Anda di halaman 1dari 29

Konsep Peran,dan Fungsi

Keluarga,Perawatan Keluarga

Disusun oleh Kelompok 3:

Ance Maria Dita Barus 1911007


Cindy Sri Ramadhani Siregar 1911025
Christian Pratama 1911022
Debby Utari 1911029
Ega Sofia 1911046
Nur Afni 1911108
BAB I Pendahuluan
1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi
semakin maju. Orang dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah
mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh sebab itu disini akan dibahas
tentang konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di Indonesia. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga
merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan
keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga.
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien
keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga
yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat
dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menjadi point penting dalam upaya mencapai kesehatan masyarakat secara optimal karena memiliki keterkaitan dengan
masalah kesehatan, memiliki fungsi utama dalam masyarakat dan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.Peran keluarga
sebagai kelompok dapat melakukan aktivitas pencegahan, memelihara, menimbulkan, memperbaikiataupun mengabaikan masalah kesehatan
yang ada di dalam kelompok /keluarga.
2 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penulisan
Ada beberapa masalah yang dirumuskan yaitu: Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk
1)Apa yang dimaksud keluarga ? mengetahui tentang Konsep Keluarga dan suatu
2)Apa saja Karakteristik Keluarga Sehat ? rangkain kegiatan dalam praktek keperawatan yang
3)Apa saja Karakteristik Keluarga Sejahtera? diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada
4)Apa Klasifikasi Keluarga Sejahtera ? tatnan komunitas dengan menggunakan proses
5)Apa saja Tipe Keluarga ? keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan
6)Apa saja Peran Keluarga ? dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
7)Apa saja Struktur Keluarga ? keperawatan.
8)Apa saja Fungsi Keluarga ?
9)Apa saja Tugas dan Tahap Perkembangan 4 Tujuan Umum
Keluarga?
10.Apa masalah utama yang sering terjadi dalam Mengetahui ada Pengaruh Penerapan Asuhan
keperawatan keluarga? Keperawatan Keluarga
Diagnose apa saja yang dapat muncul dalam terhadap Tingkat Kemandirian Keluarga dalam
keperawatan keluarga? Perawatan Kesehatan Anggota
Keluarga Lansia
5. Tujuan Khusus 7 Keaslian Penelitian
 
a. Mengidentifikasi tugas penerapan asuhan Pengaruh Terapi Keluarga terhadap Tingkat
keperawatan keluarga sehingga Kemandirian Keluarga pada kasus vertigo
meningkatkan kemandirian pada anggota keluarga puskesmas purwokerto utara II. Penelitian ini
lansia. menggunakan pre experiment dengan
b. Mengukur tingkat kemandirian keluarga dalam rancangan one group pre and posttest design
merawat anggota keluarga
Lansia .

6.Manfaat Penelitian
Meningkatkan pengetahuan dan memberikan
informasi tentang asuhan keperawatan keluarga
terhadap keluarga sehingga dapat menerapkan di
masyarakat dan seupaya mungkin untuk
meneyelaraskan antara teori dan praktek di
lapangan.
BAB II
Tinjauan Teoritis
A.Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dau individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan
B.Karakteristik keluarga sehat
Menunjukkan tingkat kemampuan keterampilan negosiasi yang tinggi dan menghadapi
masalahnya terus menerus.Mengungkapkan berbagai perasaan, kepercayaan, dan perbedaan
mereka dengan jelas, terbuka, dan spontan.Menghargai perasaan anggotanya.Mengharapkan
anggota untuk memikul tanggung jawab pribadi terhadap tindakan yang mereka
lakukan.Menunjukan perilaku afiliatif (kedekatan dan kehangatan) satu sama lain
C.Karakteristik Keluarga Sejahtera
Berdasarkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, psikososial, ekonomi, dan
aktualisasi keluarga dalam masyarakat keluarga dikelompokkan menjadi 5 tahap yaitu
sebagai berikut:
1.Keluarga pra sejahtera
2. Keluarga sejahtera tahap I
3. Keluarga sejahtera tahap II
4. Keluarga sejahtera tahap III
5. Keluarga sejahtera tahap III (plus)

D.Tipe Keluarga
Tipe keluarga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1.Tipe keluarga tradisional
2.b. Tipe keluarga non tradisional
E.Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi tertentu. Adapun macam peranan
dalam keluarga antara lain (Istiati, 2010):
1.Peran Ayah
2.Peran ibu
3.Peran anak

F.Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman sebagai berikut:
1.Struktur komunikasi
2.Struktur peran
3.Struktur kekuatan
4.Strukur nilai dan normaa
G.Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi
sebagai unit dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini
mencerminkan gaya pengasuhan, konflik keluarga, dan kualitas hubungan
keluarga. Fungsi keluarga mempengaruhi kapasitas kesehatan dan kesejahteraan
seluruh anggota keluarga (Families, 2010).Fungsi keluarga menurut (Marilyn M.
Friedman, 2010):
A. Fungsi Afektif
B. Fungsi Sosialisasi
C. Fungsi reproduksi
D. Fungsi ekonomi
E. Fungsi perawatan kesehatan
H.Tugas Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga menurut Friedman adalah :
a.Tahap 1 : Keluarga pemula Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah
keluarga baru, keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal
atau status lajang ke hubungan baru yang intim. Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu
: Membangun perkawinan yang saling memuaskan. Menghubungkan jaringan persaudaraan
secara harmonis. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua).
b. Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak Tahap kedua dimulai dengan kelahiran
anak pertama hingga bayi berumur 30 bulan
c. Tahap III : Keluarga yang anak usia prasekolah Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga
dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun.
Sekarang, keluarga mungkin terdiri tiga hingga lima orang, dengan posisi suami - ayah, istri
– ibu, anak laki-laki – saudara, anak perempuan – saudari. Keluarga menjadi lebih majemuk
dan berbeda.
d.Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah Tahap ini dimulai ketika anak pertama
telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal
dari masa remaja. Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan
keluarga di akhir tahap ini.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun,
tahap kelima dari siklus kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6
hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga
lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20
tahun.
f.Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda Permulaan dari fase
kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan
berakhir dengan rumah kosong, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat
singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang ada dalam rumah atau
berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal di rumah
g.Tahap VII : Orang tua pertengahan Tahap ketujuh dari siklus
kehidupan keluarga, tahap usia pertengahan dari bagi orangtua,
dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya
dimulai ketika orangtua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir
pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-8 tahun kemudian.
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia Tahap
terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau
kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga
salah satu pasangan meninggal, dan berakhir dengan pasangan lain
meninggal.
BAB III Tinjauan Kasus

Pengkajian Keluarga

I.Data Umum
1.Nama keluarga (KK) : Tn. R
2.Alamat dan telepon : Lubuk Pakam 6 / IV
3.Pekerjaan KK : Buruh
4.Pendidikan KK : SD
5.Tipe keluarga
Keluarga Tn. R termasuk tipe keluarga inti yaitu didalam suatu rumah terdapat satu keluarga terdapat inti yaitu Tn. R ( suami ), Ny. S
( istri ), An. C ( anak ).
6.Suku dan Bangsa
Bahasa yang digunakan Tn. R bahasa Jawa dan bahasa Indonesia karena berasal dari Jawa.
7.Agama
Keluarga Tn. R beragama Islam dan taat menjalankan ibadah sholat 5 waktu, biasanya dilakukan di mushola depan rumah Tn. R.
9.Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga ± Rp 1.000.000,00 per bulan yang diperoleh dari hasil kerja Tn. R saat sehat. Saat Tn. R sakit, tidak ada
penghasilan yang masuk. Menurut pengakuan keluarga, penghasilan yang didapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-
hari.
10.Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga sering melakukan rekreasi cuma nonton TV yang biasa dilakukan setelah menjalankan shalat magrib karena Tn. R sibuk
mencari nafkah dan terkadang silaturahmi ke tempat saudara.
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Orang tua dari Tn. R meninggal karena menderita penyakit hipertensi. Ibu dari Ny. S juga meninggal karena
menderita penyakit hipertensi, sedangkan adik Tn. R meninggal karena kecelakaan.

Riwayat kesehatan keluarga inti


Tn. R mengatakan mempunyai keturunan penyakit hipertensi dan vertigo. Penyakit hipertensi dan vertigo ini
dirasakan oleh Tn. R sejak ± 5 tahun yang lalu. Tn R sering mengeluh pusing, tengkuk tegang, kepala berputar
(vertigo). Tn R mengatakan jika sakit menggunakan obat warung terlebih dahulu, namun jika tidak kunjung sembuh
pergi ke Puskesmas terdekat. Saat ini Ny. S dalam keadaan sehat, akan tetapi Ny. S juga sering mengalami vertigo.
Saat ini anak- anaknya dalam keadaan sehat. Akan tetapi, waktu 3 tahun yang lalu Ny. S dan anaknya pernah
menderita penyakit DBD, sampai di bawa ke rumah sakit.

Karekteristik rumah
Luas rumah yang ditempati ± 49 m2 (panjang 7 m dan lebar 7 m) terdiri dari 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
dapur,WC terpisah dengan rumah. Tipe bangunan rumah adalah semipermanen. Keadaan lantai terbuat dari keramik
yang lembab, pencahayaan cukup. Penaataan perabot rumah kurang rapih dan banyak barang- barang yangberserakan
di lantai, di sofa dan meja. Sumber air minum dan untuk keperluan sehari- hari menggunakan sumur gali milik
sendiri. WC yang dimiliki terdapat septic tank yang berjarak < 10 m dari rumah. Karakteristik tetangga dan
komunitas RW Lingkungan tetangga terdiri dari pendatang dan pribumi, hubungan antar tetangga cukup baik.
Keluarga Tn. R merupakan keluarga yang disegani oleh tetangga, karena Tn. R sebagai ketua RT di RT 6. Tn R juga
asli warga di lingkungan tempat tinggalnya dan telah lama menempati rumah tersebut.
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah Jika sehat Tn. R bekerja sebagai buruh bangunan
dari pagi sampai sore, diwaktu siang hari Tn. R pulang untuk istirahat, makan dan sholat, kemudian berangkat lagi
untuk bekerja hingga sore. Ny. S sebagai ibu rumah tangga. Ny. S biasanya mencari rumput di sore hari untuk
kambing yang dimiliki keluarganya. Sedangkan anak bungsunya sekolah di SMK Pelayaran, berangkat pagi dan
pulang sore.

Sistem pendukung keluarga


Yang merawat Tn. R jika sakit yaitu istrinya sendiri. Tn. R mengatakan memiliki tabungan uang yang dapat
digunakan sewaktu- waktu. Jika tiba- tiba perlu uang untuk berobat, Tn. R memakai uang tabungannya. Jarak rumah
ke Puskesmas ± 1 km. Saat ini Tn. R lebih memilih berobat tradisinal, yaitu mengkonsumsi teh hijau.

Pola komunikasi keluarga


Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka dan menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia
sebagai bahasa
sehari- hari. Komunikasi dengan anak yang sudah berkeluarga juga masih lancar, biasanaya anak, menantu dan
cucunya berkunjung ke rumah keluarga Tn. R
Struktur peran (formal dan informal)

Formal
•Tn. R sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya , dismping itu Tn. R
sebagai pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman pada keluarga
•Ny. S berperan sebagai istri dan ibu bagi anaknya, Ny. S sebagai ibu rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi
rumah dan pendidik anaknya
•An. C masih sekolah SMK dan hanya pulang ke rumah di waktu sore.
Informal
•Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi yang lain

Nilai & norma keluarga


Dalam budaya Jawa anak laki-laki harus mempunyai tanggung jawab kepada keluarga, keluarga Tn. R selalu
mematuhi aturan-aturan dan norma yang berhubungan dengan agama dan masyarakat.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Tn.R Ny.S An.Y

Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis Tidak berada di rumah

Tekanan Darah 170/110 mmHg 110/70 mmHg


Nadi 90x/menit 70x/menit
Suhu 37,5 C 36,5 C
RR 23x/menit 20x/menit
BB 61 Kg 42 Kg
Kepala Mesochepal, tidak ada benjolan Mesochepal, tidak ada
benjolan
Rambut Hitam bersih, pendek, terdapat uban Hitam bersih, pendek,
terdapat uban
Kulit Sawo matang, turgor baik Sawo matang, turgor baik
Mata Simetris, konjungtiva ananemis dan sklera Simetris, konjungtiva ananemis dan
anikterik, penglihatan kurang baik, Tn. R sklera anikterik, penglihatan baik
menggunakan kacamata
Hidung Bersih, fungsi penghidung baik Bersih, fungsi penghidung baik
 
Mulut & tenggorokan Bersih, tidak berbau, gigi ada karies, tidak Bersih, tidak berbau, gigi ada yang
ada nyeri telan ompong, tidak ada nyeri telan

 
Telinga Simetris, pendengaran baik, tidak Simetris, pendengaran baik, tidak
menggunakan alat bantu menggunakan alat bantu

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

 
Dada Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing

 
Eliminasi BAB 1x/hr BAB 1x/hr

BAK 4-5x/hr BAK 4-5x/hr


Analisa Data
No Data Fokus Masalah

DS: Ketidakefektifan pemeliharaan


•Ny. S mengatakan bahwa suaminya memiliki tekanan darah kesehatan di keluarga
tinggi, dan vertigo. Ny. S juga mengatakan biasanya mengalami
vertigo
•Tn. R dan Ny. S mengatakan sudah mengerti tentang hipertensi,
karena sudah mendapatkan penyuluhan kesehatan oleh
Mahasiswa STIKes Gombong saat di pengajian, akan tetapi
keluarga Tn.S mengatakan belum mengerti tentang vertigo, yang
diketahui hanyalah pusing berputar- putar.
•Ny. S mengatakan ingin mengetahui tentang vertigo
•Tn. R mengatakan jika vertigo muncul sulit untuk tidur
DO:
•Tn. S tampak memegangi kepala, sesekali mengeluh kepalanya
sakit, mual, lemes
•Saat dikaji Tn. S sesekali mual dan muntah
•TD : 170/110mmHg
•S : 37, 50C
•N : 90x/mnt
2 DS: Anxietas
• Keluarga Tn. R mengatakan sangat khawatir dengan
kondisi Tn. R yang sering sakit- sakitan, terlebih jika Tn. R
kambuh penyakitnya
• Ny. S mengharapkan agar Tn. R sehat kembali dan tidak
kambuh- kambuhan
• Ny. S mengatakan jika Tn. R sakit, amka tidak ada
penghasilan untuk keluarganya
• Ny. S juga mengatakan sering meminjam uang untuk
keperluan biaya sekolah anaknya
DO:
• Saat dikaji Ny. S tampak menangis dan meneteskan air
mata
• Ny. S tampak cemas dan khawatir

Diagnosa Keperawatan:
-Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan di keluarga Tn.R
-Anxietas pada keluarga Tn.R
Skoring Diagnosis Keperawatan(Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan di keluarga Tn. R )
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Kemungkinan 2/2 x 2 Keluarga Tn. R mengatakan masalah hipertensi dan
masalah dapat =2 vertigo dapat di minimalkan dengan mengubah pola hidup
diubah yang sehat, misalkan dari kebiasaan olahraga dan makan-
makanan yang diperbolehkan
•Mudah
•Sebagian
•Tidak dapat

2 Potensi masalah 2/3 x 1 Keluarga Tn. R mengatakan masalah penyakit hipertensi


untuk dicegah = 2/3 dan vertigo ini karena keturunan, jadi sedikit sulit untuk
•Tinggi
•Sedang mencegah timbulnya kekambuhan pada penyakit hipertensi
•Rendah dan vertigo, paling hanya mengubah kebiasaan yang tidak
baik untuk kesehatan, seperti kebiasaan merokok, Tn. R
sekarang sudah tidak merokok “kata Ny. S”
Skoring Diagnosis Keperawatan (Anxietas)

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1 Potensi masalah 3x1 Keluarga Tn. R mengatakan rasa


untuk dicegah = 2/3 khawatir sedikit susah untuk
•Tinggi dihilangkan karena mengingat
•Sedang kondisi Tn. R yang punya sakit
•Rendah keturunan, paling untuk
menenangkan pikiran dengan sholat
dan istirahat

2 Menonjolnya masalah 1 2x1 Keluarga Tn R mengatakan


•Masalah berat, harus =½ kekhawatiran timbul karena penyakit
segera ditangani dan kondisi ekonomi yang dirasakan
•Ada masalah, tetapi keluarga, keluarga bisa berusaha
tidak perlu segera dan berdoa
ditangani
•Masalah tidak
dirasakan
Intervensi Keperawatan
Diagnosis Keperawatan NOC NIC

Data Fokus Diagnosis Hasil Intervensi

DS: Ketidakefektifan 25-01-2022/Selasa Keluarga mampu mengenal masalah:


•Ny. S mengatakan bahwa pemeliharaan Keluarga mampu mengenal masalah 1.1Pendidikan kesehatan proses
suaminya memiliki tekanan kesehatan di tentang pengetahuan kesehatan dan penyakit yang dialami anggota keluarga
darah tinggi, dan vertigo. Ny. keluarga penyakit: 2.1Pendidikan kesehatan tentang diet
S juga mengatakan biasanya 1.Pengetahuan tentang proses penyakit yang tepat
mengalami vertigo 2.Pengetahuan tentang pengaturan diet 3.1Pendidikan kesehatan tentang
•Tn. R dan Ny. S mengatakan 3.Pengetahuan tentang management pengobatan
sudah mengerti tentang penyakit
hipertensi, karena sudah
mendapatkan penyuluhan 26-01-2022/Rabu Keluarga mampu memutuskan untuk
kesehatan oleh Mahasiswa Keluarga mampu memutuskan untuk membantu diri sendiri membangun
STIKes Gombong saat di meningkatkan atau memperbaiki kekuatan, beradaptasi dengan perubahan
pengajian, akan tetapi kesehatan fungsi atau mencapai fungsi yang lebih
keluarga Tn.S mengatakan 1.Kepatuhan perilaku: penyediaan diet tinggi:
belum mengerti tentang 2.Berparisipasi dalam memutuskan 2.1Dukungan membuat keputusan
vertigo, yang diketahui perawatan kesehatan
hanyalah pusing berputar-
putar.
Diagnosis Keperawatan NOC NIC

Data Fokus Diagnosis Hasil Intervensi

DO: 27-01-2022/Kamis
-Tn. S tampak Keluarga mampu merawat anggota keluarga untuk Keluarga mampu merawat anggota
meningkatkan atau memperbaiki kesehatan: keluarga yang sakit dan memberikan
memegangi kepala,
1.Perilaku kepatuhan: menyiapkan diet dengan tepat dukungan terhadap diet:
sesekali mengeluh 2.Perilaku kepatuhan: melakukan aktivitas dengan tepat 1.1Manajemen nutrisi yang tepat untuk
kepalanya sakit, 3.Kemampuan keluarga memberikan perawatan klien
mual, lemes langsung 3.1Dukungan pemberi perawatan
-Saat dikaji Tn. S
sesekali mual dan 28-01-2022/Jumat Keluarga mampu memodifikasi
muntah Keluarga mampu meodifikasi lingkungan : Control lingkungannya dalam hal:
resiko dan keamanan Pencegahan jatuh
-TD : Pengetahuan tentang pencegahan jatuh Managemen lingkungan: rumah yang
170/110mmHg Perilaku pencegahan jatuh aman
-S : 37, 50C Menyiapkan lingkungan yang aman Bantuan pemeliharaan rumah
-N : 90x/mnt
-RR : 23 x/mnt 29-01-2022/Sabtu
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan: Keluarga mampu mmanfaatkan fasilitas
Pengetahuan tentang sumber kesehatan ksehatan:
Perilaku mencari pelayanan kesehatan Panduan pelayanan kesehatan
Mengunjungi fasilitas keshatan
Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Data Fokus Diagnosis Hasil Intervensi

DS: Anxietas 30-01-2022/Minggu Keluarga mampu mengenal


-Keluarga Tn. R mengatakan Domain: Perilaku
sangat khawatir dengan kondisi Keluarga mampu mengenal: 1.1.Memberikan dukungan
Tn. R yang sering sakit- sakitan, pengetahuan kesehatan dan fungsi psikososial dan
terlebih jika Tn. R kambuh perilaku: memfasilitasi perubahan gaya
penyakitnya 1.Hasil yang menggambarkan hidup
-Ny. S mengharapkan agar Tn. R sikap, pemahaman dan tindakan 1.2.Ajarkan cara mengatasi
sehat kembali dan tidak kambuh- terhadap kesehatan dan penyakit penyakit vertigo dengan cara
kambuhan 2.Pengetahuan managemen stress/ latihan fisik vertigo
-Ny. S mengatakan jika Tn. R anxietas
sakit, amka tidak ada 2.1Ajarkan teknik distraksi
penghasilan untuk keluarganya 31-01-2022/Senin relaksasi nafas dalam dan
-Ny. S juga mengatakan sering Keluarga mampu mengambil teknik non farmakologi
meminjam uang untuk keperluan keputusan: lainnya
biaya sekolah anaknya Brpartisipasi dalam membuat Keluarga mampu mengambil
keputusan tentang pemeliharaan keputusan:
kesehatan Dukungan dalam membuat
keputusan
Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Data fokus Diagnosis Hasil Intervensi

DO: 01-02-2022/Selasa Keluarga mampu


•Saat dikaji Ny. S tampak Keluarga mampu merawat merawat
menangis dan Domain III : kesehatan psikososial Level 3:
meneteskan air mata Kelas M: kesejahteraan psikososial Managemen perilaku
•Ny. S tampak cemas dan Hasil yang menggambarkan kesehatan emosi dan
khawatir perspesi
02-02-2022/Rabu
Keluarga mampu dan dapat melakukan pola
hidup sehat
1. Kepatuhan perilaku: mengatur pola makan
2. Mampu memberikan perawatan pada keluarga
03-02-2022/Kamis
Keluarga mampu mengontrol diri
1. Dapat mengontrol adanya masalah
2. Menerapkan pencegahan masalah dalam
keluarga
Implementasi & Evaluasi
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan

1 Ketidakefektifan 1. Membantu pengembangan S :-Pasien mengatakan pusing dan sakit tengkuk sudah berkurang
manajemen pengambilan keputusan mutual dengan -Pasien mengatakan sudah mulai belaja mengikuti saran yang
kesehatan keluarga anggota keluarga, terkait dengan diberikan oleh dokter seperti diet rendah garam, istirahat yang
Tn.M pada Ny.A rencana perawatan pasien cukup, dan tidak stress atau banyak pikiran
2. Mengkolaborasi dengan anggota -Pasien bersedia melakukan kontrol ulang setelah obat yang
keluarga dalam perencanaan dan diberikan oleh dokter habis
pelaksnaan terapi pasien dan perubahan O :- TD: 150/90
gaya hidup. - BB: 60 Kg
3. Membantu anggota keluarga untuk A :- Masalah belum teratasi
mengidentifikasi layanan kesehatan dan P :- Lanjutkan intervensi :
sumber daya masyarakat yang dapa 1. Bantu anggota keluarga untuk mengidentifikasi layanan
digunakan untk meningkatkan status kesehatan dan uber daya masyarakat yang dapat digunakan untuk
kesehatan pasien. meningkatkan status kesehatan pasien.
4. Memfasilitasi diskusi mengenai
bagaimana adaptasi peran keluarga yang I : Berikan edukasi kepada keluarga
sakit,
5. Membantu pasien untuk E: Tingkatkan edukasi terus dalam dukungan keluarga
mengidentifikasi perubahan peran
khusus yang dipergunakan terkait R : Bisa diberikan edukasi dan pantaulah kesehatan anak tersebut.
dengan sakit.
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan

2 Anxietas Implementasi S:
1. Membantu pengembangan pengambilan keputusan mutual dengan Pasien mengatakan sudah mengerti
anggota keluarga, terkait dengan rencana perawatan pasien tentang sudah mengerti tentang
2. Mengkolaborasi dengan anggota keluarga dalam perencanaan dan penyakitnya dari mulai tanda,
pelaksnaan terapi pasien dan perubahan gaya hidup. gejala, pengobatan hingga
3. Membantu anggota keluarga untuk mengidentifikasi layanan komplikasi
kesehatan dan sumber daya masyarakat yang dapa digunakan untk O:
meningkatkan status kesehatan pasien. Tidak terkaji
4. Memfasilitasi diskusi mengenai bagaimana adaptasi peran keluarga A:
yang sakit, Masalah teratasi
5. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perubahan peran khusus P:
yang dipergunakan terkait dengan sakit. Hentikan intervensi
1. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini I:
pada individu, keluarga, atau kelompok sasaran Berikut edukasi kepada keluarga
2. Memanfaatkam sistem dukungan sosial dan keluarga untuk E:
meningkatkan efektifitas gaya hidup atau modifikasi perilaku kesehatan. Tingkatkan terus dalam dukungan
3. Mengidentifikasi kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam keluarga
perawatan pasien. R:
4. Mendorong anggota keluarga psien untuk membantu dalam Bisa diberikan edukasi dan
mengembangkan rencana keperawatan, termaksud hasil yang diharapkan pantaulah kesehatan anak tersebut.
dan pelaksanaan rencana perawatan.
Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi;
perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini
terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai