Pembimbing/tutor :
KELOMPOK TUTORIAL 3
Nabilla Ikhwani 160110140032
Rr Larasati Dyah U 160110140033
Sundus Maysun 160110140034
Puspitasari 160110140035
Shela Melyana 160110140036
Ali Alfatsyah Jihadillah 160110140037
Zuleika Fadiah Puteri U. 160110140038
Safitri Bellinda 160110140039
Najib Hendri Purnomo 160110140040
Yuyun Qurrota AR 160110140041
Muthi Larasmita 160110140042
Hanifa Mardhiyyah S 160110140043
Novianti 160110140044
Sita Aulia Agustin 160110140045
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dental Science 6 di
Djustiana, M. Kes.,
KGA
Namun, apabila masih terdapat kekurangan penulis bersedia menerima kritik dan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
2.3.4 Amalgam..........................................................................................87
3.1 Terms.....................................................................................................138
3.2 Problems................................................................................................138
3.3 Hypothesis.............................................................................................138
3.4 Mechanism............................................................................................139
BAB IV KESIMPULAN.....................................................................................143
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................146
DAFTAR GAMBAR
Preparasi.................................................................................................................40
Gambar 25 Sementasi............................................................................................81
PENDAHULUAN
Gigi sulung merupakan hal yang penting dalam perkembangan gigi anak
dibandingkan dengan gigi permanen pada orang dewasa. Karies pada anak harus
infeksi makin meluas dan membuat gigi tersebut tidak dapat dipertahankan
kembali. Kehilangan gigi sulung atau premature loss baik yang terjadi karena
ekstraksi atau trauma dapat mengakibatkan hal buruk terhadap kondisi mulut
anak, misalnya saja gigi tetanggannya akan bergeser ke arah mesial. Seperti yang
kita ketahui, gigi sulung juga merupakan guidance atau penunjuk jalan bagi gigi
permanen yang akan menggantikannya, jika terjadi premature loss pada masa gigi
sulung, maka selanjutnya bisa saja terjadi crowding sampai maloklusi (Fajriani,
tanpa tahun)
maintainer atau space regainer yang merupakan bagian dari space management
yang bertujuan untuk mencegah adanya pergeseran dari gigi tetangga di sekitar
gigi yang hilang. Space maintainer sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
1
2
(Fajriani, tanpa tahun). Untuk mengatasi karies pada gigi sulung, dapat dilakukan
restorasi atau perawatan saluran akar jika sudah melibatkan pulpa dan infeksi
sudah cukup dalam. Restorasi ini penting terutama untuk gigi anterior karena
berkaitan dengan estetika wajah dan kepercayaan diri dari anak tersebut.
Gigi sulung lebih rentan terhadap karies dan premature loss, sehingga untuk
mengatasinya perlu dilakukan restorasi yang sesuai dengan kondisi gigi dan juga
I.3 Tujuan
BAB II
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Menangani rasa takut pada pasien anak dan membuat anak bersantai saat
mengetahui bagaimana klasifikasi rasa takut pada anak agar dokter gigi tersebut
lebih mudah mengidentifikasi rasa takut tersebut. Dokter gigi juga harus
semua dokter gigi dapat berhasil mengatasi hal ini, sementara pasien
yang paling sulit adalah saat melakukan pendekatan atau manajemen tingkah laku,
1. Kooperatif
3
4
2. Kurang kooperatif
belum baik dan tidak dapat memahami komunikasi dengan baik. Karena
3. Potensial kooperatif
khas sebagai pasien yang kooperatif potensial, perilaku anak tersebut bisa
4. Sangat positif: sangat bagus sikap terhadap dokter gigi, tertarik dengan
dokter gigi.
pada ukuran dan besarnya. Pada umur intelektual tiga tahun terlihat
kerusakan otak.
lebih kecil. Sikap orang tua yang membentuk perilaku anak secara
praktek dental.
Dokter gigi dan staf harus memberi pengaruh positif dengan praktek
secara positif oleh cara bijaksana keluarga dan prosedur perilaku yang
tingkah laku pasien kearah yang ideal melalui suatu seri langkah-langkah pada
jalur menuju tingkah laku yang diinginkan. Tingkah laku yang ideal ditunjukkan
oleh pasien yang menjaga kebersihan mulutnya dengan sangat baik dan santai
pada rata-rata anak usia sekolah adalah pemeriksaan dan profilaksis, fissure
sealant dan pemberian flour topical, restorasi oklusal yang kecil pada gigi susu
tanpa anastesi local, dan bloc pada saraf gigi bawah dan restorasi.
kemajuan perawatan, tetapi apabila kerjasama yang penuh dari anak dapat
1) Tell Show Do
2) Penguatan (reinforcement)
3) Desensitisasi
Tujuan: untuk mengurangi rasa takut dan cemas seorang anak dengan
4) Modeling
Tujuan: untuk mengurangi dan menghilangkan rasa takut dan rasa cemas
yang tinggi. Modeling dan imitasi adalah suatu proses sosialisasi yang
9
Memperhatikan
Mengancam
dengan baik
ronta. Tindakan ini dilakukan pada anak sehat berumur 3-6 tahun.
pada anak yang takut, akan mengakibatkan trauma psikis pada anak.
Tujuan HOME:
mengikuti perintah
6) Sedasi (Farmakologi)
Teknik ini efektif digunakan pada anak-anak yang kurang kooperatif dan
perawatan pada orang dewasa terletak pada hubungan dokter gigi dan
adalah hubungan antara dokter gigi – pasien anak – orang tua/ orang yang
segitiga dan mempunyai focus perhatian dari keluarga dan dokter gigi.
hubungan antara ketiga unsur tersebut, pasien anak, keluarga, dan dokter
sedikit demi sedikit, ditunjang dengan proses sosialisasi yang baik antara
dokter gigi, anak, dan orang tua. Untuk melengkapi strategi ini, dapat
Over Mouth Exercise jangan dilakukan pada anak yang mengalami rasa
12
kecil.
yang dinamis diantara ketiga sudut segitiga yaitu pasien anak, keluarga
dan dokter gigi. Dokter harus meyakinkan adanya kooperatif orang tua,
1. Modeling
Tujuan modelling adalah untuk mengurangi rasa cemas yang tinggi. Agar
terjadi proses peniruan, maka model harus mempunyai syarat sebagai berikut:
c. Ulangan penguatan dan motivasi proses meniru akan berhasil dengan baik,
Apabila ada kemauan atau motivasi kuat, maka orang akan mencoba
Seorang dokter gigi dapat pula bertindak sebagai model yaitu dengan sikap
yang tenang, santai dan penuh percaya diri. Tidak boleh memperlihatkan
keragu-raguan, sehingga anak juga akan tenang . Modelling adalah tehnik lain
yang digunakan dalam menghilangkan rasa takut. Teknik sederhana ini dapat
paling sering adalah pada anak yang cemas terhadap pemeriksaan mulut di
kursi perawatan gigi. Orang tua, atau lebih baik anak laindiminta untuk
14
takut.
datang ke dokter gigi pertama kalinya dengan pikiran negatif yang didapat dari
informasi yang salah dari teman sebaya ataupun saudaranya; anak seperti ini,
jika tidak kooperatif atau cemas, akan lebih baikuntuk dirawat di sebuah ruang
praktek pribadi, bukan di klinik terbuka atau ruang dengan beberapa dental
unit dimana perilakunya akan dapat teraiigsang dari pendengaran yang tidak
perlu dan kemudian menirukan apa yang terjadi pada orang lain. Pemodelan
(modelling) telah terbukti menjadi teknik yang efektif baik pemoderan yang
difilmkan.
2. Desensitiasi
Cara lain yang dipakai untuk merubah tingkah laku adalah dengan
desensitisasr, iu suatu cara untuk mengurangi rasa takut dan cemas seorang
anak dengan jalan memberikan rangsang yang membuat cemas sedikit demi
sedikit. Wolpe (1969) menamakan cara ini dengan istilah. Cara ini terdiri dari
atau takut, yaitu dari hal yang paling menakutkan sampai ke hal yang tidak
begitu menakutkan.
Ketiga memberi rangsang dari hal yang tidak begitu menakutkan sampai
anak tidak merasa takut lagi dan rangsang ini dtingkatkan menurut ukuran
Hal yang perlu diperhatikan pada cara ini adalah anak harus dalam
keadaan sangat relaks. Hal itu diperlukan dalam beberapa kali kunjungan
untuk melatih agar dapat tenang atau relaks pada saat berada di klinik
gigi.Demikian pula lebih baik mengulang beberapa kali sampai anak tidak
merasa takut lagi. Cara desentisasi dapat diterapkan di klinik gigi, yaitu
didampingi orang taunya pada hal-hal yang menimbulkan rasa takut, seperti:
a. Ruang tunggu .
d. Kursi gigi
g. Pengeboran
16
cara yang paling sering digunakanuntuk mengatasi rasa takut dengan pertama
takut dan relaksasi otot yang dalam hal ini adalah hal yang bertentangan dan
visual akan didahului dengan pengqunaan kaca mulut dan probe, diikuti
3. Behaviour Shaping
Behaviour shaping adalah suatu cara yang dilakukan secara bertahap untu
mencapai tingkah laku yang diinginkan oleh dokter gigi selama perawatan.
Indikasi behaviour shaping adalah untuk anak yang kurang dipersiapkan pad'a
secara perlahan-lahan. Cara Tell Show Do ini dibagi dalam tiga tingkatan.
perawatan yang akan dilakukan pada anak dan bagaimana seharusnya anak
dilakukan pada tahap ini. Cara lain dengan menggunakan alat peraga atau
Langkah ketiga adalah Do, yaitu anak dilakukan perawatan gigi sesuai
4. Reinforcement
dicapai, agar prestasi tersebut diulang biasanya pada anak penderita cacat fisik
dihindari penguatan pada tingkahlaku yang buruk. Jika seorang anak tidak mau
selesai.
Ada berbagai macam hukuman yang dapat dipakai dokter gigi untuk
Dokter gigi tidak boleh mencemooh tingkah lakunya yang buruk atau
adalah bahwa umpan balik dijabarkan padasaat hal itu terjadi, sedangkan
5. Retraining
tingkah laku negatif yang cukup tinggi. Sikap yang ditunjukkan ini dapat
Apabila sumber penyebab tingkah laku seperti itu tidak dapat ditentukan
dengan pasti, maka cara menaggulanginya dapat digunakan dengan cara lain,
yaitu dengan memberi perhatian dan kepercayaan yang lebih besar pada diri
Rasa takut akan disakiti oleh dokter gigi yang ada pada pikiran anak jika tidak
segera diubah, anak akan menunjukkantingkah laku yang negatif. Hal ini harus
6. Kontrol Suara
Perubahan dalam nada dan kekerasan suara dalam kata-kata telah lama
digunakan pada pola perilaku yang tepat adalah merupakan suatu kontrol
perilaku yang efektif, dalam waktu dua detik,dan efeknya akan berlangsung
selama periode dua menit selama pengamatan. Kontrol suara dapat dengarr
cepat membangun kembali hubungan antara dokter gigi dan anak terhadap
Menggunakan Alat
1. Restraint
keparahan dan kedaruratan dari masalah gigi yang dialami pasien anak, alas an
dibalik perilaku anak dan sifat dari perilaku yang ditunjukkan oleh pasien anak
ataupun hal-hal yang tidak diinginkan pada pasien ataupun orang lain pada
saat dilakukan perawatan gigi. Teknik ini biasanya digunakan pada anak yang
1) Pasien anak memerlukan diagnosis dalam keadaan darurat dan tidak dapat
2) Ketika keamanan dari pasien, dokter gigi, staff maupun orang tua dapat
disedasi
4) Pada saat sedasi dan pembiusan total tidak dapat dilakukan atau
2) Tidak mendapatkan izin tertulis dari orangtua pada prosedur yang akan
dilakukan
22
3) Pasien anak yang tidak bisa di-restraint dengan aman dikarenakan ada
4) Pasien anak yang telah memiliki trauma fisik ataupun psikologis terhadap
5) Pasien yang tidak disedasi atau yang tidak memerlukan perawatan darurat
pasien anak, dokter gigi, staff dan orang tua pasien harus dianggap penting
Menurut sebuah studi yang dialakukan oleh Connick et al. (2000) ada lima
anak
23
pasien anak
dokter gigi
1. Ketika strategi yang lain telah gagal; bahkan ketika restraint diperlukan,
harus terdiri dari satu komponen dari seluruh rencana perawatan untuk
pasien
2. Ketika dalam situasi yang darurat dimana resiko dari gerakan yang
5. Demi kebaikan dari pasien sendiri atau mencegah agar tidak merugikan
orang lain
6. Dilakukan oleh staff yang telah memiliki pelatihan khusus dan hanya
martabat
kepada pasien
1. Rekam medic dari pasien anak harus benar-benar dibaca secara seksama
agar jika ada kondisi medis (mis. asma) yang dapat mempersulit
pernapasan
2. Keeratan dan durasi dari restraint harus dimonitor dan dinilai kembali
secara berkala
3. Restraint pada anggota gerak dan bagian dada tidak boleh menghambat
mengalami stress berat ataupun histeris untuk mencegah trauma fisik atau
anak, yaitu:
25
kepada pasien anak agar memahami bahwa prosedur perawatan yang akan
diberikan oleh dokter gigi adalah sesuai dan aman bagi pasien anak
2. Mempunyai izin baik secara verbal maupun tertulis dari psikiater yang
4. Ada penilaian dari rumah sakit dari pasien anak yang sudah pernah
ketakutan kedokteran gigi pada anak-anak. Teknik ini membuat pasien lebih
nyaman, tidak mahal, dan bisa digunakan kapansaja dan dimana saja. Hipnosis
26
tahun telah menjadi subjek hipnosis yang paling baik, karena gambaran
anak untuk rileks dan tidak cemas diantara kunjungan dental. Saat prosedur
Teknik ini efektif digunakan pada anak-anak yang kurang kooperatif dan
digunakan dalam beberapa cara yaitu secara oral, intravena, intramuscular, dan
perawatan gigi anak. Beberapa tahun terakhir, sudah menjadi tradisi bahwa
gigi. Karena alasan ini, efek cemasnya ibu dapat mempengaruhi perilaku
kooperatif anak-anak pada saat datang ke dokter gigi pertama kali. Apabila
terutama pada usia di bawah 4 tahun. Hal ini bisa diantisipasi karena
kedekatan orang tua dengan anak dimulai semenjak bayi dan seiring
Ada beberapa teknik komukasi yang efektif terhadap anak, diantaranya yakni:
1. Menciptakan komunikasi
dokter gigi dapat memahami pasien, juga sekaligus membuat anak jadi
keefektivan dari komunikasi ini tergantung dari usia anak. Tahap awal
yang merangsang timbulnya jawaban dari anak, selain kata “ya” atau
“tidak”.
2. Melalui Komunikator
pasien dari ruang resepsionis sampai ke ruang operator dan juga selama
3. Kejelasan pasien
alginate = puding
4. Kontrol suara
5. Komunikasi multisensory
Komunikasi verbal fokus pada apa yang diucapkan dan bagaimana kata-
pundak anak saat duduk di dental chair agar merasakan kehangatan dan
lebih merasa bersahabat. Kontak mata juga penting. Dokter gigi sebaiknya
6. Masalah kepemilikan
30
Pada suatu masa, adakalanya dokter gigi lupa dengan siapa dia
7. Aktif mendengarkan
Dokter gigi juga harus memberikan respon yang positif terhadap apa-apa
sikap kurang baik anak-anak pada kunjungan medis pasti terbentuk dan
perilaku yang tidak kooperatif dihubungkan dengan rasa takut yang terus
dental, menghasilkan sikap yang tidak baik pada pasien anak. Anak-anak
31
gigi yang rusak dengan bahan restorasi. Restorasi merupakan perawatan untuk
mengembalikan struktur anatomi dan fungsi pada gigi, yang disebabkan karies,
1. Gigi sulung mempunyai enamel dan ketebalan dentin lebih tipis daripada
gigi permanen.
permanen.
4. Mahkota gigi sulung lebih menyempit pada daerah servikal daripada gigi
permanen.
5. Gigi sulung mempunyai proksimal kontak yang lebih datar dan lebar.
33
1. Outline form.
form.
ekskavator atau bur bulat kecepatan rendah. Pada kavitas yang dangkal
dalam kavitas .
tekanan serta menahan daya kunyah. Berikut adalah hal – hal yang perlu
diperhatikan :
yang sehat.
c. Selain itu perlu dibuat bevel atau dibulatkan pada line angle
mudah bergeser terhadap daya kunyah. Tumpatan tidak lepas ketika gigi
berfungsi.
5. Convenience form.
rupa sehingga memudahkan untuk bekerja dengan alat – alat, baik dalam
dinding yang halus dan rata dengan tujuan mendapatkan kontak marginal
yang baik.
35
A. Usia anak
tersebut dapat dipasangkan rubber dam dan jenis anastesi lokal apa yang
restorasi pada gigi molar pertama pada anak 9 tahun tidak sama dengan
B. Caries risk
36
tinggi berbeda dengan restorasi yang digunakan pada anak dengan risiko
fluoride. Glass ionomer tidak ideal dipakai pada anak dengan risiko karies
tinggi karena tingkat keasaman mulut anak tersebut tinggi, tetapi glass
ionomer dapat dipakai untuk initial caries control pada kasus rampant
restorasi lebih kuat jika sudah terjadi perubahan perilaku pada anak.
menghasilkan restorasi yang estetik dan lebih tahan lama. Penggunan strip
crown diindikasikan untuk karies luas pada insisif sulung, insisif sulung
a. Kelebihan komposit
Adhesif
Estetik
Dapat diatur kapan waktu settingnya karena untuk setting harus dilakukan
curing
Kekuatan cukup
b. Kekurangan komposit
Technique sensitive
Lebih mahal
c. Metode
akan direstorasi
38
Aplikasikan liner (glass ionomer) jika dentin ada yang terekspos, tetapi
Sesuaikan ukuran strip crown dan beri lubang pada bagian insisal
III.2.6.2 Kompomer
resin, adalah bahan material yang estetis untuk merestorasi gigi karena
karies. Kompomer diperkenalkan oleh para ahli pada awal tahun 90-an,
dengan dua kelompok carboxylic dan filler, sama dengan semen ionomer
kaca yang dapat melepaskan ion.. Bahan ini akan mengeras oleh radikal
pada jaringan gigi yang keras dan mempunyai level pengeluaran fluor
(TEGDMA). Sistem polimer ini diisi oleh serbuk inorganik non reaktif
seperti quartz atau silicate glass (0,04 µm), misalnya SrAlFSiO 4 yang
Kemudian dengan penyerapan air dari gigi dan rongga mulut dapat juga
menyebabkan reaksi asam basa antara rantai poliacid dari matriks resin
silang polimer lebih lanjut. Namun reaksi asam basa ini kecil sekali
1. Sifat-sifat mekanis
Secara umum, sifat-sifat mekanis kompomer tidak jauh berbeda dari sifat-sifat
komposit resin. Perbedaan keduanya yang paling signifikan adalah dalam hal
untuk menahan suatu beban tanpa terjadi fraktur. Kekuatan resin komposit
2. Pelepasan fluor
glass filler, dan akan dilepaskan apabila terjadi reaksi antara glass filler
dengan bahan asam yang dipicu oleh adanya penyerapan air (lembab) ke
lingkungannya, seperti pada waktu aplikasi fluorida topikal, dan dengan cara
pH netral. Sifat ini dimiliki oleh glass ionomer cements, tapi tidak dimiliki
dapat mengurangi asiditas terhadap asam yang menyebabkan karies agar risiko
empat merek dagang kompomer seperti Dyract AP, Compoglass F, Hytac dan
sebesar 0,26 pada daerah lembab untuk memicu reaksi asam basa antara filler
dan monomer
1. Kelas I desidui
2. Kelas II desidui
3. Kelas III
4. Kelas V
7. Jika pasien mempunyai riwayat alergi terhadap satu atau lebih bahan
10. Restorasi lesi karies di bagian akar, dimana daerah tersebut lebih cocok
11. Pada kotak interproksimal yang dalam, karena peningkatan jarak dari
sumber cahaya.
1. Preparasi Kavitas
2. Pengisian/penumpatan kompomer
jangan overdrying.
apabila preparasi yang dilakukan mencapai dentin yang dalam. Liner yang
ESPE, St. Paul, Minn) untuk melekatkan compomer pada enamel gigi dan
liner.
yang dipreparasi.
atau linen strips (biasa untuk tumpatan klas II dan IV), kemudian terakhir
microleakage).
gigi, maka akan mencegah terjadinya celah tepi (marginal leakage), yang
sekunder karies.
restorasi yang baru walaupun bahan restorasi yang semula telah mengeras.
Ini sangat menguntungkan para dokter gigi karena apabila kompomer yang
adaptasi marginal antara gigi dan bahan restorasi menjadi buruk sehingga
3) Penggantian cusps gigi yang hilang pada preparasi yang besar di gigi
Gigi sulung berada di dalam rongga mulut dalam waktu yang lebih
singkat dibandingkan dengan gigi tetap, namun fungsinya juga tidak kalah
penting dibandingkan dengan gigi tetap. Saat terkena karies, gigi sulung
Penggunaan GIC selain bertujuan untuk nilai estetik pada gigi anterior
dikarenakan warna yang mirip dengan warna gigi, juga digunakan sebagai
juga mulai sering digunakan sebagai bahan pilihan dalam tambalan gigi anak.
merestorasi gigi sulung. Bahan ini pertama kali ditemukan oleh Wilson
dan Kent pada tahun 1965.Bahan material ini umumnya lebih rapuh
dalam mulut,maka ia akan tetap retensi secara kimia pada mulut dan
A. Sifat-Sifat GIC
Perlekatan terhadap dentin dan email berupa ikatan kimia antara ion
kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari semen ionomer kaca. Ikatan
dengan enamel dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin.
2. Anti karies
51
3. Biokompatibilitas
B. Indikasi GIC
3. Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner di bawah
tambalan komposit resin pada kasus kelas I, kelas II, kelas III, kelas V dan
MOD
C. Klasifikasi GIC
GIC tipe luting semen sangat baik untuk sementasi permanen mahkota,
kimiawi berikatan dengan dentin enamel, logam mulia dan porselen. Memiliki
translusensi yang baik dan warna yang baik, dengan kekuatan tekan tinggi. GIC
yang diberikan pada dasar kavitas akan menghasilkan ion fluorida serta
b. Type II – Restorasi
abrasi servikal. Abrasi awalnya diakibatkan dari iritasi kronis seperti kebiasaan
1. Restorative aesthetic
fluoride.
2. Restorative Reinforced
Pada saat ini, braket ortodonti paling banyak menggunakan bahan resin
komposit. Namun GIC juga memiliki kelebihan tertentu. GIC memiliki ikatan
hidroksiapatit, dengan demikian dapat menghindari etsa asam. Selain itu, GIC
tingkat kegagalan braket Ortodonti antara resin modifikasi GIC dan resin
kemudahan GIC dalam jelas penempatan, adhesi, fluor yang dihasilkan, dan
baik dalam koefisien ekspansi termal. Logam yang mengandung GIC (misalnya
cermet, Ketac perak, Espe GMbH, Germanyn) atau campuran GIC dan
Namun demikian, banyak yang menganggap GICtidak cukup kuat untuk menopang
inti (core). Maka direkomendasikan bahwa gigi harus memiliki minimal dua
GIC dibandingkan dengan bahan lainnya. Namun, tidak ada review sistematis
dengan atau tanpa meta-analisis yang telah dilakukan. Hasil dari satu percobaan,
dengan salah satu tindak lanjut periode terpanjang, menemukan bahwa GIC
dan 21 kali lebih banyak dari resin komposit dalam waktu 12 bulan. Jumlah
fluorida yang dihasilkan, selama 24 jam periode satu tahun setelah pengobatan,
adalah lima sampai enam kali lebih tinggidari kompomer atau komposit yang
kebutuhan penduduk tinggi. Hal ini diakui oleh organisasi kesehatan dunia.
