Anda di halaman 1dari 15

ASKEP KELUARGA

DENGAN
PENGGUNAAN
TEMBAKAU / ROKOK
Kelompok 11 :
Rosilawati Tan 1901008
Vivi Sri Utami Gobel 1901058
Definisi Konsep Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Di keluarga itu seseorang
dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan
kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya.
(Bussard dan ball (1966).
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga itu terjadi jika kalau ada:
a. ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan)
b. hubungan (darah/adopsi/kesepakatan)
c. tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
d. ada peran masing-masing anggota keluarga
e. ikatan emosional.
Konsep Dasar Rokok

Rokok merupakan zat adiktif yang berdampak negative bagi kesehatan anak. Karena, rokok dapat
menyebabkan adikasi (ketagihan ) dan depensiasi (ketergantungan) bagi penghisap dan orang
sekitar dari paparan asap rokok. Konsekuensinya, menjauhkan anak dari paparan rokok bukan
hanya menjadi kebutuhan tetapi kewajiban bagi semua pihak agar jaminan hak tumbuh kembang
anak terfasilitasi dengan baik. (Dr.Susanto, M.A , 2017).

Komponen Rokok
Sudiono (2007) menyebutkan kandungan didalam rokok tidak hanya tembakau, tetapi terdapat
bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Kandungan utama dalam rokok yaitu nikotin, tar, dan
karbonmonoksida. Nikotin merupakan bahan yang dapat menyebabkan adiksi atau ketergantungan.
Nikotin meningkatkan denyut jantung dan menyebabkan vasokontraksi pembuluh darah sehingga
mengganggu sirkulasi darah.Tembakau yang dibakarkan mengeluarkan tar dan zat beracun lainnya.
Zat-zat tersebut menempel pada sepanjang saluran nafas perokok dan pada saat yang sama akan
mengurangi kekenyalan alveolus (kantung udara dan paru-paru). Hal ini akan menyebabkan hanya
sejumlah kecil udara yang dapat dihirup dan sedikit oksigen yang terserap ke dalam peredaran
darah.
Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan
fungsi keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri bermacam-macam.
Diantaranya adalah:
● Patrilineal
Adalah keluarga sedarah terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
● Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan ini disusun melalui jalur garis ibu
● Matrilokal
Adalah epasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
● Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
● Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami istri
Fungsi Keluarga

Fungsi Efektif Fungsi Sosiaisasi Fungsi Reproduksi

Fungsi afektif merupakan Fungsi sosialisasi tercermin Fungsi reproduksi menjelaskan


fungsi keluarga dalam dalam melakukan pembinaan tentang bagaimana rencana
memenuhi kebutuhan sosialisasi pada anak, keluarga memiliki dan upaya
pemeliharaan kepribadian dari membentuk nilai dan norma pengendalian jumlah anggota
anggota keluarga. Merupakan yang diyakini anak, keluarga. Perlu juga diuraikan
respon dari keluarga terhadap memberikan batasan perilaku bagaimana keluarga
kondisi dan situasi yang yang boleh dan tidak boleh menjelaskan kepada anggota
dialami tiap anggota keluarga pada anak, meneruskan nilai- keluarga tentang pendidikan
baik senang maupun sedih nilai budaya keluarga . seks yang dini
Faktor Predisposisi

Faktor — faktor mempengaruhi perilaku merokok adalah


1. Pengaruh 0rangtua
Universitas Sumatera Utara Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak- anak muda yang berasal dari
rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya.

2. Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman -
temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama
remaja tadi terpengaruh oleh teman.
3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa,
membebaskan diri dari kebosa
4.Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau
glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.
Karakteristik keluarga, yang meliputi:
a) Sifat-sifat keluarga
b) Dinamika dalam keluarga
c) Komunikasi dalam keluarga
d) Interaksi antar anggota keluarga
e) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota keluarga
f) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b/d kompleksitas system pelayana kesehatan
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektig b/d ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat
3. Pelikau kesehatan cenderung beresiko b/d pemilihan gaya hidup tidak sehat (mis:
merokok)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENGGUNAAN TEMBAKAU / ROKOK

1. Pengkajian

Variable data dalam pengkajian keperawatan keluarga mencakup :


a. Data umum/ identitas keluarga mencakup nama kepala keluarga, komposisi anggota keluarga, alamat, agama,
suku, bahasa sehari-hari, jarak pelayanan kesehatan terdekat dan alat transfortasi.
b. Kondisi kesehatan semua anggota keluarga terdiri dari nama, hubungan dalam keluarga, umur, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, pekerjaan saat ini, status gizi, tanda-tanda vital, status imunisasi dasar, dan penggunaan alat
bantu atau protesa serta status kesehatan anggota keluarga saat ini meliputi keadaan umum, riwayat penyakit/
alergi.
c. Data pengkajian individu yang mengalami masalah kesehatan (saat ini sedang sakit) meliputi nama individu yang
sakit, diagnosis medis, rujukan dokter atau rumah sakit, keadaan umum, sirkulasi, cairan, perkemihan, pernafasan,
musculoskeletal, neurosensory, kulit, istirahat dan tidur, status mental, komunikasi dan budaya, kebersihan diri,
perawatan diri sehari-hari, dan data penunjang medis individu yang sakit (lab,radiologi, EKG, USG).
d. Data kesehatan lingkungan mencakup sanitasi lingkungan pemukiman antara lain ventilasi, penerangan, kondisi
lantai, tempat pembuangan sampah dll.

a) Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga dapat diperoleh dari wawancara dengan klien berkaitan
dengan kejadian sebelumnya dan kejadian sekarang, penilaian subyektif misalnya pengalaman setiap anggota
keluarga, maupun temuan yang objektif misalnya hasil observasi berbagai fasilitas yang ada dirumah keluarga.
b) Sumber data keluarga dapat juga diperoleh dari informasi yang tertulis atau lisan dari berbagai agensi yang
berhubungan atau bekerjasama dengan keluarga, atau informasi dari anggota tim kesehatan lain.
ANALISA DATA
Setelah data terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisa data, yaitu mengkaitkan data dan menghubungkan dengan
konsep teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga. Cara menganalisa data adalah:
1) Validasi data, yaitu meneliti kembali data yang terkumpul dalam format pengkajian
2) Mengelompokan data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual
3) Mengembangkan standart
4) Membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang diketemukan

Ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga untuk melakukan analisa data,
yaitu:
a. Keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota keluarga, yang meliputi:
1) Keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial anggota keluarga
2) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
3) Keadaan gizi anggota keluarga
4) Status imunisasi anggota keluarga
5) Kehamilan dan KB
b. Keadan rumah dan sanitasi lingkungan, yang meliputi
1) Rumah yang meliputi ventilasi, penerangan, kebersihan, kontruksi, luas rumah dan sebagainya
2) Sumber air minum
3) Jamban keluarga
4) Tempat pembuangan air limbah
5) Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya
Karakteristik keluarga, yang meliputi:
a) Sifat-sifat keluarga
b) Dinamika dalam keluarga
c) Komunikasi dalam keluarga
d) Interaksi antar anggota keluarga
e) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota
keluarga
f) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga
DIAGNOSA KEPERAWATAN

3. Pelikau
2. Pemeliharaan kesehatan cenderung
1. Manajemen kesehatan tidak beresiko b/d
kesehatan keluarga efektig b/d pemilihan gaya hidup
tidak efektif b/d ketidakmampuan tidak sehat (mis:
kompleksitas system membuat penilaian merokok)
pelayana kesehatan yang tepat
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Manajemen kesehatan Manajemen kesehatan keluarga Dukungan koping keluarga (I.09260)
keluarga tidak efektif b/d (L.12105) Observasi
kompleksitas system Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi respon emosional terhadap kondisi saat ini Terapeutik
pelayana kesehatan 2x24jam diharapkan manajeman 1. Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan keluarga

(D.0115) kesehatankeluarga meningkat dengan kriteria 2. Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidsk
hasil : menghakimi .
1. Kemampuan menjelaskan masalah 3. fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan dan peralatan
kesehatan yang di alami meningkat (5) yang di perlukan untuk mempertahankan keputusan perawatan
2. Aktivitas keluarga mengatasimaslaah pasien .
kesehatan tepat meningkat (5) 4. hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang di gunakan
3. Partisipasi dalam kesehtan komunitas Edukasi

meningkat (5) 1. Informasikan kemajuan pasien secara berkala

2. Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang


tersedia
Kolaborasi
2 Pemeliharaan Pemeliharaan kesehatan (L.12106) Setelah Edukasi kesehatan (I.12383) Observasi
kesehatan tidak efektig dilakukan tindakan keperawatan 2x24jam 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
b/d ketidakmampuan diharapkan Pemeliharaan kesehatan informasi
membuat penilaian meningkat dengan kriteria hasil : 2. identifikasi factor-faktor yang dapat meningkatkan dan
yang tepat (D.0117) 1. Menunjukkan perilaku adatif menurunkan motifasi perilaku hidup bersih dan sehat
meningkat (5) (PHBS)
2. Menunjukkan pemahaman perilaku Terapeutik

sehat meningkat (5) 1. Sediakan meteri dan media pendidikan kesehatan

3. Kemampuan menjalankan perilaku 2. Jadwalka pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

sehat (5) 3. Berikan kesempatan untuk bertanya


Edukasi
4. Jelaskan factor resiko yang dapat memperngaruhi
kesehatan
5. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

6. Ajarkan strategi yang dapat di gunakan untuk


meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
3 Pelikau Perilaku kesehatan (L.12106) Promosi perilaku upaya kesehatan (I. 12472)
kesehatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24jam Observasi
cenderung diharapkan Perilaku kesehatan 1. Identifikasi perilaku uapaya kesehatan dapat di
gunakan
beresiko b/d Terapeutik
1. membaik dengan kriteria hasil :
pemilihan 1. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
2. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat di
gaya 2. Penerimaanterhadap perubahan status
manfaatkan
hidup tidak kesehatan meningkat (5) 3. Edukasi
4. Anjurkan menggunakan jamban sehat
sehat (mis: 3. Kemampuan melakukan tindakan pencegahan 5. Anjurkan Makan sayurdan buah setiap hari
merokok) (D. 6. Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
masalah kesehatan Meningkat (5)
7. Anjurkan tidak merokok
0099)
4. Kemampuan peningkatan kesehatan Meningkat
(5)

Anda mungkin juga menyukai