófagos, perdarahan saluran
cerna bagian atas (muntah darah).
B.PENATALAKSANAA
N

Gravidarum. Trimester pertama adalah masa-masa kritis saat janin berada


dalam tahapan awal pembentukan organ-organ tubuh, apabila janin kekurangan
gizi akan menyebabkan kekurangan makanan dan oksigen akan menimbulkan
kerusakan janringan yang dapat membahayakan kesehatan serta perkembangan
janin di dalam kandungan akan beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah.
D.PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Margadana dengan judul “Akupresur Dalam Mengurangi Hiperemesis
Kehamilan ” dengan waktu tanggal 2 s/d 31 Januari 2020. Ada 50 ibu hamil yang mengalami hiperemesis. 25 ibu hamil
dijadikan kelompok kontrol dan 25 ibu hamil menjadi kelompok intervensi.
Hal ini ibuktikan melalui penelitian oleh Sari (2013) yakni terdapat hubungan yang bermakna antara ibu hamil
primigravida dengan kejadian pada hiperemesis gravidarum. Pada ibu hamil yang multigravida dan grandemultigravida
sudah biasa beradaptasi dengan hormon estrogen dan chorionik gonadotropin karena sudah mempunyai pengalaman
sebelumnya terhadap kehamilan dan persalinan terdahulu. (Prawirohardjo, 2017). Penelitian Sari, 2013 dilakukan
penelitian serupa yaitu penelitian yang menghubungkan usia gestasi dengan hiperemesis gravidarum.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan yaitu penelitian
kuantitatif dengan rancangan quasy experiment,
serta rancangan penelitian menggunakan non-
equivalent control group design. Teknik
pengambilan sampel adalah sistem accidental
sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian
ini yakni 50 ibu hamil dengan 25 responden ibu
hamil kelompok kontrol (tidak mengkonsumsi
obat mual selama dalam penelitian) dan 25
responden ibu hamil kelompok perlakuan (dengan
pemijatan akupresure).
CONTOH KASUS

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas


Margadana dengan Judul “Akupresur Dalam Mengurangi
Hiperemesis Kehamilan ” dengan waktu Tanggal 2 s/d 31
Januari 2020. Ada 50 Ibu hamil yang mengalami hiperemesis.
25 ibu hamil dijadikan kelompok Kontrol dan 25 ibu hamil
menjadi Kelompok intervensi.
Mekanismes Emesis Gravidarum

Muntah merupakan serangkaian gerakan yang kompleks untuk


Mengeluarkanisi usus dari saluran usus ketika salah satu bagiannya mengalami iritasi atau distensi. Komponen
sensorik dan motorik reflek muntah diatur oleh system saraf otonom, sehingga menimbulkan rasa ingin muntah.
Banyak stimulus yang bekerja langsung pada pusat muntah atau zona pemicu kemoreseptor (CTZ; chemoreceptor
trigger zone) terletak di sebelah sawar darah/otak dalam medula yang berbeda dengan pusat muntah tetapi
letaknya berdekatan. Pusat muntah juga menerima rangsangan dari pusat-pusat yang lebih tinggi pada sereberal,
Faktor-Faktor Terjadinya Emesis gravidarum

Penyebab mual muntah di pagi hari

Pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya produksi hormon estrogen yang memancing peningkatankeasaman lambung. Jika

frekuensi mual muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam dengan makan pagi cukup panjang, sehingga perut

kosong mengeluarkan asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual.

Sel-sel plasenta (villi konalis) yang menempel pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap sebagai benda asing. Reaksi

imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual muntah (Wiknjosastro, 2005).
Faktor psikologis ibu hamil

Ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tidak diinginkan bisa mengalami mual dan muntah, dalam tubuhnya terjadi penolakan yang

kemudian menimbulkan rasa mual (Wiknjosastro, 2005).

Umur Ibu

Hamil pada usia muda merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya Hyperemesis Gravidarum. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa

usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun

adalah 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali setelah usia 30-35

tahun. Hal ini disebabkan menurunnya fungsi organ reproduksi wanita pada usia tersebut (Wiknjosastro,

2005).
Faktor psikologis ibu hamil

Ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tidak diinginkan bisa mengalami mual dan muntah, dalam tubuhnya terjadi penolakan

yang kemudian menimbulkan rasa mual (Wiknjosastro, 2005).

NO.03
Umur Ibu

Hamil pada usia muda merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya Hyperemesis Gravidarum. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal

bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di

bawah 20 tahun adalah 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat

kembali setelah usia 30-35 tahun. Hal ini disebabkan menurunnya fungsi organ reproduksi wanita pada usia tersebut (Wiknjosastro,

2005).

The user can demonstrate on a projector or


Tanda dan Gejala

Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan 4

bulan (Manuaba,2010).Tanda-tanda emesis gravidarum berupa:

Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah

Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi dipagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.

Nafsu makan berkurang

Mudah lelahemosi yang cenderung tidak stabil


E.KESIMPULAN
Hasil penelitian ini yaitu adanya pengaruh akupresur pada hiperemesis dalam kehamilan.
Saran Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan, sebaiknya melakukan pijat akupresure ketika sebelum mual
untuk mengurangi rasa hiperemesis pada kehamilan, Tenaga kesehatan hendaknya tidak hanya melakukan promotif
tapi melakukan preventif dengan menggunakan akupresure pada ibu hamil dengan hiperemesis.
TERIMAKASIH ^ω^

Anda mungkin juga menyukai