Anda di halaman 1dari 27

Asuhan Keperawatan Keluarga Kasus 1

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas & Keluarga
Dosen Pengampu : Ns. Alfianur, M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 1

Annisa Azzahra (23311003) Tari Ayu Melani (23311023)


Apriliyan Dwi Sartika (23311005) Veria Sarinah (23311024)
Lian Septino Pani (23311012) Wilda Usakhia (23311025)
Mahfudz Nofriyadi (23311014) Winata Damanik (23311026)
Pilla Aryanti (23311018) Veria Sarinah (23311024)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2023
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri dari dua orang atau
lebih, terikat dalam hubungan perkawinan dan pertalian darah. Keluarga adalah dua orang
atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan
mengidentifikasian diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Zakaria, 2017).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan
oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah
dan hukum yang tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dengan keadaan saling
ketergantungan dan memiliki kedekatan emosional yang memiliki tujuan mempertahankan
budaya, meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial sehingga
menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga.
B. Fungsi Keluarga
Menurut Marlyn M. Friedman (2010) fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu:
a. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis
anggota keluarga
b. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan untuk menjadikan anak sebagai
anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota keluarga
c. Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas selama beberapa generasi dan untuk
keberlangsungan hidup masyarakat
d. Fungsi Ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan
C. Tugas Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Bsilon dan Maglalaya (2009) :
1. Mengenal masalah kesehatan dalam keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa
kesehatan segala sesuatu tidak akan dberarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh
kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan
kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarganya sekecil apapun
perubahan tersebut.
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga
yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehtan atau dirumah apabila
keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
4. Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi
lingkungan rumah sehat (dari segi fisik, psikis, sosial ekonomi) hal yang perlu dikaji
sejauh mana mengetahui sumber-sumber yang dimiliki keluarga, nsejauh mana
keluarga memperoleh keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan, sejauh mana
keluarga mengetahui pentingnya sanitasi, dan sejauh mana kekompakan antara
anggota keluarga dalam memodifikasi lingkungan agar lebih sehat.
5. Merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat
Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga harus mengetahui
hal-hal berikut ini:
(1) Keberadaan fasilitas kesehatan
(2) Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
(3) Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
(4) Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas fasilitas kesehatan
(5) Fasilitas kesehatan yang ada terjagkau oleh keluarga
D. Struktur Peran Keluarga
Peran adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang berhubungan
dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu. Setiap anggota keluarga mempunyai
peran masing-masing. Ayah sebagai pemimpin keluarga, pencari nafkah, pendidik,
pelindung/pengayom, dan pemberi rasa aman kepada anggota keluarga. selain itu, sebagai
anggota masyarakat/kelompok sosial tertentu. Ibu sebagai pengurus rumah tangga,
pengasuh, pendidik anak-anak, pelindung keluarga, dan juga sebagai pencari nafkah
tambahan keluarga. selain itu, juga sebagai anggota masyarakat. Anak berperan sebgai
perilaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual
(Zaidin Ali, 2010).

E. Tipe Keluarga
Beberapa tipe keluarga menurut (Friedman, 2010), antara lain adalah sebagai berikut :
1) Nuclear Family (Keluarga Inti), yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak
yang masih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari sanak
keluarga lainnya.
2) Extended Family (Keluarga Besar), yaitu keluarga yang terdiri dari satu atau dua
keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama lainn.
3) Single Parent Family, yaitu satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan
hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung kepadanya.
4) Nuclear Dyed, yaitu keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal
dalam satu rumah yang sama.
5) Blended Family, yaitu suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang
masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan terdahulu.
6) Three Generation Family, yaitu keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek,
nenek, bapak, ibu dan anak dalam satu rumah.
7) Single Adult Living Alone, yaitu bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang
dewasa yang hidup dalam rumahnya.
8) Middle Age atau Elderly Couple, yaitu keluarga yang teridri dari sepasang suami istri
paruh baya.
F. Tahap Perkembangan Keluarga
Salah satu teori perkembangan keluarga adalah keluarga berkembang dari waktu-kewaktu
dengan pola secara umum dan dapat diprediksi (Zakaria, 2017). Paradigma siklus
kehidupan ialah menggunakan tingkat usia, tingkat sekolah dan anak paling tua sebgai
tonggak untuk interval siklus kehidupan (Duvall dan Miller dalam Zakarian 2017) :
a. Tahap I : Keluarga Pemula (keluarga baru menikah-hamil)
b. Tahap II : Keluarga mengasuh anak (anak tertua bayi-umur 30 bulan)
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berusia 2 – 6 tahun)
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berusia 6 – 13 tahun)
e. Tahap V : Keluarga dengan anak usia remaja (anak tertua berusia 13-20 tahun)
f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama
sampai dengan anak terakhir meninggalkan rumahnya)
g. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension)
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pension dan lansia (hingaa pasangan meninggal
dunia)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga
Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana perawat mengambil data secara terus
menerus terhadap keluarga dan dibinanya.
1. Pengumpulan data
Sumber informasi dari tahapan pengumpulan data dapat menggunakan metode
wawancara, observasi misalnya tentang keadaan/fasilitas rumah, pemeriksaan
fisik terhadap seluruh anggota keluarga secara head to toe dan telaahan data
sekunder seperti hasil laboratorium. Hal-hal yang perlu dikumpulkan datanya
dalam pengkajian keluarga adalah :
a. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
1) Nama kepala keluarga (KK)
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe Keluarga
7) Suku Bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
menjelaskan perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala-kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masingmasing anggota
keluarga. Perhatikan keluarga terhadap pencegahan penyakit termasuk
status imunisasi, sumber pelayanan Kesehatan yang biasa digunakan
keluarga dan pengalaman terhadap pelayanan Kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak
suami istri.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan
sumber air, sumber air minum yang digunakan serta dilengkapi dengan
denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas
RW Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan
penduduk setempat serta budaya setempat yang mempengaruhi
kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan kelurga untuk berkumpul
serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi
keluarga dengan masyarakat.
d. Struktur keluarga
1) Sistem pendukung keluarga
Termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga
yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan
dari anggota keluarga dan dukungan dari masyarakat setempat
2) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
• Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan kebutuhan dan
perasaan mereka dengan jelas
• Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons
dengan baik terhadap pesan
• Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti pesan
• Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga
• Pola yang digunakan dalam komunikasi untuk menyampaikan pesan
(langsung atau tidak langsung)
• Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang terlihat dalam pola
komunikasi keluarga
3) Struktur Kekuatan Keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi
orang lain untuk mengubah prilaku.
4) Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
formal maupul informal.
5) Nilai atau norma Menjelaskan mengenai nilai di anut oleh keluarga
yang berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota
keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya serta perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga di
dalam melaksankan perawatan. Kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga dalam melaksanakan lima tugas. Kesehatan
keleluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan
terhadap anggota yang sakit, Menciptakan lingkunangan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang terdapat dilingkungan setempat.
f. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinik.
g. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.

B. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan masalah keperawatan
yang didapat dari data-data pada pengkajian yang berhubungan dengan etiologi yang
berasal dari data-data pengkajian fungsi perawatan keluarga.
Setelah menentukan masalah atau diagnosis keperawatan, langkah selanjutnya
adalah menentukan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah adalah sebagai berikut :
1. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan
dalam keluarga dapat diatasi sekaligus
2. Perlu mempertimbangkan masalah masalah yang dapat mengancam kehidupan
keluarga seperti masalah penyakit
3. Perlu mempertimbangkan respond an perhatian keluarga terhadap asuhan
keperawatan yang akan diberikan
4. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi
5. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah
kesehatan/keperawatan keluarga
6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.
Skala Prioritas Dalam Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga
Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan keluarga, perlu
disusun skala prioritasseperti berikut ini :
Tabel skala perhitungan
No Kriteria Nilai Bobot
1 Sifat masalah : - -
tidak /kurang sehat 3
ancaman kesehatan 2
krisis 1
2 kemungkinan masalah - -
dapat diubah :
dengan mudah 2
hanya sebagian 1
tidak dapat 0
3 potensi masalah untuk - -
diubah :
tinggi 3
cukup 2
rendah 1
4 menonjolkan masalah: - -
masalah berat harus 2
ditangani
masalah yang tidak perlu 1
segera ditangani
masalah tidak dirasakan 0

Skoring :
1) Tentukan jumlah skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot Skor X Bobot
Angka Tertinggi
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot

C. Perencanaan Keperawatan Keluarga


Intervensi keperawatan keluarga atau perencanaan adalah proses menetapkan tujuan,
mengidentifikasi sumber-sumber dalam keluarga untuk tindakan keperawatan,
membuat alternatif-alternatif pendekatan keperawatan keluarga, merancang intervensi,
dan menetapkan prioritas terapi keperawatan.

D. Implementasi/Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Keluarga


Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan
keperawatan kedalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu pasien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Bruno, 2019). Tahap ini akan muncul bila
perencanaan diaplikasikan pada pasien. Tindakan yang dilakukan mungkin sama,
mungkin juga berbeda denga urutan yang dibuat pada perencaan sesuai dengan kondisi
pasien. Implementasi keperawatan akan sukses sesuai dengan rencana apabila perawat
mempunyai kemampuan kognitif, kemampuan hubungan interpersonal, dan
ketrampilan dalam melakukan tindakan yang berpusat pada kebutuhan pasien (Akib,
2012).
E. Evaluasi
Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan,berkelanjutan, dan terarah ketika klien
dan professional kesehatan menentukan kemajuan klien menuju pencapaian tujuan
atau hasil keefektifan rencana asuhan keperawatan dengan tindakan intelektual dalam
melengkapi proses keperawatan yang menandakan keberhasilan untuk diagnosa
keperawatan, rencana intervensi, dan implementasi.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

(KASUS 1)

A. KASUS
Keluarga Tanpa Anak
Suatu keluarga dengan kepala keluarga (30 th) memiliki seorang istri (26 th) dan tidak
memiliki anak. Keluarga tinggal di rumah hanya berdua saja. Keluhan yang dirasakan oleh
keluarga adalah keinginannya untuk memiliki anak karena sudah hampir 5 tahun menikah
belum memiliki anak. Keluarga sering berkonsultasi dengan petugas kesehatan dalam
mengikuti program kehamilan untuk memiliki anak. Masalah kesehatan yang timbul 6
bulan terakhir pada keluarga tidak ada. Keluarga tinggal dirumah dengan luas 48 m2.
Memiliki ventilasi yang cukup dan lingkungan yang bersih. Suami/ kepala keluarga
bekerja sebagai PNS dan intensitas dirumah bersama istri sangat jarang karena kesibukan
pekerjaan. Istri seringkali mengeluhkan tidak bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan
suami secara leluasa. Dari pengkajian yang didapatkan ditemukan masalah keperawatan
keluarga adalah Disfungsi/gangguan proses keluarga. Rencana tindakan keperawatan yang
dilakukan untuk keluarga mengenal masalah adalah dengan melakukan penyuluhan
tentang fungsi keluarga. Dari implementasi yang dilakukan keluarga secara subjektif
keluarga mengatakan lebih menerima dengan keadaan yang dialami keluarga saat ini.

B. PENGKAJIAN
1. Identitas Keluarga
Nama KK : Tn T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 30 tahun
Pendidikan : ST
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Alamat : Panam, Pekanbaru
Suku/kebangsaan : Melayu/Indonesia
Jumlah anggota keluarga : 2 orang
2. Susunan anggota keluarga

No Nama umur Sex Hub dg KK Pendd Pekerjaan Ket


1 Trianto 30 th L Suami S1 PNS Sehat
2 Martini 26 th P Istri S1 - Sehat

3. Genogram

x x x x x x x x

x x

Keterangan :

c : Laki-laki : menikah

: Perempuan -------- : serumah

X : Meninggal

: istri

: Suami
4. Tipe Keluarga
a. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn T adalah Keluarga Inti karena keluarga belum memiliki anak
sejak
pernikahannya selama 5 tahun
b. Masalah yang terjadi dilihat dari tipe keluarga
Keluarga Tn. T tidak memiliki anak
5. Suku Bangsa (Etnis)
a. Latar belakang etnis keluarga
Tn. T menganut suku melayu dan istrinya menganut suku minang yang
berkebangsaan Indonesia
b. Tempat tinggal keluarga
Keluarga tinggal dirumah dengan luas 48 m2. Memiliki ventilasi yang cukup dan
lingkungan yang bersih.
c. Kegiatan keagamaan, sosial, budaya
Sholat
d. Kebiasaan berbusana sehari-hari
Berbusana rapi
e. Struktur kekuasaan keluarga
Tn. T sebagai kepala keluarga
f. Bahasa yang digunakan dirumah
Bahasa Indonesia
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga
Puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat
6. Agama dan Kepercayaan
a. Agama yang dianut keluarga
Islam
b. Apakah antara keluarga ada yang berbeda keyakinan keagamaan mereka?
Tidak
c. Adakah kepercayaan dan nilai keagamaan yang berpengaruh terhadap kesehatan
keluarga?
Ada
7. Status sosial ekonomi keluarga
a. Berapa penghasilan keluarga perbulan?
Rp. 5.000.000/ bulan

b. Apakah keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?


Ya, Cukup
c. Apakah keluarga memiliki tabungan untuk masa yang akan datang?
Ya.
d. Bagaimana aktivitas rekreasi keluarga?
Saat waktu libur keluarga hanya menghabiskan waktu dengan menonton televisi
dan rekreasi ke taman dekat rumah.

C. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Pada Tahap I
Keluarga yang hanya tinggal berdua (suami dan istri) karena belum memiliki seorang
anak.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluhan yang dirasakan oleh keluarga adalah kenginannya untuk memiliki anak,
karena sudah hampir 5 tahun menikah belum memiliki anak. Keluarga sering
berkonsultasi dengan petugas kesehatan dalam mengikuti program anak

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI.


3. Riwayat kesehatan keluarga :
Tidak ada penyakit keturunan. tn T adalah seorang perokok dan menghabiskan rokok
2-3 bungkus rokok perhari.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga sudah hampir 5 tahun menikah belum memiliki anak. Keluarga sering
berkonsultasi dengan petugas kesehatan dalam mengikuti program anak.
E. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakterisitik rumah :
Luas rumah 48 m2 , terdiri dari 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 dapur, ruang tamu dan
ruang keluarga.
- Type Bangunan : Lantai Dari Keramik
- Ventilasi : Sinar Matahari Cukup Baik Masuk Kedalam Tiap Ruangan
- Kebersihan Ruang :Lingkungan Bersih
- Sumber Air : Dari Pam
- Denah Rumah
-

WC 2 DAPUR

WC 1
KAMAR 3

RUANG KELUARGA Kamar 2

Ruang Tamu
KAMAR 1

2. Karakteristik komunitas
Memiliki tetangga dan kurang bersosialisasi dengan tetangganya
3. Interaksi dengan komunitas
Tidak mengikuti perkumpulan di masyarakat / komunitas
4. Sistem pendukung keluarga
Kurangnya dukunganf dari keluarga akibat kurangnya komunikasi

F. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Suami / kepala keluarga bekerja sebagai PNS dan intensitas dirumah bersama istri
sangat jarang karena kesibukan pekerjaan
Istri seringkali mengeluh tidak bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan suami
secara leluasa
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga sering berkonsultasi dengan petugas kesehatan dalam mengikuti program
anak. Masalah kesehatan yang timbul 6 bulan terakhir pada keluarga tidak ada.
3. Struktur Peran
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn T berperan sebagai Kepala Keluarga,
mencari nafkah untuk membiayai keluarga dan Ny. M sebagai ibu rumah tangga juga
sudah mampu mengatur keluarga namun kurang komunikasi dengan suami karena
suami sibuk bekerja.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai yang dianut keluarga adalah berdasarkan kepercayaan yang dianut yaitu islam
dan tidak ada nilai konflik yang terjadi. Begitu juga dengan nilai dan norma yang
berlaku dimasyarakat juga pedoman dalam ketentuan keluarga seperti memakai
pakaian yang sopandan menjaga perilaku yang tidak menyimpang. Keluarga Tn T
menganut nilai dan norma Melayu/Indonesia dalam kehidupan sehari-hari,

G. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif didalam keluarga tidak berfungsi dikarena kan kepala keluarga/suami
yang sibuk dengan pekerjaannya yang membuat istrinya mengeluh tidak bisa
berkomunikasi dan berinteraksi dengan suaminya secara leluasa. Sehingga tidak
terciptanya kehangatan pada anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga kurang berperan aktif dalam kegiatan lingkungan masyarakat dikarenakan
sibuk bekerja
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn. T menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih dan memakan makanan
dengan gizi seimbang
4. Fungsi Reproduksi
Ny. M tidak menggunakan alat kontrasepsi pil dan lagi mengikuti program kehamilan
untuk memiliki anak
5. Fungsi Psikologis
Istri seringkali mengeluh tidak bisa berkomunikasi dan interaksi secara leluasa dengan
suami. Keluarga mengatakan lebih menerima dengan keadaan yang dialami saat ini
6. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn T tidak merasa kekurangan dalam hal perekonomian dan merasa cukup

H. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stress
a. Stress Jangka Pendek
Ny. M merasa kurang komunikasi dengan suami dikarenakan sibuk bekerja
b. Stress Jangka Panjang
Keluarga belum memiliki anak selama 5 tahun
2. Kemampuan keluarga Berespon terhadap stressor
keluarga mengatakan lebih menerima dengan keadaan yang dialami keluarga saat ini.
3. Strategi Koping yang dilakukan
Tn. T dan Ny. M mengikuti program kehamilan untuk memiliki anak

I. PEMERIKSAAN FISIK
No Nam KU TTV Penglih Pende Pencer Elimi Keluhan
a atan ngara naan nasi
n
1 Tn T Bai TD:1 Baik Baik Baik Baik Tidak ada
k 60/90
2 Ny M Bai TD:1 Baik Baik Baik Baik Tidak ada
k 00/80
J. Harapan Keluarga
Keluarga berharap bisa segera memiliki anak karena keluarga sudah hampir 5 tahun
menikah belum memiliki anak.
K. Analisa Data

No Data Masalah Penyebab


1. DS: - Keluarga mengatakan tidak Disfungsi/ Ketidakmampuan
memiliki anak sudah hampir gangguan proses keluarga dalam
5 tahun menikah keluarga mengenal masalah
- Keluarga sering berkonsultasi
dengan petugas kesehatan
dalam mengikuti program
kehamilan untuk memiliki
anak.
DO: Keluarga tampak tinggal di
rumah hanya berdua saja.
2. DS: -. Tn. T intensitas dirumah Ketidakmampuan Ketidakmampuan
bersama istri sangat jarang koping keluarga keluarga dalam
karena kesibukan pekerjaan. terhadap pengambilan
- Istri seringkali mengeluhkan komunikasi keputusan
tidak bisa berkomunikasi dan
berinteraksi dengan suami
secara leluasa.
DS: Ny. M sering tampak sendiri
saat di rumah
L. Skoring Prioritas Masalah Keperawatan
1. Disfungsi gangguan proses keluarga
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat Masalah Keluarga belum
a. Aktual 3 3 memiliki anak hingga 5
b. Ancaman 2 1 3 x1
3 tahun pernikahan
Kesehatan resiko 1
c. Keadaan
sejahtran/potensia
l

2. Kemungkinan masalah Keluarga sering


dapat diubah 1 berkonsultasi dengan
a. Mudah 2 1 1 x1
2 petugas Kesehatan
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0

3. Potensi masalah untuk Keluraga mengikuti


dicegah program untuk memilki
a. Tinggi s3 2 2 anak namun sudah 5
2
b. Cukup 2 x2
3 tahun tak kunjung
c. Rendah 1
memiliki anak
4. Menonjolnya masalah Keluarga masih sangat
a. Masalah berat dan 2 berharap dan
harus segera menantikan keurunan
dtangani
1 1 namun keluarga sudah
b. Ada masalah 1 1 x1
tidak harus segera 2 menerima keadaan
ditangani
c. Masalah tidak 0
dirasakan
TOTAL SKOR 4
2
3
2. Ketidakmampuan koping keluarga terhadap komunikasi
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat Masalah Tn.T memiliki
a. Aktual 3 3 kesibukan diluar
b. Ancaman 2 1 3 x1
3 rumah, sehingga
Kesehatan resiko
jarang berkomunikasi
c. Keadaan 1
sejahtran/potensial dengan keluarga

2. Kemungkinan masalah Inensitas komunikasi


dapat diubah 1 kelurga masih
a. Mudah 2 1 1 x1
2 tergolong jarang
b. Sebagian 1
sehingga
c. Tidak dapat 0
kemingkinan untuk
diubah sebagian
3. Potensi masalah untuk Karna kesibukan
dicegah suaminya, istri
a. Tinggi 3 2 1 1 seringkali mengeluh
b. Cukup 2 x2
3 tidak bisa
c. Rendah 1
berinteraksi dengan
suaminya secara
leluasa
4. Menonjolnya masalah Istri (Ny.M) tampak
a. Masalah berat dan 2 sendirian dan
harus segera 2 mengeluh kesepian
dtangani 1 2 x1
2 dirumah, masalah
b. Ada masalah tidak 1
harus segera harus segera
ditangani ditangani
c. Masalah tidak 0
dirasakan
TOTAL SKOR 2
2
3
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan kasus dan skala prioritas yang ada pada keluarga Tn.T maka diagnosa
keperawatan keluarga yang dapat dirumuskan atau ditegakkan adalah sebagai berikut :
1. Disfungsi/ gangguan proses keluarga
2. Ketidakmampuan koping keluarga terhadap komunikasi

M. Perencanaan Atau Intervensi Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Intervensi NOC


(NIC)
1. Disfungsi/ gangguan proses Konseling Fungsi Keluarga
keluarga Setelah dilakukan tindakan
o Bangun hubungan keperawatan selama tiga kali
Definisi: terapeutik yang didasarkan kunjungan diharapkan keluarga
Perubahan dalam hubungan pada rasa saling percaya Tn. T mampu mengenal dan
dan atau fungsi keluarga dan saling menghormati mengerti tentang gangguan
o Tunjukan empati, proses keluarga, dengan kriteria
Batasan karakteristik: kehangatan, dan ketulusan hasil:
 Perubahan o Sediakan informasi faktual Fungsi Keluarga
ketersediaan yang tepat dan sesuai  Melibatkan anggota
dukungan emosi kebutuhan keluarga dalam
 Perubahan dalam o Bantu keluarga untuk pemecahan masalah
kepuasaan terhadap mengidentifikasi masalah yang awalnya tidak
keluarga atau situasi yang menunjukkan menjadi
 Perubahan menyebabkan distress sering menunjukkan
ketersediaan untuk o Bantu keluarga untuk  Anggota keluarga bisa
menunjukkan respon membuat daftar dan melakukan peran yang
kasih saying memprioritaskan diharapkan yang
 Perubahan dalam kemungkinan alternatif awalnya tidak
pola komunikasi penyelesaian masalah menunjukkan menjadi
 Perubahan dalam sering menunjukkan
pola hubungan  Menerima
keanekaragaman
diantara anggota
keluarga yang awalnya
tidak menunjukkan
menjadi sering
menunjukkan
 Menciptakan
lingkungan dimana
anggota keluarga secara
terbuka dapat
menggungkapkan
perasaan yang awalnya
tidak menunjukkan
menjadi sering
menunjukkan
 Anggota keluarga bisa
saling mendukung yang
awalnya tidak
menunjukkan menjadi
sering menunjukkan
2. Ketidakmampuan koping Coping Enhanchement Setelah dilakukan tindakan
keluarga keperawatan selama tiga kali
 Bantu keluarga dalam kunjungan diharapkan
Definisi : mengenai masalah ketidakmampuan koping
Perilaku terdekat (anggota  Bantu memotivasi keluarga Tn.T dapat teratasi
keluarga atau orang penting keluarga untuk berubah dengan kriteria hasil:
Iainnya) yang membatasi  Bantu pasien beradaptasi Koping keluarga
kapasitas kemampuannya dengan persepsis  tindakan keluarga untuk
dan kemampuan klien untuk tresor, perubahan,atau mengelola stresor yang
secara efektif menangani ancaman yang membebani sumber-
tugas penting mengenai menggangu pemenuhan sumber keluarga
adaptasi keduanya terhadap tuntutan dan peran hidup  Mampu mengatasi
masalah kesehatan  Dukung masalah keluarga
keluarga :meningkatkan  Mampu menyelesaikan
Batasan karakteristik: nilai, minat,dan tujuan konflik tanpa kekerasan
 Perubahan keluarga  Memperlihatkan
dalam pola  Dorong pasien ikut dalam fleksibilitas peran
komunikasi yang
aktivitas social dan  Mengungkapkan pening
biasa
 Penurunan pengguna komunitas katan kemampuan untuk
an dukungan sosial melakukan koping
 Perilaku destruktif terhadap perubahan
terhadap orang lain dalam struktur dan
dinamika keluarga
N. Implementasi Keperawatan Keluarga

