Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN

 Humanistik adalah suatu teori yang tertuju pada masalah bagaimana tiap individu
dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan
kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

 humanistik adalah teori belajar yang menganggap bahwa belajar bertujuan untuk
memanusiakan manusia.

 Dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.

TUJUAN

 Tujuan utama pendidik adalah membantu PASIEN untuk mengembangkan dirinya,


yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada
dalam diri mereka.

PERAN BIDAN

 Tujuan utama pendidik adalah membantu PASIEN untuk mengembangkan dirinya,


yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada
dalam diri mereka.

CIRI CIRI BIDAN YANG FASILITATIF

 Merespon perasaan PASIEN.

 Menggunakan ide-ide PASIEN untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang.

 Berdialog dan berdiskusi dengan PASIEN.

 Menghargai PASIEN.

 Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan.

 Menyesuaikan isi kerangka berpikir PASIEN (penjelasan untuk mementapkan


kebutuhan segera dari PASIEN).

 Tersenyum pada PASIEN


HAK KLIEN

 Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan


pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas.

 Dewasa ini klien juga untuk meminta untuk lebih dapat menentukan sendiri dan
mengontrol tubuh mereka sendiri bila sakit.

 Kebutuhan untuk hak klien adalah hasil secara luas dari dua keadaan yaitu kerentanan
(vulnerability) klien dari penyakit dan kompleksitas hubungan dalam tatanan asuhan
kesehatan.

Uraian pernyataan hak pasien (a Patient’s Bill of Rights) adalah sebagai berikut :

1.  Klien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan.

2.  Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi terbaru dan lengkap dari
dokter mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosisnya.

3.  Klien mempunyai hak untuk menerima informasi penting dari dokternya untuk
memberikan persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta risiko
kemungkinan dialaminya, kecuali dalam sistem darurat.

4. Klien mempunyai hak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh hukum dan
diinformasikan tentang konsekuensi tindakannya.

5. Klien mempunyai hak untuk mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang
menyangkut program asuhan medis diskusi medis konsultasi, pemeriksaan, dan
pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan.

6.  Klien mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa semua komunikasi dan catatan
mengenai asuhannya harus diberlakukan sebagai rahasia.

7. Klien mempunyai hak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain yang
lebih lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan
tersebut, dan rumah sakit yang ditunjuk dapat menerimanya.

8. Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit
dengan instansi lain, seperti pendidikan institusi atau instansi lainnya sehubungan
dengan asuhan yang diterimanya.

9. Klien mempunyai hak untuk diberikan penasehat apabila rumah sakit mengajukan
untuk terlibat atu berperan dalam eksperimen manusiawi yang memengaruhi asuhan
atau pengobatannya.

10. Klien mempunyai hak untuk mengharapkan asuhan berkelanjutan yang dapat


diterima.
11.  Klien mempunyai hak untuk mengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit
yang harus diikitunya sebagai klien.

12.  Klien mempunyai hak untuk mengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit
yang diikutinya.

KEWAJUIBAN KLIEN

1. Pasien dan keluarga berkewajiban untuk mentaati segala peraturan tata tertib rumah
sakit.

2.  Pasien wajib menceritakan sejujurnya tentang segala sesuatu mengenai penyakit


yang diderita.

3.  Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter atau perawat dalam
rangka pengobatan.

4.  Pasien beserta penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas


jasa pelayanan rumah sakit atau dokter.

5. Pasien dan penanggungnya berkewajiban untuk memenuhi segala perjanjian yang


ditandatangani.

PERLINDUNGAN KONSUMEN

 Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999(UUPK) mengartikan


konsumen sebagai setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dimasyarakat,
baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain,
dan tidak untuk dipedagangkan.

 Pelaku usaha didefinisikan sebagai setiap orang perseorang atau badan usaha, baik
yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

 Pengertian jasa menurut UU konsumen adalah setiap layanan yang berbentuk


pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan
konsumen.

 Dalam UU ini dijabarkan hak dan kewajiban konsumen, pelaku usaha dan jasa yang
kalau kita periksa satu-persatu semuanya dapat kita aplikasikan dalam tatanan
hubungan antara perawat dan pasien/klien.
INFORMED CONSENT

 Kata concent berasal dari bahasa latin, consentio yang artinya persetujuan izin,
menyetujui ; atau pengertian yang lebih luas adalah member izin atau wewenang
kepada seseorang untuk melakukan suatu informed consent (IC), dengan demikian
suatu penyataan setuju atau izin oleh pasien secara sadar, bebas dan rasional setelah
memperoleh informasi yang dipahaminya darri tenaga kesehatan/dokter tentang
penyakitnya. Harus diingat bahwa yang terpenting adalah pemahaman oleh pasien.

 Implied consent adalah persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa
pernyataan tegas. Isyarat persetujuan ini ditangkap dokter dari sikap dan tindakan
pasien. Umumnya tindakan dokter disini adalah tindakan yang biasa dilakukan atau
sudah diketahui umum.

 Implied consent bentuk lain adalah bila pasien dalam keadaan gawat darurat
(emergency) sedang dokter memerlukan tindakan segera, sementara pasien dalam
keadaan tidak bisa memberikan persetujuan dan keluarganya pun tidak ditempat maka
dokter dapat melakukan tindakan medic terbaik menurut dokter (Permenkes No. 585
tahun 1989, pasal 11).

 Exressed Consent adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila
yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa. Dalam
keadaan demikian sebaiknya kepada pasien disampaikan terlebih dahulu tindakan apa
yang akan dilakukan supaya tidak sampai terjadi salah pengertian.

1)      Informasi

 Dalam Permenkes No. 585 tahun 1989 tentang informed consent dinyatakan bahwa
dokter harus menyampaikan informasi atau penjelasan kepada pasien/keluarga
diminta atau tidak diminta, jadi indormasi harus disampaikan.

 Informasi tersebut meliputi informasi mengenai apa (what) yang perlu disampaikan,
kapan disampaikan (when), siapa yang harus menyampaikan (Who), dan informasi
yang mana (Which) yang perlu disampaikan.

2)      Persetujuan

 ada 5 syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya Informed Consent yaitu :

 1.      Diberikan secara bebas

 2.      Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian

 3.      Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan sehingga pasien dapat
memahami tindakan itu perlu dilakukan

 4.      Mengenai sesuatu hal yang khas

 5.      Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama


3)      Penolakan

 Seperti dikemukakan pada bagian awal, tidak selamanya pasien atau keluarga setuju
dengan tindakan medic yang akan dilakukan dokter. Dalam situasi demikian kalangan
dokter maupun kalangan kesehatan lainnya harus memahami bahwa pasien atau
keluarga mempunyai hak menolak usul tindakan yang akan dilakukan. In I disebut
sebagai informed Refusal.

 Tidak ada hak dokter yang dapat memaksa pasien mengikuti anjuran, walaupun
dokter menganggap penolakan bisa berakibat gawat atau kematian pada pasien.

 Bila dokter gagal dalam meyakinkan pasien pada alternative tindakan yang
diperlukan, maka untuk keamanan dikemudian hari, sebaiknya dokter atau rumah
sakit meminta pasien atau keluarga menandatangani surat penolakan terhadap anjuran
tindakan medic yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai