Anda di halaman 1dari 8

EPIDEMOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Kelenjar Tiroid

Kelompok 1 :

ANNISA ANDIANI PUTRI


DENI YATI
DILA PERMATASARI
DUDIT TRIYANTO
PUTRI WIDIAWATI ZALFA
YULTHAVIATI

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
Jl. Rawa Buntu No 10, BSD City, Serpong Tangerang Selatan,
Banten, 2023
KELENJAR TIROID

A. Definisi Kelenjar Tiroid


Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin tubuh. Fungsi dari kelenjar tiroid
adalah menghasilkan hormon yang berguna dalam mengontrol organ tubuh manusia. Apabila
kelenjar tiroid ini tidak berfungsi dengan baik, maka akan berdampak buruk terhadap sistem
metabolisme tubuh. Ketika kelenjar tiroid menghasilkan banyak hormon tiroid akan merasa
lelah dan mengalami peningkatan denyut jantung. Di sisi lain, kelenjar tiroid yang terlalu
sedikit menghasilkan hormon tiroid, akan menyebabkan kelelahan, merasa kedinginan hingga
naiknya berat badan.
Kelenjar tiroid yang berfungsi dengan baik akan berdampak positif bagi sistem
metabolisme tubuh.. Sebaliknya, kelenjar tiroid yang tidak berfungsi dengan baik akan
menyebabkan penyakit kelenjar tiroid. Penyakit kelenjar tiroid dibagi menjadi dua, yaitu
hipertiroidisme dan hipotiroidisme.

B. Gambaran Klinis
Kebanyakan penderita datang disebabkan oleh karena pembesaran tiroid atau
dijumpainya nodul atau beberapa nodul. Untuk alasan yang tidak diketahui, kebanyakan
penderita adalah perempuan. Usia tidaklah begitu penting oleh karena lesi-lesi malignan
dapat ditemukan pada usia yang sangat muda hingga yang sangat tua. Meskipun demikian,
hal yang penting diketahui adalah telah berapa lama kelainan tersebut dijumpai dan apakah
pertumbuhannya lambat, cepat atau timbul secara tiba-tibaInformasi ini merupakan
diagnostik yang signifikan karena nodul atau massa multipel yang tumbuh perlahan sedikit
sekali yang menjadi malignan dibandingkan dengan pembesaran nodul soliter yang
berkembang dengan cepatUkuran yang bertambah dengan tiba-tiba dapat diduga sebagai
hemorrhage.
Biasanya nodul tiroid tidak disertai rasa nyeri, apabila ditemukan nyeri diagnosis banding
yang harus dipertimbangkan adalah tiroiditis akut, kista dengan acute hemorrhage, tiroiditis
subakut atau De Quervain, infark tumor sel Hurtle (jarang) dan tiroiditis HashimotoSebagian
besar keganasan pada tiroid tidak memberikan gejala yang berat, kecuali jenis anaplastik
yang sangat cepat membesar bahkan dalam hitungan minggu. Pada pasien dengan nodul
tiroid yang besar, kadang disertai dengan adanya gejala penekanan pada oesofagus dantrakea
C. Gejala Klinis
a. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah penyakit yang muncul karena kelenjar tiroid terlalu aktif.
Akibatnya, kelenjar tiroid menghasilkan banyak hormon tiroksin. Hormon tiroksin
yang terlalu tinggi ini akan menyebabkan gangguan pada tubuh seperti:
 Rasa gelisah yang berlebihan
 Jantung berdebar kencang
 Kontrol emosi yang buruk
 Sulit tidur
 Rambut mudah rontok
 Mengalami kelemahan pada otot
 Berat badan turun
 Mudah berkeringat

b. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah penyakit kelenjar tiroid yang muncul karena produksi kelenjar
tiroksin terlalu sedikit. Hipotiroidisme bisa disebabkan karena adanya kerusakan
akibat radiasi atau riwayat operasi untuk mengangkat kelenjar tiroid. Produksi
hormon tiroid yang terlalu sedikit akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh,
seperti:
 Mengalami kelelahan yang berlebihan
 Kulit terasa kering
 Sering lupa
 Mengalami masalah pencernaan
 Naiknya berat badan secara cepat
 Denyut jantung lambat
 Gangguan mental seperti depresi
c. Penyakit gondok
Gondok adalah pembengkakan kelenjar tiroid yang umumnya menyebabkan benjolan
pada leher. Selain benjolan yang menjadi gejala utamanya, penderita penyakit ini juga
bisa mengalami perubahan suara, kesulitan bernapas dan menelan, serta rasa sesak
pada tenggorokan.
d. Kanker tiroid
Kanker tiroid adalah penyakit tiroid yang terjadi akibat munculnya jaringan kanker
pada kelenjar tiroid.
D. Klasifikasi
Klasifikasi kanker tiroid (Paschke et al, 2017).
a. Benigna
1. Follicular adenoma
2. Lain – lain = hurtle cell adenoma, teratoma
b. Maligna
1. Follicular carcinoma
2. Medullary carcinoma
3. Papillary carcinoma
4. Anaplastic carcinoma
c. Nonepithelial tumors
d. Malignant lymphomas
e. Miscellaneous tumors
f. Secondary tumors
g. Unclassified tumors
h. Tumor-like lesion

E. Jenis Penyakit/Gangguan Tiroid


Menurut kelainan bentuknya, gangguan tiroid dapat dibedakan dalam 2 bentuk :
 Difus; Pembesaran kelenjar yang merata, bagian kanan dan kiri kelenjar sama-sama
membesar dan disebut struma difusa (tiroid difus).
 Nodul; Terdapat benjolan seperti bola, bisa tunggal (mononodosa) atau banyak
(multinodosa), bisa padat atau berisi cairan (kista) dan bisa berupa tumor jinak/ganas.

F. Penyebab
Faktor Risiko Penyakit/ GangguanTiroid; Faktor-faktor yang dapat mencetuskan penyakit
gangguan tiroid adalah :
 Kekurangan yodium (iodium)
 Umur; Usia diatas 60 tahun maka semakin berisiko terjadinya hipotiroid atau
hipertiroid.
 Jenis Kelamin; Perempuan lebih berisiko terjadi gangguan tiroid.
 Genetik; Di antara banyak faktor penyebab auto-imunitas terhadap kelenjar tiroid,
genetik dianggap merupakan faktor pencetus utama.
 Merokok; Merokok dapat menyebabkan kekurangan oksigen di otak dan nikotin
dalam rokok dapat memacu peningkatan reaksi inflamasi.
 Stress; Stress juga berkolerasi dengan antibodi terhadap antibodi TSH-reseptor.
 Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan autoimun; Riwayat penyakit
keluarga yang ada hubungan dengan kelainan autoimun merupakanfaktor risiko
hipotiroidisme tiroiditis autoimun.
 Zat kontras yang mengandung iodium; Hipertiroidisme terjadi setelah mengalami
pencitraan menggunakan zat kontras yang mengandung lodium.
 Obat-obatan yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit tiroid; Amiodaron,lithium
karbonat, aminoglutethimide, interferon alfa, thalidomide, betaroxine, stavudine.
 Lingkungan; Kadar iodium dalam air kurang.

G. Diagnosis Penyakit
Diagnosis penyakit tiroid membutuhkan pemeriksaan yang detail. Dokter akan terlebih
dahulu akan menanyakan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari
penyebabnya, salah satunya adalah dengan memeriksa benjolan di leher. Selanjutnya, dokter
akan melakukan pemeriksaan penunjang, antara lain:
a) Tes darah
Tes darah bertujuan untuk mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid dengan mengukur kadar
hormon tiroid dan TSH (thyroid-stimulating hormone). Melalui tes ini, dokter dapat
mengetahui apakah pasien menderita hipertiroidisme atau hipotiroidisme.
b) Pemindaian
Selain tes darah, dapat juga dilakukan pemindaian melalui USG tiroid atau nuklir
tiroid. Melalui pemeriksaan tersebut, dapat diketahui ukuran dan jenis benjolan yang
dialami pasien.
c) Biopsi
Jika diduga penyakit tiroid yang diderita adalah kanker tiroid, dokter dapat
menyarankan pasien menjalani biopsi. Biopsi dilakukan untuk mengambil sampel
jaringan tiroid dan dianalisis di laboratorium.

H. Pengobatan
Jenis pengobatan penyakit tiroid tergantung pada jenis dan penyebabnya. Ada tiga cara yang
biasanya dilakukan dalam penanganan penyakit tiroid, yaitu:
1. Obat-obatan
Obat-obatan yang diberikan tergantung pada jenis penyakit tiroid yang dialami.
Fungsi obat-obatan tersebut umumnya adalah untuk:
 Menggantikan hormon tiroid dalam tubuh pada hipotiroid
 Menurunkan produksi hormon tiroid dalam tubuh pada hipertiroid
 Menghancurkan sel-sel tiroid
Pemberian obat-obatan juga bertujuan untuk mengatasi gejala lain yang timbul,
seperti menurunkan detak jantung yang meningkat.
2. Terapi iodium radioaktif
Terapi iodium radioaktif atau nuklir tiroid dilakukan dengan menyuntikkan iodium
radioaktif ke dalam tubuh. Iodium ini akan diserap oleh kelenjar tiroid kemudian
menghancurkan jaringan tiroid yang tidak normal.
3. Operasi
Operasi yang umum dilakukan untuk mengatasi penyakit tiroid adalah operasi
pengangkatan kelenjar tiroid atau tiroidektomi. Prosedur ini dilakukan untuk
mengangkat kelenjar tiroid yang membesar atau benjolan yang terdapat di dalam
kelenjar.
Beberapa jenis penyakit tiroid memerlukan terapi kombinasi dan penderitanya
mungkin perlu menjalani pengobatan seumur hidup. Meski demikian, dengan
pengobatan yang tepat, penyakit tiroid tidak akan membahayakan nyawa.

I. Prognosis
Komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit tiroid tergantung pada jenis dan penyebabnya,
antara lain:
1. Krisis tiroid
Krisis tiroid terjadi jika hipertiroidisme tidak ditangani dengan baik. Akibatnya, kadar
hormon tiroid dalam tubuh menjadi tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan organ
tubuh bekerja dengan cepat sehingga memicu kegagalan fungsi organ. Krisis tiroid
merupakan kondisi darurat yang perlu segera ditangani.
2. Koma miksedema
Koma miksedema terjadi ketika hipotiroidisme yang tidak ditangani dengan baik
memengaruhi fungsi otak. Sama seperti krisis tiroid pada hipertiroidisme, koma
miksedema pada penderita hipotiroidisme perlu segera ditangani.

J. Pencegahan
Setiap penyakit selalu ada upaya pencegahan, begitu juga dengan penyakit kelenjar tiroid.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat mencegah munculnya penyakit kelenjar tiroid
berdasarkan referensi dokter:
 Rutin mengonsumsi makanan mengandung yodium seperti ikan, susu, telur atau
menambahkan garam meja beryodium ke makanan.
 Mengonsumsi makanan tinggi kalsium. Kondisi hipertiroidisme menyebabkan tubuh
sulit untuk menyerap kalsium tubuh. Hal ini akan berdampak buruk pada tubuh dan
berisiko menyebabkan penyakit lain seperti osteoporosis.
 Mengonsumsi suplemen selenium. Selenium adalah nutrisi yang memiliki peran
penting dalam menjaga kesehatan kelenjar tiroid.
 Berhenti merokok. Banyak penyakit yang timbul karena kebiasaan merokok. Oleh
karena itu, berhenti merokok akan mencegah Anda dari penyakit kelenjar tiroid dan
penyakit lainnya.
 Rutin memeriksakan kesehatan diri ke dokter.
Menurut P2PTM; Kemetreian Kesehatan RI; untuk mencegah penyakit tiroid maka hindari
makanan sbb :
1. Aspartam: Pemanis buatan aspartame telah dikaitkan dengan penyakit Graves, dan
banyak gangguan autoimun lainnya. Zat kimia dalam aspartam dapat menyebabkan
reaksi imun dalam tubuh, sehingga terjadi produksi antibodi tiroid dan peradangan
tiroid.
2. Kedelai: Kedelai mengandung isoflavongoitrogen, adalah senyawa yang mengganggu
kemampuan kelenjar tiroid bekerja optimal untuk menyerap yodium.
3. Gluten: Gluten juga merupakan goitroge. Selain itu, ini juga dapat memicu respons
autoimun dalam tubuh jika Anda sensitif. Makanan dengan gluten meliputi gandum,
barley, rye, dan sebagian besar makanan olahan lain.
SUMBER
https://ciputrahospital.com/bahaya-gangguan-kelenjar-tiroid/
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/penyakit-tiroid-gejala-penyebab-dan-
pencegahannya
https://www.alodokter.com/penyakit-tiroid
https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/mengenal-gangguan-kelenjar-tiroid
Buku Kanker, Karsinogen dan Limbah Karsinogenik Penerbit: Graha Ilmu
Penulis:Muhartono Tahun Terbit: 2020 Isbn: 978-623-228-711-2

Anda mungkin juga menyukai