Di Susun Oleh:
T/A 2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang membahas tentang “ASUHAN KEPERAWATAN
HIPOTIROID’ dapat selesai tepat pada waktunya sebagai salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah 1.
Terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari para pembaca sangat kami harapkan agar terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB 1...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A.Latar Belakang........................................................................................................................4
B.Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A.Pengertian................................................................................................................................5
B.Anatomi Fisiologi.....................................................................................................................5
C. Etiologi....................................................................................................................................6
D.Patofisiologi..............................................................................................................................7
E.Patoflowdiagram......................................................................................................................7
F.Tanda dan Gejala (Manifestasi Klinis)...................................................................................8
G. Pemeriksaan Penunjang (Pemeriksaan Diagnostik)............................................................9
H. Penatalaksanaan Medis.........................................................................................................9
I.Komplikasi..............................................................................................................................11
J. Asuhan Kperawatan..............................................................................................................12
BAB III...........................................................................................................................................22
PENUTUP......................................................................................................................................22
A.Kesimpulan............................................................................................................................22
B. Saran......................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................23
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Hipotiroidisme merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid
yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Lebih dari 95%
penderita hipotiroidisme primer atau tiroidal yang mengacu kepada disfungsi kelenjar
tiroid itu sendiri.
Dengan adanya berbagai masalah yang dapat ditimbulkan dari keadaan hipotiroidisme,
maka sangat penting bagi kita sebagai seorang tenaga keperawatan bisa menerapkan
asuhan keperawatan yang komprenhensif dan tepat pada klien dengan gangguan
hipertiroidisme.
B.Tujuan
1.Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu memahami dan memberikan konsep Asuhan Keperawatan pada
klien dengan gangguan system endokrin dan metabolic.
2.Tujuan Khusus
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Hipotiroid atau hipotirodisme adalah kondisi di mana kelenjar toroid kurang aktif dan
gagal untuk mengeluarkan cukup hormone ke dalam aliran darah. Hipotiroid berarti
kelenjar tiroid rendah. Kelenjar tiroid mengeluarkan hormone untuk mengatur proses
metabolism, termasuk pertumbuhan dan pengeluaran energi. Ada banyak gejala hipotiroid
termasuk lemas, despresi, sembelit, dan lain-lain.
B.Anatomi Fisiologi
Mekanisme yang berjalan di dalam tubuh manusia tersebut diatur oleh dua sistem
pengatur utama, yaitu: sistem saraf dan sistem hormonal atau sistem endokrin (Guyton &
Hall: 1159). Pada umumnya, sistem saraf ini mengatur aktivitas tubuh yang cepat,
misalnya kontraksi otot, perubahan viseral yang berlangsung dengan cepat, dan bahkan
juga kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin (Guyton & Hall: 703). Sedangkan,
sistem hormonal terutama berkaitan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme
tubuh, seperti pengaturan kecepatan rekasi kimia di dalam sel atau pengangkutan bahan-
bahan melewati membran sel atau aspek lain dari metabolisme sel seperti pertumbuhan dan
sekresi (Guyton & Hall:1159).
Hormon tersebut dikeluarkan oleh sistem kelenjar atau struktur lain yang disebut sistem
endokrin.Salah satu kelenjar yang mensekresi hormon yang sangat berperan dalam
metabolisme tubuh manusia adalah kelenjar tiroid. Dalam pembentukan hormon tiroid
tersebut dibutuhkan persediaan unsur yodium yang cukup dan berkesinambungan.
