Anda di halaman 1dari 13

LANDASAN TEORI

ANAK BALITA

A. PENGERTIAN

1. Anak balita sebagai masa emas golden egg yaitu insan manusia yang berusia 0-6
tahun (UU No.20 Tahun 2003), meskipun sebagian pakar menyebutkan anak balita
adalah anak dalam rentang usia 0-8 tahun.
2. Kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat
unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motoric
halus, dan motoric kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan
komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang
sedang di lalui oleh anak tersebut. Secara psikologis, rentang usia tersebut di bagi dalam
3 tahapan yaitu masa sebelum lahir, masa bayi dan masa awal kanak-kanak. Pada ketiga
tahapan tersebut banyak terjadi perubahan yang mencolok, baik fisik maupun psikologis,
karena tekanan budaya dan harapan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan tertentu,
yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pembagian menurut tahapan tersebut
sangat bergantung pada factor social, yaitu tuntutan dan harapan untuk menguasai proses
perkembangan yang harus di lampaui anak dari lingkungannya.

Berdasarkan hal tersebut, maka tumbuh kembang anak serta kemampuan mereka dapat di
identifikasikan lebih awal, yang selanjutnya dapat di kembangkan.Berbekal pemahaman tentang
perkembangan anak balita maka orangtua atau orang dewasa lainnya dapat mengetahui titik
terpenting untuk pengembanngannya, dengan menitikberatkan pada masa belajar anak.Dengan
demikian pertumbuhan dan perkembangan anak balita tersebut perlu di arahkan pada peletakan
dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosio-
emosional, bahasa, komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukkan pribadi.

PERKEMBANGAN ANAK BALITA

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Perkembangan kemampuan dasar anak-anak berkolerasi dengan pertumbuhan dan mempunyai
pola yang tetap dan berlangsung secara berurutan.Dalam rangka merangsang tumbuh kembang
anak secara optimal maka pengembangannya harus di lakukan secara menyeluruh terhadap
semua aspek kemampuan yang sesuai dengan pembagian kelompok umur.

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular.Berarti
bertambahnya ukuran fisik struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat di ukur
dengan satuan panjang dan berat.

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.

Pertumbuhan terjadi secara stimulasi dengan perkembangan.Berbeda dengan pertumbuhan,


perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan orang yang di
pengaruhinya.

Ciri Perkembangan Anak

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri yang salingberkaitan. Ciri-ciri tersebut
adalah sebagai berikut :

a. Perkembangan menimbulkan perubahan


Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan di sertai
dengan perubahan fungsi
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya.

Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia mengalami tahapan
sebelumnya. Contoh : seorang anak tidak akan bisa berjalan sendiri sebelum ia bisa berdiri, dan
tidak akan bisa berdidi jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh yang lain yang terkait dengan
fingsi berdiri anak lambat.karena itu,,perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan
menentukan perkembangn selanjutnya..

a) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda


Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam
pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-
masing anak

b) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan


Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental, daya nalar, asosiasi dan lain-lain

c) Perkembangan mempunyai pola yang tetap


Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu :
1. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju kea rah
anggota tubuh
2. Perkembangan terjadi lebih dahulu pada kemampuan gerak kasar di ikuti
kemampuan gerak halus

d) Perkembangan memliki tahap yang berurutan


Tahap perkembangan seorang anak memiliki pola yang teratur dan berurutan, dan
tahapan tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu
membuat lingkaran sebelum mampu menggambar kotak, anak mampu berdiri sebelum
berjalan, dan sebagainya.

Stimulasi Tumbuh Kembang Anak

Sebelum memahami tentang periode dan aspek perkembangan yang berlangsung pada anak
balita, maka penting di pahami beberapa prinsip tentang stimulasi tumbuh kembang.Stimulasi
tumbuh kembang pada anak balita merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar
anak tumbuh kembang secara optimal.Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin
dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak di lakukan oleh
orangtua, yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak,
anggota keluarga lain dan orang dewasa lainnya. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan
penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Kemampuan dasar anak
yang di rangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak
motoric halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan melakukan sosialisasi dan
kemandirian.

Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu di
perhatikan yakni :

Stimulasi di lakukan dengan di landasi rasa cinta dan kasih saying


Selalu tunjukkan sikap dan prilaku yang baik, karena anak akan meniru
tingkah laku orang-orang yang terdekat dengan anak
Berikan stimukasi sesuai dengan kelompok umur anak
Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman
Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak,
terhadap 4 ( empat ) aspek kemampuan dasar anak
Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar
anak
Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas keberhasilannya

Kemampuan Anak Di Bawah Usia Lima Tahun ( 12 59 bulan )

Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motoric ( gerak kasar dan gerak halus ) serta fungsi ekskresi/pembuangan.
Periode penting dalam tumbuh kembang masa usia ini akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Pada usia 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf
dan cabang-cabangnya sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan
pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja
otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf hingga bersosialisasi.

Kemampuan motoric
Masa ini di sebut sebagai masa sangat aktif dari seluruh masa kehidupannya, karena
tingkat aktivitasnya dan perkembangan otot besar mereka sedang tumbuh. Demikian
halnya dengan kemampuan motoric halus anak, sudah mulai meningkat dan menjadi
lebih cepat pada saat berusia lima tahun. Koordinasi tangan, lengan dan tubuh dapat
bergerak bersama di bawah koordinasi yang lebih baik darpiada mata.Dengan demikian
masa ini di sebut juga sebagai masa belajar berbagai kemampuan dan ketrampilan,
dengan berbekal rasa ingin tahu yang cukup kuat dengan seringnya anak mencoba hal-hal
baru dan seringnya pengulangan menyebabkan masa ini menjadi masa yang tepat untuk
mempelajari ketrampilan baru.

Kemampuan motoric yang di miliki anak adalah sebagai berikut :

Usia Gerak Kasar Gerak Halus


15-18 Bermain di luar Meniup
bulan rumah Membuat untaian
Bermain air
Menendang bola
18-24 o Melompat Mengenal berbagai ukuran dan bentuk
bulan o Melatih Bermain puzzle
keseimbangan Menggambar wajah atau bentuk
tubuh Membuat berbagai bentuk dari adonan kue / lilin
o Mendorong mainan
mainan dengan
kaki

i. Kemampuan Bicara Dan Bahasa


Bertambahnya kematangan otak di kombinasikan dengan pelluang-peluang untuk
mejelajahi dunia sekelilingnya dan sebagai penyumbang terbesar untuk lahirnya
kemampuan kognitif anak.Sejumlah kemampuan anak, seperti belajar membaca adalah
berkaitan dengan masukan dari mata anak yang di transmisikan ke otak anak, kemudian
melalui system yang ada di otak, menterjemahkannya ke dalam kode huruf-huruf, kata-
kata dan asosiasinya.Akhirnya akan di keluarkan dalam bentuk bicara. Bakat bicara anak
karena system otak di organisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak
memproses sebagai bahasa.
Anak mulai pandai berbicara, sejalan dengan perkembangannya memahami
sesuatu.Biasanya anak mulai berbicara sendiri, kemudian berkembang menjadi
kemampuan untuk bertindak tanpa harus mengucapkannya.Dalam hal ini anak telah
menginternalisasikan pembicaraan yang ergocentris dalam bentuk berbicara sendiri
menjadi pemikiran anak.Hal ini merupakan suatu transmisi awal untuk dapat lebih
berkomunikasi secara social.

Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa


15-18 bulan Bercerita tentang gambar di buku atau majalah
Permainan telepon-teleponan
Menyebut berbagai nama barang
18-24 bulan Melihat acara televisi
Mengerjakan perintah sederhana
Bercerita tentang apa yang di lihatnya

ii. Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian


Dasar-dasar sosialisasi yang sudah di letakkan pada masa bayi, maka pada masa ini sudah
mulai berkembang. Dalam hal ini hubungan keluarga,orangtua-anak, antar saudara dan
hubungan dengan sanak cukup berperan. Pengasuhan pada tahun pertama berpusat pada
perawatan, berubah ke arah kegiatan-kegiatan seperti permainan, pembicaraan dan
pemberian disiplin, akhirnya mengajak anak untuk menalar terhadap sesuatu. Pada masa
ini sebagai masa bermain, anak mulai melibatkan teman sebayanya, melalui bermain,
meski interaksi yang di bangun dalam permainan bukan bersifat social, namun sebagai
kegiatan untuk menyenangkan dan di laksanakan untuk kegiatan untuk sendiri. Jenis
permainan yang di lakukan bisa berbentuk konstrruktif, permainan pura-pura, permainan
sensori motoric, permainan social atau melibatkan orang lain, games atau berkompetisi.

Usia Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian


15-18 bulan Belajar memeluk dan mencium
Membereskan mainan atau membantu
kegiatan di rumah
Bermain dengan teman sebaya
Permainan baru
Bermain petak umpet
18-24 bulan Mengancingkan kancing baju
Permainan yang memerlukan interaksi
dengan teman bermain
Membuat rumah-rumahan
Berpakaian
Memisahkan diri dengan anak

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK BALITA

UMUR ..TAHUN .. BULAN

Tanggal masuk : jam :

Pengkajian di lakukan pada tanggal : jam :

No register :

Tempat pengkajian :

LANGKAH I : pengumpulan Data Dasar


A. PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
Nama anak :
Anak ke :
Umur :
Jenis kelamin :

ORANG TUA ( IBU )


Nama
Umur
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Agama
Status perkawinan
Alamat

ORANG TUA ( AYAH )


Nama :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Agama :
Status perkawinan :
Alamat :

DATA OBYEKTIF

B. DATA PERTUMBUHAN
BB :
PB :
LINGKAR KEPALA :
LINGKAR LENGAN :

C. DATA IMUNISASI

No Jenis imunisasi Ya Tidak Frekuensi Keterangan


1
2
3
4
5

D. DATA SUPLEMEN
No vitamin Ya Tidak frekuensi keterangan
1 Vitamin A
2 Vitamin lainnya

E. PEMERIKSAAN FISIK
1) KEPALA
Bentuk :
Rambut :
Kebersihan :
Kelainan :

MUKA
Bentuk :
Oedema :
Mata ( kelainan, sclera, konjugtiva ) :

MULUT
Kebersihan
Kelembaban
Gigi ( jumlah, keadaan dan kebersihan ) :
Stomatitis ( peradangan dan lain-lain ) :

HIDUNG
Kebersihan :
Pengeluaran :
Kelainan :

TELINGA
Kebersihan :
Pendengaran :
Pengeluaran :
2) LEHER DAN DADA
Bentuk :
Kelenjar lhympe :
Kelenjar thyroid :
Sesak :
Ronchi :

3) ABDOMEN
Bentuk :
Hepar :
Limpa :
Kembung :

4) EKSTREMITAS
Bentuk :
Kebersihan :
Kuku :
Luka-luka :

5) GENETALIA EKSTERNA
Kelainan :
Kebersihan :
Pengeluaran ( perempuan ) :

F. DATA PERKEMBANGAN
No Kemampuan/tugas Kemampuan yang sudah di capai
perkembangan
1 Gerak kasar

2 Gerak halus

3 Bicara dan bahasa

4 Social dan kemandirian

G. DATA KEBUTUHAN DASAR


MAKANAN
Jenis makanan yang di konsumsi :
Berapa kali makan dalam sehari :
Makanan kesukaan :
Minuman :

POLA ASUH
Siapa yang mengasuh anak :
( ibu sendiri/orang lain )
Berapa lama bersama anak :
Apabila ibu bekerja di luar rumah, :
Siapa yang mengasuh anak
Berapa lama anak bersama pengasuh :

POLA TIDUR
Tidur berapa jam dalam sehari :
Tidur siang berapa lama :

TOILET TRAINING / LATIHAN TOILET


Buang Air Kecil :
Buang Air Besar :

PERSONAL HIGIENE
Mandi berapa kali dalam sehari :
Mandi menggunakan sabun ? :
Anak sudah dapat mencuci tangan sendiri :
atau di bantu
Kapan anak di ajar mencuci tangan :

LANGKAH II. Interpretasi Data Dasar

Dignosa :
Masalah :
Kebutuhan :

LANGKAH III. Diagnosa Potensial


LANGKAH IV. Tindakan Segera

Mandiri :
Kolaborasi :
Rujukan :

LANGKAH V. Planning/Perencanaan

LANGKAH VI. Implementasi/Pelaksanaan


LANGKAH VII. Evaluasi

KESIMPULAN

Dari hasil penjelasan pada landasan teori dan jasil manajemen kebidanan yang penulis buat di
ambil kesimpulan :

I. Pertumbuhan dan perkembangan anak di pengaruhi oleh factor herediter dan factor
lingkungan
II. Penilaian pertumbuhan anak di nilai berat badan, panjang badan, pengukuran lingkar
kepala, pengukuran lingkar lengan atas, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,
yaitu pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi
III. Penilaian perkembangan anak dengan Denver Development Screening Test ( DDST ),
evaluasi lingkungan anak, evaluasi penglihatan dan pendengaran anak, evaluasi bicara
dan bahasa anak, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pemeriksaan neurologi,
dan evaluasi metabolic
IV. Dengan menggunakan manajemen kebidanan maka dapat menganalisa, mendeteksi
tumbuh kembang balita serta dapat segera mengenali keterlambatan dalam tumbuh
kembang dan memberikan tata laksana secara adekuat dalam pencapaian perkembangan
motoric kasar, motoric halus, bicara, kecerdasan dan social kemandirian
V. Orangtua dan lingkungan sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak karena stimulasi dari orangtua dan lingkungan yang menunjang
pencapaian pertumbuhan anak
VI. Melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan kelompok usia tumbuh kembang seperti
berikut :
Usia 0-1 tahun
Usia 1-31/2 tahun
Usia 31/2-5 tahun

Anda mungkin juga menyukai