Disusun Oleh :
1. Janiah (23030001) 9. Dwi Setyawati (23030038)
2. Ubaydilah (23030007) 10. Anik Widiastuti (23030043)
3. Fachrul aulia (23030020) 11. Nur Hafidiani (23030046)
4. Ibnu Rizal Syarifudin (23030025) 12. Chaerunnisa Eka Sania (23030048)
5. Sopian Sauri (23030027) 13. Ati Setiawati (23030052)
6. Dwi Sagita Apriyani (23030050) 14. Yeni Gumiati (23030014)
7. Tsani Dermawan (23030016) 15. Afrina Kusuma Dewi (23030011)
8. Imas Permasi (23030019)
Penyusunan laporan ini telah disetujui dan diperiksa untuk dipresentasikan pada
Stase Keperawatan Komunitas Keluarga Studi Profesi Ners
Univesitas Yatsi Madani
Tangerang
Ns. Rina Puspita Sari, S.Kep., M.Kep.,Sp.Kep.Kom Ns. Nur Afifah, S.Kep
Mengetahui
Plt Kaprodi Profesi Ners
i
LEMBAR
Disusun Oleh :
1. Janiah (23030001) 9. Dwi Setyawati (23030038)
2. Ubaydilah (23030007) 10. Anik Widiastuti (23030043)
3. Fachrul aulia (23030020) 11. Nur Hafidiani (23030046)
4. Ibnu Rizal Syarifudin (23030025) 12. Chaerunnisa Eka Sania (23030048)
5. Sopian Sauri (23030027) 13. Ati Setiawati (23030052)
6. Dwi Sagita Apriyani (23030050) 14. Yeni Gumiati (23030014)
7. Tsani Dermawan (23030016) 15. Afrina Kusuma Dewi (23030011)
8. Imas Permasi (23030019)
Menyetujui
Pembibing Akademik Pembimbing Lahan
Ns. Rina Puspita Sari, S.Kep., M.Kep.,Sp.Kep.Kom Ns. Nur Afifah, S.Kep
Mengetahui
Plt Kaprodi Profesi Ners
i
KATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia- Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktik
Profesi Asuhan Keperawatan Komunitas di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya
Kecamatan Periuk Kota Tangerang. Penulisan laporan ini diajukan sebagai salah
satu syarat dalam menyelesaikan tugas Stase Keperawatan Komunitas Keluarga
Program Studi Profesi Ners. Dalam menyusun laporan ini, penyusun telah
dibimbing dengan baik oleh para dosen pembimbing dan mendapat banyak
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sebagai bentuk syukur, penyusun
ucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. Trisonjaya M.Si., MM, selaku Rektor Universitas Yatsi Madani
2. Ns. Cici Rosnita J.Idu S.Kep.,M.Kep, selaku Plt. Kaprodi Profesi Ners
Universitas Yatsi Madani
3. Ns. Rina Puspita Sari, S.Kep., M.Kep.,Sp.Kep.Kom, sebagai pembimbing
akademik, yang dengan tekun memberikan bimbingan ilmiah melalui
berbagai pengarahan, sharing, dan usul/saran yang cemerlang
4. Ns. Nur Afifah, S.Kep, selaku pembimbing lahan, yang juga dengan tekun
memberikan berbagai masukan secara ilmiah melalui pengarahan, sharing
dan saran yang diberikan
5. Pihak Puskesmas Sangiang yang telah memfasilitasi penyusun sehingga
dapat melaksanakan praktik klinik
6. Kader Kp Gebang RT 002 dan RT 003 RW 003 Kelurahan Sangiang Jaya
Kecamatan Periuk Kota Tangerang
7. Orangtua yang selama ini selalu memberikan motivasi, do’a, perhatian dan
kasih sayang selama menyelesaikan laporan
8. Teman-teman yang telah memotivasi dan membantu penyusun dalam
pembuatan laporan hasil praktik
9. Dan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung hingga tersusunnya laporan hasil praktik ini.
i
Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penyusun mendapatkan
balasan dan selalu berada dalam ridho Allah SWT. Penyusun menyadari dalam
penulisan dan penyusunan laporan hasil praktik ini masih jauh dari kata sempurna,
karena keterbatasan waktu dan pengetahuan penyusun. Untuk itu penyusun akan
sangat menghargai segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
memperbaiki karya penyusun di masa yang akan datang. Penyusun berharap agar
laporan hasil praktik ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu keperawatan.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................78
A. Pengkajian....................................................................................78
v
B. Diagnosa Keperawatan.................................................................78
C. Intervensi Keperawatan................................................................81
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan....................................84
E. Rencana Tindak Lanjut................................................................86
BAB V PENUTUP............................................................................................88
A. Kesimpulan...................................................................................88
B. Saran.............................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR
vi
DAFTAR
i
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
professional yang diberikan secara holistik (bio, psiko, sosio dan spiritual)
serta difokuskan pada kelompok risiko tinggi yang bertujuan meningkatkan
derajat kesehatan melalui upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan
kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan komunitas sebagai mitra dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Dengan
begitu asuhan keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan secara
professional berdasarkan proses keperawatan yang diberikan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan menggunakan pendekatan
pencegahan (primer, sekunder, tersier) yang tujuan akhirnya masyarakat
mandiri dan kesehatan menjadi optimal (Simak & Septriani, 2021).
Asuhan keperawatan komunitas ditujukan langsung pada masyarakat
dengan menekankan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, serta pengobatan dan rehabilitasi. Proses asuhan
keperawatan komunitas adalah metode asuhan dalam bentuk pelayanan yang
bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, berkelanjutan serta berkesinambungan
yang berfokus pada pemecahan masalah kesehatan klien individu, kelompok
dan masyarakat berdasarkan tahapan pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi dan evaluasi. Aspek utama dari praktik pelayanan asuhan
keperawatan komunitas adalah aplikasi dari pendekatan dan solusi untuk
masalah-masalah kesehatan yang memastikan bahwa masyarakat
mendapatkan manfaat yang maksimal (Simak & Septriani, 2021).
Dalam pelakaanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Kelurahan
Sangiang Jaya terfokus pada peningkatan kesehatan individu, keluarga dan
kelompok. Di Rw. 03 Kelurahan Sangiang Jaya merupakan sebuah
perkampungan dengan rumah tinggal yang padat penduduk dengan
bangunan rumah yang menempel antara rumah satu dengan rumah yang
lainnya,
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di
RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Kecamatan Periuk Kota Tangerang.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian kepada masyarakat dengan cara
mengobservasi lembar kuesioner dan wawancara
b. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdapat di
masyarakat
c. Merumuskan rencana tindakan keperawatan komunitas yang
akan dilakukan di masyarakat
d. Mengimplementasikan hasil rumusan rencana tindakan
keperawatan komunitas kepada masyarakat
e. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan komunitas kepada
masyarakat
3
C. Manfaat Laporan
1. Masyarakat RW 03 Sangiang Jaya, Periuk
Memberikan kesehatan lingkungan, pendidikan, keselamatan dan
permasalahan kesehatan yang ada serta pelayanan sosial yang ada atau
kegiatan sosial kemasyarakatan.
2. Puskesmas Sangiang
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat Rw.
003 Kelurahan Sangiang Jaya.
3. Mahasiswa Universitas Yatsi Madani
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
komunitas khususnya di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Paradigma Keperawatan
Paradigma adalah cara melihat fenomena dalam disipllin yang
mengarahkan metodologi dan proses perkembangan. Perawatan merupakan
bagian dari system pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang
memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga
keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak
pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari
perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan
memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung
jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata
pada klien. Perawat harus selalu
memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial,
spiritual dan cultural. Paradigma keperawatan merupakan suatu cara
pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, member makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada
dalam keperawatan. Konsep keperawatan dikarakteristikan dalam 4 konsep
pokok yaitu :
(Kynoch, et al., 2021)
1. Konsep manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko sosial dan spiritual yang
utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek
jasmani dan rohani. Manusia uni karena mempunyai berbagai macam
kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. Manusia selalu
berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya
antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber
yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus
menerus menghadapi perubahan lingkungan dan selalu berusaha
beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan. Manusia sebagai sasaran
pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan.
4
5
B. Keperawatan Komunitas
1. Definisi Keperawatan Komunitas
Menurut ANA (American Nurse Association) ilmu keperawatan
komunitas diartikan sebagai sintesa dari ilmu dalam kesehatan
masyarakat serta keperawatan professional guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Keperawatan dalam masyarakat berperan
dalam peningkatan layanan pomotif dan preventif dengan
mengutamkan pada kelompok yang memiliki resiko tinggi. Berbagai
kegiatan dilakukan dengan melibatkan masyarakat guna meningkatkan
kemampuan masyarakat dengan kemandiriannya (Efendi, 2009) dalam
buku (Fabanyo, 2022).
a. Tujuan
Adapun tujuan pemberian asuhan keperawatan komunitas
diantaraanya adalah meningkatkan motivasi serta kemampuan
masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya secara
mandiri dengan optimal. Jika dirincikan secara detail, tujuan
implikasi keperawatan komunitas adalah (Lancaster, 2018).
1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai konsep
dasar sehat sakit
2) Meningkatkan motivasi dan kemampuan individu,
keluarga serta masyarakat dalam mengimplementasikan
upaya perawatan mandiri Meningkatkan upaya
penanganan kelompok khusus serta masyarakat yang
sangat perlu untuk dibina
3) Meningkatkan penanganan kasus dengan resiko tinggi dan
membutuhkan tindak lanjut asuhan pada tingkat keluarga
4) Terciptanya kondisi lingkungan sehat untuk meningkatkan
derajat sehat yang optimal.
7
b. Sasaran
Sasaran Pada dasarnya praktek keperawatan komunitas
berfokus pada peningkatan kesehatan perorangan keluarga
hingga masyarakat guna mengimplementasikan pengetahuan dan
skill yang dimiliki. Tugas seorang perawat komunitas adalah
melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dengan memiliki mekanisme koping yang
tepat dalam menghadapi berbagai stressor. Adapaun metode
yang digunakan guna melakukan identifikasi terhadap
kebutuhan masyarakat adalah konsep Neuman’s model yaitu
community as partner. Adapun bentuk pengkajian berdasarkan
konsep community as partner adalah memiliki data inti berserta
sub variabel. Adapun variabel tersebut beberapa diantaranya
adalah pendidikan, tingkat akses pelayanan kesehatan,
transportasi dan keselamatan, komunikasi serta rekreasi, politik
serta pemerintahan, ekonomi serta kondisi lingkungan rumah.
Dalam melakukan pengkajian, tidak jarang kita membutuhkan
teknologi atau sistem elektonik untuk dapat mengkaji kebutuhan
pasien dengan cepat. Electronic health records dapat membantu
pencarian yang cepat, luaran atau hasil yang optimal, serta
validnya penemuan Kesehatan. Pada saat melakukan
implementasi keperawatan, tidak jarang keperawatan komunitas
mengalami kendala dan hambatan dalam operasionalnya,
sehingga membuat praktek keperawatan kurang mendapatkan
tempat dan antusiasme masyarakat karena dianggap tidak efektif
dan efisien. Padahal, jika ditilik keperawatan komunitas jika
diimplementasikan dengan baik, pelayanan kesehatan akan
meningkat terlebih pada area promotif dan preventif. Guna
meningkatkan kualitas maka sistem pendokumentasian proses
keperawatan mulai pengkajian sampai pada evaluasi perlu untuk
di evaluasi dan dikembangkan lebih lanjut. Selain itu, upaya
yang dapat dilakukan untuk mengurangi kendala dan hamabatan
yang
8
b) Statistik vital
Data statistik vital yang dapat dikaji adalah jumlah
angka kesakitan dan angka kematian balita. Angka
kesakitan dan kematian tersebut diperoleh dari
penelusuran data sekunder baik dari Puskesmas atau
Kelurahan.
c) Karakteristik penduduk
Variabel karakteristik penduduk meliputi :
- Fisik : jenis keluhan yang dialami oleh warga
terkait anaknya. Perawat mengobservasi ketika
ada program posyandu.
- Psikologis : efek psikologis terhadap anak
maupun orang tua yaitu berupa kesedihan
karena anaknya berisiko tidak bisa bermain
dengan anak-anak sebaya lainnya dan
pertumbuhan anak pun akan terhambat atau
sulit untuk berkembang.
- Sosial : sikap masyarakat terhadap adanya
kasus penyakit masih acuh dan tidak
memberikan tanggapan berupa bantuan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan, namun
orang tua membawa anak ke posyandu rutin
untuk ditimbang.
- Perilaku : seperti pola makan yang kurang baik
mungkin mempengaruhi penyebab anak
mengalami gizi kurang, diare dan penyakit
lainnya, terlebih banyak orang tua yang kurang
mampu dalam hal ekonomi.
2) Subsistem komunitas (the community subsystems)
a) Lingkungan fisik
Lingkungan fisik yang kurang bersih akan
menambah dampak buruk terhadap penurunan daya
tahan tubuh
1
f) Komunikasi
Komunikasi meliputi jenis dan tipe komunikasi yang
digunakan penduduk, khususnya komunikasi formal
dan informal yang digunakan dalam keluarga. Jenis
bahasa yang digunakan terutama dalam
penyampaian informasi kesehatan gizi, daya dukung
keluarga terhadap balita yang sakit.
g) Pendidikan
Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat
pengetahuan penduduk tentang pengertian tentang
penyakit balita yang dihadapi, bahaya dan
dampaknya, cara mengatasi, bagaimana cara
perawatan ,serta cara mencegahnya. Mayoritas
penduduk berpendidikan rendah yaitu SD bahkan
tidak sekolah.
h) Rekreasi
Yang perlu dikaji adalah jenis dan tipe sarana
rekreasi yang ada, tingkat partisipasi atau
kemanfaatan dari sarana rekreasi serta jaminan
keamanan dari sarana rekreasi yang ada.
3) Persepsi (perception)
Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan
masyarakat yang merupakan praktek, keilmuan, dan
metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi
penuh dalam meningkatkan kesehatannya.
2. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
a. Kemitraan (partnership)
Kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan,
keterbukaan, dan saling menguntungkan serta memberikan
manfaat.
1
b. Pemberdayaan (empowerment)
Proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk
interaksi transformative kepada masyarakat antara lain adanya
dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide, dan kekuatan mandiri
untuk membentuk pengetahuan baru.
c. Pendidikan kesehatan
Strategi utama upaya prevensi terhadap kejadian adalah
dilakukannya kegiatan pendidikan kesehatan. Pendidikan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
mengurangi disabilitas serta mengaktualisasikan potensi
kesehatan yang dimiliki individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
d. Proses kelompok
Proses kelompok merupakan salah satu strategi intervensi
keperawatan yang dilakukan bekerjasama dengan masyarakat
melalui pembentukan sebuah kelompok.
e. Intervensi profesional keperawatan
Merupakan bentuk tindakan keperawatan professional, dapat
berupa terapi modalitas dan komplementer.
3. Metode Pengkajian Komunitas
a. Winshield Survey
Windshield survey dilakukan dengan berjalan-jalan dilingkungan
komunitas untuk menemukan gambaran tentang kondisi dan
situasi yang terjadi di komunitas, lingkungan sekitar komunitas,
kehidupan komunitas dan karakteristik penduduk yang ditemui
di jalan saat survey dilakukan.
b. Key Informants
Merupakan wawancara informan melibatkan warga masyarakat
yang merupakan informan kunci atau anggota masyarakat.
Informan kunci adalah individu yang memiliki posisi kekuasaan
atau pengaruh dalam masyarakat seperti pemimpin dalam
1
C. Keperawatan Keluarga
1. Definisi
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga
didefinsikan dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam
suatu ikatan perkawinan dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas
anggota keluarga merupakan dan mereka yang memiliki hubungan
personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban dan memberi
dukungan yang disebabkan oleh kelahiran, adopsi, maupun
perkawinan. Keluarga adalah salah satu aspek terpenting dari
perawatan. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang
merupakan entry point dalam upaya mencapai kesehatan masyarakat
secara optimal. Keluarga juga disebut sebagai sistem sosial karena
terdiri dari individu-individu yang bergabung dan berinteraksi secara
teratur antara satu dengan yang lain yang diwujudkan dengan adanya
saling ketergantungan dan berhubungan untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam hal ini, keluarga mempunyai anggota yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak atau sesama individu yang tinggal di rumah tangga
tersebut (Andarmoyo, 2018).
2. Tingkatan Keperawatan Keluarga
Dalam keluarga terdapat 4 tingkatan keperawatan keluarga :
a. Level 1
Keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan
fokus dan pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu
yang akan dikaji dan intervensi.
1
b. Level 2
Keluarga merupakan penjumlahan dan anggotaanggota, masalah
kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota
akan diintervensi bersama masing-masing anggota akan
diintervensi. Bersamaan masing-masing anggota dilihat sebagi
unit yang terpisah.
c. Level 3
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub sistem
dalam keluarga, anggota keluarga dipandang sebagai unit yang
berinteraksi, fokus intervensi, hubungan ibu dengan anak
d. Level 4
Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus
utama dalam pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus
dan individu sebagai latar belakang, keluarga dipandang sebagai
internasional sistem, fokus intervensi; Struktur dan fungsi
keluarga ; hubungan sub sistem keluarga dengan lingkungan
luar.
3. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap I : Keluarga Pemula
Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga
baru, dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke
hubungan baru yang intim. Tugas perkembangan keluarganya
adalah membangun perkawinan yang saling memuaskan,
menghubungkan ikatan persaudaraan secara harmonis, keluarga
berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua).
Masalah kesehatan tahap ini adalah :
1) Penyesuaian seksual dan peran pernikahan.
2) Penyuluhan dan konseling keluarga berencana.
3) Penyuluhan dan konseling prenatal.
4) Komunikasi dan informasi, kurangnya informasi dapat
mengakibatkan masalah seksual, emosional, ketakutan,
rasa bersalah, kehamilan yang tidak direncankan, penyakit
kelamin (sebelum dan sesudah pernikahan).
1
D. Keperawatan Gerontik
1. Definisi Gerontik
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke
atas. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang
berangsur- angsur mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan
proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan
dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam Undang-Undang No 13
tahun 1998 yang isinya menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan
nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, telah
menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan
usia harapan hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut usia
makin bertambah. Banyak diantara lanjut usia yang masih produktif
dan mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan
2
A. Pengkajian
Pertemuan pertama yang telah dilakukan pada hari Senin, 20
November 2023 telah menghasilkan kesepakatan untuk melakukan
pengumpulan data di Rw.03 Kelurahan Sangiang jaya yang dilakukan mulai
hari selasa tanggal 21 November 2023. Di dapat pengumpulan data dari Rw
03 di wilayah Kelurahan sangiang jaya Kelurahan sangiang jaya dengan
total jumlah penduduk sebanyak 1000 KK dengan sempel 286 KK. Untuk
menentukan besar sampel digunakan rumus sampel Taro Yamane (Slovin).
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁. (𝑑)2
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
𝑑2 = presisi (ditetapkan tingkat penyimpangan yang diinginkan
5% dengan tingkat kepercayaan 95%)
1000
𝑛=
1 + 1000. (0,05)2
1000
𝑛=
1 + 1000 𝑥 0,0025
1000
𝑛= = 286
3,5
27
2
1. Hasil Kuesioner
a. Data Inti
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Di RW 03
Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Umur Di RW 03
Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Pendidikan Di RW 03
Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
b. Lingkungan Fisik
Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Keadaan Jendela Pada Siang Hari
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Keadaan Penggunaan Jamban
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Jarak Sumber Air Dengan Septic Tank
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Air Limbah
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Pencahayan Didalam Rumah Pada Siang
Hari Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Keberadaan Halaman Rumah
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Jarak Rumah Tetangga
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun
2023
Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi Fasilitas Kesehatan Yang Biasa
Digunakan Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Minum Air Putih Di RW 03
Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Sumber Air Untuk Masak Dan Minum
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Konsumsi Sayur Di RW 03
Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Informasi Kesehatan Apa
Yang Diperlukan Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.18
Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Pada Hipertensi
Yang Diperlukan Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
d. Ekonomi
Tabel 3.19
Distribusi Frekuensi Penghasilan Rata-Rata Keluarga Dalam
Sebulan Di RW 03 Kelurahan Sangiang Tahun 2023
Tabel 3.20
Distribusi Frekuensi Jaminan Kesehatan Yang Dimiliki
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.21
Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana Untuk Menjangkau
FASKES Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
Tabel 3.22
Distribusi Frekuensi Sistem Keamanan Yang Ada
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun 2023
f. Komunikasi
Tabel 3.23
Distribusi Frekuensi Alat Komunikasi Yang
Digunakan Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun
2023
g. Rekreasi
Tabel 3.24
Distribusi Frekuensi Tujuan Rekreasi Keluarga
Di RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya Tahun
2023
2. Wawancara
a. Puskesmas
1) Pelayanan kesehatan masyarakat di Kelurahan Sangiang
Jaya diadakan 1 bulan sekali
2) Masalah kesehatan yang berada di Kelurahan Sangiang
adalah hipertensi, Gout Arthritis dan ISPA.
3) Jumlah kader yang aktif terdapat 11 kader
b. Ketua RW
1) Cara menyelesaikan konflik atau masalah di Kelurahan
Sangiang Jaya dengan cara musyawarah antar warga
3
Tabel 3.25
Hasil Observasi
Pendidikan Ada
Pusat agama Ada
Farmasi Ada
Kegawatdaruratan Tidak ada
Pelayanan umum Ada
Ada
Pengambil sampah
b) Pelayanan kesehatan
1) Fasilitas kesehatan (ada/tidak)
Rumah sakit Tidak ada
Klinik, lainnya Ada
2) Sumber pelayanan kesehatan
pertama
Terdapat puskesmas Sangiang
Puskesmas untuk pelayanan kesehatan
pertama di lingkungan RW
03
Nursing center Tidak ada
Praktik dokter swasta Ada
4
B. Analisa Data
Data Fokus Diagnosa
DS : Kategori : Perilaku
Wawancara : Subkategori :
Ketua kader RW 03 kelurahan Sangiang Jaya Penyuluhan dan
menyebutkan bahwa banyak warga yang Pembelajaran
menderita hipertensi, tapi yang berobat rutin ke Manajemen
posbindu sebanyak 19 orang kesehatan tidak
Ketua RW mengatakan bahwa sudah terlaksana efektif mengenai
program senam hipertensi satu kali dalam satu hipertensi (D.0115)
minggu
Ketua RW mengatakan bahwa di RW 3 belum
ada fasiitas olahraga untuk warga
DO :
Kuesioner :
Dari 286 KK terdapat 100 kk (34.97%)
frekuensi penyakit 3 bulan terakhir yang
mengalami hipertensi
Dari 286 KK terdapat 277 KK (96.85%)
yang memerlukan informasi tentang penyakit
hipertensi
Observasi
Terdapat program senam di RW 03 yang
dilakukan setiap minggu namun hanya ≥ 25
warga yang mengikuti
Tampak lingkungan dan suasana yang bising
karena rumah warga yang berdempetan
Dari hasil observasi selama 1 minggu
pemeriksaan kesehatan didapatkan 100 orang
yang menderita hipertensi
DS : Kategori :
Wawancara : Perilaku
Ketua kader posyandu dan posbindu Rw 03 Subkategori :
kelurahan sangiang jaya menyebutkan bahwa Penyuluhan dan
warga yang terdeteksi menderita Gastritis Pembelajaran
10 warga kelurahan Sangiang jaya RW.03 Pemeliharaan
mengatakan, belum ada sosialisasi tentang kesehatan tidak
penyakit gastritis efektif mengenai
DO : gastritis (D.0116)
Kuesioner :
Dari 286 KK terdapat 74 KK (25,87%)
frekuensi penyakit 3 bulan terakhir yang
mengalami Gastritis
Dari 286 KK terdapat 267 KK (93.36%) yang
tidak mengkonsumsi sayur
4
Observasi
Dari hasil pemeriksaan warga yang datang ke
posko kesehatan dari rw 03 orang terdapat 74
orang yang menderita Gastritis
DS : Kategori :
Wawancara : Perilaku
Dari hasil wawancara kepada bapak RW, Subkategori :
mengatakan bahwa program kerja bakti jarang Penyuluhan dan
dilaksanakan Pembelajaran
DO : Pemeliharaan
Kuesioner : kesehatan tidak
Dari 286 KK terdapat 42 KK (14.6%) efektif mengenai
frekuensi penyakit 3 bulan terakhir yang ISPA (D.0116)
mengalami ISPA
Dari 286 KK terdapat 42 KK (14.6%)
yang memerlukan informasi tentang penyakit
ISPA
Dari 286 KK terdapat 128 KK (44.7%) yang
jendela rumahnya jarang dibuka
Dari 286 KK terdapat 186 KK (65.0%) yang
pencahayaan rumahnya redup
Dari 286 KK terdapat 57 KK (19.9%) yang
rumahnya berdempetan
Dari 286 KK terdapat 204 KK (71.2%) yang
membuang sampahnya dibakar
Observasi
Banyak warga yang merokok didalam rumah
Banyak warga yang menampung sampahnya
didepan rumah
Banyak rumah warga yang pencahayaannya
kurang karena rumah warga yang berhimpitan
4
C. Scoring
Kriteria Penapisan
SumberDayaPeralatan
Jumlah yang beresiko
SumberDaya Tempat
SumberDaya Orang
SumberDayaWaktu
Diagnosa
SumberDaya Dana
Minatmasyarakat
Keperawatan
Besarnyaresiko
JumlahSkore
Komunitas
pemerintah
komunitas
Dx.1 4 3 5 kesehatan 5 5 4 5 4 5 3 5 5
5
0
4
Dx.2 4 3 3 4 5 3 5 4 3 3 5 5
7
4
Dx. 3 4 3 2 3 5 4 4 4 4 3 4 5
5
Score =1–5
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
PRIORITAS MASALAH
1. Dx. 1 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Tentang Hipertensi (D.0115)
2. Dx.2 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Tentang Gasritis (D.0116)
3. Dx. 3 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Tentang ISPA (D.0116)
4
4. Melakukan
therapy non-
farmakologis
dengan jus
papaya.
3 Pemeliharaan 1. Pendidikan Kesehatan Minggu 1. Ketua Rw Ketua Rw
kesehatan mengenai ISPA keempat 03 03
tidak efektif (tanda dan gejala ISPA, 2. Mahasisw Mahasiswa
tentang ISPA pencegahan ISPA, a
(D.0116) kebersihan lingkungan).
2. Demonstrasi
penanganan
tentangcuci tangan 6
langkah, batuk efektif.
3. Kerja Bakti dengan
warga RW 03
(membersihkan
halaman sekitar,
membersihkan ventilasi
rumah )
4. Motivasi warga untuk
membuka jendela
rumah saat pagi hari
(Membiarkan sinar
matahari menyinari
rumah)
5. Motivasi warga untuk
mengurangi konsumsi
rokok setiap harinya.
6. Motivasi warga untuk
memilah sampah antara
sampah organik dan an
organik.
5
F. Rincian Implementasi
1. Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I)
a. Bentuk Kegiatan
Pemaparan hasil pengkajian dan diskusi mengenai rencana kegiatan
kelompok
b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan : Jum’at, 01 Desember 2023
Pukul : 09.00 s/d selesai
Tempat Pelaksanaan : Kelurahan Sangiang Jaya, Periuk
c. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa I ini dimulai dari
berkumpulnya perwakilan ketua RT/RW, kader, kepala desa,
perwakilan dari pihak puskesmas dan perwakilan dari pihak
kampus. Acara dimulai dengan dibukanya oleh pembawa acara,
menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pemberian
sambutan oleh kepala desa, pihak puskesmas, dan Prodi
Keperawatan. Acara dilanjutkan dengan pemaparan hasil
pengkajian yang telah didapatkan dan diskusi untuk membahas
tindakan apa yang kemudian hari akan kelompok lakukan.
d. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan dari acara ini adalah dihadiri oleh 22 orang peserta.
Adapun hasil rencana kegiatan untuk mengatasi ketiga diagnosa
yang diangkat yaitu pendidikan kesehatan mengenai hipertensi, diet
hipertensi, senam hipertensi, pendidikan kesehatan mengenai
gastritis beserta pola makan yang seharusnya dilakukan, PHBS
mengenai cuci tangan, pendidikan kesehatan mengenai ISPA,
implementasi uap menggunakan minyak kayu putih, dan GEBUK
JENDRAL (gerakan buka jendela lebar-lebar).
5
e. Hambatan
Hambatan pada kegiatan ini adalah kurangnya audience, sehingga
pada hari itu hanya ada 1 perwakilan kader yang datang karena
kondisi cuaca yang hujan dan dilaksanakan di Kelurahan Sangiang
Jaya, Periuk.
f. Rencana Tindak Lanjut
Dalam kegiatan ini kader dibawahi oleh pihak Puskesmas Sangiang
yang menjadi penanggung jawab terhadap kegiatan yang akan
dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat.
2. Diagnosa Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Mengenai Hipertensi
Kegiatan I : Pendidikan Kesehatan Mengenai Hipertensi Beserta Diet
Hipertensi
a. Bentuk Kegiatan
Memberikan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi dengan
media leaflet dan banner.
b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 07 Desember
2023 Pukul : 14.00 s/d selesai
Tempat Pelaksanaan : Kp Gebang RT 03 RW 03 Sangiang
Jaya, Periuk, Tangerang
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan enam hari setelah MMD I.
Pendidikan kesehatan mengenai hipertensi ini menjelaskan
mengenai apa itu hipertensi, ciri-ciri, penyebab, komplikasi, dan
cara pencegahan hipertensi. Penyuluh sudah mempersiapkan
laporan pendahuluan beserta media penyuluhan yang tentunya
sudah dikonsulkan kepada pembimbing akademik. Peserta
pendidikan kesehatan yang ikut serta dalam kegiatan berjumlah 29
orang.
5
d. Hasil Kegiatan
Diagram 3.1
Hasil Kegiatan Pendidikan Kesehatan Mengenai Hipertensi
60
4036
20
0
0
PRE POST
BAIKKURANG
Hari Kedua
a. Bentuk Kegiatan
Melakukan gerakan senam hipertensi
b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan : Senin, 11 Desember 2023
Pukul : 14.00 s/d selesai
Tempat Pelaksanaan : Kp Gebang RT 03 RW 03 Sangiang
Jaya, Periuk, Tangerang
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan empat hari setelah kegiatan
pendidikan kesehatan mengenai hipertensi dan melakukan aktivitas
fisik berupa senam hipertensi. Peserta yang ikut serta dalam
kegiatan berjumlah 10 orang. Peserta sangat antusias mengikuti
kegiatan senam hipertensi.
d. Hambatan
Terdapat beberapa peserta yang tidak bisa hadir mengikuti kegiatan
karena mempunyai kesibukan masing-masing dirumah.
e. Rencana Tindak Lanjut
Mahasiswa bersama kader akan melakukan senam hipertensi selama
3 hari berturut-turut dan akan melakukan evaluasi kegiatan tersebut.
Hari Ketiga
a. Bentuk Kegiatan
Melakukan gerakan senam hipertensi bersama warga RT 02 dan RT
03, dan pihak Puskesmas Sangiang.
b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 13 Desember
2023 Pukul : 09.00 s/d selesai
Tempat Pelaksanaan : Kp Gebang RT 02 RW 03 Sangiang
Jaya, Periuk, Tangerang
5
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dua hari setelah kegiatan
senam hipertensi kedua. Peserta yang ikut serta dalam kegiatan
berjumlah 30 orang. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan
senam hipertensi.
d. Hasil Kegiatan
Diagram 3.2
Hasil TD Pre dan Post Senam Hipertensi
4
2
2
0
PRE POST
100-120>120-140>150
e. Hambatan
Hambatan pada kegiatan senam hipertensi hari ketiga ini adalah
kurang luasnya posyandu karena terdapat 30 peserta yang ikut serta
dalam kegiatan, sehingga fasilitas / tempat kurang memadai.
Terdapat peserta yang membawa anak nya juga sehingga peserta
ada yang kurang fokus mengikuti proses kegiatan.
f. Rencana Tindak Lanjut
Diharapkan masing-masing individu melakukan senam hipertensi
secara rutin, agar tekanan darah terkontrol. Diharapkan pihak
puskesmas dan kader memfasilitasi masyarakat agar melakukan
senam hipertensi secara bersamaan sebagai evaluasi tindakan untuk
selanjutnya.
3. Diagnosa Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Mengenai Gasritis
Kegiatan I : Pendidikan Kesehatan Mengenai Gastritis Beserta Pola
Makan
a. Bentuk Kegiatan
Memberikan pendidikan kesehatan mengenai gastritis (apa itu
gastritis, penyebab, tanda dan gejala, macam-macam jenis, cara
mengatasi, dan makanan apa saja yang direkomendasikan untuk
penderita gastritis)
b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan : Senin, 11 Desember 2023
Pukul : 14.00 s/d selesai
Tempat Pelaksanaan : Kp Gebang RT 02 RW 03 Sangiang
Jaya, Periuk, Tangerang
c. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Mawar yang terletak di RT
02 RW 03. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 10 orang. Peserta
antusias memperhatikan selama penyuluh sedang memberikan
informasi. Terdapat beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan,
5
80
60 60
40
PRE POST
BAIK KURANG
0
e. Hambatan
Hambatan pada kegiatan ini adalah mundurnya waktu pelaksanaan
dikarenakan hujan dan masyarakat datang terlambat untuk
berkumpul di salah satu rumah warga di RT 003 tempat dimana
dilaksanakannya PHBS cuci tangan.
f. Rencana Tindak Lanjut
Dari kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan 6
langkah cuci tangan yang baik dan benar di setiap momennya agar
menjaga kebersihan diri dan mencegah penularan penyakit.
4. Diagnosa Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Mengenai
ISPA Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Mengenai ISPA
a. Bentuk Kegiatan
Melakukan pendidikan kesehatan mengenai ISPA.
b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan : Senin, 11 Desember 2023
Pukul : 14.00 s/d selesai
Tempat Pelaksanaan : Kp Gebang RT 03 RW 03 Sangiang
Jaya, Periuk, Tangerang
c. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah warga di RT 03 RW
03 Kelurahan Sangiang Jaya, Periuk, Tangerang. Peserta yang
mengikuti kegiatan berjumlah 10 orang. Kegiatan pendidikan
kesehatan dilakukan dengan cara memberikan informasi mengenai
apa itu ISPA, penyebab, gejala, dan cara mencegah penyakit ISPA.
Peserta antusias memperhatikan selama penyuluh memberikan
informasi. Penyuluh melakukan salah satu tindakan non
farmakologis berupa uap menggunakan minyak kayu putih untuk
mengurangi gejala yang dirasakan saat terserang ISPA. Dan
menganjurkan kepada warga untuk melakukan GEBUK JENDRAL
(gerakan buka jendela lebar-lebar).
6
d. Hasil Kegiatan
Diagram 3.4
Hasil Presentase Tingkat Pengetahuan Mengenai ISPA
70 57
60
29
50
40
PRE POST
BAIKKURANG
menurunkan farmakologis
tekanan darah yang telah
diajarkan salah
satunya yaitu
minum rebusan
daun
salam/jahe/sereh
guna mengontrol
tekanan darah
Ny.M
Ny.A - Memberikan Ny.A paham Anik
(Arthritis) pendidikan mengenai Widiastuti
kesehatan tentang penjelasan yang
Arthritis di
- Mendemonstrasikan berikan,mampu
ROM aktif dan melakukan ROM
Pasif aktif,dan
- Mengajarkan tehnik menggunakan
relaksasi nafas alat bvantu
dalam untuk jalan(walker)
mengurangi nyeri untuk mobilisasi
Ny.M - Memberikan Keluarga paham Nur Hafidiani
(Hipertensi) pendidikan mengenai
kesehatan mengenai penjelasan yang
Hipertensi diberikan,
- Menjelaskan keluarga mampu
mengenai manfaat melakukan
Senam Hipertensi gerakan senam
- Melakukan hipertensi
pengecekan tekanan TD hari pertama
darah (baik sebelum (sebelum
maupun sesudah dilakukannya
melakukan aktivitas tindakan) 154/85
fisik) mmHg, setelah
- Melakukan aktivitas dilakukannya
fisik berupa Senam kegiatan dengan
Hipertensi menerapkan
senam hipertensi
selama 3 hari TD
130/80 mmHg
6
- Mengajarkan
teknik relaksasi
napas dalam
- Melakukan
kompres hangat
Ny.W - Memberikan Keluarga paham Dwi Sagita
(Hipertensi) pendidikan mengenai Apriyani
kesehatan mengenai penjelasan yang
Hipertensi diberikan
- Menganjurkan
pasien untuk makan
pisang ambon
Ny.I - Memberikan Keluarga paham Dwi Sagita
(Asam Urat) pendidikan mengenai Apriyani
kesehatan penjelasan yang
mengenai Asam diberikan,
Urat keluarga mampu
- Melakukan melakukan
pengecekan asam relaksasi napas
urat dalam
- Mengajarkan
teknik relaksasi
napas dalam
Tn.Z - Melakukan Keluarga paham Sopian Sauri
(Asam Urat) pendidikan mengenai
kesehatan mengenai penjelasan yang
asam urat diberikan,
- Melakukan keluarga mampu
pengecekan asam melakukan
urat relaksasi napas
- Mengajarkan teknik dalam
relaksasi napas
dalam
Ny.I - Memberikan Ny.I paham Sopian Sauri
( Hipertensi) pendidikan mengenai
kesehatan mengenai penjelasan yang
Hipertensi diberikan,Ny.I
- Menjelaskan bisa mengulang
mengenai manfaat penjelasan
Buah Melon untuk tentang manfaat
menurunkan buah melon
tekanan darah. untuk
menurunkan
tekanan darah
6
TD 120/85
mmHg
Tn. S - Memberikan Tn.S paham Imas Permasi
(Hipertensi) pendidikan mengenai
kesehatan mengenai penjelasan yang
Hipertensi diberikan, Tn.S
- Menjelaskan mampu
mengenai manfaat melakukan
Senam Hipertensi gerakan senam
- Melakukan hipertensi
pengecekan tekanan TD hari
darah (baik sebelum pertama
maupun sesudah (sebelum
melakukan aktivitas dilakukannya
fisik) tindakan) 185/5
- Melakukan aktivitas mmHg, setelah
fisik berupa Senam dilakukannya
Hipertensi kegiatan dengan
menerapkan
senam
hipertensi
selama 3 hari
TD 170/85
mmHg
Tn.S - Memberikan Tn.S paham Dwi Setyawati
(Fraktur) pendidikan mengenai
kesehatan mengenai penjelasan yang
fraktur diberikan, Tn.S
- Mengajarkan teknik mampu
non farmakologis melakukan
mis teknik relaksasi relaksasi napas
napas dalam untuk dalam untuk
mengurangi rasa mengurangi
nyeri rasa nyeri, dan
- Melatih latihan Tn.S dapat
rentang gerak mempraktikkan
rentang gerak
yang sudah
diajarkan
Ny.A - Mengidentifikasi Ny.A mampu Anik
(Arthritis) adanya nyeri atau melakukan Widiastuti
keluhan fisik latihan rentang
lainnya gerak yang
- Mengidentifikasi sudah diajarkan,
toleransi fisik dalam
7
- Melakukan mampu
kompres hangat melakukan
untuk mengurangi kompres hangat
nyeri karena asam untuk
urat mengurangi
rasa nyeri
Ny.A - Memberikan Ny.A paham Fachrul Aulia
(Hipertensi) pendidikan mengenai
kesehatan mengenai penjelasan yang
Hipertensi diberikan, dan
- Mengajarkan teknik Ny.A mampu
relaksasi napas melakukan
dalam relaksasi napas
dalam
Ny.A - Memberikan Keluarga paham Dwi Sagita
(Hipertensi) pendidikan mengenai Apriyani
kesehatan mengenai penjelasan yang
Hipertensi diberikan dan
- Mengajarkan pasien dapat
relaksasi napas melakukan
dalam relaksasi napas
dalam
Ny.I - Memberikan Keluarga paham Sopian Sauri
(Hipertensi) pendidikan mengenai
kesehatan mengenai penjelasan yang
Hipertensi diberikan
- Menganjurkan
pasien untuk makan
buah melon
Tn.S - Melakukan Keluarga paham Tsani
(Asam Urat) pendidikan mengenai Dermawan
kesehatan mengenai penjelasan yang
asam urat diberikan, dan
- Melakukan keluarga
pemeriksaan asam mampu
urat melakukan
- Melakukan kompres hangat
kompres hangat
Ny.S - Melakukan Hasil Janiah
(Asam Urat) pendidikan pemeriksaan
kesehatan mengenai asam urat 7,8
asam urat Keluarga paham
mengenai
penjelasan yang
7
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya mengumpulkan data secara lengkap dan
sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi baik fisik, psiko-sosial-spiritual dapat ditentukan.
Pengkajian komunitas merupakan bagian yang sangat penting sebagai langkah
awal dalam proses keperawatan. Pada tahap ini perawat mengkaji data, dimana
dalam pengkajian ini didapatkan secara wawancara, dan observasi.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan didapatkan hasil terdapat 1232
KK di RW 03. Namun kelompok hanya mengambil 286 KK, dimana sampel
tersebut terdapat di RT 02 dan RT 03 RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya, Periuk,
Tangerang. Pengkajian kepada keluarga dilakukan dengan cara pembagian
kuesioner, observasi, wawancara, dan melakukan pemeriksaan kesehatan
berupa tekanan darah, asam urat, gula darah dan kolesterol. Didapatkan hasil,
terdapat 3 penyakit terbanyak yang terdapat di RW 03 yaitu hipertensi 100
orang (34,97%), gastritis 80 orang (27,97%), dan ISPA 74 orang (25,8%).
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
dialaminya, baik berlangsung aktual maupun potensial. Dari pengkajian yang
didapatkan dilakukan analisa data berdasrkan data subjektif dan objektif untuk
menentukan suatu diagnosis keperawatan. Berikut beberapa diagnosa yang
muncul pada komunitas kali ini :
1. Kategori : Perilaku
Subkategori : Penyuluhan dan Pembelajaran
Manajemen kesehatan tidak efektif mengenai hipertensi (D0115)
78
7
c. Observasi
1) Banyak warga yang merokok didalam rumah
2) Banyak warga yang menampung sampahnya didepan rumah
3) Banyak rumah warga yang pencahayaannya kurang karena
rumah warga yang berhimpitan
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan suatu perencanaan yang tersusun
dalam POA (Plan Of Action). Intervensi keperawatan merupakan segala
perencanaan yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan. Berikut intervensi keperawatan
yang dibuat sesuai dengan diagnosa yang diambil :
1. Manajemen kesehatan tidak efektif mengenai hipertensi
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Hidayat, Laksono, K, W, &
Zuhri, 2021) mengenai Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Hipertensi dengan Program Cerdik Pada Lansia di Desa
Kasiyan RW 12 dan 13 Kabupaten Jember hasil penelitian menunjukkan
nilai rata-rata sebelum dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 5 dan setelah
dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 10 dengan selisih peningkatan dari
nilai rata-rata sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu 4. Maka,
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pendikan
kesehatan terhadap pengetahuan lansia dalam penanggulangan hipertensi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Sumartini, Zulkifli, &
Adhitya, 2019) mengenai Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Terhadap
Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Cakranegara Kelurahan Turida Tahun 2019 hasil penelitian menunjukkan
rata-rata tekanan darah sistolik sebelum senam hipertensi lansia 151,80
mmHg, diastolik 94,73 mmHg dan rata-rata tekanan darah sistolik
sesudah senam hipertensi lansia 137,13 mmHg, diastolik 90,27 mmHg.
Maka, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan senam
hipertensi lansia
8
4. RTL edukasi mencuci tangan dengan media yang sudah diberikan kepada
kader untuk masyarakat
5. RTL edukasi tentang pencegahan penyakit ISPA melalui jargon GEBUK
JENDRAL (gerakan buka jendela lebar-lebar) dengan bantuan puskesmas
dan kader untuk mengingatkan warga agar membuka jendela setiap hari
agar sirkulasi udara masuk ke dalam rumah dengan baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan praktik Profesi Ners stase Keperawatan Komunitas Keluarga
dilakukan di wilayah Puskesmas Sangiang tepatnya di Kp Gebang RT 02 dan
RT 03 RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 November - 22 Desember 2023
dengan jumlah mahasiwa 15 orang. Dalam pelaksanaan kegiatan mahasiswa
bekerjasama dengan ketua RT, ketua RW dan kader sebagai penggerak warga
selama praktik keperawatan ini.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan didapatkan hasil terdapat 1232
KK di RW 03. Namun kelompok hanya mengambil 286 KK, dimana sampel
tersebut terdapat di RT 02 dan RT 03 RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya, Periuk,
Tangerang. Pengkajian kepada keluarga dilakukan dengan cara pembagian
kuesioner, observasi, wawancara, dan melakukan pemeriksaan kesehatan
berupa tekanan darah, asam urat, gula darah dan kolesterol. Didapatkan hasil,
terdapat 3 penyakit terbanyak yang terdapat di RW 03 yaitu hipertensi 100
orang (34,97%), gastritis 80 orang (27,97%), dan ISPA 74 orang (25,8%).
Dari hasil pengkajian yang didapatkan dilakukan analisa data berdasarkan
data subjektif dan objektif untuk menentukan suatu diagnosis keperawatan.
Berikut beberapa diagnosa yang muncul pada komunitas kali ini adalah
manajemen kesehatan tidak efektif mengenai hipertensi, pemeliharaan
kesehatan tidak efektif mengenai gasritis dan pemeliharaan kesehatan tidak
efektif mengenai ISPA.
Dilakukannya implementasi keperawatan pada ketiga masing-masing
diagnosa keperawatan yaitu manajemen kesehatan tidak efektif mengenai
hipertensi, dilakukan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi, didapatkan
hasil sebelum dilakukannya pendidikan kesehatan 36% berpengetahuan baik
dan 74% berpengetahuan kurang. Setelah dilakukannya pendidikan kesehatan
tingkat
88
8
B. Saran
1. Bagi RW 03 Sangiang Jaya, Periuk
Diharapkan masyarakat mampu melakukan tindak lanjut kegiatan yang
telah dilakukan oleh mahasiswa Profesi Ners.
2. Bagi Puskesmas Sangiang
Diharapkan agar dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
kepada warga Sangiang Jaya, Periuk. Dan melakukan kegiatan untuk
mengatasi suatu masalah kesehatan.
9
Pemeriksaan Kesehatan
Pelaksanaan Kegiatan MMD 2 Tanggal 20 Desember 2023