Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluaga paruh baya merupakan sesorang yang memiliki usia 45 65 tahun.
Pada usia ini merupakan tahap dimana sepasang suami dan istri mempertahankan
hidupnya untuk melaksanakan gaya hidup lebih sehat (Friedman, Bowden & Jones,
2010).
Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa
usia antara 40 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya akan ditandai oleh perubahan
jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik,
sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat. Walaupun dewasa ini banyak yang
mengalami perubahan-perubahan tersebut lebih lambat dari pada masa lalu, namun
garis batas tradisionalnya masih nampak. Meningkatnya kecenderungan untuk
pensiun pada usia 60an sengaja atau tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis
batas antara usia lanjut dengan usia madya (Depkes, 2009).
Keluarga merupakan dua atau lebih yang tinggal disatukan oleh kebersamaan
dan kedekatan emosional maupun mengidentifiksai dirinya sebagai bagian dari
keluarga (Friedman, Bowden & Jones, 2010).
Praktek keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan pemeliharaan
kesehatan masyarakat dengan menekan peningkatan peran serta keluarga dalam
melakukan upaya pencegahan, peningkatan, dan mempertahankan kesehatan. Salah
satu sasaran praktek komunitas adalah keluarga sehingga dikenal dengan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga (Friedman, Bowdem & Jones, 2010).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi asuhan keperawatan keluarga dengan orang tua paruh
baya dan dapat melakukan pelayanan kesehatan kepada keluarga dengan lansia yang
meliputi : pelayanan proventif, promotif, rehabilitatif serta sesuai dengan rencana
keperawatan yang sudah ditentukan.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui pengertian keluarga (dengan orang tua paruh baya)
b) Mengetahui perkembangan keluarga
c) Mengetahui perawatan kesehatan keluarga
d) Mengetahui fungsi keluarga
e) Mengetahui tingkat kemandirian keluarga
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan
tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman,Bowden & Jones, 2010).
Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan hubungan yang erat
antara anggota dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau
unit layanan yang perlu diperhitungkan (Zaidin, 2010).
Jadi Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari suatu masyarakat dimana
bergabung karena suatu ikatan untuk berbagi bersama. Keluarga terdiri dari ayah, ibu,
anak dll.
B. Tahap Perkembangan Keluarga (Tahap VII: Orang Tua Paruh Baya)
1. Pengertian keluarga
Keluaga orang tua paruh baya merupakan sesorang yang memiliki usia 45 65
tahun. Pada usia ini merupakan tahap dimana sepasang suami dan istri
mempertahankan hidupnya untuk melaksanakan gaya hidup lebih sehat.
2. Tugas perkembangan
a. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan kepuasan dan hubungan bermakna antara orang tua yang telah
menua dan anak mereka.
c. Memperkuat hubungan pernikahan.
3. Masalah yang dapat muncul pada tahap perkembangan keluarga
C. Tugas Perawatan Kesehatan Keluarga
Tugas keluarga dalam memelihara kesehatan dapat diuraikan menjadi 5 yaitu :
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Dimana keluarga (dengan lansia) mampu mengenal masalah yang sedang
dialami karena kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Keluarga diupayakan dapat mencari dan memutuskan harus memilih
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Keluarga dapat merawat anggota keluarga saat keluarga (dengan lansia)
mengalami gangguan kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga
Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan
posyandu lansia yang ada disekitar rumah keluarga (Maglaya, 2009).
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif (The Afective Function)
Merupakan suatu fungsi yang utama yaitu untuk mempersiapkan segala sesuatu
tentang hubungan dengan orang lain serta membentuk sifat-sifat manusia dalam diri
anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi dan tempat sosialisasi (Socialitation and social placement function)
Dengan adanya fungsi sosialisasi bisa membantu anak untuk memiliki kehidupan
sosial sebelum meninggalkan rumah dan berhubungan dengan orang lain diluar rumah
3. Fungsi Reproduksi
Fungsi ini memiliki peranan yang penting dimana bertujuan untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan hidup.
4. Fungsi Ekonomis
Keluarga memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi
dan tempat untuk mengembankgan kemampuan individu meningkatkan penghasilna
sebagai syarat memenuhi kebutuhan keluarga
5. Fungsi Perawatan dan Pemeliharaa n Kesehatan
Merupakan fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarganya, agar tetap memiliki produktifitas tinggi dan merupakan tugas sebagai
bagian terpenting dalam bidang kesehatan (Friedman, 2010)
E. Tingkat Kemandirian Keluarga
1. Keluarga Mandiri Tingkat I
a) Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas
b) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan seuai dengan rencana
keperawatan
2. Keluarga Mandiri Tingkat II
a) Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas
b) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan susai dengan rencana
keperawatan
c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
d) Melakukan perawatan sederhana seuai dengan yang dianjurkan
3. Keluarga Mandiri Tingkat III
a) Menerima petugas keperawatan komunitas
b) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
d) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang aktif
e) Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
4. Keluarga Mandiri Tingkat IV
a) Menerima petugas keperawatan komunitas
b) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
d) Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan yang dianjurkan
e) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
f) Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
g) Melaksanakan tindakan promotif secara aktif (Depkes, 2006).
F. Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian Menurut (Friedman, Bowden & Jones, 2010)
a. Data Umum Keluarga
1) Identitas Kepala Kepala
Nama, umur, agama, suku, pekerjaan, pendidikan, alamat.
2) Komposisi Keluarga
Nama anggota keluarga, jenis kelamin, umur, hubungan dengan kepela
keluarga, pekerjaan, pendidikan.
3) Genogram
4) Tipe Keluarga
Mengkaji tentang tipe keluarga dan masalah yang terjadi dengan tipetersebut.
5) Suku Bangsa
Asal suku bangsa, bahasa yang digunakan dirumah, aktivitas keagamaan,
sosial,kebudayaan dan pendidikan (aktivitas ini berada dalam kelompok
kebudayaaan keluarga)
6) Agama dan Kepercayaan
Mengidentifikasi religious : agama yang di anut keluarga, sejauh mana
keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau organisasi keagamaan
lainnya, keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan
keluarga.
7) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Mengidentifikasi kelas sosial keluarga berdasarkan tiga indicator : pekerjaan,
pendidikan, dan pendapatan, status ekonomi, anggota keluarga yang mencari
nafkah, apakah keluarga menerima bantuan atau dana penggganti (jika
demikian apa saja dan dari mana), tanggapan keluarga terhadap pendapatan
dalam keluarga mereka, cara keluarga meliahat diri mereka sendiri dalam
mengelola keuangan.
8) Aktifitas Rekreasi Keluarga
9) Mengkaji aktifitas rekreasi dalam keluarga.
b. Riwayat tahap perkembangan keluarga
Mengkaji tahap perkembangan keluarga saat ini, sejauh mana keluarga
memenuhi tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan saat ini,
riwayat keluarga dari lahir hingga saat ini termasuk riwayat perkembangan dan
kejadian serta pegalaman kesehatan (perceraian, kematian, kehilangan, dll).
c. Pengkajian Lingkungan
Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari
pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga komunitas
yang lebih besar tempat keluarga tinggal.
1) Karakteristik rumah
Tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa rumah, dll) keluarga memiliki
rumah sendiri atau menyewa rumah.uraikan kondisi rumah (interior maupun
eksterior rumah), di dapur amati suplai air minum, sanitasi, adekulasi lemari
es. Kaji kamar mandi amati sanitasi, air, fasilitas toilet ada tidaknya sabun dan
handuk. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah.Amati keadaan umum
kebersihan dan sanitasi rumah.Kaji perasaan puas atau tidak puas dari anggota
keluarga secara keseluruhan dengan pengaturan/penataan rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas
Kaji karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih besar,
tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota,antarkota), kondisi jalan di
lingkungan (terplihara, rusak, tidak terpelihara, sedang dalam perbaikan), kaji
masalah yang berkaitan dengan kemacetan lalu lintas, kaji adanya masalah
polusi udara, suara, atau air. Kaji karakteristik demografi dari lingkungan
dengan komunitas, pelayanaan kesehatan dan pelayanaan dasar apa saja yang
ada di komunitas, kaji kemudahan akses sekolah di lingkungan dan komunitas.
kaji tersedianya transportasi umum. kaji adanya insiden kejahatan di