Penurunan total sekresi tiroid biasanya menyebabkan penurunan kecepatan metabolisme
basal kira-kira 40 sampai 50 persen di bawah normal, dan bila kelebihan sekresi hormon
tiroid sangat hebat dapat menyebabkan naiknya kecepatan metabolisme basal sampai
setinggi 60 sampai 100 persen di atas normal (Guyton & Hall: 1187). Keadaan ini dapat
timbul secara spontan maupun sebagai akibat pemasukan hormon tiroid yang berlebihan
(Price & Wilson:337-338). Tiroksin dan triiodotironin berfungsi meningkatkan kecepatan
reaksi kimia dalam hampir semua sel tubuh, jadi meningkatkan tingkat metabolisme tubuh
umum.Kalsitonin berfungsi memacu pengendapan kalsium di dalam tulang sehingga
menurunkan konsentrasi tingkat metabolisme tubuh umum. Fungsi Hormon-hormon tiroid
yang lain:
a. Memegang peranan penting dalam peetumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf
dan tulang
c.Efek kronotropik dan inotropik terhadap jantung yaitu men koambah kekuatan kontraksi
otot dan menambah irama jantung
C. Etiologi
Etiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe yaitu
1.Hipotiroid primer
Mungkin disebabkan oleh congenital dari tyroid (kretinism), sintesis hormone yang
kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal), obat anti tiroid, pembedahan atau
terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi kronik seperti penyakit hasimoto,
amylodosis dan sarcoidosis.
2.Hipotiroid sekunder
Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai dari
kelenjar tiroid normal, konsekwensinya jumlah tiroid stimulating hormone (TSH)
meningkat.Ini mungkin awal dari suatu mal fungsi dari pituitary atau hipotalamus.Ini
dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer terhadap hormone tiroid.
Hipotiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi tiroid
releasing hormone (TRH) dan akibatnya tidak dapat distimulasi pituitary untuk
mengeluarkan TSH.Ini mungkin berhubungan dengan suatu tumor/ lesi destruktif lainnya
diarea hipotalamus.Ada dua bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemic dan
sporadic.Goiter endemic prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi iodine.Ini mengalah
pada “goiter belt” dengan karakteristik area geografis oleh minyak dan air
b.Ingesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen (agen produksi goiter yang menghambat
produksi T4) seperti kobis, kacang, kedelai , buah persik, bayam, kacang polong,
Strowbery, dan lobak. Semuanya mengandung goitogenik glikosida.
D.Patofisiologi
Kelenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan mensekresi hormone tiroid.
Jika diet seseorang kurang mengandung iodine atau jika produksi dari hormone tiroid
tertekan untuk alasan yang lain, tiroid akan membesar sebagai usaha untuk kompendasi
dari kekurangan hormone. Pada keadaan seperti ini, goiter merupakan adaptasi penting
pada suatu defisiensi hormone tiroid.Pembesaran dari kelenjar terjadi sebagai respon untuk
meningkatkan respon sekresi pituitary dari TSH.TSH menstimulasi tiroid untuk mensekresi
T4 lebih banyak, ketika level T4 darah rendah. Biasanya, kelenjar akan membesar dan itu
akan menekan struktur di leher dan dada menyebabkan gejala respiras disfagia.
Penurunan tingkatan dari hormone tiroid mempengaruhi BMR secara lambat dan
menyeluruh. Perlambatan ini terjadi pada seluruh proses tubuh mengarah pada kondisi
achlorhydria (pennurunan produksi asam lambung), penurunan traktus gastrointestinal,
bradikardi, fungsi pernafasan menurun, dan suatu penurunan produksi panas tubuh.
Perubahan yang paling penting menyebabkan penurunan tingkatan hormone tiroid yang
mempengaruhi metabolisme lemak. Ada suatu peningkatan hasil kolesterol dalam serum
dan level trigliserida dan sehingga klien berpotensi mengalami arteriosclerosis dan
penyakit jantung koroner. Akumulasi proteoglikan hidrophilik di rongga interstitial seperti
rongga pleural, cardiac, dan abdominal sebagai tanda dari mixedema.
Hormon tiroid biasanya berperan dalam produksi sel darah merah, jadi klien dengan
hipotiroidisme biasanya menunjukkan tanda anemia karena pembentukan eritrosit yang
tidak optimal dengan kemungkinan kekurangan vitamin B12 dan asam folat.
