Anda di halaman 1dari 27

ASKEB KELUARGA

Lely Khulafa’ur Rosidah, S.ST.,MKes


TIPE KELUARGA
a. Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (Extended Familly), adalah keluarga
inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan
sebagainnya.
c. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga
yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga
inti.
d. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga
yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang
yang menjadi satau tanpa pernikahan tetapi
membentuk satu keluarga.
Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga
(SIFAT)
a. Patriakal, yang dominan memegang kekuasaan
dalam keluarga adalah pihak ayah.
b. Matriakal, yang dominan memegang kekuasaan
dalah keluarga adalah pihak ibu.
c. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan
dalam keluarga adalah pihak
ayah dan ibu.
Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan situasi tertentu. Menurut
(Effendi, 1998) peranan dalam keluarga adalah:
a. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak,
pecari nafkah, pendidik, pelindung, kepala
keluarga, anggota dari kelompok sosialnya, anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus
rumah tangga, mengasuh dan pendidik, pelindung dari
salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masnyarakat dari lingkungannya,
pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat
perkembangan baik fisik, mental maupun spiritial.
Fungsi Keluarga
Fungsi biologis
a.
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan
anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan
merawat anggora keluarga.
b. Fungsi psikologis : Memberikan kasih sayang dan rasa
aman & Memberikan kasih sayang diantara anggota
keluarga.
c. Fungsi sosial :Membina sosialisasi pada anak &
Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan
anak.
d. Fungsi ekonomi : Pengaturan penggunaan penghasilan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Mencari
sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga
dimasa yang akan datang.
e. Fungsi Pendidikan :Menyekolahkan anak untuk membekali
pendidikan, ketrampilan dan membentuk perilaku sesuai
bakat dan minat yang dimilikinya, Mempersiapkan anak
untuk kehidupan dewasa yang akan datang, memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa, Mendidik anak sesuai
tingkat perkembangannya.
Gambaran Keluarga Sehat

a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat


fisik, mental maupun sosial.
b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan
atau unit pelayanan kesehatan bila timbul
masalah kesehatan pada salah satu anggota
keluarga.
c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan
sederhana untuk P3K.
d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang
sehat.
e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga
dan masyarakat.
Konsep Manajemen Asuhan
Keluarga
 Dalam memecahkan masalah pasiennya,
bidan menggunakan manajemen yaitu suatu
metode yang digunakan oleh bidan dalam
menentukan dan mencari langkah-langkah
pemecahan masalah serta melakukan
tndakan untuk menyelamatkan pasiennya
dari gangguan kesehatan.
Langkah-langkah kebidanan komunitas:

1. Identifikasi masalah
 Dalam identifikasi masalah bidan melakukan
pengumpulan data berdasarkan sumber data,
pengumpulan dilakukan secara langsung di
masyarakat (data subyektif) dan secara tidak
langsung (data obyektif).
 Data subyektif didapat dari informasi yang
langsung diterima dari masyarakat melalui
wawancara. Data obyektif adalah data yang
diperoleh dari hasil observasi pemeriksaan dan
penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.
 Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam
pengumpulan data ini adalah pengumplan data
tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan
data keluarga sebagai sasaran pemeriksaan.
Langkah-langkah kebidanan komunitas.....

2. Data Desa
Data desa meliputi:
a. Wilayah desa (Luas, keadaan geografi, jarak desa dan
fasilitas kesehatan pemeriksaan).
b. Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah keluarga,
mata pencaharian, pertumbuhan penduduk, dinamika
penduduk).
c. Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka
kesaktan ibu, anak dan balita).
d. Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah
jamban keluarga, pembuangan sampah dan kotoran,
pembuangan tinja dan kondisi tinja).
e. Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita,
organisasi dari lembaga swadaya masyarakat yang ada,
media komunikasi yang dimiliki masyarakat).
f. Data keluarga
g. Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan
balita.
h. Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan,
pembuangan sampah dan kotoran).
Langkah-langkah kebidanan komunitas.....

3. Analisa dan Perumusan Masalah


Setelah data dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat
dengan ditetapkan masalah kesehatan lingkungan di
komunitas.
a. Analisis
Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul
dan mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga
ditemukan berbagai masalah, melalui proses analisis
ditemukan jawaban tentang hubungan antara penyakit atau
kasus kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya
(perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor keturunan
yang berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil
analisi. Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama
dan penyebabnya serta masalah potensial.

Langkah-langkah kebidanan komunitas.....

4. Rencana dan Tindakan


Bila sudah diketahui masalah utama kesehatan lingkungan
serta penyebannya, maka disusun rencana dan tindakan yang
dilakukan. Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang
disusun:
a. Rencana
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di
komunitas dapat dibagi menjadi tujuan, rencana
pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk pencapaian tujuan
tersebut perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana
pelaksanaan.
Langkah-langkah kebidanan komunitas.....

Di dalam pelaksanaan mencakup:


1) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
2) Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan
pada keluarga.
Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan
kriteria keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam
rencana evaluasi tercakup:
1) Tingkat kesehatan lingkungan.
2) Frekuensi penyuluhan.
3) Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
Langkah-langkah kebidanan komunitas.....

b. Tindakan
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor
perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap
lingkungan kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat,
bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan
juga menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan
evaluasi.
Langkah-langkah kebidanan komunitas.....

5. Evaluasi
 Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan
kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan
yang ditetapkan.
 Suatu pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi
menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
 Bila tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji
kembali penyebabnya.
 Bila kegiatan berhasil mencapai tujuan maka
identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan
terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan
tersebut.
TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN KELUARGA
Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada 3 kelompok
masalah besar, yaitu :
1. Ancaman Kesehatan
Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan
terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam
mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk dalam ancaman
kesehatan adalah :
a. Penyakit keturunan, seperti : Asma Bronkhiale, DM dsb
b. Keluarga / anggota keluarga yang menderita penyakit menular , seperti
: TBC, Gonorhoe, Hepatitis dsb
c. Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga. Seperti anak terlalu banyak
sedangkan penghasilan keluarga kecil
d. Risiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya Benda tajam
diletakkan sembarangan, tangga rumah terlalu curam.
TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN KELUARGA..
e. Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing
anggota keluarga
f. Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress, antara
lain : Hubungan keluarga yang kurang harmonis, Hubungan
orang tua dan anak tegang, Orang tua yang tidak dewasa
g. Sanitasi lingkungan buruk, diantaranya :
 Ventilasi dan penerangan rumah kurang baik
 Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat
 Tempat pembuangan tinja mencemari sumber air minum
 Sekolah / tempat pembuangan air limbah yang tidak
memenuhi syarat
 Sumber air minum tidak memenuhi syarat
 Kebisingan
 Polusi Udara
TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN KELUARGA..
h. Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan :
 Merokok
 Minuman keras
 Tidak memakai alas kaki
 Makan obat tanpa resep
 Kebiasaan makan daging mentah
 Hypiene personal kurang
i. Sifat Kepribadian yang melekat, misalnya pemarah
j. Riwayat persalinan sulit
k. Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya anak
wanita memainkan peranan ibu karena meninggal, anak
laki-laki memainkan peranan ayah
l. Imunisasi anak tidak lengkap
TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN KELUARGA...
2. Kurang / Tidak sehat
 Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan.Yang
termasuk di dalamnya adalah :
 Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosa
 Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai
dengan pertumbuhan normal
3. Situasi Kritis
 Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau
keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal
sumber daya keluarga. Yang termasuk dalam situasi krisis
adalah :
 Perkawinan
 Kehamilan
 Persalinan
 Masa Nifas
 Menjadi orang tua
 Penambahan anggota keluarga, misalnya BBL
 Abortus
 Anak masuk sekolah
 Anak remaja
 Kehilangan pekerjaan
 Kematian anggota keluarga
 Pindah rumah
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN KELUARGA

Setelah menentukan masalah atau diagnosis, langkah


selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah kesehatan
keluarga.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah adalah
sebagai berikut :
1. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan keperawatan
yang ditemukan dalam keluarga dapat diatasi sekaligus
2. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat
mengancam kehidupan keluarga, seperti masalah penyakit
3. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga
terhadap asuhan keperawatan yang akan diberikan
4. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang
mereka hadapi
5. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan
masalah kesehatan/keperawatan keluarga
6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.
KRITERIA PRIORITAS MASALAH
A. Sifat Masalah
Dikelompokkan menjadi :
1. Ancaman Kesehatan
2. Keadaan sakit atau kurang sehat
3. Situasi Krisis
B. Kemungkinan Masalah Dapat dirubah
Adalah kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi
masalah atau mencegah masalah bila dilakukan
intervensi kesehatan
C. Potensi Masalah Untuk dicegah
Adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul
dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan
kesehatan
D. Masalah yang menonjol
Adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah
dalam hal beratnya dan mendesaknya untuk diatasi
melalui intervensi
Skala Prioritas Dalam Menyusun
Masalah Kesehatan Keluarga
No. Kriteria Nilai Bobot
1. Sifat Masalah : 1
Skala : 3
– Tidak/kurang sehat 2
– Ancaman Kesehatan 1
– Krisis

2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2


Skala : 2
– Dengan mudah 1
– Hanya sebagian 0
– Tidak dapat

3. Potensi masalah untuk dicegah : 1


Skala : 3
– Tinggi 2
– Cukup 1
– Rendah

4. Menonjolnya masalah : 1
Skala : 2
– Masalah berat, harus ditangani 1
– Masalah tidak perlu segera ditangani 0
– Masalah tidak dirasakan
Skala Prioritas Dalam Menyusun Masalah Kesehatan
Keluarga...

Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan
dengan bobot
Skor yang didapat x Bobot
Angka Tertinggi
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk
seluruh bobot.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN
PRIORITAS

1. Sifat Masalah :
Dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling
besar diberikan kepada keadaan sakit atau pertumbuhan
anak yang tidak sesuai dengan usia, kemudian kepada
hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan
selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga
dimana terjadi situasi yang menuntut penyesuaian
dalam keluarga.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN PRIORITAS...

2. Kemungkinan masalah dapat diubah , faktor-faktor


yang mempengaruhi adalah sebagai berikut :
a. Pengetahuan, teknologi dan tindakan-tindakan untuk menangani
masalah
b. Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik (sarana dan prasarana),
keuangan dan tenaga
c. Sumber daya perawatan : dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan
waktu
d. Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat (Posyandu, Polindes) dan sokongan masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN PRIORITAS...

3. Potensi masalah untuk dicegah, faktor-faktor yang


perlu diperhatikan adalah :
a.Kepelikan/ kesulitan masalah, yang berhubungan
dengan beratnya penyakit atau masalah yang
menunjukkan kepada prognosa dan beratnya masalah
b.Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka
waktu masalah itu ada atau jangka waktu terjadinya
masalah. Lamanya masalah berhubungan erat dengan
beratnya masalah yang meninmpa keluarga dan potensi
masalah untuk dicegah.
c.Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan adalah
tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki atau
mencegah masalah dalam rangka meningkatkan status
kesehatan keluarga.
d.Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang
sangat peka menambah potensi untuk mencegah
masalah.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN PRIORITAS...

4. Untuk kriteria keempat yaitu menonjolnya masalah,


perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.
 Nilai skore yang tertinggi yang terlebih dahulu
dilakukan intervensi keperawatan keluarga.


T
K
E
A
R
S
I
I
M
H
A

Anda mungkin juga menyukai