Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

RESUME FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

DosenPembimbing:

Ns.Syarkawi,S.Kep,.MKM

Disususn Oleh:

Nama : jaka pratama

NPM :21010617

MK :FALSAFAH KEP

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUMI PERSADA
LHOKSEUMAWE
2021
KATA PENGANTAR

Puji kami syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah Swt., yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita semua sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktunya. Tugas ini kami buat
untuk melatih kami agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Karena
hasil yang memuaskan membutuhkan kerja keras dan bersungguh-sungguh. Kami
sadar apabila di dalam maklah ini masih banyak kesalahan penulisan dan tanda
baca yang jauh dari harapan dosen pembimbing. Namun sebagai awal
pembelajaran dan penambah semangat belajar tidak ada salahnya jika kami
mengucapkan rasa syukur dan hamdalah.
     Terima kasih kepada dosen telah mempercayai kami untuk mengerjakan tugas
ini. Kesalahan yang ada di dalam makalah ini bukanlah disengaja namun karena
kekhilafan, kelupaan dan kurang ketelitian kami dalam mengerjakannya. Kami
telah berusaha dan semaksimal mungkin untuk memberikan makalah ini
selengkap-lengkapnya. Kami telah berusaha dan semaksimal mungkin untuk
memberikan makalah ini selengkap -lengkapnya dan sebaik-baiknya. Saya harap
dosen dan teman-teman dapat menerima makalah dari kami ini.
Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan banyak saran
dan komentarnya. Demikian,  saya harap makalah ini berguna untuk dapat
menambah ilmu dan referensi  teman-teman sekalian.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL........................................................................... i
KATAPENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang....................................................................................................
.... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................................. 2
C. Tujuan........................................................................................................
................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Middle Ranger Theory........................................................... 3
B.  Penggunaan Middle Ranger Theory ..................................... 4
C.  Konsep Holistic Care............................................................. 4
D.  Konsep Hunalisme Dan Holisme.......................................... 5
E. Konsep Berubah.................................................................... 5
F. Konsep Sistem....................................................................... 8
G. Pendekatan Sistem................................................................ 9
H. Konsep Berpikir Kritis Deduksi........................................... 10
I. Konsep Berpikir Kritis Induksi............................................ 13
J. Sifat Dan Faktor Probilitas Dalam Induksi.......................... 14
BAB II PENUTUP
A.  Simpulan .............................................................................. 15
B.   Saran ............................................. ..................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin


ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan
mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori
keperawatan digunakan untuk Menyusun suatu model konsep dalam keperawatan
sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara
mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai perawat.

Konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusunsuatu kerangka


konseptual atau model keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan
suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan
perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk
bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka
terhadap apa yang terjadi pada suatu saat denga apa yang terjadi pada suatu saat
juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Pandangan model konsep dan
teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan
diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan Tindakan dan
lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.

Dalam keperawtaan terdapat beberapa model konsep keperawatan berdasarkan


pandangan ahli dalam bidang keperawatan yang memiliki keyakinan, dan nilai
yang mendasarinya, tujuan yang hendak di capai serta pengetahuan dan
keterampilan yang ada dan salah satunya adalah “Falsafah Dan Teori
Keperawatan”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep keperawatan ?
2. Bagaimana penjelasan teori keperawatan ?
3. Bagaimana aplikasi teori dan konsep keperawatan ?
4. Bagaimana teori keperawatan digunakan ?

C. Tujuan
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa
dapat membaca dan mempelajari tentang konsep keperawatan.
1. Mengetahui latar belakang dari konsep keperawatan.
2. Menegtahui penjelsan teori keperawatan
3. Mengetahui aplikasi teori dan konsep keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Middle Ranger Theory


Middle Range Theory adalah serangkaian ide/gagasan yang saling
berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas
keperawatan. Pengelompokan MRT (Middle Range Theory) yaitu:Tipe
fisiologis,Tipe kognitif,Tipe emosional,Tipe sosial dan Tipe integrative

Ciri-ciri MRT (Middle Range Theory)


Menurut Meleis, A.I. (1997)
 Ruang lingkup yang terbatas
 Memiliki sedikit abstrak
 Membahas fenomena / konsep yang lebih spesifik
 Merupakan cerminan praktik (administrasi, klinik, pengajaran)

Menurut Whall (1996)

 Konsep dan proposisi spesifik tentang keperawatan


 Mudah untuk diterapkan
 Bisa diterakan pada berbagai situasi
 Proposisi bisa berada dalam suatu rentangan hubungan sebab akibat

B. Penggunaan Teori Middle Ranger


 Dalam bidang praktik dan penelitian mudah diaplikasikan dan cukup
abstrak secara ilmiah.
 MRT berada pada level menengah dengan lingkup terbatas, variable
terbatas, serta dapat diuji secara langsung.
 Mampu menstimulasi dan mengembangkan pemikiran rasional dari
penelitian.
 Membimbing dalam penilitian variable dan pernyataan dalam penelitian.
 Membantu praktik dengan memfasilitasi pemahaman terhadap perilaku
klien.

C. Konsep Holistic Care

Holistic care merupakan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan


komprehensif dengan mengintegrasikan konsep keperawatan komplementari,
yakni alternatif dan spiritual.

Secara holistik terdapat lima dimensi yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Dimensi fisik
Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara
umum melakukan kebiasan hidup positif.
2. Dimensi sosial
Melakukan kegiatan sosial dan mampu berinteraksi dengan orang lain.
3. Dimensi emosional
Mengekspresikan emosi dan mengendalikan stres
4. Dimensi intelektual
Kemampuan cognitive untuk belajar.
5. Dimensi spiritual
Terkait dengan keyakinan dalam beberapa hal seperti: alam, ilmu, agama
atau kekuatan yang lebih tinggi yang membantu manusia mencapai tujuan
kehidupan. Meliputi moral, nilai, dan etik yang dimiliki seseorang.

D. Konsep Humanisme Dan Holisme


Holism (holistic) adalah memandang manusia secara seutuhnya secara
psikologis dan spiritual. Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi
perkembangan kepribadian manusia.
Tujuan pendekatan teori humanisme yaitu:
1. Mengoptimalkan kesadaran individu akan keberadaannya dan menerima
keadaannya menurut apa adanya.
2. Memperbaiki dan mengubah sikap, cara berfikir, keyakinan, serta
pandangan-pandangan individu yang unik.
3. Menghilangkan hambatan-hambatan yang dirasakan dan dihayati oleh
individu dalam proses aktualisasi diri.
4. Membantu individu dalam menemukan pilihan-pilihan bebas yang
mungkin dapat dijangkau menurut kondisi dirinya.

Ciri-ciri teori humanisme:


 Menekankan pada perkembangan positif
 Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan
menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan
kemampuan tersebut.
 Kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri
ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan
masyarakat
 Belajar dianggap berhasil jika pasien memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri.

E. Konsep Berubah
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadi peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis.

Teori perubahan dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Teori Kurt Lewin


Kurt Lewin menjelaskan bahwa seseorang yang akan mengadakan
suatu perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan yang
tercantum, agar proses perubahan tersebut terarah dan mencapai tujuan
yang ada.

Tahapan perubahan menurut Kurt Lewin antara lain:


a. Unfreezing (Pencairan)
Pada tahap awal ini, seseorang mencari sesuatu yang baru baik dari sisi
nilai, sikap maupun kepercayaan. Seseorang dapat mengadakan proses
perubahan jika memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan
semula.

b. Changging (Mengubah)
Pada tahap ini,Changing merupakan langkah tindakan, baik memperkuat
driving forces maupun memperlemah resistances. Bisa dikatakan juga
tahap menstabilkan norma – norma yang sudah ada.

c. Refreezing (Pembekuan)
Pada tahap ini merupakan tahap pembekuan di mana seseorang yang
mengadakan perubahan telah mencapai tahapan yang baru dengan
keseimbangan yang baru.

d. Action Research (Penelitian Tindakan)


Tahap penelitian tindakan menjelaskan bahwa hasil penelitian yang ada
langsung diaplikasikan ke kegiatan-kegiatan yang ada. Kemudian, lebih
fokus menaruh penelitian terhadap suatu tindakan yang berfokus pada
masalah yang nyata. Penelitian itu dikembangakan dari pengetahun atau
teori dan logat yang dapat di ambil.

2. Teori E. Rogers
Tahapan perubahan menurut e.rogers:
a) Tahap Awareness
Tahap awal yang menyatakan bahwa untuk mengadakan perubahan
diperlukan adanya kesadaran untuk berubah.
b) Tahap Interest
Tahap ini menyatakan untuk mengadakan perubahan harus timbul
perasaan suka / minat terhadap perubahan. Timbulnya minat akan
mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah.
c) Tahap Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak
ditemukan hambatan selama mengadakan perubahan.
d) Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap hasil perubahan dengan
harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan situasi
yang ada.
e) Tahap adoption
Tahapan terakhir yaitu proses perubahan terhadap sesuatu yang baru
setelah ada uji coba dan merasakan ada manfaatnya sehingga mampu
mempertahankan hasil perubahan.

3. Teori Lipid
Lippit ingin menunjukkan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
mengadakan pembaharuan.
Langkah-langkahnya meliputi:
1. Menentukan diagnosa terlebih dahulu pada masalah yang ada
2. Mengadakan penilaian terhadap motivasi dan kemampuan dalam
perubahan
3. Melakukan penilaian terhadap motivasi pasien/agen dan sumber daya.
4. Memilih tujuan perubahan yang progresif

Jenis-jenis perubahan:

1. Perubahan terencana :

Perubahan yang lebih mudah dikelola dari pada perubahan yang tidak
direncanakan, secara umum perubahan terencana adalah suatu proses dimana
adanya pendapat baru yang dikembangkan, dikomunikasikan, kepada semua
orang walaupun akhirnya akan diterima atau ditolak. Orang yang mengelola
perubahan harus mempunyai suatu visi yang jelas dimana proses akan
dilaksanakan dengan arah yang terbaik untuk mencapai tujuan.

2. Perubahan tidak direncanakan

Perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan. Determinan dari suatu


perubahan tidak terencana dari suatu organisasi antara lain karena adanya
pergeseran dalam tampilan demografis angkatan kerja, respons terhadap
kecenderungan globalisasi, adanya peraturan pemerintah, persaingan ekonomi,
dan perbedaan Kinerja

F. Konsep Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Ciri-ciri sistem:
1. Terdapat elemen dan komponen yang saling berhubungan
2. Fungsinya diterapkan oleh masing-masing elemen
3. Dalam melaksanakan fungsi semua komponen bekerja sama secara bebas
namun terkait

Unsur-Unsur Sistem

1. Input (Masukan)
Ialah kumpulan elemen atau bagian yang terdsapat dalam sistem dan
diperlukan untuk dapat berfungsi sistem tersebut.
2. Procces (Proses)
Kumpulan elemen yang terdapat dalam sistem dan berfungsi untuk
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
3. Output (Keluaran)
Kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan dari berlangsungnya proses
dalam sistem.
4. Freed Back (Umpan Balik)
Kumpilan elemen atau bagian yang merupakan keluaran dari sistem
sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut.
5. Impack (Dampak)
Akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem
6. Environtment (Lingkungan)
Dunia luar diluar sistem yang tidak dikelola oleh sisitem tetapi mempunyai
pengaruh besar terhadap sistem.

G. Pendekatan Sistem
Penerapan sistem dalam penggunaan proses keperawatan dibagi menjadi
enam, yaitu:
a) Tahap pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
manganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan
perawatan seorang pasien.
b) Pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah sakit,
selama klien dirawat secara terus menerus serta pengkajian dapat
dilakukan ulang untuk menambah dan melengkapi data yang telah ada.
c) Pengelompokan data
Data dapat dibagi atas dua, yaitu:
a. data dasar
Data dasar terdiri dari data fisiologis / biologi, data psikologis, data
social, data spiritual dan data tentang tumbuh kembang klien.
b. Data khusus
Data Khusu adalah data yang bersipat khusus. Misalnya laporan intake
dan output cairan selama operasi, hasil pemeriksaan hematology,
pemeriksaan roentgen dan sebagainya.
d) Analisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan
 Proses keperawatan analisa adalah menghubungkan data yang
diperoleh dengan konsep teori, prinsip asuhan keperawatan yang
relevan dengan kondisi pasien
 Analisa data dilakukan melalui pengesahan data, pengelompokkan
data, membandingkan data, menentukan ketimpangan /
kesenjangan serta membuat kesimpulan tentang kesenjangan
masalah yang ada
e) . Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status masalah
kesehatan aktual / potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi:
 Adanya masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap
masalah / penyakit.
 Faktor-faktor berkontraksi / penyebab adanya masalah.
 Kemampuan klien mencegah / menghilangkan masalah
f) Tahap Perencanaan
Tujuan perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan
mencegah masalah keperawatan klien

H. Konsep Berpikir Kritis Deduksi


Menurut Gunawan 2003 berpikir kritis adalah suatu kemampuan untuk
berpikir dengan secara kompleks yang menggunakan proses diantaranya
analisis serta evaluasi.
Sikap Berpikir Kritis terbagi menjadi tujuh, yaitu:
a. IntellectualHumanity
Yaitu suatu kesadaran terhadap keterbatasan pengetahuan diri dan
kepekaan diri terhadap kemungkinan prasangka dan bias
b. IntellectualCourage
Yaitu keinginan dan keterbukaan untuk mendengar secara jujur
mengkaji ide-ide orang lain, meskipun perawat sangat berlawanan
dengan ide tersebut.
c. Intellectual Emphaty
Yaitu kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di posisi orang
lain sehingga dapat memahami pandangan dan jalur penalaran orang
tersebut.
d. Intellectual Integrity
Yaitu keinginan menerapkan standar bukti intelektual yang baku dan
sama terhadap pengetahuan yang kita milikidan diterapkan terhadap
Pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain. Hal ini membutuhkan
kejujuran untuk menelaah dan mengakui kesalahan atau
ketidakkonsistenan pikiran, penilaian dan tindakan diri.
e. Intellectual Perseverence
Keinginan untuk mencari wawasan dan kebenaran meskipun sulit dan
frustasi. Banyak waktu dan energi yang mungkin dibutuhkan untuk
mendapatkan dan mempertimbangkan informasi baru dalam bentuk
wawasan baru.
f. Faith in Reason
Yaitu percaya pada diri sendiri dan keinginan untuk mencari pikiran
rasional dan percaya bahwa orang lain juga mampu melakukan hal
yang sama.
g. IntellectualSenseofJustice
Yaitu keinginan untuk menelaah sudut pandang orang lain dengan
standar internet

Proses Berpikir Kritis

a) Berpikir rasional, logis dan beralasan


Berpikir rasional, logis dan beralasan didasarkan pada pembuatan
hubungan antara bukti solid, observasi dan fakta untuk menarik
kesimpulan, bukan pengambilan keputusan yang berdasarkan
ketidaktahuan, kesukaan, prasangka atau kepentingan sendiri.
b) Berpikir reflektif
Berpikir reflektif meluangkan waktu untuk meneliti dan menganalisis data
secara akurat mengidentifikasi masalah pasien dan hasil akhir kesehatan
yang diinginkan.
c) Berpikir otonomi

Berpikir otonomi adalah berpikir dengan diri sendiri tidak hanya


menerima atau mendapat manipulasi oleh pandangan orang lain. Pemikir
otonomi menganalisis informasi dan memutuskan apa yang paling benar
dan terpercaya.

d) Berpikir kreatif

Berpikir kreatif ini bertujuan dan mengarah pada tujuan guna


menghubungkan atau mensintesis informasi sehingga terlibat dengan cara
baru atau memberi konklusi yang unik. Berpikir kreatif adalah
kemampuan untuk membina hubungan, mentransfer informasi ke dalam
situasi baru, merancang pilihan alternatif, dan mendapatkan atau
menemukan penyelesaian baru terhadap suatu masalah.

e) Memutuskan konklusi dan tindakan

Memutuskan konklusi dan tindakan mencakup menganalisis dan


mengevaluasi bukti-bukti, membandingkan pilihan, menimbang kerugian,
risiko dan keuntungan serta memperkirakan keberhasilan pencapaian hasil
akhir yang diinginkan.

Lima Model Berfikir Kritis

1. Total Recall (T)


mengingat fakta atau mengingat dimana dan bagaimana untuk
mendapatkan fakta/data ketika diperlukan.
2. Habit/Kebiasaan (H)
Habits merupakan pendekatan berpikir ditinjau dari tindakan yang diulang
berkali-kali sehingga menjadi kebiasaan yang alami.
3. Inquiry/Penyelidikan/menanyakan keterangan (I)
Merupakan latihan mempelajari suatu masalah secara mendalam dan
mengajukan pertanyaan yang mendekati kenyataan.
4. New Ideas and Creativity (N)
Ide baru dan kreativitas terdiri dari model berpikir unik dan bervariasi
yang khusus bagi individu. Kekhususan dalam berpikir ini akan selalu
dibawa individu selama hidupnya dan biasanya membentuk kembali
norma.
5. Knowing How You Think /Mengetahui apa yang kamu fikirkan? (K)
Knowing How You Think merupakan yang terakhir tetapi bukannya yang
paling tidak dihiraukan dari model T.H.I.N.K. yang berarti berpikir
tentang apa yang kita pikirkan.

Metode Berfikir Kritis:

a) Debate : metode yang digunakan untuk mencari, membantu, dan


merupakan keputusan yang beralasan bagi seseorang atau kelompok
dimana dalam proses terjadi perdebatan atau argumentasi
b) Individual decision : Individu dapat berdebat dengan dirinya sendiri dalam
proses mengambil keputusan
c) Group discussion : sekelompok orang memperbincangkan suatu masalah
dan masing-masing mengemukakan pendapatnya.
d) Persuasi : komunikasi yang berhubungan dengan mempengaruhi
perbuatan, keyajinan, sikap, dan nilai-nilai orang lain melalui berbagai alas
an, argument, atau bujukan. Debat dan iklan adalah dua bentuk persuasi
e) Propaganda : komunikasi dengan menggunakan berbagai media yang
sengaja dipersiapkan untuk mempengaruhi massa pendengar
f) Coercion : mengancam atau menggunakan kekuatan dalam berkomunikasi
untuk memaksakan suatu kehendak

I. Konsep berfikir kritis deduksi


Menurut Soekadjo (1994) ada beberapa factor probabilitas, yaitu:
a) Makin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar maka makin tinggi
probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya.
b) Makin besar jumlah faktor analogi didalam premis makin rendah
probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya.
c) Makin besar jumlah factor biologis didalam premis maka makin tinggi
probabilitas kesimpulannya, dan sebaliknya.
d) Semakin luas kesimpulannya maka semakin rendah probabilitasnya
dan sebaliknya.

Macam-Macam Generalisasi

a) Generalisasi sempurna adalah generalisasi di mana seluruh fenomena yang


menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
b) Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi berdasarkan sebagian
fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diselidiki.

J. Sifat Dan Faktor Probabilitas Dalam Induksi


Menurut Soekadjo (1994) ada beberapa factor probabilitas, yaitu:
e) Makin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar maka makin tinggi
probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya.
f) Makin besar jumlah faktor analogi didalam premis makin rendah
probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya.
g) Makin besar jumlah factor biologis didalam premis maka makin tinggi
probabilitas kesimpulannya, dan sebaliknya.
h) Semakin luas kesimpulannya maka semakin rendah probabilitasnya
dan sebaliknya.

Macam-Macam Generalisasi
c) Generalisasi sempurna adalah generalisasi di mana seluruh fenomena yang
menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
d) Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi berdasarkan sebagian
fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diselidiki.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Teori Middle Rangger adalah ide/gagasan yang saling berhubung dan
berfokus suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas keperawatan.

Holistic Care adalah asuhan keperawatan menggunakan pendekatan


komprehensif dengan mengintegrasikan konsep keperawatan komplementari,
yakni alternatif dan spiritual. Holism (holistic) dengan cara memandang manusia
secara seutuhnya secara psikologis dan spiritual. Dalam teori humanisme lebih
melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.

Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadi peralihan atau


perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. teori
peribahan dibagi menjadi tiga, yaitu teori kurt lewin, teori e rogers dan teori lipid

Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Saran
Kita harus mengetahui dan mengerti apa itu konsep holistic care, konsep
humanisme dan holism, konsep berubah dan sistem, serta kita dapat mengetahui
cirri-cirinya, tahapnya, unsure-unsurnya, dan perbedaanya.

Anda mungkin juga menyukai