E.Patoflowdiagram
F.Tanda dan Gejala (Manifestasi Klinis)
Hipotiroidisme ditandai dengan gejala-gejala:
Nafsu makan berkurang, Sembelit, Pertumbuhan tulang dan gigi yang lambat, Suara
serak, Berbicara lambat, Kelopak mata turun, Wajah bengkak, Rambut tipis, kering, dan
kasar, Kulit kering, kasar, bersisik, dan menebal, Denyut nadi lambat, Gerakan tubuh
lamban, lemah, Pusing, Capek, Pucat, Sakit pada sendi atau otot, Tidak tahan terhadap
dingin, Depresi, Penurunan fungsi indera pengecapan dan penciuma, Alis mata rontok,
Keringat berkurang.
Gambaran klinis
3.Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki
4.Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan
dan penyerapan zat gizi dari saluran cerma
5.Konstipasi
7.Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh.
7.Peningkatan kolesterol
H. Penatalaksanaan Medis
Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan
memberikan sediaan per-oral (lewat mulut).Yang banyak disukai adalah hormon tiroid
buatan T4. Bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid
hewan). Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah,
karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya
diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus
diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin
sintetik sebagai pengganti hormon tiroid.Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan
tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.
Tujuan primer penatalalaksanaan hipotiroid ialah memulihkan metabolisme pasien
kembali kepada keadaan metabolic normal, dengan cara mengganti hormone yang
hilang.Livotiroksin sintetik (Synthroid atau levothroid) merupakan preparat terpilih untuk
pengobatan hipotiroid dan supresi penyakit goiter nontoksik.Dosis terapi penggantian
hormonal berdasarkan padakonsentrasi TSH dalam serum pasien.Preparat tiroid yang
dikeringkan jarang digunakan karena sering menyebabkan kenaikan sementara konsentrasi
T3 dan kadang-kadang disertai dengan gejala hipertiroidisme. Hal-hal yang bisa dilakukan
pada pasien dengan hipotiroid antara lain:
e.Terapi kortikosteroid.
Penatalaksanaan Keperawatan
I.Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipotiroid adalah :
1.Gondok
2.Gangguan jantung
3.Gangguan mental
Misalnya depresi.
4.Peripheralneuropathy
Merusak saraf perifer, yaitu saraf yang membawa informasi dari otak dan saraf tulang
belakang ke seluruh tubuh.
5.Myxedema
Gejalanya adalah sensitiv terhadap suhu dingin, mengantuk, sangat lesu dan pingsan.
Pemicu myxedema coma adalah sedativ, infeksi dan stress
6.Infertilitas
Kadar hormon tiroid yang terlalu rendah dapat menyebabkan gangguan pada ovulasi.
7.Cacat lahir
J. Asuhan Kperawatan
1. Pengkajian
Dampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat bervariasi, oleh karena itu
lakukanlah pengkajian terhadap ha1-ha1 penting yang dapat menggali sebanyak mungkin
informasi antara lain :
1.Anamnesis Identitas klien : Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua),
jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS,
nomor register, dan diagnosis medis.
Riwayat Kesehatan
2.Analisa Data
1 Nyeri Akut Agen cidera fisik akibat DS: - Ny.Ayu (35 Tahun) di rawat di RS dengan
inflamasi pada kelenjar keluhan nyeri di leher anterior dn terjadi inflamasi
tiroid pada kelenjar tiroid.
- Keluarga pasien mengatakan pasien
mengalami penurunan kosentarasi
DO: - kondisi saat ini pasien cemas dan sulit untuk
bersikap duduk tenang
-TTV TD: 140/
RR: 28 x/menit S: 38^C
- Pasien terlihat selalu berkeringat
P: Inflamasi pada kelenjar tiroid
Q: -
R: Leher anterior
S: -
T: -
1.Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan inspirasi dan/ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi adekuat
5.)Gangguan neuromuscular
8.)Penurunan energi
9.)Obesitas
11.)Sindrom hipoventilasi
15.)Kecemasan
Subyektif :
1). Dispnea
Obyektif :
kussmau,cheyne-stokes)
Subyektif :
1.)Ortopnea
Obyektif :
1.)Pernapasan purned-lip
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan keruskaan jaringan aktual atau
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3 bulan.
