KETERLIBATAN
KELUARGA (HPK)
RSKIA Harapan Bunda Bandung
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
HAK DAN KEWAJIBAN
HAK
Hak adalah kekuasaan / kewenangan
yang dimiliki oleh seseorang atau suatu
badan hukum untuk mendapatkan atau
memutuskan untuk berbuat sesuatu.
KEWAJIBAN
Kewajiban adalah sesuatu yang harus
diperbuat atau dilakukan oleh seseorang
atau badan hukum.
Hak Pasien dan Keluarga
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional;
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga Pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi;
7. Memilih dokter, dokter gigi, dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit;
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat
Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data medisnya;
Hak Pasien dan Keluarga
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh Tenaga Kesehatan
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu
Pasien lainnya;
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit;
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya;
17. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana; dan
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak
dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban Pasien dan Keluarga
3. Menghormati hak Pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta petugas lainnya yang
bekerja di Rumah Sakit ;
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang dimilikinya;
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit dan
disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang
direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan
oleh Tenaga Kesehatan untuk penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya; dan
Pelayanan bimbingan rohani yang bisa dilaksanakan oleh RSKIA Harapan Bunda
Bandung adalah untuk Agama Islam, selain itu RS memfasilitasi pelaksanaannya
Standar HPK 1.2
Prosedur:
Semua staf memahami kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hak privasi
pasien dalam: wawancara klinis, diagnosis medis, pemeriksaan penunjang,
prosedur/pengobatan dan trasportasi.
Permintaan pasien akan privasi harus dipatuhi oleh petugas rumah sakit.
Rumah Sakit mengatur untuk tidak memasang informasi rahasia pasien di pintu kamar
pasien, Nurse Station, dan tidak membicarakan di tempat umum.
Rumah Sakit menetapkan proses membuka rahasia pasien harus seijin pasien dan
keluarga.
Privasi Ruang Perawatan
Untuk kamar perawatan yang memuat lebih dari 1 orang agar menempatkan pasien
dalam satu kamar, tidak tercampur antara pasien laki-laki dan perempuan dan
terpasang gorden atau lampiran.
Apabila antara pasien laki-laki dan perempuan tidak memungkinkan untuk dipisahkan,
maka harus dipastikan ruangan tersebut terdapat gorden atau sampiran pada setiap
tempat tidur.
Pastikan satu orang perawat dan satu orang dokter yang bertanggung jawab terhadap
pasien.
Peliputan yang dilakukan oleh media massa baik berupa wawancara maupun
pengambilan gambar harus mendapatkan izin dari Direktur Utama RS, dokter yang
merawat pasien, pasien dan keluarga.
Privasi Ruang Tindakan
Rumah sakit melindungi pasien dan serangan fisik atau verbal, dan populasi yang
berisiko diidentifikasi serta dilindungi dari kerentanan.
Pasien yang Lemah dan Berisiko
Bayi
Anak-Anak
Lanjut Usia
Cacat fisik/Mental
Semua pasien yang karena kondisinya tidak dapat melindungi dirinya sendiri
Semua petugas harus selalu memperhatikan orang yang
mencurigakan
Rumah sakit mengatur jam kunjungan yang harus dipatuhi.
Setiap pasien/ tamu/ karyawan yang berada dalam Rumah Sakit harus
menggunakan tanda pengenal berupa gelang identitas pasien/ name
tag tamu/ name tag karyawan.
Petugas keamanan keliling ruangan memantau keamanan yang
dilakukan setiap 2X dalam 1 shift
Semua area ruang perawatan harus dalam keadaan aman dan
dimonitor dengan CCTV seperti:
Perinatologi
Lorong ruang perawatan lantai 2
Lorong ruang perawatan Anak
Area depan Rumah Sakit (Pintu masuk)
Prosedur Pencegahan Penculikan Bayi
8. Microcuretage
9. Laparatomi minor, mayor dengan / tanpa penyulit
10.Cauter serviks
11. Eksplorasi vagina
12. Embriotomi
13. Eksterpasi dan kuret polip endoserviks
14. Eksterpasi myom geburt
15. Minilap Pomoroy / sterilisasi
16. Operasi CA cerviks , CA Corpus luteum, CA Ovarium
17. Ovarektomi
18. Laparaskopi steril
19. Laparaskopi diagnostik
20.Laparaskopi ( kistektomi ovarium, salpingektomi,KET , Myomektomi , hysterektomi )
Bagi pasien di bawah umur 18 tahun dan tidak mempunyai orang tua
atau orangtuanya berhalangan hadir:
Saudara-Saudara Kandung
Induk Semang.
Pasien neonatus, bayi, anak <3 tahun menggunakan FLACCS (Face, Legs, Activity,
Cry, Consolability Scale).
Pasien anak usia 3 – 8 tahun atau anak dengan gangguan komunikasi dilakukan
asesmen nyeri dengan menggunakan Faces Rating Scale (Wong Baker Faces).
Pasien anak usia > 8 tahun atau yang sudah bisa menyampaikan nyeri secara verbal
dilakukan dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) atau Visual Analogue
Scale (VAS). Pasien ditanyai intensitas nyeri yang dirasakan dan dilambangkan
dengan angka antara 0 - 10.
NRS/VAS
WONG BAKER
FACES
F
L
A
C
C
S
Tatalaksana Nyeri
Tatalaksana non-farmakologi
Berikan heat / cold pack (tidak untuk nyeri pada pasien bersalin)
Lakukan reposisi, mobilisasi yang dapat ditoleransi oleh pasien
Latihan relaksasi, seperti tarik napas dalam, bernapas dengan irama / pola teratur, dan
atau meditasi pernapasan yang menenangkan
Distraksi / pengalihan perhatian
• Tatalaksana Farmakologi
• Menurut WHO :
• ”By mouth” : upayakan
pemberian secara oral
bila memungkinkan,
termasuk untuk opioid
• “By the clock” :
pemberian secara reguler
bukan berdasarkan
kebutuhan
• “By the ladder” yaitu
pemberian secara
bertahap
• “For the individual”
yaitu terapi ditujukan per
individu pasien
disesuaikan dengan
kebutuhan pasien
Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi
5 tahap berduka yang dapat terjadi pada pasien menjelang ajal :
Problem Pada Pasien Tahap Terminal
Problem oksigenisasi
Problem eliminasi
Problem nutrisi dan cairan
Problem suhu
Problem sensori
Problem nyeri
Problem kulit dan mobilitas
Masalah psikologis
STANDAR HPK 3
Standar HPK 3
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya mengenai proses untuk menerima
dan menanggapi keluhan, tindakan rumah sakit bila terdapat konflik atau perbedaan
pendapat di dalam asuhan pasien, serta hak pasien untuk berperan dalam semua
proses ini.
Penyampaian konflik/keluhan didapat dari pasien /keluarga secara lisan maupun
tertulis
Konflik /keluhan pasien dapat disampaikan melalui perawat, CS, dokter atau siapapun
“penanganan keluhan/konflik/perbedaan pendapat” ditangani sesuai dengan jenis
konflik/masalah antara medis dan umum
STANDAR HPK 4
Standar HPK 4
Persetujuan tindakan (informed consent) pasien diperoleh melalui cara yang telah
ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh petugas terlatih dengan cara dan
bahasa yang mudah dipahami pasien.
Untuk memberikan persetujuan ini, pasien harus diinformasikan terlebih dahulu
mengenai factor-factor yang terkait dengan rencana perawatan yang dibutuhkan untuk
mengambil keputusan.
Proses peresetujuan harus didefinisikan secara jelas oleh rumah sakit dalam
kebijakan dan prosedur sesuai perundang-undangan yang berlaku. Rumah sakit
membuat daftar perawatan dan prosedur ini serta mengedukasi petugas untuk
memastikan bahwa proses untuk memperoleh persetujuan itu harus diterapkan secara
konsisten.
Daftar tersebut dikembangkan bersama-sama oleh para dokter dan orang lain yang
memberikan perawatan atau melakukan tindakan. Daftar ini meliputi semua tindakan
dan perawatan yang disiapkan bagi pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.
Standar HPK 4.2