Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan diploma III
di Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu
Oleh :
ERNAWATI
NIM:290478
Oleh :
ERNAWATI
NIM : 290478
Oleh:
ERNAWATI
NIM : 290478
Dewan Penguji:
Dr. Agus Martono HP.DEA Hepiyansori, Apt. M. Si dr. Ahmad Syariffuddin Yurman. SKM. M.Si.
NIDN. 00-1203-6106 NIDN.02-1505-8301 NIDN.02-2004-4901 NIDN.02-1801-6901
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Jangan pernah meremehkan kekuatan doa, Tuhan selalu mendengar-Nya,
dan percayalah bahwa kekuranganmu takkan jadi penghalang kesuksesan
mu.
Setiap tetes keringat orang tuamu tidak keluar percuma jika kamu sukses
meraih cita-cita.
Lelah sering meminta ku untuk menyerah, tapi hati berkata, kamu takkan
kalah.
Persembahan
Alhamdulillahirobbilalamin.
Ya Allah, tak ada kata yang bisa terucap selain kata rasa syukur yang tak
henti-hentinya karena engkau telah ridhoi perjalanana dan perjuangan
hamba selama hamba menuntut ilmu yang penuh suka dan duka, sehingga
hamba dapat memetik semua hikmah nya.
Dan kebahagiaan yang indah ini kupersembahkan kepada :
dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah
SELUMA.
2. Bapak Dr. Agus Martono HP, DEA. selaku pembimbing utama dalam
penyusunan dan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan
Bengkulu.
Penulis menyadari bahwa pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
pembuatan Karya Tulis ILmiah ini. Kepada Allah penulis mohon ampun.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv
DAFTAR RIWAYAT ........................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xii
ABSTRAK ............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pemanis buatan yang direkomondasikan Departemen Kesehatan
RI ................................................................................................. 13
Tabel 2.Hasil pemeriksaan sakarin pada jajanan minuman yang dijual di SDN
1. Jadwal penelitian
2. Gambar alat dan cara pemeriksaan
3. Surat pengesahan penelitian
4. Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/1988
5. Permenkes No. 1168/Menkes/Per/1999
PEMERIKSAAN SAKARIN PADA JAJANAN MINUMAN YANG DIJUAL
DI SDN 105 ARAU BINTANG 1 DAN SDN 162 ARAU BINTANG 2
KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA
Ernawati
Nim : 290478
ABSTRAK
PENDAHULUAN
bahan yang secara merata bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan,
pangan, antara lain bahan pewarna, penyedap rasa, pengawet, anti gumpal,
tersedia secara komersil dengan harga yang relatif murah akan mendorong
masyarakat bukan hanya tertarik pada aspek cita rasa enak, tetapi lebih dari
itu masyarakat telah tertarik pada hal-hal bahan pangan yang dikonsumsi itu
baik untuknya dan komponen apa saja yang terdapat didalamya (Cahyadi,
2006).
2007).
dan minuman yang diberi tambahan pemanis buatan, jenis dan batas
2007).
kanker kandung kemih pada manusia dan hewan percobaan seperti tikus.
SDN 105 Arau Bintang 1 dan SDN 162 Arau Bintang 2 merupakan
rumah serta cemilan dan minuman yang sehat, aman dan bergizi. dikantin
minuman tersebut.
dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat bahan pemanis
buatan sakarin di dalam jajanan minuman di sekitar SDN 105 Arau Bintang
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya sakarin
dan menentukan kadar pada jajanan minuman yang dijual di SDN 105 Arau
Bintang 1 dan SDN 162 Arau Bintang 2 Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Seluma.
Tulis Ilmiah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
selama kadarnya tidak melebihi kadar yang dapat ditolerir oleh tubuh
(Irianto, 2004).
pangan.
4 Menghemat biaya.
Dampak penggunaan BTP selama ini kurang dipahami oleh para
dirasakan. dampak ini baru terasa beberapa waktu kemudian, setelah terjadi
masyarakat tentang resiko dan manfaat BTP merupakan hal yang sangat
bahwa yang termasuk bahan tambahan pangan pada makanan atau minuman
adalah:
makanan.
2. Pemanis buatan adalah BTP yang dapat menyebabkan rasa manis pada
oksidasi.
makanan.
melunaknya makanan.
11. Dan sekuestran adalah BTP untuk memantapkan warna dan tekstur
makan.
Secara umum, bahan tambahan pangan dapat dibagi menjadi dua golongan
besar yaitu:
dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi,
dan rupa.
b) Aditif tidak sengaja, yaitu bahan tambahan pangan yang terdapat dalam
makanan secara tidak sengaja baik dalam jumlah sangat kecil atau cukup
(Riandini, 2008).
2.1.2 Pemanis
(Cahyadi, 2006).
Biasanya zat pemanis memiliki nilai kalori yang lebih rendah dari gula
2. Tidak berwarna
4. Komposisinya stabil
1. Pemanis alami
pemanis yang utama adalah tebu (Saccharum officanarum L) dan bit (Beta
secara umum, kedua pemanis ini lebih dikenal orang dengan sebutan gula
pasir atau sukrosa. selain berfungsi sebagai bahan pemanis, gula pasir juga
rasa manis pada pangan tetapi tidak memiliki nilai gizi. batas penggunaan
(Saparinto, 2006).
dalam jumlah yang dibatasi atau dengan dosis tertentu. meskipun pemanis
buatan tersebut aman dikonsumsi dalam kadar yang kecil, tetap saja dalam
batas-batas tertentu akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia
pemanis buatan dalam mg/kg berat badan yang dapat dikonsumsi tiap hari
Pemanis buatan ini memiliki nilai kalori yang rendah dan non-nutritif,
oleh Karena itu pemakaian gula sintesa ini biasanya dikonsumsi oleh
mereka yang sedang melakukan diet untuk mengurangi berat badan atau
bagi para penderita diabetes mellitus. Dan tidak dianjurkan untuk orang
seperti sakarin dan siklamat dapat menimbulkan kanker kandung kemih dan
migrain. untuk itu masyarakat harus hati-hati dalam memilih makanan yang
mempunyai rasa manis agar terhindar dari pemanis buatan (Riandini, 2008).
1. Sakarin (C7H5NO3S)
Sakarin mempunyai tingkat kemanisan 300 kali lebih manis dari pada
gula. bahan ini biasanya dijual dalam bentuk senyawa Na atau Ca. sakarin
tidak memiliki nilai kalori sehingga sering digunakan sebagai pemanis pada
aftertaste pahit.
Hasil pengujian pada hewan menunjukkan bahwa sakarin memiliki
efek karsinogenik (dapat memicu timbulnya kanker), tetapi dalam hal ini
terhadap pemanasan dan rasa manis siklamat lebih lama tertinggal didalam
dikonsumsi dalam jumlah yang tinggi. pada tahun 1970-an beberapa Negara
3. Aspartame (C14H18N2O5)
yang dianggap aman oleh WHO). Biasanya digunakan pada produk permen
karet tanpa gula, minuman untuk diet, dan pemanis khusus diet. namun jika
4. Sorbitol
Sorbitol adalah salah satu gula alcohol dengan rumus kimia C6H14O6
yang dibuat secara komersial dengan cara hidrogenasi dari glukosa. sorbitol
(Riandini, 2008).
pandai memilih bahan pemanis yang tepat untuk produk yang akan kita buat
(Saparinto, 2006).
3. Tingkat kemanisan
intensitas rasa manis. kualitas rasa manis sangat dipengaruhi oleh sifat
bahan pemanis (alami atau kimiawi) dan kemurnian. Pemanis alami, seperti:
taste) yang amat khas dan alami. pada bahan pemanis sintesis terdapat rasa
.
1. Sakarin 0-2,5mg Makanan berkalori
(serta garam rendah
natrium) 1 Permen karet 1 50 (NA-Sakarin)
2 Permen 2 100 (NA-Sakarin)
3 Saus 3 300 (NA-Sakarin)
4 Es lilin 4 300 (NA-Sakarin)
5 Jam dan jeli 5 200 (NA-Sakarin)
6 Minuman ringan 6 300 (NA-Sakarin)
7 Minuman youhurt 7 300 (NA-Sakarin)
8 Es krim dan 8 200 (NA-Sakarin)
sejenisnya
9 Minuman ringan 9 50 (NA-Sakarin)
fermentasi
5 3 dihitung sebagai
5 Es lilin
asam siklamat.
6 2 dihitung sebagai
asam siklamat.
6 Jem dan Jeli 7 3 dihitung sebagai
asam siklamat.
7 Minuman ringan. 8 3 dihitung sebagai
asam siklamat.
9 1 dihitung sebagai
8 Minuman Yogurt.
asam siklamat.
9 Minuman ringan
fermentasi
*) ADI (Acceptable Daily Intake ) adalah jumlah pemanis buatan yang dapat
Fahbelrg dan Ira Remsen pada tahun 1897. ketika pertama kali ditemukan
sakarin digunakan sebagai antiseptik dan pengawet, tetapi sejak tahun 1900
zat pemanis buatan yang dibuat dari garam natrium dari asam sakarin
berbentuk bubuk putih, tidak berbau dan sangat manis. (Cahyadi ,2006).
Intensitas rasa manis garam natrium sakarin cukup tinggi, yaitu kira-
kira 200-700 kali sukrosa 10%. disamping rasa manis, sakarin juga
mempunyai rasa pahit yang disebabkan oleh kemurnian yang rendah dari
proses sintetis. Sakarin secara luas digunakan sebagai pengganti gula karena
mempunyai sifat yang stabil, nonkarsinogik, nilai kalori rendah, dan harga
nya relative murah. Zat pemanis sintetis sakarin ini sebenarnya khusus
Efek Akut
tenggorokan.
Efek Kronis
kemih pada hewan uji, sehingga digolongkan kedalam senyawa yang tidak
masing-masing adalah : 40,475 mg/kg, 310,5 mg/kg dan 117 mg/kg. Bila
ganepo dan es doger batas maksimum 300 mg/kg, es cream 200 mg/kg )
maka es ganepo dan es krim memenuhi syarat yang ditetapkan oleh SNI 01
6993 2004 sedangkan es doger tidak memenuhi syarat yang ditetapkan.
(Sinulingga, 2011).
uji kualitatif
negatif Positif
Analisa kuantitatif
Kadar sakarin
Permenkes RI Nomor
1168/Menkes/PER/X/1999
Kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu di SDN 105 Arau Bintang 1 dan SDN 162 Arau Bintang 2 telah
3.2.1 Populasi
yang dijual di sekitar SDN 105 Arau Bintang 1 dan SDN 162 Arau Bintang
3.2.2 Sampel
jajanan minuman yang dijual di sekitar sekolah dasar yang berbeda yaitu
SDN 105 dan Arau Bintang 1 SDN 162 Arau Bintang 2 Kecamatan
3. Pemanis buatan adalah bahan makanan tanpa nilai gizi dan hanya
dengan kadar maksimum 1,5 gram per kg bahan makanan (Irianto, 2004)
4. Sakarin adalah zat pemanis buatan yang dibuat dari garam natrium dari
asam sakarin berbentuk Kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air,
2006)
1. pengambilan Sampel
sekolah dasar yang berbeda yaitu SDN 105 Arau Bintang 1 SDN dan 162
2. pemeriksaan Sampel
Uji kualitatif
Prinsip metode ini yaitu mengekstraksi larutan pada pelarut yang sesuai.
temperatur ruang.
dengan FeCl3.
Bengkulu.
yang terjadi pada sampel pada saat pengujian dengan metode kualitatif.
BAB IV
diambil adalah minuman jajanan dari dua SDN yang berbeda yaitu SDN 105
tabung reaksi, pipet tetes, pipet volume, sendok spatel, timbangan analitik,
kertas saring, Hotplate. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah
Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil data sebagai berikut :
SDN 105 Arau Bintang 1 dan SDN 162 Arau Bintang 2 Kecamatan
2 Es Selasih Negatif
2 Es Balon Negatif
Berdasarkan table 2 diatas dinyatakan bahwa ke empat sampel
tidak berwarna ungu yang merupakan ciri adanya sakarin pada sampel.
4.2 Pembahasan
Sakarin adalah zat pemanis buatan yang dibuat dari garam natrium dari
asam sakarin berbentuk Kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air.
Serta berasa manis. Tingkat kemanisannya relative sebesar 300 sampai 500
kali tingkat kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori. (cahyadi, 2006).
Pemanis buatan ini sangat mudah didapatkan dan dengan harga yang relatif
murah.
mempunyai rasa yang agak pahit yang biasanya disebabkan ketidak murnian
dari bahan tersebut. Pemanis sakarin awalnya ditujukan untuk produk yang
Pada uji sakarin melalui uji warna dilakukan penimbangan keempat sampel
sakarin dan FeCl3 sebagai pereaksi sehingga terdapat warna ungu pada
tersebut.
pada jajanan minuman yang dijual di SDN 105 Arau Bintang 1 dan SDN
murid SDN 105 Arau Bintang 1 dan SDN 162 Arau Bintang 2 Kecamatan
kanker), tetapi dalam hal ini belum dibuktikan pada manusia (Saparinto,
2006).
BAB V
5.1 Kesimpulan
keempat sampel jajanan minuman yang berada di SDN 105 Arau Bintang 1
dan SDN 162 Arau Bintang 2 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma tidak
722/Menkes/Per/IX/1988.
5.2 Saran
Herly,D. 2011. Beberapa BTM yang diizinkan dan yang tidak diizinkan.(online),
http://dewiherly.blogspot.com/2011/01/beberapa-btm-yang-diizinkzn
dan-yang.html).Diakses tanggal (25 april 2012).
Irianto, Kus dan Waluyo, K. 2004. Gizi & pola hidup sehat. Bandung: Yrama
Widya.
Riandini, N. 2008. bahan kimia dalam makanan dan minuman. Bandung: Shakti
Adi luhung dengan Bee Media Indonesia.
Fauzi, F. 2008. Kumpulan Modul Praktikum Kimia Analisis 2008 (Pengantar dan Panduan
dalam melakukan Praktikum Kimia Analisis). (online)
(http://www.scribd.com/doc/38643037/Modul-Praktikum-Kimia-
Analitik#logout) (diakses tanggal 8 Agustus 2012).
Foto-Foto Penelitian