Penyebab :
3.)Agen pencedera fisik (mis: abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan).
Subyektif:
1.)Mengeluh nyeri
Obyektif:
Tampak meringis
3.)Gelisah
5.)Sulit tidur
Tidak tersedia
Obyektif:
5.)Menarik diri
7.)Diaforesis
Nyeri akut berhubungan dengan kurangnya oksigen pada otot di tandai dengan adanya
penurunan metabolisme dan penurunan fungsi ATP serta di otot juga terjadi kekurangan
oksigen sehingga kelenjar tiroid membengkak dan terjadi peradangan
Definisi Hipotermi
Penyebab :
1.)Kerusakan hipotalamus
2.)Konsumsi alkohol
6.)Malnutrisi
11.)Trauma
12.)Proses penuaan
Subyektif:
Tidak tersedia
Obyektif:
1.)Akrosianosis
2.)Bradikardi
4.)Hipoglikemia
5.)Hipoksia
8.)Ventilasi menurun
9.)Piloereksi
10.)Takikardia
Definisi Konstipasi
Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas serta
feses kering dan banyak.
Penyebab
Fisiologis
3.)Ketidakcukupan diet
6.) aganlionik
Psikologis
1.)Konfusi
2.)Depresi
3.)Gangguan emosional
Situasional
2.)Ketidakadekuatan toileting
4.)Penyalahgunaan laksatif
Subyektif:
1.)Defekasi kurang dari 2 kali seminggu
Objektif:
1.)feses keras
Subjektif:
Objektif:
1.)Distensi abdomen
2.)Kelemahan umum
.4.Intervensi Keperawatan
3.Kolaborasi 3.Untuk
Pemberian obat mengencerkan feses
Pencahar
dan enema
bila diperlukan
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses perawatan dan merupakan
perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang
telah ditetapkan dilakukan dengan cara melibatkan pasien dansesama tenaga kesehatan
(Nasrul Effendi, 1995).
Evaluasi pada pasien dengan gangguan system endokrin hipotiroidsme adalah :
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh.Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Beberapa pasien dengan hipotiroidisme mempunyai kelenjar tiroid yang mengalami
atrofi atau tidak mempunyai kelenjar tiroid akibat pembedahan atau ablasi radioisotope,
atau akibat destruksi oleh antibody autoimun yang beredar dalam sirkulasi. Cacat
perkembangannya dapat juga menjadi penyebab tidak terbentuknya kelenjar tiroid pada
kasus hipotiroidisme kongenital. Hipotiroidism adalah suatu keadaan dimana kelenjar tirod
kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormone tiroid.Hipotiroid yang sangat berat
disebut miksedema. Hipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar ormone tiroid dalam
darah. Kelainan ini kadang-kadang disebut miksedema
B. Saran
Dengan dibuatnya asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan endokrin
hipotiroidsm ini diharapkan mahasiswa untuk lebih bisa memahami, mengetahui dan
mengerti tentang cara pembuatan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami
gangguan endokrin hipotiroidsme.
DAFTAR PUSTAKA
SM Yunita Rahmi.2015. Asuhan Keperawatan Hipertiroid dan Hipotiroid. (online)
(http://yunaite.blogspot.co.id/2015/05/asuhan-keperawatan-hipertiroid-dan.html)
Diunduh tanggal 04 September 2017 Raharia Ekky. 2015. Asuhan Keperawatan
Pada Klien Hipertiroid. (online) (http://ekkyraharia.blogspot.co.id/2015/03/asuhan-
keperawatan-pada-klien.html) Diunduh tanggal 05 September 2017 Rahayu Puput.
2014. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertiroid. (online) (http://a-
puputrahayu.blogspot.co.id/2014/12/asuhan-keperawatan-pada-pasien-
dengan.html) Diunduh tanggal 05 September 2017 Setyaningsih Rina Nur. 2013.
Hipotiroid. (online)