Anda di halaman 1dari 24

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CINTA KASIH


NOMOR 001/PER/DIR/RSIACK/XI/2015
TENTANG
PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Ibu Anak Cinta Kasih sebagai rumah sakit yang melayani dan
merawat gangguan kesehatan ibu selain kehamilan dan persalinan, dapat melayani
dan merawat ganguan kesehatan anak yang lain dalam setiap tahap pertumbuh
yang mengutamakan kebaikan kesehatan pasien dengan sentuhan kasih dan
memiliki tanggung jawab untuk menjalankan visi dan misi persyarikatan.
Mewujudkan visi rumah sakit menjadi rumah sakit ibu anak pilihan utama RSIA
Cinta Kasih secara terus menerus dan berkesinambungan melakukan perbaikan
melalui manajemen mutu guna mewujudkan pelayanan yang professional sesuai
dengan harapan pelanggan.

B. TUJUAN
Terpenuhinya Hak Pasien dan keluarga dalam pelayanan di Rumah Sakit Ibu
Anak Cinta Kasih.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Hak Pasien dan Keluarga mengemukakan:

1. Pemberian Informasi

Setiap pasien yang dirawat di RSIA Cinta kasih mempunyai hak


mendapatkan informasi baik bersifat umum, informasi medis dan hak

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 1


istimewa sesuai dengan undang-undang RI No 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.

Informasi umum seperti pasien diinformasikan tentang hak dan kewajiban,


peraturan berkunjung dan menunggu, persetujuan tata tertib.

Informasi khusus tentang perkembangan kondisi pasien dan rencana


tindakan dalam rangka menegakan diagnosa.

Pasien juga mempunyai hak istimewa yaitu berhak merahasiakan identitas


pasien seperti memasang diagnosa maupun, hasil penunjang maupun
penyakitnya kepada keluarga maupun pihak ketiga.

2. Perlindungan Hak Pasien dan Keluarga Terhadap Kebutuhan Privasi

Hak atas informasi pasien adalah suatu hak yang dimiliki oleh pasien
tentang semua fakta dan keadaan pasien yang telah disampaikan dan
diketahui dokter atau tenaga kesehatan lainnya termasuk perawat atas dasar
kepercayaan.Informasi tentang pasien tersebut dituangkan dalam
sebuahberkas yang disebut dengan Rekam Medik Kesehatan.

Dengan demikian pemilik rahasia kedokteran dan isi rekam medik


kesehatan adalah pasien, sedangkan dokter dan perawat mempunyai
kewajiban untuk merahasiakan isi rekam medis tersebut terhadap pihak-
pihak lain selain pasien.

Petugas kesehatan harus dapat dipercaya bahwa akan menyimpan semua


rahasia pasien serta tidak akan mengungkapkan rahasia itu kepada siapapun
juga tanpa persetujuan pasien kecuali atas perintah Undang-Undang. Hak
atas rahasia informasi ini bertujuan untuk melindungi hak dasar manusia.

3. Perlindungan Terhadap Harta Milik Pasien

Rumah sakit bertanggung jawab terhadap barang-barang milik pasien


dalam keadaan emergensi, pasien akan dilakukan tindakan medik, dan
mereka yang tidak mampu mengambil keputusan mengenai barang
miliknya. Selain hal tersebut perlindungan terhadap barang-barang milik
pasien rawat inap dilakukan oleh pasien dan atau keluarga pasien itu
sendiri.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 2


Petugas keamanan akan segera mengamankan barang-barang milik pasien
dalam keadaan emergensi dan mereka yang tidak mampu mengambil
keputusan mengenai barang miliknya.

Rumah sakit menetapkan peraturan dalam Tata tertib rawat inap bahwa
perlidungan barang-barang milik pasien rawat inap yaitu harus dilakukan
oleh pasien dan atau keluarga pasien itu sendiri.

4. Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik

Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik


oleh pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit. Tanggung jawab ini
diberikan terhadap pasien rawat inap karena tindak kekerasan sebelumnya.
Rumah sakit berupaya mencegah kekerasan melalui prosedur investigasi
pada setiap orang yang mengunjungi pasien yang bersangkutan,
memonitoring dan secara cepat bereaksi terhadap mereka yang berada
dalam bahaya kekerasan.

5. Hak Memperoleh Second Opinion

Dalam memberikan layanan kesehatan terhadap pasien rawat inap, pada


kondisi pasien merasa tidak puas atas pelayanan kesehatan atau pendapat
dokter yang merawatnya, dalam hal ini pasien berhak mendapatkan second
opinion.

Pasien berhak untuk memilih dokter dan meminta second opinion


(pendapat dari dokter ahli lain). Sudah menjadi hak pasien untuk
mendapatkan second opinion. Yang dimaksud dengan second opinion di
sini adalah pasien menginginkan pandangan  dokter lain terhadap masalah
kesehatan yang dihadapi pasien dengan meminta pindah penanggung jawab
dokter atas perawatannya atau meminta pindah rawat inap di rumah sakit
lain.

6. Hak Memperoleh Bantuan Hidup Dasar

RSIA Cinta Kasih mempunyai tim terpadu dalam penanganan pasien kritis
khususnya pasien yang sedang di rawat inap yang di sebut “Blue Code”.
Saat ini Blue Code berpusat di unit IGD.

7. Hak Penolakan Pengobatan dan Resusitasi

Pasien dapat menolak untuk menerima suatu pengobatan. Adalah tanggung


jawab perawat untuk menentukan, jika memungkinkan, alasan penolakan
dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengusahakan agar

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 3


pasien mau menerima pengobatan. Jika tetap menolak, perawat wajib
mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melapor kepada dokter
yang menginstruksikan.

Keputusan menolak resusitasi serta melanjutkan atau menolak pengobatan


bantuan hidup dasar merupakan keputusan paling sulit yang dihadapi
pasien, keluarga ataupun rumah sakit. Keputusan akan tindakan medis,
termasuk resusitasi, adalah hak ekslusif pasien. Penderita atau wali
hukumnya harus diberitahu sebelum kondisi pasien berpotensi menjadi
terminal. Harus dibuat persetujuan anggota keluarga bila diinginkan oleh
pasienatau bila pasien tidak kompeten.

Sebaliknya pasien atau keluarga dapat menolak resusitasi atau bagian dari
resusitasi. Bila pasien dalam keadaan ekstrim yang membutuhkan tindakan
darurat, tindakan segera dilakukan sesuai indikasi. Bila pasien kompeten
atau keluarga menolak tindakan, semua usaha dibatalkan. Bila dilakukan
tindakan disaat tidak ada keluarga, usahakan menghubungi keluarga saat itu
juga. Persetujuan tindakan medik (informed consent) dapat dinyatakan
secara tertulis atau lisan, termasuk dengan menggunakan bahasa tubuh.
Setiap tindakan medik yang mempunyai resiko tinggi mensyaratkan
persetujuan tertulis.

Dalam kondisi dimana pasien tidak mampu memberikan persetujuan dan


tdk memiliki pendamping, maka dengan tujuan untuk penyelamatan hidup
(life saving) atau mencegah kecacatan pasien yg berada dalam keadaan
gawat darurat, tindakan medik dapat dilakukan tanpa persetujuan pasien.
Dalam hal tindakan medik yang menyangkut kesehatan reproduksi,
persetujuan harus diberikan oleh pasangannya. Dalam hal tindak medik
yang menyangkut kepentingan publik (misal: imunisasi massa dalam
penanggulangan wabah), tidak diperlukan persetujuan.

8. Hak Pelayanan Kerohanian Pasien

Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap permintaan pasien


dan keluarganya untuk pelayanan rohaniwan atau sejenisnya berkenaan
dengan agama dan kepercayaan pasien. Baik pasien muslim maupun non
muslim. Pelayanan dilaksanakan dengan penuh perhatian dan menghormati
nilai-nilai pribadi dan kepercayaan pasien dengan tetap menghargai
kepercayaan pihak lain.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 4


9. Menanggapi Keluhan.

Dalam memberikan layanan kesehatan yang baik bagi seluruh pasien yang
berkunjung ke RSIA Cinta Kasih, misalnya pada kondisi pasien merasa
tidak puas atas pelayanan kesehatan yang diberikan, rumah sakit
memberikan sarana untuk menanggapi keluhan tersebut melalui unit
customer service. Dalam pelakasanaannya mengacu pada kebijakan
pemerintah yang digunakan sebagai dasar pelayanan di rumah sakit.

10. Persetujuan Tindakan Kedokteran

Pasien mempunyai hak atas informasi tentang kesehatannya (the right to


information), dan oleh karenanya dokter wajib memberikan informasi
dengan bahasa yang dipahami oleh pasien atau penterjemahnya, kecuali
bila informasi tersebut dapat membahayakan kesehatan pasien.

Informasi yang berkaitan dengan tindakan medik yg akan dilakukan


meliputi: diagnosis medik, tatacara tindakan medik, tujuan tindakan medik,
alternatif tindakan medik lain, risiko tindakan medik, komplikasi yg
mungkin terjadi serta prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.

Setelah pasien atau keluarga mendapatkan informasi yang selengkap-


lengkapnya dari dokter, keluarga dapat mengambil keputusan untuk
dilakukan tindakan medik sesuai dengan kebutuhan pasien dengan
membuat pernyataan tertulis di lembar persetujuan.

D. Batasan Operasional
 Admisi : adalah tempat pendaftaran rawat inap.
 Hak : Kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau
suatu badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat
sesuatu.
 Kewajiban : Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan
oleh seseorang atau suatu badan hokum.
 Pasien : Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik
dalam keadaan sehat maupun sakit.
 Perawat : seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di
dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
 Rumah Sakit : sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga
kesehatan dan penelitian.
 Hak pasien : hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 5


E. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
3. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia
Kedokteran.
5. Permenkes No. 69 tahun 2014 pasal 28 tentang Kewajiban Rumah Sakit
dan Pasien.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 6


BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Hak pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua kontak di
rumah sakit, baik itu stafnya, serta pasien dan keluarganya. Sebab itu,
kebijakan dan prosedur ditetapkan dan dilaksanakan untuk menjamin bahwa
semua staf mengetahui dan memberi respon terhadap isu hak pasien dan
keluarga, ketika mereka melayani pasien. Rumah sakit menggunakan pola
kerjasama dalam menyusun kebijakan dan prosedur dan bila mungkin,
mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam proses pelayanan kesehatan.

Rumah Sakit Ibu Anak Cinta Kasih memberikan pelayanan yang dilakukan
sesuai Kualifikasi sumber daya manusia, Jumlah dan kualifikasi tenaga
medik, paramedik, keperawatan dan non medik, kemampuan pelayanan,
kapasitas pelayanan masing-masing.

Tabel kualifikasi SDM (Sumber Daya Manusia) terkait Hak Kewajiban


Pasien RSIA Cinta Kasih

Nama Jabatan Kualifikasi Formal dan Jumlah SDM


Informal

Direktur Utama S2 1

Manajer Medik S1 1

DPJP S1+Spesialis 5

Dokter umum S1 5

Dokter Spesialis S1+ Spesialis 5

Dokter Gigi S1+ Spesialis 2

Ka Keperawatan S1/S1 Profesi 1

Perawat /bidan DIII/DIV/S1 67

Admisi SMK/DIII/S1 12

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 7


Security SMK 9

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Sumber Daya Manusia yang terkait dengan Hak Pasien Keluarga berjumlah 54
orang dan sesuai dengan struktur organisasi. Adapun pendistribusian SDM yang
terkait Hak Pasien Keluarga adalah sebagai berikut:

NO UNIT KERJA JML SDM

1 Direktur 1

2 Admisi 12

3 Ruangan RANAP 38

4 Ruangan RAJAL 10

5 IGD 5

6 Security 9

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 8


BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

Informasi mengenai hak pasien dan keluarga dimulai pada unit admisi pada
saat awal pasien masuk ke ruangan perawatan. Informasi yang diberikan pada
awal pasien menyetujui dalam mendapatkan pelayanan di RSIA Cinta kasih
meliputi:

 Informasi ruangan perawatan dan fasilitas yang tersedia


 Informasi hak pasien dan keluarga
 Informasi biaya
 Informasi tata tertib rumah sakit
 Persetujuan rawat inap/general consent
 Informasi adminitrasi Biaya

Guna kenyamanan dan komunikasi efektif, ruangan admisi berada di bagian


depan dengan denah sbb:

Gambar denah Admisi

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 9


B. Standar Fasilitas

Adapun fasilitas yang tersedia untuk memberikan pelayanan sesuai dengan


hak pasien dan keluarga yang berada di unit kerja meliputi sbb:

1. Admisi

No Fasilitas/alat Merk/Jenis Jml

1 Meja counter Kayu

2 Computer

3 Printer/SCAN HP

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 10


4 Telepon

5 Formulir–formulir yang Sesuai kebutuhan


digunakan

6 ATK Sesuai kebutuhan

7 Kotak Saran Akrilik 1

8 Tempat Leaflet Akrilik 1

9 Brosur layanan Kertas Sesuai kebutuhan

2. Security

No Fasilitas/alat Merk/Jenis Jml

1 Meja Kayu 1

2 Telepon 1

3 Buku daftar pengunjung 1

4 Loker penitipan barang -

5 Kartu Tunggu 20

6 Kartu visitor 20

7 CCTV 29

8 HT 3

3. Ruang Perawatan

Fasilitas di ruangan perawatan sesuai dengan standar fasilitas ruangan


perawatan yang telah ditetapkan. Terkait dengan hak pasien dan keluarga
disediakan fasilitas yang mendukung antara lain:

 Penggunaan tirai dan selimut untuk menjaga privasi pasien saat


pemeriksaan dokter.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 11


 Penggunaan kartu tunggu untuk keluarga yang menunggu pasien guna
pengendalian dari pengunjung.
 Penggunaan gelang identitas pada pasien DNR.
 Scale pain untuk melakukan assessment nyeri.
 Ruangan ibadah untuk pasien.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 12


BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana dalam pelayanan kepada pasien dalam pemenuhan hak pasien dan
keliarga di mulai dari unit admisi yang selanjutnya dilakukan oleh staf medis dan
perawatan dalam memberikan pelayanan. Tata laksana pelayanan meliputi:

1. Informasi mengenai hak pasien dan keluarga akan disampaikan oleh


petugas admisi pada saat pelanggan mendaftar di pendaftaran rawat inap.
Informasi tersebut disampaikan dalam bentuk tertulis pada form hak dan
kewajiban pasien rawat inap Rumah Sakit Ibu Anak Cinta Kasih.
2. Informasi hak pasien dan keluarga juga bisa didapatkan melalui tayangan
pada display TV internal Rumah Sakit Ibu Anak Cinta Kasih.
3. Memberikan persetujuan pelayanan melalui persetujuan general consent.
4. Memberikan persetujuan adminitrasi dan biaya yang timbul dari pelayanan
yang diterima.
5. RS menginformasikan tata cara penyampaian keluhan dan tindak lanjut
keluhan menghadapi konflik dan perbedaan pendapat tentang tatalaksana
pasien.
6. RS menginformasikan tata tertib RS dan penggunaan kartu tunggu.

Informasi terhadap hak pasien dan keluarga meliputi:

A. Hak pasien
(Berdasarkan Undang-Undang R.I No. 44/2009 tentang Rumah Sakit),
meliputi:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 13


8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
rumah sakit.
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di rumah sakit.
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap
dirinya.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
17. Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata ataupun pidana.
18. Mengeluhkan pelayanan rumah sakityang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

B. Kewajiban Pasien (Berdasarkan Permenkes No. 69 Pasal 28 Tentang


Kewajiban Rumah Sakit dan Pasien), meliputi:

1. Mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit.


2. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab.
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit.
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya.
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan financial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya.
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
kesehatan di rumah sakit, dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 14


setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan dan atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh
tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya.
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER

A. Hak Dokter meliputi:

1. Dokter berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam


melaksanakan tugas sesuai profesinya.
2. Dokter berhak untuk bekerja menurut standard pelayanan serta
berdasarkan hak otonomi.
3. Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, profesi dan etika.
4. Dokter berhak menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien
apabila misalnya hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu
buruk sehingga kerja sama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi,
kecuali untuk pasien gawat darurat dan wajib menyerahkan pasien
kepada orang lain.
5. Dokter berhak atas privacy (berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh pasien dengan ucapan yang melecehkan atau
memalukan).
6. Dokter berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang
dirawatnya atau dari keluarganya.
7. Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam
menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanan.
8. Dokter berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah
sakit maupun oleh pasien.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 15


9. Dokter berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang
diberikannya berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan/ peraturan
yang berlaku di rumah sakit.

B. Kewajiban Dokter meliputi:

1. Dokter wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan


hubungan hukum antara dokter dengan rumah sakit.
2. Dokter wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar
pelayanan kedokteran dan menghormati hak-hak pasien.
3. Dokter wajib merujuk pasien ke dokter lain/rumah sakit lain yang
mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak
mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.
4. Dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa
dapat berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah
sesuai keyakinannya.
5. Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
penderita,bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia.
6. Dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang yang bersedia dan
mampu memberikannya.
7. Dokter wajib memberikan informasi yang adekuat tentang perlunya
tindakan medik yang bersangkutan serta resiko yang dapat
ditimbulkannya.
8. Dokter wajib membuat rekam medis yang baik secara lengkap dan
berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien.
9. Dokter wajib terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan
mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/kedokteran gigi.
10. Dokter wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian
yang telah dibuatnya.
11. Dokter wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang
terkait secara timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada
pasien.
12. Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah
sakit.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 16


HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT

A. Hak Perawat meliputi:

1. Hak menentukan martabat dalam ekspresi diri dan kemajuan diri


melalui pemanfaatan kemampuan khusus dan latar belakang
pendidikan.
2. Hak pengakuan andil perawat melalui penyediaan lingkungan
berpraktek dan imbalan profesi yang wajar.
3. Hak memperoleh lingkungan kerja yang menekan serendah mungkin
stress fisik serta emosi dan resiko kesehatan.
4. Hak mengontrol praktek profesi dalam batas hukum.
5. Hak menetapkan standar mutu keperawatan.
6. Hak turut serta dalam penyusunan kebijaksanaan yang
mempengaruhi bidang perawatan.
7. Hak aksi sosial dan praktek atas nama perawat dan pembinaan
kesehatan.
8. Hak perawat mendapatkan pembelaan dan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas dalam hal-hal yang benar dan adil dalam
rangka tujuan organisasi.
9. Hak mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
profesional dengan jalan menabah ilmu pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
10. Mendapat perlakuan adil dan jujur baik dari rumah sakit maupun
pasien.

B. Kewajiban Perawat meliputi:

1. Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan status kepegawaian


perawatan tersebut.
2. Memberikan pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
profesi yang diberikannya berdasarkan peraturan yang berlaku di RSIA
Cinta Kasih.
3. Melakukan hubungan kerjasama dengan rekan kerja di bidang
perawatan maupun dengan tim kesehatan lainnya dalam proses
pengobatan/penyembuhan pasien.
4. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
setelahpasien itu wafat.
5. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan ilmu perawatan

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 17


HAK DAN KEWAJIBAN RUMAH SAKIT

A. Hak Rumah Sakit, meliputi:

1. Rumah Sakit berhak menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi


sumberdaya manusia sesuai dengan klasifikasi rumah sakit.
2. Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta
menentukan renumerasi, insentif dan penghargaan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
3. Rumah Sakitberhak melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam
rangka mengebangkan pelayanan.
4. Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Rumah Sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian.
6. Rumah Sakit berhak mendapat perlindungan hukum dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan.
7. Rumah Sakit berhak mempromosikan layanan kesehatan yang ada di
rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8. Rumah Sakit berhak untuk mendapatkan insentif pajak bagi rumah
sakit publik dan rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit
pendidikan.

B. Kewajiban Rumah Sakit, meliputi:

1. Rumah Sakit wajib memberikan informasi yang benar tentang


pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.
2. Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
3. Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat kepada
pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya.
4. Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan pelayanan bagi
masyarakat tidak mampu atau miskin.
5. Rumah Sakit wajib melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan
memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin,
pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan
korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan.
6. Rumah Sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam
melayani pasien.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 18


7. Rumah Sakit wajib menyelenggarakan rekam medis.
8. Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana umum yang
layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk
orang cacat, wanita menyususi, anak-anak, lanjut usia.
9. Rumah Sakit wajib menyelenggarakan sistim rujukan.
10. Rumah Sakit berhak menolak keinginan pasien yang bertentangan
dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan.
11. Rumah Sakit wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur
mengenai hak dan kewajiban pasien.
12. Rumah Sakit wajib menghormati hak-hak pasien.
13. Rumah Sakit wajib melaksanakan etika Rumah Sakit.
14. Rumah Sakit wajib memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan
penaggulangan bencana.
15. Rumah Sakit wajib melaksanakan program pemerintah di bidang
kesehatan baik secara regional maupun nasional.
16. Rumah Sakit wajib membuat daftar tenaga medis yang melakukan
praktik kedokteran dan melaksanakan peraturan internal rumah rakit
(hospital bylaws).
17. Rumah Sakit wajib melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi
semua petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugas.
18. Rumah Sakit wajib memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit
sebagai kawasan bebas rokok.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 19


BAB V

LOGISTIK

Pengadaan lembar informasi / formulir / kartu tunggu / visitor guna memenuhi


hak pasien dan keluarga dilakukan oleh unit Rekam medis . Unit yang
membutuhkan formulir / lembar informasi melakukan permintaan barang / ATK
ke unit pengadaan sesuai dengan kebutuhan.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 20


BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

RSIA Cinta Kasih melalukan pelayanan dengan pengutakan keselamatan pasien


dengan:

A. Identitas Pasien

Penggunaan gelang identitas untuk seluruh pasien yang di rawat di RSIA


Cinta Kasih sesuai dengan panduan Identifikasi Pasien . Pasien dengan
prosedur DNR menggunakan gelang Identitas DNR sesuai dengan panduan
DNR guna memenuhi hak pasien.

B. Perlindungan terhadap kekerasan fisik

Perlindungan terhadap kekerasan fisik diberikan guna keselamatan pasien


terutama kepada kelompok yang berisiko. Perlindungan berupa monitoring
keamanan, pengendalian pengunjung melalui penggunaan kartu visitor, daftar
pengunjung, penggunaan CCTV untuk memonitoring area terpencil.
 Perlindungan terhadap privasi pasien guna keselamatan pasien maka
pasien berhak untuk meminta/menolak kunjungan dari kerabat yang tidak
diinginkan.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 21


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Perlindungan terhadap kekerasan fisik

Perlindungan terhadap kekerasan fisik diberikan guna keselamatan bagi para


karyawan. Perlindungan berupa monitoring keamanan, penggunaan CCTV
untuk memonotoring area unit masing-masing karyawan bekerja.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 22


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu dalam pelaksanaan hak pasien dan keluarga memalui indikator
kepuasan pasien dan monitoring keluhan pelanggan. Survei kepuasan pasien
dilakukan setiap bulan guna menilai tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan.

Keluhan pelanggan yang diterima memalui kotak saran dilakukan penyelesaian


dan dimonitoring penyelesaiannya secara berkala. Keluhan yang masuk menjadi
dasar perbaikan pada pelayanan.

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 23


BAB IX

PENUTUP

Pada prinsipnya pedoman hak pasien keluarga di RSIA Cinta Kasih merupakan
salah satu pedoman yang mendkung upaya peningkatan pelayanan di RSIA Cinta
Kasih agar terciptanya kepuasan yang lebih baik pada pasien setelah di rawat
maupun rawat jalan.

Dalam penyusunan pedoman ini kami menyadari masih ada kekurangan, untuk itu
kami mohon masukan dari pembaca untuk perbaikan di kemudian hari.

Semoga pedoman ini bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang


lebih professional dan mengutamakan sentuhan kasih.

Direktur,

dr. Natalia Sentosa MARS

PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA 24

Anda mungkin juga menyukai