Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TM I PADA NY.

R DENGAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1 DI KLINIK
PAULINA DESA PANGALOAN KEC. NAINGGOLAN
KAB. SAMOSIR TAHUN 2021

Herlinawati Tamba 1, Eva Ratna Dewi2


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan
JL. Pintu Air IV Pasar 8 Kel. Kwala Bekala, Kec.
Medan Johor Kota Medan
-

ABSTRAK

Kehamilan dengan Hiperemesis Gravidarum menurut word Healt Organization


(WHO) mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kematian didunia sedangkan angka
kejadian Hyperemesis di Indonesia adalah 1-3% dari seleruh kehamilan. Sekitar 50%
sampai 90% ibu hamil mengalami mual dan muntah diantaranya 10% mengalami mual
pada pagi hari, 80% mengalami keluhan persisten sepanjang hari. Tujuan penelitian
dilakukan untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum tingkat I menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan 7
langkah varney. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Hasil
penelitian yang didapatkan setelah melakukan penelitian dari pemeriksaan kunjungan
pertama mengalami mual muntah, pusing dan tidak nafsu sehingga dilakukan asuhan
kebidanan dengan Hiperemesis Gravidarum kondisi Ny. R dalam keadaan baik. Setelah
melakukan asuhan kebidanan dengan memberikan diet yang dianjurkan telah
dilaksanakan dan mengurangi rasa mual muntah yang berlebihan. Diharapkan kepada
penyedia layanan asuhan kebidanan yang sedang menjalankan praktik untuk selalu
mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kebidanan yang sudah ada, khususnya
terhadap pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I.

Kata Kunci : Asuhan kebidanan Ibu Hamil, Mual Muntah dan Hiperemesis
Gravidarum Grade I

ABSTRACT

Pregnancy with hyperemesis gravidarum according to the word health


organization (WHO) reaches 12.5% of all deaths in the world, while the incidence of
hyperemesis in Indonesia is 1-3% of all pregnancies. About 50% to 90% of pregnant
women experience nausea and vomiting of which 10% experience morning sickness,
80% experience persistent complaints throughout the day. The purpose of the study was
to conduct midwifery care for pregnant women with Hyperemesis Gravidarum level I
using a 7-step Varney midwifery management approach. The research method used is

1
descriptive research. The results obtained after conducting research from the first visit
examination experienced nausea, vomiting, dizziness and no appetite so that midwifery
care with Hyperemesis Gravidarum was carried out in the condition of Ny. R is in good
condition. After performing midwifery care by providing the recommended diet has
been implemented and reduces excessive nausea and vomiting. It is expected that
midwifery care providers who are practicing to always maintain and improve existing
midwifery services, especially for midwifery care services for pregnant women with
Hyperemesis Gravidarum Grade I.

Keywords: Midwifery care for pregnant women, Nausea Vomiting and Hyperemesis
Gravidarum Grade I

hari pertama haid terakhir dan


PENDAHULUAN berlangsung selama kurang lebih 10
Kehamilan merupakan
penyatuan spermatozoa dan ovum yang
dilanjutkan dengan tertanamnya hasil minggu. Mual dan muntah terjadi pada
konsepsi ke dalam endometrium. Masa 60-80% primigravida dan 40-60%
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai multigravida. Perasaan mual ini
lahirnya janin. Lamanya kehamilan disebabkan oleh karena anak sangat
mulai dari ovulasi sampai partus kira - ditentukan oleh kondisi saat janin
kira 280 hari (40 minggu ) dan tidak berada dalam kandungan.meningkatnya
lebih dari 300 hari (43 kadar hormon esterogen dan Hormon
minggu).kehamilan 40 minggu ini Chorionic Gonadotropin (HCG).
disebut kehamilam matur (cukup Keadaan inilah yang disebut dengan
bulan).bila kehamilan lebih dari 43 hiperemesis gravidarum (Fauziyah,
minggu disebut kehamilan 2016).
postmatur.kehamilan antara 28 dan 36 Hiperemesis gravidarum adalah
minggu disebut kehamilan premature mual dan muntah yang berlebihan pada
(Sarwono, 2017). wanita hamil sampai mengganggu
Mual muntah berlebihan pekerjaan sehari-hari karena umumnya
merupakan salah satu komplikasi menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.
kehamilan yang mempengaruhi status Penyebab hiperemesis gravidarum
kesehatan ibu dan tumbuh kembang belum diketahui secara pasti, namun
janin, dimana kejadian ini dapat diperkirakan disebabkan oleh adanya
dideteksi dan dicegah pada masa peningkatan hormon estrogen dan
kehamilan, mual dan muntah Hormon Chorionic Gonadothrophin
merupakan gangguan yang paling (HCG). Pada umumnya wanita dapat
sering dijumpai pada kehamilan menyesuaikan diri dengan keadaan ini,
trimester I (Nugroho, 2018). meskipun demikian gejala mual dan
Pada kehamilan trimester I mual muntah yang berat dapat berlangsung
biasa terjadi pada pagi hari, malam hari sampai 4 bulan. Sehingga, pekerjaan
bahkan setiap saat. Gejala-gejala ini sehari-hari menjadi terganggu dan
terjadi kurang lebih 6 minggu setelah keadaan umum menjadi buruk

2
Kebutuhan nutrisi yang tidak gravidarum yaitu primigravida,
terpenuhi pada ibu hamil akan molahidatidosa dan kehamilan ganda
berpengaruh pada janin, salah satunya Menurut Data Kementrian
adalah janin mengalami Berat Badan Kesehatan Indonesia RI tahun 2019
Lahir Rendah (BBLR). Hal ini menunjukkan Angka Kematian Ibu
disebabkan karena penurunan asupan (AKI) di Indonesia meningkat dari
zat besi, dan kurangnya pengetahuan tahun sebelumnya yaitu mencapai 305
ibu tentang pemeriksaan antenatal care per 86.000 kelahiran hidup.
(Sulistiyawati, 2017). Angka kejadian hiperemesis
Kurangnya kunjungan selama gravidarum di Indonesia tahun 209
masa kehamilan dapat menyebabkan adalah 1,5-3 % dari jumlah seluruh
ibu memiliki sedikit informasi wanita hamil. Sebagian besar penyebab
mengenai deteksi dini komplikasi atau kematian ibu adalah perdarahan ibu
gangguan yang terjadi selama masa hamil 70-80% mengalami morning
kehamilan, salah satunya informasi sickness dan sebanyak (25,2%), infeksi
mengenai hiperemesis gravidarum (11,1%), sepsis (15%), hipertensi dalam
(Manuaba, 2017). kehamilan ‘;(12%), komplikasi aborsi
Antenatal Care terbukti tidak aman (11,%), sebab lain (8%),
mempunyai kedudukan yang sangat misalnya jantung, diabetes, anemia,
penting dalam upaya meningkatkan malaria dan termasuk juga hiperemesis
kesehatan mental dan fisik selama gravidarum. Menurut penelitian yang
kehamilan untuk menghadapi dilakukan viviana di RSUD. Dr.
persalinan. Pengawasan selama hamil Pirngadi tahun 2011 sebanyak 34 kasus
dapat mengetahui berbagai komplikasi (82%) dari 280 ibu hamil yang
ibu yang mempengaruhi kehamilannya mengalami hiperemesis gravidarum
(Elisabeth, 2015). (Depkes RI, 2017).
Kehamilan dengan komplikasi Berdasarkan hasil penelitian
mual muntah merupakan gejala yang yang dilakukan oleh penulis pada bulan
umum terjadi pada sekitar 70% sampai Desember 2020 Di Klinik Paulina Desa
85% dari seluruh kehamilan. Insidensi Pangaloan Kec.Nainggolan Kab.
terjadinya kasus hiperemesis Samosir di dapat 6 orang ibu hamil
gravidarum sebesar 0,8% sampai 3,2% trimester I dengan Hiperemesis
dari seluruh kehamilan atau sekitar 8 gravidarum, satu diantaranya akan
sampai 32 kasus per 1000 kehamilan menjadi responden pada Laporan Tugas
(Walyani, 2015). Akhir dan penulis akan memberikan
Menurut World Health asuhan pada ibu yang mengalami
Organization (WHO), 2015 jumlah hiperemesis gravidarum. Berdasarkan
kejadian hiperemesis gravidarum latar belakang diatas penulis ingin
mencapai 32,5 % dari jumlah seluruh melakukan penelitian untuk mengetahui
kehamilan di dunia. Mual dan muntah tentang “Asuhan kebidanan
dapat mengganggu dan membuat kehamilan dengan Hiperemesis
ketidak seimbangan cairan pada Gravidarum Tingkat 1 pada Ny.R Di
jaringan ginjal dan hati menjadi Klinik Paulina Desa Pangaloan
nekrosis.Penyebab hiperemesis Kec.Nainggolan Kab. Samosir Tahun
gravidarum belum diketahui secara 2021”.
pasti, tetapi terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi hiperemesis METODE PENELITIAN

3
Jenis penelitian yang digunakan sekitar 25 orang, Ibu Nifas dengan
dalam studi kasus adalah penelitian keluhan nyeri luka operasi sebanyak 5
deskriptif. Peneltian deskriptif orang dan puting susu lecet 1 orang.
dilakukan untuk memperoleh gambaran Dan berdasarkan data yang didapat,
atau deskriptif dari suatu keadaan peneliti tertarik untuk membahas studi
secara objektif. Pada studi kasus ini Kasus yaitu ibu hamil TM 1 yang
mendeskriptifkan tentang kesehatan Hiperemesis Gravidarum Tingkat 1.
yang terjadi pada ibu hamil yang Responden dalam studi kasus ini
mengalami Hiperemesis Gravidarum yang dijadikan objek penelitian adalah
Grade I, (Notoatmodjo, 2017). Ny. R Umur 34 Tahun G3 P2 A0 yang
Dalam penulisan studi kasus ini bekerja sebagai pedagang, dimana Ny.R
subjek merupakan orang yang dijadikan memiliki masalah pada kehamilannya
sebagai responden untuk mengambil yaitu mengalami mual dan munta yang
kasus. Subjek yang akan dilaksanan berlebihan, pusing dan merasa lemas,
pada kasus ini adalah Ibu hamil dengan mulai dari minggu pertama kehamilan
Hiperemesis Gravidarum tingkat 1 Di sampai minggu ke 11.
Klinik Paulana Desa Pangloan Kec. Pada kunjungan pertama,
Nainggolan Kab. Samosir Tahun 2021 tanggal 18 Februari 2021 seorang ibu
dan bersedia berpartisipasi dalam Ny.R bersama suaminya datang
penelitian. keklinik untuk melakukan
Lokasi penelitian ini dilakukan pemeriksaan.Dari hasil pemeriksaan
di Di Klinik Paulana Desa Pangloan didapat TTV ibu yaitu: TD: 90/70
Kec. Nainggolan Kab. Samosir Tahun mmHg, HR:96 x/i RR:20x/i Temp:37,2
2021 dan bersedia berpartisipasi dalam 0
C, ibu tampak lemas dan terlihat pucat,
penelitian.sejak Desember 2020 sampai ibu mengatakan mengalami mual dan
Februari 2021. muntah 7xsehari, pusing, tidak nafsu
Jenis data yang digunakan pada makan. Setelah itu peneliti memberikan
studi kasus penelitian ini adalah dengan asuhan kebidanan tentang Hiperemesis
cara mengambil data primer dan data Gravidarum dan melakukan informed
sekunder. consent untuk dijadikan pasien sebagai
Teknik pengumpulan data study kasus dalam pembuatan Laporan
digunakan oleh penulis berupa Tugas Akhir peneliti dengan diagnosa
wawancara, observasi, pengukuran atau Hiperemesis Gravidarum.
pemeriksaan, dan melakukan observasi pada tanggal 21 februari 2021,
dengan menggunakan metode SOAP Pukul: 10:20 WIB peneliti melakukan
(Varney, 2016). kunjungan ulang ke-1 kerumah pasien
untuk mendapatkan data perkembangan,
HASIL peneliti melakukan pengkajian kepada
Peneliti melakukan studi kasus ibu :dari data subjektif ibu mengatakan
di Klinik ini mulai tanggal 21 Februari masih mua ldan muntah, lemas dan
2021, dilanjutkan pada tanggal 24 dan pusing yang dialami ibu sudah mulai
27 Februari 2021 jumlah ibu hamil yang berkurang,kemudian peneliti melakukan
melakukan pemeriksaan ANC TM I pemeriksaan didapat
sebanyak 8 orang, TM II 2 orang dan hasil :Kesadaran :Composimentis TD
TM III 5 orang, ibu Hamil yang 90/70 mmHg,RR :22x/I HR :86 x/i
megalami Hiperemesis Gravidarum wajah ibu tampak
sebanyak 6 orang , INC 2 orang, PNC 7 pucat,lemas,konjungtiva tidak ikhterus
orang, KB 10 orang, berobat umum sehingga peneliti memberi konseling

4
dan menganjurkan ibu untuk lemas.Peneliti tetap memberi penkes
mengkonsumsi asam folat 2x1 dan kepada ibu untuk mengkonsumsi
tablet Fe 1x1(diminum pada malam makanan yang kaya akan gizi,zat
hari),makan sedikit tapi besi,dan menghindari makanan yang
sering,mengkonsumsi sayur-sayuran mentah atau setengah matang,banyak
yang kaya akan zat besi,buah- mengkonsumsi air putih minimal 12
buahan,banyak minum air putih gelas perhari dan mengajarkan ibu
minimal 12 gelas sehari. tentang body mekanik,memberi
pada tanggal 24 februari 2021, dukungan psikologis/support dari suami
Pukul: 11:30 WIB peneliti melakukan dan keluarga.
kunjungan ulang ke-2 kerumah pasien
untuk mendapatkan data perkembangan, PEMBAHASAN
peneliti melakukan pengkajian kepada Pada pembahasan ini penulis
ibu :Ibu mengatakan mual dan muntah menjelaskan isi Laporan Tugas Klinik,
sudah berkurang dari hari sebelumnya khususnya tinjauan kasus untuk melihat
5xsehari, lemas dan pusing yang kesenjangan Teori dan Praktek yang
dialami ibu sudah mulai terjadi pada Asuhan Kebidanan ibu
berkurang,kemudian peneliti melakukan hamil trimester I pada Ny R dengan
pemeriksaan didapat hyperemesis gravidarum tingkat I
hasil :Kesadaran :Composimentis TD diklinik paulina dengan melakukan 7
100/70 mmHg,RR :21 x/I HR :80 x/i langkah Helen Varney mulai dari
wajah ibu tampak pucat,konjungtiva pengkajian sampai evaluasi.
tidak ikhterus sehingga peneliti tetap Pada pembahasan ini penulis
menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi akan membandingkan teori medis dan
asam folat dan tablet Fe (diminum pada teori asuhan kebidanan dengan praktek
malam hari),makan sedikit tapi di lapangan
sering,mengkonsumsi sayur-sayuran 1. Pengkajian (Data Dasar)
yang kaya akan zat besi,buah- Data dasar yang telah di
buahan,banyak minum air putih kumpulkan di interpretasi sehingga
minimal 12 gelas sehari. dapat merumuskan diagnosa atau
pada tgl 27 februari 2021, masalah yang spesifik. Data yang di
Pukul :10:15 WIB peneliti melakukan temukan dapat di kumpulkan dan
kunjungan ulang ke-3 kerumah pasien interpretasi menjadi diagnosa
untuk mendapatkan data kebidanan masalah dan kebutuhan.
perkembangan,peneliti melakukan Diagnosa kebidanan pada teori
pengkajian kepada ibu, ibu mengatakan adalah Ny R umur 34 Tahun
mual muntah sudah berkurang dari dengan Hyperemesis gravidarum
sebelumnya (4-6 kali dalam sehari), tingkat I. Masalah adalah hal- hal
tidak merasakan pusing lagi,dan nafsu yang berkaitan dengan pengetahuan
makan ibu meningkat.Kemudian klien yang di temukan dari hasil
peneliti melakukan pemeriksaan di pengkajian atau menyertai
dapat hasil TTV dalam batas diagnosa tetapi tetap membutuhkan
normal :TD :100/70 mmHg, RR :22 x/i penanganan. Masalah sering
HR:83x/I Temp :36.8 0C ,keluhan mual berkaitan dengan hasil pengkajian
muntah yang dialami ibu sudah (D.Norma, 2018).
teratasi,hasil inspeksi wajah tidak Pada langkah ini penulis tidak,
tampak pucat,konjungtiva tidak ikhterus menemukan kesenjangan antara
dan ibu sudah tidak tampak teori dan kasus lahan praktek

5
di rujuk karena ada masalah –
2. Identifikasi Diagnisa Masalah masalah yang berkaitan dengan
Dan Kebutuhan masalah kesehatan lain.
Pada langkah ini bidan Pada langkah ini tugas bidan
mengidentifikasi masalah atau adalah merumuskan rencana asuhan
kebutuhan berdasarkan rangkaian sesuai dengan hasil pembahasan
masalah dan diagnosa yang sudah rencana bersama klien dan keluarga,
diidentifikasi. kemudian membuat kesepakatan
Pada langkah ini penulis tidak bersama sebelum melaksanakannya
menemukan kesenjangan antara (Manuaba, 2017).
teori dan kasus lahan praktek. Pada langkah ini penulis tidak
Karena ini kehamilan normal menemukan kesenjangan pada teori
(Mengkuji, 2015). dan kasus lahan praktek.

6. Implementasi/ Pelaksanaan
3. Diagnosa Masalah Potensial Pada langkah ini rencana asuhan
Langkah ini membutuhkan yang komperhensif yang telah di
antisipasi bila memungkinkan di buat dapat di laksanakan secara
lakukan pencegahan sambil efisien seluruhnya oleh bidan atau
mengawasi pasien bidan bersiap-siap dokter atau tim kesehatan Pada
bila masalah potensial benar –benar pelaksaan di lakukan sesuai rencana
terjadi. yang telah dibuat, maka pada kasus
Pada langkah ini penulis tidak ini penulis tidak menemukan
menemukan kesenjangan antara teori kesenjangan antara teori dan kasus
dan kasus lahan praktek. Karena ini lapangan.
kehamilan normal. a. Memberitahu ibu keadaan
umum nya dalam batas normal
4. Tindakan Segera TTV : TD :100/70 mmHg,
Mengantisipasi perlunya RR: 22 x /I, Pols :82 x/I, T :
tindakan segera oleh bidan dan 36,8 ºC
dokter untuk konsultasi atau di b. Mengajurkan ibu untuk banyak
tangani bersama dengan anggota tim istirahat untuk mengurangi lelah
kesehatan lain (D.Norma, 2018). dan pusing yaitu tidur 2 jam
Pada langkah ini penulis tidak siang dan 8 jam malam
menemukan kesenjangan antara teori
dan kasus lahan praktek. Karena ini c. Memberitahu ibu tentang tanda
kehamilan normal tidak memerlukan bahaya kehamilan trimester I
tindakan segera. yaitu:
perdarahan pervagina
5. Intervensi/ Perencanaan nyeri perut yang berlebihan
Rencana asuhan yang janin berhenti bergerak
menyeluruh tidak hanya meliputi apa sakit kepala hebat
yang sudah teridentifikasi dari d. Menganjukan ibu untuk makan
kondisi/ masalah klien, tapi juga dari sedikit tapi sering untuk
kerangka pedoman antisipasi mencukupi kebutuhan gizi dan
terhadap klien tersebut, apakah nutrisi baik untuk ibu maupun
kebutuhan perlu konseling, janinnya.
penyuluhan dan apakah pasien perlu

6
e. Memberitahu ibu untuk komprehensif pada “pada Ny R umur
menghindari makanan yang 34 Tahun Usia kehamilan 11 minggu 1h
memicu mual dan muntah dengan hiperemesis gravidarum tingkat
seperti hindari makanan yang 1 di klinik paulina yang menggunakan 7
berminyak ataupun berlemak langkah helen varney mulai dari
sesuai dengan makanan yang pengumpulan data sampai dengan
membuat ibu mual dan muntah evaluasi,maka penulis dapat mengambil
f. Memberikan Terapi obat-obatan kesimpulan.
kepada ibu untuk mengatasi 1. pengkajian telah dilaksanakan dengan
mual dan muntah yaitu: mengumpulkan semua data menurut
 Asam Folat 1 x 1 lembar format yang tersedia melalui
 Vit.B6 teknik wawancara dan observasi
 B. Com 3 x 1 sistemik data subjektif khususnya pada
Menganjurkan ibu untuk keluhan utama yaitu : ibu mengatakan
melakukan kunjungan ulang 4 badan ibu lemas, pusing, mual muntah
minggu kedepan atau bila ada 8x sehari, dan nafsu makan menurun.
keluhan (Fauziyah, 2016). Data objektif yaitu keadaan umum
lemah,kesadaran composmentis,
7. Evaluasi tekanan darah 90/70 MmHg, nadi 86x/i,
Melakukan evaluasi hasil dari pernapasan 22x/i,suhu 36,8 0C.
asuhan yang telah di berikan meliputi 2. Interpretasi data dari hasil pengkajian
pemenuhan kebutuhan akan diperoleh diagnose kebidanan:
membantu apakah benar – benar Ny R G3P2A0 Gestasi 11 minggu 1
telah terpenuhi sesuai dengan h,intra uterin dengan
diagnosa. Pada kasus Ibu sudah hiperemesis gravidarum tingkat I
mengerti dengan keadaannya ini masalah yang terjadi adalah ibu merasa
evaluasi yang seharusnya di lakukan cemas dengan kehamilannya, karena
yaitu: sering lemas pusing dan mual muntah
1. Ibu sudah mengetahui 8x sehari dan nafsu makan ibu
keadannya saai ini berkurang dan kebutuhan yang di
2. Ibu sudah mengerti tentang lakukan adalah memberi suport mental
istirahat yan cukup dan konseling tentang penanganan
3. Ibu sudah mengetahui tentang Hiperemesis gravidarum tingkat I.
tanda bahaya kehamilan 3. Diagnosa potensial pada kasus ini
trimester I adalah Hiperemesis Gravidarum tingkat
4. Ibu mengerti cara mengatasi I dan apabila tidak ditangani dengan
mual – muntah yang dialaminya baik maka akan menjadi Hiperemesis
5. Ibu sudah mengetahui cara gravidarum tingkat II,III.
menghin dari makanan yang 4. Tidak ada data yang mendukung untuk
membuat mual dan muntah dan dilakukan tindakan segera dalam kasus
mau melakukannya ini.
6. Terapi Obat sudah di berikan 5. Perencanaa yang di berikan pada Ny R
(Norma, 2016). G3P2A0 Dengan Hiperemesis
Gravidarum tingkat I antara lain
menganjurkan ibu untuk istirahat yang
KESIMPULAN DAN SARAN cukup, makan sedikit tapi sering,
Berdasarkan asuhan kebidanan menghindari aroma makanan atau
yang telah dilakukan secara aroma lain yang dapat memicu mual

7
pada ibu, Beri terapi obat dan beritahu Kebidanan Patologi.Yokyakarta:
ibu untuk melakukan kunjungan ulang Nuha Medika.
atau kontrol 1 minggu lagi.
6. Pelaksanaan yang di berikan pada Ny R Elisabeth Siwi, 2015. Asuhan
G3P2A0 Dengan Hiperemesis Kebidanan Kehamilan.
gravidarum antara lain :menganjurkan Yogyakarta.
ibu untuk istirahat yang cukup,makan
sedikit tapi sering,menghindari aroma Fauziyah Yuli, 2016. Obsetri Patologi.
makanan atau aroma lain yang dapat Yogyakarta. Nuha Medika.
memicu mual pada ibu, memberi terapi Maternal.
obat dan memberitahu ibu untuk
melakukan kunjungan ulang atau Manuaba.dkk,2017.Buku Ajar Patologi
kontrol 1 minggu lagi. Obsetri. Jakarta: Buku Kedokteran
7. Evaluasi adalah Tahapan penilaian ECG.
terhadap keberhasilan asuhan yang telah
Norma Nila,dkk.2016 Asuhan
diberikan dalam mengatasi masalah
Kebidanan Patologi. Yogyakarta :
pasien selama 3 kali Kunjungan dengan
Nuha Medika.
hasil keadaan umum ibu baik,
kesadarann composmentis Sarwono Prawirohardjo, 2017. Ilmu
TD:100/70mmHg, N :82 X/i, P:22X/i, Kebidanan. Jakarta : PT Bina
S: 36,8 0C bersedia melakukan anjuran Pustaka.
bidan dalam penanganan keluhan yang
dialami oleh ibu untuk menghindari Mangkuji, B, dkk 2015. Asuhan
masalah potensial yang terjadi jika tidak Kebidanan 7 langkah SOAP .
segera ditangani dengan baik. pada Jakarta : ECG.
kasus Ny R G3P2A0 dengan
Hiperemesis Gravidarum tingkat I tidak Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan
ada kesenjangan teori dengan kasus Kebidanan Pada Kehamilan.
yang ada dipraktek lapangan. Yogyakarta: Pustaka Baru Pres.
Berdasarkan hasil studi kasus,
maka Diharapkan dengan adanya Kemenkes RI. 2019. Profil Kesehatan
asuhan kebidanan secara komprehensif Indonesia Tahun 2019. Jakarta:
ini dapat memberi manfaat bagi pasien Departemen Kesehatan RI.
untuk menambah pengetahuan tentang www.kemkes.go.id
asuhan kebidanan pada masa kehamilan
dengan hiperemesis gravidarum. Notoatmodjo, S. 2017. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA
Varney. 2016. Buku Saku Kebidanan
Depkes. RI 2017 Kejadian Hiperemesis Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gravidarum Indonesia. EGC.
http://datadepkes:blogspot.co.id/2
017/01/data-hiperemesis-di-jawa- WHO (World Organization). 2015.
timur-html Trends in Maternal Mortality.
https://www.who.int/reproductiv
D.Norma,Nita dan S. ehealth/publications/maternal-
Dwi,Mustika,2018.Asuhan mortality-2000-2017/en/.

8
9

Anda mungkin juga menyukai