Asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny”R “ GI P0A0 UK 12/13 minggui dengan kehamilan
normal di Puskesmas Kedundung
Yang telah dilaksanakan oleh :
Asuhan kebidanan ini di buat guna pemenuhan tugas praktik klinik kebidanan dan telah disahkan
pada :
Hari / tanggal :
Mengetahui
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Setiap wanita yang hamil akan mengalami proses penyesuaian tubuh terhadap
kehamilan sesuai pada tahap trimester yang sedang dijalani. Trimester pertama merupakan
awal trimester yang menimbulkan berbagai respon pada ibu hamil. Respon yang paling
berpengaruh pada ibu hamil adalah mual dan muntah. Mual dan muntah pada kehamilan
Emesis gravidarum atau NVP (Nausea and Vomiting of Pregnancy) adalah gejala
mual dan muntah yang biasanya dimulai 2 sampai 4 minggu setelah fertilisasi, puncaknya
antara 9 sampai 16 minggu masa gestasi dan umumnya akan selesai dalam 22 minggu masa
gestasi. Mual dan muntah adalah keluhan umum yang terjadi pada 50%-70% ibu hamil.
Mual dan muntah biasanya terjadi pada trimester pertama, namun sekitar 23,5% dari ibu
Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari, oleh karena itu disebut morning
sickness, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada siang dan malam hari.
Morning sickness meskipun terlihat ringan tetapi sangat berhubungan dengan kehamilan.
Keinginan mual dan muntah sering mungkin bisa mengakibatkan ibu hamil merasa kurang
nyaman dan bisa juga merasa sakit. Adanya morning sickness diperkirakan terkait dengan
Beberapa wanita cukup beruntung untuk tidak terpengaruh oleh morning sickness
sebab ada ibu yang mengalami morning sickness yang cukup parah sehingga membutuhkan
rawat inap. Mual dan muntah yang berlebihan dan terjadi sepanjang hari sampai menganggu
pekerjaan sehari-hari, menyebabkan dehidrasi dan kehilangan berat badan lebih dari 5%
berlanjut sampai 14-16 minggu masa kehamilan. Jika tidak diobati, atau jika pengobatan
tidak berhasil, emesis gravidarum kasus berat dapat menyebabkan efek negatif pada janin,
Kejadian emesis gravidarum dialami oleh sebagian besar ibu hamil baik primigravida
maupun multigravida. Emesis gravidarum terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60%
multigravida. Pada sebagian besar primigravida belum mampu beradaptasi dengan hormon
estrogen dan chorionik gonadotropin sehingga lebih sering terjadi emesis gravidarum.
Sedangkan pada multigravida sudah mampu beradaptasi dengan perubahan hormonal karena
Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Yunia dkk (2014) dimana
terdapat hubungan yang signifikan antara status gravida dengan kejadian emesis gravidarum.
Faktor selanjutnya yang juga mempengaruhi kejadian emesis gravidarum yaitu usia, dimana
usia yang termasuk dalam kehamilan berisiko tinggi adalah kurang dari 20 tahun dan diatas
35 tahun. Mual dan muntah terjadi pada umur dibawah 20 dan diatas 35 tahun terjadi akibat
faktor psikologis.
Upaya –upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan morning sicknes adalah
dengan minum air putih dan istirahat yang cukup, makan dengan porsi sedikit tapi sering,
hindari makanan yang berlemak serta banyak lagi cara yang di lakukan untuk mengurangi
1.3.1 Wawancara
Wawancara dilakukan langsung kepada ibu, suami, dan orang tua ibu pada
kunjungan pertama kehamilan sebagai pengkajian data awal meliputi biodata, keluhan
ibu, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, riwayat haid, riwayat pernikahan, riwayat
obstetri lalu dan sekarang, riwayat keluarga berencana, pola kebiasaan sehari-hari, serta
riwayat psiko, sosial dan budaya. Wawancara dilakukan oleh bidan mengenai kunjungan
1.3.2 Observasi
Observasi dilakukan pada setiap kunjungan dalam bentuk pemeriksaan kepada ibu
melalui inspeksi, palpasi, auskultasi maupun perkusi serta pada kunjungan pertama
Dokumen pendukung ini berupa data yang diperoleh dari Kartu Ibu, Register Kohort Ibu,
BAB I Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
BAB III Tinjauan Kasus Terdiri dari asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester I dengan
BAB IV Pembahasan kasus daari ibu hamil trimester 1 dibandingkan dengan teori yang
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu
trimester kedua 14 minggu (minggu ke-14 hingga ke27), dan trimester ketiga 13
minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Evayanti, 2015). Kehamilan adalah proses
menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick
(Kumalasari, 2015:3)
b) Serviks Uteri
banyak cairan mucus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
warna menjadi livid yang disebut dengan tanda Chadwick (Mochtar, 1998:35
(1) Uterus
(a) Ukuran Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20
cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. hal ini memungkinkan bagi
penambahan ukura TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam table berikut
(b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram
sampai 15 denyut per menit pada kehamilan. Oleh karena diagfragma makin naik
selama kehamilan jantung digeser ke kiri dan ke atas. Sementara itu, pada waktu
yang sama organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya. Keadaan ini
mengakibatkan apeks jantung digerakkan agak lateral dari posisinya pada keadaan
tidak hamil normal dan membesarnya ukuran bayangan jantung yang ditemukan
Timbulnya keluhan sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena uterus
yang tertekan kea rah diagfragma akibat pembesaran rahim.Volume tidal (volume
udara yang diinspirasi/diekspirasi setiap kali bernafas normal) meningkat. Hal ini
Selama Kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi miksi
(berkemih) sering pada awal kehamilan karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada Trimester III kehamilan dan di
akhir kehamilan gangguan ini muncul kembali karena turunnya kepala janin ke
Pada ovarium dan plasenta, korpus luteum mulai menghasilkan estrogen dan
progesterone dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormone
tersebut. Kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif
Pada pankreas sel-selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk
persendian. Pada kehamilan trimester II dan III Hormon progesterone dan hormon
relaksasi jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maskimal pada satu minggu
penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung,
sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah
(rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih
lama berada di dalam lambung dan arena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian
(Kumalasari, 2015:7)
pada kulit muka dikenal sebagai cloasma. Linea Alba adalah garis putih tipis yang
membentang dari simfisis pubis sampai umbilikus, dapat menjadi gelap yang biasa
2.1.3.1 Trimester I
Trimester pertama ini sering dirujuk sebagai masa penentuan. Penentuan untuk
menerima kenyataan bahwa ibu sedang hamil. Segera setelah konsepsi, kadar hormon
progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan
timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah,lelah dan membesarnya payudara.
Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya (Kamariyah dkk,
2014:39)
2.1.3.2 Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu
merasa sehat. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada
saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Rasa tidak nyaman akibat
kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya
wanita hamil. Keadaan ini biasanya didahului rasa mual (Kamus Kedokteran). Baverley
O’Brien (O’Brien & Naber, 1995) menemukan bahwa 70-90% dari semua wanita hamil
Kedua hal itu adalah gejala yang wajar dan sering didapati pada sebagian besar
ibu hamil. Kebanyakan mual dan muntah ini terjadi di pagi hari atau biasa disebut
morning sickness, tetapi dapat juga terjadi pada siang hari atau bahkan pada malam hari
(Llewellyn-Jones, 1997). Mual dan muntah ini terjadi pada minggu ke-6 setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 12 minggu pertama
kehamilan.
adalah rasa mual dan muntah-muntah yang pada beberapa wanita berawal tidak lama
Sebagian besar wanita sering mengalami masalah karena mual dan muntah ini,
khususnya muntah di pagi hari. Beberapa wanita yang tidak mengalami keluhan-keluhan
semacam ini dalam satu kehamilan mungkin akan mengalaminya dengan hebat dalam
kehamilan-kehamilan berikutnya
2.2.2 Penyebab Emesis Gravidarum
diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual disebabkan
oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Hormon Chorionic
menganggap bahwa kadar hormon estrogen yang tinggi saat hamil muda,
mungkin merupakan penyebabnya, wanita yang hamil untuk pertama kalinya dan
wanita yang bertubuh besar memiliki hormon estrogen yang bersirkulasi lebih
lambung. Tetapi pencetus fisik ini belum dapat menjelaskan secara pasti sebab
terjadinya mual dan muntah pada kehamilan, karena sebagian besar hal ini terjadi
Selain faktor fisik, faktor emosional juga dapat menyebabkan mual dan
kelihatannya mendapatkan dukungan lebih sedikit dari suaminya atau orang tua
santai dan tidak banyak tuntutan, jarang sekali ditemukan ibu hamil yang
mengalami rasa mual ini. Ketidakstabilan emosi dan keadaan social lingkungan
Pola makan calon ibu pada minggu-minggu awal kehamilan, serta gaya
membuktikan bahwa calon ibu yang makan makanan berprotein tinggi namun
makan, kurang tidur atau istirahat, dan stress dapat memperburuk rasa mual
a. Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali
sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
c. Mudah lelah
Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat menjadi tidak normal
apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dan mengganggu
keseimbangan gizi, cairan, dan elektrolit tubuh. Ibu hamil yang mengalami emesis
Perasaan mual dan muntah pada saat kehamilan trimester pertama disebabkan
oleh peningkatan kadar estrogen. Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas,
mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan
lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual
dan muntah dapat berlangsung selama berbulan-bulan.10 Kurangnya nafsu makan atau
ketidakseimbangan pola makan pada awal kehamilan ini tidak mempengaruhi janin,
asalkan sebelum mengandung kondisi ibu sehat dan cukup gizi karena di tubuh ibu
masih tersedia cadangan hingga masa-masa mual dan muntah berlalu dan kembali
Namun demikian, bila mual muntah semakin berat dan ibu tidak bisa makan dan
minum cairan dalam jumlah yang cukup terus menerus maka dapat mengakibatkan
kekurangan nutrisi, menghambat serta membahayakan status gizi ibu dan janin disebut
hiperemesis gravidarum
2.2.5 Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum
dengan cara :
yang fisiologik.
gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4
bulan.
c. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil
tapi sering.
d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat.
g. Defekasi teratur
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai masalah dalam
bidang kesehatan ibu masa hamil, bersalin, nifas, bayi setelah lahir, dan keluarga
dan anak yang khusus dilaksanakan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari
pelaksanaan rencana asuhan secara efisien dan aman kemudian evaluasi, adapun langkah-
Pengumpulan data dimulai saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus
Adapun data yang didapat dari anggota keluarga atau tenaga kesehatan
lain disebut juga sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data ada 3 yaitu
mual muntah ringan, mudah lelah, kepala pusing, nafsu makan berkurang
menurut (Sulistyawati,2009).
dasar sehingga ditemukan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumus dan
diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti
praktek kebidanan dan memenuhi standar. Pada kasus Emesis gravidarum adalah
hal yang sering terjadi pada Trimester pertama, biasanya terjadi pada umur
kehamilan 5 – 12 minggu. Tanda dan gejalanya mual muntah ringan yang terjadi
1 – 2x sehari bisa terjadi pada pagi hari atau setiap saatm (Sulistyawati, 2009).
Mual muntah berkurang pada usia kehamilan 12 – 14 minggu tetapi ada juga yang
terus menerus merasakan mual dan muntah sampai trimester kedua (Mandang,
2016). Tanda dan gejala emesis gravidarum biasanya mengalami dehidrasi, emosi
yang tidak stabil, mudah lelah, lemas, kepala pusing terutama pada pagi hari,
intruksi dokter, atau bahkan juga situasi yang memerlukan konsultasi dengan
tim kesehatan lain. Bidan sangat dituntut kemampuannya untuk dapat selalu
melakukan evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diberikan tepat dan
aman.
memberian terapi Vitamin B1, B6, Sedative, anti emetik dan anti histamin,
diagnosa yang ada. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien, atau dari setiap masalah yang berkaitan,
minyak tumbuhan yang harum dan mempunyai konsentrasi tinggi dan mudah
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
dkk. 2010). Pelaksanan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri maupun
(Sari, 2012).
Menjelaskan pada ibu mengenai keluhan yang dialaminya saat ini yaitu
mual-muntah 1-3x sehari adalah emesis gravidarum yang terjada pada ibu
hamil. Biasanya terjadi saat kehamilan muda dan akan menghilang setelah
usia 15-16 minggu. Menganjurkan ibu makan sedikit tetapi sering dan
mual-muntah.
Memberikan ibu penyuluhan tentang ketidaknyamanan pada timester I,
kebutuhan nutrisi ibu hamil, pola istirahat dan aktifitas dan memberikan
mengurangi rasa nyeri (Cheragi dan Valadi, 2010). Selain itu limonene
mengurangi rasa sakit (Namazi et. al, 2014). Menurut penelitian Maternity et.
lemon terhadap mual muntah atau emesis gravidarum pada ibu hamil.
Pada langkah ini dilaksanakan evaluasi sebagai proses akhir dan asuhan
yang terjadi pada trimester pertama kehamilan. Rasa mual biasanya terjadi
pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat. Perasaan mual disebabkan
(hCG) dalam serum. (Tiran, 2008). Gejala ini biasanya muncul setiap saat
pada pagi hari dan malam hari, saat 6 minggu setelah klien mengalami hari
diberikan, bidan juga dapat melakukan evaluasi terhadap proses asuhan yang
telah diberikan. Dengan harapan, hasil evaluasi proes sama dengan hasil
evaluasi secara keseluruhan. Rencana tersebut bisa dianggap efektif jika
(Arsinah, 2010)
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal : 10-12-2020
1. Pengkajian Data
Penghasilan : Penghasilan : 2 – 3 jt
2. Prolog
sebelum hamil 58 kg, Lila : 28 cm, Tinggi badan: 153 cm. Ibu tidak memiliki
riwayat penyakit menurun, menular, ataupun menahun, ibu sudah melakukan suntik
(negatif), reduksi(negatif), Hb 11,6 gr%, golongan darah (O), HbsAg (NR), VCT
terdeteksi.
Data Subjektif
Ibu mengeluh mual muntah mulai awal – awal hamil sampai saat periksa di puskesmas
Data Objektif
N : 88x/menit
P : 22x/menit
S : 36,70C
b. TB : 153 cm
c. BB sekarang : 58 kg
d. Kenaikan BB : 1 kg
e. LILA : 24 cm
f. ROT : -10
tidak odema
menonjol
Kesimpulan
Ny “R” G1P0A0 usia kehamilan 12/13 minggu, keadaan ibu baik dan janin baik
Analisa Data
Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
09.00 WIB Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan ini,
ibu mengerti
09.10 WIB Menjelaskan kepada ibu tentang penyebab mual
muntah, ibu paham dan kooperatif
09.15 WIB Menjelaskan kepada ibu untuk makan makanan yang
bervariasi dengan porsi sedikit tapi sering, ibu mengerti
09.20 WIB Menjelaskan pada ibu untuk menkonsumsi air putih
dan jus Minum yang cukup dan menghindari minuman
yang mengandung kafein dan karbonat serta makanan
berbumbu dan berminyak, ibu paham dan kooperatif
09.30 WIB Memberikan KIE tanda-tanda bahaya pada ibu hamil,
ibu memahami
09.33 WIB Memfasilitasi ibu untuk kontrol 1 bulan lagi tanggal 10
april 2020 atau jika ada keluhan sewaktu-waktu, ibu
mengerti dan bersedia
BAB IV
PEMBAHASAAN
Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang kesesuaian antara teori dan kenyataaan yang
terjadi pada kasus yang diambil dan teori yang mendukung diantara fakta dan kenyataan serta
ditambahnya opini yang luas dari penulis sebagai pendamping klien yang melaksanakan asuhan
kebidanan secara komprehenfensi mulai dari asuhan kebidanan pada ibu hamil, persalinan, nifas,
bayi baru lahir dan keluarga berencana Ny “R” dengan keluhan mual muntah di Puskesmas
Pembahasan yang pertama adalah tentang pemeriksaan pada masa kehamilan atau
ANC( Ante Natal Care ), yang dilakukan oleh Ny ‘’R’’ dengan mual muntah di Puskesmas
Kedundung Kota Mojokerto. Berikut ini akan disajikan data-data yang mendukung untuk
dibahas yang berkait dengan ANC (Ante Natal Care ), maka dapat diperoleh data-data
UK 12/13 minggu, Anamnesa ada keluhan mual muntah, TD: 110/70 x/mnt, S: 36,7°C ,
N: 88x/mnt, HR : 22x/mnt. TFU teraba 3 jari atas symphisis (10 cm), DJJ belum
terdengar, Suplemen terapi Asam folat, B6, BC, hasil Lab normal.
1. Data subyektif
a. Umur
masih diperbolehkan umtuk hamil, batas umur untuk hamil yaitu sampai umur 35
tahun. Menurut Mufdlilah (2009) rangge usia reproduksi sehat dan aman antara 20-
35 tahun.
Berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.
b. Kontrol ANC
Berdasarkan fakta kunjugan ANC yang dilakukan Ny.”R” yaitu 1 kali. Pada TM 1
1x, menurut penulis kontrol ANC Ny “R” sudah memenuhi standar yang telah
ditentukan. Hal ini disebabkan karena rasa kekawatiran ibu tentang kehamilanya dan
Berdasarkan hal tersebut tidak terdapat kesenjagan antara fakta dan teori.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, keluhan yang di alami Ny” R”
yang dalam batas normal yang dialami. Ny “ R “ menegeluh mual muntah pada saat
kehamilan trimester 1 ini masih dalam batas normal dan masih diatasi. Hal ini sesuai
dengan teori klein (2009) bahwa mual muntah pada ibu hamil pada umumnya
dianggap hal normal bagi seseorang wanita yang sedang menjalani awal masa
kehamilan. Mual muntah biasanya terjadi pada saat kehamilan trimester kesatu. Hal
Berdasarkan hal tersebut tidak terdapat kesenjagan antara fakta dan teori.
2. Data obyektif
a. Pemeriksaan umum
1) Tekanan darah
Tekanan darah Ny “R” yaitu 110/70 mmHg, ROT 10 mmHg, MAP 76,6
mmHg. Menurut penulis tekanan darah untuk ibu hamil adalah 110/70-120/80
mmHg, lebih dari 140/90 mmHg ibu akan mengalami pre-eklampsi, namun jika
tekanan darah kurang dari normal maka akan menimbulkan suplai darah dari ibu
ke janin akan terhambat dan janin akan kekurangan asupan oksigen. Dalam
pengukuran ROT kenaikannya tidak boleh melebihi 20 mmHg, dan MAP tidak
lebih dari 90 mmHg. Jika melebihi batas normal maka masuk dalam kategoria
pre-eklampsi. Menurut wagiyo (2016) tekanan darah yang normal 110/70 mmHg
hingga 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspada adanya
Berdasarkan hal ini tidak ada kesenjangan antara fakata dan teori.
2) Berat badan
Berat badan Ny “R“ sebelum hamil 57 kg, pada awal kehamilan ini terjadi
peningkatan 1 kg. Menurut penulis kenaikan berat badan Ny “R” normal, karena
batas normal penambahan berat badan ibu sekitar 1-2,5 kg selama trimerster 1.
Hal ini sesuai dengan teori Hidayati (2009). berdasarkan hal tersebut tidak
pengukur LILA Ny “R” dalam batas normal. Berdasarkan LILA Ny “D” hasil
IMT Ny “ D “ yaitu 19,5 dan masuk dalam kategoria normal. Pengukuran LILA
sangat penting karena dari penting pengukuran tersebut kita bisa melihat status
gizi ibu hamil baik atau tidak. Hal ini sesuai dengan teori soekatri (2011) normal
LILA yaitu 23,5 cm kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status
gizi ibu kurang atau disebut KEK. Menurut kusmiyati (2010) indikator penilaian
29,9: moderate /gemuk/ lebih dari normal, over 30: severe obesity/sangat gemuk.
Berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.
Pada Ny “R“ TFU selama hamil sesuai dengan masa kehamilan yaitu pada
UK 11/12 minggu teraba pertengahan pusat dan symphisis (10 cm). Menurut
penulis perubahan atau ukuran TFU setiap ibu memang berbeda sesuai dengan
bentuk perut dan ketebalan dinding perut ibu hamil, tidak sesuai ukuran TFU
ibu.
hasilnya bisa dibandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terahkir
Berdasarkan hal diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.
2. Pemeriksaan DJJ
Pada pengajian yang di lakukan terhadap Ny” R “ didapatkan bahwa denyut
Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.
11,5 gr%. Menurut penulis hasil pemeriksaan hemoglobin tersebut diketagorikan normal
pada ibu hamil,pemeriksaan ibu bertujuan untuk mengetahui kadar Hb dalam darah dan
menentukan derajat anemia. Menurut mufdlilah (2009), kadar Hb normal pada ibu hamil
11 gr%. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.
2. Analisa data
selama kehamilan dan kondisi ibu dan janin baik selama kehamilan. Analisa data
merupakan kesimpulan antara data subyektif dan data obyektif yang menjadi acuan
dalam melakukan tindakan atau terapi sesuai dengan keadaan pasien. Menurut Mufdlila
(2009) analisa data dituliskan dengan G1 P0 A0 berdasarkan hal tersebut tidak ada
3. Penatalaksanaan
sebagaimana asuhan yang diberikan untuk kehamilan dengan mual muntah, karena
ditemukan suatu masalah yaitu mual muntah, asuhan yang diberikan meliputi
memberikan penjelasan keluhan yang dialaminya saat ini yaitu mual-muntah 1-3x
sehari adalah emesis gravidarum yang terjada pada ibu hamil. Biasanya terjadi saat
kehamilan muda dan akan menghilang setelah usia 15-16 minggu. Menganjurkan
ibu makan sedikit tetapi sering dan mengurangi makanan yang berminyak, pedas,
kebutuhan nutrisi ibu hamil, pola istirahat dan aktifitas dan memberikan
penyuluhan tentang Aromaterapi yaitu Aromaterapi adalah minyak tumbuhan
penguapan sehingga mengurangi emesis gravidarum (Potts, 2009). Satu atau dua
dan rileks (Potts, 2009). Menurut penulis asuhan yang diberikan pada Ny “R “ sudah
sesuai dengan kasus emesis gravidarum Menurut Potts(2009). Berdasarkan hal tersebut
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asuhan kebidanan Ny ”R” dilakukan pada saat ibu hamil berkunjung ke Puskesmas
pada saat itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan bahwa Asuhan kebidanan ibu
hamil Ny “R” UK 11/12 minggu dengan keluhan mual muntah di Puskesmas Kedundung
5.2 Saran
1. Bagi bidan
komprehensif bagi kesehatan ibu, anak dan masyarakat. Mengadakan kelas ibu hamil
dengan mengajarkan ibu senam hamil agar bisa dilakukan setiap hari, mengadakan
penyuluhan tentang keluhan-keluhan pada ibu hamil dan tentang kehamilan yang
beresiko
2. Bagi klien
Diharapkan klien dapat mempertahankan solusi yang diberikan oleh mahasiswa selama
3. Bagi institusi
continuity of care dengan tepat dalam proses belajar mengajar, memperbaiki praktek
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga kualitas sumber daya manusia
yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda Purwokerto.
Astuti, DH. 2012. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Jakarta: Rohima Press.
Fauziyah, Y. 2012. Obstetri Patologi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan.
https://almanhaj.or.id/3033-proses-dan-perkembangan-janin-di-rahim.html
http://dinkes.sulselprov.go.id/#
https://id.wikipedia.org/wiki/Emesis_gravidarum
https://www.slideshare.net/ndejava/mekanisme-mual-dan-muntah
Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: EGC.
Manuaba, IAC. 2014. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: EGC.
Margareth, ZH. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Mufdlilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.
Potts J. 2009. Aromaterapi perawatan Alami Untuk Sehat Dan Cantik. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Varney H. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 2. Jakarta : EGC