3) Consent elements
Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, voluntariness (kesukarelaan,
kebebasan) danauthorization (persetujuan). Kesukarelaan
mengharuskan tidak ada tipuan, misrepresentasi ataupun paksaan.
Pasien juga harus bebas dari ”tekanan” yang dilakukan tenaga medis
yang bersikap seolah-olah akan ”dibiarkan” apabila tidak menyetujui
tawarannya
Tujuan Pelaksanaan Informed Consent
1. Hasil Pemeriksaan
2. Risiko
3. Alternatif Pengobatan
4. Rujukan atau Konsultasi
5. Prognosis
Aspek Hukum Informed Consent
• Aspek Hukum Perdata, suatu tindakan medis
yang dilakukan oleh pelaksana jasa tindakan
medis (dokter) tanpa adanya persetujuan dari
pihak pengguna jasa tindakan medis (pasien),
sedangkan pasien dalam keadaan sadar
penuh dan mampu memberikan persetujuan,
maka dokter sebagai pelaksana tindakan
medis dapat dipersalahkan dan digugat telah
melakukan suatu perbuatan melawan hukum
• Aspek Hukum Pidana, “informed consent” mutlak harus
dipenuhi dengan adanya pasal 351 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan. Suatu
tindakan invasive (misalnya pembedahan,
tindakan radiology invasive) yang dilakukan pelaksana
jasa tindakan medis tanpa adanya izin dari pihak pasien,
maka pelaksana jasa tindakan medis dapat dituntut telah
melakukan tindak pidana penganiayaan yaitu telah
melakukan pelanggaran
Hal-hal yang Mempengaruhi
Proses Informed Consent
1. Bagi pasien
❖ Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan
terlalu teknis
❖ Perilaku dokter yang terlihat terburu-buru
atau tidak perhatian, atau tidak ada waktu
untuk tanya jawab
❖ Pasien sedang dalam keadaan stress
emosional sehingga tidak mampu mencerna
informasi
❖ Pasien dalam keadaan tidak sadar atau
mengantuk.
2. Bagi petugas kesehatan
❖Pasien tidak mau diberitahu.
❖Pasien tak mampu memahami.
❖Resiko terlalu umum atau terlalu jarang terjadi.
❖Situasi gawat darurat atau waktu yang sempit.
Kualitas Informasi yang di berikan
• Burch (1986:5) mengatakan bahwa sebuah
informasi yang berkualitas sangat ditentukan
oleh kecermatan (accuracy), tepat waktu
(timeliness) dan relevansinya (relevancy).
• Keakuratan informasi adalah bila informasi
tersebut terbebas dari bias. Informasi
dikatakan tepat waktu bila dihasilkan pada
saat diperlukan. Adapun relevansi suatu
informasi berhubungan dengan kepentingan
pengambilan keputusan yang telah
direncanakan.
Adekuatnya informasi sangat dipengaruhi oleh
kemampuan tenaga kesehatan dalam menyampaikan
pesan melalui komunikasi terapeutik, pengetahuan dan
pemahaman dasar tentang penyakit. Dalam
melaksanakan tindakan invasif hal-hal yang perlu
diinformasikan adalah:
1. Alasan dilakukan tindakan tersebut.
2. Manfaat atau kegunaannya.
3. Langkah-langkah yang akan dilakukan.
4. Persiapan yang akan dibutuhkan.
5. cara tenaga kesehatanan setelah
pemasangan alat tersebut.
Penerimaan informasi bagi seseorang
dipengaruhi oleh:
• Tingkat pendidikan
• Pengalaman
• Nilai sosial dan budaya
Terimakasih
Tugas Individu