Anda di halaman 1dari 67

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu, di hitung dari hari

pertama haid terakhir dan dapat dilihat tanda pasti hamil yaitu ada gerakan

janin dalam rahim (terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian

janin), terdengar denyut jantung janin (didengar dengan stetoskop laenec, alat

kardiotokografi dan alat Doppler, dilihat dengan ultrasonografi, pemeriksaan

dengan alat canggih, yaitu rontgen melihatkerangka janin, ultrasonografi(

Sulaiman )

Mual dan muntah terjadi pada 60 -80% primigrafida dan 40-60% pada

multi grafida Satu dan seribu kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat

(sarwono,2005). Bila wanita hamil memuntahkan segalah apa yang dimakan dan

apa yang diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang

kemudian timbul asetonuri keadaan ini disebut hiperemesis grafidarum

perbandingan insiden hiperemesis grafidarum 4:1000 kehamilan.

WHO ( World Healt Organization ) memperkirakan lebih dari 515.000 jiwa

tiap tahun. ini hampir setiap menit karena komplikasi dalam kehamilan maupun

dalam persalinan. Saat ini angka kematian ibu di indonesia masih tinggi di

bandingkan demgan Negara ASEAN. Berdasarkan surfei angka kematian ibu

diindonesia hanya 41 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2013

AKI di indonesia berkisar 307/100.000 kelahiran hidup. meskipun telah terjadi

1
penurunan AKI di Indonesia namun hal ini masih jauh dari target (sasaran) yang

ditetapkan untuk tahun 2010. Yaitu menurunkan AKI menjadi 125 /100.000

kelahiran hidup

(http://wwwAngkah kematian ibu.co.id diakses tangga 17 juni 2015) .

Berdasarkan data dari dinas kesehatan profinsi papua pada tahun 2014

diperoleh angka kematian ibu sebesar 141per 100.000 kelahiran hidup ( Data

primer dinas kesehatan profinsi papua ). Walaupun angka kematian ibu didunia ,

asean maupun Indonesia akibat dari kehamilan dan persalinan namun penyebab

AKI dan AKB yang diakibatkan oleh hiperemesis gravidarim, pada bulan januari-

mei tahun 2014 sebanyak 103 orang dari 966 pasien, ibu hamil. Dari data tersebut

menunjukkan hiperemesis gravidarum tidak mempengaruhi peningkatan AKI

dan AKB jika ditangani lebih dini, sebab jika tidak mendapatkan penanganan

yang baik, kedaan dapat menjadi lebih buruk dan dapat mengancam kehidupan

ibu dan janin.

Berdasarkan fenomena diatas penulis merasa termotivasi untuk menelusuri lebih

lanjut dengan memilih judul manajemen Asuhan kebidanan pada Ny:y

kehamilan 10 minggu 6 hari dengan hiperemesis gravidarum Tingkat I

DIRUANG Nifas RSUD Biak .Dalam penanganan dan pemantauan Yang baik

pada waktu kehamilan melalui program ( Ante Natal Care ).

Berdasarkan data laporan Rumah Sakit Umum Daerah Biak tahun 2013

dengan jumlah ibu hamil Trimester I dengan hiperemesis gravidarum Tingkat 1

berjumlah 124 pasien.Sedang pada tahun 2014 berjumlah 129 pasien . Angka

2
Kematian Ibu ( AKB ) di kabupaten Biak Numfor juga masih tinggi. Setiap ibu

yang hamil sangat berharap mendapatkan bayi yang sehat dan kehamilan yang

bermasalah. Namun demikian di dunia setiap harinya 1.500 ibu dan remaja putri

meninggal karena masalah kehamilan dan melahirkan. Setiap tahun sekitar 10 juta

ibu dan remaja putrid mengalami komplikasi kehamilan dan banyak dari

peristiwa tersebut yang meninggalkan bayi cacat atau infeksi.

Hal inilah yang membuat momen Hari Kesehatan Nasional ( HKN ) KE

48 di Kabupaten Biak Numfor melalui Dinas Kesehatan ( Dinkes ) setempat

akan terus berupayah menurunkan Angka Kehamilan Ibu ( AKI ) di kabupaten

Biak Numfor. Di daerah tang jumlah Angka Kematian Ibu kini mencapai 27 per

1000 kelahiran hidup. Namun diyakinkan target Milenium Development Goals (

MDGs ) pada tahun 2015 jumlah tersebut akan menurun seingga 23 per 1000

kelahiran hidup. Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor, dr, Imron Ohoirella

setelah mengikuti upacara peringatan HKN ke 48 yang berlokasi di halaman

kantor Dinkes setempat mengatakan, indicator kematian ibu didaerah ini kini

mencapai 168 per 100 ribu kelahiran hidup. Sehingga melalui HKN Tahun ini,

pihaknya telah berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya upaya yang

mendorong sasaran memenuhi target MGDs hingga 118 per 100 ribu kelahiran

hidup . Dengan momen HKN tahun ini, kita lebih mewujutkan komitmen

pelayanan kesehatan pada ibu dan ana, demi mewujudkan target MDGs 2015,

Kata Imron Ohoirella kepada papua pos , senin ( 12/11 ),bertepatan dengan

peringatan HKN di Biak. ( http://www.papua pos.com/numfor/item/212- ) .

3
B. Rumusan Masalah

1. Berdasarkan latar bekang di atas,maka penulis merumuskan sebagai

berikut : Bagaimana penulis melakukan pengkajian data dasar pada ibu

hamil dengan hiperemesis gravidarum diruang nifas RSUD Biak ?

2. Bagaimana penulis menganalisa data dasar yang terjadi pada ibu hamil

dngan hiperemesis gravidarum diruang Nifas RSUD Biak ?

3. Bagaimana penulis mengidentivikasi diagnose dan masalah potensial

pada ibu hamil dengal hiperemesis gravidarum diruang Nifas RSUD Biak

4. Bagaimana penulis melakukan tindakan segerah pada ibu hamil dengan

Hiperemesis gravidarum diruang Nifas RSUD Biak ?

5. Bagaimana penulis merencanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan Hiperemesis Gravidarum Diruang Nifas RSUD Biak ?

6. Bagaimana Penulis Melaksanakan Asuhan kebidanan ibu hamil dengan

Hiperemesis Gravidarum Diruang Nifas RSUD Biak ?

7. Bagaimana Penulis Mengevaluasi asuhan kebidanan Pada IbubHamil

Dengan Hiperemesis Gravidarum Bagaimana penulis mendokumentasikan

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Grafidarum

Diruang RSUD Biak ?

4
C . Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil denagn

hiperemesis gravidarum dengan menggunakan metode Varnei manajemen

Asuhan Kebidanan menurut (Helen Varney, 1997)

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu melakukan /pengkajian data pada ibu hamil dengan

hiperremesis gravidarum

b. Penulis mampu mengidetifikasi diagnose potensial dan masalah

potensial pada ibu hamil dengan hiperremesis gravidarum

c. Penulis mampu mengindetifikasi dan menetapkan kebutuhan yang

memerlukan penanganan segera pada ibu hamil dengan hiperemesis

d. Penulis mampu menrencankan asuhan yang menyeluruh pada ibu

hamil dengan hiperremesis gravidarum

e. Penulis mampu melaksanakan perencanan secara menyeluruh pada

ibu hamil dengan hiperremesis gravidarum

f. Penulis mampu membuat evaluasi pada ibu hamil dengan

hiperremesis gravidarum

5
D. Manfaat

1. Bagi Masyarakat

Dapat menjadi sumber informasi , dan untuk menambah pengetahuan

bagi masyarakat terutama pada ibu hamil trimester pertama

2. Bagi institusi pendidikan

Agar menjadi bahan masukan pada prodi sehingga lebih dingkatkan

proses belajar dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan hiperemesis gravidarum

3. Dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama menjalani

pendidikan diperguruan tinggi , khususnya di program studi D-III

Kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis gravidarum diruan

nifas RSUD Biak

6
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Darsar Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah kondisi yang menibulkan perubahan fisik

(perubahan bentuk abdomen, perubahan pada payudara) maupun psikologis

seorang wanita karena pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi

janin (NI Nengah Nusanti, 2006; 1 )

2. Tanda Tanda kehamilan

a. Tanda Pasti kehamilan

Ada beberapa tanda dan gejala kehamilan yang di alami seorang

perempuan tetapi belum tentu hamil , yaitu:

1) Amenore (tidak adanya menstruasi)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan

folikel de graf dan ovulasi. Gejala ini sangat penting karena

umumnya perempuan hamil tidak dapat haid.

2) Mual dipagi hari ( morning sickness )

Terjadi pada 2-8 minggu setelah pembuahan. Pengruh estrogen dan

progesteron Menyebabkan pengeluaran asam lambung yang

belebihan, terjadi umumnya pada bulan - bulan pertama kehamilan,

kadang-kadang disertai oleh emesis.

7
3) Ngidam

Ngidam ( menginginkan makanan atau minuman tertentu ) sering

terjadi pada bulan-bulanPertama akan tetapi menghilang seiring

semakin tuanya usia kehamilan

4) Sering buang air kecil

Pada awal masa kehamilan, karena adanya desakan rahim kedepan

kandung kemih cepat terasa penuh dan sering rasa miksi. Pada

trimester II Sudah mulai menghilang karena uterus yang membesar

keluar dari rongga panggul .

5) Anoreksia ( tidak adanya nafsu makan )

Pada bulan - bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah

itu nafsu makan kembali. Hendaknya nafsu makan tetep terjaga,

jangan sampai salah pengertian, makan untuk dua orang sehingga

kenaikan berat badan tidsk sesuai dengan usia kehamilan.

b. Tanda Mungkin Kehamilan

Tanda tanda yang memungkinkan seorang perempuan hamil adalah

1) Perubahan Pada Uterus

Uterus Mengalami Perubahan pada ukuran, bentuk, dan kontraksi.

Uterus berubah Menjadi lunak, bentuknya globular.

2) Teraba Ballotemen

Ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan banyaknya air ketuban

pada bulan keempat dan kelima, maka jika rahim didorong dengan

8
sekoyon koyong atau digoyangkan, janin akan melenting didalam

rahim.

3) Tanda piscaseck

Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang

dekat dengan implantasi plasenta.

4) Tanda Hegar

Tanda hegar diketahui melalui pemeriksaan bimanual pada usia

kehamilan 6-8 mingg. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan

konsistensi rahim, terutama pada bagian istimus uterus teraba lunak.

5) Tanda Goodells

Tanda Godells diketahui melali pemeriksaan bimanual. Pada

pemeriksaan ini Serviks akan terabah lebih lunak.

- Pada pemeriksaan ini didapatkan warna selaput lender vulva dan

vagina terlihat menjadi warna ungu karena hipervaskularisasi .

- Tejadi pembesara abdomen

- Pemeriksaan tes biologis kehamilan.

c. Tanda Pasti Kehamilan

Seseorang yang dinyatakan positif hamil ditandai dengan:

1) Terlihat embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6

minggu sesudah pembentukan.

2) Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar

dengan stethoscope leanec, alat kardiotokografi alat dopler, dengan

ultra sonografi .

9
3) Terasa gerak janin dalam rahim.

pada primigrafida bias dirasakan ketika kehamilan berusia 18 minggu

sedang pada multi grafida diusia 16 minggu.

4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.

perubahan fisiologi kehamilan.

d. Perubahan Fisiologis Pada System Reproduksi

1) Uterus

Uterus berkembang sampai xifisterum. Pengurangan tinggi fundus utri

dikenal dengan lightening, terjadi pada beberapa bulan terakhir

kehamilan , pada saat fetus turun kebagian bawah uterus . Hal ini

bertujuan untuk membuat jaringan pelvic menjadi lunak , dengan tonus

uterus yang baik , dengan formasi yang baru dari segmen bawah rahim.

2) Servik uteri

Serviks lebih banyak mengandung jaringan serabut dan sedikit

jaringan otot dibandingkan bagian uterus yang juga memperlihat

dominasi pada bagian fundus dari kontraksi uterus ini juga berfungsi

sebagai barier yang efektif terhadap infeksi saat kehamilan. Hal ini juga

terstruktur untuk melindungi fetus pada saat perkembangannya , dengan

cara menutup dan menyediakan resistensi terhadap tekanan dari atas

saat didalam posisi berdiri

3) Vagina dan Vulva

Estrogen menyebabkan perubahan lapisan otot dan epithelium. Lapisan

otot mengalami hipertropi dan kapasitas vagina mengalami tekanan.

10
Hal ini selalu berubah disekeliling yang berhubungan denga jaringan

yang ke ara vagina menjadi lebih elastis.

4) Ovarium

Organ endokrin berbentuk oval, terletek didalam rongga peritoneum

sepasang kiri kanan. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan

pemasangan folikel menjadi ovum , ovulasi( pengeluaran ovum),

sinteis dan sekresi hormone-hormon steroid ( estrogen dalam tekanan

internal folikel, progesterone oleh korpus luteum pasca ovulasi ).

Ovarium terfiksasi oleh legamentum ovari proprium, ligamentum

infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarim.

e. perubahan pada system kardiovaskuler

1. Jantung

Selama hamil kecepatan darah meningkat ( jumlah dara yang dialirkan

oleh jantung setiap denyutnya ) sebagai hasil dari peningkatan curah

jantung. Hal ini meningkat volume darah dari oksigen keseluruh organ

dan jaringan ibu untuk pertumbuhan janin. Denyut jantung meningkat

dengan cepat setelah usia kehamilan 4 minggu dari15 denyut permenit

menjadi 70-80 denyut permenit, aliran darah meningkat dari 64 ml

menjadi 71 ml.

2. Aliran dan volume darah

Regulasi aliran darah dari uterus merupakan hal yang paling penting

untuk perkembangan fetus . Aliran dara meningkat sebanyak 70-80 pada

akhir trimester peningkatan aliran darah pada kulit dan membrane

11
mukosa disebagian kiri dan kanan, mencapai maksimum 500 ml

permenit pada usia kehamilan 36 minggu dan untuk membentuk ekstra

panas untuk metabolisme fetus

3. Faktor Pembekuan Darah

Sistem pembekuan darah dan fibrinogen mengalami akselerasi yang

besar saat kehamilan. Kapasitas pembekuan darah meningkat, hal ini

merupakan persiapan untuk mencegah hemoragi pada pelepasan

plasenta tetepi juga merupakan resiko terjadi thrombosis, emboli dan

adanya komplikasi.

- perubahan pada system urinaria

Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun akibat

pengaruh estrogen dan progesterone.kencing lebih sering (poluria)

dinding saluran kemih tertekan oleh pembesaran uterus

- perubahan pada gastro intestinal

Gusi menjadi bengkak lunak dan berlubang pada saat hamil,

kemungkinan ada evek estrogen yang mengara pada perdarahan

karena trauma atau karena sakit gigi.70% wanita hamil mengalami

mual dan muntah. Hal ini biasanya dimulai pada kehamilan 4-8

minggudan terus berlanjut sampai dengan 14-16 minggu Relaksasi

otot polos perut dan hipomotilitas karena peningkatan estrogen (

Human Corioni Gonadotropin ) HCG dapat menyebabkan mual

muntah. Biasanya trejadi pada pagi hari dikenal sebagai morning

sekcness. Bila emesis terlmpau sering dan terlalu banyak

12
dikeluarkan disebut hiperemesis gravidarum, Keadaan ini

patologi.

4. Perubahan Payudara

Karena adanya perubahan supley darah dibawah pengaruh aktivitas

hormon,jaringan grandular dari payudara membesar. Hormon

pertumbuhan dan gultokokortiroid juga pempunyai peran penting dalam

hal ini prolaktin merangsang produksi kolostrum dan air susu ibu

3. Perubahan Psikologi Kehamilan

a. TrimesterPertama

Trimester pertama sering dianggap periode penyesuaian terhadap

kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Kurang lebih 80% wanita

mengalami kekececewaan, penolakan, kecemasan, depresidan

kesedihan.Beberapa wanita, yang telah merencanakan kehamilan atau

telah berusaha keras untuk hamil, mereka sukacita sekaligus tidak

percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti pada setiap

jangkal tubuhnya.

b. Trimester kedua

Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik ,

yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala

ketidaknyamanan yang normal di alami saat hamil. Trimester terdapat

dua fase yaitu pra-quickening dan pasca qiuckening yang menyatkan

kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan

wanita dalam melaksanakan tugas psikolois utamanya dalam trimester

13
ke dua . Sebgian besar wanita merasa lebih erotis Selma trimester ke

dua. Kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam

menjalankan kemajuan seksual mereka disbanding pada trimester

pertama dan sebelum hamil.

c. Trimester ketiga

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi

sebagai mahkluk yang terpisah sehingga tidak sabar untuk memegang

bayinya .ada perasaan was-was mengingat bayi akan lahir kapanpun

wnita akan kembali merasaka ketidaknyamanan fisik yng semakin

kuat menjelang akhir kehamilan akan merasa canggung, jelek,

berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan

konsistensi dari pasangannya. Wanita akan mengalmi

ketidaknyamanan fisik yang semakin meningkat menjelang akhir

kehmilan. Peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester

sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin

besar menjadi penghalang.

4. Tinggi Fundus Uteri Pada Kehamilan Dalam Sentimeter

Menurut Spigelbergdengan jalan mengukur tinggi fundus teri dari

simfiis dapat diperoleh:

UMUR KEHAMILAN TINGGI FUNDUS UTERI

24 25 cm diatas simfisis
22 28 Minggu

14
26,7 cm diatas simfisis
28 Minggu

29,5-30 cm diatas simfisis


30 Minggu

29,5-30 cm diatas simfisis


32 Minggu

31 cm diatas simfisis
34 Minggu

32 cm di atas simfisis
36 Minggu

33 cm di atas simfisis
38 Minggu

37,7 cm di atas simfisis


40 Minggu

Adapun peneriksaan fundus uteri dengan mengunakan palpasi yaitu :

1).Pada kehamilan 16 minggu tinggi fundus uterus setengah daroi simfisis

dan pusat .

2).Pada kehamilan 20 minggu tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat

3).Pada kehamilan 24 minggu fundus uterus tepat ditepi diatas pusat (

setinggi pusat)

4).Pada kehamiln 28 minggu tinggi fundus uteri sekitar 3 jari diatas pusat

atau seper tiga jantara pusat dan prosessus xipoideus

5). Pada kehmilan 32 minggu tinggi fundud uterus setengah jarak prosesus

xipoideus dan pusat

5. 6). Pada kehamilan 36 minggu tinggi fundus uterus sekitar 1 jari dibawah

prosessus xipoideus dalam hal ini kepala bayi belum masuk pintu atas

panggul .

15
7). Pada kehmilan 40 minggu fundus uterus turun setinggi tiga jari di bwah

prosessus xipoideus karena kepala janin sudah masuk pintu atas panggul.

6. Tumbuh Kembang Janin

- Perkembangn bulan pertama sampai ke 2

Ada tonjolan di jantung sampai dikepala, karena otak sedang

bekembang.Jantung muli berdetak, dan dapat dilihat detaknya pada

suatu alat ultrasonic scan. Lesung pipi dan dapat sisi kepala akan

menjadi telinga. Dan menjadi pengentalan yang nantinya akan

membentuk mata. pada bagian bawah akan membentuk mata. Pada

bagian atas bawah akan menjadi pembengkakan yang akan membentuk

tulang dan otot. Dan bengkak kecil menunjukkan lengan dan kaki mulai

tumbuh.

- Perkembangan embrio bulan ke 3

Pada tahap ini, bagian muka mula-mula mulai terbentuk.Mata melihat

lebih jells dan mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut

dengan lidah. Pada tahap ini calon tangan dan kaki mulai terlihat

menonjol pada sisi lateral corpus dan distal.Selanjutnya akan terlihat

garis-garis bakal bakl terbentuknya jari-jari tangan dan kaki. Juga mulai

terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung ,otak, otak, paru-

Paru, hati, ginjal, usus.

- Perkembangan embrio pada bulan ke 4

Dua belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk

sepenuhnya. Semua organ badannya, otot, lengan dan tulang telah

16
lengkap. Janin mengalami pertumbuhan yang lebih matang saat minggu

ke 14, denyut jantung berdetak lebih kencang dan dapat terdengar

mengunakan alat ultrasonic detector. Denyut jantung berdetak sangat

cepat sekitar dua kali lebih cepat dari denyut jantug orang dewasa.

- Perkembangan bulan ke 5-6

Pada masa ini janin tumbuh lebih cepat. Tubuh tumbuh lebi cepat

sehingga badan lebih proporsional. Garias-garis pada kulit janin kini

mulai terbentuk,sehingga janin memiliki sedikit jari tersendiri.Pada

minggu ke 21 hingga minggu ke 25, gerakan janin akan dirasakan untuk

pertama kalinya. Pada mulanya akan dirasakan sedikit denyutan atau

sedikit gerakn dan mungkin terasa seperti gangun perencanaan.

Selnjutnya akan dirasakan jaini menemdang.

- Perkembangan bulan ke 7-8

Janin kini bergerak demgan penuh semangat dan beraksi terhadap

entuhan dan bersuara. Pada minggu ke 29, kelompok mata janin muli

terbentuk untuk pertama kalinya. Pada minggu ke3, panjang janin normal

sekitar 30 cm.

- Perkembangan bulan ke 6 sampai lahir

Pada minggu ke 35 terjadi proses penyempurnan kulit, yang sebelumnya

berkerut, padfa tahap ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38,

janin pada umumnya terbarina turun,siap untuk proses kelahiran, kepala

berpindah masuk ke panggul dan di sebut masuk pintu ats panggul,

namun terkadang kepala janin belum masuk pintu atas panggul, namun

17
terkadang kepala janin belummasuk pintu atas [anggul, smpai kelahiran di

mulai.

7. Ketidaknyamanan Kehamilan Tabel 2.1

Ketidaknyamanan saat kehamilan dan penaganannya

Ketidaknyamanan Penanganan

1.Perubahan payudara ; rasa nyeri, -Memakai bra yang ada

lembek, dan geli penyerapnya,dapat dipakai pada malam

hari

-Perawatan payudara dengan air hangat

dan pertahankan keadaan kering

2.Sering BAK -Kurangi minum dimalam hari

-Latihan kegel

3.Mual dan Muntah -Makan sedikit sebelum bangun tidur (

biscuit, roti,dll )

-Makan sedikit tapi sering

-Hindari makan yang merangsang dan

bumbu tajam

18
-Dapat diberi vitamin B Kompleks vit c

dan sedative

4.Hypersalivasi -Kumur dengan obat kumur

-Sering mengunyah permen

-Jaga kebersihan mulut

5.Keputihan -Jaga hygiene vulva

-Pakai celana dalam yang menyerap

-Ganti celana dalam bila basah dan

keringkan

Yuni, dkk, 2009

8. Tanda bahaya Kehamilan

Beberapa tanda bahaya kehamilan,berikut adalah uraiannya :

a. Trimester I

- KET(Kekurangan Energi Konik)

- Mola Hidatidosa

- Anemia

- Hiperemesis Gravidarum

19
- Kehamilan Dengan Infeksi

- Kehamilan Denagn PMS ( Penyakit Menular Seksual)

- Kehamilan Dengan Gangguan Jiwa

- Penatalaksanaan Ante Natal Carae (ANC)AnteNatal Care (ANC)adalah

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selam kehamilannya

sesuai dengan standa pelayanan Ante MNatal Care(ANC), selengkapnya

mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis,pemeriksaan fisik baik

umum dan kebidanan, pemeriksan laboratorium atas intervensi dasar

dankhusus sesuai dengan resiko yang ada.

9. Standar Minimal Asuhan Antenatal 7T

a. Timbang Berat Badan

Ukuran Berat badan kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang

seringan-ringannya.Berat bdan kurang dari 45kg pada trimester III

dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan dengan berat badan lahir

rendah.

b. Ukuran (tekanan) darah

Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamiln dan

mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainya ,serta mengambil

tindakan yng tepat dan `merujuknya.

c. Ukur (tinggi ) fundus uteri

d. Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk

memperkirakan usia kehamilan serta bila usia kehamilan

bertamba,memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala

20
janin kedalam rongga atas panggul, untuk mencari kelainan serta

melakukan rujukan tepat waktu.

e. Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid)lengkap minimal dua kali

pemberian Jadwal pemberian imunisasi

Antigen Interval Lama perlindungan Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan

antenatal pertama

TT 2 4 minggu setelah 3 tahun 80 %

TT 1

TT 3 6 bulan setelah TT 5 tahun 95 %

TT 4 1 tahun setelah TT 10 tahun 95 %

TT 5 1 tahun setelah 25 tahun/seumur 99 %

TT 4 hidup

Yuni, dkk, 2009

Keterangan : apa bila dalam waktu tiga (3) tahun WUS rersebut melahirkan

maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi darib tetanus neonatorum.

21
f. Pemberian tablet (zat besi )

minimal 90 tablet selama kehamilan dimulai dengan memberikan sau

tablet sehari sesegerah mungkin setelah rasa mual hilang. Setiap ibu

hamil minimal mendapatkan 90 tablet selama kehamilannya. Tiap tablet

mengandung Fe S04 320 MG ( ZAT BESI 60 MG) dan asam folat 0,5

mg.

g. (Tes) terhadap penyakit infeksi menular seksual

Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin

berlangsung normal

h. Temu wicara

dalam rangka persiapan rujukan Memberikan saran yang tepat kepada

ibu hamil suami serta keluarganya tentang tanda - tanda resiko kehamilan.

( Depkes RI 2001:2)

B. Konsep Dasar Hipermesis Gravidarum

1. Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Berapa pendapat pengertian hiperemesis gravidarum yang di

kemukakan oleh beberapa ahli diantaranya:

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada

wanita hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan

umumnya mmenjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. (Marmidkk,2011;55)

22
Hiperemesis grafidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada ibu

hamil. (Rukiyah dkk, 2010;188).

2. Etiologi

Penyebab hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.

Beberapa factor yang telah ditemukan yaitu :

a. Faktor presdiposisi yangsering dikemukakan adalah

primigravida,molahidatidosa dan kehamilan ganda karena

peningkatan kadar karena HCG

b. Faktor psikologi

memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak,

kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan pesalinan. Takut

terhadap tanggung jawab sebagai ibu, diduga dapat menjadi factor

kejadian hiperemesis grafidarum. Dengan perubahan suasana dan

masuk rumah sakit , penderitaannya dapat berkurang sampai

menghilang.

c. Faktor adaptasi dan hormonal

pada ibu hamil yang berkekurangan darah lebih sering terjadi

hiperemesis grafidarum.yang termasuk dalam ruang lingkup adaptasi

adalah ibu hamil dengan anemia, wnita primigravida,

danoverdistensirahim pada kehamilan ganda dan

molahidatidosa.Sebagian kecil primigravida belum mampu

beradaptasi terhadap hormon estrogen dan gonadotropin

corionic,sedangkan pada kehamilan ganda dan hidatidosa, jumlah

23
hormone yang dikeluarkan terlalu tinggi, dan menyebabkan

terjadinya hyperemesis gravidarum.