Restorasi gigi susu berbeda dari restorasi di gigi permanen karena kekuatan
kunyah dan usia gigi. Pada awal tahun 1977, disarankan bahwa semen ionomer
kaca dapat memberikan keuntungan restoratif bahan dalam gigi susu karena
keras gigi, serta memerlukan waktu yang cepat dalam mengisi kavitas. Hal ini
dapat dijadikan keuntungan dalam merawat gigi pada anak-anak. Namun, masih
D. Manipulasi GIC
yang
tipis perlu dibentuk dengan burnisher sehingga dapat berkontak dengan gi
Bubuk dibagi menjadi 2 bagian dan salah satu bagian dicampur dengan
liquid.
bentuk molekul GIC yang kotak dan hanya bisa tercampur dengan cara
melipat
gigi susu, mempunyai masa hidup yang relatif singkat dan akhirnya ia
mempunyai gigi penganti tetap, tetapi gigi molar pertama dan kedua
Gigi susu lebih sedikit dari pada gigi-geligi tetap dengan jumlah
bidang (flat).
d. Waktunya tanggal
keberhasilan perawatan opdent.
preparasi yaitu:
c. Convenience form
Preparasi
dari permukaan palato proksimal dengan bur bulat dengan arah bur
3. Matriks ini terbuat dari lembar selulose asetat sederhana atau salah
Penumpatan
3. Manipulasi bahan tumpat GIC, Rasio powder dan liquid sesuai yang
dilakukan waktu total 45-60 detik dicampur dengan cepat dengan cara
gigi
61
Gambar 17 A. Bubuk dan Cairan GIC ; B. GIC Setelah Pengadukan Siap Dimasukkan
Ke Dalam Kavitas.
Finishing
62
penumpatan dengan menggunakan white points atau set fine finishing bur
gulungan kapas. Cara ini akan mencegah agar semen tidak kehilangan atau
Restorasi Kelas V
Preparasi
bur.
Penumpatan
3. Manipulasi bahan tumpat GIC, Rasio powder dan liquid sesuai yang
dilakukan waktu total 45-60 detik dicampur dengan cepat dengan cara
gigi
berubah bentuk dan kontur restorasi tidak akan berubah. Bila bahan
Finishing
penumpatan dengan menggunakan white points atau set fine finishing bur
gulungan kapas. Cara ini akan mencegah agar semen tidak kehilangan atau
III.2.6.4 Compoglass F
glass ionomer dan komposit pada satu material dengan komposisi kimia
rekomendasikan pada area karies dan karies sekunder pada gigi yang
F mengeluarkan ion flouride dengan level protektif yang tinggi dari tiga
compoglass flow.
Indikasi:
- Restorasi intermediate
resin hybrid yang yang cukup menahan reaksi asam-basa dalam semua
polymer
Tipe ke-3 dari RMGI disebut dengan “tri-cured” material. Yang memiliki tiga
reaksi setting :
polymer
basa dan light cured serta polimerasi self cured resin. Bahan semen ini
dan adaptasi interfasial dengan dentin yang lebih baik dari resin komposit.
dilakukan untuk restorasi pada daerah dengan tekanan rendah (gigi depan
di daerah servikal, kelas III, kelas V, kelas I gigi susu), dan pasien dengan
A. Keuntungan RMGI
a) Adhesive
b) Aesthetic
c) Mudah diapliasikan
B. Kekurangan RMGI
67
c) Menyerap air
Restorasi transisi
B. Manipulasi RMGI
mixing pad dengan menekan pasta 2-3 detik, biasa penekanan selama 2
detik, pasta akan keluar dalam jumlah yang sama (rasio beratnya 1,3:1,0).
penyinaran tidak boleh lebih dari 2 mm. Sinari RMGIC ini selama kira-
A. Indikasi
B. Preparasi
1. Preparasi jaringan karies dibersihkan dengan excavator sampai tak ada lagi
menggunakan hatcet
3. Pemberian dentin conditioner yaitu 1 tetes liquid + tetes air dibasahi pada
kapas kecil dan diolesi pada cavitas yang sudah disiapkan selama 10 – 15
detik. Maksud pemberian ini adalah agar keadaan lembab sesuai kondisi
C. Manipulasi
1) Satu sendok bubuk diletakkan pada papper pad, lalu dibagi menjadi dua
bagian yang sama, kemudian letakkan satu tetes liquid disebelah bubuk
itu.
69
vertikal dikeluarkan satu tetes cairan pada papper pad. Bila perlu botol
5) Jika seluruh bubuk telah basah, bagian kedua dicampur dalam adukan
tersebut setelah itu diaduk kuat sambil menjaga agar adukannya tetap
D. Penumpatan :
1. Masukan bahan pengisi ke dalam lubang, pit dan fissure dengan carver
5. Periksa gigitan
6. Dianjurkan pasien agar tidak makan selama kurang lebih satu jam
70
yang berlebih.
Restorasi ini meliputi seluruh yang meliputi seluruh daerah oklusal yang
endodontik, maka inlay dengan dua permukaan tidak akan adekuat lagi.
oklusal.
A. Indikasi
• Pada pasien dengan kebersihan mulut yang baik dan indeks karies rendah
tekanan oklusal.
B. Kontraindikasi
71
• Pada pasien yang memiliki restorasi dengan logam yang berbeda karena
logam berbeda menyebabkan arus galvanik kontak dengan satu sama lain.
• Dalam kasus di mana karies luas yang ada di lingual dan beberapa
mahkota penuh
• Untuk pasien dengan status ekonomi yang rendah, inlay dan onlay tidak
C. Preparasi
Tahap Preparasi:
a. Bidang oklusal
box untuk onlay disusun dengan cara yang sama seperti yang untuk inlay
c. Preparasi cusp
271. Pengurangan cusp gigi harus dimulai setelah membuat alur dari 1,5
dinding proksimal box. Groove yang dibuat di aksial dan garis lingual
Permukaan facial dan lingual diberikan bevel dengan bur pada sudut 30 °
dengan permukaan gigi. Kontra bevels harus cukup lebar sehingga Kontra
oklusal.
e. Preparasi akhir
dengan kapas dan memeriksa untuk semua sudut cavosurface dan margin.
Hilangkan karies yang tersisa, bahan restorasi lama dan pit fissure dalam
73
kecepatan rendah.
1. Direct
a. Matrix
b. lecron
c. Burnisher
d. Lampu spirtus
2. Indirect
a. CU band
b. Lecron
c. Lampu spirtus
e. Dental stone
f. Vaselin
Pembuatan Onlay:
3) Untuk membuat model malam secara langsung, gunakan inlay wax tipe I.
5) Tekan inlay wax yang lunak ke dalam gigi yang di preparasi selama
beberapa menit dengan tekanan jari secara tetap sampai wax dingin.
6) Lalu lepaskan matriks band dan retainer hati – hati jangan sampai terkena
detik
9) Dengan burnisher yang dipanaskan wax yang berlebih ditekan dari arah
1) Pin harus kaku dan lurus biasanya dari klamer atau paper clip
basah
- Daerah tertebal
Indirect
- Cetakan pada yang ada gigi preparasi diberikan sekat dengan matriks step
- Kemudian cetakan diisi dengan gibs keras setinggi matriks strip, dan pin
keras, diantara kedua matrik dan pin diberi vaselin, kemudian sisa cetakan
bukal/lingual/palatal
• Letakan diatas gigi preparasi dan pasien diinstruksikan untuk oklusi sentris
G. Pemasangan Die
H. Investing
Teknik :
encer
77
b. Aduk bubuk invesmen dan air dengan ratio menurut petunjuk sampai
homogen
dimasukan
atasnya
I. Eliminasi
dengan dipanaskan
sendiri
Dengan corong tuang menghadap ke bawah sampai tidak tampak uap yang
keluar. Dapat diperiksa dengan meletakan kaca mulut pada lubang tuang, bila
J. Penyelesaian poles
4) Poles :
- Rubber + purmice
K. Sementasi (Insersi)
samping
kavitas yang telah dipreparasi untuk kemudian dapat disemenkan pada kavitas
kunjungan.
A. Indikasi Inlay
tajam
Dinding kavitas Sejajar atau membuka Menyempit
ke oklusal
80
1. Preparasi
2) Lilin dibentuk dan diukir sampai diperoleh kontur yang diinginkan, dan
3) Model lilin dipasang sprue, setelah dingin, sprue dan model lilin
4) Model lilin dipendam dan dicor, ketepatan restorasi logam cor dicoba pada
Gambar 24 Try In
Gambar 25 Sementasi
pabrik dalam berbagai ukuran dan mempunyai bentuk anatomis sesuai gigi
diragukan lagi merupakan restorasi yang paling tahan lama untuk gigi
15%. Hal ini membuat SSC lebih menarik karena dapat bertahan dengan
jangka waktu panjang, meskipun harganya mahal. Hanya saja, SSC dinilai
kurang estetik dan membutuhkan preparasi gigi yang cukup besar serta
A. Indikasi SSC
B. Kontraindikasi SSC
5. Gigi sulung dengan resorbsi akar lebih dari setengah panjang akar
- Wire wheel
- Crown-contouring pliers
- College pliers
- Cement medium
a. Glass lab
b. Spatula
- Dental floss
- Rubberdam
85
- Mirror
- Spatula
- Plastic instrument
D. Tahapan
1. Tooth Preparation
dibutuhkan.
f. Kurangi permukaan mesial dan distal dengan fine, long, and tapered
h. Dinding paralel atau sedikit konvergen terhadap axis gigi, dimulai dari
2. Seleksi Crown yang sesuai dengan ukuran awal atau space yang ada.
3. Adaptasi Crown
1. Pasang, lihat tepi-tepi gingival, bila sudah pas ambil SSC dan
lakukan sementasi.
oklusi.
27 D). jika terdapat tepi yang terbuka, maka daerah tersebut harus
wheel.
polikarboksilat cemet.
87
4. Sementasi Crown
3. Saliva ejektor dipasang agar gigi tetap kering dan bebas dari saliva.
5. Pasang SSC dari lingual ke bukal, tekan dengan jari sampai posisi
scaller.
88
ketidaknyamanan.
8. Pasien diinstruksikan untuk diet setengah lunak selama satu hari dan
III.3.4 Amalgam
memiliki sifat fisik yang sangat baik dan merupakan restorasi jangka
Amalgam jarang digunakan pada gigi primer. Pada beberapa bagian dunia,
amalgam sebagian besar telah digantikan oleh bahan dan teknik alternatif
Mengembalikan fungsi
Mengembalikan estetika
89
baik
1. Material
2. Umur
3. Resiko karies
A. Indikasi Amalgam
menjadi masalah
B. Kontraindikasi Amalgam
C. Preparasi
margin restorasi
maksimal.
10. Matrix band dilepaskan secara perlahan dan dilewatkan benang floss
menggunakan bubuk kaca silikat dan larutan asam poliakrilat. Semen ini
sangat berguna untuk restorasi gigi molar sulung yang terkena karies
Tingkat kegagalan lebih tinggi dari amalgam yaitu 33% selama 5 tahun
A. Kontraindikasi
B. Indikasi
C. Manipulasi
pabrik. Untuk produk yang diaduk secara manual, penggunaan alas kertas
perlu dilakukan. Kaca pengaduk yang dingin dan kering dapat digunakan
Waktu pengadukan tidak boleh lebih dari 45-60 detik. Pada saat ini,
dalam reaksi pengerasan. Sisa asam ini menjamin ikatan adhesi ke gigi.
bubuk serta cairan yang adekuat. Setelah itu gunakan amalgamator untuk
D. Metode
lanjut oleh saliva atau darah akan mengganggu ikatan dari semen.
8. Restorasi akhir harus dilindungi dari kontaminasi uap air. Dengan cara
RMGI mungkin digunakan untuk restorasi lesi karies interproximal pada gigi
molar sulung. Metode preparasinya sama seperti kelas II amalgam hanya prinsip
96
yang lebih baik terutama di bagian distal distal M1 gigi sulung. Sebagai
Pada gigi molar sulung, komposit merupakan material restorasi yang baik.
A. Indikasi
Kavitas kelas I atau kelas II pada gigi sulung dengan pasien yang kooperatif
B. Metode
Untuk lesi karies kelas II, preparasi kavitas membutuhkan bevel di bagian
komposit lebih sulit dan lebih sensitive terhadap kontaminasi dari uap air.
rubber dam serta penempatan secara teknik incremental komposit pada bagian
dapat mempengaruhi hubungan oklusi gigi permanen. Peranan gigi sulung sangat
Salah satu bentuk gangguan yang dapat mempengaruhi oklusi gigi permanen
adalah premature loss, yaitu hilangnya gigi dari lengkung gigi sebelum gigi
A. Etiologi
2. Karies yang luas pada gigi dan tidak dapat dilakukan perawatan
Premature loss pada gigi sulung dapat terjadi pada gigi anterior
(insisivus dan kaninus) dan pada gigi posterior (molar). Penyebab utama
premature loss pada gigi anterior adalah trauma dan karies gigi. Trauma
gigi insisivus sulung sering terjadi karena biasanya anak pada masa ini
utama premature loss pada gigi posterior adalah karies dan jarang
Oleh karena itu bila terjadi kehilangan dini dari gigi sulung maka
gigi, dan kehilangan ruang untuk gigi tetap penggantinya akibat adanya
98
gaya ke mesial (mesial drifting tendency) dari gigi posterior yang telah
perkembangan.
yang akan erupsi. Penutupan ruangan akibat premature loss gigi sulung ini
dapat terjadi selama 6 bulan setelahnya, tetapi dapat juga terjadi dalam
hitungan minggu
dan estetik, bila gigi insisif sulung tanggal karena benturan maka
pergeseran atau luka dari gigi pengganti dapat terjadi. Sedangkan bila gigi
serta bila yang hilang gigi molar sulung menyebabkan hilangnya ruang
mengakibatkan maloklusi.
C. Pencegahan
sekali ke dokter gigi dan meyikat gigi dengan tepat dapat mencegah karies
lainnya dapat mencegah trauma wajah saat berolahraga juga. Setelah anak
mempunyai gigi, maka harus dijaga agar gigi ini tetap sehat sampai pada
dijaga, harus diajarkan cara-cara menggosok gigi yang benar, tiga kali
sehari setiap selesai makan dan menjelang tidur. Secara teratur si anak
misalnya topikal aplikasi NaF, mouth rinsing dan plak kontrol. Fungsi
pengunyahan harus dijaga agar tetap baik. Pada masa pergantian gigi harus
dijaga agar gigi desidui tidak dicabut atau hilang terlalu awal (premature
D. Perawatan
keseluruhan gigi utuh tanggal, gigi tersebut harus diambil kembali jika
100
memungkinkan dan meletakkannya dalam wadah susu atau air agar akar gigi tetap
General Dentistry, anak mungkin juga mengalami patah tulang atau luka mulut
lainnya yang memerlukan perawatan sehingga harus segera pergi ke dokter. Anak-
anak yang telah kehilangan gigi secara premature memerlukan ruang untuk gigi
permanen yang akan erupsi pada waktu yang tepat. Hal ini dapat diatasi dengan
space management, menggunakan alat yang disebut space maintainer dan space
regainer. Kedua alat ini memang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama
yaitu memberikan ruang bagi gigi yang akan erupsi. Perbedaan dari kedua alat ini
lebih kepada pengertian, indikasi, fungsi, bagian alat, dan waktu penggunaan.
salah satu elemen ini dapat mempengaruhi oklusi. Dislokasi gigi permanen
pada periode erupsi, pra fungsional dan fungsional dari erupsi, dan
prematur. Hal ini dianggap sebagai salah satu etiologi yang paling sering
yang mengalami premature loss dan 70% geraham primer kedua yang
yang tepat.
f) Inter-digitasi
g) Kebiasaan Oral
ruang terbentuk. Rentang usia antara tujuh dan sepuluh tahun terbukti
paling baik untuk menggerakan gigi molar enam tahun ke arah distal untuk
pertama dengan kehilangan ruang terus menjadi masalah yang paling sulit
terbatas pada 1 atau 2 mm per sisi. Space regainer adalah peralatan yang
a. Appliances with helical coils or loops - Alat ini bisa memberikan kekuatan
terus menerus yang ringan dengan menggunakan pegas dari kawat 0,7
secara distal dari jarak 3 sampai 4 mm. Alat disesuaikan pada interval 2
minggu.
b. Split Saddle type or split acrylic dumbbell spring - Alat ini paling berhasil
distal alat. Indikasi hanya jika sejumlah kecil ruang perlu dipulihkan.
terbaik dari setiap alat yang bisa dilepas saat koreksi rotasi tidak
kali sehari sampai alatnya sulit ditempati. Pada saat itu, instruksi yang
diberikan adalah sampai seperempat giliran setiap hari kedua atau ketiga.
104
d. Sling shot type - Alat ini menawarkan daya tahan dan kekuatan yang terus
terjadi selama distalisasi oleh kekuatan tip. Ini disebut alat katapel
kait saat alat berada di luar mulut, kemudian jari-jari anak dapat memandu
lengkungan.
a. Lower lingual arch space regainer - Jika pilihannya adalah terapi alat
tetap, gaya paling baik diarahkan ke distal terhadap molar pertama rahang
bawah dengan arch lingual dengan dua U-loop. U-loop dibuka sedikit
b. Fixed Appliance with Open Coil Springs - Alat intraoral tetap dengan
geraham rahang atas atau rahang bawah secara distal untuk mendapatkan
kembali ruang. Saat ruang terbuka, ganti kabel dan pegas dengan bagian
yang lebih panjang pada interval kira-kira 2 minggu sampai posisi yang
diinginkan tercapai.
106
c. Gerber Space maintainer - Jenis alat ini dibuat langsung di mulut. Ini
memiliki perakitan "U" yang disolder atau dilas pada tempatnya dan
High pull headgear - Gaya diberikan dari atas bidang oklusal dan dengan
demikian memiliki efek distal dan intrusif. Ini digunakan dalam semua
Low pull headgear - Gaya diberikan dari bawah bidang oklusal dan
gigi geligi campuran, apakah akan ada ruang untuk semua gigi. Strategi
utama yang termasuk dalam kategori ini adalah pengelolaan ruang melalui
akar gigi succedaneous. Jenis perawatan gigi utama yang sehat disebut
ekstraksi waktu.
serial harus dibatasi terutama pada kasus-kasus yang memiliki wajah baik,
tulang dan otot, dan berbagai tingkat keharmonisan dalam ukuran gigi.
satu adalah milik Dewel, Tweeds and Nance. Urutan yang diajukan oleh
ekstraksi gigi molar desidu pertama diikuti oleh ekstraksi gigi premolar
ruang bekas gigi desidui yang mengalami premature lost atau premature
Ada berbagai macam tipe space maintainer yang sering digunakan, secara
umum bisa dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu cekat dan lepasan. Tipe
lepasan dapat digunakan untuk periode relatif singkat yaitu kurang lebih satu
tahun sedangkan untuk tipe cekat didesain dengan bagus dan tidak mengganggu
jaringan rongga mulut agar dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama yaitu
jaringan lunak rongga mulut terutama pada penggunaan dalam jangka waktu yang
lama. Indikasi dan kontra indikasi pada pemakaian space maintainer harus
diperhatikan dengan baik agar perawatan dapat berhasil sesuai dengan yang
diaplikasikan pada anak, misalnya jika gigi yang tanggal sebelum waktunya
adalah gigi insisivus desidui maka pemasangan space maintainer tidak perlu
pergeseran gigi kaninus hampir tidak ada. Adapun beberapa indikasi dari
pergerakan gigi ke mesial atau distal dari gigi di sebelahnya ke ruang yang
distal setelah tanggalnya gigi desidui secara unilateral maka pada waktu
bersamaan garis vertikal rahang atas dan garis tengah rahang bawah hilang
ruang dapat terjadi selama enam bulan pertama setelah hilangnya gigi
5. Hubungan antara rahang atas dan rahang bawah tidak dipengaruhi oleh
hilangnya gigi.
6. Jika ada kebiasaan buruk dari anak seperti menempelkan lidah di area gigi
yang hilang atau sering menghisap bibir maka dengan pemasangan space
5. Pada anak yang usianya masih sangat muda sehingga sulit untuk
sesuai prosedur.
yaitu alat ini mampu mempertahankan proksimal dimensi yang diperlukan dan
bekerja menahan desakan dari bagian mesial maupun distal gigi tetangga agar
yang ada, juga dapat ditemukan beberapa kerugian saat perawatan diantaranya
jaringan disekitar karena desain dari alat space maintainer yang rumit misalnya
loss
3. Pada beberapa jenis space maintainer harus dilakukan preparasi pada gigi
7. Ada beberapa jenis space maintainer yang dapat mengganggu estetik dari
yang lama tanpa kontrol yang ketat dapat menghambat pertumbuhan dan
sederhana dan nyaman dipakai sehingga tidak mengganggu jaringan sekitar dan
113
tidak membuat rongga mulut terasa sesak. Plat yang tebal dan besar akan menyita
penggunanya. Hal ini disebabkan karena jaringan disekitar alat menjadi mudah
baik agar alat tidak terlepas saat dipakai. Alat yang kecil ada kemungkinan bisa
tertelan dan dapat membahayakan pasien. Oleh karena itu, ada beberapa syarat
yang diperlukan, berarti alat ini harus mampu menahan desakan pada
2. Alat ini tidak boleh mengganggu erupsi gigi antagonisnya sehingga tidak
distal shoe, plat yang tertanam tidak boleh berada tepat diatas mahkota
6. Tidak boleh ada komponen alat yang tajam yang bisa mengakibatkan
Ada berbagai macam tipe space maintainer yang sering digunakan, secara
umum Foster membaginya menjadi dua kelompok yaitu space maintainer cekat
dan lepasan. Selain itu ada klasifikasi menurut Snawder yaitu space maintainer
cekat dengan band, space maintainer cekat tanpa band dengan etsa asam, space
maintainer lepasan dengan band atau semi- cekat, space maintainer lepasan tanpa
band, space maintainer fungsional, dan yang terakhir space maintainer non
(removable), cekat (fixed) dan semi cekat (semi-fixed), space maintainer dengan
band atau tanpa band, space maintainer fungsional dan non fungsional, space
maintainer aktif dan pasif, dan yang terakhir space maintainer jenis kombinasi.
Pembagian jenis space maintainer yang paling umum saat ini adalah
berdasarkan tipe cekat dan lepasan. Space maintainer lepasan bisa digunakan
untuk periode yang relatif singkat, biasanya hanya sampai 1 tahun. Berbeda
dengan jenis space maintainer cekat, jika didesain dengan baik alat ini dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama tanpa merusak jaringan rongga mulut,
tersangkut serta kesulitan dalam membersihkan area disekitar alat, hal ini
Space maintainer tipe cekat merupakan space maintainer yang didesain untuk
maintainer tipe ini tidak dapat diubah posisinya dan juga tidak dapat dilepas
apabila ingin dibersihkan. Beberapa tipe yang umum dijumpai pada jenis space
maintainer ini yaitu space maintainer band and loop, space maitainer crown and
loop, distal shoe, lingual arch, dan space maintainer palatal arch/ nance
appliance.
Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya satu
gigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar satu
desidui dan molar dua desidui secara dini untuk mencegah migrasi ke mesial yang
berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain itu alat ini juga
digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus desidui secara dini untuk
Band and loop lebih disukai karena proses pembuatannya lebih mudah,
membutuhkan waktu kerja yang singkat, tidak perlu dilakukan anastesi terlebih
dahulu untuk pemasangan band karena tidak ada preparasi yang dilakukan pada
116
gigi, selain itu mudah diatur untuk disesuaikan dengan perubahan gigi dan proses
1. Pilih stainless steel band untuk dipasang pada gigi sebelah distal pada
ruangan baik molar kedua desidui maupun molar satu permanen. Cobakan
band pada gigi, band harus kencang untuk retensi alat supaya kokoh. Jika alat
2. Dengan band pada gigi, ambil cetakan alginate/low fusing compound dari
melesetnya band.
4. Bentuk sebuah loop dengan kawat 0,036 mm, loop harus cukup lebar supaya
premolar dapat erupsi dan tidak boleh menekan gingival (harus sejajar dengan
117
gingiva dengan tinggi 2/3 dari band/crown), sisakan 0,25 mm kawat dari
distal band.
5. Solder atau sambung loop pada band dengan orthodontic blow pipe/
electrosolder.
6. Potong sisa kawat dan aluskan hasil solder dengan stone dan rubber wheel.
7. Cobakan alat (try-in) tersebut dalam mulut pasien dan diperiksa apakah alat
8. Bersihkan dan keringkan gigi lalu isolasi dengan cotton roll dan saliva
lalu dudukkan dengan tekanan jari menggunakan band setter. Setelah itu
2. Lingual Arch
pasif karena tidak dapat diatur begitu perangkat ini disemen pada gigi
molar.
lingual dari rahang, kawat itu terhubung dengan kedua sisi pada gigi
molar, alat ini didesain sedemikian rupa agar kedua gigi molar tidak dapat
118
bergeser ke arah mesial dan menutupi daerah tempat erupsi gigi premolar
permanen.
2. Band yang telah dicobakan pada mulut anak dikeluarkan dan ditempatkan
3. Suatu kawat baja berukuran 0,036- 0,040 inchi dibentuk pada lengkungan
insisivus.
5. Setelah alat terpasang tepat pada model studi maka selanjutnya alat
desidui hilang sebelum erupsi molar satu permanen. Fungsi dari distal
shoe adalah menuntun erupsi dari molar satu permanen ke posisinya yang
119
diganti dengan space maintainer tipe lepasan mengikuti erupsi gigi molar
permanen. Alat ini dibuat dengan metode indirek pada sebagian besar
kasus.
plat yang berfungsi menuntun molar permanen agar erupsi pada posisinya.
Molar dua desidui hilang sebelum erupsi molar satu permanen. Di lengkung
1. Dari cetakan alginat pada lengkung rahang anak didapatkan hasil cetakan
gips ortodontik.
2. Gigi molar satu desidui yang berdampingan dengan molar dua desidui
3. Ketika mahkota terpasang pada model gips, partikel gips pada bagian
5. Jika shoe telah dibengkokkan, panjang yang tepat dipilih dan daerah ridge
pada gips digergaji atau diukir sehingga proyeksi gingival pada shoe dapat
dipasang.
6. Ketika pemasangan yang tepat telah dipastikan, ujung mesial dari shoe
disolder dengan wire silver ukuran 25 lalu lilitkan dua kali disekitar
dengan menggunakan metode solder flame (nyala api) atau eletrik. Flux
7. Alat yang telah disolder digosok dengan sikat gigi yang keras lalu
kemudian alat dipolis dan disterilkan lalu siap untuk dipasang dalam mulut
pasien.
molar pasien, molar satu desidui dipersiapkan untuk mahkota dan suatu
insisi dengan curved bard-parker blade dibuat pada ridge dititik distal ke
margin molar satu desidui yang sesuai dengan pengukuran yang dilakukan
10. Foto radiografi dilakukan pada daerah molar untuk mengetahui apakah
11. Alat ini disemen pada tempatnya dengan semen hard eugenol-based atau
duralon. Setelah erupsi dari molar satu, space maintainer dilepas dan
kemudian diganti dengan space maintainer jenis crown and loop atau
berada sesuai dengan area ruge dan terlekat pada button akrilik. Button
akrilik yang ditempatkan di ruge yaitu tempat penyedia retensi yang paling
baik.
Indikasi :
Kontraindikasi :
Kelemahan :
123
- Hyperplasia jaringan
5. Transpalatal Arch
gigi anterior atas tetapi dibuat menyebrang pada bagian palatal. Kawat
Indikasi :
Kontraindikasi :
Kelemahan :
hilang lebih dari satu. Alat ini sering menjadi satu-satunya pilihan apabila tidak
ada gigi penyangga yang sesuai dengan alat cekat. Alat ini terbuat dari plat akrilik
124
dan pada beberapa desain dapat ditambahkan gigi artificial untuk mengembalikan
Space maintainer lepasan dapat digunakan pada rahang atas maupun rahang
bawah, alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar dua desidui
sebelum erupsi gigi molar satu permanen. Space maintainer jenis ini memiliki
pembuatan yang relatif murah, selain itu alat ini juga sangat mudah untuk
dibersihkan.
a) Dimana gigi sandaran tidak dapat mendukung space maintainer yang cekat
b) Pada pemeriksaan foto roentgen dimana erupsi gigi tetap masih lama
sebelumnya
rahang
125
Bergigi
Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada satu sisi
Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada satu sisi
lengkung mandibula.
Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada kedua sisi
lengkung maksila
Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada kedua sisi
lengkung mandibula.
Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada kedua sisi
Suatu kasus yang mempunyai daerah tanpa gigi belakang pada kedua sisi
Pemasangannya
(seluruhnya terbuat dari akrilik), dibuat bila kehilangan gigi bilateral simetris.
Retensinya didapatkan dari tepi-tepi servikal gigi. Dapat dibuat dengan self
dibuat pada kasus yang memerlukan retensi dari kawat klamer. Ada berbagai
Klamer labial bow berfungsi untuk mencegah gigi bergerak ke depan pada
rahang atas dan pada rahang bawah hanya perlu digunakan jika terjadi
retensi supaya alat tetap pada tempatnya. Letak labial bow harus cukup
Occlusal Rest
waktu makan perlu dibuatkan klamer retensi. Klamer ini dapat dipakai
Klamer C
gejala akan terjadi crossbite maka pemakaian klamer ini dapat diganti
mulut dan gigi geligi dapat terjaga. Selain itu, dapat dikombinasikan
lidah tetap pada posisinya, dan membantu merangsang erupsi gigi tetap.
erupsi gigi juga tetap dapat dibuat dengan mengurangi plat pada bagian
kekurangan di antaranya adalah alat dapat hilang, patah, atau pun pecah
jika tidak dijaga dengan baik. Pada beberapa kasus pasien yang tidak
Alat ini dapat digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana
telah kehilangan gigi bilateral lebih dari satu. Space maintainer jenis gigi tiruan
sebagian akrilik sering digunakan karena desainnya tidak rumit serta lebih
ekonomis. Pembersihan gigi tiruan sebagian akrilik dengan tepat sangat penting
Berbagai tipe alat space maintainer lepasan tidak boleh dianjurkan untuk
pasien anak yang mempunyai masalah karies dan kebersihan mulut yang buruk.
Masalah yang sering timbul dari pemakaian ini adalah malasnya anak memakai
Alat ini sering digunakan pada anak yang mengalami infeksi rongga mulut
yang hebat sehingga harus mencabut semua giginya. Konstruksi gigitiruan penuh
akan menyebabkan penampilan yang bertambah baik dan efektif serta dapat
desidui yang hilang. Gigi tiruan harus memiliki retensi dan stabilisasi yang baik.
Retensi yang dimaksud yaitu ketahanan gigitiruan terhadap daya lepas saat
gigitiruan diam sedangkan stabilisasi berkaitan dengan daya lepas saat alat
berfungsi.
lepasan, yaitu:
cangkolan harus disesuaikan dengan umur anak dan pada daerah caninus
yang terluas.
panjang sebaiknya dibuat lingual bar dari logam. Letak lingual bar ini pada
landasan rahang bawah harus 2 mm lebih ke lingual dari jaringan lunak. Hal
ada perbedaan dengan geligi tiruan dewasa, yaitu penempatan dan letak
- Pada pemasangan space maintainer lepasan, anak dan orang tua harus
melihatnya
- Alat ini harus dilepas pada waktu tidur dan direndam air serta alat ini
Alat- alat ortodontik seperti space maintainer merupakan benda asing dalam
rongga mulut anak. Alat ini menempel pada jaringan dan membentuk lapisan
keratinisasi dan pada berbagai kasus sering timbul iritasi dan menghasilkan
inflamasi, kemerahan, pembengkakan, serta rasa sakit. Jika iritasi ini dibiarkan
terus- menerus maka akan terjadi reaksi fibrous gingival yang permanen.
bagian interproksimal gigi. Jika terdapat food debris disekitar alat dalam jangka
waktu yang lama maka akan terbentuk tanda garis putih (garis dekalsifikasi) yang
melekat secara langsung pada permukaan email dan tidak akan hilang sampai alat
135
lepas. Oleh karena itu untuk menghindari hal- hal tersebut maka dibutuhkan
pemasangan alat
4. Lakukan kontrol plak secara rutin dan skeling dengan hati-hati di area sekitar
gigi maupun di sekitar alat space maintainer yang terdapat plak serta kalkulus
6. Gunakan sikat gigi yang lunak untuk menghilangkan sisa- sisa makanan serta
7. Lakukan kontrol rutin ke dokter gigi minimal tiap enam bulan sekali.
BAB IV
LAPORAN KASUS
Tutorial 1 bagian 1
orangtuanya datang ke klinik kedokteran gigi anak RSGM dengan keluhan gigi
belakang kanan bawah berlubang besar, sering sakit berdenyut hingga tidak bias
mengenai gigi lainnya yang banyak berlubang dan sering sakit. Pada kunjungan
136
tingkah laku.
Instruksi
saudara?
137
Tutorial 1 bagian 2
Beberapa bulan yang lalu Rindi menderita sakit gigi yang hebat berdenyut
hampir setiap saat terutama pada malam hari pada gigi belakang kanan bawah,
hingga bengkak ke daerah pipi kanan kemudian ke dokter gigi diberi obat. Tiga
hari yang lalu Rindi sakit gigi lagi pada rahang atas kiri
Riwayat medis/sistemik
Pemeriksaan intraoral
Pada pemeriksaan intraoral terdapat karies media pada gigi 51, 52, 55, 61, 63, 74,
75 keterlibatan pulpa pada gigi 54, 62, 64, 65, 84 dan sisa akar pada gigi 85
138
Pemeriksaan radiologis
sisa akar gigi 85, keterlibatan furkasi pada gigi 75. Gigi 74 dan 84 jaringan
Instruksi
saudara?
Learning issues
3. Space management
Identitas Pasien
Nama : Rindi
Usia : 5 tahun
Hasil Pemeriksaan
Riwayat penyakit gigi Rindi: Beberapa bulan yang lalu Rindi menderita sakit gigi
pulpa pada gigi 54, 62, 64, 65, 84 dan sisa akar pada
gigi 85
IV.1 Terms
2. Kooperatif
IV.2 Problems
IV.3 Hypothesis
1. Pulpitis irreversible (karies media pada gigi 51, 52, 55, 61, 63, 74)
IV.4 Mechanism
Pulpitis reversible (51, Pulpitis irreversible Nekrosis pulpa (62) Gangrene radix (85)
52, 55, 61, 63, 74) (54, 62, 64, 65, 84, 75)
Space management
1. Pulpitis reversible
2. Nekrosis pulpa
142
3. Gangrene radix
4. Keterlibatan furkasi
4. Premature loss
5. Space management
6. Space maintainer
1. Mengapa gigi belakang kanan bawah berlubang besar dan sering sakit
2. Mengapa terdapat gigi lainnya yang banyak berlubang dan sering sakit?
anterior?
posterior?
24. Bagaimana cara pembuatan (pencetakan, desai, pola lilin, uji coba dan
KESIMPULAN
Gigi sulung merupakan hal yang penting dalam perkembangan gigi anak
dibandingkan dengan gigi permanen pada orang dewasa. Karies pada anak harus
infeksi makin meluas dan membuat gigi tersebut tidak dapat dipertahankan
kembali. Selain itu, gigi sulung yang tanggal sebelum ada gigi pengantinya dapat
Periode gigi geligi pergantian merupakan periode yang paling kritis dalam
perkembangan oklusi. Pada periode ini, oklusi bersifat sementara dan tidak statis
upaya-upaya mencegah maloklusi lebih efektif dilakukan pada periode gigi geligi
Pada usia 5-6 tahun gigi geligi sulung akan mulai digantikan oleh gigi geligi
permanen. Gigi insisivus sentralis rahang bawah dan gigi molar pertama
145
146
merupakan gigi geligi permanen yang pertama kali erupsi di dalam mulut.
Umumnya urutan erupsi gigi geligi pada rahang atas adalah sebagai berikut :
(4),premolar kedua (5),kaninus (3),molar kedua (7),dan molar ketiga (8) atau
Kehilangan gigi sulung atau premature loss baik yang terjadi karena
ekstraksi atau trauma dapat mengakibatkan hal buruk terhadap kondisi mulut
anak, misalnya saja gigi tetanggannya akan bergeser ke arah mesial. Seperti yang
kita ketahui, gigi sulung juga merupakan guidance atau penunjuk jalan bagi gigi
permanen yang akan menggantikannya, jika terjadi premature loss pada masa gigi
para klinisi, karena perawatan yang tidak baik akan memberikan pengaruh pada
perkembangan gigi sampai remaja. Tanggal prematur pada gigi sulung dapat
maintainer atau space regainer yang merupakan bagian dari space management
yang bertujuan untuk mencegah adanya pergeseran dari gigi tetangga di sekitar
147
gigi yang hilang. Space maintainer sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
Untuk mengatasi karies pada gigi sulung, dapat dilakukan restorasi atau
perawatan saluran akar jika sudah melibatkan pulpa dan infeksi sudah cukup
dalam. Restorasi ini penting terutama untuk gigi anterior karena berkaitan dengan
pada anak.
Cameron, Angus C., Widmer, Richard P., 2013. Handbook of Pediatric Dentistry.
Elsevier
from: http://www.i-scholar.in/index.php/jdp/article/view/58422
Hatrick CD, Eakle WS, Bird WF. Dental materials: clinical applications for
63.
Pascon FM, Kantovitz KR, Teixeira ASC,et al. Clinical evaluation of composite
Kitty MY, Stephen HY. Clinical evaluation of compomer in primary teeth: 1-year
148
Soncini JA, Maserejian NN, Trachtenberg F, Tavares M, Hayers C. The longevity
their use in clinical dentistry. Academy of Dental Materials 2007; 23: 615-
22.
Ruse ND. What is a “compomer”? J Can Dent Assoc 1999; 65: 500-4.
Barnes DM, Blank LW, Gingell JC, Gilner PP. A clinical evaluation of resin-
1245-53.
Croll TP, Helpin ML, Donly KJ. Multi-colored dual-cured compomer. Pediatr
Rudolph P. Dentistry for the Child and Adolescent. America : Mosby, 2004:
342-343.2.
149