No Hari/ tanggal Tindakan keperawatan dan hasil Paraf dan nama


Dx petugas
1 o Membangun hubungan terapeutik yang
didasarkan pada rasa saling percaya dan
Kamis saling menghormati
07/November o Menunjukan empati, kehangatan, dan Kelompok 1
2023 ketulusan
2  Membantu keluarga dalam mengenai
masalah
 Membantu memotivasi keluarga untuk
berubah
1 o Menyediakan informasi faktual yang tepat
dan sesuai kebutuhan
o Membantu keluarga untuk
Jumat mengidentifikasi masalah atau situasi yang
08/November menyebabkan distress Kelompok 1
2 2023  Membantu pasien beradaptasi
dengan persepsis tresor, perubahan,atau
ancaman yang menggangu pemenuhan
tuntutan dan peran hidup
 Mendukung keluarga : meningkatkan nilai,
minat,dan tujuan keluarga
1 Membantu keluarga untuk membuat daftar dan
memprioritaskan kemungkinan alternatif
Sabtu penyelesaian masalah Kelompok 1
2 09/November Mendorong pasien ikut dalam aktivitas social
2023 dan komunitas
O. Evaluasi Keperawatan Keluarga

No Hari/ tanggal Evaluasi/ hasil Paraf dan nama


Dx (SOAP) petugas
1 S: Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama
30 menit, keluarga Tn.T mengatakan akan
Kamis mencoba untuk membangun hubungan yang
07/November lebih harmonis, dengan menunjukkan empati, Kelompok 1
2023 dll. Tetapi belum bisa untuk mengatasi distress
keluarga yang ada
O: keluarga Tn.T tampak bingung
menyelesaikan masalah dan distress yang
dialami
A: Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2 S: Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama
30 menit, keluarga Tn.T mengatakan akan
berubah untuk mengatasi masalah keluarga nya
O: Keluarga Tn.T tampak masih bingung harus
memulai perubahan dari mana
A: Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1 S: Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama
30 menit, keluarga Tn.T mengatakan sudah
mulai tau penyebab masalah dikeluarga nya
Jumat O: Keluarga Tn,T sudah mulai harmonis
08/November A: Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi
2023 sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2 S: Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama Kelompok 1
30 menit, Tn.T mengatakan sudah memulai
komunikasi dengan baik, dan mengatur waktu
nya untuk istri nya
O: keluarga Tn.T sudah banyak berkomunikasi,
dan mengatur waktu nya dengan baik
A: Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1 Sabtu S: Setelah dilakukan 3x kunjungan rumah selama
30 menit, Keluarga Tn.T mengatakan akan
memprioritaskan keluarga dibanding dengan
urusan lain nya
09/November O: keluarga Tn.T tampak memahami proses
2023 keluarga nya sekarang, dan memperbaiki
hubungan nya jadi lebih baik lagi
A: Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2 S: Setelah dilakukan 3x kunjungan rumah selama Kelompok 1
30 menit, keluarga Tn.T mengatakan sudah
mampu berkomunikasi dengan baik, dan
meluangkan waktu bersama
O: keluarga Tn.T tampak antusias menceritakan
kedekatan dan komunikasi mereka yang jadi
lebih banyak bersama dan meluangkan waktu
nya untuk keluarga
A: Tujuan tercapai sebagian, masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai