TUGAS AKHIR
OLEH :
OLEH :
Menyetujui :
Pembimbing
ii
Telah Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa
Bengkulu
Hari : Rabu
Tanggal : 14 Juli 2021
Pukul : 12.45 – 13.45 WIB
Dewan Penguji
Disahkan Oleh :
Direktur
Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu
Yurman, S.KM.,M.Si
NIK. 024085-0103-003
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“MOTTO”
Dari kegagalan kemarin jangan kamu jadikan beban di hari ini. Allah SWT bukan
sedang menghukummu, Dia hanyalah mengarahkan kejalan yang lebih baik lagi
“PERSEMBAHAN”
Untuk ayah dan ibu telah membesakan ku dan memberikan support, tapi aku
berjanji tidak akan membiarkan semua itu sia–sia. Aku ingin melakukan yang
terbaik untuk setiap kepercayaan yang diberikan oleh ayah dan ibu. aku akan
tumbuh untuk menjadi yang terbaik yang aku bisa. Pencapaian ini adalah
RIWAYAT PENDIDIKAN
iv
Alamat Rumah : Jl Semangka 7 RT 14 RW 005
Kecamatan Singaran Pati
Kelurahan Panorama
Riwayat Pendidikan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat “Azza wa jalla atas segala rahmat, karunia dan
Bengkulu.
Penyusun tugas akhir penelitian ini tidak luput dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu penulisan ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
2. Rini Susanti S.KM., M.Si sebagai Dosen pembimbing dalam tugas akhir
membimbing penuli.
3. Eka Nurdianty Anwar S.Si., M.Pd.Si sebagai penguji II dalam tugas akhir
penelitian
ini yang memberi arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
penelitian
vi
6. Bapak Dan Dosen dan seluruh staf Akademi Analis Kesehatan Harapan
Bangsa Bengkulu.
7. Untuk Kedua Orang Tua ku Ayah dan Ibu terima kasih untuk dukungan
8. Untuk kedua adiku Yunitaria dan Kasih Padliy terima kasih untuk
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................iv
RIWAYAT PENDIDIKAN...................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
ABSTRAK............................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1.4.1 Manfaat bagi laboratorium.................................................................3
1.4.2 Manfaat Bagi Akademik....................................................................3
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti.........................................................................4
BAB II TINJAU PUSTAKA.................................................................................5
2.1 Darah.........................................................................................................5
2.1.1. Defnisi Darah.....................................................................................5
2.1.2. Fungsi Darah......................................................................................5
2.2 Eritrosit......................................................................................................6
2.2.1. Definisis Eritrosit...............................................................................6
2.2.2. Fungsi Eritrosit...................................................................................6
2.2.3. Faktor-faktor Mempengaruhi Eritrosit...............................................6
2.3 Resistensi Osmotik Eritreosit....................................................................7
viii
2.3.1. Peningkatan Ketahanan Osmotik......................................................8
2.3.2. Penurunan Ketahanan Osmotik.........................................................8
2.3.3. Faktor - Faktor Mempengaruhi Daya Tahan Osmotic.......................8
2.4 Definisi Larutan Resistensi Osmotik.........................................................9
2.5 Kerangka Konsep....................................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................15
4.1. Hasil Penelitian........................................................................................15
4.2. Pembahasan.............................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................20
5.1. Kesimpulan..............................................................................................20
5.2. Saran........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
PEMERIKSAAN RESISTENSI OSMOTIK ERITROSIT PADA
PENYIMPANAN 8 JAM PADA SUHU KAMAR
Novly handayani
NIM : 18010026
ABSTRAK
xii
ERYTHROCYTE OSMOTIC RESISTANCE EXAMINATION ON 8 HOUR
STORAGE AT ROOM TEMPERATURE
Novly Handayani
ID : 18010026
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dan plasma. Sel darah tersebut dihasilkan melalui pembentukan sel-sel darah
Sirkulasi eritrosit dalam tubuh selama 120 hari dan berubah-ubah bentuk
dari bikonkaf menjadi bentuk sel darah merah melalui kapiler yang sangat
komposisi dan stuktur membran dan usia sel darah merah tersebut
berada dalam lingkungan yang hipotonis, maka osmosis akan terjadi di luar
1
2
Dimana pada larutan isotonis, eritrosit akan tetap normal karena tekanan
osmotik di dalam dan di luar sel sama (Daulay & Rohani, 2010).
target yang memiliki area permukaan membran yang luas akan menyerap
merupakan eritosit dengan permukaan yang rata tidak pucat, sel nya kecil
bulat intinya penuh padat ditengah, warnanya lebih gelap dari pada warna
eritrosit yang lainnya, area permukaaan membran lebih sempit akan sedikit
perbandingan luas permukaan sel terhadap volume sel. Pada keadaan ini sel
jernih pada larutan dan adanya endapan eritrosit di bagian bawah. Hal ini
sempurna terjadi pada tabung yang berciri-ciri larutan berwarna merah tanpa
dilakukan pengambilan darah yang disimpan waktu 8 jam dalam suhu kamar
(Virgiati, 2017).
Hematologi.
4
suhu kamar.
BAB II
TINJAU PUSTAKA
2.1 Darah
ruang vaskuler karena peranannya sebagai media komunikasi antar sel dengan
2018).
dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh,
mengangkut atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk
serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan
(Sitanggang, 2018).
5
6
2.2 Eritrosit
Eritrosit atau sel darah merah merupakan salah satu komponen sel darah
kapiler. Penyimpanan darah harus dijaga pada suhu kamar untuk menjaga
Fungsi utama sel darah merah adalah membawa oksigen O2 dari paru-paru
ini adalah meningkat dengan mudah dan reverbel, akibatnya oksigen yang
dan lansung terurai dari hemoglobin dalam jaringan (Naid dkk, 2012).
Eritrosit yang besirkulasi mempunyai masa paruh sekitar 120 hari,. Karena
tak berhenti, merupakan sel yang mati di keselurhan masa tersebut dengan
utama dalam komposisi ion dari sel-sel otot adalah tingginya konsentrasi
klorida. Akibat kandung air eritrosit relatif rendah maka konsentrasi total zat-
keseimbangan salah satu konsentrasi yang lebih tinggi. Bila eritrosit berada
dalam larutan yang hipotonis, cairan yang kadar osmotiknya rendah dari pada
konsentrasi, jika terjadi hemolisis pada larutan Nacl fisologis yang sedikit
hipotonis, keadaan ini penurunan resistensi atau daya tahan eritrosit, dan
apabila hemolisis terjadi pada larutan NaCl fisologis yang banyak hipotonis,
(Nugraha,2018).
Anemia, (definisi besi, definisi asam folat, defisiensi vitamin B6, sel
(Virgianti,2017).
9
adalah untuk menggantikan cairan seluler dan menyediakan air bebas untuk
larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut sama atau mendekati sama
konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dari pada konsentrasi plasma. Pemberian
dan dehidrasi didalam sel, terjadi perpindahan cairan dari intrasel ke eksrasel
Mahasiswa
Darah Vena
Pemeriksaan Resistensi
Osmotik
Penyimpanan 8 jam
suhu kamar
Mencatat Data
Analisa Data
Hasil
kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
Bengkulu.
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
11
12
beda. 0,64%, 0,60%, 0,56%, 0,52%, 0,48%, 0,44%, 0,40%, 0,36%, 0,28%
2020
persentase hemolisis.
3.6.1 Alat
Alat yang di gunakan dalam penelitian ini antara lain 10 tabung reaksi,
rak tabung, spuit 3cc, swab alkohol, tourniquet, tabung edta, pipet 100 ml,
3.6.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain darah, Aquades
Larutan Nacl 0,85%. 0,64%, 0,60%, 0,56%, 0,52%, 0,48%, 0,44%, 0,40%,
Setelah itu darah di masukan dalam tabung EDTA agar tidak membeku.
tabung reaksi. Kemudian masukan kedalam tiap tabung 1 tetes darah EDTA
15
16
Interpertasi hasil:
Dari hasil tabel 4.1 Menunjukan hasil terdapat yang lisis terdapat 23
responden dan tidak lisis terdapat 6 responden yang lisis total terdapat 1
responden
Hemolisis
No Jumlah responden Persentase
Pemula (%)
1. 0,64 - 0,60 6 (20%)
2. 0,64 - 0,56 1 (3,4%)
3. 0,64 - 0,52 3 (10%)
4. 0.64 - 0,48 12 (40%)
5. 0.64 - 0,44 7 (23,3%)
6. 0,64 - 0,40 1 (3,4%)
30 (100%)
Sumber : Data Primer
Dari hasil tabel 4.2 Dari hasil meunjukan konsentrasi hemolisis pemula
4.2. Pembahasan
jernih pada larutan dan adanya endapan eritrosit di bagian bawah yang di
dapatkan pada larutan hipertonis yaitu konsentrasinya lebih tinggi dari pada
dengan ciri- ciri warna jernih pada larutan dan adanya endapan eritrosit di
bagian bawah eritrosit akan tetap normal karena tekanan osmotik di dalam
dan di luar sel sama, pada larutan isotonis akan tetap normal karena
konsentrasi larutan tidak tinggi dan zat terlarut sama. Pada konsentrasi
0,32-0,28% Nacl hemolisis sempurna tidak ada hasil responden pada dengan
ciri–ciri larutan berwarna merah tanpa ada endapan eritrosit. Pada konsentrasi
reponden dengan ciri–ciri larutan berwarna merah tanpa ada endapan eritrosit,
pada larutan hipotonis yaitu konsentrasi larutan lebih sedikit dari pada zat
osmotik di dalam sel darah merah. Pada pemeriksaan bahwa tidak bisa
ditunda 8 jam pada suhu kamar karena terpengaruh terjadinya hemolisis saat
warna jernih pada larutan dan adanya endapan eritrosit di bagian bawah jika
dengan warna merah pada larutan dan adanya endapan eritosit di bagian
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Adoe, N.D., Suromo, L., 2006. Perbedaan fraglitas Eritrosit antara Subyek yang
Jarang dengan yang Sering Terpapar Sinar Matahari :Falkutas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang
Daulay, G.C.M., 2010. Morfologi Eritrosit Pada Sediaan Apus Darah Tepi (Sadt)
Sampel Dengan Hasil Pemeriksaan One Tube Osmotic Fragility Test
(Otoft) Positif. Repository Universitas Kristen Maranatha, Bandung1
Maret 2021.http://repository.maranatha.edu/12224/7/1010109_Conclusion
.Pdf
Naid, T., Arwie, D., Mangerangi, F., 2012 Pengaruh Waktu Penyimpanan
Terhadap Jumlah Eritrosit Darah Donor. As-Syifaa. 4(1) : 112-120.
Makassar
Saputro, A,D., Junaidi, S., 2015 Pemeberian Vitamin C Pada Latihan Fisik
Maksimal Dan Perubahan Kadar Hemoglobin Dan Jumlah Eritrosit.
Jurnal of sport sciences and fitness. 4(3) : 32-39. Semarang
Sidabutar, D.H., Setiawaty, V., Soedarmono, Y.S., Kosasih, A., 2015 Efek
Berbagai Dosis radiasi terhadap fraglitas Eritrosit Dan Kadar Kalium
Pada Produk Sel Darah Merah Pekat. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia.
4(1) : 9-14. Jakarta
V 1 x %1 = V 2 x %2
Keterangan:
0,64 %
Tabung 1. V 1= x 100=75.3 ml
0,85 %
0,60 %
Tabung 2. V 1= x 100=70,5 ml
0,85 %
0,56 %
Tabung 3. V 1= x 100=65,8 ml
0,85 %
0,52 %
Tabung 4.V 1= x 100=61,1 ml
0,85 %
0,48 %
Tabung 5. V 1= x 100=56,4 ml
0,85 %
0,44 %
Tabung 6. V 1= x 100=51,7 ml
0,85 %
0,40 %
Tabung 7. V 1= x 100=47,0 ml
0,85 %
0,36 %
Tabung 8. V 1= x 100=42,3 ml
0,85 %
0,32 %
Tabung 9.V 1= x 100=37,6 ml
0,85 %
0,28 %
Tabung 10. V 1= x 100=32,9 ml
0,85 %
LAMPIRAN PEMBUATAN LARUTAN DALAM TABUNG
Tabung 1.
Tabung 2.
Tabung 3.
Tabung 4
Tabung 5
Tabung 6
Tabung 7
Tabung 8
Tabung 9
Tabung 10
1 2 3
Keterangan :