NIM :012111113
PRODI KEPERAWATAN
Laporan Pendahuluan
a. Definisi Hipertiroid
Hipertiroid adalah keadaan dimana terjadi peningkatan hormon tiroid lebih dariyang
dibutuhkan tubuh. Menurut American Thyroid Association dan
AmericanAssociation of clinical endocrinologists, hipertiroid didefinisikan
sebagai kondisiberupa peningkatan kadar hormon tiroid yang disintesis dan
disekresikan olehkelenjar tiroid melebihi normal (Bahn et al, 2011) Hipertiroid adalah
kadar hormontiroid yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi
akibat disfungsikelenjar tiroid hipofisis, atau hipotalamus. (Elizabeth J.Corwin:296).
b. Etiologi Hipertiroid
Hipertiroid dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis,
atauhipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan
disertaipenurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif TH terhadap
pelepasankeduanya (Amin, Hardi, 2013). Hipertiroid akibat malfungsi hipofisis
memberikangambaran kadar TH dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan
baliknegatif dari HT dan TSH. Hipertiroid akibat malfungsi hipotalamus
akanmemperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan
(Amin,Hardi, 2013).
Beberapa penyakit yang menyebabkan hipertiroid yaitu :1. Penyebab utama a. Penyakit
Grave Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang overaktif dan
merupakanpenyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini
biasanyaturunan, wanita 5 kali lebih sering dari pada pria. Diduga
penyebabnyaadalah penyakit autonoimun, dimana antibodi yang ditemukan
dalamperedaran darah yaitu tyroid stimulating. Immunogirobulin (TSIantibodies),
Thyroid peroksidase antibodies(TPO) danTSH receptor antibodies (TRAB).
Pencetus kelainan ini adalah stres,merokok, radiasi, kelainan mata dan kulit,
penglihatan kabur, sensitif terhadapsinar, terasa seperti ada pasir dimata, mata
dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri
dan tidak tergantungpada tinggi rendahnya hormon tiroid. Gangguan kulit
menyebabkan kulit jadimerah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.b. Toxic
Nodular GoiterBenjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa
satuatau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itutidak
terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yangberlebihan.
2. Penyebab Lain
a. Minum Obat Hormon Tiroid BerlebihanKeadaan demikian tidak jarang terjadi,
karena periksa laboratorium dankontrol ke dokter yangbtidak teratur. Sehingga
pasien terus minum obattiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid
dengan tujuan untukmenurunkan badan hingga timbul efek samping.b. Produksi TSH
AbnormalProduksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH
berlebihan,sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak
c. Tiroiditis (Radang Kelenjar Tiroid)Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah
melahirkan, disebut tiroiditis pascapersalinan, dimana pada fase awal timbul
keluhan hipertiroid, 2-3 bulankemudian keluar gejala hptiroid.d. Konsumsi Yodium
Berlebihan Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini
biasanyatimbul apabila sebelumnya pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid
c. Patofisiologi Hipertiroid
Pada hipertiroid, konsentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu
yang“menyerupai” TSH, Biasanya bahan-bahan ini adalah antibody
immunoglobulinyang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang
berkaitan denganreseptor yang mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut merangsang
aktivasi CAMPdalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroid. Karena
itu pada pasienhipertiroid konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai
efek perangsanganyang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda
dengan efek TSHyang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid
yang disebabkanoleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh
kelenjar hipofisisanterior. Pada hipertiroid, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan
hormon hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel
sekretori kelenjartiroid membesar. Peningkatan hormon tiroid menyebabkan
peningkatan metabolisme,meningkatnya aktivitas sarafsimpatis. Peningkatan
metabolisme rate menyebabkanpeningkatan produksi panas tubuh sehingga pasien
mengeluarkan banyak keringatdan penurunan toleransi terhadap panas. Laju
metabolisme yang meningkatmenimbulkan peningkatan kebutuhan metabolik,
sehingga berat badan pasien akanberkurang karena membakar cadangan energi
yang tersedia. Keadaan inimenimbulkan degradasi simpanan karbohidrat, lemak
dan protein sehingga cadanganprotein otot juga berkurang. Peningkatan aktivitas saraf
simpatis dapat terjadi pada sistem kardiovaskuler yaitu dengan menstimulasi
peningkatan reseptor betaadregenik, sehingga denyut nadi menjadi lebih cepat,
peningkatan cardiac output,strokevolume, aliran darah perifer serta respon terhadap
sekresi dan metabolismehipothalamus, hipofisis dalam hormon gonad, sehingga pada
individu yang belumpubertas mengakibatkan keterlambatan dalam fungsi
seksual,sedangkan pada usiadewasa mengakibatkan penurunan libido, infertile
dan menstruasi tidak teratur.Bahkan akibat proses metabolisme yang
menyimpang ini, terkadang penderitahipertiroidisme mengalami kesulitan tidur.
Efek pada kepekaan sinaps saraf yangmengandung tonus otot sebagai akibat
dari hipertiroidisme ini menyebabkanterjadinya tremor otot yang halus dengan
frekuensi 10-15 kali perdetik, sehinggapenderita mengalami gemetar tangan yang
abnormal. Nadi yang takikardia atau diatas normal juga merupakan salah
satu efek hormone tiroid pada systemkardiovaskular. Eksopthalamus yang terjadi
merupakan reaksi inflamasi autoimunyang mengenai daerah jaringan periorbital dan
otot-otot ekstraokuler, akibatnya bolamata terdesak keluar.
d. Manifestasi klinis
Menurut (Amin, Hardi, 2013) :
1. Peningkatan frekuensi denyut jantung
2. Peningkatan tonus otot, tremor, iribilitas, peningkatan kepekaan
terhadapkatekolamin.
3. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas,
intoleranterhadap panas, keringat berlebihan.
4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik).
5. Peningkatan frekuensi buang air besar.
6. Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid.
7. Gangguan reproduksi
8. Tidak tahan panas
9. Cepat lelah
10.Pembesaran kelenjar tiroid
11.Mata melotot (exoplatamus) hal ini terjadi sebagai akibat dari penimbunan zat
didalam orbit mata.
e. Komplikasi
a. Eksoftalmus Keadaan dimana bola mata pasien menonjol keluar. Hal ini
disebabkan karena penumpukan cairan pada rongga orbita bagian belakang
bola mata. Biasanya terjadi pasien dengan penyakit graves.
b. Penyakit jantung Terutama kardioditis dan gagal jantung. Tekanan yang berat pada
jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama jantung yang bisa berakibat
fatal(aritmia)dan syok.
c. Stroma tiroid (tirotoksitosis) Pada periode akaut pasien mengalami demam tinggi,
takhikardi berat, deriliumdehidrasi dan iritabilitas yang ekstrem. Keadaan ini
merupakan keadaan.
f. Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Amin, Hardi, 2013)
1. TSH serum (Biasanya menurun)
2. T3, T4 (Biasanya meningkat)
3. Tes darah hormon tiroid
4. X-ray scan, CAT, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor).
g. Penatalaksana
a. Terapi Umum
1. Obat anti tiroid, biasanya diberikan sekitar 18-24 bulan. Contoh obatnya:propil tio
orasil (PTU) dan karbimazol.
2. Pemberian yodium radioaktif, biasa untuk pasien umur 35 tahun/ lebih ataupasien
yang hipertiroid nya kambuh setelah operasi.
3. Operasi tiroidektomi subtotal
Cara ini dipilih untuk pasien yang pembesaran kelenjar tiroid nya tidakbisa
disembuhkan hanya dengan bantuan obat-obatan, untuk wanita hamil(trimester kedua),
dan untuk pasien alergi terhadap obat/yodium radioaktif.Sekitar 25% dari semua kasus
terjadi penyembuhan spontan dalam waktu setahun.
b. Terapi obat anti hipertiroid
Obat- obatan antitiroid selain yang disebutkan yang diatas adalah:
1. CarbimazoleBerkhasiat mengurangi produksi hormon tiroid. Mula- mula dosis nya
bisa3-8 tablet perhari, tetapi bila sudah stabil bisa 1-3 tablet saja sehari.
2. Kalmethasone (Mengandung zat aktif deksametason)Merupakan obat hormon
kortikosteroid yang biasanya dipakai sebagai obatanti peradangan. Obat ini bisa
digunakan untuk menghilangkanperadangan di kelenjar tiroid (thyroiditis).
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Riwayat kesehatan: riwayat penyakit tiroid dalam keluarga, kapan manifestasi dimulai,
keparahan manifestasi, asupan medikasi tiroid, eleminasi fekal, riwayat menstruasi, perubahan
BB
Pengkajian fisik: kekuata otot, tremor, TTV, sistem kardiovaskuler dan sistem vaskuler perifer,
integumen, ukuran tiroid, mata dan penglihatan
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tn. A
TTL(Usia) :-
Status Perkawinana :-
Agama :-
Suku Bangsa :-
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat :-
Sumber Biaya :-
Sumber Informasi :-
2. Riwayat Keperawtan
b. Kronologis keluhan :
- Faktor pencetus :
- Lamanya keluhan :-
- Upaya Mengatasi :-
( ) Pemecahan masalah
( ) Makan
( ) Tidur
( * ) Minum obat
( ) Cari petolongan
• PENGKAJIAN FISIK
Sistem Kardiovaskular
( ) Cyanosis
a. Inspeksi
b. Palpasi
B. Pemeriksaan Penunjang
D. 3) TSH : tertekan dan tidak berespon pada TRH (tiroid releasing hormon)
Soal Kasus :
Tn. A, 28 tahun dirawat diruang X RS Binawan University dengan keluhan kedua tangan
termor, emosi labil, mudah menangis, BB telah berkurang 15 Kg dalam 2 bulan dan selalu
merasa lapar meskipun ia makan dalam jumlah besar. Tn. A merasakan terganggu karena
adanya panas, kebisingan. Pemeriksaan Fisik ditemukan TD : 150/90 mmHg, N : 138 X/menit,
RR : 24 X/menit, mata proptosis (bilateral), mata kanan sedikit merah. Kulit hangat
berkeringat. Tonus otot meningkat dengan cepat terhadap kebisingan yang tiba-tiba. Tampak
pembesaran kelenjar thyroid. Hasil EKG menujukan adanya takikardi (denyut jantung 132
X/menit), Peningkatan ambilan I131 (iodium) oleh kelenjar tyroid yang melampaui 50%.
Peningkatan kadar serum T4 dan T3.
Buatlah Asuhan Keperawatan (Pengkajian, Data Fokus, Analisa Data, Diagnosa Keperawatan,
Intervensi) dengan menggunakan buku SDKI, SLI, SIKI dan SPO (4S) pada pasien diatas dan
Lengkapi juga dengan Laporan Pendahuluan.
DS DO
Penurunan Curah Jantung B.D Curah jantung (SLKI) L.02008 Hal.20 Perawatan Jantung
Perubahan Frekuensi Jantung Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan (I.02075) Hal.317
(D.0008) Hal.35 curah jantung membaik dengan kriteria hasil : Definisi : Mengidentifikasi,
Definisi : Tidakadekuatan jantung Ekspetasi : Meningkat merawat, dan membatasi
memompa darah untuk memenuhi komplikasi akibat
kebutuhan metabolisme tubuh Kriteria Hasil ketidakseimbangan antara suplai
b/d : Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat dan konsumsi oksigen miokard.
1. Perubahan irama jantung Menurun meningkat Tindakan
2. Perubahan frekuensi jantung Kekuatan 1 2 3 4 5 - Identifikasi tanda/gejala
3. Perubahan kontraktilitas Nadi perifer primer penurunan curah
4. Perubahan preload Ejection 1 2 3 4 5 jantung (meliputi
5. Perubahan afterload fraction dispnea, kelelahan,
Cardiac index 1 2 3 4 5 edema, ortopnea,
Gejala & Tanda Mayor : Left 1 2 3 4 5 Paroxysmal nocturnal
Subjektif : Ventricular dysnea (PND),
1. Perubahan irama jantung stroke work peningkatan CVP)
1. Palpitasi Objektif : Stroke volume 1 2 3 4 5 - Identifikasi tanda/gejala
1 Perubahan irama jantung index sekunder penurunan
1. Bradikardia / takikardia Meningkat Cukup sedang Cukup Menurun curah jantung (meliputi
meningkat menurun peningkatan berat badan,
2. Gambaran EKG aritmia atau palpitasi 1 2 3 4 5 hepatomegali, distensi
gangguan konduksi Bradikardia 1 2 3 4 5 vena jugularis, palpitasi,
Subjektif : Takikardia 1 2 3 4 5 ronchi basah, oliguria,
2 Perubahan preload Gambar EKG 1 2 3 4 5 batuk, kulit pucat)
1) Lelah aritmia - Monitor tekanan darah
Objektif : Lelah 1 2 3 4 5 (termasuk tekanan darah
2. Perubahan preload Edema 1 2 3 4 5 ortostatik, jika perlu)
1) Edema Distensi vena 1 2 3 4 5 - Monitor intake dan
2) Distensi vena jugularis jugularis output cairan Monitor
3) Central venous pressure Dispnea 1 2 3 4 5 berat badan setiap hari
meningkat/ menurun Oliguria 1 2 3 4 5 - pada waktu yang sama
4) Hepatomegali - Monitor saturasi oksigen
Pucat/sianosis 1 2 3 4 5
Subjektif : - Monitor keluhan nyeri
Paroxymal 1 2 3 4 5
3 Perubahan afterload dada (mis. Intensitas,
Nocturnal
1) Dispnea lokasi, radiasi, durasi,
Dispnea
Objektif : presivitasi yang
Ortopnea 1 2 3 4 5
3. Perubahan afterload mengurangi nyeri)
batuk 1 2 3 4 5
1) Tekanan darah Suara jantung 1 2 3 4 5 Monitor EKG 12
meningkat/menurun S3 Sandapan
2) Nadi perifer teraba lemah Suara jantung 1 2 3 4 5 - Monitor aritmia
3) Capillary refill time >3 detik S4 (kelainan irama dan
4) Oliguria Murmur 1 2 3 4 5 frekuensi)
5) Warna kulit pucat dan atau Jantung - Monitor nilai
sianosis Hepatomegaali 1 2 3 4 5 laboratorium jantung
Subjektif : Pulmonary - (mis.elektrolit, enzim
4. Perubahan kontraktilitas Vascular jantung,
1) Paroxysmal nocturnal dyspnea resistance - BNP, NTpro-BNP)
(PND) Systemic 1 2 3 4 5 - Monitor fungsi alat pacu
2. Ortopnea vascular jantung Periksa tekanan
3) Batuk resistance darah dan frekuensi nadi
Edukasi
Berikan
penjelasan
yang
relevan dan
mudah
dipahami