lingkungan dan komunitas merupakan masalah keamanan yang serius atau
tidak.
3) Mobilitas geografis keluarga
Kaji berapa lama keluarga tingga di wilayah tersebut, adakah riwayat
mobilitas geografis dari keluarga, dari mana keluarga tersebut berpindah atau
bermigrasi.
4) Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas
Kaji adakah anggota keluarga yang menggunakan pelayanaan komunitas atau
lembaga pelayanan yang di kenal di komunitas, seberapa sering dan sejauh
mana mereka menggunakan pelayanan tersebut.Kaji perasaan keluarga tentang
kelompok atau organisasi yang memberikan bantuan kepada keluarga atau
yang berkaitan dengan keluarga dan kaji pandangan keluarga memandang
komunitasnya.
d. Struktur keluarga
1) Pola/cara komunikasi keluarga
Kaji seberapa sering komunikasi fungsional dan disfungsional di gunakan, kaji
pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan di dalam keluarga dan subsistem
keluarga.kaji frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam
jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan. Kaji proses
disfugsional yang terlihat dalam pola komunikasi.
2) Struktur kekuasaan
Mengkaji hasil akhir kekuasaan: dalam keluarga siapa yang membuat
keputusan atau siapa yang memegang kata terakhir. Mengkaji proses
pengambilan keputusan : adakah teknik-teknik khusus yang digunakan untuk
membuat keputusan di dalam keluarga dan sejauh mana teknik-teknik itu
digunakan.
3) Struktur peran
a) Struktur peran formal
Menguraikan peran-peran formal yang dilakukan setiap anggota keluarga,
apakah peran ini dapat diterima oleh anggota keluarga dan konsiste dengan
harapan keluarga. adakah terdapat fleksibelitas dalam peran jika di
butuhkan.
b) Struktur peran informal
Menguraikan adakah peran peran informal atau peran samar yang terdapat
di keluarga, siapa yang menjalani peran tersebut dan apa tujuan kehadiran
dari peran-peran yang di identifikasi sebagai peran samar/informal, adakah
peran informal yang disfungsional pada keluarga atau anggota keluarga
dalam jangka waktu yang lama dan adakah pengaruh pada orang yang
menjalankan peran tersebut.
4) Nilai dan norma keluarga
Menguraikan seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi di dalam
keluarga, nilai yang dianut secara disadari atau tidak disadari, menguraikan
adakah konflik nilai dalam keluarga dan menguraikan tentang nilai-nilai
keluarga yang mempengaruhi status kesehatan keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Menjelaskan tentan bagimana keluarga saling asuh, dan mengidentifikasi
sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung, adakah terdapat
perasaan keakraban dan kiintiman di antara lingkungan hubungan keluarga
dan adakah mereka menunjukan kasih sayang satu sama lain dan
mengidentifikasi satu sama lain ikatan atau kedekatan.
2) Fungsi sosialisasi
Menjelaskan tentang praktik keluarga dalam memebesarkan anak dalam isu
pengendalian prilaku, otonomi dan ketergantungan, member dan menerima
cinta, seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk
sebuah bentuk keluarga dan situasi tertentu, siapa yang menerima tanggung
jawab untuk peran membesarkan anak atau sosialisasi apakah fungsi tersebut
di pikul bersama.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjalaskan tentang keyakinan, nilai dan prilaku kesehatan, definisi keluarga
mengenai sehat-sakit, status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit
yang dirasa, Kebiasaan tidur dan beristirahat keluarga, praktik penggunaan
obat terapeutik dan penenang alcohol serta tembakau di keluarga, peran
keluarga dalam praktik perawatan diri adakah terapi komplementer dan
alternative yang digunakan keluarga, layanan perawatan kesehatan yang
diterima, perasaan dan persepsi mengeni pelayanan kesehatan.
4) Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek
Menjelaskan tentang stressor baik stressor jangka panjang maupun stressor
jangka pendekyang pernah dialami keluarga, kekuatan yang mengimbangi
stressor itu, dan bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut.
b) Strategi Koping
Menjelaskan reaksi keluarga terhadap stressor yangsedang dialami, sejauh
mana keluarga menggunakan strategi koping internal maupun eksternal.
c) Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan tentang strategi koping disfungsional yang pernah digunakan
keluarga, adakah terdapat tanda-tanda disfungsional dalam keluarga.
2. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1) Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
2) Kesiapan meningkatkan manajemen Kesehatan
3) Perilaku kesehatan cenderung beresiko

Menyusun Prioritas
Menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi bersama yang dirancang untuk
mencapai tujuan.Faktor penetapan prioritas perasaan peka terhadap klien dan efek
terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.
Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :

NO KRITERIA SKOR BOBOT

1 Sifat masalah
Aktual (Tidak/kurang sehat) 3
Ancaman kesehatan 2 1
Keadaan sejahtera 1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah


Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0

3 Potensi masalah untuk dicegah


Tinggi 3
Sedang 2 1
Rendah 1

4 Menonjolnya masalah

Masalah berat, harus segera ditangani 2

Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1 1


ditangani

Masalah tidak dirasakan 0

Skoring :

Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga


Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
a) Kriteria 1
Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena
yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan
oleh keluarga.
b) Kriteria 2
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya
faktor-faktor sebagai berikut :
1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani
masalah
2) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
3) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
4) Sumberdaya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat
dan dukungan masyarakat
c) Kriteria 3
Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
1) Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
2) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
4) Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah.
d) Kriteria 4
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih
dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.

3. Planning

No Dx Kep NOC NIC


1. Ketidakefektifan 1. Mengenal : Pengetahuan 1. Pendidikan Kesehatan
Pemeliharaan Promosi Kesehatan (1823). (5510).
Kesehatan 2.Memutuskan: Pembuatan 2. Pemeliharaan proses
(00099) Keputusan (0906). keluarga (7130).
3.Merawat: Perilaku Promosi 3. Dukungan keluarga
Kesehatan (1602). (7140).).
4. Memodifikasi : Fungsi 4. Konseling (5240).
Keluarga (2602).
5.Memanfaatkan: Penerimaan
status Kesehatan (1300).
2. Kesiapan 1. Mengenal : Perawatan 1. Pendidikan Kesehatan
Meningkatkan langsung (2205). (5510).
manajemen 2.Memutuskan: Koping 2. Pemeliharaan proses
Kesehatan (1302). keluarga (7130).
(00162) 3.Merawat: Dukungan 3. Terapi keluarga (7150).
keluarga selama perawatan 4. Peningkatan Keterlibatan
(2609). keluarga (7110).
4. Memodifikasi : Fungsi 5. Konseling (5240).
Keluarga (2602).
5.Memanfaatkan:
Normalisasi keluarga (2604).

3. Perilaku 1. Mengenal : Pengetahuan 1. Pendidikan Kesehatan


Kesehatan Promosi Kesehatan (1823). (5510).
Cenderung 2.Memutuskan: Partisipasi 2. Peningkatan Peran (5370).
Beresiko dalam keputusan perawatan 3. Terapi keluarga (7150).
(00188) kesehatan (1606). 4. Konseling (5240).
3.Merawat: perilaku patuh:
diet yang sehat ().
4. Memodifikasi : Fungsi
Keluarga (2602).
5.Memanfaatkan: iklim sosial
krluarga (2601).

4. Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan
perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya.

5. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi dengan
criteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Kerangka
kerja valuasi sudah terkandung dalam rencana perawatan jika secara jelas telah
digambarkan tujuan perilaku yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai
criteria evaluasi bagi tingkat aktivitas yang telah dicapai (Friedman, Bowden &
Jones, 2010).

Anda mungkin juga menyukai