NIM : G1A117021
DIABETES MELITUS
A. Pengertian
Diabetes Melitus adlah suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya.
B. Gejala
Gejala Khas :
Poliuria : Sekresi urin yang berlebihan
Polidipsia : Rasa haus dan pemasukan cairan berlebihan dan kronik
Polifagia : Makan berlebihan
Berat badan menurun tanpa sebab
Lemas, kesemutan, luka yang sulit sembuh, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi
(pria) dan pruritus vulva (wanita).
C. Kriteria Diagnosis
1. Gejala klasik DM dan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu (plasma vena) 200
mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari
tanpa memperhatikan waktu makan terakhir, atau
2. Kadar gula darah puasa (plasma vena) 126 mg/dl.
Puasa artinya pasien tidak mendapat ikalori tambahan sedikitnya 8 jam, atau
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl.
TTGO dilakukan dengan Standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara
dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
D. Faktor Resiko
1. Riwayat diabetes dalam keluarga
2. Umur terutama kelompok usia dewasa tua (>45 tahun)
3. Obesitas
4. Tekanan darah tinggi
5. Dyslipidaemia (HDL250 mg/dl)
6. Toleransi glukosa terganggu
7. Kurang aktivitas
8. Riwayat DM pada kehamilan
E. Tipe Diabetes Melitus
1. Diabetes Melitus Tipe 1
Pada Diabetes Melitus Tipe satu dikenal dengan Diabetes tergantung Insulin.
Diabetes Tipe 1 disebabkan karena kerusakan sel beta , yang disebabkan
autoimunitas atau idiopatik.
2. Diabetes Melitus Tipe 2
NAMA : FANI NADILA
NIM : G1A117021
KELAINAN TIROID
A. HIPERTIROID
a. Pengertian
Hipertiroidisme adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara
berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah.
b. Gejala
• Jantung berdebar
• Gelisah
• Tidak tahan panas
• Banyak keringat
• Cepat lelah
• Berat badan menurun drastis walaupun jumlah makan biasa
• Sulit tidur
• Jantung berdebar
• Cepat emosi
• Gemetar
• Telat haid
• Mencret
• Mata melotot
c. Diagnosis
• Melakukan pemeriksaan terhadap tanda dan gejala yang timbul.
Gejala hipertiroidisme dapat seperti pasien mengeluh lelah, gemetar, tidak
tahan panas, keringat berlebih, berat badan menurun sementara nafsu makan
meningkat, palpitasi, takikardi, diare, dan kelemahan atau atrofi otot.
Manifestasi ekstratiroidal dapat ditemukan seperti oftalmopati daninfiltrasi
kulit lokal yang terbatas pada tungkai bawah biasanya
• Riwayat Keluarga
Apakah ada riwayat keluarga yang memiliki penyakit yang sama atau
memiliki penyakit yang berhubungan dengan autoimun.
• Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat terlihat jelas manifestasi ekstratiroidal yang
berupa oftalmopati yang ditemukan pada 50-80% pasien yang ditandai dengan
mata melotot, fissura paplebra melebar, kedipan berkurang, lid lag
(keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata) dan kegagalan
konvergensi.
Pada manifestasi tiroidal dapat ditemukan goiter difus, eksoftalmus,
palpitasi, suhu badan meningkat, dan tremor.
• Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu penegakkan diagnosis
adalah pemeriksaan kadar T4 dan T3, kadar T4 bebas atau FT41
NAMA : FANI NADILA
NIM : G1A117021
B. HIPOTIROID
a. Pengertian
Hipotiroid merupakan keadaan dimana tubuh kekurangan hormone tiroid.
b. Tanda dan Gejala
Tanda
• Lambat bergerak
• Lambat berbicara
• Kulit kering dan kasar
• Ujung ekstremitas yang dingin
• Bengkak pada wajah, kaki dan tangan (myxedema)
• Botak
• Bradikardia
• Edema non pitting
• Hiporefleksi
• Relaksasi tendon terlambat
• Sindrom Carpal tunnel
• Efusi rongga tubuh
Gejala
atau situasi yang sedang dialami), menggali sejauh manakah permasalahan ini
mengganggu atau memberi dampak pada pasien, menggali bagaimana pasien
menangani masalah ini sejauh ini, mengekspresikan pemahaman terhadap distress
yang dirasakan pasien.
Serta dapat didukung dengan kemampuan konselor untuk memberi pertolongan
emosional dan psikologis dengan cara memberikan dukungan, membantu pasien
melihat permasalahan secara rasional dan menghindar dari meremehkan masalah yang
signifikan ataupun cemas secara berlebihan, membantu pasien melihat permasalahan
secara rasional dan menghindar dari meremehkan masalah yang signifikan ataupun
cemas secara berlebihan, mendorong pasien untuk memusatkan perhatian dan
tenaganya terhadap situasi saat ini.