3. Gejala Dan Tingkat

Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hyperemesis

grafidarum tidak ada sepakatan. Ada yang mengatakan bisah lebih dari

10x muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh diangap

sebagai hiperemesis

a. Tingkat 1:Ringan

Mul muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah , tidak mau

makan, berat badan turun, dan rasa nyeri di epigastrium (iritasi asam

lambug), nadi sekitr 100x/menit, tekanan darah turun, turgor kulit

kurang, lidah kering dan mata cekung.

b. Tingkat II sedang

Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita

lebih para, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek,lidah kering dan

kotor,ndi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus

ringan,berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi,

oligouria dan konstipasi,dpat pula terjadi asetonuria atau nafas berbau

aseton

c. Tingkat III : berat

Keadaan umum jelek,kesadaran sangat menurun,somnolen sampai

koma,nadi kecil halus dan cepat,dehidrasi hebat, suhu badan naik dan

tensi turun sekal,ikterus ,komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi

24
pada susunan saraf pusat (enesfalopati wernikel)dengan adanya

:niktasnus, diplopia, perubahan mental.

4. Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari

meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester

- Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas,mungkin berasal

dari system saraf pusat atau akibat dari pengosongan

lambung.Hiperemesis gravidrum yang merupakan komplikari mual

dan muntah pada hamil mudah, bila terjadi terus menerus dapat

menyebabkan dehidrasi dan imbangnya elektrolit dengan alkalosis

hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi

pada sebagian kecil wanita, tetapi factor fisikologik merupakan factor

utama,disamping pengaruh hormonal. Yang jelas,wanita sebelum

kehamilan yang sudah menderita lambung spastic dengan gejala tak

suka makn dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih

berat. Hiperenesis grvidarum ini dapt mengakibatkan cadangan

karbohidrat dan lemak habis tercapai untuk keperluan energy.karena

oksidsi lemak yang tidak sempurnah,terjadi ketosis dengan

tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksibutirik dan aseton

dalam darah.Kekurangan cairan yang di minum dan kehilangan cairan

karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga airan ekstra seluler

dan plasma berkurang. Natrium dan kholrida darh turun, demikian pula

khlorida kemih. Selain itu, dehidrasi menyebabkan

25
hemokonsentrasi,sehingga aliran darah ke jantung berkurang.Hal ini

menyebabkan jumlah zat makanan dn oksigen ke jaringan mengurang

pula dan tertimbunnya zat metabolic yng tiksik. Kekurangn kalium

sebab akibat dari muntah dan bertambahnya eksresi lewat ginjal,

menmbah frekuensi muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan

terjadilah lingkaran setan yang sulit untuk dipatahkan.Disamping

dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit, dapat terjadi

robekan selaput lender esophagus dan lambung dengan akibat

perdarahan dapat berhenti sendiri.Jaringan sampai dapat diperlukan

trnsfusi atau tindakan operatif.penatalaksanaan pada ibu dengan

hiperemesis gravidarum dimulai dengan:

5. Pencegahan

Pencegahan terhdap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan

dengan jalan memberikan penerangn tentang kehamiln dan persalinan

sebagai suatu proses yang fisiologig, memberikan keyekinan bahwa mual

dank dang-kadang muntah gejala yang fisiologig pada kehamiln mudah

dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan,menganjurkan mengubah

makann erhari-hari dengan makan dalam jumlah yang kecil,tetapi lebih

sering. Wktu bangun pgai jangan segera turun dari tempat tidur,tetapi

dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan the hangat.

a. Isolasi

Isolasi dilakukan dalam kamar yang tenag, cerah dan peredaran darah

yang baik hany dokter dan perwat yang boleh jeluar masuk kamar sampai

26
muntah berhenti dan pasien boleh mau makan.Catat cairan yang masuk

keluar dan tidak diberikan makan dan minum selama 24 jam. Kadang-

kadang dengan isolasi saja gejala-gejalah akan berkurang atau hilang

tanpa pengobatan.

b. Terapi Penderita hiperemesis gravidarum harus segerah dirawat dirumah

sakit.

- Berikan cairan infuse (Dekstrose5-10% dan NaCI berganti-

ganti)ditambah dengn vitamn

- Selama perawtan,dilakukn observasi terhadap jumlah cairan yang

masuk dan keluar ( blans cairan )

- Anti emetk

- Pada kedan tertentu (yang sangat jarang terjdi) segalah pengobatan

tidak mampuh membantu penderita dan bahkan keadaan semakin

prah (perlu mengakhiri kehamilan)

c. Ciri khas hiperemesis adalah penekanan krbohidrat kompleks turun

tumurun pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan

goring-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah, sebaiknya diberi

jarak dalam pemberian makan dan minum.Diet pada hiperemesis

bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol

asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergidan zat gizi

yang cukup.Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat

,diantarannya karbohidrat tinggi, yaitu 50-80% dari kebutuhan enregi

total, leak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energy total,makanan

27
diberikan dalam bentuk kering ,pemberian carian disesuaikan dengan

keadaan pasien yaitu 7-10 gelas per hari, maka mudah dicerna, tidak

merangsang sluran pencernaandan sering diberikan sering dalam porsi

kecilbila makan pagi sulit diterima pemberian dioptimalkan pada makan

malam dan selingan makan malam , makan secara berangsur

diditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan

kebutuhan pasien.Makanan yang dianjurkan untuk hiperemesi Trimester

I,II,III adala roti panggan, biscuit,buah segar dan sari buah,minuman

botol ringan, sirup, kaldu tak berlemak dan the.Sedangkan makanan

yang tidak dianjurkan adalah makanan merangsang saluran pencernaan

danbumbuh tajam. Bahan makn yang mengandung alcohol, kopi, dan

yang mengandung zat tambahan ( pengawet, pewarna dan

penyedap rasa ) juga dianjurkan.Diet pada ibu yang mengalami

hiperemesis terkadang melihat kondisi Ibu dan tingkatan

hiperemesisnya, konsep saat ini yang dianjurkan pada ibu adalah makan

apa yang ibu suka, bukan makan sedikit sedikit tapi sering juga

jangan memaksakan ibu makan apa yang saat ini membuat mual karena

diet diet tersebut tidak berhasil malah akan memperparah kondisinya.

28
C. Konsep manajemen kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah sutu metode proses berfikir logis sistematis

Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang

bidan dalam mmberikan arah / kerangka dalam menangani kasus yang

menjadi tanggung jawabnya manajemen kebidanan adalah proses

pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk

mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian / tahapan yang

logisuntik pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien

( Menurut Helen varney,1997)

2. langkah-langkah

Penerapan manajemen kebidanan dalam bentuk kegiatan praktek kebidanan

dilakukan melalui suatu proses yang disebut langkah-langkah atau proses

manajemen kebidanan.

Langkah-langkah manajemen kebidanan tersebut adalah:

a. Identitas dan analisis malasah

b. Diagnose kebidanan

c. Perencanaan

d. Pelaksanaan

e. Evaluasi

Pada tahun 1997,Helen Varney menyempurnakan proses 5 langkah

tersebut menjadi 7 Langkah - langkah tersebut membentuk kerangka

29
yang lengkap yang biasa dipecah-pecah kedalam ugas-tugs tertentu

dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien

3. Tujuh langkah manajemen kebidanan menurut Helen Varney

a. Tahapan pengumpulan data dasar ( langkah I )

Pada langkah 1 di kumpulkan semua informasi data yang akurat dan

lengkap dari semua sumber yangberkaitan dengan kondisi klien untuk

memperoleh data dilakukan dengan cara:

- Anamnesi

Dilakukan untuk mendapatkan biodata riwayat menstruasi,

riwayat kesehatan riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, bio -

spiko - spiritual, serta pengetahuan klien.

- Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanta

tanda vital meliputi .

- Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskltasi, dan perkusi)

- Pemeriksaan penunjang(laboraorium dan catatan terbaru serta

catatan sebelumnya

dalam manajemen kolaborasi, bila klien mengalami komplikasi yang perlu

dikomsltasikan kepada dokter, bidan akan melakukan upaya konsultasi, tahap

ini merupakan tahap awal yang akan menentkan langkah berikutnya sehingga

kelengkapan data menentukan benar tidaknya proses interpretasi pada tahap

selanjutnya. Oleh karena itu, mendekatkan ini harus komprehensif,

mencantumkan data subjektif, dan objektif, dan hasil pemeriksaan sehingga

30
dapat mengambarkan kondisi klien yang sebenarnya valid, kaji ulang data

yang sudah di kumpulkan pakah sudah tepat, lengkap dan akurat.

b. Interpretasi Data Dasar ( Langkah II )

pada langkah kedua dilakukan identitas terhadap diagnose atau

masalah berdasarkan interpretasu yang benar atas data data yang

sudah di tentukan. Data dasar tersebut kemudian diiterpretasikan

sehingga dapat dirumuskan diagnose dan masalah yang spesifik.

baik rumusan diagnosa kebidanan merupakan diagnosa yang di

tetapkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi

standar nomeklatur diagnose kebidanan.

c. Menetapkan diagnose / masalah potensial dan antisipasi

penanganan ( langkah III )

Pada langkah ketiga mengidentifikasi masalah yang sudah di identifiksih

pada langkah ketiga ini bidan di tuntut untuk mampu

mengantifikasih masalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah

potensial yang akan terjadi, tetapi juga merumuskan tindakan

antisipasi agar masalah atau diagnosa tersebut tidak terjadi, tetapi

juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa

tersebut tidak terjadi, langkah ini bersifat masalah potensial yang di

dentifikasi sudah tepat.

31
d. Menentukan perlunya konsultasi kolaborasi segera dengan

tenaga kesehatan lain ( langkah IV )

Bidan mengidentifikasih perlunya bidan atau dokter melakukan

konsultasi atau peanganan segera bersama anggota tim kesehatan

lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ke empat mencerminkan

kesinambungan poroses manajemen kebidanan tidak hanya

berlangsung selama asuhan primer periode periodic atau

kunjugan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut dalam

persalinan. Dalam kondisi tertentu, seorng bidan mungkin juga perlu

melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim

kesehatan lain seperti pekerjaan social, ahli gizi atau seorang ahli

perawat klinis bayi baru lahir. dalam hal ini, bidan harus mampu

mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa

sebaiknya konsultasi kolaborasi dilakukan.

e. Menyusun Rencana Asuhan Menyeluruh ( langkah V )

Pada langkah asuhan kelima di rencanakan asuhan menyeluruh yang

ditentukan berdasarkan langkah - langkah sebelumnya Langkah ini

merupakan kelanjutan manajemen untuk atau diagnosis yang telah

di identifikasi atau diantisipsi. Pada langkahini informasi dan yang

tidak lenkap dapat dilengkapi.Rencana asuhan yang tidak menyeluruh

tidak hanya meliputi segala hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi

klien atau dari setiap masalah atau setiap masalah yang terkait,

tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi untuk klien tersebut.

32
Pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan

sesuai hasil rencana asuhan bersama klien kemudian membuat

kesepakatan nersama sebelum melaksanakannya. Semua keputusan

yang telah disepakati dikembangkan dalam asuhan menyeluruh,

Asuhan ini nersifat rasionaldan falit yang didasarkanpada

pengetahua,teori terkini ( uptodate ),sesuai dengan asumsi apa yang

dikatakan klien.kaji ulang apakah rencana asuhan sudah meliputi semua

aspek asuhan kesehatanterhadap wanita.

f. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien Dan Aman (

Langkah VI )

Pada langkah keenam, rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan

efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisah dilakukan seluruhnya oleh

bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota kesehatan

lainya.Walau bidan tidak melakukannya sendiri ,namun dia tetap

memikul tanggup jawap untuk mengarahkan pelaksanaannya

(misalnya dengan memastikan bahwa langkang tersebut benar-benar

terlaksana ).Dalam situasi ketika bidan berkolaborasi dengan dokter

untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, bidan tetap

bertanggung jawap terhadap trelaksananya rencana bersama yang

menyeluruh tersebut .

g. Evaluai ( Langkah VII )

Evaluasi dilakukan secara siklus dengan mengkaji ulng aspek yang

tidak efektif untuk mengetehui factor mana yang menguntungkan

33
atau menghambat keberhasilan asuhan yang diberikan. Pada langkah

terakhir, dilakukan evaluasi keefektif asuhan yang sudah diberikan .

ini meliputi evaluasi pemenuhan kebutuhan akan bantuan : apakah

benar-benar telah terpenuhi sebagaimana diidentifikasi didalam

diagnosis dan masalah Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika

memang benar evektif dalm pelaksanaannya. Ada kemungkinan

bahwa sebagiaan rencana tersebut efektif sedang sebagian lagi belum

efektif . Meningkat bahwa proses manajemen asuhan merupakan

suatu kegiatan yang bersinambungan, maka bidan perlu kembali

mengembali setiap asuhan yang tiak efektif melalui proses

manajemen untuk mengidentifikasi mengapa rencana asuhan tidak

berjalan efektifserta pada rencana asuhan tersebut. Demikianlangkah-

langkah alur berfikir dalam pelaksanakan klien kebidanan. Alur ini

merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan tidak terpisah

satu sama lain, namun berfungsi memudahkan proses pembelajaran.

Langkah-langkah proses manajemen umumnya merupakan kajian

yang memperjelas proses pemikiran yang mempengruhi tindakan

serta berorientasi pada proses klinis, karena proses manajemen

tersebut berlangsung didalam situasi klinik didalam dua langkah

terakhir tergantung pada klien dan sanitasi klinik , maka tidak

mungkin proses manajemen ini dievaluasi dalam tulisan saja .

34
D. Model Dokumen Soap

Model dokumen yang digunakan dalam manajemen asuhan kebidanan adalah

dalam bentuk catatan perkembangan ,karena asuhan yang diberikan

berkesinambungan dan menggunakan proses yang terus-menerus dalam

bentuk SOAP (Muslihatun,dkk,2009;90) Dalam metode SOAP yang

diperlukan yaitu :

- Subyektif (S)

Data ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien,

eksperimen pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya tang di

catatsebagai kutipan lansung dengan diagnosis.

- Objektif (O)

Merupakan pendokumentasian dari hasil yang jujur , hasil pemeriksaan

fisik pasien, pemeriksaan laboratorium atu peneriksaan diagnostic

lain.Catatan medic dan informasi dari keluarga dan orang lain dapat

dimasukan dalam data obyektif ini sebagai data penunjang . Data ini

dapat memberikan bukti gejala kliniks pasien dan fakta yang

berhubungan dengan diagnosis.

- Asassment (A)

Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interprestasi (

kesimpulan) dari data subyekti dan obyektif.Anasis data merupakan

interprestasi data yang telah dikumpulkan mencakup diasnotik atau

masalah kebidanan,diasnotik masalah potensial serta perlunya

antisipasi diagnosis masalah potensial dantindakan segera.

35
- Planning (P)

Merupakan catatan yang nersifat sederhana ,logis dan singkat.

Planning atau perencanan adalah membuat asuhan saat ini dan yang

akan dating .Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisi dan ia

terprestasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuktercapainya

kondisi pasien seoptimal mungkindan mempertahankan

kesejahteraannya. Padalah planning atau perencanaan saja, namun p

adalah metode SOAP ini adalah perncanaan asuhan yang telah disusun

sesuai dengan dengan kedaan dalam rangka mengatasi masalah pasien.

Dalam planning ini juga mencantumkan evaluation atau evaluasi yaitu

tafsiran dari efek tindakan yamg telah diambil untuk menilai efektifitas

asuhan atau pelaksanaan tindakan. Evaluasi bersisanalis hasil yang

telah dicapai dan merupakan focus ketetapan nilai tindakan atau

asuhan. Jika criteria tujuan tidak tercapai maka proses evaluasi ini

dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatve

sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

36
BAB III

GAMBARAN UMUM DAN TINJAUAN KASUS

A. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENGMBILAN DATA

1. Sejarah Singkat Sumah Sakit

Rumah sakit umum daerah biak terletak di jalan sriwijayah Ridge 1 biak.

Didirikan pertamakali pada tahun 1962 oleh pemerintah belanda , yang

kemiudan diserahkan ke UNTAE tanggal 15 maret pada tahun 1962.

Pada tanggal 1 mei 1963 pemerintah menetapkan Rumah Sakit Umum

Daerah Biak Sebagai Rumah Sakit Tipe D, berubah menjadi tipe c

berdasarkan SK Menkes no 198/MENKES/SK/1993 dengan kapasitas 120

tempattidur yang luas area rumasakit beserta bangunannya 42,500 cm2.

Rumah sakit sebelah utara berbatasan dengan prodi D III Keperawatan

Poltekes Jayapura, sebelah selatan bebatasan denga janan raya sriwijaya ,

sebelah barat berbatasan dengan kodim 1708 dan sebelah timur berbatasan

denga SMA TPK I Biak .

2. Struktur Organisasi dan Keterangan

Stuktur organisasi rumah sakit umum daerah biak berdasarkan peraturan

daerah no 12 tahun 1998 terdiri dari :

a) 1 (satu) orang Direktur

b) 2 (dua) Sub Bagian : Sub Bagian Kesekretariatan dan Reka Medik,

Sub Bagian Keuangan dan Program

c) 2 (dua) Seksi: Seksi Pelayanan dan seksi Keperawatan

37
d) 4 ( empat) Instalasi, Gizi,Farmasi, LaboratoriuM

e) Komite Medik dan Komite Keperawatan

f) Kelompok Jabatan Fungsional

g) Keterangan Medik dan para medis tahun 2012

- Dokter Spesialis : 1 orang

- Dokter Umum : 11 Orang

- Dokter Gigi : 3 Orang

- Apoteker : 2 Orang

- Para medis Keperawatan : 197 Orang

- Paramedis : 32 orang

- Non Paramedis : 140 Orang

3. Gambaran umum Ruang Nifas

Ruang bersalin merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang diberikan

meliputi pertolongan persalinan normal maupun persalinan patologi.

Gedung ruang bersalin memiliki luas 364.000m2.Didalamnya terdapat 13

ruangan khusus salah satu diantaranya ruang nifas dengan luas 32 m2 yang

digunakan sebagai tempat perawatan.

a. Fasilitas

- Ruang Nifas 1 kamar

- Ruang Vip 2 Kamar

- Ruang khusus pasien post SC 1 Kamar

- Ruang ginekologi 1 Kamar

38
b. Keterangan

- Dokter spesialis kandungan 1 orang

- Tenaga bidan 13 orang

- Clining Cervis 1 Orang

39
B . TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1 DI RUANG NIFAS TAHUN

2015

Tanggal Pengkajian / Jam : 22 mei 2015 Jam : 10.00 Wit

Tempat pengkajian : 22 mei 2015 Jam : 10.35 Wit

Nomor Register : 1.141.153.13

Tempat Pengkajian : Ruang Nifas RSUD Biak

Langkah I. Identifikasi Data Dasar

PENGKAJIAN

1. Biodata

Nama ibu : Ny Y S Nama suami : Tn.M.A

Umur : 27 tahun Umur : 32 Tahun

Suku/bangsa : Biak Suku/bangsa : Biak

Agama :K.Protestan Agama : K.Protestan

Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan :IRT Pekerjaan : PNS

Golongan darah :-O- Golongan darah : -B-

Alamat : Desa Inggiri Alamat : Desa Inggiri

40
2. Data Biologis/Fisiologis

a. Keluhan utama : Ibu mengatakan sudah 3 bulan tidak dapat haid

dan sejak 1 minggu yang lalu ibu mengatakan Mual

dan muntah terus menerus, tidak bisa makan serta

pusing dan lemas

b. Riwayat keluhan utama : sejak 1 minggu yang lalu

c. Riwayat perkawinan

Kawin : 1 kali

KawinPertamaUmur : 16 Tahun

DenganSuamiSekarang : 1 Tahun

d. Riwayat Pola Reproduksi

Menarche : 14 Tahun

Siklus haid : 28 hari teratur

Lama haid : 4 hari

Banyaknya darah : 3 kali ganti pembalut

Dismennorhean : tidak ada

Sifat darah : encer

Bau : amis

HPHT : 09-02-2012015

TP :16-11-2015

e. Riwayat obstetric

GI P 0 A 0

41
f. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No Suami Kehamilan Persalinan Nifas KeadaanAnak

ke Cukup Penyulit Tempat / Jenis Penyulit JK BBL Menyusui Umur

Penolong Anak

1. 1. H A M I L I N I

1. Riwayat Ginekologi :Tidak ada

2. Riwayat KB :Tidak ada

3. Riwayat kesehatan lalu

- Riwayat trauma :Tidak ada

- Riwayatoperasi :Tidak ada

- Riwayattranfusi :Tidak ada

- Riwayatalergi :Tidak ada

- Riwayat Penyakit Sistemik Yang Perna diderita

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

- Penyakit Menular

- Penyakit Keturunan

- Penyakit Menahun

- Persalinan Kembar

42
5. Riwayat Kehamilan Sekarang

- ANC sejak Usia Kehamilan : Belum paernah

- Tempat ANC :

- Frekwensi : Belum pernah

- Imunisasi TT I : Belum pernah

- Imunisasi TT II :Belum pernah

- Imunisasi TT III : belum

- Imunisasi TT IV :belum

- Imunisas TT V :belum

- Gerakanjanin di rasakansejak : Belum dirasakan

- Pergerakanjanindalam 24 jam terakhir :Tidak ada

Tanda bahaya : Ada, muntah terus-

menerus

6. Keadaan Spiko-Sosial

- Kehamilan ini direncanakan/tidak :Di rencanakan

- Hub suami,istri/anak :Baik

- Pengambilan keputusan :Bersama

- Kekawatiran ibu :Tidakada

- Respon ibu terhadap kehamilan ; senang

- Dukungan keluarga :Baik

- Tempat persalinan yang di rencanakan :RS

- Penolong persalinan :Bidan

43
7. KeadaanSocial Budaya

Latar belakang social budaya : Suami/istri sam-sama dari suku yang

Sama

Budaya yang biasa di lakukan selama hamil : Tida kada

8. KeadaanSocial Ekonomi : Cukup

9. KegiatanKeagamaan : Rajin ibadah

C.POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

NO POLA KEBIASAAN TRIMESTER I TRIMESTER II TRIMESTER III

1. Nutrisi (pola makan)

Frekwensi 2x/hari

Jumlah porsi 2 piring

Jenis makanan Nasi,ikansayur,buah

Makanan pantangan Tidakada

Makanan yang disenangi Nasi,ikansayur

Alergi makanan Tidakada

Jumlah minum 4 gelas

Jenis minuman Air putih,the

Kebiasaan yang

berpengaruh

Merokok Tidak

Minumjamu Tidak

Minuman keras Tidak

44
Obat-obatan Tidak

2. Eliminasi

BAB :frekwensi 1-2x/hari

Warna Kuning

Bau Amis

Konsistensi Lunak

BAK:ferkwensi 4-5x/hari

Warna Putih

Bau Amis

Jumlah

Ganggun Tidakada

3. Personal hygine

Mandi 3x/hari

Sikatgigi 1x/hari

Cucirambut 1x/minggu

Gantipakaian 2x/hari

Gunting kuku 2x/bulan

Alas kaki yang di Sandal datar

gunakan

4. Istirahat-tidur

Jam tidur siang 14.00.wit-16.00wib

Jam tidur malam 22.00.wib-05.00 wit

45
5. Olah raga/rekreasi

Frekwensi Tidak di lakukan

Jenisolah raga/rekreasi Tidak di lakukan

Gangguan tidur Tidak ada

6. Hubungan seksual

Frekwensi 2x/minggu

Keluhan Tidak ada

D. KETIDAKNYAMANAN DALAM KEHAMILAN

Masalah Dalam Kehamilan I II III

Mual-mual

Muntah

Pusing

Meludah

Perut kembung

Mudah lelah

Anoreksia

Ngidam

Kramotot

Sakit kepala

Sakit punggung

46

E. Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan Umum

- Penampilan : Baik, rapih

- Keadaan umun : Baik

- Kesadaran : Cm (compos mentis )

- Tinggi badan : 155 cm

- BB sebelum hamil : 50 kg

- Berat badan : 57 kg

- Lila : 24,5 cm

2. Tanda-Tanda Vital

- Tekanan darah : 100/70

- Nadi : 70 kali/menit

- Respirasi : 24 kali/menit

- Suhu badan : 36,7 c

3 Pemeriksaan Fisik

Kepala

Rambut : Keriting

warna : Hitam

Tekstur : Kuat

Kebersihan : Bersih

47
- Muka

odema : Tidak Ada

Pigmentasi : Tidak Ada

- Mata

conjungtiva : Pucat

Sklera : Ikterik

Pengeluaran : Tidak Ada

- Hidung simetris : Ya

Pengeluaran : Tidak ada

Polip : Tidak ada

Nyeri tekan : Tidak ada

- Mulut/gigi

kebersihan : Bersih

Stomatitis : Tidak ada

Bibir : Lembab

Lidah : Bersih

Caries : Ada

Rahang : Baik

- Telinga

Simetris : Ya

Pendengaran : Baik

Pengeluaran : Tidak ada

48
- Leher

Pelebaran vena jugularis : Ada/Tidak

Pembesaran kelenjar thyroid : Ada/Tidak

Pembesaran kelenjar limfe : Ada/Tidak

- Dada

Bentuk dada : Normal

Tarikan diding dada : Penuh

Irama pernafasan : Teratur

- Payudara

Simetris : Ya

Putting payudara : Menonjol

Areola : Hiperpigmentasi

Pemb.kelenjar limfe :Tidak ada

Benjolan : Tidak ada

Nyeri tekan :Tidak ada

Colostrum : Belum Ada

- Abdomen

Inspeksi

bentuk :Datar

Luka bekasoperasi : Tidak ada

Gerakan janin : Tidak ada

Striae : Tidak ada

49
Palpasi

Kontraksi : Tidak Ada

TFU : Belum dapat di ukur

TBJ : Tidak ada

Leopold I : 3jari di atas simfisis,balotement(+)

Leopold II : Teraba balotement

Leopold III : Teraba balotemen

Leopold IV :Belum teraba

Perlimaan :5/5

Auskultasi :

DJJFrekwensi : Belum terdengar

- Tangandan kaki

Simetris : Ya

Pucat pada kuku : Tidak

Turgo : Tidak ada

Kebersihan : Bersih

Odema :Tidak ada

Varises :Tidak ada

Reflex patella :Positif

- Genetalia

Labia mayora : Ada luka/tidak,adavrises/tidak :Tidak di lakukan

Labia minora : Ada luka/tidak,adavarises/tidak:Tidak di lakukan

50
Lubanguretra :Ada cairan(nanah,darah)ada/tidak:Tidak di lakukan

Vagina intoitus : Varices ada/tidak,cairanada/tidak:Tidak di lakukan

Kelenjarbartolin :pembengkakanada/tidak,massa/kistaadaatautidakcairan

ada/tidak:Tidak di lakukan

Pengeluaran :ada/tidak:Tidak di lakukan

Tandachadwick :ada/tidak:Tidak di lakukan

Anus :Hemoroid/tidak:Tidak di lakukan

4.Pemeriksaan Panggul Luar

Distansia spinarum :Tidak di lakukan

Distansia kistarum :Tidak di lakukan

Boudelogue :Tidak di lakukan

Lingkar panggul :Tidak di lakukan

F.Pemeriksaan Laboratorium

Hemoglobin : 8 gram %

Protein : Tidak di lakukan

Glukosa : Tidak di lakukan

51
Langkah II : Interpretasi Data Dasar

Diagnose : ibu Y.S umur 16 tahun G:I P: 0 A: 0 dengan usia kehamilan 13

minggu 1 hari, dengan hiperemesis grafidarum tingkat 1 Balotement (+)

DS : Ibu mengatakan sudah 2 bulan tidak dapat haid dan mengalami mual dan

muntah

DO : HPHT ; 09-02-2015

PP Test (+)

Masalah : Mual dan muntah

Ibu tidak bisa makan

Ibu mengatakan pusing dan lemas

Kebutuhan : penkes tentang:

- Cara mengatasi keluhan

- Nutrisi

- Istirahat

- Penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

- Dukungan moril

Langkah III : Masalah Potensial

- potensial terjadi hiperemesis grafidarum

- Potensial terjadi hiperemesis tingkatII

52
- Potensial terjadi gangguan pertumbuhan janin

- Potensial terjadi komplikasi gastritis

langkah IV: Tindakan Segera

- mandiri :

- Kolaborasi : kolaborasi dengan dokter untuk program terapi

- Rujukkan :

Langkah V: Perencanaan

1. Jelaskan tentang keluhan yang di rasakan

2. Beritahu hasil pemeriksaan

3. Jelaskan pada ibu akibat atau bahaya hiperemesis

grafidarum,baik bagi ibu maupun bagi jani

4. Berikan penyuluhan pada ibu tentang cara mengatasi keluhan

yang di alaminya

5. Anjurkan ibu untuk sedikit minum air putih tapi seringdan

menghindari minuman atau makanan yang asam untuk

mengurangi iritasi lambung

6. Berikan penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

7. Anjurkan ibu istirahat yang teratu, dengan membatasi

kunjungan

53
8. Berikan semangat pada ibu,bahwa ibu tidak usah cemas karena

keadaan ini akan berkurang sampai berhenti

9. Lakukan injeksi sesuai instruksi dokter

10. Lakukan dokumentasi

Langkah VI : pelaksanan

Tanggal : 15-04-2015 Jam : 10:25 Wit

1. Menjelaskan tentang keluhan yang di alami ibu,yaitu ibu sedang

mengaklami hiperemesis gravidarum yaitu mual yang sangat berlebihan

sampai menggagu keadaan umum dan aktifitas ibu.Dan meyakinkan pada

ibu bahwa keadaan yang dialami ibu merupakan gejala normal yang trjadi

pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan

2. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa dari hasil

pemeriksaan,kehamilan ibu kurang baik dan menjelaskan bahwa kehamilan

ibu sekarang 13 minggu 6 hari.

3. Menjelaskan pada ibu akibat atau bahaya hiperemesis bravidarum,baik

bagi ibu maupun bagi janin

-Akibat bagi ibu :

Ibu akan mengalami dehidrasi( kekurangan cairan) dan ketidak

seimbangan elektrolit

-Akibat bagi janin

Pertumbuhan janin dapat terganggu

Janin dapat mati dalam kandungan

54
Janin dapat mengalami kelainan congenital

4. Memberikan penyuluhan pada ibu tentang cara mengatasi keluhan yang

dialaminya

- Mengatasi mual muntah

- Hindari makanan berminyak dan berbumbu merangsang

- Makan sedikit tapi sering

- Duduk tegap setiap kali selesai makan

- Makan makanan kering diantara waktu makan

- Hindari bau atau faktor penyebabnya

- Bangun dari tidur secara perlahan-lahan

- Istirahat sesuai kebutuhan

- Mengatasi pusing

Ambil posisi miring kiri,atau setengah duduk dengan lutut tegak di tekuk

hingga gejal hilang

5. Menganjurkan ibu untuk sedikit minum air putih tapi sering dan

menghindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi

iritasi lambung

6. Memberikan penyulyhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

- Deman tinggi

- Bengkak pada kaki dan wajah

- Muntah terus menerus dan tidak mau makan

- Perdarahan pervaginam atau Keluarnya darah berlebihan dari jalan

lahir

55
- Janin dalam kandungan tidak bergerak

- Mual-muntah terus menerus

7. Menganjurkan ibu istirahat yang teratur, dengan membatasi kunjungan.

8. Memberikan semangat pada ibu, bahwa ibu tidak usah cemas karena

keadaan ini akan berkurang sampai berhenti.

9. Melakukan injeksi sesuai instruksi dokter

- Menyuntikan injeksi ondansetron 3x1 ampui / IV

- Menyuntikkan injeksi ranitidin3x1 ampul / IV

10.Melakukan dokumentasi

LangkahVII EVALUASI

Tanggal 22-05-2015 Jam : 10.35 wit

1. Ibu mengatakan telah mengetahui hasil pemeriksaannya

2. Ibu mengatakan paham tentang penjelasan yang di berikan

3. Ibu mengatakan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan

4. Telah dilakukan injeksi obat-obatan sesuai instruksi dokter

56
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE I

Tanggal 22-05-2015 jam : 09. 55 wit

Data Subjektif

- Ibu mengatakan muntah sudah berkurang.pagi ini hanya 1 kali.

Data Objektif

a. Keadaan umum:

Kesadaran : Compos Mentis

b. Tanda-tanda vital

- TD : 100/70 mmHg

- ND: 85%

- RS: 22X/ menit

- SB: 36,60C

Assesment

Diagnosa: Ibu umur 16 tahun,G I, P 0 A 0, Usia kehamilan 13 minggu

1 hari, dengan hiperemesis gravidarum tingkat I.Balotemen (+)

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan: Nutrisi

Istirahat

Diagnosa potensial : Tidak ada

Tindakan Segerah : Mandiri

Kolaborasi

Rujukan

57
Planning :

Tanggal : 22- 05-2015

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kondisi ibu

saat ini sudah mulai membaik.Ibu telah mengetahui hasil

pemeriksaannya.

2. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu

TD : 100/70 mmHg

ND : 85x/m

RS:22 x/m

SB : 36,50C

3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan dangan gizi seimbang

yaitu : nasi, sayur-sayuran berwarna hijau segar, daging atau ikan

berwarna merahbuah dan susu,sesuai kemampuan keuangan ibu.

Ibu bersedia mengiluti anjuran yang diberikan

4. Menganjurkan ibu istirahat sesuai kebutuhan sampai kondisi ibu

benar-benar pulih, serta jangan terlalu banyak fikiran. Ibu berseia

mengikuti anjuran yang diberikan

5. Melakukan dokumentasi.Telah dilakukan dokumentasi.

58
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE II

Tanggal: 22- 05- 2015 Jam: 10, 15 wit

Data Subjektif

Keadaan umum:

Kesadaran:

Data Objektif

Tanda-tanda vital :

ND : 100/70 mmHg

RS : 84 x /m

ND : 22 x/ m

SB : 36,50C

Assasment

Diagnosa : Ibu umur 16 tahun, G I, P 0, A 0 Usia kehamilan 13 minggu 1

hari balotemet ( + )

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Nutrisi

Istirahat

Pendidikan kesehatan pemeriksaan kehamilan

Diagnosa potensial : tidak ada

Tindakan segera : Mandiri: Tidak ada

Kolaborasi : kolaborasi dengan dokter

59
Rujukan: Tidak ada

Planning :

Tanggal 22-05-2015

1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa usia kehamilan ibu

sekarang 13 minggu 1 hari, ibu dan janin dalam keadaan sehat. Ibu di

nyatakan sudah bolek pulang. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Mengopsevasi tanda-tanda vital

TD :100/70 mmHg

ND :84x/m

RS :22x/m

SB :36,50C

Ibu mengatakan telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan.

3. Memberitahukan ibu pentingnya pemeriksaan kehamilan

Pemeriksaan kehamilan di lakukan minimal 4x pemeriksaan selama

hamil yaitu guna untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan

janinnya.

Telah dijelaskan pentingnya kehamilan.

4. Memberitahu ibu pentingnya mendapatkan imunisasi TT

Untuk mencegah tetanus neonatorum pada bayi.

Telah diberitahukan pentingnya imunisasi TT pada ibu

5. Menganjurkan ibu untuk pergi memeriksakan kehamilannya

dipuskesmas terdekat setelah keluar dari rumah sakit.

60
Ibu mengatakan akan memeriksakan kehamilannya, besok tanggal 23-

05-2015

6. Menganjurkan ibuuntuk makan makanan dengan gizi seimbang yaitu :

nasi, sayur sayuran berwarna hijau segar, daging atau ikan berwarna

merah, buah dan susu, sesuai kemampuan keuangan ibu.

Ibu mengatakan akan mengonsumsi makanan sesuai denga asuhan

yang di berikan`

7. Menganjurkan ibu tetap istirahat sesuai kebutuhan,sampai kondisi ibu

benar-benar pulih.

Ibu mengatakan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.

8. Membantu menyiapkan ibu untuk pulang.

9. Mengantar ibu keluar dari ruangan.

Ibu telah keluar dari ruangan

10. Melakukan dokumentasi.

Telah dilakukan dokumentasi.

61
BAB IV

PEMBAHASAN

Studi kasus tantang manajemenAsuhan Kebidanan Pada Ibu hamil

dengan hiperemesis gravidarumdi ruang nifas rumah sakit umum daerah biak ,

22 mei s/d 23 mey 2015 pada Ny, Y,S Umur 16 tahun . Asuhan kebidanan yang

dilakukan berdasarkan tujuh Langkah Manajemen H Varney untuk melihat

kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus.

Pada tahap pengumpulan data subjektif, penulis mendapatkan data dari

pasien ibu hamil anak pertama ( G I, P 0,A 0), HPHT 09- 02- 2015Kehamilan ini

direncanakan,suami dan keluarga sangat bahagia mendengar kehamilan

ibu,namun ibu merasa cemas,sejak 1 minggu yang lalu ibu malas makan dan terus

mual muntah. Berdasarkan data pasien tersebut, penulis melakukan pemeriksaan

fisik. Dari hasil pemeriksaan ditemukan keadaan umum ibu lemah, kesadaran

kompos mentis, tekanan darah 100/70 mmHg, mata cekung, konjungtifa

pucat,bibir kering, turgor menurun tidak adanya kelinan,pemeriksaan abdomen (

palpasi) di dapatkan masi teraba balotemen dan djj (-) belum dapat

terdengar.Selain itu juga dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan

HB untuk menepis kecurigaan apakah terjadi anemia, serta pemeriksaan DDR

dan leukosit untuk memastikan ibu tidak menderita penyakit malaria. Hiperemesis

gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sehingga

dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadan umumnya menjadi buruk,

karena terjadi dehidrasi. (MARMI dkk, 2011;55). Gejala hiperemesis gravidarum

tingkat 1 (ringan) yaitu mual muntah terus menerus menyebabkan penderita

62
lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan rasa nyri epigastrium ( iritasi

asam lambung ), nadi sekitar 100x/m,tekanan darah turun,turgor kulit kurang,lidah

kering,dan mata cekung (Marmi dkk,2011;55 Pada dasarnya hiperemesis

gravidarum disebabkan dari nernagai faktor yaotu faktor psikologi meliputi

perasaan takut terhadap kehamilan dan persalinan,takut terhadap tanggung jawab

sebagai ibu yang diduga dapat menjadi faktor kejadian hiperemesis

gravidarumdan faktor adaptasi dan hormonalmeliputi kehamilan primigravida.

Diagnosa yang penulis buat pada kasus ini adalah : Ibu umur 16 tahun G I, P 0, A

0 usia kehamilan 13 minggu 1 hari, dengan hiperemesis gravidarum tingkat 1.

Masalah tang penulis kaji yaitu mual dan muntah, ibu tidak bisah makan ibu

mengatakan pusing dan lemas.Sedangkan kebuthan yang penulis merencanakan

yaitu penyuluhan cara mengatasi keluhan, nutrisi, istirahat,penyuluhan tentang

tanda-tanda bahaya kehamilan, dukungan moril.

Dalam melakukan pengkajian tidak didapat kesenjangan antara teori dan

praktek, sehingga dilakukan pertolongan segerah bagi ibu yang mengalami

hiperemesis gravidarum. Diagnosa atau salah satu masalah potensial yang penulis

buat pada kasus ini adalah potensial terjadi hiperemesis gravidarum tingkat II,

dehidrasi, gangguan pertumbuhan janin,komplikasi sakit jantung. Usaha

mencegah terjadinya masalah yang munkin akan terjadi.Panulis menyusun

rencana berdasarkan prioritas masalah yang telah penulis buat, tindakan mandiri

yang penulis buat, tindakan mandiri yang penulis lakukan adalah memberikan

dukungan moril pada ibu dan melakukan kolaborasi untuk pemberian terapi.

Pelaksanan asuhan yang penulis lakukan sesuai dengan rencana asuhan yang

63
penulis buat untuk memnuhi asuhan dan mengatasi masalah yang dirasakan oleh

ibu, yaitu pasang infuse RL 20 tetes per menit, pemberian injeksi ondansetron dan

ranitidine pada IV tanggal 23-05-2015 jam 15,30 wit diberikan tiap 8 jam. Untuk

mengetahui perkembangan dari asuhan yang telah di berikan pada tanggal 23-05-

2015, maka penulis perlu mengevaluasi semua asuhan yang telah di berikan pada

ibu. Perkembangan kesehatan ibu pada hari ke dua tanggal 23-05-2015, ibu

tampak lebih sehat, frekuensi muntah berkurang, ibu sudah dapat makan.Rencana

asuhan yang penulis berikan sesuai dengan asuhan SOAP pada hari ke dua yaitu

memberitahu ibu tentang nutrisi, makan makanan gizi seimbang dan istirahat yang

cukup.pada pemantauan hari terakhir yaitu pada tanggal 24 mei 2015 ibu sudah

diperbolehkan pulang oleh doktre, karena ibu sudah tidak ada keluhan lagi,

kedaan ibu sudah membaik, penulis memberikan asuhan pada ibu.Memberitahu

ibu bahwa pentingnya pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kehamilan minimal

4x pemeriksaan selama kehamilan yaitu guna mengetahui kehamilan kesehatan

ibu dan perkembangan janinnya,Memberitahukan ibu pentingnya mendapatkan

imunisasi TT untuk mencegah tetanus neonatorum pada bayi,Menganjurkan ibu

untuk pergi memeriksakan kehamilannya di puskesmas terdekat setelah keluar

dari rumah sakit. Ibu mau mengikuti semua anjuran yang di berikan. Pada kasus

yang didapat, tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

64
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hiperemesiss gravidarum adalah mual dan muntah yang

berlebihan pada wanita hamil sehingga mengganggu pekerjaan

sehari- hari dan keadaan umumnya menjadi buruk, karena menjadi

dehidrasi . (Marmi dkk 2011; 55) Penyebab dari hiperemesis

gravidarum belum dapat diketahui dengan pasti, namun terdapat

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi yaitu dari berbagai

faktor yaitu faktor predisposisi, faktor psikologi, faktor adaptasi

dan hormonal.

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu

dilaksanakan dengan jalan memberikan penerangan tentang

kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,

memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah

merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan

hilang setelah kehamilan 4 bulan. Sehingga rasa kekhawatiran ibu

akan berkurang,serta menganjurkan ibu tatap makan dengan porsi

sedikit tetapi sering.

Pada penderita hiperemesis gravidarum perlu dilakukan kolaborasi

untuk pemberian obat yang dapat mengatasi muntah dan rasa

nyeri pada ulu hati.

65
B. SARAN

Dalam karya tulis ilmia ini penulis memberikan beberapa saran yang

disampaikan kepada beberapa pihak, yaitu :

1. Rumah Sakit

a. Agar semua petugas di rumah sakit dapat menerapkan manajemen

kebidanan sebagai metode pendekata dan pemecahan terhadap setiap

masalah pada pasien di ruang nifas.

b. Menjaga kebersihan ruangan guna kelancaran pelayanan.

2. Pendidikan

a. Menyiapkan materi untuk pembuatan KTI

b. Melengkapi buku bacaan di perpustakaan terutama memperhatikan

tahun terbit, saran pra sarana lain seperti, pemasangan wi-fi ( internet )

yang bebas digunakan untuk mahasiswa, agar dapat mengakses

perkembangan-perkembangan di dalam dunia kesehatan.

66
DAFTAR PUSTAKA

67

Anda mungkin juga menyukai